Oleh
Kelompok 7 :
TA. 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “ aliran ilmu kalam qodariyah “. Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Tauhid dan Ilmu Kalam. Kami berharap dapat
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya untuk para mahasiswa sebagai
generasi penerus bangsa.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ....................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Qadariyah
Qadariyah berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata qadara yang
mengandung arti kemampuan dan kekuatan. Adapun secara terminologi,
qodariyah adalah suatu aliran yang mempercayai bahwa segala tindakan manusia
tidak diintervensi oleh Allah SWT[1]. Kaum qadariyah adalah golongan islam
yang meyakini bahwa manusia mempunyai kekuasaan mutlak dan kebebasan
untuk menentukan segala macam perbuatan sesuai dengan keinginannya tanpa ada
intervensi dari Tuhan. Manusia berbuat baik atas kehendak manusia itu sendiri.
Demikian pula, manusia berbuat jahat juga atas kehendak manusia itu sendiri[2]
Dalam hal ini Harun Nasution menegaskan bahwa kaum Qodariyah berasal
dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk
melaksanakan kehendaknya dan bukan berasal dari pengertian manusia terpaksa
tunduk pada qadar Allah SWT.[3]
Bukti kedua, Ibn Nabathah seperti dikutip Abu Zahrah dalam Syahru al-‘Uyun
mengatakan, “menurut satu keterangan, orang pertama yang mengangkat paham
Qodariyah adalah seorang laki-laki Irak yang beragama Nasrani. Ia masuk islam,
kemudian menjadi Nasrani lagi. Dari orang inilah, Ma’bad al-juhani dan Ghailan
mengambil pemikiran Qodariyah. Dari sini kita melihat pemikiran ini menyusup
kedalam Islam dan menarik minat kaum muslimin yang sebenarnya berasal dari
unsur asing yang dikemas dengan nama islam. Padahal sebenarnya menyimpan
pemikiran non-islam”[6]
C. Tokoh-tokoh Qodariyah.
1. Ma’bad Al-Jauhani.
Nama lengkapnya adalah Abu Marwan Ghailan Ibnu Muslim Al-Qibti Ad-
Dimasyqi. Menurutnya manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatannya, yakni
manusia sendirilah yang melakukan perbuatan-perbuatan baik., maupun
melakukan perbuatan-perbuatan jahatsemuanya atas kemauan dan dayanya
sendiri. Dalam paham ini manusia merdeka dalam perilakunya, ia berbuat baik
adalah atas kemauan dan kehendaknya sendiri., dan berbuat jahatpun atas
kemauan dan kehendaknya sendiri[8].
Ayahnya adalah seorang yang dibebaskan oleh khalifah Usman dan dia
sendiri memiliki posisi sebagai sekertaris dalam administrasi pemerintahan
Umayyah di Damaskus.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Qadariyah berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata qadara yang
mengandung arti kemampuan dan kekuatan. Adapun secara terminologi,
qodariyah adalah suatu aliran yang mempercayai bahwa segala tindakan manusia
tidak diintervensi oleh Allah SWT