Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA

FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM

DOSEN PENGAMPU :
Dr. H. Lasrinijal,Lc.,M.H,.MTA

DI SUSUN OLEH :
DEVI DWI YANTI
(2257201001)

SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang bejudul
“FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM”. Penyususnan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama. Saya berharap dapat
merubah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang Pendidikan Agama.

Saya sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.

Pekanbaru, 7 November 2022

Devi Dwi Yanti

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................ 3
1.1. LATAR BELAKANG............................................................................................................ 3
1.2. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................... 3
1.3. TUJUAN..................................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................... 4
2.1. KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM...................................................................... 4
2.2. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM................................................................... 5
2.3. SEJARAH PEMIKIRAN MANUSIA TENTANG TUHAN...........................................6
2.2. DALIL PEMBUKTIAN ADANYA TUHAN.................................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................................................... 9
3.1. KESIMPULAN.......................................................................................................................9
3.2. SARAN.................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................. 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam sejarah peradaban Yunani, tercatat bahwa pengkajian dan


kontemplasi tentang eksistensi Tuhan tempat yang khusus dalam bidang
pemikiran filsafat. Contoh yang paling nyata dari usaha kajian filosofi tentang
eksistensi Tuhan dapat dilihat bagaimana filosofi Aristoteles menggunakan gerak-
gerak yang nampak di alam dalam membuktikan adanya penggerak yang tidak
terlihat (baca:wujud Tuhan).
Tradisi argumentasli filosofis tentang eksistensi Tuhan, sifat dan perbuatan-
Nya ini kemudian secara berangsur masuk dan berpengaruh ke dalam dunia
“Manfaat Islam”. Tapi tradisi ini mewujudkan semangat baru di bawah
pengaruh Islam dan kemudian secara spektakuler melahirkan filosofi-filosofi
seperti Al- Farabi dan Ibnu Sina, dan secara nyata, tradisi ini juga mempengaruhi
warna pemikiran teologi dan tasawuf (irfan) dalam Islam.
Filsafat tidak mengkaji mengkaji suatu realitas yang dibatasi oleh ruang dan
waktu atau salah satu faktor dari penciptaan faktor yang berpengaruh atas alam.
Tuhan yang hakiki adalah Tuhan yang disampaikan oleh para Nabi dan Rasull.
Tuhan hakiki itu bukan di langit dan bumi, bukan di alam, tetapi mencakup
semua tempat dan segala realitas wujud.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan konsep tuhan?
2. Apa yang dimaksud dengan filsafat ketuhanan?
3. Bagaimana sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan?
4. Apa saja dalil membuktikan adanya Tuhan?

3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep Tuhan.
2. Untuk megetahui filsafat ketuhanan.
3. Untuk mengetahui sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan.
4. Untuk mengetahui bukti adanya Tuhan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

Istilah Tuhan dalam Al-Qur'an digunakan kata ilaahun, yaitu setiap yang
menjadi penggerak atau motivator, sehingga di kagumi dan di patuhi olrh
manusia. Orang yang mematuhinya di sebut abdun (hamba). Kata ilaah(tuhan) di
dalam Al-Qur'an konotasinya ada doa kemungkinan, yaitu Allah dan selain Allah.
Benda-benda seperti : patung, pohon, binatang, dan lain-lain dapat pula berperan
sebagai ilaah(tuhan). Demikian dikemukakan dalam surah Al-Baqarah(2) : 165,
sebagai berikut :

ِ ‫“ َّال َُِِّي َِ َُ ل ُّ ُللَُّّْحي َِح‬Dan diantara


ََِ ‫ل‬
manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang
mereka cintai seperti mencintai Allah”.

Ma‟rifatullah terbentuk dalam hati manusia secara bertahap. Ambil contoh


anak-anak pada awal kehidupannya suka berdusta, bermain dengan tanah,
bermain dengan kotoran bahkan dengan barang-barang najis. Seringkali mereka
bermain dengan perkara-perkara yang dapat membahayak dirinya. Kadang
mengambil barang orang tuanya tanpa ijin. Tak jarang anak-anak menyampaikan
informasi yang keliru kepada orang tuanya sehingga menimbulkan pertengkaran
dengan orang lain. Namun, tatkala akal mereka sudah terdidik, sudah dihiasi
ilmu, mereka meninggalkan semua kebiasaan yang buruk itu sedikit demi sedikit
secara bertahap. Hal itu karena didikan orang tua, guru, dan lingkungannya. Jadi
proses ma‟rifatullah itu perlu pendidikan secara bertahap sebagai berikut:

(1) Mengenal Allah melaui sifat-sifat dan nama-nama-Nya. Manusia melalui


akalnya dapat sampai kepada Allah, dalam arti memahami wujud Allah dan
mengetahui bagaimana mendekatkan diri kepada Allah. Allah yang wajib al-
wujud itu memiliki sifat-sifat. Sifat-sifat itu dalam konsep Ahlu al-sunnah wa al-
jama‟ah ada yang wajib, ada yang mustahil dan ada yang jaiz.

(2) Tauhidullah Tauhidullah artinya mengesakan Allah, menafikan segala


sesuatu dari orientasi hidup kita selain Allah. Tauhidullah adalah pokok
keimanan. Pokok keimanan ini tertuang dalam kalimah tauhid yaitu,
“Laailaahaillallah”. Maknanya, tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada yang hak
disembah selain Allah, tidak ada yang dituju selain Allah, tidak ada yang hak
dicintai selain Allah, idak ada yang diminta pertolongan selain Allah. Kalimat
tauhid juga disebut kalimat tayyibah, kalimat salam, kalimat ikhlas. Kalimat
tayyibah maknanya kalimat yang baik karena menurut Al-qur’an sendiri lafaz
zikir yang paling utama adalah laailaahaillallah. Menurut Nabi kalimat
laailaahaillallah adalah kalimat yang paling utama yang diucapkan oleh Nabi
Muhammad SAW. dan nabi-nabi sebelumnya. Kalimat salam, maknanya bahwa
laailaahaill-allah adalah landasan keselamatan, sebagai-mana nabi menyatakan,
“barang siapa yaitu kalimah „laailaahaillallah‟ maka dia wajib masuk surga”
(hadits). Kalimat ikhlas makna-nya kalimat yang menjadi landasan bagi

Anda mungkin juga menyukai