Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MEI PUTRI ULUL AZMI

NIM : 52206150007
MATA KULIAH : PERADABAN PERKEMBANGAN ISLAM

1. Jelaskan pengertian pemikiran islam !


Secara etimologi, istilah pemikiran berasal dari kata benda “fikir”, kata kerja “berfikir”
Awalnya berasal dari bahasa Arab “fakara-yafkuru-fikran”. Dalam bahasa Indonesia, huruf “f”
diubah dengan huruf “p” dan jadilah kata “pikir”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata
“pikir” berarti apa yang ada dalam hati, akal budi, ngatan, angan-angan; kata dalam hati,
pendapat dan pertimbangan . Secara terminologi, pemikiran dapat didefinisikan sebagai satu
aktivitas kekuatan rasional (akal) yang ada dalam diri manusia, berupa qolbu, ruh, atau
dzihnun, dengan pengamatan dan penelitian untuk menemukan makna yang tersembunyi
dari persoalan yang dapat diketahui, atau untuk sampai kepada hukum-hukum, atau
hubungan antara sesuatu. Pemikiran juga dapat didefinisikan sebagai rangkaian ide yang
berasosiasi (berhubungan) atau daya usaha reorganisasi (penyusunan kembali) pengalaman
dan tingkahlaku yang dilaksanakan secara sengaja.
Kemudian, yang dimaksud pemikiran Islam ialah kegiatan umat Islam dalam mencari
hubungan sebab akibat atau asal mula dari suatu materi ataupun esensi serta renungan
terhadap sesuatu wujud, baik materinya maupun esensinya, sehingga dapat diungkapkan
hubungan sebab dan akibat dari sesuatu materi atau esensi, asal mula kejadiannya serta
substansi dari wujud atau eksistensi sesuatu yang menjadi objek pemikiran tersebut.2
Pemikiran Islam merupakan gagasan atau buah pikiran pemikir-pemikir Islam atau ulama
yang bersumber dari al-Quran dan al-Sunnah untuk menjawab persoalan-persoalan manusia
dan masyarakat yang timbul.
2. Jelasakan pengertian peradaban islam !
Setiap definisi yang diberi predikat tertentu menjadi sukar untuk dirumuskan.
Demikian juga hanya definisi peradaban Islam. Jika dilihat kepada data sejarah peradaban
Islam maju dan berkembang tidak hanya didukung oleh kaum muslimin tapi juga oleh orang-
orang non muslim seperti Hunain ibn Ishak, Theopolus, Almajusi dan lain-lain yang berada
dan bekerja dalam wilayah kekuasaan pemerintahan Islam. Jika melihat pada tingkat ini
dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa peradaban Islam itu merupakan hasil cipta karsa
dan rasa bersama dari orang-orang yang berada dalam wilayah kekuasaan pemerintahan
Islam tanpa memper-hatikan asal, bangsa, agama dan sebagainya.
3. Jelaskan perkembangan pemikiran islam pada masa nabi Muhammad SAW !
Islam yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad Saw telah membawa bangsa arab
yang semula terbelakang, bodoh, tidak beradap dan tidak terkenal,dan di abaikan oleh
bangsa lain, menjadi bangsa yang maju, ia dengan cepat bergerak mengembangkan
dunia,membina suatu ke budayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam
sejarah manusia hingga sekarang. Peristiwa penting yang memperlihatkan kebijaksanaan
Muhammad terjadi pada usia 35 tahun, Waktu itu bangunan Ka’bah rusak
berat.Perbaikan ka’bah di lakukan secara gotong royong, para penduduk Mekkah
membantu perkerjaan itu dengan sukarela. Tetapi pada saat terahir.ketika perkerjaan
tinggal mengangkat dan meletakkan hajar aswad di tempat semula, timbul perselisihan
karena setiap suku merasa berhak melakukan tugas terakhir dan terhormat. Perselisihan
semangkin memuncak maka pemimpin Qurais sepakat bahwa orang yang pertama
masuk ke ka’bah melalui pintu shafa, akan di jadikan hakim untuk memutuskan perkara.
Ternya orang pertama masuk itu adalh nabi Muhammad Saw.Ia pun di percaya menjadi
hakim, Ia lantas membentangkan kain dan meletakkan hajar aswad di tengah-tengah,
lalu meminta seluruh pemimpin suku memengang tepi kain dan mengangkatnya
secara bersama-sama.setelah sampai pada ketinggian tertentu, Muhammad meletakkan
batu itu pada tempatnya semula. Dengan demikian, perselisihan dapat di selesaikan
dengan bijaksana, dan semua kepala suku merasa puas dengan cara penyelesaian
seperti itu. Nabi Muhammad segera kembali ke Madina. Beliau mengatur organisasi
masyarakat kabila yang telah memeluk agama islam. Petugas keagamaan dan para dai
dikirim ke berbagai daerah dan kabila mengajarkan ajaran-ajaran islam, mengatur
peradilan, dan memungut zakat. Dua bulan setelah itu, Nabi menderita sakt demam.
Tenaganya dengan cepat berkurang. Pada hari senin 12 Rabi’ul Awal 11 H/8 Juni 632 M.,
Nabi Muhammad Saw wafat di rumah isterinya aisyah. Dari perjalan sejarah Nabi ini,
dapat di simpulkan bahwa Nabi Muhammad Saw, di samping sebagai pemimpin
agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik dan administrasi yang cakap.
Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil menundukkan
jazirah Arab ke dalam kekuasaannya.

4. Jelaskan perkembangan pemikiran islam pada masa Khulafaur Rosyidin !


Dalam Islam, ada empat khalifah pengganti Rasulullah setelah wafat untuk mengatur
kehidupan kaum muslim, yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan,
dan Ali bin Abbi Thalib. Keempatnya dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin. Khulafaur
Rasyidin bertugas menggantikan kepemimpinan Rasulullah dalam masalah kenegaraan, yaitu
sebagai kepala negara atau pemerintahan dan pemimpin agama.
Selama masa kepemimpinan, para khalifah banyak mencatatkan prestasi bagi peradaban
Islam. Sebagai umat muslim, sudah sepatutnya bagi kita untuk mengambil hikmah dari
kemajuan-kemajuan yang dicapai Islam.
Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah orang yang pertama kali memeluk agama Islam atau As-
Sabiqunal Awwalun. Ia merupakan sahabat Rasulullah yang paling setia dan sudah dianggap
sebagai saudaranya sendiri.
Ibnu Abbas menuturkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda: 'Andai saja aku boleh mengambil
khalil (kekasih) selain Allah, pasti aku akan memilih Abu Bakar Ah-Shiddiq, tetapi ia adalah
saudaraku dan sahabatku'.
Pada masa khalifah Abu Bakar, ia berhasil menumpas kaum murtad. Ketika Rasulullah wafat,
banyak orang Arab yang kembali murtad dan mulai tersebarnya kemunafikan. Atas izin Allah,
Abu Bakar memerintah tentara dan panglimanya kepada kaum murtad dan penguasa yang
zalim untuk diperangi. Hingga akhirnya keburukan hilang dan kebenaran kembali bersinar.
Dengan begitu ajaran Islam di Jazirah Arab semakin luas.

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq juga menginstruksikan kepada Khalid bin Walid bersama
rombongannya ke Irak dan Syam. Mereka diperintahkan untuk menarik hati masyarakat dan
mengajak mereka memeluk Islam. Kepemimpinan Abu Bakar juga memberikan jasa
terbesarnya, yaitu mengumpulkan Al-Qur'an. Ia memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit agar
menggabungkan al-Qur'an dari berbagai tempat penulisan, baik di kulit-kulit, dedaunan,
maupun yang dihafal kaum muslim.
Peristiwa tersebut terjadi setelah para penghafal Al-Qur'an banyak yang wafat dalam
peperangan Yamamah. Sehingga Abu Bakar khawatir jika penghafal Al-Qur'an semakin
sedikit, sehingga mengakibatkan hilangnya sebagian besar ayatnya.
Umar bin Khattab
Umar bin Khattab adalah Khulafaur Rasyidin kedua. Pengangkatan Umar bin Khattab menjadi
khalifah melalui proses musyawarah. Abu Bakar memberi usulan agar Umar bin Khattab
menjadi penggantinya, lalu diserahkan kepada persetujuan umat Islam. Pemilihan Umar bin
Khattab menjadi khalifah didasari adanya kekhawatiran peristiwa di Tsaqifah Bani Sa'idah,
kaum Anshar dan Muhajirin mengaku sebagai golongan yang berhak menjadi khalifah, dan
saat itu umat Islam baru saja menumpas kaum murtad.
Umar bin Khattab meraih prestasi dalam sejarah perluasan wilayah kekuasaan. Suriah
ditundukkan oleh pasukan Islam pada tahun 636 M. Penaklukan juga dilakukan di Hamah,
Qinnisrin, Laziqiyah, dan Aleppo. Tak hanya itu, Baysan dan Yerussalem juga dikepung
selama empat bulan, hingga akhirnya menyerahkan diri.
Pada masanya, Umar bin Khattab mendirikan beberapa dewan, baitul mal, mencetak uang,
membentuk kesatuan tentara untuk melindungi perbatasan, mengatur gaji, mengangkat
para hakim dan menyelenggarakan hisbah, yakni mengawasi pasar.
Khalifah Umar meletakkan prinsip demokratis dalam pemerintahannya. Bukan hanya pandai
menciptakan peraturan baru, ia juga memperbaiki dan mengkaji ulang kebijaksanaan yang
berlaku jika diperlukan demi tercapainya kemaslahatan umat Islam.
Utsman bin Affan
Utsman bin Affan memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah satu sahabat
Rasulullah. Ia mendapat julukan dzun nurain, yang artinya yang memiliki dua cahaya, karena
menikahi dua putri Rasul secara berurutan setelah salah satu meninggal.
Kekhalifahan Utsman bin Affan mempersembahkan karya terbaik kepada umat Islam, yakni
menyusun pembukuan Al-Qur'an. Hal itu dimaksudkan untuk mengakhiri perbedaan-
perbedaan dalam bacaan Al-Quran.
Hingga akhirnya dewan penyusunan Qur'an membuat sejumlah salinan naskah Al Qur'an
untuk dikirimkan ke berbagai wilayah sebagai pedoman yang benar.
Pada masa khalifah Utsman, perluasan wilayah Islam juga terus dilanjutkan. Daerah strategis
yang telah dikuasai Islam, seperti Mesir dan Irak terus dilindungi dan dikembangkan.
Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib masuk Islam ketika masih belia. Ia merupakan kalangan anak-anak pertama
yang masuk Islam, sehingga termasuk golongan As-Sabiqunal Awwalun. Ali merupakan
keponakan dan menantu Nabi Muhammad. Ia adalah putra Abu Thalib bin Abdul Muthalib,
yakni paman Rasul. Dan ia juga menikahi putri Rasulullah, yakni Fatimah Az-Zahra. Rasulullah
mengungkapkan kedudukan Ali di sisinya seperti kedudukan Nabi Harun di sisi Nabi Musa.
Diriwayatkan dari Sa'ad bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf, dari Ibrahim bin Sa'ad bin
Waqqash, dari ayahnya yang menuturkan bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Ali:
'Apakah engkau tidak ridha kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa?'.
Ali bin Abi Thalib terpilih untuk menggantikan Utsman bin Affan sebagai khalifah. Ia dilantik
oleh Thalhah bi Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Sa'ad bin Abi Waqqash, yang kemudian
diikuti oleh banyak orang, baik dari kalangan Anshar maupun Muhajirin. Pada masa
kekhalifahannya, Ali bin Abi Thalib menarik kembali tanah hibah yang telah dibagikan
Utsman bin Affan kepada kerabatnya ke kepemilikan negara. Ia juga menurunkan gubernur
yang tidak disenangi rakyat.
5. Jelaskan perkembangan pemikiran islam pada masa Bani Umayyah !
Setelah masa pemerintahan Khulafaurrasyidin berakhir, pemerintahan Islam dilanjutkan
oleh Bani Umayyah. Bani Umayyah didirikan oleh seorang sahabat dari suku Quraisy
bernama Mu‟awwiyah bin Abu Sufyan pada tahun 41 H/661 M hingga tahun 132 H/750 M
melalui peristiwa tahkim.1 Nama dinasti ini dinisbahkan kepada Umayyah bin „Abd Asy-
Syams, yaitu kakek buyut dari khalifah pertama bani Umayyah, Mu‟awwiyah bin Abu Sufyan.
Muawiyah adalah seorang penguasa yang ahli dan menguasai masalah politik, ahli siasat,
cerdik, kuat dan memiliki planning yang bagus dalam urusan pemerintahan. Maka bukan
sesuatu yang mengherankan jika dia dapat menjadi gubernur selama 22 tahun. Muawiyah
sebagai pendiri dinasti Bani Umayyah pada awalnya dipandang negatif oleh sebagian besar
sejarawan. Keberhasilannya memperoleh legalitas atas kekuasaannya dalam perang saudara
di Siffin dicapai melalui cara yang curang. Lebih dari itu, Muawiyah juga dituduh sebagai
pengkhianat prinsip-prinsip demokrasi yang diajarkan dalam Islam, karena dialah yang
memulai mengubah sistem kepemimpinan negara menjadi monarki atau kekuasaan raja
yang diwariskan turun-temurun.
Sistem Politik Kenegaraan Bani Umayyah
Sistem politik kenegaraan yang diterapkan pada masa pemerintahan Bani Umayyah
merupakan perpaduan antara sistem Islam dengan sistem Bizantium-Persia. Perpaduan ini
ternyata membawa kemajuan bagi Islam yang mana hal tersebut merupakan sebuah prestasi
yang mampu dicapai oleh Bani Umayyah, dan dapat juga dikatakan Bani Umayyah ini
mampu menanamkan dan memadukan Chauvimisme dan militerisme dalam aspek
pemerintahan. Kecakapannya dalam bidang politik dan militer sangat luar biasa, militer dan
tentara bani Umayyah dikenal sebagai tentara yang paling disiplin dalam sejarah peperangan
Islam.

Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah


a) Perluasan Wilayah
Masa pemerintahan Bani Umayyah terkenal sebagai suatu era agresif, dimana usaha
perluasan wilayah dan penaklukan yang terhenti sejak zaman keduakhulafaurrasyidin
terakhir menjadi fokus perhatiannya. Hanya dalam jangka waktu 90 tahun berkuasa, banyak
negeri di empat penjuru mata angin beramai-ramai masuk ke dalam kekuasaan Islam, yang
mana meliputi wilayah Spanyol, seluruh wilayah Jazirah Arab, Syiria, Palestina, Afrika Utara,
sebagian daerah, Irak, Persia, Afganistan, India dan negeri-negeri yang sekarang dinamakan
Turkmenistan, Uzbekistan dan Kirgiztari yang termasuk Soviet Rusia.
b) Bidang Pemerintahan.
Dalam hal administrasi pemerintahan, Bani Umayyah membentuk beberapaDiwan
(depertemen) yang terdiri dari:
1) Diwan Rasail, bertugas mengurus surat-surat negara. Diwan ini
terbagi dua macam, yaitu sekretariat negara pusat dan sekretariat
provinsi.

2) Diwan al-Kharaj, bertugas mengurus pajak. Diwan ini


dibentuk di setiap provinsi yang dikepalai oleh Shahib al-Kharaj.

3) Diwan al-Barid, merupakan badan intelijen yang bertugas


sebagai penyampai rahasia daerah kepada pemerintahan pusat.

4) Diwan al-Khatam, Mu‟awiyah merupakan orang pertama yang


mendirikan Diwan Khatam ini sebagai departemen pencatatan. Setiap
peraturan yang dikeluarkan khalifah harus disalin dalam suatu
register, kemudian yang asli harus disegel dan dikirim ke alamat
yang dituju.

5) Diwan Musghilat, bertugas untuk menangani berbagai kepentingan


umum.
c) Bidang Politik Kenegaraan
Peristiwa penting yang menjadi kemajuan dalam bidang politik kenegaraan pada masa
pemerintahan Bani Umayyah adalah peristiwa ‘Amul Jama’ah atau tahun persatuan umat
Islam. Peristiwa „amul jama’ah adalah bersatunya umat Islam kepada kekuasaan
Mu‟awwiyah.

d) Bidang Kemiliteran
Pada masa kekhalifahan Bani Umayyah, dibentuk organisasi militer yang
terdiri dari angkatan laut (al-bahriyah) dan angkatan kepolisian (as-syurtah).
e) Bidang Ekonomi
Pada masa pemerintahan Abdul Malik, perkembangan bidang perdagangan dan ekonomi
dan teraturnya pengelolaan pendapatan negara yang didukung oleh keamanan dan
ketertiban yang terjamin telah membawa masyarakatnya pada tingkat kemakmuran.
Realisasinya dapat dilihat dari hasil penerimaaan pajak di wilayah Syam saja tercatat
1.730.000 dinar emas dalam setahun.14 Kemakmuran masyarakat Bani Umayyah juga
terlihat pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Kemiskinan dan kemelaratan telah
dapat diatasi pada masa pemerintahan khalifah ini.
f) Bidang Pendidikan dan ilmu pengetahuan
Bidang Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan.
Menurut Jurji Zaidan (George Zaidan), terdapat beberapa kemajuan yang
diraih pada masa Bani Umayyah dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan,
diantaranya sebagai berikut:
1) Pengembangan bahasa Arab.
2) Marbad sebagai kota pusat kegiatan ilmu.
3) Ilmu qira‟at.
4) Ilmu tafsir.
5) Ilmu hadist
6) Ilmu fiqh.
7) Ilmu nahwu.
8) Ilmu tarikh.
9) Usaha penerjemahan.
Diantara ilmu pengetahuan lain selain ilmu keagamaan juga dikembangkan
seperti ilmu pengobatan, ilmu hisab dan sebagainya. Mereka mengkhususkan
menerjemahkan buku-buku yang berbahasa Latin yang berkembang dari
Yunaniditerjemahkan ke bahasa Arab.
g) Bidang Pengembangan Bahsa Arab
Khalifah Bani Umayyah berupaya meneruskan tradisi menjaga kemurnian bahasa Arab
sebagaimana yang telah dilakukan pada masa-masa sebelumnya. Pada masa tersebut,
tepatnya ketika pemerintahan khalifah Abdul Malik, dinyatakan dengan tegas bahwa bahasa
resmi kerajaan adalah bahasa Arab. Dengan demikian bahasa-bahasa lain yang mendominasi
di wilayah kekuasaan semakin tergantikan oleh bahasa Arab. Selain penetapan kebijakan
bahasa Arab sebagai bahasa resmi kerajaan, juga dilakukan beberapa kebijakan-kebijakan
lain yang bertujuan untuk mengembangkan bahasa Arab pada masa pemerintahan Bani
Umayyah, diantaranya:
1) Menggantikan mata uang yang sebelumnya memakai bahasa Persia dan
Bizantium dengan mata uang baru yang berisi tulisan-tulisan
berbahasa Arab.
2) Penyempurnaan konten bahasa Arab yang mencakup penambahan
titik-titik pada huruf Arab dan perumusan tanda vokal dhommah ,
fathah , dan kasroh agar memudahkan bagi orang-orang non-
Arab untuk membaca tulisan berbahasa Arab. Selain itu juga pada
aspek kosakata, sehingga muncul istilah-istilah berbahasa Arab yang
cukup memadai yang bisa digunakan dalam bidang hukum, tata negara,
retorika, tata bahasa, dan lain sebagainya. Namun sayangnya
belum merambah pada bidang kedokteran, filsafat, dan ilmu sains.

Anda mungkin juga menyukai