Anda di halaman 1dari 8

KARDINALITAS

Muhammad Abdurrahman Rois, S.Mat., M.Mat.


PENDAHULUAN

◦ Sebelum memasuki materi kardinalitas, terlebih dahulu mengenal mengenai


himpunan
◦ Dalam matematika, himpunan merupakan semua koleksi benda-benda tertentu
yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun konsep ini sederhana, akan tetapi
konsep ini sangat penting dan mendasar.
1. Himpunan ekivalen
Definisi: Misalkan A dan B dua himpunan, dikatakan korespondensi satu-satu antara A dan B
atau dikatakan A ekivalen dengan B ditulis 𝐴∞𝐵 atau 𝐴 ≡ 𝐵 atau 𝐴 ≈ 𝐵 jika terdapat
sebuah fungsi f.

2. Himpunan tak hingga biasa dan tak hingga Dedekind


Definisi 1: Misalkan S suatu himpunan maka S disebut himpunan berhingga, jika dan hanya
jika ada suatu bilangan asli k, sehingga S ek Nk. Dalam hal ini S dikatakan
mempunyai k buah unsur. Dalam hal yang lain dikatakan bahwa S suatu himpunan
tak hingga.
Catatan: 𝑁𝑘 = 1,2,3, … 𝑘 . Menurut definisi, himpunan N sendiri adalah suatu himpunan tak hingga.
Definisi 2: Misalkan S suatu himpunan maka S disebut himpunan tak hingga, jika S
mempunyai suatu himpunan bagian murni 𝑆 ∗ sedemikian hingga 𝑆 𝑒𝑘 𝑆 ∗ . Dalam hal
ini S disebut himpunan berhingga.

Catatan:
Tak hingga menurut definisi 1 disebut tak hingga biasa.
Tak hingga menurut definisi 2 disebut tak hingga dedekind
3. Himpunan terbilang dan himpunan tak terbilang
a. Himpunan terbilang
Definisi 1: Suatu himpunan S disebut terbilang jika dan hanya jika S ekivalen dengan N
himpunan semua bilangan asli

Teorema 1: Jika A dan B himpunan berhingga maka 𝐴 ∪ 𝐵 suatu himpunan berhingga.


Teorema 2: Jika A himpunan terbilang dan B himpunan berhingga maka 𝐴 ∪ 𝐵
himpunan terbilang.

Teorema 3: Jika A himpunan terbilang dan B himpunan terbilang maka 𝐴 ∪ 𝐵


himpunan terbilang.
Buktinya?
Teorema 4: Setiap himpunan tak hingga mempunyai suatu subset yang terbilang
Teorema 5: Jika 𝐴1 , 𝐴2 , … , 𝐴𝑛 masing-masing himpunan terbilang maka 𝐴1 ∪ 𝐴2 ∪ ⋯ ∪
𝐴𝑛 himpunan terbilang
Teorema 6: Jika 𝒜 suatu koleksi terbilang dari himpunan-himpunan terbilang, maka
gabungan semua unsur koleksi tersebut adalah himpunan terbilang.
Teorema 7: Jika S suatu himpunan tak hingga dan 𝑆 ′ suatu himpunan terbilang, maka
ada korespondensi satu-satu antara 𝑆 ∪ 𝑆 ′ .
3. Himpunan terbilang dan himpunan tak terbilang

b. Himpunan tak terbilang


Definisi: Jika S suatu himpunan tak hingga dan tidak ada korespondensi satu-satu antara S
dan N, maka dikatakan S suatu himpunan tak terbilang

KARDINALITAS

◦ Kardinalitas dari sebuah himpunan dapat diartikan sebagai ukuran banyaknya


unsur/ elemen yang dikandung oleh himpunan tersebut.
◦ Menunjukkan jumlah maksimum entitas/ anggota yang dapat berelasi dengan
entitas/ anggota pada himpunan yang lain.
◦ Kardinalitas merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan
entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.
BILANGAN KARDINAL

Definisi 1: Jika A dan B dua himpunan sedemikian hingga A ekivalen B (𝐴~𝐵) maka dikatakan
bahwa A dan B mempunyai bilangan cardinal yang sama atau mempunyai
kardinalitas yang sama.

◦ Untuk menyatakan bilangan cardinal dari A bisa ditulis “#(𝐴)” atau kar. A. Jadi 𝑘𝑎𝑟. (𝐴) = 𝑘𝑎𝑟. (𝐵) jika dan
hanya jika 𝐴~𝐵.
◦ Jika 𝐴 < 𝐵 maka dapat dikatakan A mempunyai kardinalitas lebih kecil dari B, atau kardinalitas B lebih
besar dari A, dengan kata lain:
a. 𝑘𝑎𝑟. (𝐴) < 𝑘𝑎𝑟. (𝐵) jika dan hanya jika 𝐴 < 𝐵, dan
b. 𝑘𝑎𝑟. (𝐴) ≤ 𝑘𝑎𝑟. (𝐵) jika dan hanya jika 𝐴 ≤ 𝐵, dan sebaliknya.

Bilangan cardinal dari setiap himpunan , 1 , 1,2 , 1,2,3 , 1,2,3,4 , … berturut-turut


Definisi 2: dinyatakan oleh 0,1,2,3,4, … dan dinamakan bilangan kardinal berhingga (finite
cardinal).

Bilangan cardinal dari himpunan-himpunan hingga sering disebut juga banyaknya unsur.
BILANGAN KARDINAL
1. Bilangan kardinal transfinit
Definisi: Bilangan kardinal dari himpunan terbilang dinyatakan dengan 𝒩0 yang dibaca alef nol,
dan dinamakan bilangan cardinal tak hingga atau bilangan cardinal transfinite.
2. Teorema Schroder Bernsein
Definisi 1: Jika A dan B dua himpunan sedemikian hingga ada korespondensi satu-satu antara A dan
suatu subset 𝐵1 dari B dan sebaliknya terdapat korespondensi satu-satu antara B dan
subset 𝐴1 dari A maka 𝑘𝑎𝑟. 𝐴 = 𝑘𝑎𝑟. (𝐵)
Definisi 1: Misalkan A dan B dua himpunan:
a. Jika A ekivalen dengan suatu subset dari B maka dikatakan 𝑘𝑎𝑟. 𝐴 ≤ 𝑘𝑎𝑟. (𝐵).
b. Jika A ekivalen dengan suatu subset dari B, tetapi tidak berlaku sebaliknya maka
dikatakan 𝑘𝑎𝑟. 𝐴 = 𝑘𝑎𝑟. (𝐵)
Teorema 1: Jika S himpunan tak terbilang maka 𝑘𝑎𝑟. 𝑆 < 𝑘𝑎𝑟. 𝒫 𝑆 .
3. Ketidaksamaan bilangan kardinal transfinite
Teorema: Bagi setiap bilangan cardinal 𝒯 berlaku bahwa 𝒯 < 2𝒯
LATIHAN

1. Misalkan 𝐴 = {1,2,3,4} dan 𝐵 = {2,4,6,8} dan misalkan 𝑓: 𝐴 → 𝐵. Apakah himpunan


ini termasuk himpunan ekivalen dan fungsi korespondensi satu-satu? Buktikan!
2. Selidikilah apakah himpunan semua bilangan bulat adalah himpunan terbilang?

Anda mungkin juga menyukai