Ilmu Kalam
(Pengertian Jabbariyah, Latar Belakang kemunculan perkembangannya, tokoh –
tokoh Paham jabbariyah dan argimentasinya)
Oleh :
1. Achid Sifly (220101147)
2. Ariadhi Sulistiyabudi (220101291)
3. M. Wisnu Anggara (220101290)
FAKULTAS TARBIYAH
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai harapan. Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada Bapak Ahmad Muthi Uddin, M.Pd. sebagai Dosen pengampu
mata kuliah sejarah peradapan islam yang telah membantu memberikan arahan
dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
Menyusun makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka
dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran unyuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga yang di tulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Pengertian Jabbariyah...................................................................................6
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Simpulan.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jabbariyah
1
Abdul Rozak, Rosihin Anwar, “ Ilmu Kalam”, (Bandung: Pustaka Setia,2012), hlm 81,mengutipL.Mal’ul, “ Al-Munjid fi Al-
Lughah wa Al-‘Al am”, (Dar Al-Masyriq, Beirut
2
Ibid. Mengutip Asy-Syahrastani,“ Al-Milal Wa An-Nihal ”, Darul Fikri, Beirut. Hlm 85
3
Ibid. Mengutip Harun Nasution,“Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan”, UI Press. Cet V, Jakarta,
1986, Hlm.31
B . Sejarah Kemunculan Aliran Jabariyah
Mengenai asal usul serta akar kemunculan aliran Jabariyah ini tidak lepas
dari beberapa faktor antara lain
1. Faktor Politik
Pendapat Jabariah diterapkan di masa kerajaan Ummayyah (660-
750 M).Yakni di masa keadaan keamanan sudah pulih dengan tercapainya
perjanjianantara Muawiyah dengan Hasan bin Ali bin Abu Thalib, yang
tidak mampu lagimenghadapi kekuatan Muawiyah. Maka Muawiyah
mencari jalan untuk memperkuat kedudukannya. Di sini ia bermain politik
yang licik. Ia ingin memasukkan di dalam pikiran rakyat jelata bahwa
pengangkatannya sebagai kepala negara dan memimpin ummat Islam
adalah berdasarkan "Qadha dan Qadar/ketentuan dan keputusan Allah
semata" dan tidak ada unsur manusia yangterlibat di dalamnya.
Dalam sejarah teologi islam, Jahm tercatat sebagai tokoh yang mendirikan
aliran Jahmiliyah dalam kalangan Murji’ah. Ia duduk sebagai sekertaris Suraih bin
Al-haris dan menemaninya dalam gerakan melawan kekuasaan bani umayah.
Dalam perkembangannya, paham al-jabar ternyata tidak hanya dibawa oleh dua
tokohdiatas. Masih banyak tokoh-tokoh lain yang berjasa dalam
mengembangkan paham ini, di antaranya adalah Al-Husain bin Muhammad An-
najjar dan Ja’d binDirar.Mengenal kemunculan paham al
4
Afrizal M,“ Ibn Rusyid 7 Perdebatan Utama Dalam Teologi Islam”, Jakarta:Erlangga.2006. Hlm 27
jabar,para ahli sejarah pemikiranmengkajinya melalui pendeakatan geokultural
bangsa Arab. Di antara ahli yangdimaksud adalah Ahmad Amin. Ia
menggambarkan kehidupan bangsa arab yangdikungkung oleh gurun pasir sahara
yang memberikan pengaruh besar kedalamcara hidup meraka.5 Ketergantungan
mereka pada alam sahara yang ganas telahmencuatkan sikap penyerahan diri
terhadap alam.
3. Khalifah Ali bin Abi Thalib seusai perang shiffin ditanya oleh seorangtua
tentang kadar (ketentuan) Tuhan dan kaitannya dengan pahala dan siksa.Orang
itu bertanya, “apabila perjalanan (menuju perang shiffin) itu terjadi dengan
qadha dan qadar Tuhan, tidak ada pahala
sebagai balasannya.” Kemudian ali menjelaskan bahwa qadha dan
qadar bukanlah paksaan tuhan. Oleh karena itu, ada pahala dan siksa sebagai
5
Abdul Rozak, Rosihin Anwar, “ Ilmu Kalam”,(Bandung: Pustaka Setia,2012), hlm 82,mengutip Ahmad
Amin,“ Fajr Al-Islam”, Maktabah An-Nahdhah Al-Misriyah LiAshhabina Hasan Muhammad Wa Auladihi,
Kairo, 1924, hlm.45
6
Ibid Hlm, 82
7
Ali Musthafa Al-Ghurabi,“Tarikh Al-Firaq Al-Islamiyyah”, Kairo, 1958, hlm.15dikutip oleh Abdul Rozak,
Rosihin Anwar, “ Ilmu Kalam”, (Bandung: PustakaSetia,2012), hlm 82
alasan amal perbuatan manusia. Ali selanjutnya menjelaskan, sekiranyaqadha
dan qadar merupakan paksaan, batallah pahala dan siksa,
gugur pulalah makna janji dan ancaman Tuhan, serta tidak ada celaan Allah
atas pelaku dosa dan pujian-Nya bagi orang-orang yang baik.8
مَّا َكا ُن ْوا لِيُْؤ ِم ُن ْٓوا ِآاَّل اَنْ َّي َش ۤاء هّٰللا
ُ َ
Artinya: “
...mereke tidak juga beriman, kecuali jika Allah menghendaki”
(Qs. Al- An’am :111)
َوهّٰللا ُ َخلَقَ ُك ْم َو َما تَ ْع َملُ ْو َن
Artinya: “padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat
itu” (Qs. Ash-Shaffat:96)
10
Abdul Rozak, Rosihon Anwar, Ilmu Kalam, (Bandung : Pustaka Setia,2011).hlm. 65
kehendakdan pilihan. Ajaran ini dikemukakan oleh jahm bin shofwan.
2. Surga dan neraka tidak kekal, begitu pun dengan yang lainnya, hanyaTuhan
yang kekal.
3. Iman adalah ma’rifat dalam hati dengan hanya membenarkan dalam hati.
Artinya, bahwa manusia tetap dikatakan beriman meskipun iameninggalkan
fardhu dan melalkukan dosa besar, tetap dikatakan beriman walaupun tanpa
amal
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
dipelopori oleh Jahm bin Shafwan, aliran ini juga disebut Jahmiyah. Menurut
dua bagian, ekstrim dan moderat. Tokoh dari jabariyah ekstrim adalah Jahm
Afrizal
M,“ Ibn Rusyid 7 Perdebatan Utama Dalam Teologi Islam”,Jakart
a:Erlangga.2006. Hlm 2