Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN MINI RESEARCH

UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA MELALUI EVALUASI PEMBELAJARAN

DI SDN 27 BILAH HULU

Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu : Dr Ir Tumiran, M.Pd

Disusun Oleh :

NUR SAHWATI
NPM : 1910110016

Program Studi Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS AGAMA ISLAM & HUMANIORA


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mini

research ini dengan tepat waktu. Sholawat beriring salam penulis curahkan kepada

Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan serta

membawa cahaya kebaikan.

Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Evaluasi

Pembelajaran PAI. Selama proses penyelesaian tugas ini tentunya penulis

mengalami kesulitan dan hambatan. Namun, atas kerjasama bantuan dari

beberapa pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Oleh karena itu, ijinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI, Bapak Dr Ir

Tumiran, M.Pd

2. Bapak/Ibu guru SDN 27 Bilah Hulu

3. Teman-teman dan pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang turut membantu kelancaran penyusunan laporan ini.

Laporan ini disusun dengan segala kemampuan dan semaksimal

mungkin..Namun, penulis menyadari laporan akhir ini masih jauh dari kata

sempurna. Dengan demikian, penulis membuka diri untuk menerima saran dan

kritik membangun demi penyempurnaan penyusunan laporan yang akan datang.

Medan, 24 Mei 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... II
DAFTAR ISI ................................................................................................. III
BAB I ............................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
BAB II............................................................................................................ 4
LANDASAN TEORITIS .............................................................................. 4
A. Guru Pendidikan Agama Islam ......................................................... 4
B. Hasil Belajar ...................................................................................... 5
C. Evaluasi Pembelajaran ...................................................................... 10
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 13
BAB III ......................................................................................................... 15
HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................... 15
A. Keterangan Tempat Penelitian ......................................................... 15
B. Hasil dan Pembahasan ...................................................................... 16
BAB IV ......................................................................................................... 23
PENUTUP ..................................................................................................... 23
A. Kesimpulan ....................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 25

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan

ajaran agama islam. Dalam proses pembelajaran ada banyak sekali hal-hal

yang perlu diperhatikan. Mulai dari perencanaan pembelajaran, strategi

pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola kelas dan salahnya

satunya kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.

Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk mengetahui keefektifan

pembelajaran sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran

berdasarkan tujuan pembelajaran.

Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana proses

belajar mengajar yang dialami oleh siswa seorang guru dituntut untuk teliti

dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai. Didalam proses pembelajaran dibutuhkan guru

yang tidak hanya mampu mengajar dengan baik, tetapi guru juga dapat

mengelola kelas dengan baik, agar pembelajaran dapat berjalan secara

optimal. Untuk menilai keefektifan program pembelajaran terhadap

peningkatan mutu Pendidikan yang telah dijalankan, perlu dilakukan

evaluasi terhadap program pembelajaran dalam waktu yang telah

ditentukan. Evaluasi pembelajaran kegiatannya termasuk kegiatan evaluasi

1
yang dilakukan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran kepada siswa.

Berdasarkan hasil prasurvey yang penulis lakukan dengan

melakukan observasi di SDN 27 Bilah Hulu penulis mendapatkan data

bahwa terdapat kesenjangan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan

hasil belajar hal ini dapat penulis jelaskan bahwa dalam proses

pembelajaran masih media pembelajaran kurang memadai, seperti LCD,

sarana kelas yang kurang memadai dan masih terdapat siswa yang kurang

respon dalam mengikuti proses pembelajaran seperti siswa ribut di dalam

kelas, siswa sering meminta ijin untuk keluar ruangan, kemudian dalam

review materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru siswa banyak

yang belum memahami tentang materi pembelajaran sehingga dalam

proses review guru terkait materi pembelajaran siswa banyak yang kurang

memahami materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan

permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam

tentang pengaruh evaluasi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 27 Bilah Hulu.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat penulis

identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1. Siswa kurang respon terhadap proses belajar yang dilakukan.

2
2. Dalam kegiatan review materi pembelajaran yang disampaian, siswa

kurang memahami materi yang telah disampaian guru saat proses

pembelajaran.

3. Siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut di atas, dikembangkan pertanyaan

sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa

melalui evaluasi pembelajaran di SDN 27 Bilah Hulu?

2. Adakah pengaruh evaluasi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa di

SDN 27 Bilah Hulu?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui upaya guru PAI dalam meningkatkan hasil

belajar siswa melalui evaluasi di SDN 27 Bilah Hulu.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara teoretis penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai

sumbangan pemikiran dalam meningkatkan proses pembelajaran

yang bermutu.

b. Secara praktis merupakan sumbangan pemikiran bagi guru sekolah,

dan pengelola pendidikan, dalam rangka meningkatkan mutu

layanan pendidikan.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa pendidik adalah

orang yang mendidik. Sedangkan mendidik itu sendiri artinya memelihara dan

memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.1 Guru adalah

pendidik professional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya

menerima dan memikul sebagian tanggung jawab para orang tua. Dan tidak

sembarang orang dapat menjabat guru.

Dengan demikian, adapun pengertian pendidikan agama islam ialah

pendidikan dengan melalui ajaran agama islam, pendidik membimbing dan

mengasuh anak didik agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan

ajaran agama islam secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama islam

sebagai pandangan hidup untuk mnecapai keselamatan dan kesejahteraan di

dunia maupun di akhirat.2

2. Peran dan Tugas Guru Pendidikan Agama Islam

Peranan guru artinya keseluruhan tingkah laku yang harus dilakukan guru

dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Tugas guru tidak hanya sebatas

menyampaikan materi ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, ia

bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian peserta

didik.

1
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2006), hlm. 291
2
Zakiyah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, hlm. 86

4
Asef Umar memberikan penjelasan tentang peran guru dalam proses

pembelajaran, sebagai berikut:

a. Guru sebagai sumber belajar, peran ini berkaitan erat dengan penguasaan

materi pelajaran.

b. Guru sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan agar

memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.

c. Guru sebagai pengelola, guru berperan dalam mencipatakan iklim belajar

yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman.

d. Guru sebagai pembimbing, guru berperan dalam membimbing peserta

didik agar dapat menemukan potensi dirinya.

e. Guru sebagai pengelola kelas, guru bertanggung jawab memelihara

lingkungan kelas agar menyenangkan untuk belajar.

f. Guru sebagai mediator, guru harus memiliki keterampilan memilih dan

menggunakan media pembelajaran untuk mengefektifkan proses belajar.

g. Gur sebagai evaluator, agar dapat mengetahui keberhasilan tujuan,

penguasaan siswa terhadap pelajaran dan keefektifan mengajar.

B. Hasil Belajar

1. Pengerian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah “hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar

dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”.3. Sedangkan

menurut Sudjana, “bahwa hasil belajar ialah perubahan tingkah laku sebagai

hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif,

3
Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2004), h. 44

5
dan psikomotorik.4 Pernyataan tersebut, menekankan bahwa hasil belajar

sebagai hasil dari proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan

peserta didik) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang

penekanannya adalah pada peserta didik, sebab dengan adanya aktivitas

peserta didik dalam proses pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi

belajar aktif. Yang merupakan hasil yang diperoleh peserta didik setelah

terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang

diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu

pokok bahasan.

2. Tipe-Tipe Hasil Belajar

Benyamin Bloom secara garis besar mengklasifikasikan hasil belajar

menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah efektif, dan ranah

psikomotorik, karena dalam sistem pendidikan nasional, rumus tujuan

pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan

klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom, diantaranya :

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek, yaitu:

1) Tipe hasil belajar pengetahuan

4
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h.
22

6
Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah

yang paling rendah. Namun tipe hasil belajar ini menjadi syarat tipe

hasil belajar selanjutnya, misalnya hafalan menjadi syarat siswa untuk

bisa paham.

2) Tipe hasil belajar Pemahaman

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan adalah

pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya

sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain

dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan

pada kasus lain.

3) Tipe hasil belajar aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau

situasi khusus. Abstraksi dapat berupa ide-ide, teori, atau petunjuk

teknis.

4) Tipe hasil belajar Analisis

Adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau

bagian-bagian sehingga jelas hirearkinya atau susunannya.

5) Tipe hasil belajar Sintesis

Adalah penyatuan unsur-unsur atau bagan-bagan ke dalam bentuk

menyeluruh.

6) Tipe hasil belajar Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang

mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan,

metode, materil, dll.

7
b. Ranah Afektif

Ranah afektif, berkenaan dengan sikap atau nilai. Tipe hasil belajar

ranah afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti

perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai

guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.

Ada 5 tingkat ranah afektif oleh Krathwol (1974), yaitu :

1. Receiving/attending

2. Responding atau jawaban

3. Valuing atau penilaian

4. Organisasi

5. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai

c. Ranah Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan

(skill) dan kemampuan bertindak. Ada 6 tingkatan keterampilan, yaitu:

1) Gerakan Refleks (keterampilan pada gerak yang tidak sadar)

2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar

3) Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual,

membedakan auditif, motorik, dan lain-lain

4) Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan

ketepatan

5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana pada

keterampilan yang kompleks.

8
6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi seperti gerakan

ekspresif dan interpretative.

Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis pahami bahwa ada

beberapa tipe dalam hasil belajar yakni hasil belajar ranah kognitif

(pengetahuan siswa berkenaan dengan hasil belajar intelektual ingatan,

aplikasi, pemahaman , analisis dan evaluasi), ranah afiktif (hasil

belajar berkenaan tingkah laku dan etika siswa), dan ranah

psikomotorik atau keterampilak kemampuan bertindak siswa.

3. Ciri-Ciri Hasil Belajar

Menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga

macam hasil belajar mengajar: (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2).

Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita.

Ciri-ciri hasil belajar adalah sebagai berikut :

a. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku

bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun

nilai dan sikap (afektif).

b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau

dapat disimpan.

c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan

usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.

9
d. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/

kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh

obatobatan.5

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama

yaitu:

a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang

dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan

kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan

psikis.

b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,

terutama kualitas pengajaran.

C. Evaluasi Pembelajaran

1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang

mengandung kata dasar value “nilai”. Kata value atau nilai dalam

istilah evaluasi berkaitan dengan keyakinan bahwa sesuatu hal itu baik

atau buruk, benar atau salah, kuat atau lemah, cukup atau belum

cukup, dan sebagainya. Secara umum, evaluasi diartikan sebagai suatu

poses mempertimbangkan suatu hal atau gejala dengan

5
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensido Offset,
2004), h. 22

10
mempergunakan patokanpatokan tertentu yang bersifat kualitatif,

misalnya baik tidak baiknya.6

Bagi seorang guru, evaluasi pembelajaran adalah media yang tidak

terpisahkan dari kegiatan mengajar, karena melalui kegiatan evaluasi

seorang guru akan mendapatkan informasi tentang pencapaian hasil

belajar. Disamping itu, dengan evaluasi seorang guru akan

mendapatkan informasi tentang materi yang telah ia gunakan, apakah

dapat diterima siswanya atau tidak. Hasil evaluasi diharapkan dapat

mendorong pendidik untuk mengajar lebih baik dan mendorong

peserta didik untuk belajar lebih baik.

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun dan

mengukur sebuah keberhasililan dari proses pendidikan yang telah

dilaksanakan oleh guru dan lembaga pendidikan berdasarkan standar

dan tujuan yang telah ditetapkan.

Beberapa fungsi evaluasi, yaitu:

1) Sebagai umpan balik bagi siswa.

2) Untuk mengetahui proses ketercapaian siswa dalam menguasai

tujuan yang telah dicapai.

3) Memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum.

4) Digunakan oleh siswa untuk mengambil keputusan secara

individual, khususnya dalam menentukan masa depan sehubungan

dengan pemilihan bidang pekerjaan.


6
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2011), h. 221

11
5) Menentukan kejelasan tujuan khusus yang ingin dicapai oleh para

pengembang kurikulum.

6) Umpan balik untuk semua pihak yang berkepentingan dengan

pendidikan di sekolah.7

3. Ruang Lingkup Evaluasi Proses Pembelajaran

Secara umum ruang lingkup dari evaluasi dalam bidang pendidikan

di sekolah mencakup tiga komponen utama yaitu :

a. Evaluasi program pengajaran Evaluasi atau penilaian terhadap

program pengajaran akan mencakup tiga hal, yaitu:

1) Evaluasi terhadap tujuan pengajaran

2) Evaluasi terhadap isi program pengajaran

3) Evaluasi terhadap strategi belajar mengajar.

b. Evaluasi proses pelaksanaan pengajaran

Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran akan

mencakup:

1) Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung,

dengan garis-garis besar program pengajaran yang telah

ditentukan.

2) Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran.

3) Kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

4) Minat atau perhatian siswa didalam mengikuti pelajaran.

7
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group,
2008), h. 290

12
5) Keaktifan atau partisipasi siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

6) Komunikasi dua arah antara guru dan murid selama proses

pembelajaran berlangsung

7) Pemberian dorongan atau motivasi terhadap siswa.

8 )Pemberian tugas-tugas kepada siswa dalam rangka penerapan

teoriteori yang diperoleh didalam kelas dan upaya menghilangkan

dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan

yang dilakukan di sekolah.

c. Evaluasi hasil belajar

Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini mencakup:

1) Evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap

tujuantujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit program

pengajaran yang bersifat terbatas.

2)Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap

tujuantujuan umum pengajaran.8

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul.

Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud dengan hipotesis

yaitu suatu jawaban sementara dari masalah yang ada dalam penelitian
8
Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Tangerang: Graha Ilmu, 2012), h.51

13
dimana penelitian harus membuktikan kebenaran dari jawaban itu ke

lapangan atau lokasi penelitian.

Hipotesis penelitian ini yaitu: Ada hubungan yang signifikan antara

upaya guru PAI dalam meningkatakan hasil belajar siswa melalui evaluasi

pembelajaran di SDN 27 Bilah Hulu.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keterangan Tempat Penelitian

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SDN 27 BILAH HULU
2 NPSN : 10205009

14
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Kamp Menanti
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 21462
Kelurahan : Meranti
Kecamatan : Kec. Bilah Hulu
Kabupaten/Kota : Kab. Labuhan Batu
Provins : Prov. Sumatera Utara
Negara :
6 Posisi Geografis : 2 Lintang
100 Bujur
2. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah :Nomor 18 Tahun 2018
8 Tanggal SK Pendirian : 2018-10-29
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : Nomor 18 Tahun 2018
11 Tgl SK Izin Operasional : 2018-10-29
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :Tidak ada
13 Nomor Rekenin : 2147483647
14 Nama Bank :BPD SUMATERA UTARA
BPD SUMATERA UTARA CABANG AEK
15 Cabang KCP/Unit : NABARA
16 Rekening Atas Nama : DANABOSSDN27BILAHHULU
17 MBS : Ya
18 Luas Tanah Milik (m2) : 3
19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
20 Nama Wajib Pajak : SDN 27 BILAH HULU
21 NPWP : 2147483647
1. Profil SDN 27 Bilah Hulu

2. Keadaan SDN 27 Bilah Hulu

Guru Pendidikan Agama Islam yang mengajar di SDN 27 Bilah Hulu

terdiri dari 1 orang. Di SDN 27 Bilah Hulu terdapat 8 orang guru, 2 orang

guru laki-laki dan 6 orang guru perempuan.

15
Adapun siswa-siswi di SDN 27 Bilah Hulu secara keseluruhan berjumlah

109 orang, 54 orang siswa laki-laki dan 55 orang siswa perempuan yang

terdiri dari 6 rombongan belajar.

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Secara

garis besar sarana dan prasarana yang ada di SDN 27 Bilah Hulu ialah 7 ruang

kelas dan 2 satinasi. Di SDN 27 belum disediakan fasilitas perpustakaan dan

laboratorium.

B. Hasil dan Pembahasan

1. Penyajian Data

Untuk mendapatkan data tentang usaha guru dalam mengevaluasi hasil

belajar siswa, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 27

Bilah Hulu, maka penulis menggunakan tehnik observasi yang dilakukan

terhadap guru-guru SDN 27 Bilah Hulu.

Dari observasi dan wawancara. Berikut hasilnya:

a. Data Berkenaan dengan Usaha Guru Dalam Mengevaluasi Hasil

Belajar Siswa di SDN 27 Bilah Hulu

Untuk mendapatkan data tentang usaha guru dalam mengevaluasi hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah berikut

hasilnya:

HASIL OBSERVASI TENTANG UPAYA GURU DALAM

MENGEVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SDN 27 BILAH

HULU

16
Guru Mapel : Halimah, S.Pd (Pendidikan Agama Islam)

Kelas : VI

OBSERVASI

No ASPEK YANG DIAMATI I II III JUMLAH

Y T Y T Y T Y T

1. Guru memberikan pre tes    3 0


sebelum dimulainya proses
belajar mengajar kepada
siswa
2. Guru memberikan post test    3 0
setelah berakhirnya prosses
belejar mengajar
3. Guru membuat kisi-kisi soal    3 0
sebelum memberikan soal
dalam bentuk tes kepada siswa
4. Guru memilah dan memilih    0 3
bentuk tes yang akan diberikan
kepada siswa
5. Guru melakukan evaluasi hasil    3 0
belajar siswa pada ranah
Kognitif
6. Guru melakukan evalusi hasil    0 3
belajar pada aspek afektif
7. Guru melakukan evaluasi hasil    0 3
belajar pada aspek
psikomotorik
Jumlah 4 3 4 3 4 3 15 6

Persentase 57 43 57 43 57 4 71 29
% % % % % 3 % %
%

Tabel hasil observasi di atas menunjukan bahwa jawaban “YA” berjumlah

12 kali dan jawaban “TIDAK” berjumlah 9 kali. Berdasarkan tabel di atas,

ternyata frekuensi jawaban tertinggi adalah jawaban “YA” dengan prosentase

57% sedangkan jawaban “TIDAK” prosentasenya 43%. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa usaha guru dalam mengevaluasi hasil belajar siswa oleh guru

PAI dapat digolongkan cukup optimal. Hal ini dapat dilihat dari 7 aspek yang

17
diobservasi dalam pelakasanaan 3 kali observasi, ternyata 57% dilakukan oleh

guru PAI sementara yang tidak dilakukan oleh guru PAI adalah 43%.

b. Data Berkenaan dengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Usaha

Guru Dalam Mengevaluasi Hasil Belajar Siswa di SDN 27 Bilah Hulu

1. Wawancara dengan guru PAI SDN 27 Bilah Hulu

a) Dari manakah bapak/ibu dapatkan pengetahuan tentang evaluasi?

Pengetahuan tentang evaluasi kami di dapatkan yang pertama kali

tentunya dari bangku kuliah (SI keguruan ), dengan memperbanyak

membaca buku-buku yang berkaitan dengan bagaimana cara

mengevaluasi.

b) Apakah bapak/ibu membuat persiapan sebelum di adakannya

evaluasi? Dalam setiap kali akan diadakannya evaluasi biasanya

kami membuat persiapan-persiapan secara matang, baik dari segi

tujuan yang hendak dicapai, aspek yang akan dinilai, serta memilih

metode dan alat yang tepat untuk melakukan evaluasi.

c) Apakah bapak/ibu melakukan pre tes sebelum dimulainya

pembelajaran dan soal tentang apa saja yang di ujikan? Sebelum

dimulainya pembelajaran, kami sudah terbiasa melakukan pre tes,

dan mengenai soal yang kami ujikan adalah sekilas mengulang

kembali pelajaran yang telah lewat atau mempertanyakan terlebih

dahulu materi yang akan disampaikan, tetapi adakalanya tidak juga

saya melakukan pre test karena dilihat dari materi dan waktu tidak

mencukupi.

18
d) Setelah berakhirnya proses belajar mengajar, apakah bapak/ibu

sering melakukan post tes? Tentu, karena sangat penting sekali

untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mempehatikan dan

menyerap materi yang telah kita sampaikan.

e) Dari ketiga aspek yang ada, Ranah apa yang paling sulit untuk

dievluasi? Hasil wawancara pada poin ini mengatakan bahwa yang

paling sulit untuk dievaluasi adalah aspek Psikomotorik, tapi ada

satu orang guru yang mengatakan bahwa aspek afektiflah yang

paling sullit intuk dievaluasi.

f) Dari ketiga aspek yang ada, Ranah apa yang paling banyak

membutuhkan waktu? Hampir seluruh guru mengatakan bahwa

yang paling banyak membutuhkan waktu untuk mengevaluasi

adalah Psikomotorik, dikarenakan harus praktek satu persatu siswa.

g) Solusi apa yang diambil jika waktu yang tersedia tidak

mencukupi? Jika waktu yang tersedia tidak mencukupi biasanya

kami akan mencari jam yang kosong diluar jam pelajaran, tanpa

harus mengganggu jam pelajaran yang ada.

2. Analisis Data

Dalam bab ini, penulis akan menganalisis hasil pengamatan yang

telah disajikan dan wawancara yang telah diperoleh. Data yang

terkumpul dari hasil pengamatan dan wawancara yang telah disajikan

di atas dapat diketahui bagaimana usaha guru dalam mengevaluasi

19
hasil belajar siswa khususunya pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

Dalam penyajian data observasi dapat dilihat bahwa setiap

pertanyaan dalam observasi mempunyai dua alternatif, yakni “Ya” dan

“Tidak”. Kemudian teknik analisis data yang penulis gunakan

sebagaimana yang tercantum dalam bab pendahuluan yaitu deskriptif

kualitatif dengan prosentase. Ini berarti, disamping penulis

menggambarkan secara apa adanya juga menginterpretasikan frekuensi

dan prosentase alternatif jawaban pada observasi. Hal ini dilakukan

dengan cara:

a. Dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan

untuk memperoleh prosentase.

b. Persentase yang diperoleh ditafsirkan dalam bentuk kualitatif

dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Optimal : 76-100%

2) Cukup optimal : 56-75%

3) Kurang optimal : 40-55%

4) Tidak optimal : Di bawah 40%

Dalam mencari prosentase tersebut, penulis menggunakan rumus:

Prosentase (P) sama dengan Frekuensi (F) dibagi jumlah Frekuensi (N)

dikali 100 % atau dengan lambang sebagai berikut:

f
P= x 100 %
N

Dimana :

20
P : angka persentase

f : frekuensi

N : jumlah frekuensi

Berdasarkan perhitungan/persentase di atas, maka dapat dilihat

bahwa jawaban “Ya” terdapat 57,14% yang dibulatkan menjadi 57%.

Sedangkan jawaban “Tidak” terdapat 42,85% yang dibulatkan menjadi

43%. Dengan demikian dapat diperoleh gambaran bahwa usaha guru

dalam mengevaluasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam terletak pada rentang persentase 56%- 75%

yaitu tepatnya 57%. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa usaha

guru dalam mengevaluasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dikatagorikan “cukup optimal”.

Dari hasil wawancara dengan guru-guru dapat diketahui bahwa

tingkat pendidikan guru sangat mencukupi untuk dikategorikan bahwa

guru tersebut cukup optimal dalam melakukan evaluasi hasil belajar

siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan,

pengetahuan dan pengalaman turut membantu untuk meningkatkan

usaha guru dalam mengevaluasi hasil belajar siswa di SDN 27 Bilah

Hulu.

21
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penyajian dan pembahasan data di atas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

22
1. Usaha guru dalam mengevaluasi hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 27 Bilah Hulu cukup

optimal karena secara kuantitatif persentase diperoleh skor 57,14%

2. Faktor-faktor yang menjadi pendukung usaha guru dalam

mengevaluasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SDN 27

Bilah Hulu ialah:

a) Pendidikan guru yang cukup memadai karena guru PAI SDN 27

Bilah Hulu berlatar belakang dari sarjana keguruan.

b) Kedua orang guru sering mengikuti pelatihan dan penataran yang

diadakan oleh sekolah ataupun dinas terkait.

c) Perhatian, instruksi, arahan dan pengawasan dari kepala madrasah

pada dasarnya sangatlah penting, agar dapat meningkatkan lagi

pengetahuan guru dalam hal evaluasi hasil belajar siswa. Sedangkan

faktor yang menjadi penghambat adalah evaluasi pada aspek afektif

dan psikomotorik, dikarenakan pada kedua aspek ini tidak dapat

diukur.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis menyarankan kepada

guru-guru SDN 27 Bilah agar dapat meningkatkan lagi pengetahuan guru

tentang bagaimana cara mengevaluasi, serta dapat kiranya dapat mencari

informasi-informasi dalam melakukan evaluasi hasil belajar siswa, dan

melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, hal ini mengingat

perkembangan zaman yang semakin hari semakin menuntut kita untuk

siap menghadapinya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,

2006)

Zakiyah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam

Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2004

24
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar

Baru Algensido Offset, 2004),

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2011)

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2008)

Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Tangerang: Graha

Ilmu, 2012

25

Anda mungkin juga menyukai