Aliran Jabariyah
Disusun oleh:
Kelompok 4
TP 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia serta kasih
sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin dan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi
sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Ahmad
Shodiq, M. Ag pada mata kuliah Ilmu Kalam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Ahmad Shodiq, M. Ag selaku dosen mata kuliah Ilmu Kalam yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Jabariyah..............................................................................................2
B. Latar Belakang Timbulnya Aliran Jabariyah........................................................4
C. Tokoh dan Ajaran-ajaran Jabariyah.......................................................................6
D. Pokok- Pokok Pemikiran Jabariyah.......................................................................6
E. Dalil Aqli dan Dalil Naqli Sebagai Dasar Aliran Jabariyah..................................
BAB III Penutup
A. Kesimpulan............................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................10
Daftar Pustaka........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Persoalan Iman (aqidah) agaknya merupakan aspek utama dalam ajaran Islam yang
didakwahkan oleh Nabi Muhammad.Pentingnnya masalah aqidah ini dalam ajaran Islam
tampak jelas pada misi pertama dakwah Nabi ketika berada di Mekkah. Pada periode
Mekkah ini, masalah aqidah memperoleh perhatian yang cukup kuat masalah masalah
syari'at,sehingga tema sentral dari ayat-ayat al-Quran yang turun selama periode ini
adalah ayat-ayat yang menyerukan kepada masalah keimanan. Munculnya berbagai
kelompok teologi dalam Islam tidak terlepas dari faktor historisyang menjadi landasan
kajian.
Bermula ketika Nabi Muhammad melihat wafat, riak-riak perpecahan di kaum antara
timbulnya Muslim kepermukaan. Perbedaan pendapat dikalangansahabat tentang siapa
yang menjadi pemimpin setelah Rasul, pendukung pertikaian yang tidak bisamenghindari.
Semua terbungkus dalam isu-isu yang bernuansa politik, dan kemudianberkembang pada
masalah keyakinan tentang tuhan dengan mengikutsertakan kelompok-kelompok mereka
sebagai pemegang “predikat kebenaran”. Ada beberapa kelompok besar yang
pemahamannya sangat ekstrim (berlebihan) dansaling bertolak belakang. Kelompok ini
muncul di akhir zaman para sahabat. Diantara kelompoktersebut adalah Jabariyah.
Pemikiran jabariyah mempunyai corak pemikiran tradisional.Munculnya corak pemikiran
yang beragam dalam Islam disebabkan karena semakin banyakluasnya wilayah Islam ke
Timur dan ke Barat. Umat Islam mulai bersentuhan denganKeyakinan dan pemikiran dari
ajaran-ajaran lain, terutama filsafat Yunani. Seperti diketahui wilayah-wilayah yang
bergabung dengan Islam, terutama di bagian Barat adalah wilayah-wilayah yang pernah
diduduki oleh bangsa Romawi (Yunani).
Makalah ini akan mencoba menjelaskan aliran Jabariyah. Makalah ini penulishanya
menjelaskan secara singkat dan umum tentang aliran Jabariyah.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Jabariyah ?
2. Bagaimana Latar Belakang Timbulnya Aliran Jabariyah?
3. Siapa Saja Tokoh Jabariyah dan Bagaimana Ajaran-ajarannya?
4. Apa Saja Pokok- Pokok Pemikiran Jabariyah?
5. Apa Saja Dalil Aqli dan Dalil Naqli Sebagai Dasar Aliran Jabariyah?
3. Tujuan
1. Untuk Memahami Pengertian dari Jabariyah
2. Untuk Mengetahui Latar Belakang Timbulnya Aliran Jabariyah
3. Untuk Mengetahui Tokoh Jabariyah dan Bagaimana Ajaran-ajarannya
4. Untuk Memahami Pokok- Pokok Pemikiran Jabariyah
5. Untukm Mengetahui Dalil Aqli dan Dalil Naqli Sebagai Dasar Aliran Jabariyah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jabariyah
Jabariyah secara harfiah berasal dari lafazh al-jabr, yang berarti paksaan.lafadz ini
merupakan antonim lafadz al-Qadar (kemampuan, kekuasaan). Adapun menurut istilah
ahli ilmu kalam, Jabariah adalah suatu aliran atau paham kalam yang berpendapat bahwa
manusia itu di dalam perbuatannya serba terpaksa (majbur).
Artinya, perbuatan manusia itu pada akhirnya adalah perbuatan Allah swt. Menurut
Harun nasution jabariyah adalah paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan
manusia telah ditentukan dari semula oleh Qada dan Qadar Allah. Maksudnya adalah
bahwa setiap perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak manusia,
tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendakNya disini manusia tidak mempunyai
kebebasan dalam berbuat, karena tidak memiliki kemampuan. Ada yang mengistilahkan
bahwa Jabariyah adalah aliran manusia menjadi wayang dan Tuhan sebagai dalangnya.
QS. Ash-Shaffat: 96 yang artinya "Padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa
yang kamu perbuat itu". Dan QS. Al Anfal: 17 yang artinya "Maka (yang sebenarnya)
bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah lah yang membunuh mereka, dan
bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tapi Allah lah yang melempar.
(Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan
kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah maha
mendengar lagi maha mengetahui."
Dengan demikian, latar belakang lahirnya aliran jabariyah dapat dibedakan ke dalam dua
faktor, yaitu faktor yang berasal dari pemhaman ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari
Al-Qur'an dan As-Sunnah, yang mempunyai paham yang mengarah pada Jabariyah.
Lebih dari itu adalah adanya pengaruh dari luar Islam yang ikut andil dalam melahirkan
aliran ini. Adapun yang menjadi dasar munculnya paham ini adalah sebagai reaksi dari
tiga perkara yaitu pertama, adanya paham Qadariyah, keduanya, terlalu tekstualnya
pemahaman agama tanpa adanya keberanian mewakilkan, dan ketiga adalah adanya aliran
salaf yang di tokohi Muqatil Bin Sulaiman yang berlebihan dalam menetapkan sifat-sifat
Tuhan sehingga membawa kepada Tasybih
4. Kalam Tuhan adalah makhluk, Allah SWT mahasuci dari segala sifat keserupaan
dengan makhluk-Nya, maka Allah tidak dapat dilihat meskipun di akhirat kelak,
karena itu Al-Qur'an sebagai makhluk adalah baru dan terpisah dari Allah, tidak dapat
disifatkan kepada Allah SWT.
5. Allah tidak mempunyai sifat serupa makhluk seperti berbicara, melihat, dan
mendengar .
6. Tuhan menciptakan segala perbuatan, tetapi manusia dalam mewujudkan perbuatan
itu. Teori ini dikemukakan oleh Al-Asy'ari yang disebut teori kasah, sementara An-
najjar mengaplikasikannya dengan ide bahwa manusia tidak lagi seperti wayang yang
digerakkan, sebab tenaga yang diciptakan Tuhan dalam diri manusia yang mempunyai
efek untuk mewujudkan perbuatannya.
Manusia tidak memiliki kekuasaan sedikit juapun, manusia tidak dapat dikatakan
mempunyai kemampuan (Istitha`ah). Perbuatan yang tampaknya lahir dari manusia
bukan dari perbuatan manusia karena manusia tidak mempunyai kekuasaan, tidak
mempunyai keinginan dan tidak mempunyai pilihan antara memperbuat atau tidak
memperbuat.
Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".
Al-Anfal ayat 17 :
......dan bukan kamu melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang
melempar.
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
QS. Al-Insan 30 :
ً شاُؤ ونَ ِإاَّل َأن يَشَا َء هَّللا ُ ِإنَّ هَّللا َ َكانَ َعلِيما ً َح ِكيما
َ ََو َما ت
Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah.
Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jabariah adalah salah satu dari beberapa aliran kalam atau teologi di dalam Islam.
Jabarish secara bahasa berasal dari kata jabra yang berarti terpaksa, yakni manusia itu di
dalam perbuatannya serba terpaksa, artinya, perbuatan manusia itu pada akhirnya adalah
perbuatan Allah swt. Sedangkan Qadariah berasal dari qadara artinya kuasa atau mampu.
Suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan mausia tidak diintervensi oleh Tuhan.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa kemunculan paham Jabariah ini diakibatkan oleh
pengaruh pemikiran asing, yaitu Yahudi dan Kristen. Sedangkan latar belakang timbulnya
paham Qadariah disebabkan oleh pengaruh orang Kristen yang banyak dipekerjakan di
intana-istana Khalifah.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna perbaikan makalah kami dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1993)
Anwar, Rosihan, Ilmu Kalam, (Bandung: Puskata Setia, 2006), cet ke-2
Mohammad/ilmu-kalam-aliran-jabariyah
https://www.referensimakalah.com/2011/10/dalil-naqli-dan-aqli-landasan-
jabariyah_7088.html?m=1