Anda di halaman 1dari 15

SOSIOLOGI

MAKALAH
PENGARUH GLOBALISASI
TERHADAP KEBUDAYAAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH;
JERI AGUNG GEMILANG

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kita panjatkan kehadiran Allah SWT, Tuhan semesta sekalian
alamyang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada seluruh makhluk di muka bumi
ini.Untuk itu hanya karena kekuasaan dan kehendaknya pulalah akhirnya saya dapat
mewujudkanbuah pikirannya dalam bentuk tulisan yang sederhana ini.Tema makalah kali ini yang
diambil adalah mengenai” PENGARUH GLOBALISASITERHADAP KEBUDAYAAN”. Tulisan ini juga dapat
mengamati perkembangan bangsaIndonesia terkait dengan kebudayaan di era globalisasi, sehingga
tulisan ini dapat dipakaisebagai bahan referensi untuk materi yang sama dengan mata kuliah yang
bersangkutan. Selanjutnya saya menyadari bahwa rasanya sulit untuk dapat mewujudkan tulisan
inikehadapan para pembaca tanpa bantuan orang lain, untuk itu izinkanlah penulis
menyampaikanucapan terima kasih orang tua yang telah memberikan dukungan serta doanya.
Selain itu ucapanterima kasih kepada teman-teman yang memberikan dukungan dan informasi-
informasimengenai tema tulisan yang saya ambil kali ini. Untuk itu kepada semua orang yang telah
saya sebutkan diatas saya ucapkan terimakasih, teriring doa semoga Allah Yang Maha Kaya yang
akan membalas segala budi baiktersebut. Akhir kata, bahwa sebagai manusia biasa tentunya saya
tidak luput dari segalakelemahan dan kekurangan. Harapan terakhir dari penulis, semoga tulisan ini
dapat memberikanarti dalam memperkaya khasanah keilmuan para pembaca yang selalu haus dan
lapar denganilmu pengetahuan.

Dibentuknya makalah ini yaitu ingin mencapai penyebab pengaruh globalisasi


terhadapkebudayaan yang saat ini tertanam masyarakat yang tidak mengenai batas wilayah
danmenghubungkan antara masyarakat disuatu negara dengan masyarat dinegara lain
diseluruhdunia.Globalisasi berangkat dari suatu gagasan untuk menyatukan tatanam antar bangsa
yangdiharapkan menjadi sebuah kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-
bangsa didunia internasional.sebagai proses yang berkesinambungan globalisasi mampumengurangi
kendala dimensi ruang dan waktu sehingga interaksi antar bangsa bisa dilakukandengan cepat dan
tepat.Dengan dukungan teknologi informasi. Adapun tujuan dan komunikasi globalisasi merambah
semua sektor kehidupan dan memberipengaruh yang signifikan pada tatanam masyarakat
dunia.Indonesia sebagai salah satu negara berkembang didunia juga mengalami daripesatnya
pengaruh globalisasi kebudayaan.Pengaruh globalisasi terhadap budaya nasionalmeliputi berbagai
sektor kehidupan seperti budaya dalam bidang politik,ekonomi,dan sosial yangsecara cepat maupun
lambat mempengaruhiidentitas kebudayaan nasional indonesia.pengaruhpositif globalisasi terhadap
budaya berpolitik adalah tumbuhnya kesadaran untuk menjalankanpemerintahan secara terbuka
dan demokratis sebagaimana yang telah dijalankan oleh negara-negara demokratis diseluruh
dunia.Pada sektor ekonomi dengan terbukanya pasarinternasional,budaya bersaing secara positif
sudah mulai mempengaruhi pola pikir mayoritaspengusaha diindonesia

BIMAMAROA 30 AGUSTUS 2022

JERI AGUNG GEMILANG

ii
DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................................................ i

Kata Pengantar ............................................................................................................................. ii

Daftar Isi.................................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2
D. D.Metode penelitian ......................................................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................................................... 4

A. Pengertian Globalisasi ...................................................................................................... 4


B. Globalisasi dan Budaya ..................................................................................................... 4
C. Globalisasi dalam Kebudayaan Tradisional Di Indonesia .................................................. 6
D. Persebaran Budaya Dunia ................................................................................................. 6
E. Kesenian yang Bertahan dan yang Tersisih ....................................................................... 7
F. Kesenian Rakyat dalam Orientasi Globalisasi ................................................................... 8
G. Peran Pemerintah dalam Rakyat ...................................................................................... 9
H. H.Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Bangsa ............................................................. 9

BAB III. PENUTUP....................................................................................................................... 11

A. A.Kesimpulan .................................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................................. 11

Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang
bergerak terusdalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global
itu. Kehadiranteknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses
globalisasi ini.Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi
menciptakan berbagaitantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan
dalam upaya memanfaatkanglobalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri
merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yanglalu, dan mulai begitu
populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir.Sebagai istilah,
globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia.Wacana globalisasi
sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmupengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering
diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi,sampai penjual iklan.
Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akanhilangnya satu situasi
dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh duniadapat bergerak
bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negaraterhadap
negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, polakonsumsi,
pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992),
mengacu pada penyempitan duniasecara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan
dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksiglobal dan pemahaman kita akan koneksi
tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahamidalam konteks institusi modernitas dan
intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikanrefleksif dengan lebih baik secara budaya.
Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagaisudut pandang. Sebagian orang
menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia ataumenjadikan dunia sebagaimana
layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnyamenyebutkan bahwa globalisasi
adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup,orientasi, dan budaya.
Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004)adalah bahwa
globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yangsemakin
mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadarankita.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar
ekonomi,sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian
akanhilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara
diseluruh duniadapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan
terbukanya satu negaraterhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa,
tetapi juga teknologi, polakonsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.Konsep akan
globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan duniasecara insentif dan
peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksiglobal dan
pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahamidalam
konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikanrefleksif
dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagaisudut
pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia
ataumenjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil.

1
2

Seagian lainnyamenyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia


dari sisi gaya hidup,orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang
dikatakan oleh Barker (2004)adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi,
sosial, budaya dan politik yangsemakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia
dan merasuk ke dalam kesadarankita.

B. Rumusan Masalah
Agar makalah ini tidak terlalu melebar maka penulis merumuskan masalah sebagai
kesadaran Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam
bidangkebudayaan,misalnya :
a. Hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara.
b. Terjadinya erosi nilai-nilai budaya,.
c. Menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme.
d. Hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong - kehilangan kepercayaan diri.
e. Gaya hidup kebarat-baratan

C.Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah.


2. Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa
sendirikarena kebudayaan merupakan jati diri bangsa.

D.Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode
StudiKepustakaan baik dari buku ataupun referensi lain yang mendukung.

a.Pengertian Globalisasi
Seorang ahli sosiologi, Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi adalah
terbentuknyasistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk
mengikuti sistem dankaidah-kaidah yang sama. Globalisasi merupakan kecenderungan
masyarakat untuk menyatu dengan dunia,terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
dan media komunikasi massa. Selain itu, paracendekiawan Barat mengatakan bahwa
globalisasi merupakan suatu proses kehidupan yang serbaluas, tidak terbatas, dan
merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomiyang dapat
dinikmati oleh seluruh umat manusia di dunia. Globalisasi pada hakikatnya adalahproses
yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas-
batas kebangsaan dan kenegaraan. Mengingat bahwa dunia ditandai oleh kema
jemukan(pluralitas) budaya maka globalisasi sebagai prosesjuga ditandai sebagai suatu
peristiwa yangterjadi di seluruh dunia secara lintas budaya yang sekaligus mewujudkan
proses salingmemengaruhi antarbudaya. Pertemuan antarbudaya itu tidak selalu
berlangsung sebagai prosesdua arah yang berimbang, tetapi dapat juga sebagai proses
dominasi budaya yang satu terhadaplainnya. Misalnya pengaruh budaya Barat lebih kuat
terhadap budaya di negara Timur.
3

Hal ini seperti yang dikatakan seorang ahli bernama R. Robertson


Bahwa globalisasiadalah proses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran akan dunia
sebagai satu kesatuan,saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia yang
menyatu. Ahli lain bernama MartinAlbrow mengatakan globalisasi menyangkut seluruh
proses di mana penduduk dunia terhubungkedalam komunitas dunia yang tunggal,
komunitas global.

b.Pengertian Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,


yangmerupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitandengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture
, yang berasaldari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah
Tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa
Indonesia.

“Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk


Sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan
danpengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian,
kebudayaanmerupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana,
dan strategi-strategiyang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh
manusia, dandigunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana
terwujud dalamtingkah-laku dan tindakan-
Tindakannya.”
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi dan Budaya.

a. Pengertian Globalisasi.
Seorang ahli sosiologi,Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi adalah
terbentuknyasistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk
mengikuti sistem dankaidah-kaidah yang sama. Globalisasi merupakan kecenderungan
masyarakat untuk menyatu dengan dunia,terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
dan media komunikasi massa. Selain itu, paracendekiawan Barat mengatakan bahwa
globalisasi merupakan suatu proses kehidupan yang serbaluas, tidak terbatas, dan
merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomiyang dapat
dinikmati oleh seluruh umat manusia di dunia. Globalisasi pada hakikatnya adalahproses
yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas-
batas kebangsaan dan kenegaraan. Mengingat bahwa dunia ditandai oleh kema
jemukan(pluralitas) budaya maka globalisasi sebagai prosesjuga ditandai sebagai suatu
peristiwa yangterjadi di seluruh dunia secara lintas budaya yang sekaligus mewujudkan
proses salingmemengaruhi antarbudaya. Pertemuan antarbudaya itu tidak selalu
berlangsung sebagai prosesdua arah yang berimbang, tetapi dapat juga sebagai proses
dominasi budaya yang satu terhadaplainnya. Misalnya pengaruh budaya Barat lebih kuat
terhadap budaya di negara Timur. Hal ini seperti yang dikatakan seorang ahli bernama R.
Robertson bahwa globalisasiadalah proses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran
akan dunia sebagai satu kesatuan,saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia
yang menyatu. Ahli lain bernama MartinAlbrow mengatakan globalisasi menyangkut seluruh
proses di mana penduduk dunia terhubungkedalam komunitas dunia yang tunggal,
komunitas global.

b. Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yangmerupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitandengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasaldari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
“kultur” dalam bahasa Indonesia.
“Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan
danpengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian,
kebudayaanmerupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana,
dan strategi-strategiyang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh
manusia, dandigunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana
terwujud dalamtingkah-laku dan tindakan- tindakannya.”

B. Globalisasi dan Budaya


Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah
membuatmasyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima

4
5

kenyataan masuknyapengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah


satu aspek yang terpengaruhadalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan,
kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai(values) yang dianut oleh masyarakat
ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakatterhadap berbagai hal. Atau
kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yangmencakup gagasan atau
ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-haltersebut terwujud
dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsiberkaitan
dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam
pikiran.

Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa


tingkah lakuseseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang
yang bersangkutan.Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah
kesenian, yang merupakansubsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek
kebudayaan merupakan salah satukekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang
beragam, termasuk keseniannya. Kesenianrakyat, salah satu bagian dari kebudayaan
bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi.

Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini


tentunyadipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses
komunikasi danberita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi
suatu masalah yang palingkrusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa
perkembangan ilmu pengertahuandikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-
negara berkembang seperti Indonesia. Merekayang memiliki dan mampu menggerakkan
komunikasi internasional justru negara-negara maju.Akibatnya, negara-negara
berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalamarus globalisai
dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasukkesenian kita.
Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnyaperkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.

Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas


budaya setiapbangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada
globalisasi dan menjadiperadaban dunia sehingga melibatkan manusia secara
menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asalKenya mengatakan bahwa globalisasi dalam
bentuk yang alami akan meninggikan berbagaibudaya dan nilai-nilai budaya.

Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya
merekadengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan
menghindarikehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni, dalam proses ini, negara-
negara harusmemperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-
nilainya agar tidakdieliminasi oleh budaya asing. Dalam rangka ini, berbagai bangsa
haruslah mendapatkaninformasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman
mereka. Terkait dengan seni danbudaya, Se
Orang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku
Dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya
terhadap rakyatdunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa
pribumi Indonesiasehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari
indentitas budaya nasionalnya. PenulisKenya ini meyakini bahwa budaya asing yang
6

berkuasa di berbagai bangsa, yang dahuludipaksakan melalui imperialisme, kini


dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan namanamaglobalisas.

C. Gobalisasi Dalam Kebudayaan Tradisional Di Indonesia


Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar
masyarakat.Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia
ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia
terbentuk) telah mengalamiproses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan
berubah merupakan sifat yang pentingdalam kebudayaan manusia. Tanpa itu
kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengankeadaan yang senantiasa berubah.
Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat.Hanya dalam jangka waktu
satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusahamelaksanakan
perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan
demikianberlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia,
juga bangsa-bangsalain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar.
Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi
dalamproses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun
juga terkaitdengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang
terlekat di dalamnyamasih tetap berarti. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat
diartikan sebagai nilai-nilai(values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang
dimiliki oleh warga masyarakatterhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat
didefinisikan sebagai wujudnya, yangmencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil
kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-haltersebut terwujud dalam kesenian
tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsiberkaitan dengan aspek-
aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alampikiran. Aspek-aspek
kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah lakuseseorang
sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang
bersangkutan.Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah
kesenian, yang merupakansubsistem dari kebudayaan. Masyarakat Indonesia
merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, sepertianekaragaman
budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragamanmasyarakat
Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya.
Denganperkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di
Indonesia dapatmengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang
dikembangkannya itu menjadimodel-model pengetahuan dalam masyarakat.

D. Persebaran Budaya Dunia


Globalisasi budaya adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke seluruh
dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial.[1]
Proses ini ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang dibantu oleh Internet, media
budaya masyarakat, dan perjalanan luar negeri. Konsumsi budaya bersama turut
mendorong pertukaran barang dan kolonisasi yang menyebarkan budaya ke seluruh
dunia. Penyebaran budaya memungkinkan seseorang terlibat dalam hubungan sosial
lintas negara dan kawasan. Penciptaan dan perluasan hubungan sosial seperti ini tidak
terlihat di tingkat material. Globalisasi budaya melibatkan pembentukan norma dan
pengetahuan bersama yang sesuai dengan identitas budaya mereka, baik individu atau
kelompok. Globalisasi budaya terus meningkatkan keterkaitan penduduk dan
kebudayaan di dunia.[2]
7

Ada Lukisan pasar malam, Hessisches Volksfest(Hestgdisian Folk


Festival)tfhh1887, Louis Toussaint (1826-1887), Öl auf Leinwand.
Aspek globalisasi budaya yang terlihat jelas adalah percampuran masakan seperti yang
terjadi di jaringan restoran cepat saji Amerika Serikat. Gerai makanan dan minuman
McDonald’s dan Starbucks adalah perusahaan Amerika Serikat yang sering dijadikan
contoh globalisasi; masing-masing perusahaan ini memiliki lebih dari 32.000[3] dan
18.000 gerai di seluruh dunia per tahun 2008.[4] Indeks Big Mac merupakan cara yang
tidak biasa untuk mengukur keseimbangan daya beli mata uang dunia.

E. Kesenian Yang Tertahan Dan Tersisih


Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni
perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-
nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh
satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah
dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah
menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung
mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan
manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau
hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini
setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara
maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air.
Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin
banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain
yang tersaji melalui kaset, VCD, dan DVD yang berasal dari manca negara pun makin
marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti
tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang
kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural
seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita.
Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional
yang perlu dijaga kelestariannya.

Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat
ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih
beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional
kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang
bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau
tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan
masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.
Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat
maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian.
Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan
sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser
ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual
mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua
kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih
menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus
8

tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi


komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif
pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak
tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab
dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata,
yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak
ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah
satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral,
dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya.
Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya
di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk
merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi.
Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa tradisional,
melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai tempat di
Indonesia. Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja
dengan merebaknya globalisasi.

Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah
mengalami perubahan fungsi. Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan
mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan
kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan
ke layar kaca oleh kelompok Srimulat. Kenyataan di atas menunjukkan kesenian
ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang
disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung. Dari segi bentuk
pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti
mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain
yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang
kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb Sudarsono dan Ki Anom
Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset rekaman pementasannya, maupun
pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi Indosiar yang sejak beberapa
tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan
besarnya minat masyarakat terhadap salah satu khasanah kebudayaan nasional kita.
Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan eksistensi dari kesenian
tradisonal seperti wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang kulit tiap
beberapa bulan sekali dan pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan
sekali yang diadakan di aula Kertarajasa, Museum Nasional.

F. Kesenian Rakyat Dalam Orientasi Globalisasi


Globalisasi budaya adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke seluruh
dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial.[1]
Proses ini ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang dibantu oleh Internet, media
budaya masyarakat, dan perjalanan luar negeri. Konsumsi budaya bersama turut
mendorong pertukaran barang dan kolonisasi yang menyebarkan budaya ke seluruh
dunia. Penyebaran budaya memungkinkan seseorang terlibat dalam hubungan sosial
lintas negara dan kawasan. Penciptaan dan perluasan hubungan sosial seperti ini tidak
terlihat di tingkat material. Globalisasi budaya melibatkan pembentukan norma dan
pengetahuan bersama yang sesuai dengan identitas budaya mereka, baik individu atau
kelompok. Globalisasi budaya terus meningkatkan keterkaitan penduduk dan
9

kebudayaan di dunia.[2] Lukisan pasar malam, Hessisches Volksfest(Hestgdisian Folk


Festival)tfhh1887, Louis Toussaint (1826-1887), Öl auf Leinwand.
Aspek globalisasi budaya yang terlihat jelas adalah percampuran masakan seperti yang
terjadi di jaringan restoran cepat saji Amerika Serikat. Gerai makanan dan minuman
McDonald’s dan Starbucks adalah perusahaan Amerika Serikat yang sering dijadikan
contoh globalisasi; masing-masing perusahaan ini memiliki lebih dari 32.000[3] dan
18.000 gerai di seluruh dunia per tahun 2008.[4] Indeks Big Mac merupakan cara yang
tidak biasa untuk mengukur keseimbangan daya beli mata uang dunia.

G. Peran Pemerintah Dalam


BERDASARKAN konstitusi, rakyat adalah pemilik kedaulatan di republik ini.
Sejauh mana pemerintah telah berperan banyak menyejahterakan dan memakmurkan
rakyatnya. Ibarat rakyat sebagai pemegang saham mayoritas, seberapa besar mereka
dapat menikmati deviden tiap tahun. Selama devidennya tidak pernah diterima, rakyat
bisa menjadi tidak percaya kepada pemerintahnya. Bentuk ketidakpercayaan itu bisa
macam-macam, dari yang paling ringan seperti hanya menyampaikan keluh kesah
sebagai warga negara dan kritik, sampai dapat berupa melakukan tindakan fisik yang
bersikap radikal dan bisa destruktif. Amuk massa sampai aksi teror. Namun, bila deviden
tiap tahun diterima secara rutin akan terjadi hal yang sebaliknya, yaitu rakyat akan
menjadi loyal kepada pemerintahnya dan timbul rasa kepercayaan yang tinggi atas kerja
pemerintah. Karena itu dalam konsep negara kesejahteraan (welfare state), peran
pemerintah untuk menyejahterakan kehidupan rakyatnya menjadi penting.

Maka dari itu, jangan heran jikalau sikap pemerintahnya tidak pro-rakyat sulit
mengharapkan adanya dukungan yang solid dari rakyat. Hal yang sering terjadi adalah
pemerintah bersikap mendua dalam arti di satu pihak ingin secara konsekuen memenuhi
kehendak rakyat, namun pada pihak yang lain juga berusaha untuk memenuhi kehendak
politik. Dua kehendak itu jarang berada pada mainstream yang sama dan sebangun.
Yang terjadi selalu cenderung berbeda kepentingannya dan celakanya kepentingan
politik yang cenderung dimenangkan dan kepentingan rakyat sering lebih “dikorbankan”.
Dalam konteks kepentingan politik, akan makin jauh lagi harapan rakyat bisa diutamakan
manakala persoalannya masuk ke dalam politik luar negeri dan dalam rangka kerja sama
internasional.

H.Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa

Globalisasi sebagai pintu untuk melangkah ke dunia luar. Saling berinteraksi


dengan dunia luar, namun masuknya globalisasi tidak semata mata berdampak positif
tapi ada pula dampak negatif. Globalisasi menggeser nilai nilai nasionalisme dan
kebudayaan yang telah ada di Indonesia. Globalisasi menimbulkan berbagai masalah
dalam bidang kebudayaan,misalnya : hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu
negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan
patriotisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong, kehilangan kepercayaan
diri, gaya hidup yang tidak sesuai dengan adat kita. Oleh sebab itu perlulah bagi kita
10

untuk membatasi lingkup globalisasi yang mana yang harus diterapkan dan yang mana
yang harus di tolak.
Diperlukan peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang lebih mengarah kepada
pertimbangan-pertimbangan kultural atau budaya dari pada semata-mata hannya
ekonomi yang merugikan suatu perkembangan kebudayaan dalam kebijakan yang
dirumuskan . Maka pemerintah perlu mengembalikan fungsi nya sebagai pelindung dan
pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses
estetikanya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang
negatif bagikebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam
kebudayaan bangsaIndonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan
teknologi disertai nilai-nilai interinsikyang diberlakukan di dalamnya, telah
menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnyamenimbulkan nilai baru
tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religionand
Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat
manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka
atau tidak, Timur dan Barattelah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah, Artinya
adalah bahwa antara barat dan timur tidakada lagi perbedaan. Atau dengan kata
lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing.Apabila timur dan barat
bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larutdalam budaya
bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu
perludipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya
adalah denganpenyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian
budaya bangsa.

B. Saran
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk
mencegah terjadinyapergeseran kebudayaan yaitu:
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan
pergeseranbudaya bangsa
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya
danbudaya bangsa pada umumnya
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan
daninformasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya
yangmasuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniruatau menerima kebudayaan baru, sehingga
pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlaluberpengaruh pada kebudayaan yang
merupakan jati diri bangsa kita

11
12

DAFTAR PUSTAKA

Http://Haritsmasduqi.blogspot.com/26/10/2012 pengaruh-globalisasi-terhadap-
kebudayaan,htmlwww.slideshare.net/29/01/2015 presentasi-pengaruh-globalisasi-terhada-budaya-
bangsalAzanfootbal.blogspot.com,2013/03/pengaruh dampak globalisasi terhadap kebudayaan
indoneMuh Arief Muhsin dosen Universitas Muhammadiyah Makassarwww.academia.edu pengaruh
globalisasi terhadap kebudayaan nasionalhttps;//www.youtube.com/17/02/2015/ pengaruh-
interaksi global terhadap budaya nasionalwww.ristizona.com/18/2011 ciri-ciri-globalisasi.html
www.eduspensa.com/7/10/2016/ bentuk-dan-dampak-perubahan-sosial-
budaya.htmlwww.slideshare.net/21/10/1015 pengaruh-globalisasi-terhadap-kebudayaan-
nasionalwww.kompasiana.com/27/02/2014
masyarakat-desa-dalam-globalisasihttps;//www.youtube.com/28/03/2016 pengaruh-globalissi-
terhadap-akiltrasi-budaya-indonesia

Anda mungkin juga menyukai