Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU KALAM

Aliran Jabariyah

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Kalam

Dosen Pengampu : Ahmad Sodiq, M. Ag

Disusun oleh:

Kelompok 4

1. Elsa Ramanda Fitri (2011100338)

2. Novi Wahyuni (2011100337)

3. Salwa Salsabila (2011100461)

4. Saniyah Nur’aiza (2011100312)

5. Tiara Aprilia (2011100371)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TP 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia serta kasih
sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin dan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi
sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Ahmad
Shodiq, M. Ag pada mata kuliah Ilmu Kalam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Ahmad Shodiq, M. Ag selaku dosen mata kuliah Ilmu Kalam yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 30 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Jabariyah..............................................................................................2
B. Latar Belakang Timbulnya Aliran Jabariyah........................................................4
C. Tokoh dan Ajaran-ajaran Jabariyah.......................................................................6
D. Pokok- Pokok Pemikiran Jabariyah.......................................................................6
E. Dalil Aqli dan Dalil Naqli Sebagai Dasar Aliran Jabariyah..................................
BAB III Penutup
A. Kesimpulan............................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................10
Daftar Pustaka........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Persoalan Iman (aqidah) agaknya merupakan aspek utama dalam ajaran Islam yang
didakwahkan oleh Nabi Muhammad.Pentingnnya masalah aqidah ini dalam ajaran Islam
tampak jelas pada misi pertama dakwah Nabi ketika berada di Mekkah. Pada periode
Mekkah ini, masalah aqidah memperoleh perhatian yang cukup kuat masalah masalah
syari'at,sehingga tema sentral dari ayat-ayat al-Quran yang turun selama periode ini
adalah ayat-ayat yang menyerukan kepada masalah keimanan. Munculnya berbagai
kelompok teologi dalam Islam tidak terlepas dari faktor historisyang menjadi landasan
kajian.
Bermula ketika Nabi Muhammad melihat wafat, riak-riak perpecahan di kaum antara
timbulnya Muslim kepermukaan. Perbedaan pendapat dikalangansahabat tentang siapa
yang menjadi pemimpin setelah Rasul, pendukung pertikaian yang tidak bisamenghindari.
Semua terbungkus dalam isu-isu yang bernuansa politik, dan kemudianberkembang pada
masalah keyakinan tentang tuhan dengan mengikutsertakan kelompok-kelompok mereka
sebagai pemegang “predikat kebenaran”. Ada beberapa kelompok besar yang
pemahamannya sangat ekstrim (berlebihan) dansaling bertolak belakang. Kelompok ini
muncul di akhir zaman para sahabat. Diantara kelompoktersebut adalah Jabariyah.
Pemikiran jabariyah mempunyai corak pemikiran tradisional.Munculnya corak pemikiran
yang beragam dalam Islam disebabkan karena semakin banyakluasnya wilayah Islam ke
Timur dan ke Barat. Umat Islam mulai bersentuhan denganKeyakinan dan pemikiran dari
ajaran-ajaran lain, terutama filsafat Yunani. Seperti diketahui wilayah-wilayah yang
bergabung dengan Islam, terutama di bagian Barat adalah wilayah-wilayah yang pernah
diduduki oleh bangsa Romawi (Yunani).
Makalah ini akan mencoba menjelaskan aliran Jabariyah. Makalah ini penulishanya
menjelaskan secara singkat dan umum tentang aliran Jabariyah.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Jabariyah ?
2. Bagaimana Latar Belakang Timbulnya Aliran Jabariyah?
3. Siapa Saja Tokoh Jabariyah dan Bagaimana Ajaran-ajarannya?
4. Apa Saja Pokok- Pokok Pemikiran Jabariyah?
5. Apa Saja Dalil Aqli dan Dalil Naqli Sebagai Dasar Aliran Jabariyah?

3. Tujuan
1. Untuk Memahami Pengertian dari Jabariyah
2. Untuk Mengetahui Latar Belakang Timbulnya Aliran Jabariyah
3. Untuk Mengetahui Tokoh Jabariyah dan Bagaimana Ajaran-ajarannya
4. Untuk Memahami Pokok- Pokok Pemikiran Jabariyah
5. Untukm Mengetahui Dalil Aqli dan Dalil Naqli Sebagai Dasar Aliran Jabariyah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jabariyah

Jabariyah secara harfiah berasal dari lafazh al-jabr, yang berarti paksaan.lafadz ini
merupakan antonim lafadz al-Qadar (kemampuan, kekuasaan). Adapun menurut istilah
ahli ilmu kalam, Jabariah adalah suatu aliran atau paham kalam yang berpendapat bahwa
manusia itu di dalam perbuatannya serba terpaksa (majbur).

Artinya, perbuatan manusia itu pada akhirnya adalah perbuatan Allah swt. Menurut
Harun nasution jabariyah adalah paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan
manusia telah ditentukan dari semula oleh Qada dan Qadar Allah. Maksudnya adalah
bahwa setiap perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak manusia,
tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendakNya disini manusia tidak mempunyai
kebebasan dalam berbuat, karena tidak memiliki kemampuan. Ada yang mengistilahkan
bahwa Jabariyah adalah aliran manusia menjadi wayang dan Tuhan sebagai dalangnya.

B. Latar Belakang Timbulnya Aliran Jabariyah


Paham Jabariah pada mulanya dipelopori oleh al-Ja’ad bin Dirham. Namun pada waktu
itu belum begitu berkembang. Paham ini baru berkembang setelah disebarluaskan oleh
Jahm bin Safwan. Karena itu aliran ini terkadang disebut Jahmiah. Benih-benih paham al-
Jabar telah muncul jauh sebelum kedua tokoh di atas. Benih-benih itu terliahat dalam
pristiwa ketika Nabi menjumpai sahabatnya yang sedang bertengkar dalam takdir Tuhan.
Nabi melarang mereka memperdebatkan persoalan tersebut agar terhindar dari kekeliruan
pemikiran tentang ayat-ayat Tuhan mengenai takdir.
Adapun mengenai latar belakang lahirnya aliran Jabariyah tidak adanya penjelasan yang
sarih. Abu Zahra menuturkan bahwa paham Jabariyah muncul sejak zaman sahabat dan
masa Bani Umayyah. Ketika itu para ulama membicarakan tentang masalah Qodar dan
kekuasaan manusia ketika berhadapan dengan kekuasaan mutlak Tuhan. Terlepas dari
perbedaan pendapat tentang awal lahirnya aliran ini, dalam Al-Qur'an sendiri banyak
terdapat ayat-ayat yang menunjukkan tentang latar belakang lahirnya paham Jabariyah,
diantaranya:

QS. Ash-Shaffat: 96 yang artinya "Padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa
yang kamu perbuat itu". Dan QS. Al Anfal: 17 yang artinya "Maka (yang sebenarnya)
bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah lah yang membunuh mereka, dan
bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tapi Allah lah yang melempar.
(Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan
kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah maha
mendengar lagi maha mengetahui."

Dengan demikian, latar belakang lahirnya aliran jabariyah dapat dibedakan ke dalam dua
faktor, yaitu faktor yang berasal dari pemhaman ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari
Al-Qur'an dan As-Sunnah, yang mempunyai paham yang mengarah pada Jabariyah.
Lebih dari itu adalah adanya pengaruh dari luar Islam yang ikut andil dalam melahirkan
aliran ini. Adapun yang menjadi dasar munculnya paham ini adalah sebagai reaksi dari
tiga perkara yaitu pertama, adanya paham Qadariyah, keduanya, terlalu tekstualnya
pemahaman agama tanpa adanya keberanian mewakilkan, dan ketiga adalah adanya aliran
salaf yang di tokohi Muqatil Bin Sulaiman yang berlebihan dalam menetapkan sifat-sifat
Tuhan sehingga membawa kepada Tasybih

C. Tokoh dan Ajaran-ajaran Jabariyah


Al-Syahrastani mengatakan bahwa Jabariah terbagi dua yaitu; Jabariah ekstrem dan
Jabariah moderat. Jabariah ekstrem menyebutkan bhwa manusia tidak mempunyai
kekuatan untuk berbuat dan perbuatan yang dilakukannya, tidak pada dirinya. Jabariah
moderat berpendapat bahwa manusia memiliki kekuatan untuk melakukan perbuatan
ukan karena dipaksakan. Kemampuan yang telah diciptakan dalam diri manusia
memantulakan kepada perbuatan-perbuatannya.

a. Jahm bin Safwan


Adalah Jahm bin Safwan adalah tokoh Jabariah ekstrem dari Khurasan. Dia adalah
pendiri golongan Jabariah dalam kalangan Murji’ah. Menurut Jahm bin Safwan,
perbuatan manusia diciptakan Tuhan dalam manusia. Manusia tidak mempunyai
kekuasaan untuk berbuat apa-apa, tidak mempunyai kemampuan dan daya untuk
melakukan perbuatannya. Manusia tidak ubahnya sebagai wayang yang tidak
bergerak kalau tidak digerakkan oleh dalang.

b. Husain ibn Muhammad an-Najjar


Al-Najjariah dianggap paham moderat, karena tidak menepatkan diri pada paham
Jabariah ekstrim. Menurut Al-Najjar, Tuhanlah yang menciptakan perbuatan manusia
baik atau buruk sedangkan manusia hanya memperolehnya. Menurut paham ini,
manusia ikut berperan dalam menentukan perbuatannya, tenaga yang telah diciptakan
dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbutan-perbuatannya.

D. Pokok- Pokok Pemikiran Jabariyah


1. Manusia tidak mampu menampung apa-apa. Bahwa segala perbuatan manusia
merupakan paksaan dari Tuhan dan merupakan kehendak-Nya yang tidak bisa ditolak
oleh manusia. Manusia tidak punya kehendak dan pilihan. Ajaran ini dikemukakan
oleh jahm bin shofwan.
2. Surga dan neraka tidak kekal, begitu pun dengan yang lainnya, hanya Tuhan yang
kekal.
3. Iman adalah ma'rifat dalam hati dengan hanya membenarkan dalam hati. Artinya,
bahwa manusia tetap dikatakan beriman meskipun ia meninggalkan fardhu dan
melalkukan dosa besar, tetap dikatakan beriman walaupun tanpa amal.

4. Kalam Tuhan adalah makhluk, Allah SWT mahasuci dari segala sifat keserupaan
dengan makhluk-Nya, maka Allah tidak dapat dilihat meskipun di akhirat kelak,
karena itu Al-Qur'an sebagai makhluk adalah baru dan terpisah dari Allah, tidak dapat
disifatkan kepada Allah SWT.
5. Allah tidak mempunyai sifat serupa makhluk seperti berbicara, melihat, dan
mendengar .
6. Tuhan menciptakan segala perbuatan, tetapi manusia dalam mewujudkan perbuatan
itu. Teori ini dikemukakan oleh Al-Asy'ari yang disebut teori kasah, sementara An-
najjar mengaplikasikannya dengan ide bahwa manusia tidak lagi seperti wayang yang
digerakkan, sebab tenaga yang diciptakan Tuhan dalam diri manusia yang mempunyai
efek untuk mewujudkan perbuatannya.

E. Dalil Aqli dan Dalil Naqli Sebagai Dasar Aliran Jabariyah


 Dalil-dalil aqli yang dijadikan dasar aliran Jabariyah
Makhluk tidak boleh mempunyai sifat sama dengan sifat Tuhan, dan kalau itu terjadi,
berarti menyamakan Tuhan dengan makhluknya. Mereka menolak keadaan Allah
Maha Hidup dan Maha Mengetahui, namun ia mengakui keadaan Allah Yang Maha
Kuasa. Allahlah yang berbuat dan menciptakan, oleh karena itu, makhluk tidak
mempunyai kekuasaan.

Manusia tidak memiliki kekuasaan sedikit juapun, manusia tidak dapat dikatakan
mempunyai kemampuan (Istitha`ah). Perbuatan yang tampaknya lahir dari manusia
bukan dari perbuatan manusia karena manusia tidak mempunyai kekuasaan, tidak
mempunyai keinginan dan tidak mempunyai pilihan antara memperbuat atau tidak
memperbuat.

 Dalil-dalil Naqli sebagai Dasar Aliran Jabariyah


Manusia tidak memiliki kekuasaan sedikit juapun, manusia tidak dapat dikatakan
mempunyai kemampuan (Istitha`ah). Perbuatan yang tampaknya lahir dari manusia
bukan dari perbuatan manusia karena manusia tidak mempunyai kekuasaan, tidak
mempunyai keinginan dan tidak mempunyai pilihan antara memperbuat atau tidak
memperbuat.

َ‫َوهَّللا ُ َخلَقَ ُك ْم َو َما تَ ْع َملُون‬

Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".
Al-Anfal ayat 17 :

‫َو َما َر َميْتَ ِإ ْذ َر َميْتَ َولَـ ِكنَّ هّللا َ َر َمى‬

......dan bukan kamu melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang
melempar.

ِ َ‫ب ِّمن قَ ْب ِل َأن نَّ ْب َرَأهَا ِإنَّ َذلِ َك َعلَى هَّللا ِ ي‬


‫سي ٌر‬ ِ ُ‫ض َواَل فِي َأنف‬
ٍ ‫س ُك ْم ِإاَّل فِي ِكتَا‬ ِ ‫صيبَ ٍة فِي اَأْل ْر‬
ِ ‫اب ِمن ُّم‬
َ ‫ص‬َ ‫َما َأ‬

Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

QS. Al-Insan 30 :

ً ‫شاُؤ ونَ ِإاَّل َأن يَشَا َء هَّللا ُ ِإنَّ هَّللا َ َكانَ َعلِيما ً َح ِكيما‬
َ َ‫َو َما ت‬

Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah.
Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jabariah adalah salah satu dari beberapa aliran kalam atau teologi di dalam Islam.
Jabarish secara bahasa berasal dari kata jabra yang berarti terpaksa, yakni manusia itu di
dalam perbuatannya serba terpaksa, artinya, perbuatan manusia itu pada akhirnya adalah
perbuatan Allah swt. Sedangkan Qadariah berasal dari qadara artinya kuasa atau mampu.
Suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan mausia tidak diintervensi oleh Tuhan.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa kemunculan paham Jabariah ini diakibatkan oleh
pengaruh pemikiran asing, yaitu Yahudi dan Kristen. Sedangkan latar belakang timbulnya
paham Qadariah disebabkan oleh pengaruh orang Kristen yang banyak dipekerjakan di
intana-istana Khalifah.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna perbaikan makalah kami dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1993)

Mulyono, Studi Ilmu TAUHID/KALAM,(Malang: UIN-MALIKI PRESS)

Anwar, Rosihan, Ilmu Kalam, (Bandung: Puskata Setia, 2006), cet ke-2

Mohammad/ilmu-kalam-aliran-jabariyah

https://www.referensimakalah.com/2011/10/dalil-naqli-dan-aqli-landasan-
jabariyah_7088.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai