Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SYAJA’AH

Disusun Oleh:
M. Salman Ranggadani A

Guru Pembimbing: Hj. Siti Muawanah, S.Ag, M.Si.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR
                       

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul ”Syaja’ah”  dengan sebaik
baiknya. Penyusunan makalah ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatannya. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih terutama kepada
guru bidang studi Pendidikan Agama Islam, yaitu Ibu Mukhti Ali Daulay, S.Ag dan kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Adapaun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama
Islam yang telah diberikan oleh  Ibu Hj. Siti Muawanah, S.Ag, M.Si. Selain itu makalah ini
juga di buat sebagai suatu kajian terhadap pengetahuan mengenai berani hidup jujur. Dengan
memaparkan materi antara lain : Syaja’ah.
Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami meminta
maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritikan serta saran sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam
penyusunan makalah ini

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I............ PENDAHULUAN
1.1.... Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
1.2.... Rumusan Masalah...................................................................................... 1
1.3.... Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II.......... PEMBAHASAN
2.1.... Pengertian Syaja’ah................................................................................... 2
2.2.... Bentuk bentuk Syaja’ah............................................................................. 3
2.3.... Ciri – ciri Syaja’ah..................................................................................... 3
2.4.... Sumber keberanian..................................................................................... 3  
2.5.... Syaja’ah dalam kehidupan sehari -hari....................................................... 4           
BAB III  PENUTUP
3.1.... Kesimpulan................................................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Islam mengajarkan bahwa akhlaqul kharimah menempati kedudukan yang sangat penting.
Karena akhlaqul kharimah mengajarkan kita tentang nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan
tercela yang dijadikan sebagai pedoman hidup manusia dalam segala aspek kehidupan.
Yang berlaku tidak terbatas, oleh ruang dan waktu. Hubungan manusia dengan
Allah adalah hubungan makhluk dengan khaliknya. Dalam masalah ketergantungan,
hidup manusia selalu mempunyai ketergantungan kepada yang lain dan tumpuan serta
pokok ketergantungan adalah ketergantungan kepada Yang Maha Kuasa, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha

Bijaksana, Yang Maha Sempurna, ialah Allah Rabbul ‘alamin, Allah SWT.
Kebahagiaan semua manusia, di dunia dan akhirat tergantung kepada izin dan ridha Allah
SWT. Oleh karena itu Allah SWT memberikan ketentuan-ketentuan supaya seluruh umat
manusia mampu untuk mencapainya. Maka untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di
akhirat itu dengan sendirinya kita harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku dari
Allah SWT.

Dengan menerapkan akhlaq yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan Sunnah mengenai nilai-nilai
kebaikan dalam kehidupan umat manusia, manusia tidak akan mendapatkan kebahagiaan
yang semu melainkan kebahagiaan yang nyata. Hal tersebut yang menjadikan
kelompok kami sangat tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai akhlaq pribadi.
Dalam makalah ini kami akan membahas dan menjabarkan lebih dalam mengenai
Pengertian Akhlak dan Macam-macam Akhlak Pribadi ( Pemaaf dan Syaja’ah ) beserta
bentuk-bentuknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Syaja’ah ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk dari Syaja’ah ?
3. Bagaimana Ciri-ciri dari Syaja’ah ?
4. Bagaimana sumber Syaja’ah itu ?
5. Apa saja contoh Syaja,ah dalam kehidupan sehari hari ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan masalah-masalah tersebut diatas ialah sebagai berikut :
1. Untuk mendiskripsikan pengertian syaja’ah.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari syaja’ah.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari syaja’ah.
4. Untuk mengetahui sumber keberanian
5.Untuk mengetahui contoh Syaja’ah dalam kehidupan sehari hari

BAB II
PEMBAHASAN

SYAJA’AH

2.1 Pengertian Syaja’ah


Syaja’ah menurut makna Etimologi berarti “benar” atau “gagah”.
Sedangkan menurut istilah ialah keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela dan
mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji. Jadi, Syaja’ah yaitu keberanian yang
berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan penuh petimbangan.

Tokoh Abu Zahra berpendapat bahwa Syaja'ah (berani) berkata akan


kebenaran dan berani bertindak membelanya adalah salah satu ciri dan inti akhlaq islami itu.
Ciri yang dimiliki para Nabi, Abdullah bin Abdul Aziz Al-Amri, Hasan Al Basri ketika
menghadapi Al Hajjaj, Ibnu Taimiyyah dan sebagainya. Ciri yang muncul atas penuhnya
tsiqobillah (kepercayaan kepada Allah), dalam hati seorang Muslim, keyakinan akan
kebenaran Allah.

Hati yang telah terwarnai oleh celupan Allah (sibghatullah) dan memiliki
tsiqoh tak akan ragu, apalagi bersangka buruk terhadap Allah. Dalam satu detik di
tengah kegagalan usaha, tak pernah ia melemparkan kesalahan diri pada Allah,
meragukan keadilan Allah dsb. Dia percaya dengan sepenuh percaya akan Allah
dengan segala asmaNya. Dia percaya tindakannya selalu dalam pengawasan
Allah dan mendapat perlindungan dariNya. Dia percaya Allah akan membelanya
baik di dunia maupun kelak di pengadilan akhirat, hari dimana semua pembela
pun turut diadili, saat dimana tak ada lagi pembela selain Allah.

Rasa percaya itulah yang melahirkan keberanian, tsiqoh yang kuat


membuahkan syaja'ah yang benar--berani bukan untuk pujian, kelompok atau sesuatu yang
lain, tetapi berani karena itu, tindakan itu untuk Allah, untuk membela agama Allah
semata, dan tidak untuk yang lainnya.Dalam titik tsiqoh ini, dalam hati seorang Muslim,
kebenaran Al Qur'an dan sunah tak memerlukan lagi legalitas ilmiah dari para orientalis.
Tidak lagi keyakinan baru tumbuh setelah orang-orang kafir juga mengakuinya. Tsiqoh
kepada Allah dan RasulNya memutus ketergantungan pada selain Allah. Kebenaran Allah
adalah benar,meski ia dibenarkan atau tidak oleh para hamba taghut.

Al Haq adalah haq, meski seluruh musuh Allah berkonspirasi untuk menolaknya.
Kebenaran Allah adalah cahaya yang menerangi hati dan akal yang fitri. Dia tidak
memerlukan pembenaran, karena dia benar adanya. Dia akan terang dan menjulang meski
mulut-mulut pendusta mengingkarinya. Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.
2.2 Bentuk – bentuk Syaja’ah

1. Keberanian menghadapi musuh dalam peperangan Keberanian menyatakan


kebenaran (kalimatul haq) sekalipun dihadapan penguasan yang dholim.
“Jihad yang paling afdhol adalah memperjuangakan keadilah dihadapan
penguasa yang zalim”

2. Keberanian mengendalikan diri takkala marah sekalipun mampu


Melampiaskannya
“Bukanlah yang dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat,
sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup menguasai dirinya
ketika marah”

3. Keberanian menyatakan kebenaran (kalimatul haq) sekalipun dihadapun


penguasan yang dholim
“Jihad yang paling afdhol adalah memperjuangakan keadilah dihadapan
penguasa yang zalim”

2.3 Ciri – ciri Syaja’ah


Ciri-ciri Syaja’ah ada tujuh, yaitu :
1. Tidak mundur kalau dicela
2. Tidak mencari pujian
3. Terus terang mengakui kesalahan
4. Tabah menghadapi penderitaan
5. Sabar meghadapi masalah
6. Berpendirian tetap
7. Bersemangat tinggi

2 4. Sumber keberanian
1. Rasa takut kepada Allah SWT
2. Lebih mencintai akhirat dari pada dunia
3. Tidak takut mati
4. Tidak ragu-ragu
5. Tidak menomersatukan kekuatan materi
6. Tawakal dan yakin pertolongan Allah SWT
7. Hasil pendidikan
2.5 Syaja’ah dalam Kehidupan Sehari Hari
1. Berani mengkeritik pemimpin yang bersikap dzalim.
2. Senantiasa bersikap sesuai dengan ajaran agama walaupun banyak tetangga yang tidak
suka.
3. Senantiasa berkata, bertindak, dan berfikir jujur walaupun dikecam oleh orang – orang
dzalim
4. Menasihati dan memberikan contoh kepada teman–teman yang senang mencuri untuk
menjadi pribadi yang bertabiat terpuji.
5. Membela teman yang di bully walaupun harus terkena bullyian.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan :
Dalam kehidupan sehari-hari, sosial ataupun bernegara, berperilaku
akhlaqul kharimah sangatlah penting atau dengan meneladani sifat Rasulullah
saw, dalem konteks ini pema’af (orang yang rela memberi maaf kepada orang
lain) dan syaja’ah (keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan
dengan penuh petimbangan). Bisa menjadikan pribadi, lingkungan dan negara
menjadi dengan kedamaian .

Daftar Pustaka
http://afixsite.blogspot.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html#more
http://www.gudangmateri.com/2010/10/akhlak-pribadi-seorang-muslim.html
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A
%2F
%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Flain-lain%2Fdr-marzuki-mag%2FDr.
%2520Marzuki%2C%2520M.Ag_.
%2520Pemaaf.pdf&ei=FEZtUPi9MMf3rQel9IGIDA&usg=AFQjCNE6Y1l7XhExvtKvRKc
MapTG
HJ3CKQ&sig2=LZIfJ2q5KRfqw7MLIEU-Aw
http://www.ephi.web.id/index.php/serba-serbi/10-islam/310-sifat-pemaaf-bersih-
hatitenangkan-jiwa
http://eepinside.com/?p=2284
http://oeoe.blogsome.com/2008/10/09/menjadi-pemaaf/
http://www.slideshare.net/fuad_ar_rhizma/syajaah

Anda mungkin juga menyukai