ALIRAN AL-JABARIAH
OLEH :
NIM : 190104140
SEMESTER /KELAS : II/F
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“ALIRAN AL-JABARIYAH”Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber
dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Lahirnya Jabariah
B. Ajaran Penting Aliran Jabariah
C. Para Pemuka Jabariah Dan Doktrin-Doktrinnya
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Persoalan Iman (aqidah) agaknya merupakan aspek utama dalam ajaran Islam
yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad. Pentingnnya masalah aqidah ini dalam ajaran
Islam tampak jelas pada misi pertama dakwah Nabi ketika berada di Mekkah. Pada
periode Mekkah ini, persoalan aqidah memperoleh perhatian yang cukup kuat dibanding
persoalan syari’at, sehingga tema sentral dari ayat-ayat al-Quran yang turun selama
periode ini adalah ayat-ayat yang menyerukan kepada masalah keimanan.
Berbicara masalah aliran pemikiran dalam Islam berarti berbicara tentang Ilmu
Kalam. Kalam secara harfiah berarti “kata-kata”. Kaum teolog Islam berdebat dengan
kata-kata dalam mempertahankan pendapat dan pemikirannya sehingga teolog disebut
sebagai mutakallim yaitu ahli debat yang pintar mengolah kata. Ilmu kalam juga diartikan
sebagai teologi Islam atau ushuluddin, ilmu yang membahas ajaran-ajaran dasar dari
agama. Mempelajari teologi akan memberi seseorang keyakinan yang mendasar dan tidak
mudah digoyahkan.
Munculnya perbedaan antara umat Islam. Perbedaan yang pertama muncul dalam
Islam bukanlah masalah teologi melainkan di bidang politik. Akan tetapi perselisihan
politik ini, seiring dengan perjalanan waktu, meningkat menjadi persoalan teologi.
Perbedaan teologis di kalangan umat Islam sejak awal memang dapat mengemuka dalam
bentuk praktis maupun teoritis. Secara teoritis, perbedaan itu demikian tampak melalui
perdebatan aliran-aliran kalam yang muncul tentang berbagai persoalan. Tetapi patut
dicatat bahwa perbedaan yang ada umumnya masih sebatas pada aspek filosofis diluar
persoalan keesaan Allah, keimanan kepada para rasul, para malaikat, hari akhir dan
berbagai ajaran nabi yang tidak mungkin lagi ada peluang untuk memperdebatkannya.
Misalnya tentang kekuasaan Allah dan kehendak manusia, kedudukan wahyu dan
akal, keadilan Tuhan. Perbedaan itu kemudian memunculkan berbagai macam aliran,
yaitu Mu'tazilah, Syiah,Khawarij, Jabariyah dan Qadariyah serta aliran-aliran lainnya.
Makalah ini akan mencoba menjelaskan aliran Jabariyah. Dalam makalah ini penulis
hanya menjelaskan secara singkat dan umum tentang aliran Jabariyah. Mencakup di
dalamnya adalah latar belakang lahirnya sebuah aliran dan ajaran-ajarannya secara
umum.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui ajaran penting apa saja yang ada pada aliran jabariah
BAB II
PEMBAHASAN
Secara bahasa Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung pengertian
memaksa. Di dalam kamus Munjid dijelaskan bahwa nama Jabariyah berasal dari kata
jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Salah
satu sifat dari Allah adalah al-Jabbar yang berarti Allah Maha Memaksa. Sedangkan
secara istilah Jabariyah adalah menolak adanya perbuatan dari manusia dan
menyandarkan semua perbuatan kepada Allah. Dengan kata lain adalah manusia
mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa (majbur).
Pendapat yang lain mengatakan bahwa paham ini diduga telah muncul sejak
sebelum agama Islam datang ke masyarakat Arab. Kehidupan bangsa Arab yang diliputi
oleh gurun pasir sahara telah memberikan pengaruh besar dalam cara hidup mereka. Di
tengah bumi yang disinari terik matahari dengan air yang sangat sedikit dan udara yang
panas ternyata dapat tidak memberikan kesempatan bagi tumbuhnya pepohonan dan
suburnya tanaman, tapi yang tumbuh hanya rumput yang kering dan beberapa pohon kuat
untuk menghadapi panasnya musim serta keringnya udara.
Harun Nasution menjelaskan bahwa dalam situasi demikian masyarakat arab tidak
melihat jalan untuk mengubah keadaan disekeliling mereka sesuai dengan kehidupan
yang diinginkan. Mereka merasa lemah dalam menghadapi kesukaran-kesukaran hidup.
Artinya mereka banyak tergantung dengan Alam, sehingga menyebabakan mereka
kepada paham fatalisme.
Terlepas dari perbedaan pendapat tentang awal lahirnya aliran ini, dalam Alquran
sendiri banyak terdapat ayat-ayat yeng menunjukkan tentang latar belakang lahirnya
paham Jabariyah, diantaranya:
a. QS ash-Shaffat: 96
Artinya: “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu
perbuat itu".
b. QS al-Anfal: 17
فَلَ ْم تَ ْقتُلُو هُ ْم َولَ ِك َّن هللاَ قَتَلَهُ ْم َو َما َر َميْتَ إِ ْذ َر َميْتَ َولَ ِك َّن هللاَ َر َمى َولِيُ ْبلِ َي ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ ِم ْنهُ بَآل ًء َح َسنًا إِ َّن
هللاَ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم
c. QS al-Insan: 30
َو َما تَ َشآ ءُونَ إِالَّ أَ ْن يَ َشآ َء هللاَ إِ َّن هللاَ َكا نَ َعلِ ْي ًما َح ِك ْي ًما
Artinya : “Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila
dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana.”
Selain ayat-ayat Alquran di atas benih-benih faham al-Jabar juga dapat dilihat
dalam beberapa peristiwa sejarah:
c. Ketika Khalifah Ali bin Abu Thalib ditanya tentang qadar Tuhan dalam
kaitannya dengan siksa dan pahala. Orang tua itu bertanya,"apabila
perjalanan (menuju perang siffin) itu terjadi dengan qadha dan qadar
Tuhan, tidak ada pahala sebagai balasannya. Kemudian Ali
menjelaskannya bahwa Qadha dan Qadha Tuhan bukanlah sebuah
paksaan. Pahala dan siksa akan didapat berdasarkan atas amal perbuatan
manusia. Kalau itu sebuah paksaan, maka tidak ada pahala dan siksa,
gugur pula janji dan ancaman Allah, dan tidak ada pujian bagi orang yang
baik dan tidak ada celaan bagi orang berbuat dosa.
Di samping adanya bibit pengaruh faham jabar yang telah muncul dari
pemahaman terhadap ajaran Islam itu sendiri. Ada sebuah pandangan mengatakan bahwa
aliran Jabar muncul karena adanya pengaruh dari dari pemikriran asing, yaitu pengaruh
agama Yahudi bermazhab Qurra dan agama Kristen bermahzab Yacobit.
Jika paham jabariyah yang dibawa oleh jahm bin Safwan diatas dibandingkan
dengan paham jabariah yang dikembangkan oleh Najjar dan Dirar, maka paham jabariah
sebagaimana yang dibawa oleh kedua orang yang disebut terakhir itu tidak lagi
menggambarkan manusia sebagai wayang. Dalam paham jabariah yang berakhir ini
nampak bahwa diantara manusia dan tuhan terdapat kerjasama dalam mewujudkan suatu
perbuatan dan manusia tidak semata-mata dipaksa dalam melaksanakan perbuatannya.
Ajaran penting aliran jabariah adalah manusia sangat lemah, tidak berdaya, terikat
dengan kekuasaan mutlak tuhan. Seluruh tindakan dan perbuatan tidak boleh lepas dari
aturan skenario dan kehendak ALLAH SWT. Segala akibat baik dan buruk yang diterima
manusia dalam perjalanan hidupnya adalah merupakan ketentuan allah. Namun ada
kecenderungan bahwa tuhan lebih memperlihatkan sikap-Nya yang absolut dan berbuat
sekehendak-Nya.
Menurut Najjar dan Dirar bahwa tuhanlah yang menciptakan perbuatan manusia
baik itu perbuatan positif maupun negatif. Namun dalam melakukan perbuatan itu
manusia manusia mempunyai bahagiaan yaitu daya diciptakan dalam diri manusia
mampu melakukan perbuatan itu. Daya yang diperoleh untuk mewujudkan perbuatan-
perbuatan inilah yang disebut kasb atau acuisition.
c. An- Najjar
d. Adh-Dhirar
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nama jabariyah berasal dari Jabara yang mengandung arti memaksa .Aliran
jabariyah adalah suatu gerakan yang menentang kadariyah. Pembangunya adalah Jahm bin
Shafwan kadang-kadang jabariyah ini juga dinamakan jahmiah. Paham utamanya adalah
bahwa manusia dalam keadaan terpaksa, tidak bebas dan tidak mempunyai kekuasaan
sedikitpun untuk bertindak dalam keadaan terpaksa,tidak bebas dalam mengerjakan sesuatu.
Allah lah yang menentukan sesuatu itu kepada seseorang, apa yang akan
dikerjakannya, yang dikehendaki oleh manusia ataupun tidak.Jadi Allah yang memperbuat
segala pekerjaan manusia.dalam istilah ini paham ini disebut fatalism
ataupredestination.Perbuatan-perbuatan manusia telah ditentukan oleh semua Qada dan
Qadar Tuhan.
B. Saran
Pelajarilah aliran jabariah supaya bisa memahami sejarah, tokoh serta doktrin-doktrin
jabariah.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1993)