Disusun oleh :
M. Khoirul Umam 151250000131
Sistem Informasi
Latar belakang
Masalah furuiyah dalam agama Islam memang menjadi sebuah kajian
yang sangat menarik bila dicermati sehingga terkadang menjadi sebuah perbedaan
yang mencolok apabila difahami secara sepihak, terlebih menjadi ajang
perdebatan yang tak berujung sehingga terkadang dijumpai golongan yang tidak
sejalan diklaim tidak mengikuti aturan dalam agama Islam secara benar.
Hal seperti inilah yang seharusnya diluruskan dengan jalan menelaah kembali
dasar hokum yang benar sehingga bagi yang menjalankan merasa lebih mantap
mengamalkan, begitu juga bagi yang tidak mengamalkan tidak mengklaim sesat
atau pembidahan terhadap golongan lain.
Begitu juga dengan pelaksanaan doa Qunut dalam Shalat, terdapat perbedaan
dalam ummat Islam, ada sebagian golongan yang melakukan juga
meninggalkannya dalam rangkaian Shalat yang disunnahkan untuk membacanya.
Hal ini terjadi bukan tanpa alasan mengingat banyaknya literature Islam yang
dijadikan acuan masing-masing golongan yang memang berbeda antara golongan
satu dengan yang lain sedangkan perbedaan dalam Islam selama tidak keluar dari
koridor syariah apalagi aqidah adalah merupakan rahmat bagi ummat Islam itu
sendiri.
Rumusan masalah
Berdasarkan judul yang telah dipilihkan. Mengingat cakupan
permasalahan tentang pelaksanaan doa Qunut terjadi Khilafiyah oleh para ulama,
maka penulis perlu membatasi masalah-masalah pada makalah ini ke dalam
beberapa rumusan masalah, diantaranya:
1. Hukum membaca Qunut dalam shalat
2. Dalil-dalil Pelaksanaan Doa Qunut
3. Teknis pelaksanaan doa qunut
Tujuan penulisan
Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas mata kulian Ahlussunnah Wal Jamaah 1 semester genap.
Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Hukum doa Qunut
2. Mengetahui pendapat para ulama
3. Mengetahui teknis pelaksanaan doa qunut
BAB II
PEMBAHASAN
Rasulullah SAW tidak henti membaca Qunut dalam shalat Fajar hingga beliau
meninggal dunia (Musnad Ahmad bin Hambal)
Melihat dari hadits diatas terlihat jelas bahwa Rasulullah melaksanakan doa Qunut
dalam shalat Subuh sampai beliau wafat.
2. Riwayat dari Anas bin Malik RA . :
) (
:
Bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. Melakukan Qunut selama sebulan
setelah ruku mendoakan atas segolongan orang Arab kemudian
meninggalkannya (MuttafaqAlaih) Imam Daruquthni menambahkan : adapun
didalam shalat Shubuh maka beliau tidak henti-hentinya melakukan Qunut sampai
beliau meninggal dunia
Hadits ini yang dijadikan rujukan oleh para ulama tentang disunnahkannya Qunut
Nazilah disetiap shalat ketika terjadi bencana taupun serangan musuh. Alwi Abbas
al-Maliki mengomentari pada lafadz ini bahwa setelah sebulan Rasul
melakukan Qunut beliau meninggalkan di empat Shalat Fardlu kecuali Shubuh.
Adapun dalam shalat Shubuh beliau lakukan secara terus menerus sebagaimana
hadits nomer 1 diatas.
Hadits ini juga yang dijadikan rujukan oleh para ulama tentang disunnahkannya
Qunut Nazilah. Dengan ini dpat diketahui bahwa doa Qunut dilakukan ketika
terjadi hal-hal yang genting dikalangan umat Islam.
B. Saran
Seorang ahli hikmah berkata Idza tamma al-amru bada naqshuhu artinya ketika
sesuatu telah sempurna (selesai) maka akan terlhat kekurangannya begitu juga
dengan makalah yang penulis susun sudah pasti banyak kekurangan yang menanti
untuk disempurnakan oleh siapapun yang lebih tahu dan berkompeten
dibidangnya, maka dari itu apa yang tertuang dalam makalah ini masih sangat
perlu untuk dikaji dan diteliti secara lebih mendalam sehingga nantinya menjadi
suatu disiplin ilmu yang benar dan bermanfaat bagi semua.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA