Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“KEBERHASILAN PEMBELAJARAN”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Strategi Pembelajaran

Dosen Pembimbing :

Syarifuddin S.Pd.I M.Pd

Kelompok 5
Ahmad Syanhuri
Akhmad Pikri Ramadhan
Hairulah

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ) AMUNTAI


PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam semoga selalu
tercurah keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad saw. Beserta seluruh
keluarganya, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Alhamdulillah, dengan segala rahmat dan inayah-Nya makalah yang


berjudul “Keberhasilan Pembelajaran” sebagai salah satu tugas pada mata kuliah
Psikologi Pendidikan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Sekolah Tinggi Ilmu AlQuran (STIQ) Amutai dapat diselesaikan.

Kami sangat menyadari, dalam penulisan makalah ini banyak sekali


menerima bantuan, baik tenaga maupun pikiran. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan tersebut, terutama kepada
Bapak Syarifuddin S.Pd.I M.Pd yang telah banyak memberikan bimbingan dan
petunjuk serta koreksi dalam penulisan makalah ini serta semua pihak yang telah
memberi bantuan, fasilitas, informasi, meminjamkan buku-buku dan
literaturliteratur yang kami perlukan, sehingga makalah ini bisa diselesaikan.
Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut
kamimengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang
setinggitingginya teriring do’a yang tulus semoga Allah swt membari ganjaran
yang berlipat ganda. Amin.

Akhirnya kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua dan
mendapat taufik serta inayah dari Allah swt.

Amuntai, 25 Februari 2022

Kelompok 05

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................i

KATA PENGANTAR .......................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................1

A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................1
C. Tujuan Pembelajaran..........................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................3

A. Pengertian Keberhasilan Pembelajaran .............................3


B. Indikator Keberhasilan Pembelajaran.................................5
C. Penilaian Keberhasilan Pembelajaran ................................7
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi keberhasilan...............9

BAB III PENUTUP .........................................................................11

A. Kesimpulan.........................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kunci pembangunan masa mendatang adalah pendidikan. Sebab dengan


pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas
keberadaannya sehingga mampu berpastisipasi dalam gerak maju sebuah
pembangunan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari sebuah proses
pendidikan yang komperhensif ditunjang dengan guru sebagai pemegang peran
utama. Karena proses belajar mengajar mengandung serangkaian interaksi antara
guru dengan siswa yang didasarkan pada hubungan timbal balik yang berlangsung
Dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan
timbal balik antara guru dan siswa tersebut merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik.

Dalam hal belajar mengajar tentu dibutuhkan strategi yang baik untuk
mencapai tujuan akhir dari sebuah pembelajaran.keberhasilan sebuah strategi akan
mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar. Pembelajaran itu sendiri adalah
kegiatan yang bertujuan untuk membelajarkan siswa. Definisi lain menjelaskan
pembelajaran adalah seperangkat kejadian yang mempengaruhi siswa dalam
situasi belajar. Dalam hal ini pembelajaran akan dikatakan berhasil apabila telah
mencapai indikator-indikator tingkat keberhasilan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan keberhasilan pembelajaran ?
2. Apa saja indikator keberhasilan pembelajaran ?

1
3. Apa saja penilaian keberhasilan pembelajaran?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran?

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Untuk mengetahui arti keberhasilan pembelajaran
2. Untuk mengetahui indikator keberhasilan pembelajaran
3. Untuk mengetahui penilaian keberhasilan pembelajaran
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keberhasilan Pembelajaran

Keberhasilan pembelajaran pada dasarnya merupakan perubahan positif


selama dan sesudah proses belajar mengajar dilaksanakan. Keberhasilan ini dapat
dilihat dari keterlihatan peserta didik secara aktif dalam proses penbelajaran dan
perubahan positif yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pembelajaran.

Menurut Wina Sanjaya berpendapat bahwa, keterlibatan peserta didik


tersebut bukan hanya dilihat dari segi fisiknya, melainkan yang lebih penting
adalah dari segi intelektual dan emosional selama berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar tersebut, peserta didik mmengalami perubahan secara sadar atau tidak
sadar setelah mengalami proses belajar mengajar.

Pembelajaran adalah suatu aktifitar belajar mengajar yang di dalamnya ada


dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Tugas utama guru adalah mengelolah
pembelajaran dengan efisien dan efektif. Pembelajaran menjalankan kegiatan
sistematis terdiri atas banyak komponen. Komponen pembelajaran tidak bersifat
sendiri-sendiri, melaksanakan secara teratur, saling bergantung dan
berkesinambungan, karena perlu pengelolaan pembelajaran dengan baik.

Keberhasilan pembelajaran dapat juga dilihat dari tiga segi yaitu guru dan
peserta didik. Menurut Abuddin Nata berpendapat bahwa dari segi guru
keberhasilan belajar dapat dilihat dari ketetapan guru dan memiliki bahan ajar,
media dan alat pengajaran serta menggunakannya dalam kegiatan belajar dalam
suasana yang menggairahkan, menyenagkan dan menggembirakan sehingga

3
peserta didik dapat menikmati kegiatan belajar mengajar tersebut dengan
memuaskan.1

1. Guru

Guru dikenal sebagai suatu pekerjaan profssional dalam artian jabatan guru
memerlukan keahlian khusus. Sehingga guru dianggap perlu menguasai betul
tentang seluk beluk Pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya. Setiap
guru professional harus menguasai pengetahuan yang mendalam dalam
bidangnya. Penguasaan pengetahuan ini merupakan syarat yang penting di
samping keterampilan-keterampilan lainnya. Oleh sebab itu guru berkewajiban
menyampaikan pengetahuan, pengertian, keterampilan dan lain-lain kepada
peserta didik.

2. Peserta didik

Keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik


diperoleh selama proses pembelajaran. Dimana dapat diketahui bahwa dengan
berjalannya kurikulum 2013 terdapat penilaian autentik yang melibatkan peserta
didik aktif dengan melibatkan tiga ranah yang dimiliki oleh peserta didik yaitu
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang berbeda dengan kurikulum
sebelumnya.

3. Proses belajar mengajar

Hasil belajar yang dimaksudkan di sini adalah prestasi belajar yang dicapai
siswa dibandingkan antara sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan belajar
mengajar atau diberikan pengalaman belajar.

Dengan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada saat tahap pengukuran,
penilaian, tes dan evaluasi terhadap proses belajar tidak hanya terbatas pada
membandingkan nilai awal dengan nilai akhir siswa, akan tetapi akan juga menilai
segala aktivitas siswa dalam melakukan kegiatan dan pembelajaran dan
pengalaman belajar, baik keaktifannya dalam mengajukan pertanyaan terhadap

1
Wina Sanjaya, “Strategi Pembelajaran” (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 102.

4
permasalahan atau materi pelajaran, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru maupun siswa, minat, semangat, dan gairah serta motivasi belajar, sikap
terhadap materi pelajaran dan kegiatan belajar mengajar serta tanggung jawab
dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

B. Indikator Keberhasilan Pembelajaran

Bentuk dan indikator keberhasilan siswa dalam belajar umumnya


memiliki keterkaitan satu sama lain, artinya jika siswa memiliki bentuk
keberhasilan tersebut, maka mereka sudah mencapai indikator keberhasilan dalam
belajar. Pasalnya untuk menentukan kemajuan yang akan dicapai siswa, maka
harus ada kriteria atau patokan yang mengacu pada tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapakan. Hal ini juga menjadi penilaian seberapa besar pengaruh metode
atau strategi belajar mengajar pada keberhasilan siswa.

Dalam hal ini, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006:106),
mengemukakan pendapatnya terkait indikator keberhasilan siswa dalam belajar
terdiri dari :

1. Daya serap siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan untuk
mencapai prestasi memuaskan, baik secara kelompok atau individu.
2. Perilaku siswa yang sesuai dengan tujuan pengajaran atau instruksional
sudah dicapai siswa dengan baik, baik secara kelompok atau individu.

Sementara itu, Zaenal Arifin (2009:298) juga menyatakan beberapa


indikator keberhasilan siswa bisa dinilai berdasarkan bentuk dan perbuatan
tingkah laku. Adapun beberapa jenis tingkah laku tersebut, yaitu :

1. Kebiasaan Siswa

5
Kebiasaan merupakan tingkah laku yang dilakukan terus menerus.
Ini juga bisa menjadi cara bertindak siswa yang ia dapatkan dari kegiatan
belajar.
2. Keterampilan
Keterampilan merupakan tingkah laku yang didapatkan dari
kemampuan siswa. Ini didapatkan dari adanya kegiatan otot yang
digerakkan dan dikoordinasikan sistem.
3. Akumulasi Persepsi
yaitu berbagai persepsi yang diperoleh peserta didik melalui
belajar, seperti pengenalan simbol, angka dan pengertian
4. Asosiasi dan Hapalan
asosiasi dan hafalan, yaitu seperangkat ingatan mengenai seseuatu
sebagai hasil dari penguatan melalui asosiasi, baik asosiasi yang disengaja
atau wajar maupun asosiasi tiruan.
5. Pemahaman dan konsep
yaitu jenis hasil belajar yang diperoleh melalui kegiatan belajar
secara rasional.
6. Sikap
yaitu pemahaman, perasaan, dan kecenderungan berperilaku
peserta didik terhadap sesuatu.
7. Nilai
yaitu tolak ukur untuk membedakan antara yang baik dengan yang
kurang baik.
8. Moral dan agama
moral merupakan penerapan nilai-nilai dalam kaitannya dengan
kehidupan sesama manusia, sedangkan agama adalah penerapan nilai-nilai
yang trasedental dan ghaib (konsep tuhan dan keimanan).
Berdasarkan uraian di atas, maka indikator keberhasilan belajar peserta
didik dapat diketahui dari kemampuan daya serap peserta didik terhadap
bahan pengajaran yang telah diajarkan serta dari perbuatan atau tingkah
laku yang telah digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh

6
peserta didik, baik secara indvidual maupun kelompok. Siswa juga
memiliki terhadap hafalan terhadap sesuatu sebagai hasil penguapan
asosiasi pembelajaran.2

C. Penilaian Keberhasilan Pembelajaran

Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar peserta


didik dapat dilakukan menggunakan tes prestasi belajar (Djamarah, 2006: 106).
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengukuruan, yang didalamnya terdapat berbagai
pertanyaan pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab
oleh peserta didik guna mengukur aspek perilaku peserta didik (Arifin, 2009:
118).

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 106), berpendapat bahwa
tes prestasi belajar yang dapat digunakan sebagai penilaian keberhasilan peserta
didik, yaitu: (1) tes formatif, (2) tes subsumatif, dan (3) tes sumatif. Tes prestasi
belajar tersebut secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tes formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencapai


umpan balik (feed back), yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat
digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang sedang atau
yang sudah dilakukan. Jadi, penilaian formatif tidak hanya berbentuk tes
tulis dan hanya dilakukan pada setiap akhir pelajaran, tetapi dapat pula
berbentuk pertanyaan-pertanyaan lisan atau tugas-tugas yang diberikan
selama pelajaran berlangsung atau sesudah pelajaran selesai.
2. Tes subsumatif, adalah penilaian yang meliputi sejumlah bahan pengajaran
tertentu yang telah diajar pada waktu tertentu. Tujuannya dalah untuk
memperoleh gambaran daya serap peserta didik untuk meningkatkan
tingkat prestasi belajar pesrta didik. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan

2
dan Faturrahman M. Sobry Sutikno, “Strategi Belajar Mengajar” (Bandung: PT Refika Aditma,
2010), 43.

7
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam
menentukan nilai rapor.
3. Tes sumatif, penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau
informasi untuk memperoleh data atau informasi sampai di mana
penguasaan atau pencapaian belajar peserta didik terhadap bahan pelajaran
yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. Adapun fungsi dan
tujuannya ialah untuk menentukan apakah dengan nilai yang diperolehnya
itu peserta didik dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus. Pengertian lulus
atau tidak lulus di sini dapat berati: tidak dapatnya peserta didik
melanjutkan ke modul berikutnya, tidak dapatnya peserta didik nmengikuti
pelajaran pada semester berikutnya, tidak dapatnya peserta didik dinaikkan
ke kelas yang lebih tinggi, serta tidak dapatnya peserta didik dinyatakan
lulus/tamat dari sekolah yang bersangkutan.

Sejalan dengan itu Zaenal Arifin (2009: 20) berpendapat bahwa untuk
mengukur keberhasilan belajar peserta didik dapat digunakan tes hasil belajar,
yang digolongkan menjadi dua, yaitu:

1. Tes formatif, yaitu penilaian yang yang digunakan untuk mengukur suatu
atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang daya serap peserta didik terhadap pokok bahasan
tersebut, dan
2. Tes sumatif, yaitu tes yang diadakan untuk mengukur daya serap peserta didik
terhadap bahan pokok-pokok yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau
dua tahun pelajaran yang tujuannnya untuk menetapkan tingkat atau taraf
keberhasilan belajar peserta didik dalam sautu periode belajar tertentu. 3

D. Faktor-faktor Keberhasilan Pembelajaran

3
Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, “Strategi Belajar Mengajar” (Jakarta: Rineka
Cipta, 2001), 93.

8
 Jika ada guru yang mengatakan bahwa dia tidak ingin berhasil dalam mengajar,
itu adalah ungkapan seorang guru yang sudah putus asa dan jauh dari kepribadian
seorang guru. Mustahil setiap guru tidak ingin berhasil dalam mengajar. Apalagi
jika guru itu hadir ke dalam dunia pendidikan berdasarkan tuntutan hati nurani.
Panggilan jiwanya pasti merintih atas kegagalan mendidik dan membina anak
didiknya.

       Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru


berusaha sekuat tenaga dan pikiran mempersiapkan program pengajarannya
dengan baik dan sistematik. Namun terkadang, keberhasilan yang dicita-citakan,
tetapi kegagalan yang ditemui; disebabkan oleh berbagai faktor sebagai
penghambatnya. Sebaliknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan, maka
berbagai faktor itu juga sebagai pendukungnya. Berbagai faktor dimaksud adalah
tujuan, guru, anak didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi, bahan evaluasi, dan
suasana evaluasi. Berbagai faktor tersebut akan dijelaskan satu per satu sebagai
berikut:

1. Tujuan

 Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai


dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan proses belajar
mengajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran.
Tercapainya tujuan sama halnya keberhasilan pengajaran.

2. Guru

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu


pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yang
berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimilikinya, dia
dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas.

3. Anak Didik

Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah. Orang
tuanyalah yang memasukkannya untuk dididik agar menjadi orang yang berilmu

9
pengetahuan di kemudian hari. Kepercayaan orang tua anak diterima oleh guru
dengan kesadaran dan penuh keikhlasan. Maka jadilah guru sebagai pengemban
tanggungjawab yang diserahkan itu

4. Kegiatan Pengajaran

Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru


dengan anak didik dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang mengajar, anak
didik yang belajar. Maka guru adalah orang yang menciptakan Iingkungan belajar
bagi kepentingan belajar anak didik. Anak didik adalah orang yang digiring ke
dalam lingkungan belajar yang telah diciptakan oleh guru.

5. Bahan dan Alat Evaluasi

Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang sudah
dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ulangan. Biasanya bahan pelajaran itu
sudah dikemas dalam bentuk buku paket untuk dikonsumsi oleh anak didik. Setiap
anak didik dan guru wajib mempunyai buku paket tersebut guna kepentingan
kegiatan belajar mengajar di kelas.

6. Suasana Evaluasi

Selain faktor tujuan, guru, anak didik, kegiatan pengajaran, serta bahan dan alat
evaluasi, faktor suasana evaluasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar mengajar. Pelaksanaan evaluasi biasanya dilaksanakan di
dalam kelas. Semua anak didik dibagi menurut kelas masing-masing. Kelas I,
kelas II, dan kelas III dikumpulkan menurut tingkatan masing-masing.  Besar
kecilnya jumlah anak didik yang dikumpulkan di dalam kelas akan mempengaruhi
suasana kelas. Sekaligus mempengaruhi suasana evaluasi yang silaksanakan.4    

4
Sunhaji, “Strategi Pembelajaran” (Yogyakarta: Grafindo Leteria Media, 2009), 51.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil
apabila hasilnya memenuhi tujuan intruksional khusus dari bahan tersebut. Maka
dpat ditarik kesimpulan bahwa pengertian keberhasilan belajar mengajar adalah
tercapainya tercapainya tujuan intruksional khusus yang sudah
direncanakan/dibuat sebelumnya oleh guru.

Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan tersebut dapat dilakukan


melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi
belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai berikut: Tes Formatif,
Tes Subsumatif, dan Tes Sumatif.

11
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar adalah tujuan,
guru, anak didik, kegiatan pengajaran, alatevakuasi, bahan evaluasi, dan suasana
evaluasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain. “Strategi Belajar Mengajar,”
93. Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
M. Sobry Sutikno, dan Faturrahman. “Strategi Belajar Mengajar,” 43. Bandung:
PT Refika Aditma, 2010.
Sunhaji. “Strategi Pembelajaran,” 51. Yogyakarta: Grafindo Leteria Media, 2009.
Wina Sanjaya. “Strategi Pembelajaran,” 102. Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

13

Anda mungkin juga menyukai