Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MANAGEMEN ORGANISASI SEKOLAH

Dosen pengampu
Dr. Nevi Hardika,M.or

Disusun oleh kelompok 4:


1. Kristina Merry Silla
2. Muhammad Dzulhelmi Anshori
3. Suwardi
4. Yustinus Jefri Nika Ria

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (IKIP PGRI )
PONTIANAK 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
Rahmat yang dilimpahkan-Nya, kami dapat menyusun dan menylesaikan
makalah ini.

Dengan segala keterbatasan, kami sepenuhnya menyadari bahwa dalam


penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam
pembahasan maupun tata bahasanya atau cara penulisannya. Untuk itu, dengan
segala kerendahan hati kiranya koreksi dan saran yang sifatnya membangun dari
semua pihak khususnya para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah ini maupun penulisan makalah kedepannya.

Akhir kata kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami sebagai penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Pontianak, Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PEMBAHASAN ....................................................................................................... 1
RUANG LINGKUP DAN FUNGI POKOK ADMINSITRASI PENDIDIKANN
JASMANI ........................................................................................................................ 1
KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN JASMANI ................................................. 5
PENGAWASAN PENDIDIKAN JASMANI .................................................................... 5
SISTEM-SISTEM PERTANDINGAN ATAU PERLOMBAAN ...................................... 8
SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA ................................................................. 9
PENGERTIAN ADMINISTRASI OLAHRAGA PENDIDIKAN JASMANI ................. 10
UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI PENDIDIKAN JASMANI ..................................... 10
TUGAS GURU PENDIDIKAN JASMANI .................................................................... 12
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL ........................................................................... 13
TUJUAN INSTITUSIONAL NASIONAL ..................................................................... 13
TUJUAN KURIKULER ................................................................................................. 13
TUJUAN INSTRUKSIONAL ........................................................................................ 14
PEMBAGIAN TUGAS GURU ...................................................................................... 14
PENGELOLAAN KELAS ............................................................................................. 16
RUANG KELAS ............................................................................................................ 17
PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI ..................................................................... 18
KEPEMIMPINAN ......................................................................................................... 19
SISTEM PERTANDINGAN .......................................................................................... 19
BAB II PENUTUP ............................................................................................................ 20
a. Kesimpulan .............................................................................................................. 20
b. Saran ........................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 21

ii
BAB I
PEMBAHASAN

RUANG LINGKUP DAN FUNGI POKOK ADMINSITRASI


PENDIDIKANN JASMANI
A. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah
Pendidikan jasmani adalah suatu proses
pendidikan seseorang sebagai perorangan
atau anggota masyarakat yang dilakukan
secara sadar dan sistematik melalui
berbagai kegiatan jasmani untuk
memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani,
kemampuan dan keterampilan, kecerdasan
dan perkembangan watak serta kepribadian
yang harmonis dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia berkualitas berdasarkan
Pancasila
B. Ruang lingkup pendidikan
jasmani
Menurut BNSP (2006:513), ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Permainan dan olahraga. Meliputi olahraga tradisional, permainan,


eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, sepakbola, bolabasket, bolavoli, tenis
meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri serta aktivitas lainnya.
2. Aktivitas pengembangan. Meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
3. Aktivitas senam. Meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa
alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai serta aktivitas lainnya.
4. Aktivitas ritmik. Meliputi: Gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobik serta aktivitas lainnya.
5. Aktivitas air. Meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.
6. Pendidikan luar sekolah. Meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah dan mendaki gunung.

1
7. Kesehatan. Meliputi: penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap
sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman
yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat
yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS.

C. fungsi pendidikan jasmani

1. Aspek organik

a. Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat
memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki landasan
untuk pengembangan keterampian.
b. Meningkatkan kekuatan yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan oleh
otot atau kelompok otot.
c. Meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok otot untuk
menahan kerja dalam waktu yang lama.
d. Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk melakukan
aktivitas yang berat secara terus menerus dalam waktu relatif lama.
e. Meningkatkan fleksibelitas, yaitu; rentang gerak dalam persendian yang
diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cidera.

2. Aspek neuromuskuler
a. Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot.
b. Mengembangkan keterampilan lokomotor
c. Mengembangkan keterampilan non-lokomotor
d. Mengembangkan keterampilan dasar manipulative
e. Mengembangkan faktor-faktor gerak, seperti
f. Mengembangkan keterampilan olahraga, seperti; sepak bola, soft ball, bola voli,
bola basket, baseball, atletik, dan lain-lain.

2
g. Mengembangkan keterampilan rekreasi, seperti, menjelajah, mendaki,
berkemah, berenang dan lain-lain.
3. Aspek perseptual
a. Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat.
b. Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang
c. Mengembangkan koordinasi gerak visual
d. Mengembangkan keseimbangan tubuh (statis, dinamis).
e. Mengembangkan dominansi (dominancy).
f. Mengembangkan lateralitas (laterality).
g. Mengembangkan image tubuh (body image).
4. Aspek kognitif
a. Mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu, memahami,
memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan
b. Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamatan, dan etika.
c. Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat
dalam aktivitas yang terorganisasi.
d. Meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya dengan
aktivitas jasmani.
e. Menghargai kinerja tubuh; penggunaan pertimbangan yang berhubungan dengan
jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan, dan arah yang digunakan dalam
mengimplementasikan aktivitas dan dirinya.
f. Meningkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-problem
perkembangan melalui gerakan.
5. Aspek sosial
a. Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana berada.
b. Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan dalam
situasi kelompok.
c. Belajar berkomunikasi dengan orang lain.

3
d. Mengembangkan kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide dalam
kelompok.
e. Mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi sebagai
anggota masyarakat.
f. Mengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakat.
g. Mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif.
h. belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif.
i. Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.
6. Aspek emosional
a. Mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani.
b. Mengembangkan reaksi yang positif sebagai penonton.
c. Melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat.
d. Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas.
e. Menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang relevan.

D. Pentingnya adminsitrasi pendidikan jasmani


Adminisrasi pendidikan merupakan subsistem dari system pendidikan
disekolah yang bertujuan menunjang pencapaian tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien. Komponen utama dalam system pendidikan yang memegang
peranan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan adalah guru. Oleh karena
itu guru mempunyai peranan penting dalam administrasi pendidikan terutama
dalam melaksanakan fungsi pokok administrasi. 5
Dalam PP 38 Tahun 1992 Pasal 20 dikatakan bahwa tenaga pendidik yang
ditugas kan untuk menjadi pengelola satuan pendidikan dan pengawasan pada
jenjang pendidikan dasar adalah dari kalangan guru. Oleh karena itu
pengembangan karir guru berkaitan dengan bidang administrasi pendidikan.
Berdasarkan hal-hal tersebut calon-calon guru yang akan bertugas sebagai
pengajar, harus memperoleh latar belakang pengetehuan dan keterampilan
dalam administrasi pendidikan.

4
KONSEP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN JASMANI
A. Pengertian kepemimpinan pendidikan jasmani

 Menurut Nawawi (1983) Kepemimpinan adalah kemampuan


menggerakkan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang
agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian
tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang
harus dilakukan.
 Menurut Gary Yukl dalam Sutrisno (2012) Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang
perlu dilakukan dan bagaimana melakukannya secara efektif, serta proses
memfasilitasi upaya individu dan kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.

Kepemimpinan dalam pendidikan dapat diuraikan menjadi:

1. Pemimpin Formal

Seseorang yang diangkat/dikukuhkan menjadi pemimpin dengan


surat keputusan oleh badan yang lebih tinggi atau lembaga
pendidikan formal yang bersifat sengaja, berencana dan sistematis.
Pimpinan di lembaga tersebut biasanya diangkat oleh badan yang
lebih tinggi dengan kedudukan sebagai Kepala.

2. Pemimpin Informal

Seseorang yang muncul apabila seorang Kepala tidak berfungsi


sebagai pimpinan, orang tersebut di terima oleh semua
personal/anggota kelompok yang ada sebagai pemimpin. Orang
tersebut dihormati, dipatuhi dan dituruti pendapat, saran dan
bahkan perintah-perintahnya oleh semua personal di
lingkungannya.

PENGAWASAN PENDIDIKAN JASMANI


A. Pengertian pengawasan pendidikan jasmani
Pengawasan di dalamnya terdapat aktivitas pemeriksaan, apakah semua
berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat, instruksi yang dikeluarkan dan
prinsip yang telah ditetapkan (Aedi, 2014). Definisi pengawasan yang di
dalamnya terdapat aktivitas pemeriksaan dikemukakan pula oleh Saputra (2008)
yang menyatakan bahwa pengawasan merupakan upaya memeriksa apakah

5
semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang
dikeluarkan, dan prinsip yang dianut (Aedi, 2014).
Pendapat berikutnya dikemukakan oleh Bell (1992) bahwa pengawasan
merupakan kegiatan monitoring kinerja untuk memastikan bahwa tujuan dapat
dicapai serta tugas dapat diselesaikan.

B. Teknik teknik pengawasan pendidikan jasmani


Teknik Individual (Individual Technique)
Teknik individual ialah bantuan yang dilakukan secara sendiri oleh petugas
supervise, baik terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam hal ini yang
disupervisi mungkin juaga perseorangan, tapi mungkin juga bukan hanya
seorang. Maksudnya adalah memberikan bantuan perseorangan atau
individu.[4] Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:

 Kunjungan kelas (classroom visitation)


Kunjungan kelas bisa dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas atau pembina
lainnya. Dengan cara masuk atau mengunjungi kelas-kelas tertentu untuk
melihat guru yang sedang mengelola proses pembelajaran.

Dalam hal ini kunjunagn kelas dimaksudkan untuk melihat dari dekat
situasi dan suasana kelas secara keseluruhan. Apabila dari kunjungantersebut
dijumpai hal-hal yang baik atua kurang pada tempatnya, maka pengawas atau
kepala sekolah dapat mengundang guru atau siswa diajak berdiskusi menggali
lebih dalam tentang kejadian tersebut. Yang penting untuk diingat adalah bahwa
dengan kunjungan kelas seperti ini sebaiknya deperoleh hasil dalam bentuk
bantuan atau pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dengan kata lain sebaiknya terjadi diskusi yang akrab dan dialog yang hangat
antara supervisor dengan guru atau siswa sehingga diperoleh kesepakatan yang
harmonis.

 Observasi kelas ( classroom observation)


Observasi kelas adalah kunjungan yang dialakukan supervisor kesebuah kelas
denagn maksud untuk mencermati situasi atau peristiwa yang sedang
berlangsung di kelas yang bersangkutan.

6
Tujuannya:
a) Memperoleh data yang seobjektif mungkin sehingga bahan yang diperoleh
dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru
dalam usaha memprbaiaki hal belajar-mengajar.

b) Bagi guru sendiri data yang dianalisis akan dapat membantu untuk
mengubah kearah yang lebih baik.
c) Bagi murid-murid sudah tentu akan dapat menimbulkan pengaruh pasotif
terhadap kemajuan belajar mereka.

3. ADMINISTRASI DAN ORGANISASI OLAHRAGA


a. Tugas,wewenang dan tanggung jawab pelaksana
 penyiapan bahan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang promosi
olahraga dan olahraga prestasi;
 penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang promosi olahraga dan olahraga prestasi;
 penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang promosi olahraga dan olahraga prestasi;
 penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
promosi olahraga dan olahraga prestasi;
 pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di
bidang promosi olahraga dan olahraga prestasi;
 penyusunan pelaporan dan podokumentasian kegiatan di bidang
tuagsnya;
 pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang
tugasnya; dan
 pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan

7
SISTEM-SISTEM PERTANDINGAN ATAU PERLOMBAAN
 Sistem gugur dan sistem kompetensi suatu pertandingan

Sistem gugur (atau Sistem Knockout atau sistem KO) merupakan salah
satu format turnamen yang melibatkan semua peserta pada awal turnamen.
Peserta yang kalah langsung keluar dari turnamen, sehingga dalam putaran
berikutnya, banyak peserta berkurang separuhnya, dan seterusnya, hingga pada
putaran akhir hanya ada satu pertemuan untuk menentukan sang juara. Dalam
bahasa Inggris, sistem ini dikenal sebagai single-elimination system. Modifikasi
dalam sistem ini adalah mempertemukan peserta dengan lawannya dua kali
(sebagai tuan rumah dan sebagai tamu).

Sistem kompetisi adalah sistem pertandingan yang dipakai dalam suatu


turnamen, biasanya olahraga, yang mempertemukan setiap peserta dengan
peserta lainnya secara lengkap. Sebagai contoh, dalam suatu turnamen dengan
delapan peserta, setiap peserta akan bertemu/bertanding dengan tujuh peserta
lainnya.
Sistem kompetisi yang paling umum dipakai adalah sistem kompetisi penuh
dan sistem setengah kompetisi. Dalam kompetisi penuh (bahasa Inggris:
double round-robin), setiap peserta akan bertemu dengan peserta lainnya dua
kali, biasanya satu pertemuan sebagai tuan rumah ("pertandingan kandang") dan
satu pertemuan sebagai tamu ("pertandingan tandang"). Dalam sistem setengah
kompetisi (round-robin), setiap peserta akan bertemu dengan semua peserta
lainnya satu kali. Sistem kompetisi penuh dipakai dalam banyak kompetisi liga
olahraga penting, seperti sepak bola dan bola basket. Sistem setengah kompetisi
biasanya dipakai dalam suatu babak penyisihan suatu turnamen, yang sering
kali dilanjutkan dengan sistem gugur.
Suatu turnamen setengah kompetisi dengan empat peserta diistilahkan dengan
"quad”

8
SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA
Secara umum, sarana prasarana banyak diartikan menurut beberapa sumber.
Sarana adalah perlengkapan yang dapat dipindah-pindahkan untuk mendukung
fungsi kegiatan dan satuan pendidikan, yang meliputi: peralatan, perabotan,
media pendidikan dan buku (Internet menurut Asep).
Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai
makana dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Sarana prasarana adalah alat secara fisik untuk menyampaikan isi
pembelajaran (Sagne dan Brigs dalam Latuheru, 1988:13).
Dari berbagai definisi menurut para ahli dapat diartikan bahwa sarana
prasarana adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis
bangunan/tanpa bangunan beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi
persyaratan untuk pelaksanaan kegiatan.
Sarana prasarana olahraga adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan
di luar maupun di dalam. Contoh: cymnasium, lapangan permainan, kolam
renang, dsb. (Wirjasanto 1984:154).
Pengertian sarana prasarana tidak seperti yang di atas, namun ada beberapa
pengertian lain menurut sumber yang berbeda pula. Sarana prasarana olahraga
adalah semua sarana prasarana olahraga yang meliputi semua lapangan dan
bangunan olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program
kegiatan olahraga (Seminar Prasarana Olahraga Untuk Sekolah dan
Hubungannya dengan Lingkungan (1978).
Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala
bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan
olahraga. Prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari
tempat olah raga dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang statusnya
jelas dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program
kegiatan olahraga (Kumpulan Makalah Manajemen Olahraga halaman 38).

9
Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa sarana prasarana
olahraga adalah semua sumber daya pendukung olahraga yang meliputi semua
lapangan dan bangunan olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan
program kegiatan olahraga.
Perencanaan merupakan tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran
yang cermat sebelum melakukan usaha untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Sedangkan perencanaan sarana dan prasarana olahraga adalah
tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum
membangun sarana dan prasarana olahraga.

PENGERTIAN ADMINISTRASI OLAHRAGA PENDIDIKAN


JASMANI
Administrasi administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dalam
setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI PENDIDIKAN JASMANI


Unsur-unsur Administrasi Pendidikan

Administrasi sebagai proses rangkaian kegiatan


memiliki unsur sebagai berikut :

 Organisasi

Unsur administrasi yang pertama adalah organisasi. Jika kelompok individu


menghadapi pekerjaan yang sudah tidak mampu lagi untuk ditangani oleh satu
orang, muncullah organisasi.

Organisasi dalam pengertian dinamisnya merupakan sesuatu yang


berhubungan dengan bentuk dan pola dalam rangka kerjasama dengan membagi
habis semua tugas yang ada secara tepat dan proporsional agar tujuan bersama
yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sedangkan organisasi dalam pengertian

10
statisnya merupakan bentuk sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama
yang ingin dicapainya.

Pekerjaan yang telah terbagi-bagi kepada banyak personil itu lalu


digabungkan kembali dengan membentuk sinergi dan harmonisasi kegiatan /
pekerjaan dalam sebuah organisasi.

 Manajemen

Unsur administrasi yang kedua adalah manajemen. Menurut P. Robbins dan


Mary Coulter (1999:8), manajemen adalah proses mengkoordinasi dan
mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan
efektif melalui orang lain. Menurut The Liang Gie (1997:13-14) rangkaian
perbuatan menggerakkan orang-orang dan mengerahkan segenap fasilitas kerja
agar tujuan kerjasama betul-betul tercapai.

 Komunikasi

Unsur administrasi yang ketiga adalah komunikasi yang berhubungan dengan


persoalan menyampaikan pesan dari satu pihak kepada pihak yang lain dalam
rangka kerja sama dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama

 Kepegawaian

Unsur administrasi yang keempat adalah kepegawaian yang berhubungan


dengan persoalan sumber daya manusia, mulai dari penerimaan, pengembangan,
hingga pemberhentiannya

 Keuangan

Unsur administrasi kelima adalah keuangan yang berhubungan dengan


pembiayaan dalam suatu usaha kerja sama

11
 Perbekalan/Sarana/Prasarana

Unsur administrasi yang keenam adalah perbekalan/sarana/prasarana yang


berhubungan dengan persoalan penelitian, pengadaan, pemanfaatan,
penyimpanan, dan perawatan gedung, peralatan, barang-barang, serta
perlengkapan, hingga penghapusan perlengkapan dari proses administrasi

 Ketatausahaan

Unsur administrasi yang ketujuh adalah ketatausahaan yang berhubungan dengan


persoalan menyiapkan, membuat, mengirim, mencatat bahan-bahan keterangan
atau proses yang dimulai dari mengumpulkan, mencatat, memproses (konsep
surat/keputusan/korespondensi). Memperbanyak, mengirim (ekspedisi) dan
menyimpan (pengarsipan) semua bahan-bahan yang berkaitan dengan informasi
yang dibutuhkan dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuannya.
Informasi yang masih mentah akan diolah sehingga dapat dipakai oleh setiap
bagian yang membutuhkan atau berkaitan dengannya

 Hubungan Masyarakat

Unsur administrasi kedelapan adalah hubungan masyarakat yang berhubungan


dengan penjalinan hubungan baik atau kerja sama dalam suatu organisasi dengan
instansi/unit usaha lain yang ada di lingkungannya.

TUGAS GURU PENDIDIKAN JASMANI


 mengajar dan mendidik melalui aktifitas jasmani.
 menyelenggarakan ekstrakurikuler.
 pengadaan, pemeliharaan, dan pengaturan alat atau fasilitas olahraga.
 menyelenggarakan pertandingan.
 mengajar kesehatan

12
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Tujuan Pendidikan (Kemdiknas):
"Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.== Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan (Kemdiknas):
"Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."

TUJUAN INSTITUSIONAL NASIONAL


Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga
pendidikan. Dengan kata lain, tujuan ini dapat didefinisikan sebagai kualifikasi
yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menempuh atau dapat
menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan tertentu.

TUJUAN KURIKULER
adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran.
Oleh sebab itu, tujuan kurikuler dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang
harus dimiliki anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi
tertentu dalam suatu lembaga pendidikan

13
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan,
keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai akibat
dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior)
yang dapat diamati dan diukur.

PEMBAGIAN TUGAS GURU


Tugas utama guru dalam pendidikan adalah mengajar, mendidik dan melatih.
Ketiga pokok tersebut dilaksanakan secara bersamaan dalam kerangka proses
belajar dan mengajar.

14
Contoh surat pembagian tugas gur

15
PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penyelenggara
atau penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan
maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar
mengajar yang diharapkan.
Kemudian Menurut Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa kelas adalah sekelompok kerja yang diorganisasikan untuk tujuan
tertentu yang dilengkapi oleh tugas-tugas yang diarahkan oleh guru
2. Dalam situasi kelas, guru bukanlah tutor untuk satu anak pada waktu
tertentu, tetapi bagi seluruh anak dan kelompok.
3. Kelompok mempunyai perilaku sendiriyang berbeda dengan perilaku
masing-masing individu dalam kelompok tersebut.
4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada individu. Pengaruh
yang jelek dapat dibatasi dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing
mereka dalam kelas.
5. Praktek guru waktu belajar cenderung berpusat pada hubungan guru dan
siswa. Makin meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok makin
puas individu dalam kelas.
6. Struktur kelompok, pola komunikasi dan kesatuan kelompok ditentukan
oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupun
yang apatis, masa bodoh, dan bermusuhan.

16
RUANG KELAS
Berikut definisi dan pengertian pembelajaran di luar kelas dari beberapa sumber
buku:

 Menurut Vera (2012), pembelajaran di luar kelas


merupakan kegiatan belajar antara guru dan siswa,
namun tidak dilakukan di dalam kelas, tetapi
dilakukan di luar kelas atau alam terbuka sebagai
kegiatan pembelajaran siswa.
 Menurut Husamah (2013:19), pembelajaran di luar
kelas merupakan aktivitas luar sekolah yang berisi
kegiatan di luar kelas/sekolah dan di alam bebas
lainnya, seperti: bermain di lingkungan sekolah, taman, perkampungan
pertanian/nelayan, berkemah, dan kegiatan yang bersifat kepetualangan,
serta pengembangan aspek pengetahuan yang relevan.
 Menurut Rustam dan Santoso (2015), pembelajaran di luar kelas adalah
metode dimana guru mengajak peserta didik belajar di luar kelas untuk
melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk
mengakrabkan peserta didik dengan lingkungannya.

Tujuan dan Manfaat Pembelajaran di Luar Kelas

Menurut Vera (2012), tujuan pembelajaran di luar kelas adalah sebagai berikut:

1. Membuat setiap individu memiliki kesempatan unik untuk mengembangkan


kreativitas dan inisiatif personal.
2. Menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap.
3. Membantu mewujudkan potensi setiap individu agar jiwa, raga dan spiritnya dapat
berkembang optimal.
4. Memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan secara langsung terhadap
materi yang disampaikan.
5. Memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan dan ketertarikan terhadap
kegiatan-kegiatan luar kelas.
6. Memberikan kontribusi untuk membantu mengembangkan hubungan guru-murid
yang lebih baik melalui berbagai pengalaman di alam bebas.
7. Memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung.
8. Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar
untuk pembelajaran.

17
Menurut Sudjana (2011), pembelajaran di luar kelas dapat memberikan beberapa manfaat
yaitu sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan.


2. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan
keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.
3. Bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya
lebih akurat.
4. Kegiatan pembelajaran lebih komprehensif dan lebih aktif serta dapat dilakukan
dengan berbagai cara.
5. Sumber belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka
ragam.
6. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di
lingkungan

PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI


Prasarana pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan sesuatu yang
bersifat permanen. Kelangsungan proses belajar mengajar pendidikan jasmani
tidak terlepas dari tersedianya prasarana yang baik dan memadai. Prasarana yang
baik dan memadai maka proses pembelajaran pendidikan jasmani dapat berjalan
dengan baik.

Menurut Soepartono (1999/2000: 5) berpendapat bahwa prasarana olahraga


adalah sesuatu yang meeupakan penunjang terlaksananya suatu proses
pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani
prasarana didefinisikan sebagai sesuatu yang mempermudah atau memperlancar
proses. Salah satu sifat yang dimiliki oleh prasarana jasdmani adalah
sifatnya relatif permanen atau susah untuk dipindah. Menurut Depdiknas dalam
Kamus Besar Bahasa Iandonesia (2001: 893) bahwa, “prasarana adalah segala
sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses usaha,
pembangunan proyek dan lain sebagainya”. Prasarana pendidikan jasmani yang
dimaksud dalam pendapat di atas dapat diartikan sebagai prasarana dengan
ukuran standar seperti lapanganlapangan maupun gedung olahraga, tetapi
kebanyakan sekolah tidak dapat menyenggarakan pembelajaran penddidikan
jasmani dengan prasarana standar, sering pembelajaran pendidikan jasmani
diselenggarakan di halaman sekolahsekolah, disela-sela bangunan gedung,
sebagian dapat menggunakan prasarana standar yang terdapat disekitar sekolah
namun harus berbagi dengan sekolah lain maupun masyarakat.

18
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan atau leadership merupakan sebuah kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain (dalam hal pekerjaan)
yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.

SISTEM PERTANDINGAN

Sistem Gugur
a. Pengertian Sistem Gugur
Sistem gugur ialah tatacara pelaksanaan pertandingan yang menetapkan bahwa
peserta yang telah kalah pada babak pendahuluan atau babak sebelumnya tidak
berhak mengikuti pertandingan
mengikuti pertandinga
tahap selanjutnya. Sebagai contoh, sebuah regu atau Seorang pemain yang telah
kalah dalam babak penyisihan tidak bisa bertanding pada babak selanjutnya.
Hasil akhir yang diperoleh ialah peraih gelar juara, pertama dan, kedua ditentukan
dalam babak akhir. Bahkan juga ditetapkan juara ketiga dan keempat sesuai
dengan kebutuhan.
Beberapa ciri sistem gugur ialah sebagai berikut.
1) Yang kalah tidak berhak mengikuti pertandingan babak berikutnya.
2) Pemenang lawan pemenang.
3) Peserta yang tak terkalahkan sebagai juara pertama.
4) Peserta yang kalah satu kali sebagai juara kedua.
Keuntungan memakai sistem gugur ialah:
1) Peserta pertandingan banyak.
2) Menghemat waktu dan biaya.
Kelemahan sistem gugur ialah:
1) Peserta yang sama kuat bisa bertemu pada babak pendahuluan.
2) Peserta yang sangat kuat berhadapan dengan yang sangat lemah.
3) Peserta yang maju ke babak berikutnya belum tentu tergolong peserta
yang berprestasi.

19
BAB II PENUTUP

b. Kesimpulan
Dari berbagai materi di atas dapat di simpulkan bahwa ruang lingkup
managemen organnisasi sekolah memiliki banyak komponen dan dasar yang
mendukung untuk terjadi nya administrasi di sekolah. Terdapat konsep-konsep,
kepemimpinan,sarana prasarana olahraga,hingga sistem-sistem pertandingan
dalam olahraga tersebut.
c. Saran
Penerapan administrsi dalam sekolah sangat membantu akan tetapi harus
di lakukan dengan prosedur-prosedur yang sudah di tentukan.
Pihak sekolah juga bisa menerapkan sistem-sistem ini, karena sangat membantu
terciptanya kinerja kerja yang baik.
Sarannya untuk lebih di tegaskan lagi kepada pihak sekolah harus bisa
menerapkan dengan baik segala unsur-unsur yang terdapat dalam materi.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://physicaleducationyusila.blogspot.com/p/blog-page_41.html
https://www.arhamsyahban.com/2016/09/kepemimpinan-dalam-pendidikan-
jasmani.html
https://www.researchgate.net/publication/313257636_MODEL_PENGAWASAN_PE
MBELAJARAN_PENDIDIKAN_
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_gugur
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kompetisi
https://shoukisemutibrahim.blogspot.com/2017/03/makalah-sarana-dan-prasarana-
olahraga.html

https://novarahmadani79.blogspot.com/2017/10/unsur-unsur-administrasi-
pendidikan.html
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=tugas+guru+penjas
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=tujuan+isntitusional+nasional
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=tujuan+kurikuler
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=tujuan+instruksional
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=pembagian+tugas+guru
http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.com/2015/05/pengelolaan-kelas.html
https://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/12/sarana-dan-prasarana-pendidikan-
jasmani.html
https://www.kajianpustaka.com/2019/09/metode-pembelajaran-di-luar-kelas.html
http://ws-or.blogspot.com/2011/09/sistem-pertandingan.html

21

Anda mungkin juga menyukai