Disusun oleh:
Tri Prasetyo 21340011
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram
Dr. Padli, S.Si, M.Pd
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis telah menyelesaikan Makalah ini dengan judul Peran dan
Pengaruh Institusi Pendidikan Terhadap Perkembangan Olahraga dan pengaruh
Perkembangan Olahraga Terhadap Institusi dan Organisasi Keolahragaan.
Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Sosiologi Olahraga Prodi
Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Padang (UNP).
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah .............................................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
A. Peran Dan Pengaruh Institusi Pendidikan Terhadap Perkembangan Olahraga ............ 3
B. Pengaruh Perkembangan Olahraga Terhadap Institusi dan Organisasi Keolahragaan .. 6
BAB III ...................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10
MIND MAPPING .................................................................................................................... 11
SOAL DAN JAWABAN ......................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Institusi pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran dan fungsi yang
sangat penting dalam pengembangan olahraga. Minimal ada dua alasan yang menyebabkan
peran dan fungsi institusi pendidikan berada pada posisi penting dan strategis dalam
pengembangan olahraga. Lembaga pendidikan adalah lembaga formal yang terpenting untuk
pembinaan mutu sumber daya manusia. Dalam lembaga pendidikan, siswa dibina untuk
menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam aspek jasmani, rohani dan sosial melalui
berbagai bentuk media pendidikan dan keilmuan yang sesuai. Setiap institusi keolahragaan
memiliki pernyataan filosofis tersendiri yang memandu pada perkembangan kurikulum yang
dijalankannya.
Olahraga mencakup semua bentuk aktivitas fisik atau permainan kompetitif melalui
partisipasi kasual atau terorganisir. Serta olahraga bertujuan untuk menggunakan, memelihara
atau meningkatkan kemampuan dan keterampilan fisik sembari memberikan kesenangan
kepada peserta, dan dalam beberapa kasus, hiburan bagi penonton. Olahraga akan terus
berkembang, baik dalam bentuk munculnya nomor-nomor dari suatu cabang, maupun
munculnya jenis atau cabang olahraga yang baru. Masing-masing institusi dan organisasi
1
tersebut memiliki peran dan fungsi masing-masing. Ada yang terkait dengan tugas dan fungsi
untuk mengajukan program dan anggaran dan yang terkait dengan kebijakan dan persetujuan
anggaran. Namun, sejauh ini belum pernah ada data yang lengkap tentang anggaran
pembangunan olahraga di seluruh Indonesia setiap tahunnya. Untuk itu perlu kajian lebih
dalam terkait dengan permasalahan ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaiamana peranan dan pengaruh intitusi pendidikan terhadap perkembangan olahraga ?
2. Apa pengaruh perkembangan olahraga terhadap institusi dan organisasi keolahragaan ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Kita dapat memahami dan mengetahui bagaimana peranan dan pengaruh institusi
pendidikan terhadap perkembangan olahraga.
2. Kita dapat memahami dan mengetahui bagaimanapengaruh perkembangan olahraga
terhadap institusi dan organisasi keolahragaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
di Indonesia yang semakin lama semakin terpuruk dari segi pengelolaan. Pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta konsep pendidikan yang kurang jelas kontribusinya
pada kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan Indonesia, dalam hal ini
kaitannya dengan program-program yang selama ini telah berjalan. Pemerintahan
Indonesia harus berbenah diri dulu dengan menjadikan pendidikan jasmani dan olahraga
sebagai kebutuhan dan pemerintah tertinggi harus memiliki komitmen yang kuat dan
fokus dalam memajukan pendidikan jasmani dan olahraga di tanah air.
4
jasmani adalah studi dan praktik tentang ilmu dan seni gerak insani. Pendidikan jasmani
peduli pada mengapa orang bergerak, bagaimana orang bergerak, bagaimana dampak
fisiologikal, sosiologikal, dan psikologikal orang bergerak, dan pola-pola gerak serta
keterampilan yang membentuk kekayaan pengalaman gerak. Melalui pendidikan
jasmani, seseorang memiliki kesempatan untuk belajar keterampilan gerak dan
menampilkannya secara efisien untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari dan kegiatan di
waktu luang. Siswa dapat mengembangkan dan memelihara fungsi fisiologisnya melalui
berbagai macam aktivitas jasmani. Siswa dapat meningkatkan kesadaran tentang
kemampuan fisiknya. Melalui kegiatan aktivitas jasmani yang kreatif dan ekspresif,
siswa dapat mengembangkan ekspresi aestetiknya. Pendidikan jasmani memberikan
kesempatan pada para siswa untuk bekerjasama (kooperatif) maupun kompetitif untuk
dapat meraih tujuan bersama. Kepuasan dan keberhasilan dalam melakukan setiap
gerakan aktivitas jasmani mempengaruhi pengembangan individu yang diinginkan untuk
dapat berkativitas jasmani di sepanjang hayatnya. Hanya melalui partisipasi yang
persisten dan menyenangkan siswa akan mendapat keuntungan yang optimum dari
partisipasinya.
Meskipun secara umum, ada kesepakatan nasional tentang apa dan bagaimana
pelaksanaan pendidikan jasmani di tanah air, tetapi hal terpenting adalah pendidikan
jasmani harus bisa mengantarkan semua siswa memiliki kualitas hidup lebih baik,
mensejahterakan semua siswa melalui partisipasi aktivitas jasmani sepanjang hayat. Agar
pendidikan jasmani lebih efektif, baik dalam sisi teoritis maupun praktis, pendidikan
jasmani harus senantiasi memberikan kontribusi penting terhadap pendidikan. Guru
pendidikan jasmani perlu menunjukkan paradigma pembelajaran dan pengajaran
pendidikan jasmaninya yang bermakna bagi kehidupan siswa di masa kini dan masa
mendatang. Karena pada hakitanya tujuan pendidikan jasmani diklasifikasikan menjadi
tiga domain psikomotor, kognitif, dan afektif (Buck, Jable, & Floyd, 2004, Husdarta,
2011, Pestolesi & Baker, 1990). Tujuan pendidikan jasmani menurut Komite Asosiasi
Pendidikan Jasmani di Amerika (NASPE): (1) kesehatan fisik, (2) kesehatan mental dan
efisiensi, (3) karakter moral sosial, (4) ekspresi emosi dan kontrol, (5) apresiasi (Bucher,
1983). Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui medium aktivitas fisik yang
memfokus pada pencapaian seluruh ranah tujuan belajar yang terdiri dari ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor, secara simultan dikembangkan dalam sebuah rancangan belajar
yang standar (Frost, 1995). Namun setiap negara memiliki kebijakan masing-masing
5
dalam merumuskan pendidikan jasmani, tidak terkecuali adalah negara Republik
Indonesia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan
bagian dari pendidikan untuk mengembangkan kemampuan melalui gerak sehingga
dapat mencapai kesehatan serta tujuan pendidikan yang diharapkan yaitu mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
6
masing-masing institusi dan organisasi memiliki tanggung jawab dan peran tersendiri
dalam merealisasikan apa yang telah menjadi target, baik prestasi dibidang akademik
(pendidikan) maupun non-akademik (atlet) dan, bahkan ada yang memiliki otoritas
tersendiri.
DPR RI.
Kementerian Pemuda dan Olahraga.
1 Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
1 Momite Olahraga Nasional (KONI) Pusat.
34 KONI Provinsi.
Lebih kurang 500 lebih KONI Kabupaten dan Kota.
Lebih kurang 40 Induk Organisasi cabang olahraga tingkat nasional.
Lebih kurang 37 induk organisasi cabang olahraga pada tingkat provinsi
(Pengda) x 34 Provinsi = 1.258 Pengurus Daerah cabang olahraga pada
tingkat provinsi.
Ada lebih kurang 37 Pengurus Cabang (Pengcab) pada lebih kurang 500
Kabupaten dan Kota (37 x 500 = 18.500 Pengcab di seluruh Indonesia).
34 Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) atau sejenisnya pada tingkat
provinsi.
Lebih kurang 500 Dispora Kabupaten dan Kota.
Total 21.368 organisasi dan instansi yang terkait atau yang mengurus olahraga
di Indonesia. Berikutnya, institusi yang terkait erat dengan pembangłnan dan
perkembangan olahraga di Indonesia, yaitu :
1) 34 Pemerintahan provinsi (termasuk daerah istimewa dan daerah
khusus).
2) 34 DPRD-Provinsi.
3) Lebih kurang 500 DPRD Kabupaten dan Kota.
Tentunya institusi dan organisasi tersebut memiliki peran dan fungsi masing-
masing. Ada yang terkait dengan tugas dan fungsi untuk mengajukan program dan
7
anggaran dan yang terkait dengan kebijakan dan persetujuan anggaran. Belum pernah
ada data yang lengkap tentang anggaran Pembangunan olahraga di seluruh Indonesia
setiap tahunnya. Berdasarkan gambaran di atas, maka dapat dilihat begitu banyaknya
institusi dan organisasi yang bertanggung jawab dan berperan dalam pembangunan dan
pengembangan olahraga di Indonesia. Oleh karenanya, efisiensi dan efektivitas
pembangunan dan pengembangan olahraga terletak pada : koordinasi antar-institusi,
lembaga, organisasi, pengendalian, dan pengawasan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Institusi pendidikan
merupakan komponen yang memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam
pengembangan olahraga. Lembaga pendidikan adalah lembaga formal yang terpenting
untuk pembinaan mutu sumber daya manusia. Dalam lembaga pendidikan, siswa dibina
untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam aspek jasmani, rohani dan sosial
melalui berbagai bentuk media pendidikan dan keilmuan yang sesuai. Mengingat bahwa
pada abad 21 diperlukan empat kompetensi meliputi : (1) pemikiran kritis dan pemecahan
masalah (2) komunikasi, (3) kolaborasi, dan (4) kreativitas dan inovasi. Salah satu upaya
dalam mewujudkan kompetensi tersebut dapat disumbang dengan kehadiran perancangan
PJOK yang baik di masa sekolah. Sebab pada dasarnya PJOK tidak hanya semata-mata
terfokus pada kebugaran fisik dan keterampilan motorik, namun juga dapat menunjang
kemampuan kognitif di bidang akademik. Selain itu makna yang terkandung dalam PJOK
adalah penanaman nilai-nilai luhur yang diadopsi dari olahraga, seperti : sportif, kerja
sama, percaya diri, tanggung jawab, dan kepemimpinan.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan makalah dengan lebih banyak sumber yang
kongkrit dan relevan dengan materi yang dibahas dan tentunya dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk saran dapat berisi kritik atau saran untuk penulisan dan
juga dapat menanggapi kesimpulan dari pembahasan makalah yang telah dijelaskan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S., & Hendon, S. (2016). Transforming Science Teaching Environment for the 21st
Century Primary School Pupil. Malaysian Online Journal of Educational
Technology, 4(4), 68–76
Alexander, K., & Luckman, J. (2001). Australian Teachers Perceptions and Uses of the Sport
Education Curriculum Model. European Physical Education Review, 7(3), 243–
267.
Alismail, H. A., & McGuire, P. (2015). 21st Century Standards and Curriculum: Current
Research and Practice. Journal of Education and Practice, 6(6), 150–154.
Aspirasi. 2012. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta: PT Widya Duta
Grafika.
Bangun, S. Y. (2016). Peran Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Pada Lembaga Pendidikandi
Indonesia. Jurnal Publikasi Pendidikan| Volume VI No, 157.
Mashuri, H., Puspitasari, I. C., & Abadi, S. M. (2019, October). Pendidikan jasmani dan
olahraga: sebuah pandangan filosofi. In Prosiding Seminar Pendidikan dan
Pengjaran (SEMDIKJAR) 3 (Vol. 3, pp. 383-390). FKIP Universitas Nusantara
PGRI Kediri.
Mustafa, P. S., & Dwiyogo, W. D. (2020). Kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan di Indonesia Abad 21. Jurnal Riset Teknologi dan Inovasi Pendidikan
(JARTIKA), 3(2), 422-438.
UNESCO. (2017). Education for Sustainable Development Goals Learning Objectives. Paris:
United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization.
Viet, N. M., & Hanh, N. D. (2021). Assessment Perspectives on the Sports Values and Role
of the Higher Education Institution Head for Sports Development in the
School. Higher Education Studies, 11(4), 1-6.
10
MIND MAPPING
KOORDINASI ANTAR
INSTITUSI DAN
KURIKULUM, KOMPETENSI SARANA DAN ORGANISASI
SILABUS, RPP GURU, PELATIH PRASARANA
OLAHRAGA
IMPLEMENTASI
11
SOAL DAN JAWABAN
Jawaban :
Adapun tujuan pendidikan jasmani dalam kebijakan di Indonesia adalah sebagai berikut :
- Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih
- Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
- Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
- Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerja sama,
percaya diri dan demokratis.
- Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan.
- Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Jawaban :
Agar tujuan pembangunan dan pengembangan olahraga dapat terlaksana dengan baik
tentunya dibutuhkan kerja sama dan dukungan dari segala pihak, misalnya dukungan dari
pemerintah dan institusi-institusi yang bertanggung jawab atas pendidikan dan olahraga
dan tentunya terletak pada koordinasi antar-institusi, lembaga, organisasi, dalam
pengendalian dan pengawasan.
3. Tuliskan alasan Mengapa olahraga sering dihubungkan dengan kualitas hidup seseorang ?
Jawaban :
Olahraga kaya akan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya. Seperti sportivitas,
kejujuran, disiplin, kerja sama, perjuangan, dan nilai-nilai pendidikan. Olahraga memiliki
potensi yang cukup besar untuk meningkatkan kualitas psikis sesorang. Disamping itu
juga, olahraga yang dilakukan secara sistematis, teratur dan terarah akan sangat membantu
12
upaya kita menciptakan pola hidup yang sehat, bugar dan berkualitas. Itulah mengapa
olahraga menjadi instrumen yang tepat dalam membantu seseorang mencapai kualitas
hidupnya, baik sehat jasmani maupun rohani.
4. Tuliskan dan jelaskan salah satu alasan mengapa institusi pendidikan merupakan
komponen yang memiliki peranan sangat penting dan strategis dalam pengembangan
olahraga ?
Jawaban :
Adapun alasan yang menyebabkan peran dan fungsi institusi pendidikan berada pada
posisi penting dan strategis dalam pengembangan olahraga ialah institusi pendidikan
khususnya (SD, SMP, SMA, MAN, dan SMK) mengemban amanah UU RI Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37, yang menyebutkan bahwa
kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Pendidikan Jasmani dan
Olahraga (PENJAS).
Jawaban :
Landasan filosofis yang dipublikasikan oleh American Alliance for Health, Physical
Education, Recreation, and Dance (AAHPERD), yaitu : Pendidikan jasmani adalah studi
dan praktik tentang ilmu dan seni gerak insani. Pendidikan jasmani peduli pada mengapa
orang bergerak, bagaimana orang bergerak, bagaimana dampak fisiologikal, sosiologikal,
dan psikologikal orang bergerak, dan pola-pola gerak serta keterampilan yang membentuk
kekayaan pengalaman gerak.
13