Anda di halaman 1dari 17

TINGKAH LAKU

MANUSIA
 Tingkah laku manusia ialah sekumpulan tingkah laku
yang ditonjolkan oleh manusia dan dipengaruhi oleh
budaya, sikap,emosi, nilai, etika, autoriti, hubungan
baik, hipnosis, bujukan, paksaan, dan/atau genetik
 Setiap manusia mempunyai tingkah laku yang
berbeda. Tingkah laku manusia dikaji dalam disiplin
akademik seperti psikologi, kerja sosial, sosiologi,
ekonomi, dan antropologi.
 Dalam ilmu psikologi, sangat banyak teori yang
mengungkapkan tentang bagaimana manusia
bertingkah laku. Terkadang, satu teori dengan teori
lainnya saling bertentangan. Tetapi ada juga teori
yang saling melengkapi, dalam mengungkapkan
sebuah kasus. Teori-teori yang melengkapi ini
banyak diterapkan dalam praktek-praktek
psikoterapis saat ini.
Perbedaan Tingkah Laku dan
Perilaku

 Secara singkat, dapat dikatakan bahwa perilaku adalah


perwujudan dari tingkah laku. Perilaku adalah sebuah
kegiatan (baik perkataan maupun perbuatan
individu)yang dapat diamati dari luar, seperti: orang
yang bernyanyi, naik sepeda, ataupun berbicara.
Sebelum dilahirkan/dilakukan, perilaku itu memiliki pola
dan didahului pola-pola dalam pikiran yang dikenal
dengan sebutan "tingkah laku". Jadi intinya, "tingkah
laku = pasif" sedangkan "perilaku = aktif".
Pendekatan Psikologi terhadap Tingkah
Laku Manusia

 (1) Pendekatan Neurobiological
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak
dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiological berupaya mengaitkan
perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi
didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari
perilaku dan proses mental.

(2) Pendekatan Perilaku
Menurut pendekatan ini tingkah laku pada dasarnya adalah respon
atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan
dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon. Ini berarti
tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.
Pendekatan ini dipelopori oleh J. B Watson kemudian dikembangkan
oleh banyak ahli, seperti Skinner, dan melahirkkan banyak sub aliran
(3)Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menekankan bahwa tingkah laku adalah proses
mental, dimana individu ( Organisme ) aktif dalam menangkap,
menilai, membandingkan dan menanggapi stimulus sebelum
melakukan reaksi. Jika dibuatkan model adalah sebagai berikut S –
O – R. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental
sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang

(4)Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan ini dikembangkan oleh Freud. Ia meyakini bahwa
kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar
dan sewaktu – waktu akan menuntut untuk dipuaskan
 (5) Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan ini lebih memperhatikan pada pengalaman
subjektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi
oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep
tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang
menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya.Ini berarti
melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan
fenomena tentang dirinya.
Asumsi Dasar Tingkah
Laku Manusia
Secara umum, teori tentang tingkah laku manusia
dalam ilmu psikologi dapat dijelaskan dalam asumsi-
asumsi dasar dibawah ini:
Bebas versus tidak bebas

Teori yang memandang bahwa manusia itu bebas


melakukan apa yang dikehendaki, tidak terikat pada sikap
bawaan (keturunan), atau hal-hal lain yang membuat manusia
tidak bebas dalam bersikap. Teori ini seperti kelompok teori
“behaviorisme”.
Lawan dari teori ini adalah bahwa manusia itu dipengaruhi
oleh bawaan dan masa lalu. Sikapnya terhadap dunia saat ini,
adalah hasil dari sejumlah pengalamannya masa lalu. Artinya
manusia dalam bersikap sekarang bukan karena ingin
bersikap (bebas), tetapi sikapnya itu dibentuk oleh
pengalaman-pengalaman masa lalu. Teori yang mendukung
bahwa manusia tidak bebas adalah kelompok teori
“psikoanalisa”.
Rasional versus irasional
Ada juga pandangan yang memandang bahwa, manusia adalah
makhluk yang rasional. Artinya, semua tingkah laku manusia, adalah
hasil dari tindakannya yang sudah direncanakan, dan hasil dari
pertimbangan akan resiko-resiko yang akan dihadapi terhadap tingkah
lakunya tersebut. Teori ini seperti kelompok teori “rasionalisme”.
Kebalikan dari teori rasionalisme adalah irasionalisme, yang
memandang bahwa manusia bertingkah laku dikendalikan oleh
insting. Insting yang ada pada manusia ada insting yang dibawa sejak
lahir. Misalnya, manusia ingin makan, bukan karena berpikir kalau
tidak makan akan mati, tetapi instingnya yang mengungkap demikian,
sehingga jika waktunya makan, atau jika melihat makanan, insting
makan akan timbul. Yang termasuk dalam kelompok teori ini adalah
teori “nativisme”.
Subjektif versus objektif
Pandangan subjektif mengatakan bahwa, manusia pada dasarnya
tidak bisa dipisahkan antara dirinya dengan lingkungannya.
Manusia dan lingkungannya adalah satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, sehingga jika masalah yang berusaha untuk
memisahkan hal tersebut, manusia akan berpikir lebih dulu tentang
dirinya. Yang menjadi pusat perhatian adalah bagaimana
kedudukan individu dalam lingkungannya.
Pandangan yang bertentangan dengan sikap subjektif manusia
adalah pandangan yang menganggap bahwa manusia itu adalah
makhluk yang objektif, mampu memisahkan dan membedakan
antara dirinya dengan lingkungannya. Pusat perhatiannya adalah
objeknya (keluar), dan mampu memisahkan dirinya dengan objek
yang sedang dalam perhatiannya.
Proaktif versus reaktif

Sikap yang proaktif pada manusia akan selalu


menginstropeksi dirinya terhadap hal-hal yang sedang
dihadapinya. Berusaha mencari penyebab sebuah masalah
dan menemukan solusinya.
Manusia yang reaktif, adalah manusia yang bersikap lemah
pada instropeksi diri, lebih banyak menyalahkan orang lain
terhadap sebuah masalah, dibandingkan dengan usaha
memecahkan masalah tersebut.
Holisitik versus elementarisme

Pandangan holistic adalah pandang yang menilai manusia secara


menyeluruh. Artinya, seseorang tidak dapat dinilai hanya pada satu
hal tertentu saja, kemudian disimpulkan bahwa itulah kepribadian
orang tersebut. Manusia harus dilihat secara global, mengapa
mereka melakukan sebuah tingkah laku. Pandangan Holistik ini
sama dengan pandangan teori “Holisme” (humanisme).
Pandangan elementarisme, menganggap bahwa untuk
mempelajari manusia, kita harus mempelajarinya menurut bagian-
bagiannya. Bagaimana seseorang berpikir, bagaimana seseorang
bersikap, bagaimana seseorang merespon stimulus, dan lain-lain.
Padangan elementarisme ini pernah diterapkan dalam teori
“strukturalisme”.
Homeostatis versus heterostatis

Homestatis adalah padangan yang mengatakan bahwa pada


dasarnya manusia ingin menciptakan keseimbangan dalam
hidupnya (equilibrium). Jika keadaan tidak seimbang, maka
manusia akan selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan
tersebut.
Heterostatis adalah pandangan yang mengatakan bahwa
pada dasarnya manusia sengaja menciptakan ketidak
seimbangan dalam dalam hidupnya. Apabila terjadi
keseimbangan, manusia akan menciptakan hal-hal baru yang
menantang sehingga menciptakan sebuah ketidakseimbangan
yang baru.
Konstitusionalisme versus
environmentalisme
Konstituasionalisme adalah pandangan yang mengganggap
bahwa manusia itu ditentukan oleh sebuah konstitusi (hal
yang sudah baku/bawaan lahir), dan tidak bisa diubah.
Sehingga jika seorang jahat, maka memang dia dilahirkan
dalam keadaan jahat.
Environmentalisme mengatakan bahwa tingkah laku
manusia dibentuk oleh lingkungan. Dalam istilah filsafat dan
psikologi, kita mengenal tabula rasa (meja berlapis
lilin/kertas putih kosong). Artinya bahwa manusia dilahirkan
dalam keadaan yang polos, dan tingkah laku manusia
dibentuk oleh lingkungannya.
Dapat diprediksi versus tidak
dapat diprediksi
Teori yang mengatakan bahwa manusia dapat diprediksi
adalah teori yang terikat dengan masa lalu, misalnya teori
konstitusi, nativisme, psikoalisa, dan lain lain. Teori-teori ini
menganggap bahwa tingkah laku seseorang kedepan dapat
diprediksi tergantung dengan masa lalu dan bawaannya.
Teori yang mengatakan bahwa manusia tidak dapat
diprediksi adalah teori-teori holistic, humanistic, dan lain-
lain. Teori ini menganggap bahwa manusia itu bebas, tidak
terikat oleh masa lalunya. Manusia sekarang bertindak sesuai
dengan situasi yang dihadapinya, dan tidak ada hubungannya
dengan masa lalu.
Thank YOU!!!!

Anda mungkin juga menyukai