D. KPK
Definisi:
a) Bilangan-bilangan bulat 𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎𝑛 dengan 𝑎𝑖 ≠ 0 untuk 𝑖 = 1, 2, … , 𝑛 mempunyai kelipatan
persekutuan 𝑏 jika 𝑎𝑖 |𝑏 untuk setiap 𝑖.
b) Jika 𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎𝑛 bilangan-bilangan bulat dengan 𝑎𝑖 ≠ 0 untuk 𝑖 = 1, 2, … , 𝑛, maka kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) dari bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan bulat positif terkecil di
antara kelipatan-kelipatan persekutuan dari 𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎𝑛.
Teorema:
a) Jika 𝑏 suatu kelipatan persekutuan dari 𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎𝑛 maka 𝐾𝑃𝐾 [𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎𝑛]|𝑏.
b) Jika 𝑚 > 0 maka 𝐾𝑃[𝑚𝑎, 𝑚𝑏] = 𝑚 × 𝐾𝑃𝐾[𝑎, 𝑏].
c) Jika 𝑎 dan 𝑏 bilangan-bilangan bulat positif, maka 𝐾𝑃[𝑎, 𝑏] × 𝐹𝑃𝐵(𝑎, 𝑏) = 𝑎𝑏.
B. Sistem Residu
Definisi:
a) Suatu himpunan {𝑥,,…,𝑥} disebut suatu sistem residu lengkap modulo 𝑚. Jika dan hanya jika
untuk setiap y dengan 0≤𝑦<𝑚, ada satu dan hanya satu 𝑥 dengan 1≤𝑖<𝑚, sedemikian hingga
𝑦≡(𝑚𝑜𝑑 𝑚) atau 𝑥≡𝑦(𝑚𝑜𝑑 𝑚).
b) Suatu himpunan bilangan bulat {𝑥1,𝑥2,…,𝑥𝑘} disebut suatu sistem residu tereduksi modulo 𝑚 jika
dan hanya jika:
a) (𝑥𝑖,𝑚)=1,1≤𝑖<𝑘
b) 𝑥𝑖≡𝑥𝑗(𝑚𝑜𝑑 𝑚) untuk setiap 𝑖≠𝑗
c) Jika (𝑦,)=1, maka 𝑦≡𝑥𝑖(𝑚𝑜𝑑 𝑚) untuk suatu 𝑖=1,2,…,𝑘
c) Ditentukan 𝑚 adalah suatu bilangan bulat positif. Banyaknya residu di dalam suatu sistem residu
tereduksi modulo 𝑚 disebut fungsi 𝜙-Euler dari 𝑚, dan dinyatakan dengan (𝑚).
Teorema sistem residu:
1) Ditentukan (𝑎,𝑚)=1
Jika {𝑥1,2,…,𝑥𝑘} adalah suatu sistem residu modulo 𝑚 yang lengkap atau tereduksi, maka
{𝑎𝑥1,𝑎𝑥2,…,𝑎𝑥𝑘} juga merupakan suatu sistem residu modulo 𝑚 yang lengkap atau tereduksi.
2) Teorema Euler:
Jika 𝑎,𝑚∈Ζ dan 𝑚>0 sehingga (𝑎,𝑚)=1, maka 𝑎𝜙(𝑚)≡1(𝑚𝑜𝑑 𝑚)
3) Teorema Kecil Fermat:
Jika 𝑝 adalah suatu bilangan prima dan 𝑝 tidak membagi 𝑎, maka 𝑎𝑝−1≡1(𝑚𝑜𝑑 𝑝)
4) Jika (𝑎,)=1, maka hubungan 𝑎𝑥≡𝑏(𝑚𝑜𝑑 𝑚) mempunyai selesaian 𝑥=𝑎𝜙(𝑚)−1.𝑏 +𝑡𝑚
5) Teorema Wilson:
Jika 𝑝 adalah suatu bilangan prima, maka (𝑝–1)!≡−1(𝑚𝑜𝑑 𝑝)
6) Jika 𝑛 adalah suatu bilangan bulat positif sehingga (𝑛–1)!≡–1(𝑚𝑜𝑑 𝑛), maka 𝑛 adalah suatu
bilangan prima.
Deret:
1
Sn= n(a+U n)
2
1
Sn= n [ 2 a+ ( n−1 ) b ]
2
Deret:
a (r ¿¿ n−1)
Sn= ¿
r−1
a (1−r ¿¿ n)
Sn= ¿ , dengan r ≠ 1
1−r
D. Barisan Fibonacci
Barisan Fibonacci adalah barisan rekursif (pemanggilan ulang / pengulangan) yang ditemukan oleh
seorang matematikawan berkebangsaan Italia yang bernama Leonardo da Pisa
Jadi barisan ini didefinisikan secara rekursif sebagai berikut.
Fn={0 , jika n=01 , jika n=1 Fn−1+ Fn−2, untuk lainnya
E. Golden Ratio
Golden ratio atau rasio emas (𝜑=1.618205...) merupakan suatu nilai rasio (ratio number) konvergen
yang diperoleh apabla suku-suku di atas dua belas pada barisan fibonacci dibagi dengan satu suku
sebelumnya.
KB. 4 Induksi Matematika
a. Postulat Peano
1. 1 adalah anggota Ν.
2. Setiap anggota 𝑥∈Ν mempunyai pengikut (𝑥)∈Ν.
3. Dua bilangan di Ν yang berbeda mempunyai pengikut yang berbeda.
4. 1 bukan pengikut bilangan 𝑥∈Ν yang manapun.
5. Jika subhimpunan 𝑆⊆Ν memuat 1 dan pengikut dari setiap bilangan di 𝑆, maka 𝑆=Ν.
b. Definisi Indusksi Matematika
Teknik pembuktian yang baku dalam matematika dan merupakan salah satu metoda/alat yang
digunakan untuk membuktikan suatu pernyataan matematika, khususnya pernyataan-pernytaan yang
berkaitan dengan bilangan asli atau bilangan bulat positif
c. Prinsip
Misalkan {𝑃𝑛} adalah suatu barisan proposisi (pernyataan) yang memenuhi kedua persyaratan ini:
(i) 𝑃𝑁 adalah benar (biasanya 𝑁 adalah 1).
(ii) Kebenaran 𝑃𝑘 mengimplikasikan kebenaran 𝑃𝑘+1≥𝑁.
Maka, 𝑃𝑛 adalah benar untuk setiap bilangan bulat 𝑛≥𝑁.
2 Daftar materi yang sulit 1. Kongruensi Modulo
dipahami di modul ini 2. Barisan Fibonacci
3. Induksi Matematika
3 Daftar materi yang 1. Kongruensi Modulo
sering mengalami 2. Induksi Matematika
miskonsepsi