Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RINGKASAN

ASUMSI TENTANG SIFAT MANUSIA

Dosen Pengampu :
Drs. Syahrial, M.Ed., Ph.D.

Disusun Oleh :
Husnul Khatimah
NIM : A1D122027

UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN
PRODI PGSD
TAHUN AJARAN 2022/2023
Asumsi tentang Sifat Manusia
Setiap orang termasuk didalamnya para ahli dibidang psikologi kepribadian memilki
anggapan atau asumsi dasar tentang manusia. Asumsi ini diperoleh melalui hubungan pribadi
atau pengalaman pengalaman sosial secara nyata dan pada akhirnya mempengaruhi perspektif
dan tindakan individu terhadap sesamanya.

Asumsi asumsi atau anggapan tentang manusia berdasarkan teori teori kepribadian seperti
yang dikemukakan oleh Koswara (1991:26) antara lain :

1. Kebebasan-ketidakbebasan
Kebebasan dan ketidakbebsan merupakan dua anggapan yang saling bertentangan
dan berlawanan tentang manusia. Anggapan dasar yang menyatakan manusia sebagai
mahkluk yang bebas berkehendak, bebas menentukan sikap dan bebas menentukan arah
kehidupannya sendiri adalah anggapan yang bercorak dan berdasar pada dasar aliran dan
pandangan filsafat eksistensial (maslow) dan humanistik (rogers : psikologi humanistik).
Sedangkan dasara pandangan yang menyatakan bahwa manusia adalah sosok
yang tidak bebas yang didasari dari organisme yang tingkah lakunya dideterminasi
(ditentukan) oleh sejumlah faktor penentu.

2. Rasionalitas-irrasionalitas
Rasionalitas dan irrasionalitas ini menyangkut seberapa besar pengaruh akal
terhadap tingkah laku manusia. Komitmen yang menyatakan bahwa manusia adalah
mahkluk yang rasional dianut oleh teori kepribadian humanistik, sedangkan komitmen
yang menyatakan bahawa manusia adalah mahkluk yang tidak rasional dianut oleh
aliaran psikoanalisa yang menyatakan bahwa tingkah laku manusia sebagian besar
didorong oleh kekuatan kekuatan irrasional yang tidak disadari (naluri naluri).

3. Holisme-Elementalisme
Prinsip holistik merupakan prinsip yang berasal dari psikologi gestalt yang
menekankan bahwa suatu fenomena harus dilihat dan hanya bisa diterima sebagai suatu
totalitas atau keseluruhan. Sedangkan prinsip elementalistik menekankan bahwa suatu hal
hanya bisa dipelajari atau diterangkan dengan jalan menyelidiki aspek aspek secara
terpisah.

4. Konstitusionalisme-enviromrntalisme.
Pandangan konstitusional menyatakan bahwa pada hakikatnya manusia sudah
memilki sifat bawaan yang dibawa sejak lahir. Sedangkan pandangan enviromentalisme
menyatakan bahwa hakikatnya sifat sifat manusia ditentukan oleh pengalaman
pengalaman yang diperoleh dari lingkungan.

5. Berubah-tak berubah.
Pandangan bahwa manusia merupakan individu yang berubah berada pada aliran
behaviorisme. Dalam behaviorisme, tingkah laku dipusatkan pada bagaimana suatu
tingkah laku bisa diubah, dibentuk, atau dikendalikan.
6. Subjektivitas-objektivitas.
Dunia subjektif manusia merupakan faktor penentu dasar manifestasi perilaku
manusia. Dalam hal ini tingkah laku terutama ditentukan oleh pemahaman atas dunia
subjektifnya. Pandangan objektif dianut oleh aliran kepribadian yang tergabung dalam
teori behavioristik yang menentang gagasan bahwa manusia mmerupakan individu yang
hidup dalam pengalaman yang subjektif.

7. Proaktif-reaktif
Pandangan proaktif manusia adalah berupa keyakinan bahwa sumber penyebab
dari seluruh tingkah laku manusia berada dalam diri manusia itu sendiri. Pandangan
reaktif tentang tingkah laku manusia menyakini bahwa tingkah laku manusia ditentukan
oleh faktor yang berasal dari luar yaitu dri lingkungan.

8. Homestatis-heterostatis.
Konsep homestatis adalah konsep yang bersumber pada keseimbangan
(equlibrium) yang menerangkan bahwa tingkah laku manusia terutama digerakkan kearah
pengurangan ketegangan karna adanya ketidakseimbangan sampai terjadi keseimbangan
yang optimal. Konsep heterostatis menyatakan bahwa tingkah laku manusia tidak
digerakkan oleh kekuatan kekuatan internal seperti naluri dengan tujuan untuk mencapai
keseimbangan, melainkan sebagai hasil atau pengaruh dari kekuatan eksternal.

9. Dapat diketahui-tidak dapat diketahui.


Pada kelompok yang mempercayai bahwa pengetahuan tentang manusia dapat
diketahui didasari atas kepercayaan bahwa manusia dapat dengan mudah diketahui dan
dipahami karna pda dasarnya manusia bertingkah laku menurut hukum hukum alam,
sama halnya dengan mahkluk hidup lainnya. Sedangkan konsep tidak dapat diketahui
menyatakan bahwa manusia sebagai pribadi yang tidak diketahui didasari oleh keyakinan
bahwa manusia tidak bisa diketahui sepenuhnya melalui upaya ilmiah karna
bagaimanapun, manusia adalah mahkluk yang unik yang tidak dapat disamakan
keberadaan dan tingkah lakunya dengan mahkluk mahkluk lainnya. Pandangan ini dianut
oleh maslow dan teori humanistik.

Anda mungkin juga menyukai