MAKALAH
PENGARUH GLOBALISASI
TERHADAP KEBUDAYAAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH;
JERI AGUNG GEMILANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kita panjatkan kehadiran Allah SWT, Tuhan semesta sekalian
alamyang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada seluruh makhluk di muka bumi
ini.Untuk itu hanya karena kekuasaan dan kehendaknya pulalah akhirnya saya dapat
mewujudkanbuah pikirannya dalam bentuk tulisan yang sederhana ini.Tema makalah kali ini yang
diambil adalah mengenai” PENGARUH GLOBALISASITERHADAP KEBUDAYAAN”. Tulisan ini juga dapat
mengamati perkembangan bangsaIndonesia terkait dengan kebudayaan di era globalisasi, sehingga
tulisan ini dapat dipakaisebagai bahan referensi untuk materi yang sama dengan mata kuliah yang
bersangkutan. Selanjutnya saya menyadari bahwa rasanya sulit untuk dapat mewujudkan tulisan
inikehadapan para pembaca tanpa bantuan orang lain, untuk itu izinkanlah penulis
menyampaikanucapan terima kasih orang tua yang telah memberikan dukungan serta doanya.
Selain itu ucapanterima kasih kepada teman-teman yang memberikan dukungan dan informasi-
informasimengenai tema tulisan yang saya ambil kali ini. Untuk itu kepada semua orang yang telah
saya sebutkan diatas saya ucapkan terimakasih, teriring doa semoga Allah Yang Maha Kaya yang
akan membalas segala budi baiktersebut. Akhir kata, bahwa sebagai manusia biasa tentunya saya
tidak luput dari segalakelemahan dan kekurangan. Harapan terakhir dari penulis, semoga tulisan ini
dapat memberikanarti dalam memperkaya khasanah keilmuan para pembaca yang selalu haus dan
lapar denganilmu pengetahuan.
ii
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................................ i
A. A.Kesimpulan .................................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................................. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terusdalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global
itu. Kehadiranteknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses
globalisasi ini.Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi
menciptakan berbagaitantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan
dalam upaya memanfaatkanglobalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri
merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yanglalu, dan mulai begitu
populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir.Sebagai istilah,
globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia.Wacana globalisasi
sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmupengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering
diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi,sampai penjual iklan.
Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akanhilangnya satu situasi
dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh duniadapat bergerak
bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negaraterhadap
negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, polakonsumsi,
pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992),
mengacu pada penyempitan duniasecara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan
dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksiglobal dan pemahaman kita akan koneksi
tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahamidalam konteks institusi modernitas dan
intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikanrefleksif dengan lebih baik secara budaya.
Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagaisudut pandang. Sebagian orang
menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia ataumenjadikan dunia sebagaimana
layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnyamenyebutkan bahwa globalisasi
adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup,orientasi, dan budaya.
Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004)adalah bahwa
globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yangsemakin
mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadarankita.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar
ekonomi,sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian
akanhilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara
diseluruh duniadapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan
terbukanya satu negaraterhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa,
tetapi juga teknologi, polakonsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.Konsep akan
globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan duniasecara insentif dan
peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksiglobal dan
pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahamidalam
konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikanrefleksif
dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagaisudut
pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia
ataumenjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil.
1
2
B. Rumusan Masalah
Agar makalah ini tidak terlalu melebar maka penulis merumuskan masalah sebagai
kesadaran Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam
bidangkebudayaan,misalnya :
a. Hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara.
b. Terjadinya erosi nilai-nilai budaya,.
c. Menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme.
d. Hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong - kehilangan kepercayaan diri.
e. Gaya hidup kebarat-baratan
C.Tujuan
D.Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode
StudiKepustakaan baik dari buku ataupun referensi lain yang mendukung.
a.Pengertian Globalisasi
Seorang ahli sosiologi, Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi adalah
terbentuknyasistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk
mengikuti sistem dankaidah-kaidah yang sama. Globalisasi merupakan kecenderungan
masyarakat untuk menyatu dengan dunia,terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
dan media komunikasi massa. Selain itu, paracendekiawan Barat mengatakan bahwa
globalisasi merupakan suatu proses kehidupan yang serbaluas, tidak terbatas, dan
merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomiyang dapat
dinikmati oleh seluruh umat manusia di dunia. Globalisasi pada hakikatnya adalahproses
yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas-
batas kebangsaan dan kenegaraan. Mengingat bahwa dunia ditandai oleh kema
jemukan(pluralitas) budaya maka globalisasi sebagai prosesjuga ditandai sebagai suatu
peristiwa yangterjadi di seluruh dunia secara lintas budaya yang sekaligus mewujudkan
proses salingmemengaruhi antarbudaya. Pertemuan antarbudaya itu tidak selalu
berlangsung sebagai prosesdua arah yang berimbang, tetapi dapat juga sebagai proses
dominasi budaya yang satu terhadaplainnya. Misalnya pengaruh budaya Barat lebih kuat
terhadap budaya di negara Timur.
3
b.Pengertian Budaya
a. Pengertian Globalisasi.
Seorang ahli sosiologi,Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi adalah
terbentuknyasistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk
mengikuti sistem dankaidah-kaidah yang sama. Globalisasi merupakan kecenderungan
masyarakat untuk menyatu dengan dunia,terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
dan media komunikasi massa. Selain itu, paracendekiawan Barat mengatakan bahwa
globalisasi merupakan suatu proses kehidupan yang serbaluas, tidak terbatas, dan
merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomiyang dapat
dinikmati oleh seluruh umat manusia di dunia. Globalisasi pada hakikatnya adalahproses
yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas-
batas kebangsaan dan kenegaraan. Mengingat bahwa dunia ditandai oleh kema
jemukan(pluralitas) budaya maka globalisasi sebagai prosesjuga ditandai sebagai suatu
peristiwa yangterjadi di seluruh dunia secara lintas budaya yang sekaligus mewujudkan
proses salingmemengaruhi antarbudaya. Pertemuan antarbudaya itu tidak selalu
berlangsung sebagai prosesdua arah yang berimbang, tetapi dapat juga sebagai proses
dominasi budaya yang satu terhadaplainnya. Misalnya pengaruh budaya Barat lebih kuat
terhadap budaya di negara Timur. Hal ini seperti yang dikatakan seorang ahli bernama R.
Robertson bahwa globalisasiadalah proses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran
akan dunia sebagai satu kesatuan,saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia
yang menyatu. Ahli lain bernama MartinAlbrow mengatakan globalisasi menyangkut seluruh
proses di mana penduduk dunia terhubungkedalam komunitas dunia yang tunggal,
komunitas global.
b. Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yangmerupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitandengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasaldari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
“kultur” dalam bahasa Indonesia.
“Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan
danpengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian,
kebudayaanmerupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana,
dan strategi-strategiyang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh
manusia, dandigunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana
terwujud dalamtingkah-laku dan tindakan- tindakannya.”
4
5
Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya
merekadengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan
menghindarikehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni, dalam proses ini, negara-
negara harusmemperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-
nilainya agar tidakdieliminasi oleh budaya asing. Dalam rangka ini, berbagai bangsa
haruslah mendapatkaninformasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman
mereka. Terkait dengan seni danbudaya, Se
Orang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku
Dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya
terhadap rakyatdunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa
pribumi Indonesiasehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari
indentitas budaya nasionalnya. PenulisKenya ini meyakini bahwa budaya asing yang
6
Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat
ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih
beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional
kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang
bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau
tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan
masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.
Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat
maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian.
Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan
sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser
ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual
mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua
kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih
menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus
8
Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah
mengalami perubahan fungsi. Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan
mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan
kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan
ke layar kaca oleh kelompok Srimulat. Kenyataan di atas menunjukkan kesenian
ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang
disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung. Dari segi bentuk
pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti
mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain
yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang
kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb Sudarsono dan Ki Anom
Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset rekaman pementasannya, maupun
pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi Indosiar yang sejak beberapa
tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan
besarnya minat masyarakat terhadap salah satu khasanah kebudayaan nasional kita.
Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan eksistensi dari kesenian
tradisonal seperti wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang kulit tiap
beberapa bulan sekali dan pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan
sekali yang diadakan di aula Kertarajasa, Museum Nasional.
Maka dari itu, jangan heran jikalau sikap pemerintahnya tidak pro-rakyat sulit
mengharapkan adanya dukungan yang solid dari rakyat. Hal yang sering terjadi adalah
pemerintah bersikap mendua dalam arti di satu pihak ingin secara konsekuen memenuhi
kehendak rakyat, namun pada pihak yang lain juga berusaha untuk memenuhi kehendak
politik. Dua kehendak itu jarang berada pada mainstream yang sama dan sebangun.
Yang terjadi selalu cenderung berbeda kepentingannya dan celakanya kepentingan
politik yang cenderung dimenangkan dan kepentingan rakyat sering lebih “dikorbankan”.
Dalam konteks kepentingan politik, akan makin jauh lagi harapan rakyat bisa diutamakan
manakala persoalannya masuk ke dalam politik luar negeri dan dalam rangka kerja sama
internasional.
untuk membatasi lingkup globalisasi yang mana yang harus diterapkan dan yang mana
yang harus di tolak.
Diperlukan peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang lebih mengarah kepada
pertimbangan-pertimbangan kultural atau budaya dari pada semata-mata hannya
ekonomi yang merugikan suatu perkembangan kebudayaan dalam kebijakan yang
dirumuskan . Maka pemerintah perlu mengembalikan fungsi nya sebagai pelindung dan
pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses
estetikanya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang
negatif bagikebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam
kebudayaan bangsaIndonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan
teknologi disertai nilai-nilai interinsikyang diberlakukan di dalamnya, telah
menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnyamenimbulkan nilai baru
tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religionand
Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat
manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka
atau tidak, Timur dan Barattelah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah, Artinya
adalah bahwa antara barat dan timur tidakada lagi perbedaan. Atau dengan kata
lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing.Apabila timur dan barat
bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larutdalam budaya
bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu
perludipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya
adalah denganpenyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian
budaya bangsa.
B. Saran
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk
mencegah terjadinyapergeseran kebudayaan yaitu:
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan
pergeseranbudaya bangsa
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya
danbudaya bangsa pada umumnya
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan
daninformasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya
yangmasuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniruatau menerima kebudayaan baru, sehingga
pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlaluberpengaruh pada kebudayaan yang
merupakan jati diri bangsa kita
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Http://Haritsmasduqi.blogspot.com/26/10/2012 pengaruh-globalisasi-terhadap-
kebudayaan,htmlwww.slideshare.net/29/01/2015 presentasi-pengaruh-globalisasi-terhada-budaya-
bangsalAzanfootbal.blogspot.com,2013/03/pengaruh dampak globalisasi terhadap kebudayaan
indoneMuh Arief Muhsin dosen Universitas Muhammadiyah Makassarwww.academia.edu pengaruh
globalisasi terhadap kebudayaan nasionalhttps;//www.youtube.com/17/02/2015/ pengaruh-
interaksi global terhadap budaya nasionalwww.ristizona.com/18/2011 ciri-ciri-globalisasi.html
www.eduspensa.com/7/10/2016/ bentuk-dan-dampak-perubahan-sosial-
budaya.htmlwww.slideshare.net/21/10/1015 pengaruh-globalisasi-terhadap-kebudayaan-
nasionalwww.kompasiana.com/27/02/2014
masyarakat-desa-dalam-globalisasihttps;//www.youtube.com/28/03/2016 pengaruh-globalissi-
terhadap-akiltrasi-budaya-indonesia