0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban mengenai konsep kebudayaan. Pertanyaan tersebut meliputi perwujudan kebudayaan, hubungan agama dan kebudayaan, faktor perubahan kebudayaan, proses penyesuaian masyarakat terhadap perubahan budaya, serta hubungan manusia dan kebudayaan. Jawaban yang diberikan menjelaskan bahwa perwujudan kebudayaan adalah perilaku dan benda-benda nyata yang dibuat manusia, ag
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban mengenai konsep kebudayaan. Pertanyaan tersebut meliputi perwujudan kebudayaan, hubungan agama dan kebudayaan, faktor perubahan kebudayaan, proses penyesuaian masyarakat terhadap perubahan budaya, serta hubungan manusia dan kebudayaan. Jawaban yang diberikan menjelaskan bahwa perwujudan kebudayaan adalah perilaku dan benda-benda nyata yang dibuat manusia, ag
Dokumen tersebut berisi pertanyaan dan jawaban mengenai konsep kebudayaan. Pertanyaan tersebut meliputi perwujudan kebudayaan, hubungan agama dan kebudayaan, faktor perubahan kebudayaan, proses penyesuaian masyarakat terhadap perubahan budaya, serta hubungan manusia dan kebudayaan. Jawaban yang diberikan menjelaskan bahwa perwujudan kebudayaan adalah perilaku dan benda-benda nyata yang dibuat manusia, ag
2. Apakah agama merupakan sumber dari kebudayaan? Berikan alsannya! 3. Mengapa peperangan dan perubahan alam menjadi faktor perubahan kebudayaan? 4. Bagaimana proses penyesuaian masyarakat terhadap perubahan budaya? 5. Bagaimana hubungan manusia dan kebudayaan dan bagaimana cara manusia mempertahankannya?
Jawaban:
1. •Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
• Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
• Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian,
nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
• Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
Yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
• Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, perwujudan kebudayaan adalah benda-
benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain- lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia.
2. Apakah agama bagian dari kebudayaan ? Dalam pandangan Islam,
Agama from Allah, bukan hasil daya cipta / rekayasa manusia, dan Agama sebagai doktrin, Islam adalah satu, akan tetapi, pada saat doktrin itu turun ke bumi (memasuki lingkaran kebudayaan), maka wajah agama itu menjadi bermacam-macam. Ada wajah nigeria, afganistan, iran, Indonesia, arab saudi, libia, dan sebagainya. Wajah dan ekspresi yang bermacam-macam itu merupakan kultural (kebudayaan).
Agama apabila dipahami secara benar dan cerdas, pasti mendorong
pemeluknya untuk mengembangkan budaya dialogis, bukan budaya saling mengunci pintu. Tidak menginginkan umatnya terkurung dalam keterkuncian atau kebuntuan budaya. Kehidupan harus berlangsung secara alamiah, dinamis, kreatif, dan terarah.
Kebudayaan tidak pernah statis, ia selalu dinamis, seirama dengan
perubahan zaman yang senantiasa mencair. Sekali kebudayaan itu statis, maka pola pikir dan gaya hidup suatu masyarakat akan mengalami stagnasi.
Sehingga setiap perubahan zaman pasti akan mempengaruhi
kebudayaan. Karena setiap kebudayaan bisa bercorak negatif dan bahkan destruktif. (Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Ma’arif: dalam bukunya: Mencari Autensitas dalam Dinamika Zaman). “Sehingga Agama memiliki peran konstruktif dalam kebudayaan, dimana kebudayaan sangat dinamis seirama dengan perubahan masa menjadikan Agama memiliki peran konstruktif dalam kebudayaan, dimana kebudayaan sangat dinamis seirama dengan perubahan masa menjadikan Agama memiliki ruang dalam memperbaiki kebudayaan tersebut..
3. Karena peperangan dapat menghancurkan suatu tempat ataupun
membunuh sebagian besar anggota komunitas yang ada pada tempat tersebut, sehingga akhirnya kebudayaan yang ada pada tempat atau pada komunitas tersebut tidak mampu lagi untuk dihidupkan kembali dan akhirnya hilang. Perubahan alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial secara fisik dikarenakan pada perubahan alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan secara fisik sehingga manusia akan melakukan penyesuaian lagi terhadap perubahan lingkungan yang baru tersebut.
4. Proses penyesuaian masyarakat terhadap perubahan sosial budaya
dapat dilihat dari adanya keserasian atau harmoni dalam sebuah masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan ketika lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Kondisi ini dapat terjadi ketika manusia dapat menyesuaikan dirinya dengan perubahan sosial. Setiap manusia tentu secara cepat atau lambat akan berusaha menyesuaikan dirinya dalam perubahan untuk dapat diterima oleh manusia lainnya. Meskipun proses penyesuaian ini terkadang berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
5. Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat
terkait satu sama lain. Dimana manusia memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dari banyak segi. Sedangkan kebudayaan lebih dekat kepada karya seni adat istiadat yang tumbuh dari suatu kumpulan masyarakat.
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah
sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang di laksanakan oleh manusia. Menurut saya jika dilihat dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, seperti masyarakat yaitu orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan tidak ada masyarakat yang tidak memilikikebudayaan dan begitu pun sebalik nya. Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat. Contohnya seperti masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh. Lantas seperti apakah akibat yang akan terjadi jika masyarakat dari desa selalu mengikuti kebudayaan yang ada di kota? Akibatnya tidak sedikit dari masyarakat desa justru menirukan hal-hal buruk saja, hal ini selalu terjadi karna faktor cara berfikir masyarakat cendrung menirukan, hal ini lah yang terkadang dapat menimbulkan konflik pada masyarakat luas karena adanya perbedaan pandangan kebudayaan. Akan tetapi, seiring dengan perubahan zaman yang semakin maju perbedaan pandangan tentang kebudayaan ini mulai surut. Hal ini di sebabkan karena mereka ingin budaya yang mereka miliki dapat di satukan nantinya. Memang hubungan manusia dan kebudayaan itu sangat sulit untuk dilepaskan karena fungsi kebudayaan dan manusia itu sangat diperlukan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam mewujudkan tingkah lakunya.