Disusun Oleh :
Tisa Fatmasari (XI IIS)
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Sosiologi tentang
“Kesenjangan Sosial dan Ekonomi”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Akhir kata, kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh terima kasih
dan semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami meminta maaf apabila terdapat
kesalahan pada penulisan makalah ini dimana tidak ada unsur kesengajaan.
Terimakasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah............................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Syaja’ah...................................................................................2
B. Bentuk – bentuk Sikap Syaja’ah...............................................................2
C. Sumber Sikap Syaja’ah.............................................................................2
D. Hikmah Berperilaku Syaja’ah...................................................................2
BAB III PENUTUP................................................................................................2
A. Kesimpulan................................................................................................2
B. Saran..........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Syaja’ah ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk dari sikap Syaja’ah ?
3. Apa saja sumber sifat Syaja’ah?
4. Apa Hikmah berperilaku Syaja’ah?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan masalah-masalah tersebut diatas ialah
sebagai berikut :
1. Untuk mendiskripsikan pengertian syaja’ah.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari sikap syaja’ah.
3. Untuk mengetahui sumber sikap syaja’ah.
4. Untuk mengetahui hikmah berperilaku syaja’ah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syaja’ah
SYAJA’AH ( جاعةHH )شmenurut makna Etimologi berarti “benar” atau
“gagah”. Sedangkan menurut istilah ialah keteguhan hati, kekuatan pendirian
untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji.
Jadi, Syaja’ah yaitu keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan
dengan penuh petimbangan.
3
baru tumbuh setelah orang-orang kafir juga mengakuinya. Tsiqoh kepada
Allah dan RasulNya memutus ketergantungan pada selain Allah. Kebenaran
Allah adalah benar, meski ia dibenarkan atau tidak oleh para hamba taghut.
4
artinya melarang/mencegah keburukan. (Amar ma'ruf nahyi munkar:
memerintah kepada kebaikan dan mencegah/melarang berbuat keburukan).
Amar ma'ruf nahyi munkar merupakan cita-cita dan nilai luhur dari
umat manusia. Apabila tidak ada amar ma'ruf nahyi munkar maka tidak
akan ada ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Apabila tidak ada
ketaatan kepada Allah T'ala maka azab Allah akan datang menghampiri.
Jika tidak taat kepada Allah masih aman-aman saja tida ada adzab, maka
mereka sedang diberi istidraj (dilulu). Diberikan kenikmatan, justru biar
semakin jauh dari Allah.
3. Syaja'ah (berani) untuk mengendalikan diri ketika marah
Dalam sebuah hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim (Muttafaq
'alaih) diriwayatkan:
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ ِ َأ َّن َرسُو َل هَّللا،ُض َي هَّللا ُ َع ْنه ِ ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ َر
ُ ِ ِإنَّ َما ال َّش ِدي ُد الَّ ِذي يَ ْمل،ْس ال َّش ِدي ُد بِالصُّ َر َع ِة
ك نَ ْف َسهُ ِع ْن َد َ «لَي:ال
َ َق
متفق عليه.»ب َ ال َغ
ِ ض
Artinya:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah bersabda:
"Bukanlah yang dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat.
Sesungguhnya pemberani itu adalah orang yang sanggup menguasai
dirinya di waktu marah". (Muttafaq 'alaihi)
5
D. Hikmah Berperilaku Syaja’ah
Dalam ajaran agama Islam sifat perwira ini sangat di anjurkan untuk di
miliki setiap muslim, sebab selain merupakan sifat terpuji juga dapat
mendatangkan berbagai kebaikan bagi kehidupan beragama berbangsa dan
bernegara. Syaja’ah (perwira) akan menimbulkan hikmah dalam bentuk sifat
mulia, cepat, tanggap, perkasa, memaafkan, tangguh, menahan amarah,
tenang, mencintai. Akan tetapi apabila seorang terlalu dominan
keberaniannya, apabila tidak dikontrol dengan kecerdasan dan keikhlasan
akan dapat memunculkan sifat ceroboh, takabur, meremehkan orang lain,
unggul-unggulan, ujub. Sebaliknya jika seorang mukmin kurang syaja’ah,
maka akan dapat memunculkan sifat rendah diri, cemas, kecewa, kecil hati
dan sebagainya.
Berperilaku jujur sehari - hari penting, karena jujur adalah sifat ahlakul
karimah, yaitu sifat terpuji. Jika jujur sudah menjadi kebiasaan sehari-hari
kita, maka semua pekerjaan akan terasa lebih tenang, semua masalah akan
mudah terselesaikan. Perilaku jujur bisa mendatangkan ketenangan dalam hati
karena tidak ada beban masalah. Jika kita suka berperilaku tidak jujur maka
hidup kita akan senantiasa resah dan gelisah.
6
Kita harus menyadari akibat dari kebohongan, sehingga kita bisa
menjauhi sifat buruk tersebut. Contoh akibat dari kebohongan adalah
hilangnnya kepercayaan orang lain terhadap kita, susah mendapatkan teman
bahkan tidak memiliki teman, susah mendapat pekerjaan karena tidak
dipercaya.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, sosial ataupun bernegara, berperilaku akhlaqul
kharimah sangatlah penting atau dengan meneladani sifat Rasulullah saw,
dalem konteks ini pema’af (orang yang rela memberi maaf kepada orang lain)
dan syaja’ah (keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan
penuh petimbangan). Bisa menjadikan pribadi, lingkungan dan negara
menjadi dengan kedamaian.
B. Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan,
besar harapan kami makalah ini apat bermanfaat untuk kalangan banyak.
Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi. kami menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik di masa
yang akan datang.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sekolahmuonline.com/2018/09/syajaah-keberanian.html
https://dokumen.tips/download/link/makalah-pendidikan-agama-islam-
55f7faec6af82
https://pdfcoffee.com/makalah-pendidikan-agama-islam-materi-syajax27ah-
berani-membela-kebenaran-pdf-free.html