Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah ini tepat pada waktunya.

Materi dalam Makalah Pendidikan Agama Islam ini disesuaikan, yang bertema
Akhlaq Pribadi (Pemaaf dan Syajaah).

Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah agar semua mahasiswa dan
pembaca dapat memahami konsep dan menerapkannya dalam lingkungan keluarga,
kampus, masyarakat, bangsa dan negara.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat


kerjasama kelompok 7. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya. Karena itu kepada para pembaca dan
pemerhati pendidikan dimohon kritik dan saran. Untuk itu kami sampaikan terima kasih
yang sebanyak-banyaknya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita khususnya para
mahasiswa.

Gresik, 01 Oktober 2012

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i


DAFTAR ISI ........... ii

BAB I PENDAHULUAN ......... 1


I. Latar Belakang ................ 1
II. Rumusan Masalah ................... 1
III. Tujuan ................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................... 3


AKHLAK PRIBADI
Pengertian akhlak ........................................................................ 3
1. PEMAAF
1.1 Pengertian Pemaaf ................................................................... 4
1.2 Pemaaf dalam pandangan islam .......... 5
1.3 Keutamaan Pemaaf .................................................................. 6
1.4 Cara-cara menjadi seorang pemaaf ......................................... 7
1.5 Hikmah Pemaaf ....................................................................... 8
2. SYAJAAH
2.1 Pengertian Syajaah ................................................................. 9
2.2 Bentuk bentuk Syajaah ........................................................ 10
2.3 Ciri ciri Syajaah ................................................................... 11
2.4 Sumber keberanian ................................................................... 12

BAB III PENUTUP ................................................................................ 17


Kesimpulan .............. 17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 18

2. SYAJAAH
2.1 Pengertian Syajaah

SYAJAAH ( )menurut makna Etimologi berarti benar atau


gagah. Sedangkan menurut istilah ialah keteguhan hati, kekuatan pendirian
untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara jantan dan terpuji. Jadi,
Syajaah yaitu keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan
penuh petimbangan.
Tokoh Abu Zahra berpendapat bahwa Syaja'ah (berani) berkata akan
kebenaran dan berani bertindak membelanya adalah salah satu ciri dan inti akhlaq
islami itu. Ciri yang dimiliki para Nabi, Abdullah bin Abdul Aziz Al-Amri, Hasan
Al Basri ketika menghadapi Al Hajjaj, Ibnu Taimiyyah dan sebagainya. Ciri yang
muncul atas penuhnya tsiqobillah (kepercayaan kepada Allah), dalam hati seorang
Muslim, keyakinan akan kebenaran Allah.

Hati yang telah terwarnai oleh celupan Allah (sibghatullah) dan memiliki
tsiqoh tak akan ragu, apalagi bersangka buruk terhadap Allah. Dalam satu detik di
tengah kegagalan usaha, tak pernah ia melemparkan kesalahan diri pada Allah,
meragukan keadilan Allah dsb. Dia percaya dengan sepenuh percaya akan Allah
dengan segala asmaNya. Dia percaya tindakannya selalu dalam pengawasan
Allah dan mendapat perlindungan dariNya. Dia percaya Allah akan membelanya
baik di dunia maupun kelak di pengadilan akhirat, hari dimana semua pembela
pun turut diadili, saat dimana tak ada lagi pembela selain Allah.

Rasa percaya itulah yang melahirkan keberanian, tsiqoh yang kuat


membuahkan syaja'ah yang benar--berani bukan untuk pujian, kelompok atau
sesuatu yang lain, tetapi berani karena itu, tindakan itu untuk Allah, untuk
membela agama Allah semata, dan tidak untuk yang lainnya.Dalam titik tsiqoh
ini, dalam hati seorang Muslim, kebenaran Al Qur'an dan sunah tak memerlukan
lagi legalitas ilmiah dari para orientalis. Tidak lagi keyakinan baru tumbuh setelah
orang-orang kafir juga mengakuinya. Tsiqoh kepada Allah dan RasulNya
memutus ketergantungan pada selain Allah. Kebenaran Allah adalah benar,meski
ia dibenarkan atau tidak oleh para hamba taghut.

Al Haq adalah haq, meski seluruh musuh Allah berkonspirasi untuk


menolaknya. Kebenaran Allah adalah cahaya yang menerangi hati dan akal yang
fitri. Dia tidak memerlukan pembenaran, karena dia benar adanya. Dia akan
terang dan menjulang meski mulut-mulut pendusta mengingkarinya. Maha Benar
Allah dengan segala firmanNya.

2.2 Bentuk bentuk Syajaah


1. Keberanian menghadapi musuh dalam peperangan Keberanian menyatakan
kebenaran (kalimatul haq) sekalipun dihadapan penguasan yang dholim.

Jihad yang paling afdhol adalah memperjuangakan keadilah dihadapan


penguasa yang zalim

2. Keberanian mengendalikan diri takkala marah sekalipun mampu


melampiaskannya
) ,

Bukanlah yang dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat,


sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup menguasai dirinya
ketika marah

3. Keberanian menyatakan kebenaran (kalimatul haq) sekalipun dihadapun


penguasan yang dholim

( )

Jihad yang paling afdhol adalah memperjuangakan keadilah dihadapan


penguasa yang zalim

2.3 Ciri ciri Syajaah

Ciri-ciri Syajaah ada tujuh, yaitu :

1. Tidak mundur kalau dicela

2. Tidak mencari pujian

3. Terus terang mengakui kesalahan

4. Tabah menghadapi penderitaan

5. Sabar meghadapi masalah


6. Berpendirian tetap

7. Bersemangat tinggi

2 4. Sumber keberanian
1. Rasa takut kepada Allah SWT

2. Lebih mencintai akhirat dari pada dunia

3. Tidak takut mati

4. Tidak ragu-ragu

5. Tidak menomersatukan kekuatan materi

6. Tawakal dan yakin pertolongan Allah SWT

7. Hasil pendidikan

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :

Dalam kehidupan sehari-hari, sosial ataupun bernegara, berperilaku


akhlaqul kharimah sangatlah penting atau dengan meneladani sifat Rasulullah
saw, dalem konteks ini pemaaf (orang yang rela memberi maaf kepada orang
lain) dan syajaah (keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan
dengan penuh petimbangan). Bisa menjadikan pribadi, lingkungan dan negara
menjadi dengan kedamaian .
Daftar Pustaka

http://afixsite.blogspot.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html#more

http://www.gudangmateri.com/2010/10/akhlak-pribadi-seorang-muslim.html

http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F
%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Flain-lain%2Fdr-marzuki-mag%2FDr.
%2520Marzuki%2C%2520M.Ag_.
%2520Pemaaf.pdf&ei=FEZtUPi9MMf3rQel9IGIDA&usg=AFQjCNE6Y1l7XhExvtKvRKcMapTG
HJ3CKQ&sig2=LZIfJ2q5KRfqw7MLIEU-Aw

http://www.ephi.web.id/index.php/serba-serbi/10-islam/310-sifat-pemaaf-bersih-hatitenangkan-jiwa

http://eepinside.com/?p=2284

http://oeoe.blogsome.com/2008/10/09/menjadi-pemaaf/

http://www.slideshare.net/fuad_ar_rhizma/syajaah

MAKALAH

PEMAAF DAN SYAJAAH


KELOMPOK 7 (TUJUH)

1. NENI NOVITA SARI (12 311 002)

2. THOLATUL MAULIDIA ()

3. TEGUH EKO ()

4. DANI PONCO()

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Anda mungkin juga menyukai