Pd
No. UKG : 201504041567
D. KPK
Definisi:
KPK
a) Bilangan-bilangan bulat 𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎𝑛 dengan 𝑎𝑖 ≠ 0 untuk 𝑖
= 1, 2, … , 𝑛 mempunyai kelipatan persekutuan 𝑏 jika 𝑎𝑖 |𝑏
untuk setiap 𝑖.
b) Jika 𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎𝑛 bilangan-bilangan bulat dengan 𝑎𝑖 ≠ 0
untuk 𝑖 = 1, 2, … , 𝑛, maka kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dari bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan bulat
positif terkecil di antara kelipatan-kelipatan persekutuan
dari 𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎𝑛.
Teorema:
a) Jika 𝑏 suatu kelipatan persekutuan dari 𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎𝑛 maka
𝐾𝑃𝐾 [𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎𝑛]|𝑏.
b) Jika 𝑚 > 0 maka 𝐾𝑃𝐾[𝑚𝑎, 𝑚𝑏] = 𝑚 × 𝐾𝑃𝐾[𝑎, 𝑏].
c) Jika 𝑎 dan 𝑏 bilangan-bilangan bulat positif, maka 𝐾𝑃𝐾[𝑎, 𝑏]
× 𝐹𝑃𝐵(𝑎, 𝑏) = 𝑎𝑏.
2. Kongruensi Modulo
A. Kekongruenan
Definisi:
a) Jika 𝑚 suatu bilangan bulat positif membagi 𝑎−𝑏 maka
dikatakan 𝑎 kongruen terhadap 𝑏 modulo 𝑚 dan ditulis 𝑎≡𝑏
(𝑚𝑜𝑑 𝑚).
b) Jika 𝑚 tidak membagi 𝑎−𝑏 maka dikatakan 𝑎 tidak kongruen
terhadap 𝑏 modulo 𝑏 dan ditulis 𝑎≢𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑚).
Teorema:
a) Untuk bilangan bulat sebarang 𝑎 dan 𝑏, 𝑎≡𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) jika
dan hanya jika 𝑎 dan 𝑏 memiliki sisa yang sama jika dibagi 𝑚.
b) Untuk 𝑚 bilangan bulat positif dan 𝑝,𝑞, dan 𝑟 bilangan bulat,
berlaku
(1) Sifat Refleksif
𝑝≡𝑝 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
(2) Sifat Simetris
𝑝≡𝑞 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) jika dan hanya jika 𝑞≡𝑝 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
(3) Sifat Transitif
(4) Jika 𝑝≡𝑝 (𝑝𝑝𝑝 𝑝) dan 𝑝≡𝑝 (𝑝𝑝𝑝 𝑝) maka 𝑝≡𝑝 (𝑝𝑝𝑝
𝑝)
Kekongruenan c) Jika 𝑝,𝑞,𝑟, dan 𝑚 adalah bilangan-bilangan bulat dan 𝑚>0
sedemikian hingga 𝑝≡𝑞(𝑚𝑜𝑑 𝑚), maka:
(1) 𝑝+𝑟≡𝑞+𝑟(𝑚𝑜𝑑 𝑚)
(2) 𝑝–𝑟≡𝑞–𝑟(𝑚𝑜𝑑 𝑚)
(3) 𝑝𝑟≡𝑞𝑟(𝑚𝑜𝑑 𝑚)
Kongruensi d) Jika 𝑎≡𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) dan 𝑐≡𝑑 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) maka
Modulo (1) 𝑎+𝑐≡𝑏+𝑑 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
(2) 𝑎−𝑐≡𝑏−𝑑 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
(3) 𝑎𝑐≡𝑏𝑑 (𝑚𝑜𝑑 𝑚)
Sistem Residu e) Jika 𝑎≡𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) dan 𝑐≡𝑑 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) maka 𝑎𝑥+𝑐𝑦≡𝑏𝑥+𝑑𝑦
(𝑚𝑜𝑑 𝑚)
f) Jika 𝑝≡𝑝𝑞(𝑚𝑜𝑑 𝑚) maka 𝑝𝑟≡𝑞𝑟 (𝑚𝑜𝑑 𝑚𝑟).
g) Jika 𝑎≡𝑏 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) maka 𝑎𝑛≡𝑏𝑛 (𝑚𝑜𝑑 𝑚) untuk 𝑛 bilangan
bulat positif.
h) Misalkan 𝑓 suatu polinom dengan koefisien bilangan bulat,
yaitu
𝑓(𝑥) = 𝑑0 𝑥 𝑛 + 𝑑1 𝑥 𝑛−1 + 𝑑2 𝑥 𝑛−2 + ⋯ + 𝑑𝑛−1 𝑥 + 𝑑𝑛
B. Sistem Residu
Definisi:
a) Suatu himpunan {𝑥,𝑥,…,𝑥} disebut suatu sistem residu
lengkap modulo 𝑚. Jika dan hanya jika untuk setiap y dengan
0≤𝑦<𝑚, ada satu dan hanya satu 𝑥 dengan 1≤𝑖<𝑚,
sedemikian hingga 𝑦≡𝑥(𝑚𝑜𝑑 𝑚) atau 𝑥≡𝑦(𝑚𝑜𝑑 𝑚).
b) Suatu himpunan bilangan bulat {𝑥1,𝑥2,…,𝑥𝑘} disebut suatu
sistem residu tereduksi modulo 𝑚 jika dan hanya jika:
a) (𝑥𝑖,𝑚)=1,1≤𝑖<𝑘
b) 𝑥𝑖≡𝑥𝑗(𝑚𝑜𝑑 𝑚) untuk setiap 𝑖≠𝑗
c) Jika (𝑦,𝑚)=1, maka 𝑦≡𝑥𝑖(𝑚𝑜𝑑 𝑚) untuk suatu 𝑖=1,2,…,𝑘
c) Ditentukan 𝑚 adalah suatu bilangan bulat positif. Banyaknya
residu di dalam suatu sistem residu tereduksi modulo 𝑚
disebut fungsi 𝜙-Euler dari 𝑚, dan dinyatakan dengan 𝜙(𝑚).
Teorema sistem residu:
1) Ditentukan (𝑎,𝑚)=1
Jika {𝑥1,𝑥2,…,𝑥𝑘} adalah suatu sistem residu modulo 𝑚 yang
lengkap atau tereduksi, maka {𝑎𝑥1,𝑎𝑥2,…,𝑎𝑥𝑘} juga
merupakan suatu sistem residu modulo 𝑚 yang lengkap atau
tereduksi.
2) Teorema Euler:
Jika 𝑎,𝑚∈Ζ dan 𝑚>0 sehingga (𝑎,𝑚)=1, maka 𝑎𝜙(𝑚)≡1(𝑚𝑜𝑑
𝑚)
3) Teorema Kecil Fermat:
Jika 𝑝 adalah suatu bilangan prima dan 𝑝 tidak membagi 𝑎,
maka 𝑎𝑝−1≡1(𝑚𝑜𝑑 𝑝)
4) Jika (𝑎,𝑚)=1, maka hubungan 𝑎𝑥≡𝑏(𝑚𝑜𝑑 𝑚) mempunyai
selesaian 𝑥=𝑎𝜙(𝑚)−1.𝑏 +𝑡𝑚
5) Teorema Wilson:
Jika 𝑝 adalah suatu bilangan prima, maka (𝑝–1)!≡−1(𝑚𝑜𝑑 𝑝)
6) Jika 𝑛 adalah suatu bilangan bulat positif sehingga (𝑛–1)!≡–
Notasi 1(𝑚𝑜𝑑 𝑛), maka 𝑛 adalah suatu bilangan prima.
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
Deret:
Golden Ratio 𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆𝑛 =
𝑟−1
𝑎(1−𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 = , dengan 𝑟 ≠ 1
1−𝑟
E. Golden Ratio
Golden ratio atau rasio emas (𝜑=1.618205...) merupakan suatu
Postulat Peano nilai rasio (ratio number) konvergen yang diperoleh apabla
suku-suku di atas dua belas pada barisan fibonacci dibagi
dengan satu suku sebelumnya.
4. Induksi Matematika
Indusi a. Postulat Peano
Matematika Definisi Induksi 1. 1 adalah anggota Ν.
2. Setiap anggota 𝑥∈Ν mempunyai pengikut 𝑝(𝑥)∈Ν.
Matematika 3. Dua bilangan di Ν yang berbeda mempunyai pengikut yang
berbeda.
4. 1 bukan pengikut bilangan 𝑥∈Ν yang manapun.
5. Jika subhimpunan 𝑆⊆Ν memuat 1 dan pengikut dari setiap
bilangan di 𝑆, maka 𝑆=Ν.
b. Definisi Indusksi Matematika
Teknik pembuktian yang baku dalam matematika dan
merupakan salah satu metoda/alat yang digunakan untuk
membuktikan suatu pernyataan matematika, khususnya
pernyataan-pernytaan yang berkaitan dengan bilangan asli atau
Prinsip bilangan bulat positif
c. Prinsip
Misalkan {𝑃𝑛} adalah suatu barisan proposisi (pernyataan) yang
memenuhi kedua persyaratan ini:
(i) 𝑃𝑁 adalah benar (biasanya 𝑁 adalah 1).
(ii) Kebenaran 𝑃𝑘 mengimplikasikan kebenaran 𝑃𝑘+1≥𝑁.
Maka, 𝑃𝑛 adalah benar untuk setiap bilangan bulat 𝑛≥𝑁.
2 Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini 1. Kongruensi Modulo
2. Induksi Matematika
3 Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi 1. Kongruensi Modulo
2. Induksi Matematika