Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGUKURAN KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI


“ Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata pelajaran penjaskes dengan
guru pembimbing Bapak Rahman Badi Saputra, S.Or “

Disusun Oleh :
Kelompok 2 :
1. Tanzilul Dzikri 8. Siti Fatimah
2. Hammad Azarnuji Mafaza 9. Revy Wardana
3. Muhammad Fahrurrozy 10. Melly Saputri
4. Rendi Paryono 11. Maulidyan Isti
5. Siti Zahra Zahabby 12. Sofiaturrohmah
6. Nurma Istikharah 13. Mandalika
7. Melisa Ervina Asmarani

MAS NW
Tahun Pelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Pengukuran Komponen Kebugaran Jasmani.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Pengukuran Komponen
Kebugaran Jasmani ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bima Maroa, 9 Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian pengukuran Kebugaran jasmani.................................................................3
B. Macam macam Pengukuran Kebugaran Jasmani.........................................................3
C. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kebugaran Jasmani...............................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tes kebugaran jasmani adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk
menilai atau mengukur sejauh mana kemampuan kebugaran dan mengetahui tingkat
kebugaran jasmaninya. Semakin rutin seseorang melakukan aktivitas latihan kebugaran
jasmani, kemampuan aktivitas fisiknya akan semakin tinggi. Agar mengetahui tingkat
kebugaran jasmani seseorang, maka diperlukan tes u ntuk mengujinya karena kegiatan
tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang. Adapun,
International Committee on the Standardization of Physical Fitness Test, disingkat
ICSPFT, merupakan organisasi internasional yang sasaran kegiatannnya menyusun dan
membakukan atau memberi standar berbagai bentuk tes kebugaran jasmani.
Sementara, Asian Committee on the Standardization of Physical Fitness Tes
(ACSPFT), adalah anak induk dari ICSPFT. Dalam pelaksanaan tes kebugaran jasmani,
perlu ditekankan dengan adanya syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan tes dan
pengukuran kebugaran jasmani. Selain itu, sebelum melakukan tes kebugaran jasmani
agar tidak terjadi cedera maka terlebih dahulu dilakukan pemenasan terlebih dahulu.
Mengutip buku Tes dan Pengukuran untuk Evaluasi dalam Pendidikan Jasmani dan
Olahraga (2017) karya Drs. Ngatman, M. Pd dan Fitria Dwi Andriyani, M. Or, berikut
syarat-syaratnya: Kesahihan (validasi) Reabilitas (konsistensi) Objektivitas Norma
Administrasi Tes Mudah Kesesuaian Usia dan Jenis Kelamin Nilai Pendidikan Pembeda
Keamanan Tipe Tes Sementara mengutip dari materi pelajaran, Cerdika.com, ada
beberapa jenis latihan dalam tes kebugaran jasmani, yaitu: Tes Kekuatan dan Daya Tahan
Otot Tes kekuatan dan daya tahan otot bisa membantu menentukan kelompok otot mana
yang punya kekuatan paling besar, dan mana yang lebih lemah dan berisiko cederaTes
Daya Tahan Jantung dan Paru-paru: Tes daya tahan jantung dan paru-paru dilakukan buat
mengukur kemampuan dalam memakai jantung dan paru-paru secara efektif dan efisien.
Fungsinya, buat memasok oksigen dan energi saat melakukan suatu aktivitas fisik. Tes ini
umumnya dilakukan dengan lari jarak jauh, sekitar 2,4 km dan bisa diselingi berjalan
kaki, kalo gak kuat buat berlari terus-menerus.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana cara melakuakan pengukuran kebugaran jasmani?
2. Apa yang dimaksud pengkuran jasmani?
3. Apa sja tes yang dilakuakn untuk mengukur kebugaran jasmani?
4. Apa tujuan dari kebugaranjasmani?
5. Manfaat apa saja yang didapat dari pengukuran kebugaran jasmani?

C. Tujuan
1. Menyelesaikann tugas dari guru mata pelajaran olahraga.
2. Mengetahui yang dimaksud pengukuran jasmani.
3. Mngetahui apa saja yang dilakuakan untuk mengukur kebugaran jasmani.
4. Mengetahui tujuan dari kebugaran jasmani.
5. Mengetahui manfaat yang didapat dari pengukuran kebugaran jasmani.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pengukuran Kebugaran jasmani


Pengukuran kebugaran jasmani (fitness Test) adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang dengan tujuan mengukur sejauh mana kemampuan kebugaran jasmaninya
dan mengetahui tingkat kebugaran jasmaninya atau serangkaian pengukuran kondisi fisik
bagi anak dan remaja indonesia. Test meliputi test daya ledak otot, kelincahan, kecepatan
dan kekuatan.
Prosedur ini umumnya menjadi bagian proses penerimaan profesi yang
mengandalkan fisik, seperti polisi, petugas pemadam kebakaran, hingga personel militer.
Tes kebugaran jasmani juga biasa dilakukan di lingkungan sekolah atau untuk kebutuhan
pribadi.
Jika Anda hendak melakukan tes kebugaran jasmani, berikut hal-hal yang perlu Anda
perhatikan.
1. Melakukan tes dalam kondisi sehat dan benar-benar siap.
2. Maksimal makan dua jam sebelum tes berlangsung.
3. Memakai sepatu dan pakaian olahraga.
4. Melakukan pemanasan (warming up) dan menguasai materi tes terlebih dulu.
5. Memahami tata cara pelaksanaan tes dari awal hingga akhir.
6. Mengerti poin penilaian yang dilakukan selama tes.
Anda juga perlu mempersiapkan beberapa peralatan tambahan, seperti stopwatch,
pengukur tinggi badan, timbangan, formulir penilaian, dan alat tulis. Selain itu, mintalah
teman Anda untuk membantu proses pencatatan dan perhitungan poin penilaian.

B. Macam macam Pengukuran Kebugaran Jasmani


Dikutip dari Mayo Clinic, secara umum tes kebugaran akan menilai empat bagian
utama, yakni kebugaran aerobik (jantung dan paru-paru), kekuatan dan daya tahan otot,
kelenturan, dan komposisi tubuh. Tes kebugaran lain juga memasukkan aspek kelincahan
dan kecepatan dalam kriteria penilaiannya.
Macam-macam latihan yang dilakukan dalam tiap bagian tes kebugaran jasmani
antara lain seperti di bawah ini.
1. Tes Kecepatan
Tes kecepatan bertujuan untuk mengukur kecepatan Anda untuk melakukan
suatu gerakan dalam waktu singkat. Selain itu, tujuan dari latihan ini juga untuk

3
menentukan akselerasi, kecepatan lari maksimum, dan ketahanan kecepatan tergantung
dari jarak lari.
Untuk Meningkatkan kecepatan bisa dilakukan dengan bentuk-bentuk latihan
seperti di bawah ini.
1) Lari cepat dengan jarak 60 meter.
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari. Perlengkapan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan tes ini, yaitu lintasan lari yang lurus, datar, rata,
dan tidak licin; bendera start; peluit; stopwatch.
Bisa dilakukan dengan cara seperti dibawah ini :
a) Berdiri di belakang garis start dengan sikap badan tegak dan kedua kaki
dibuka.
b) Kedua tangan di samping badan dengan sikap berlari.
c) Lari di tempat, makin lama makin cepat sambil mengangkat paha tinggi-tinggi.
d) Setelah ada aba-aba peluit, lari secepat-cepatnya menempuh jarak.
Perhatikan gambar

Adapun penilaian dalam tes ini dilakukan dengan cara berikut :


a. Hasil yang dicatat adalah waktu yang digunakan peserta untuk berlari
menempuh jarak 60 meter.
b. Angka dicatat sampai per 100 detik bila memakai stopwatch digital. Bila
manual, sampai per 10 detik.
Berikut kriteria penilaian tes lari cepat 60 meter.
Nilai Kategori Putra Putri
5 Sangat Baik s.d – 7,22 detik s.d – 8,4 detik
4 Baik 7,3 – 8,3 detik 8,5 – 9,8 detik
3 Cukup 8,4 – 9,6 detik 9,9 – 11,4 detik
2 Kurang 9,7 – 11,0 detik 11,5 – 13,4 detik
1 Sangat Kurang 11,1 - dst 13,5 - dst

2) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat makin lama makin cepat).

4
3) Lari naik bukit (Up hill).
Tujuannya: mengembangkan kekuatan dinamis [dynamic strength] otot otot
tungkai. Dynamic strength juga bisa dikembangkan dengan lari di air dangkal,
pasir, salju, atau lapangan yang empuk/berlumpur.
4) Lari menuruni bukit (Down hill).
Tujuannya: melatih kecepatan frekuensi gerak kaki, lebih baik lagi kalau ada
angin dari belakang.
5) Lari menaiki tangga gedung.
Perhatikan setiap gerakan dalam gerak kebugaran jasmani, kemudian
perhatikan pula kesalahan-kesalahan yang sering terjadi. Kesalahan yang sering
terjadi ketika gerak kebugaran jasmani adalah sikap badan kaku, gerak anggota
badan yang tidak sesuai anatomi dan fisiologi, cara ayunan tangan/kaki yang
kurang pas, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
Bayangkan dan lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan analisa gerak dan
tujuan gerak dari gerak kebugaran jasmani tersebut. Usahakan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.

2. Tes Kelincahan
Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah
dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan.
Kelincahan berkaitan dengan tingkat kelentukan.Tanpa kelentukan yang baik
seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, faktor keseimbangan sangat
berpengaruh terhadap kemampuan kelincahan seseorang.
Tes kelincahan bertujuan untuk mengukur kemampuan tubuh Anda dalam
mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan.
Selain itu, latihan ini dapat membantu Anda meningkatkan kecepatan, daya ledak,

koordinasi, dan keterampilan olahraga tertentu.

Berikut adalah bentuk-bentuk latihan kelincahan yang meliputi lari bolak-balik


(shuttlerun), lari belok-belok (zig-zag), dan jongkok-berdiri (squat thrust).

1) Lari bolak-balik (shuttle run)


Lari bolak-balik atau shuttle run adalah bentuk latihan kecepatan dan
kelincahan paling dasar. Latihan ini mudah dilakukan dan banyak diterapkan pada
atlet sepak bola atau basket.
Tes ini bertujuan untuk mengukur kelincahan dalam mengubah arah dan
posisi. Perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tes ini, yaitu stopwatch

5
dan lintasan lari sepanjang 10 meter dengan 3 garis (jarak antar garis 5 meter).
Adapun cara melaksanakannya sebagai berikut.
a) Lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6-8 kali (jarak 4-5
meter).
b) Setiap kali sampai pada suatu titik finish, harus secepatnya kembali ke titik
start.
c) Perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tidak boleh terlalu jauh, dan
jumlah ulangan tidak terlampau banyak, sehingga menyebabkan kelelahan.
d) Dalam latihan ini yang diperhatikan ialah kemampuan mengubah arah dengan
cepat pada waktu bergerak.

Perhatikan gambar berikut ini

Adapun penilaian dalam tes ini dilakukan dengan cara berikut.


a. skor diperoleh dengan catatan waktu tercepat mulai dari aba-aba “Ya” sampai
finish.
b. Kelincahan lari dihitung sampai dengan 0,1 atau 0,01 detik.
Berikut kriteria penilaian tes shuttle run.
Nilai Kategori Putra Putri
5 Sangat Baik s.d – 12,10 detik s.d – 12,42 detik
4 Baik 12,11 – 13,53 detik 12,43 – 14,09 detik
3 Cukup 13,54 – 14,96 detik 14,10 – 15,74 detik
2 Kurang 14,98 – 16,39 detik 15,75 – 17,39 detik
1 Sangat Kurang 16,40 - dst 17,40 - dst

2) Lari belok-belok (zig-zag)


Latihan zig-zag run adalah bentuk latihan kelincahan yang dilakukan dengan
berbelok- belok dengan melewati tonggak atau cone yang telah disiapkan. Tujuan
latihan zig-zag run adalah untuk melatih kemampuan berubah arah dengan cepat
dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan. Cara melakukannya adalah sebagai
berikut.

6
a) Latihan ini dilakukan dengan berlari cepat secara belok-belok sebanyak 2-
3kali diantara beberapa titik (misalnya 4-5titik).
b) Jarak setiap titik sekitar dua meter.
Perhatikan gambar rute berikut ini

3) Gerakan Jongkok-Berdiri (squat-thrust)


Squat thrust adalah latihan yang melibatkan gerakan jongkok-berdiri yang
sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular, massa otot, dan
pembakaran lemak. Aktivitas fisik ini melibatkan lebih banyak otot-otot di tubuh
sehingga sangat efektif untuk membakar lemak. Cara melakukannya adalah
sebagai berikut.
a) Jongkok sambil menumpukan kedua lengan di lantai.
b) Pandangan ke arah depan.
c) Lemparkan kedua kaki belakang sampai lurus dengan sikap badan telungkup
dalam keadaan terangkat.
d) Dengan serentak, kedua kaki ditarik ke depan, kemudian kembali ke tempat
semula.
e) Lakukan berulang-ulang dengan gerakan yang sama.

Perhatikan gambar berikut ini

4) Pliometrik
Pliometrik atau plyometric adalah jenis olahraga yang mengharuskan Anda
melompat dan bergerak aktif untuk meningkatkan refleks pada pergelangan kaki.

7
Salah satu latihan pliometrik yang dapat Anda lakukan adalah melompat ke atas
kotak atau box.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Melompat ke atas box selama 1 menit.
2. Kemudian jogging lagi selama 5 menit untuk merilekskan tubuh Anda.
3. Setelah itu, beri sedikit jeda untuk menarik napas dan menjaga keseimbangan
tubuh Anda sebelum mulai latihan lagi.

3. Tes Komposisi Tubuh


Tes komposisi tubuh bisa menggambarkan berbagai komponen penyusun total
berat badan Anda, termasuk otot, tulang, dan lemak.
Metode yang umum dilakukan, antara lain body mass index (BMI), bioelectrical
impedance analysis (BIA), dan pengukuran lingkar pinggang.
a. Body mass index (BMI)
Pengujian body mass index (BMI) atau dikenal juga sebagai indeks massa tubuh
(IMT) dapat menunjukkan apakah Anda memiliki berat badan yang sehat atau
tidak sehat. Pengukuran ini tidak menunjukkan seberapa banyak lemak tubuh yang
Anda miliki.
b. Bioelectrical impedance analysis (BIA)
Tes bioelectrical impedance analysis (BIA) dapat mengukur persentase kadar
lemak tubuh dengan mengalirkan aliran listrik ke seluruh tubuh Anda dan menguji
ketahanan atau resistensi. Semakin tinggi tingkat resistensi, semakin banyak lemak
tubuh yang Anda miliki.
c. Pengukuran lingkar pinggang
Pengukuran ini dapat dijadikan gambaran terhadap lemak visceral yang ada di
sekitar perut. Ukuran lingkar pinggang sehat tidak lebih dari 35 inci (89
centimeter) pada wanita dan 40 inci (102 centimeter) pada pria. Jika ukuran Anda
berada di atas itu, maka berisiko tinggi terkena stroke, penyakit jantung, atau
diabetes tipe 2.

4. Tes Kekuatan dan Daya Tahan Otot


Tes kekuatan dan daya tahan otot akan mengukur jumlah kekuatan maksimal
yang dapat diberikan pada otot atau kelompok otot tertentu dalam satu waktu. Hal ini
dapat menghitung lamanya waktu otot dapat berkontraksi sebelum Anda mengalami
kelelahan.
Pengujian ini juga dapat mengetahui mana otot atau kelompok otot yang
memiliki kekuatan paling besar, serta mana yang lemah dan berisiko cedera.

8
Beberapa tes kebugaran jasmani untuk menguji kekuatan dan daya tahan otot,
misalnya push up, sit up, pull up, squat, dan vertical jump.
1) Push up
Push up bertujuan untuk melatih kekuatan serta daya tahan otot bagian atas,
khususnya lengan serta bahu. Caranya :
 Posisikan tubuh Anda dengan berbaring telungkup pada lantai dengan bagian
siku ditekuk dan telapak tangan di samping bahu.
 Jaga posisi punggung Anda tetap lurus, kemudian dorong lengan hingga lurus.
 Kemudian turunkan tubuh Anda hingga siku kembali ditekuk dan dagu
menyentuh lantai.
 Lakukan push up berulang kali hingga sebanyak yang Anda bisa.
2) Sit up
Sit up bertujuan untuk melatih kekuatan serta daya tahan otot. Caranya :
 Berbaring telentang di lantai dan kedua lutut ditekuk dengan sudut 90 derajat.
 Letakkan kedua tangan di belakang kepala atau pada posisi menyilang di
depan dada.
 Angkat kepala dan bahu Anda dari lantai hingga lengan menyentuh paha,
perhatikan bagian bokong dan kaki jangan sampai ikut terangkat.
 Kembali lagi ke posisi bawah dan lakukan sit up semampu Anda.
3) Pull up
Pull up bertujuan untuk memperkuat otot punggung, lengan, dan bahu.
Latihan pull up harus dilakukan secara teratur jika Anda ingin meningkatkan
kekuatan di area-area tersebut. Caranya :
 Berdiri di bawah palang tunggal, kemudian genggam palang dengan posisi
telapak tangan menghadap kepala.
 Angkat tubuh Anda dengan membengkokkan kedua lengan hingga dagu
menempel atau berada di atas palang.
 Lakukan gerakan naik-turun berulang-ulang dengan posisi kepala hingga
ujung kaki tetap lurus.
4) Squat
Squat adalah latihan untuk melatih otot paha, panggul, bokong, menguatkan tulang
ligamen dan tendon dibagian bawah tubuh. Gerakan-gerakan dalam squat juga
memabangun lingkungan anabolik, yang berguna untuk pembentukan otot seluruh
tubuh. Caranya :
 Awali gerakan squat dengan posisi berdiri tegak dan buka kaki Anda selebar
pinggul.

9
 Turunkan tubuh sejauh yang Anda bisa dengan mendorong punggung ke
belakang, sambil lengan lurus ke depan untuk menjaga keseimbangan.
 Posisi tubuh bagian bawah harus sejajar lantai dan dada dibusungkan.
 Kembali ke posisi berdiri dan lakukan gerakan naik-turun semampu yang
Anda bisa.
5) Vertical jump
Vertical Jump (lompat vertikal atau loncat tegak) adalah tes kebugaran yang sudah
umum dilakukan untuk menentukan kekuatan otot kaki atau daya ledak (explosive
power) seorang atlet, Terutama untuk mengetahui perkembangan seorang atlet
selama pelatihan. Caranya :
 Siapkan ujung jari yang sudah diolesi dengan serbuk kapur, kemudian berdiri
tegak dekat dinding dan papan skala dengan kaki yang rapat.
 Angkat tangan Anda yang berada di dekat dinding dan tempelkan bekas kapur
pada papan skala.
 Lakukan awalan untuk melompat tegak dengan menekuk lutut dan kedua
lengan Anda diayun ke belakang.
 Loncatlah setinggi mungkin samping menepuk papan dengan tangan hingga
meninggalkan bekas kapur.
 Hitunglah selisih antara bekas kapur saat berdiri tegak dan setelah meloncat.

5. Tes Daya Tahan Jantung dan Paru-Paru


Tes ketahanan jantung dan paru-paru juga dikenal sebagai tes stres. Pengujian
dilakukan untuk mengukur efektivitas jantung dan paru-paru dalam bekerja untuk
memasok oksigen dan energi ke tubuh selama aktivitas fisik.
Berikut ini tes daya tahan jantung dan paru-paru yang umum dilakukan.
a. lari 2,4 kilometer
Pengujian dilakukan dengan lari jarak jauh, yakni 2,4 kilometer untuk orang
dewasa dan 1,2 kilometer untuk remaja dengan waktu tempuh dihitung dari titik
start hingga finish. Anda bisa lari semaksimal mungkin atau menyelingi dengan
berjalan santai.
b. Tes VO2 max
Pengujian dilakukan untuk menunjukkan seberapa banyak tingkat konsumsi
oksigen (VO2 max) Anda dengan alat bantu pernapasan saat melakukan latihan
intens.

10
6. Tes Kelenturan
Tes kelenturan atau fleksibilitas sendi adalah bagian tes kebugaran jasmani untuk
menentukan apakah tubuh Anda memiliki ketidaksimbangan postur, ketidakstabilan
pergelangan kaki, atau rentang gerak lainnya.
Berikut ini latihan yang bisa Anda lakukan untuk mengukur kelenturan tubuh.
a. Fleksibilitas bahu (zipper test)
Fleksibilitas adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan melalui
ruang gerak sendi secara maksimal. Meningkatkan fleksibilitas membantu tubuh
Anda untuk memperbaiki otot-ototnya lebih cepat dan mengurangi risiko cedera.
Caranya :
 Posisi badan berdiri tegak dengan kaki terbuka selebar pinggul.
 Letakkan telapak tangan kanan Anda di belakang leher, sementara telapak
tangan kiri di belakang punggung.
 Usahakan menjangkau kedua telapak tangan hingga saling bersentuhan dan
hitung selisih jarak antara keduanya.
b. Sit-and-reach
Tes sit-and-reach adalah cara sederhana untu mengukur kelenturan bagian
kaki, pinggul, dan punggung bagian bawah Anda. Caranya :
 Duduk dengan posisi kaki lurus dan sedikit terbuka pada lantai, kemudian
buatlah garis batas antara kedua kaki di lantai dengan menggunakan selotip
atau lakban putih.
 Secara perlahan bungkukkan badan dengan posisi lengan lurus ke depan.
 Letakkan jari pada garis batas selotip atau sejauh yang Anda mampu, lalu
tandai jarak yang berhasil Anda capai.

C. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kebugaran Jasmani


1. Tujuan Pengukuran Kebugaran Jasmani
Ada beberapa tujuan dari pengukuran kebugaran jasmani yaitu :
 untuk meningkatkan perilaku siswa MA dalam meningkatkan kebugaran
jasmani.
 meningkatnya pengetahuan siswa MA terhadap perlunya latihan fisik dan
olahraga menjadi budaya hidup sehari-hari.
 meningkatkan kemandirian sekolah dalam mendukung gerakan masyarakat
untuk hidup sehat. serta
 meningkatkan derajat kesehatan dan prestasi siswa MA.

11
 Anda dapat melakukan tes ini untuk seleksi pekerjaan tertentu. Lulus tes
kebugaran dapat memastikan Anda mampu melakukan pekerjaan tersebut,
sekaligus mengurangi risiko cedera yang mungkin terjadi.
 Tes kebugaran jasmani memiliki tujuan pribadi, misal untuk menentukan jenis
latihan dan rencana penurunan berat badan mana yang sesuai dengan kondisi
Anda. Pasalnya, Anda bisa membandingkan hasil pengujian terhadap orang lain
dengan kelompok usia dan jenis kelamin yang sama.
 Anda dapat menggunakan hasil pengujian untuk menunjukkan kemungkinan
cedera atau risiko kesehatan tertentu. Sehingga Anda dapat mengambil tindakan
pencegahan sebelum merasakan gejalanya.
2. Manfaat Pengukuran Kebugaran Jasmani
Berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh dari kebugaran jasmani:
 Meningkatkan sirkulasi darah dan sistem kerja jantung.
 Meningkatkan stamina dan kekuatan tubuh.
 Memiliki kemampuan pemulihan organ tubuh secara tepat.
 Memiliki respons tubuh yang cepat dan tepat.
 Mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas.
 Mencegah penyakit jantung.
 Menurunkan tekanan darah tinggi.
 Mengatasi depresi.
 Meningkatkan energi.
 Terhindar dari penyakit osteoporosis atau tulang keropos.
 Meningkatkan daya tahan tubuh.
 Meningkatkan kelenturan persendian.
 Meningkatkan kekuatan otot serta kecepatan.
 Meningkatkan sistem sirkulasi darah, sistem saraf, dan fungsi jantung.
 Mempertahankan dan menyelaraskan kondisi tubuh.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebugaran jasmani merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar kita dapat
menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan baik. Definisi lainnya, kebugaran
jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan
yang berlebih. Istilah kebugaran jasmani memiliki pengertian yang tidak berbeda dari
aspek fisik dalam total fitness atau yang dikenal sebagai physical fitness.
Makin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang, makin bagus pula kemampuan
kerja fisiknya. Kebugaran jasmani adalah kunci kesehatan dan ketahanan tubuh yang
sebenarnya. Oleh karena itu, beberapa orang rutin melakukan berbagai latihan dan
kegiatan fisik, seperti berolahraga. Tubuh akan menjadi lebih fit dan tidak mudah
terjangkit penyakit.
Selain kondisi kesehatan yang stabil, latihan kebugaran jasmani akan membuat
tubuh terasa lebih segar. Jadi, makin sering berolahraga justru membuatmu menjadi tidak
mudah lelah.
Dengan latihan kebugaran jasmani, daya tahan tubuhmu bisa lebih meningkat.
Meski penting, masih ada yang belum mengerti apa itu kebugaran jasmani.

B. Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan, besar harapan kami
makalah ini apat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan
referensi. kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik di masa
yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/kebugaran/olahraga-lainnya/tes-kebugaran-jasmani/?amp=1 Di akses
pada tanggal 15 Januari 2023
https://idkuu.com/tujuan-lari-dengan-mengubah-ubah-kecepatan-mulai-lambat-makin-lama-
makin-cepat-adalah Di akses pada tanggal 15 Januari 2023
http://eprints.umm.ac.id/52926/3/BAB%20II.pdf Di akses pada tanggal 15 Januari 2023
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/prosidingfik/article/download/9007/6042/ Di akses pada
tanggal 15 Januari 2023
www.alodokter.com (2022, 20 April) manfaat pull up dan cara melakukannya dengan benar.
Di akses pada tanggal 15 Januari 2023 dari https://www.alodokter.com/manfaat-pull-up-dan-
cara-melakukannya-dengan-benar#:~:text=Sama%20seperti%20gerakan%20back
%20up,kekuatan%20di%20area%2Darea%20tersebut.
https://www.halodoc.com/artikel/manfaat-melakukan-squat-thrust-bagi-tubuh-wanita Di akses
pada tanggal 15 Januari 2023
Putra, Meirwandina. 2020. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Surakarta: CV.
Putra Nugraha

14

Anda mungkin juga menyukai