MAKALAH
OLEH:
Bismillahirrohmanirrohim,,,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Maha suci Allah yang
telah mencurahkan segala karunia-Nya pada seluruh umat manusia. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta para sahabatnya, beliaulah sosok
yang telah memperbaiki buruknya peradaban manusia di zaman jahiliyah. Beliau juga sebagai
pemimpin umat islam yang wajib kita tiru dan ikuti ajarannya. Para sahabatnya, dan para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah SWT . Akhirnya penulisan tugas makalah ini
berhasil di selesaikan, penulis menyadari bahwa adanya kekurangan yang terjadi baik dalam
penulisan maupun kata-kata yang penulis uraikan dalam makalah ini. Dengan demikian, penulis
tetap mengharapkan kritik serta saran sebagai koreksian untuk mendapatkan pengalaman
pembuatan makalah yang lebih baik lagi. Penulis tetap bersyukur karna dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik. Tak lupa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada bapak dosen
pembimbing mata Paradigma Pemikiran dalam Islam.
PENULIS
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbicara masalah aliran pemikiran dalam Islam berarti berbicara tentang Ilmu Kalam.
Kalam secara harfiah berarti “kata-kata”. Kaum teolog Islam berdebat dengan kata-kata dalam
mempertahankan pendapat dan pemikirannya sehingga teolog disebut sebagai mutakallim yaitu
ahli debat yang pintar mengolah kata. Ilmu kalam juga diartikan sebagai teologi Islam atau
ushuluddin, ilmu yang membahas ajaran-ajaran dasar dari agama. Mempelajari teologi akan
memberi seseorang keyakinan yang mendasar dan tidak mudah digoyahkan.
Selanjutnya munculnya perbedaan antara umat Islam. Perbedaan yang pertama muncul
dalam Islam bukanlah masalah teologi melainkan di bidang politik. Akan tetapi perselisihan
politik ini, seiring dengan perjalanan waktu, meningkat menjadi persoalan teologi. Perbedaan
teologis di kalangan umat Islam sejak awal memang dapat mengemuka dalam bentuk praktis
maupun teoritis. Secara teoritis, perbedaan itu demikian tampak melalui perdebatan aliran-aliran
kalam yang muncul tentang berbagai persoalan. Tetapi patut dicatat bahwa perbedaan yang ada
umumnya masih sebatas pada aspek filosofis diluar persoalan keesaan Allah, keimanan kepada
para rasul, para malaikat, hari akhir dan berbagai ajaran nabi yang tidak mungkin lagi ada
peluang untuk memperdebatkannya.
Misalnya tentang kekuasaan Allah dan kehendak manusia, kedudukan wahyu dan akal,
keadilan Tuhan. Perbedaan itu kemudian memunculkan berbagai macam aliran,
yaitu Mu'tazilah, Syiah,Khawarij, Jabariyah dan Qadariyah serta aliran-aliran lainnya. Makalah
ini akan mencoba menjelaskan aliran Jabariyah. Dalam makalah ini penulis hanya menjelaskan
secara singkat dan umum tentang aliran Jabariyah. Mencakup di dalamnya adalah latar belakang
lahirnya sebuah aliran dan ajaran-ajarannya secara umum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jabariah?
2. Siapa tokoh jabariah?
3. Apa saja ajaran penting aliran jabariah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang lahirnya aliran jabariah
2. Untuk mengetahui tokoh jabariah
3. Untuk mengetahui ajaran penting apa saja yang ada pada aliran jabariah
BAB II
PEMBAHASAN
Selain ayat-ayat Alquran di atas benih-benih faham al-Jabar juga dapat dilihat dalam beberapa
peristiwa sejarah:
a. Suatu ketika Nabi menjumpai sahabatnya yang sedang bertengkar dalam masalah Takdir
Tuhan, Nabi melarang mereka untuk memperdebatkan persoalan tersebut, agar terhindar dari
kekeliruan penafsiran tentang ayat-ayat Tuhan mengenai takdir.
Abu Hurairah ra meriwatkan: Rasullullah SAW keluar menemui kami sementara kami sedang
berselisih dalam masalah takdir, kemudian beliau marah hingga wajahnya menjadi merah
seakan-akan pipinya seperti buah delima yang dibelah, lalu beliau bertanya.”Apakah kalian
diperintahkan seperti ini atau apakah aku diutus kepada kalian untuk masalah ini?
Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian adalah lantaran perselisihan mereka
dalam perkara ini. Karena itu aku tekankan pada kalian untuk tidak berselisih dalam masalah
ini. (HR: Al-Tirmidzi)
b. Khalifah Umar bin al-Khathab pernah menangkap seorang pencuri. Ketika diintrogasi,
pencuri itu berkata "Tuhan telah menentukan aku mencuri". Mendengar itu Umar kemudian
marah sekali dan menganggap orang itu telah berdusta. Oleh karena itu Umar memberikan
dua jenis hukuman kepada orang itu, yaitu: hukuman potongan tangan karena mencuri dan
hukuman dera karena menggunakan dalil takdir Tuhan.
Jika paham jabariyah yang dibawa oleh jahm bin Safwan diatas dibandingkan dengan
paham jabariah yang dikembangkan oleh Najjar dan Dirar, maka paham jabariah sebagaimana
yang dibawa oleh kedua orang yang disebut terakhir itu tidak lagi menggambarkan manusia
sebagai wayang. Dalam paham jabariah yang berakhir ini nampak bahwa diantara manusia dan
tuhan terdapat kerjasama dalam mewujudkan suatu perbuatan dan manusia tidak semata-mata
dipaksa dalam melaksanakan perbuatannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan , bahwa manusia dalam paham jabariah adalah
sangat lemah, tak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak mutlak tuhan, tidak
mempunyai kehendak dan kemauan bebas sebagaimana dimiliki oleh paham qadariyah. Seluruh
tindakan dan perbuatan manusia tidak boleh tidak boleh lepas dari aturan, skenario dan
kehendak Allah SWT. Segala akibat baik dan buruk yang diterima manusia dalam perjalanan
hidupkan merupakan ketentuan Allah SWT.
A. Kesimpulan
Nama jabariyah berasal dari Jabara yang mengandung arti memaksa. Aliran jabariyah
adalah suatu gerakan yang menentang aliran Qadariyah. Paham utamanya adalah bahwa
manusia dalam keadaan terpaksa, tidak bebas dan tidak mempunyai kekuasaan sedikitpun
untuk bertindak,tidak bebas dalam mengerjakan sesuatu.
Allah lah yang menentukan sesuatu itu kepada seseorang, apa yang akan dikerjakannya,
yang dikehendaki oleh manusia ataupun tidak. Perbuatan-perbuatan manusia telah
ditentukan oleh semua Qada dan Qadar Tuhan.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu diharapkan
adanya kritikan dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan penulisan masalah ini.
Dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, khusunya kepada dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan
DAFTAR PUSTAKA
Burhanudin, Nunu. 2016. Ilmu Kalam Dari Tauhid Menuju Keadilan. Jawa Barat: Prenadamedia
Group
Mulyono & Bashori. 2010. Studi Ilmu Tauhid/Kalam. Malang: UIN Maliki Press. Nurdin, M.
Amin. 2014. Sejarah Pemikiran Islam. Jakarta: Amzah.Rusli,
Ris‟an. 2014. Teologi Islam. Jakarta: Prenadamedia Group.
Yusuf, M. Yunan. Alam Pemikiran Islam Pemikiran Kalam. Jakarta:Prenadamedia
Group.Matdawam,
M. Noor. 1995. Aqidah Dan Ilmu Pengetahuan Dalam Lintasan Sejarah Dinamika Budaya
Manusia. Yogyakarta: Bina Karier.
Mahmud, Latief. 2006. Ilmu Kalam. Pamekasan: StainPress
Unknown. (2013, 10 20). Retrieved from Gudang Makalah:
http://pintumakalah.blogspot.com/2013/10/makalah-lengkap-aliranjabariyah.html