Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Disusun Oleh:

1. Shofi Fitriani (220101042)


2. Putri Dharma Yanti (220101001)
3. Ahmad Ridwan (220101312)
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak dengan tulus memberikan doa,saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini jaauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.Oleh karena itu,kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak.Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dan pendidikan.

Bojonegoro,14 September 2022

Penulis
Daftar isi

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………

1.1 Latar belakang………………………………………………………


1.2 Rumusan…………………………………………………………….
1.3 Tujuan……………………………………………………………….

BAB II TEORI………………………………………………………………….

2.1 Pembahasan…………………………………………………………..

A.Masa kekhalifaan Usman Bin Affan …………………………

B. Masa kekhalifaan Ali Bin Abi Thalib ………………………..

BAB III PENUTUP………………………………………………………………

3.1 Kesimpulan………………………………………………………….
3.2 Kritik dan Saran……………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB II

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menggali masa lampau disebuah daerah berarti daerah tersebut dapat
dikatakan telah berhasil mengungkapkan kembali sejarah. Dengan demikian
penghargaan kepada peristiwa masa lalu menjadi nyata sehingga karakter
bangsa menjadi lebih terarah. Ketika islam diperkenalkjan sebagai pola dasar,
kaum muslim telah dijanjikan oleh al qur’an akan menjadi komunitas terbaik
di panggung sejarah bagi sesame umat islam lainnya. Akibatnya diterimanya
dorongan ajaran seoerti ini,secara tidak langsung telah memberikan produk
pandangan bagi mereka sendiri untuk melakukan permainan budaya sebaik
mungkin.
Terdapat banyak perspektif dalam membaca banyak fakta sejarah,terutama
terhadap sejarah peradaban islam. Perbedaan cara pandang tersebut sebagai
akibat dari khazanah pengetahuan tentang sejarah yang berbeda. Hal itu di
picu dari keberagaman teori. Lebih lebih sejarah islam yang sebagian besar
adalah sejarah tentang politik dan kekuasaan yang berujung pada kepentingan
kelompok maupun individual semata.
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang di cintai oleh yang di
pimpin nya, sehingga fikirannya selalu di dukung, perintahnya selalu di ikuti
dan rakyat nya membela tnpa di minta terlebih dahulu.
Wafatnya nabi Muhammad sebagai pemimpin agama maupun Negara
menyisakan persoalan pelik. Ahirnya muncullah kholifah rasyidiah yang
terdiri dari Abu bakar, usman dan Ali yang memimpin secara bergantian,
dalam prosesnya banyak sekali peristiwa peristiwa yang terjadi dan patut
dipelajari sebagai landasan sejarah peradaban islam.
1.2 Rumusan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kepemimpinan Kholifah Usman Bin Affan ?
2. Bagaimana kepemimpinan Kholifah Ali Bim Abi Tholib?
1.3 Tujuan
Berdasarkan tujuan diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Memahami masa kepemimpinan Kholifah Usman Bin Affan dan khalifah
ali bin abi thalib.
2. Mengrtahui detail detail masa kepemimpinan Khalifah Usman Bin Affan
dan Ali Bin Abi Thalib.
BAB II
TEORI-TEORI

2.1 Pembahasan
A. Masa kekhalifahan Usman Bin Affan
Ketika Khalifah Umar Bin Khattab menjelang wafat, beliau
membentuk sebuah dewan yang membahas pengganti beliau,
anggota dewan tersebut terdiri dari enam orang yaitu; Usman Bin
Affan, Ali Bin Abi Thalib, Tholhah Bin Ubaidillah, Zubaier Bin
Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Waqqas.
Dewan yang dibentuk diketuai oleh Abdurrahman Bin Auf.
Tugas utama dewan tersebut adaklah menentukan salah seorang
diantara mereka untuk menggantikan Khaalifah bin Khattab.
Pelaksanaan pemilihan dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat dan sangat demokratis. Pemilihan tersebut berjalan dengan
lancar dan keputusan akhir memilih Usman bin Affan agar
menggantikan khalifah umar bin khattab. Ketika itu usman bin
affan berumur 70 tahun beliau menjadi kghalifah tertua di antara
khullafaurrasyidin.
Peristiwa ini terjadi pada bulan muharram 23 H. Usman
menjadi khalifah saat pemerintahan islam telah betul-betul mapan
dan terstruktur.
Pada awal pemerintahannya,usman sukses melanjutan
kekhalifahan para pendahulunya, terutama dalam perluasan
wilayah kekuasaan islam. Beliau adalah Khalifah pertama yang
melakukan perluasan masjidil haram dan masjid nabawi madinah.
Beliau mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat
bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara yang
sebelumnya dilakukan di masjid, membangun pertanian,
menaklukan beberapa daerah kecil, yang berada di sekitar
perbatasan.
Jasa terbesar Usman kepada umat islam ialah penyusunsn
kitab suci Al Quran. Ketua panitia penyusunan Al Quran, yaitu;
zaid bin tsabits, sedangkan yang mengumpulkan tulisan-tulisan Al
Quraan adalah Hafshah, salah seorang istri Nabi Muhaammad
SAW.
Kemudian dewan tersebut membuat beberapa salinan
naskah Al Qur’an untuk dikirimkan ke berbagai wilayah
kegubernuran sebagai pedoman yang benar untuk masa
selanjutnya.
Dalam menjalankan tugas kepemimpinannya, usman bin affan
banyak menghadapi masalah politik yang sangat gawat. Beliau
menjadi Khalifah kurang lebih selama 12 tahun. Masa 6 tahun
pertama kebijaksanaannya sangat baik, tapi masa 6 tahun terakhir
banyak terjadi kekacauan sehingga berdampak egative bagi
pemerintahannya. Selama masa jabatannya, usman banyak
mengganti gubernur wilayah yang tidak cocok atau kurang cakap
dan menggantikannya dengan orang-orang yang memiliki
kretibilitas . Hal ini banyak membuat sakit hati pejabat yang
diturunkan sehingga mereka bersekongkol untuk menfitnah dan
membunuh khalifah. Tokoh munafik bernama Abdullah bin ubai
bin ka’ab adalah orang yang berhasil menyulut api fitnah dan
pemberontakan sehingga memunculkan konflik pada kekhalifahan
 Kesulitan dan hambatan pada masa khalifah usman
bin affan
1. Pembakaran mushaf yang tidak sesuai
Penduduk wilayah kekhalifahan belajar membaca
Al Qu’an dari sahabat nabi yang tinggal bersama
mereka. Masing-masing sahabat memiliki bacaan
sesuai riwayat yang mereka dapatkan dari Raslullah.
Karena luasnya Sementara itu, wilayah dan banyaknya
umat islam, perbedaan bacaan pun kian meluas.
Akhirnya perselisihan Qira’at memunculkan fitnah dan
perpecahan.
Saat kisruh tersebut, usman mengeluarkan kebijakan
yang berhasil membuat suasana reda dan tenang.
Usman dan para tokoh sahabat Rasullah berdiskusi dan
mencari solusi. Akhirnya keluarlah kebijakan untuk
menyeragamkan bacaan Al Qur’an. Kemudian
ditetapkanlah satu Qira’at, Qira’at tersebut ditulis dan
di sebarkan ke seluruh wilayah islam. Khalifah Usman
menutup celah perselisihan dengan membakar mushaf
yang berbeda.
2. Nepotisme
Usman dinilai bersikap nepotisme karena
menjadikan keluarganya dari bani umayyah sebagai
petinggi pemerintahan di berbagai daerah. Sementara
itu Sikap usman yang menempatkan keluarganya di
posisi penting adalah karena beliau melihat kompetensi
mereka, bukan karena mereka adalah keluarga islam.
3. Pengusiran Abu Dzar
Usman di tuduh mengusir dan menelantarkan Abu
Dzar Al Ghifari. Beliau salah seorang sahabat yang
terkenal dengan kehidupannya yang zuhud dan teguh
pada pendiriannya. Faktanya, pada zaman usman harta
masyarakat sangatlah berlimpah. Sehingga Abu Dzar
pun bersikap keras dalam meningkatkan mereka. Abu
Dzar pun mengulang- ngulang ayat Allah, yaitu surah
At-taubah ayat 35.
Muawiyah merasakan bahwa Abu Dzar bersikap
sangat keras dan bias menimbulkan masalah. Dalam
hal ini, para oriontalis berpendapat bahwa usman telah
mengasingkan Abu Dzar yang mampu memicu
pemberontakan.
B. Masa kekhalifahan Ali bin Ai Thalib
Ali bin Abi Thalib putra abi thalib lahir di Makkah tahun
13 setelah nabi Muhammad lahir. Sejak kecil Ali sangat dekat
dengan nabi. Setelah dewasa Ali menikah dengan Fatimmah putri
Rasulullah. Ketika Nabi akan hijrah ke yastrib, ali adalah salah satu
orang yang berperan penting dalam menyelamatkan jiwa
Rasulullah. Sebelum berangkat, nabi membangunkan ali kemudian
diminta untuk menggantikan posisi tidur nabi.Ali bin Abi Thalib
menjalankan perintah nabi padahal taruhannya adalah nyawa.
Itulah kesetiaan Ali bin Abi Thalib, pemuda yang rela mati demi
keselamatan nabi.
Sebagai khalifah ke empat yang memerintah sekitar 5
tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi
saat masa pemrintahan khalifah sebelumnya.Kegentingan dan
kekacauan terjadi diseluruh dunia islam setelah peristiwa
terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan yang saat itu sudah
terbentang dari Persia dan Aftrika Utara.Pemberontak yang saat itu
menguasai Madinah tidak mempunyai pilihan selain Ali bin Abi
Thalib diangkat menjadi khalifah karena saat itu tidak ada
seorangpun yang bersedia dicalonkan menjadi khalifah.Awalnya
Ali menolak pencalonan dirinya,sebelum akhirnya menerima demi
kepentingan islam.Alasan penolakannya dalah karena beliau sudah
berpandangan bahwa ada orang yang lebih baik darinya.
 Kesulitan dan Hambatan pada masa khalifah Ali bin
Abi Thalib

1. Perang Jamal
Perang jamal terjadi antara Ali dan Aisyah,Thalhah
dan Zubair R.A dipihak lainKetika Utsman
terbunuh,orang-orang mendatangi Ali di Madinah,dan
ingin Ali menyelesaikan kasus pembunuhan Utsman
bin Affan.Jika terbukti bahwa seseorang adalah
diantara pembunuh Utsman,dia akan mengqisasnya.
Peristiwa perang jamal sama sekali tidak ada niat
dari mereka untuk melakukan peperangan.
2. Perang Shiffin
Khalifah Ali menganggap dengan selesainya perang
jamal yang merupakan perang yang pertama diawak
kekhalifaannya sekaligus juga merupakan yang
terakhir.Akan tetapi,Muawiyah,gubernur yang
berkedudukan diSyam menyusun pasukan berkekuatan
besar.Muawiyah memberontak karena tidak menerima
tindakan Khalifah Ali yang memecatnya,Memecat
keturunnnya,dan mengambil kembali hak milik
keluarganya.
Perang siffin terjadi pada tahun 37 H atau 659 M
antara umat islam pimpinan khalifah Ali bin Abi
Thalib dan mereka yang dipimpin oleh Muawiyah
binAbu Sofyan.Dlam waktu singkat,paukan Muawiyah
bin Abu Sofyan berada diambang kehancuran.Pada saat
itu,Amru bin Ash meminta Muawiyah bin Abu Sofyan
meminta damai kepada Ali bin Abi Tholib.Ia dalaha
penasehat Muawiyah bin Abu Sofyan yang terkenal
cerdik.
Ia kemudian meminta prajuritnya untuk
mengikatkan Al-Qur’an diujung tombak serta
menyerukan perdamaian.Ali bin Abi Tholib mengertih
hal itu hanyalah tipuan.Ia berniat terus melanjutkan
peperangan.Akan tetapi,sebagian prajuritnya meminta
agar peperangan dihentikan.Setelah itu perundingan
segera dilaksanakan didaerah yang bernama Daumatul
Jandal.Dalam sejarah,peristiwa itu dikenal dengan
sebutan majlis tahkim/arbitrase.
3. Pemberontakan Kaum Khawarij
Akibat terjadinya perselisihan pendapat dalam
pasukan Ali karena peristiwa tahkim antara pasukan
khalifah Ali dan pasukan Muawiyah maka timbulah
golongan Khawarij dan Syi’ah.Golongan Khawarij
adalah golongan semula jadi pengikut khalifahj
Ali.Setelah adanya tahkim dan menghentikan perang
siffin ,mereka tidak merasa puas sehingga keluar dari
golongan Khalifah Ali karena ingin melanjutkan
peperangan yang sudah hampir menang.Mereka tidak
setuju dengan perundingan daumatul
jandal(perundingan setelah adanya tahkim).
Kaum Khawarij kemudian menyatakan perang
terhadap kelompok Ali bin Abi Thalib dan kelompok
Muawiyyah bin Abu Sufyan.Mereka kemudian
menyingkir ke Harurah,Sebuah desa didekat
Kuffah.Mereka kemudian mengangkat Syibi bin
Rubbiat-tamimi sebagai panglima perang dan Abdullah
bin Wahhab Ar-Rasibi sebagai pemimpin keagamaan.
Pada tahun 659 M.Ali bin Abi thalib menyerang kaum
Khawarij di Nahrawan.Perang ini dikenal dengan
sebutan perang Nahrawan.Kaum Khawarij berhasil
dihancurkan.Abdullah bin Wahhab ikut
terbunuh.Kekalahan Kaum Khawarij dalam perang
naharawan membuat dendam makin membara dalam
dada mereka.
Kaum Khawarij yang diselimuti dendam ini
kemudian merencanakan sebuah tindakan keji dan
biadab.Mereka berencana untuk membunuh 3 orang
tokoh yang dianggap sebagai biang keladi dari
terjadinya pepecahan umat islam.Tiga orang yang
menjadi target pembunuhan kaum khawarij tersebut
adalah Ali bin Abi Tholib,Muawiyah bin Abi Sufyan
danAmr bin Ash.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pemaparan teori-teori diatas adalah.Usman bin Affan
agar menggantikan khalifah umar bin khattab. Ketika itu usman bin affan
berumur 70 tahun beliau menjadi kghalifah tertua di antara
khullafaurrasyidin.Peristiwa ini terjadi pada bulan muharram 23 H. Usman
menjadi khalifah saat pemerintahan islam telah betul-betul mapan dan
terstruktur.Pada awal pemerintahannya,usman sukses melanjutan
kekhalifahan para pendahulunya, terutama dalam perluasan wilayah
kekuasaan islam. Beliau adalah Khalifah pertama yang melakukan perluasan
masjidil haram dan masjid nabawi madinah. Beliau mencetuskan ide polisi
keamanan bagi rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan
mengadili perkara yang sebelumnya dilakukan di masjid, membangun
pertanian, menaklukan beberapa daerah kecil, yang berada di sekitar
perbatasan.Jasa terbesar Usman kepada umat islam ialah penyusunsn kitab
suci Al Quran. Ketua panitia penyusunan Al Quran, yaitu; zaid bin tsabits,
sedangkan yang mengumpulkan tulisan-tulisan Al Quraan adalah Hafshah,
salah seorang istri Nabi Muhaammad SAW.
Sedangkan Khalifah Ali bin Abi Tholib Sebagai khalifah ke empat yang
memerintah sekitar 5 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang
terjadi saat masa pemrintahan khalifah sebelumnya.Kegentingan dan
kekacauan terjadi diseluruh dunia islam setelah peristiwa terbunuhnya
khalifah Utsman bin Affan yang saat itu sudah terbentang dari Persia dan
Aftrika Utara.Pemberontak yang saat itu menguasai Madinah tidak
mempunyai pilihan selain Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi khalifah
karena saat itu tidak ada seorangpun yang bersedia dicalonkan menjadi
khalifah.Awalnya Ali menolak pencalonan dirinya,sebelum akhirnya
menerima demi kepentingan islam.Alasan penolakannya dalah karena beliau
sudah berpandangan bahwa ada orang yang lebih baik darinya.
3.2 Kritik dan Saran
Kritik
Kami berharap dengan adanya Sejarah Peradaban Islam ini kita
dapat mengambil pelajaran dan teladan dari pemimpin-pemimpin umat
islam dimasanya.Karena denganadanya sejarh karakter bangsa menjadi
lebih terarah.
Saran
1.Arti Tema yang kami bawakaan ini bukan dan jangan dilihat dari
sejarahnya saja.TetapiSejarah ini utamanya lebih dimasukkan untuk
menanamkan karakter yang kuat dikalangan intern umat
2.Kami sebagai penyusun makalah ini sangat menyadari bahwa dalam
penyusunan materi ini banyak sekali kekurangan.Untuk itu kami meminta
kepada para pembaca semuanya untuk memberikan saran dan kritiknya
supaya dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Team penulis TAQWA,2017.Modul VII MTs Sejarah kebudayaan Islam .Sragen:Akik


Pustaka .

Sri Mulyani,2020.Modul X MA Sejarah Kebudayaan Islam.Surakarta:Putra Nugraha

Anda mungkin juga menyukai