Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


“ SYAJA’AH ”

Disusun Oleh :
Dina Febriyani
Irfa Khuril Maula
Sapriatun
Fitri

SMK NEGERI 2 KONAWE SELATAN


2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam tentang “Pengertian Syaja’ah, Bentuk-Bentuk Sikap Syaja’ah,
Sumber Sikap Syaja’ah, dan Hikmah Berperilaku Syaja’ah” yang diberikan oleh
Bapak Adil, S.Pd.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Akhir kata, kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh terima


kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami meminta maaf apabila
terdapat kesalahan pada penulisan makalah ini dimana tidak ada unsur
kesengajaan. Terimakasih.

Konawe Selatan, 29 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Syaja’ah...................................................................................3
B. Bentuk – bentuk Sikap Syaja’ah...............................................................4
C. Sumber Sikap Syaja’ah.............................................................................5
D. Hikmah Berperilaku Syaja’ah...................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Islam mengajarkan bahwa akhlaqul kharimah menempati kedudukan
yang sangat penting. Karena akhlaqul kharimah mengajarkan kita tentang
nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan tercela yang dijadikan sebagai pedoman
hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Yang berlaku tidak terbatas,
oleh ruang dan waktu.
Hubungan manusia dengan Allah adalah hubungan makhluk dengan
khaliknya. Dalam masalah ketergantungan, hidup manusia selalu mempunyai
ketergantungan kepada yang lain dan tumpuan serta pokok ketergantungan
adalah ketergantungan kepada Yang Maha Kuasa, Yang Maha Perkasa, Yang
Maha Bijaksana, Yang Maha Sempurna, ialah Allah Rabbul ‘alamin, Allah
SWT.
Kebahagiaan semua manusia, di dunia dan akhirat tergantung kepada
izin dan ridha Allah SWT. Oleh karena itu Allah SWT memberikan
ketentuan-ketentuan supaya seluruh umat manusia mampu untuk
mencapainya. Maka untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat itu
dengan sendirinya kita harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku
dari Allah SWT.
Dengan menerapkan akhlaq yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan Sunnah
mengenai nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan umat manusia, manusia tidak
akan mendapatkan kebahagiaan yang semu melainkan kebahagiaan yang
nyata. Hal tersebut yang menjadikan kelompok kami sangat tertarik untuk
membahas lebih lanjut mengenai akhlaq pribadi. Dalam makalah ini kami
akan membahas dan menjabarkan lebih dalam mengenai Pengertian Akhlak
dan Macam-macam Akhlak Pribadi ( Pemaaf dan Syaja’ah ) beserta bentuk-
bentuknya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Syaja’ah ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk dari sikap Syaja’ah ?
3. Apa saja sumber sifat Syaja’ah?
4. Apa Hikmah berperilaku Syaja’ah?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan masalah-masalah tersebut diatas ialah
sebagai berikut :
1. Untuk mendiskripsikan pengertian syaja’ah.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari sikap syaja’ah.
3. Untuk mengetahui sumber sikap syaja’ah.
4. Untuk mengetahui hikmah berperilaku syaja’ah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Syaja’ah
SYAJA’AH ( ‫جاعة‬II‫ )ش‬menurut makna Etimologi berarti “benar” atau
“gagah”. Sedangkan menurut istilah ialah keteguhan hati, kekuatan pendirian
untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji.
Jadi, Syaja’ah yaitu keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan
dengan penuh petimbangan.

Tokoh Abu Zahra berpendapat bahwa Syaja'ah (berani) berkata akan


kebenaran dan berani bertindak membelanya adalah salah satu ciri dan inti
akhlaq islami itu. Ciri yang dimiliki para Nabi, Abdullah bin Abdul Aziz Al-
Amri, Hasan Al Basri ketika menghadapi Al Hajjaj, Ibnu Taimiyyah dan
sebagainya. Ciri yang muncul atas penuhnya tsiqobillah (kepercayaan kepada
Allah), dalam hati seorang Muslim, keyakinan akan kebenaran Allah.

Hati yang telah terwarnai oleh celupan Allah (sibghatullah) dan


memiliki tsiqoh tak akan ragu, apalagi bersangka buruk terhadap Allah. 
Dalam satu detik di tengah kegagalan usaha, tak pernah ia melemparkan
kesalahan diri pada Allah, meragukan keadilan Allah dsb. Dia percaya
dengan sepenuh percaya akan Allah dengan segala asmaNya.  Dia percaya
tindakannya selalu dalam pengawasan Allah dan mendapat perlindungan
dariNya.  Dia percaya Allah akan membelanya baik di dunia maupun kelak di
pengadilan akhirat, hari dimana semua pembela pun turut diadili, saat dimana
tak ada lagi pembela selain Allah.

Rasa percaya itulah yang melahirkan keberanian, tsiqoh yang kuat


membuahkan syaja'ah yang benar--berani bukan untuk pujian, kelompok atau
sesuatu yang lain, tetapi berani karena itu, tindakan itu untuk Allah, untuk
membela agama Allah semata, dan tidak untuk yang lainnya.Dalam titik
tsiqoh ini, dalam hati seorang Muslim, kebenaran Al Qur'an dan sunah tak
memerlukan lagi legalitas ilmiah dari para orientalis. Tidak lagi keyakinan

3
baru tumbuh setelah orang-orang kafir juga mengakuinya. Tsiqoh kepada
Allah dan RasulNya memutus ketergantungan pada selain Allah. Kebenaran
Allah adalah benar, meski ia dibenarkan atau tidak oleh para hamba taghut.

Al Haq adalah haq, meski seluruh musuh Allah berkonspirasi untuk


menolaknya. Kebenaran Allah adalah cahaya yang menerangi hati dan akal
yang fitri.  Dia tidak memerlukan pembenaran, karena dia benar adanya. Dia
akan terang dan menjulang meski mulut-mulut pendusta mengingkarinya.
Maha Benar Allah dengan segala firmanNya.

B. Bentuk – bentuk Sikap Syaja’ah


1. Syaja'ah (berani) menghadapi musuh dalam peperangan (jihad fi sabilillah)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya telah
memberikan contoh syaja'ah dalam jihad fi sabilillah. Diantaranya
keberanian yang diperlihatkan ketika perang Badar. Dengan kekuatan 300
orang, mereka dengan ikhlas dan gagah berani menghadapi kekuatan kafir
Quraisy yang jumlahnya tiga kali lipat (kurang lebih 1000 orang). Dengan
izin Allah, kaum muslimin memperoleh kemenangan gilang gemilang.

2. Syaja'ah (berani) menyatakan kebenaran (kalimatu al-Haq)


"Qulil haqqa walau kaana murran" (Katakanlah yang benar/haq,
meskipun pahit (akibatnya)!. Kita harus sentiasa berani dalam mengatakan
kebenaran, meskipun di hadapan penguasa zhalim. Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:

َ ‫ان ِع ْن َد َع ْد ٍل َكلِ َمةُ ْال ِجهَا ِد َأ ْف‬


‫ض ُل‬ ٍ َ‫ َجاِئ ٍر س ُْلط‬ 

"Jihad yang paling afdhal adalah memperjuangkan keadilan di hadapan


penguasa yang zhalim" (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Dalam mengatakan kebenaran membutuhkan sikap amar ma'ruf nahyi


munkar. Amar ma'ruf artinya perintah kepada kebaikan dan nahyi munkar

4
artinya melarang/mencegah keburukan. (Amar ma'ruf nahyi munkar:
memerintah kepada kebaikan dan mencegah/melarang berbuat keburukan).
Amar ma'ruf nahyi munkar merupakan cita-cita dan nilai luhur dari
umat manusia. Apabila tidak ada amar ma'ruf nahyi munkar maka tidak
akan ada ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Apabila tidak ada
ketaatan kepada Allah T'ala maka azab Allah akan datang menghampiri.
Jika tidak taat kepada Allah masih aman-aman saja tida ada adzab, maka
mereka sedang diberi istidraj (dilulu). Diberikan kenikmatan, justru biar
semakin jauh dari Allah.
3. Syaja'ah (berani) untuk mengendalikan diri ketika marah
Dalam sebuah hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim (Muttafaq
'alaih) diriwayatkan:

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ِ ‫ َأ َّن َرسُو َل هَّللا‬،ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنه‬ ِ ‫ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ َر‬
ُ ِ‫ ِإنَّ َما ال َّش ِدي ُد الَّ ِذي يَ ْمل‬،‫ْس ال َّش ِدي ُد بِالصُّ َر َع ِة‬
‫ك نَ ْف َسهُ ِع ْن َد‬ َ ‫ «لَي‬:‫ال‬
َ َ‫ق‬
‫ متفق عليه‬.»‫ب‬ َ ‫ال َغ‬
ِ ‫ض‬

Artinya:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah bersabda:
"Bukanlah yang dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat.
Sesungguhnya pemberani itu adalah orang yang sanggup menguasai
dirinya di waktu marah". (Muttafaq 'alaihi)

C. Sumber Sikap Syaja’ah


1. Rasa takut kepada Allah SWT
2. Lebih mencintai akhirat dari pada dunia
3. Tidak takut mati
4. Tidak ragu-ragu
5. Tidak menomersatukan kekuatan materi
6. Tawakal dan yakin pertolongan Allah SWT
7. Hasil pendidikan

5
D. Hikmah Berperilaku Syaja’ah
Dalam ajaran agama Islam sifat perwira ini sangat di anjurkan untuk di
miliki setiap muslim, sebab selain merupakan sifat terpuji juga dapat
mendatangkan berbagai kebaikan bagi kehidupan beragama berbangsa dan
bernegara. Syaja’ah (perwira) akan menimbulkan hikmah dalam bentuk sifat
mulia, cepat, tanggap, perkasa, memaafkan, tangguh, menahan amarah,
tenang, mencintai. Akan tetapi apabila seorang terlalu dominan
keberaniannya, apabila tidak dikontrol dengan kecerdasan dan keikhlasan
akan dapat memunculkan sifat ceroboh, takabur, meremehkan orang lain,
unggul-unggulan, ujub. Sebaliknya jika seorang mukmin kurang syaja’ah,
maka akan dapat memunculkan sifat rendah diri, cemas, kecewa, kecil hati
dan sebagainya.

Pentingnya Memiliki Sifat Jujur

Berperilaku jujur sehari - hari penting, karena jujur adalah sifat ahlakul
karimah, yaitu sifat terpuji. Jika jujur sudah menjadi kebiasaan sehari-hari
kita, maka semua pekerjaan akan terasa lebih tenang, semua masalah akan
mudah terselesaikan. Perilaku jujur bisa mendatangkan ketenangan dalam hati
karena tidak ada beban masalah. Jika kita suka berperilaku tidak jujur maka
hidup kita akan senantiasa resah dan gelisah.

Membisakan berperilaku jujur harus dari kecil agar tidak susah


melakukannya. Cara membiasakan berperilaku jujur sejak kacil misalnya
diajarkan untuk tidak mengambil barang orang lain tanpa seijin pemiliknya,
mengembalikan kembalian yang terlalu banyak, mengatakan apapun sesuai
dengan kenyataan, dan lain-lain.

Kita harus menanamkan kesadaran untuk selalu berperilaku jujur dan


menyadari apa akibat dari kebohongan. Jika kita sudah bisa membiasakan
berperilaku jujur maka kita mudah mendapat teman, mudah mendapat
pekerjaan, mudah mendapat kesuksesan, dipercaya oleh orang lain, dan lain -
lain.

6
Kita harus menyadari akibat dari kebohongan, sehingga kita bisa
menjauhi sifat buruk tersebut. Contoh akibat dari kebohongan adalah
hilangnnya kepercayaan orang lain terhadap kita, susah mendapatkan teman
bahkan tidak memiliki teman, susah mendapat pekerjaan karena tidak
dipercaya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, sosial ataupun bernegara, berperilaku akhlaqul
kharimah sangatlah penting atau dengan meneladani sifat Rasulullah saw,
dalem konteks ini pema’af (orang yang rela memberi maaf kepada orang lain)
dan syaja’ah (keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan
penuh petimbangan). Bisa menjadikan pribadi, lingkungan dan negara
menjadi dengan kedamaian.

B. Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan,
besar harapan kami makalah ini apat bermanfaat untuk kalangan banyak.
Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi. kami menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik di masa
yang akan datang.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sekolahmuonline.com/2018/09/syajaah-keberanian.html
https://dokumen.tips/download/link/makalah-pendidikan-agama-islam-
55f7faec6af82
https://pdfcoffee.com/makalah-pendidikan-agama-islam-materi-syajax27ah-
berani-membela-kebenaran-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai