UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk
mata kuliah “PROFESI KEPENDIDIKAN ”.Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus membagikan ilmu pengetahuan
demi terselesainya makalah ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami.Maka dari itu,kami mengharapkan
segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak.Akhirnya kami sangat
mengharapkan kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pengetahuan kita mengenai
dunia pendidikan
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara yang maju dapat dilihat dari pendidikan di negara tersebut majuatau tidak.
Pendidikan menjadi sangat penting bagi perkembangan dari suatunegara. Pendidikan
menjadikan sumber daya manusia dapat terberdayakandengan baik, sehingga dapat
mengelola sumber daya yang ada dalam negaratersebut dengan baik. Begitu juga di
Indonesia menempatkan pendidikan sebagaisesuatu yang penting dan utama. Hal ini
dapat dilihat dari isi pembukaan UUD1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu
tujuan nasional bangsaIndonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.Pendidikan
adalah investasi jangka panjang manusia. Pendidikanmerupakan salah satu komponen
terpenting bagi kemajuan hidup manusia diseluruh dunia. Begitu juga di Indonesia,
pendidikan dijadikan sebagai tonggak pembangunan bangsa dan negara. Salah satu
komponen yang terdapat dalam pendidikan adalah guru.Guru adalah orang yang
mentransfer suatu ilmu atau kepandaian tertentu kepadaseseorang atau sekelompok orang.
Maka untuk menjadi seorang guru harusmemiliki keahlian khusus, pengetahuan,
kemampuan dan dituntut untuk dapatmelaksanakan peranan-peranannya secara
profesional yang dalam tugasnya gurutidak hanya mengajar, melatih tetapi juga mendidik
(Moh. Roqib dan Nurfuadi,2009: 118).Guru dalam komponen pendidikan memiliki
peranan yang besar danstrategis. Karena gurulah yang dijadikan sebagai ujung tonggak
dalam pendidikan. Guru mempunyai tugas yang berat dan mulia dalam
mengantarkananak-anak bangsa ke puncak cita-cita. Untuk dapat menjalankan tugasnya
dengan baik maka seorang guru selayaknya memiliki kualifikasi akademik
dankompetensi yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Kompetensiyang
dimiliki oleh setiap setiap guru akan menunjukan kualitas profesionalismeseorang guru.
Guru tidak hanya menyampaikan materi kepada peserta didik namunmenjadikan peserta
didik belajar
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa saja komponen-komponen guru profesional?
2.Apa saja kekuatan dan kelemahan pendidikan calon guru?
C. TUJUAN
1. Mengetahui komponen-komponen guru profesional
2. Mengetahui kekuatan dan kelemahan pendidikan calon guru
1
BAB 2
PEMBAHASAN
1) Penampilan Guru.
2) Penguasaan Materi/Kurikulum.
2
mutupembelajaran. Dengan menggunakanmetode mengajar yang benar dantepat, maka
memungkinkan akanmempermudah siswa memahamimateri yang akan disampaikan.
Peningkatan mutu pembelajaran dipengaruhi pula oleh pelaksanaan kegiatan kurikuler dan
ekstra-kurikuler yang menunjukkanbahwa mutu akan mampu ditingkatkan apabila dalam
pembelajaran siswa ditambah dengan adanya kegiatankurikuler dan esktra-kurikuler.
A. Model konkuren
Model ini mengansumsi bahwa seorang calon guru sejak awal suadahmemasuki iklim, menjiwai,
menyadari akan dunia profesinya. Seorang guru tidakhanay dituntut menguasai bidang studi
yanga akan diajarkannya, melainakan jugakompetensi pedagogi, social, akademik dan
kepribadian sebagagai pendidik,kompetensi tersebut bukan suaru yang terpisah , melainkan
ramuan komposisi yangkhas dijiwainya.
3
2. Guru konkuren terancam menjadi pengangguran karena lahan pekerjaannya diambil
alih oleh guru konsekutif.
B. Model Konsekutif
Asumsi yang diapaki dalam model ini menghendaki penyiapan gurudilakuakna dalam napas
atau rangkaian yang berbeda. Artinya , calon gurusebelumnya tidak dididik dalam setting
LPTK . Mereka adalah para sarjana bidangilmu, kemudian setelah itu menempuh pendidikan
lanjut LPTK untuk memperolehakta pendidikan yang selama ini diposisikan sebagai lisensi
profesi guru. Model inimenghedaki sarjana dulu dibidangnya kemudian mengikuti pendidikan
aktakependidikan sebagai sertifikasi profesi kependidikan. Keunggulan model inidianggap
memiliki penguasaan bidang studi lebih baik unggul, tetepi lemahdari aspekilmu
kependidikan ( pedagogi), sosial, dan kepribadian sebagai calon guru. Dalam pola ini
penyiapan subject matterdengan kompetensi pedagogi, sosial, dankepribadian adalah hal yang
berbeda, bukan pendidikan professional yang terpadu.
4
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru profesional adalah kemampuan seorang guru untuk melaksanakan tugas pokoknya
sebagai seorang pendidik dan pengajar yang meliputi kemampuan dalammerencanakan,
menjalankan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Prinsipnyaadalah setiap guru harus dilatih
secara periodik di dalam menjalankan tugasnya.Pendidikan guru adalah suatu sistem yang
terpadu dalam rangka sistem pendidikannasional. Dan guru merupakan jabatan profesional, maka
para calon guru harusmemiliki kompetensi dalam bidangnya yang didapatkan di lembaga
pendidikan guru.Dari hasil analis guru konsekutif dan konkuren sama-sama mempunyai
pengaruh dalam sistem pendidikan guru. Calon guru yang berasal dari ilmu murniharus
memenuhi syarat akta mengajar dan disebut guru konsekutif. Sedangkan guruyang dari lulusan
pendidikan disebut guru konskaren.Dari hasil analisis dalam melaksanakan tugasnya, para guru
di finlandiasangat menjujung tinggi profesionalime. Mereka selalu berusaha
mengajarkansiswanya untuk bertanggungjawab terhadap tugas belajarnya. Guru difinlandia
tidakmengharuskan siswanya menjawab dengan benar soal yang diberikan oleh gurunya,yang
terpenting mereka bertanggungjawab terhadap tugas belajarnya.
B. Saran
Guru konsekutif dan guru konkuren digabungkan sehingga menjadikan mutu pendidikan
lebih baik. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pembahasan diatas agar profesionaliatas
guru-guru yang ada di Indonesia semakin berkembang lagi.
5
DAFTAR PUSTAKA