ALIRAN ISLAM
Penyusun :
Gemilang Miftah Faizillah (211410066)
Auni Khairil Asri (211410023)
Sekian
KATA PENGANTAR………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...1
3.1 Kesimpulan..................................................................................14
BAB IV DAFTAR PUSTAKA……………………………………….15
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap orang mukmin dimuka bumi ini wajib untuk beriman kepada
Allah. Allah-lah dzat yang maha kuasa, pencipta dan pengatur segala
yang ada di dunia ini. Agar bisa menumbuhkan iman dalam hati, hal
yang perlu dilakukan adalah mengenal terlebih dahulu siapa itu Allah
SWT
Melalui Al-Qur’an, Allah telah menjelaskan sifat-sifat diri-Nya
yang menunjukkan dan sekaligus memberitahukan, menggambarkan
dan membuktikan kesempurnaan-Nya Allah. Allah SWT melakukan pil
ihan-pilihan sesuai kehendak-Nya untuk memberikan pahala atau mem
berikan siksa, mencipta atau tidak mencipta, memberi petunjuk atau tid
ak memberikannya dan sebagainya. Allah melakukan perbuatan-perbua
tanyang layak bagi-Nya dan sesuai dengan kehendak dan kekuasaan-N
ya. Begitulah Tuhan memberitahukan tentang diri-Nya kepada makhlu
k-Nya. Apapun yang terdapat pada diri Allah dan keluar dari-Nya adala
h kehendak, kekuasaan, kesempurnaan dan milik Allah yang Maha suci.
Itulah sifat Allah yang Maha sempurna dan meliputi segala sesuatu
Melalui penjelasan Al-Qur’an tersebut, para ulama kemudian
merumuskan kaidah-kaidah sifat-sifat tuhan agar setiap orang muslim
bisa mengenal Allah SWT. Namun sayangnya, dengan bermunculannya
1akan sifat Allah yang berbeda-beda. Terlebih lagi, terdapat juga aliran
yang menetapkan sifat Allah dengan sifat yang menyimpang dari Al-
Quran dan Sunnah. Karena itu, pentingnya kita mengetahui penetapan
sifat – sifat Allah menurut berbagai aliran di dunia islam sekarang ini.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
1
Salman Ghaffari, Shiaism, Haidari Press, Teheran, 1957 him. 42-52
2
Ja’far Subhani, Illahiyat Jilid I, (Cet, II; Qum: Maktabah Tauhid, 2002), h.43.
3
Ja’far Subhani, Illahiyat Jilid I, h.46.
nash, tetapi dalam arti bahwa pada waktu yang pertama ia tidak tahu
apa yang akan terjadi di waktu yang kedua.4
7
Al-Syahrastani, al-Milal wa al-Nihal, Beirut: Dar al-Fikr, 2008, hlm. 37.
8
C.A Qadir, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam Islam, Jakarta: Yayasan Obor I
ndonesia. 1991, hlm 67-68
9
Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran, sejarah Analisa dan
Perbandingan. Jakarta: UI Press, 1986. hlm 136
Paham kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhanlah yang mendorong
kaum Asy'ariah memilih penyelesaian di atas. "Sifat" mengandung arti
tetap dan kekal, sedangkan "keadaan mengandung arti berubah.
Selanjut- nya, sifat mengandung arti kuat, sedangkan keadaan
mengandung arti lemah. Oleh karena itu, perkataan bahwa Tuhan tidak
mempunyai sifat, tetapi hanya mempunyai keadaan, tidak segaris
dengan konsep kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan. Untuk
mempertahankan kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan, Tuhan harus
mempunyai sifat-sifat yang kekal.10
13
Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran, sejarah Analisa dan
Perbandingan. hlm 135
14
Yunan Yusuf, Alam Pikiran Islam: Pemikiran Kalam. hlm 94
15
Yunan Yusuf, Alam Pikiran Islam: Pemikiran Kalam. hlm 93
16
Abdullah Yusuf, Pandangan Ulama tentang Ayat-ayat Mutasyabihat, Bandung : Si
nar Baru, 1993, hlm. 58-60.
a. Percaya sepenuh hati terhadap sifat-sifat Allah yang la sendiri atau
Rasul-Nya menyifati. Sifat-sifat yang dimaksud adalah:
1) Sifat salbiah, yaitu qidam, baqa', mukhalafatu lil hawaditsi,
qiyamuhu bi nafsihi, dan wahdaniyah;
2) sifat ma'ani, yaitu qudrah, iradah, sama', bashar, hayat, ilmu, dan
kalam;
3) sifat khabariah (sifat-sifat yang diterangkan Al-Quran dan Hadis
meskipun akal bertanya-tanya tentang maknanya), seperti
keterangan yang menyatakan bahwa Allah di langit; Allah di
atas 'Arasy; Allah turun ke langit dunia; Allah dilihat oleh orang
beriman di surga kelak; wajah, tangan, dan mata Allah.
4) sifat dhafiah, meng-idhafat-kan atau menyandarkan nama-nama
Allah pada alam makhluk, seperti rabb al-'alamin, khaliq al-
kaun, dan falik al-hubb wa an-nawa.
b. Percaya sepenuhnya terhadap nama-nama-Nya, yang Allah atau
Rasul- Nya sebutkan, seperti al-awwal, al-akhir, azh-zhahir, al-
bathin, al-'alim, al-qadir, al-hayy, al-qayyum, as-sami, dan al-
bashir.
c. Menerima sepenuhnya sifat-sifat dan nama-nama Allah dengan:
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA