Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERADABAN ISLAM PADA MASA UTSMAN BIN AFFAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Dosen Pengampu :Nur Khamidah, S.S., M.Hum.

Disusun Oleh :
1. Muhamad Syamsul Huda(932503120)
2. Iklima Izzatun Nisa'(932501120)
3. Syafa’atun Nisak (932501220)

KELAS A
PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2020

i
Kata Pengantar

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Tuhan Maha Esa senantiasa kita


ucapkan, Atas rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kami panjatkan kepada Nabi
Muhammad beserta para keluarga dan sahabat. sasemoga syafa’atnya mengalir
pada kita kelak.

Dengan pertolongannya kami bisa menyelesaikan makalah berjudul


“Sejarah Peradaban Isalm pada Masa Utsman Bin Affan”.Pada isi makalah akan
diuraikan sejarah peradaban pada zaman khalifah utsman bin affan. Makalah ini
dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah sejarah peradaban islam. Dalam
penyusunan makal ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak,
kami telah berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang
semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan. Walaupun di dalam
pembuatannya kami menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan kami.

.Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan trimakasih
yang sebesar-besarnya khususnya kepada Nur Khamidah, S.S., M.Hum. selaku
dosen pembimbing sejarah peradaban islam. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan dan pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.Oleh
karena itu kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca agar perbaikan dapat dilakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I 1

Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penulis 2

BAB II3

Pembahasan 3

A. Biografi Khalifah Utsman bin Affan 3

B. Visi dan Misi Khalifah Utsman bin Affan 4

C. Peradaban Islam pada Masa Khalifah Utsamn bin Affan 7

D. Situasi Setelah Terbua Khalifah Utsman bin Affan 7

BAB III 10

Penutup 10

Daftar Pustaka11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat penting saat kita akan
membangun masa depan. Dengan itu kita bisa tahu apa dan bagaimana
perkembangan islam pada masa lampau. Namun kadang kita sebagai umat
islam malas untuk melihat sejarah. Sehingga kita cenderung berjalan tanpa
tujuan dan mungkin menggulangi kesalahan yang pernah ada di masa lalu.
Disinilah sejarah berfungsi sebagai cerminan bahwa dimasa silam terjadi
sebuah kisah yang patut kita pelajari untuk merancang matang-matang untuk
masa depan yang lebih cemerlang tanpa tergoyahlah dengan kekuatan
apapun.
Perkembangan Islam pada zaman Nabi Muhammad dan para sahabat
adalah merupakan agama Islam pada zaman keemasan, hal itu bisa terlihat
bagaimana kemurnian Islam itu sendiriKemudian pada zaman selanjutnya
yaitu zaman para sahabat, terkhusus pada zaman Khalifah empat atau yang
lebih dikenal dengan khulafaurrasyidin, Islam berkembang dengan pesat. Hal
itu tentunya tidak terlepas dari para pejuangan yang sangat gigih dalam
mempertahankan dan juga dalam menyebarkan Islam sebagai agma tauhid
yang diridhai.
Kedatangan Islam di Nusantara membawa aspek-aspek dalam dimensi
yang sangat luas termasuk system politik, ekonomi, budaya, bahasa, dan
aksara. Mengikuti Koentjaraningrat, yang diikuti pula oleh Badri Yatim,
perradaban sering dipaki untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai
system teknologi, seni bangunan, seni rupa, system kenegaraan, dan ilmu
pengetahuan yang maju dan kompleks1.
1
BadriYatim.SejarahPeradabanIslam(DirasahIslamiyahII).(Jakarta:Manajemen
GrafindoPersada,1993),hlm2;Koentjaraningrat. Kebudayaan,Mentalitas,danPembangunan.
(Jakarta:Gramedia,1985),hlm10.
Landasan peradaban Islam adalah kebudayaan Islam, terutama wujud
idealnya, sehinga aspek-aspek yang dijangkau oleh peradaban Islam pun
meliputi tujuan aspek kebudayaan. Ketuju aspek tersebut ialah sistem religi,
sistem ilmu pengetahuan, organisasi kemasyarakatan, bahasa, kesenian,
sistem mata pencaharian, serta sistem teknologi dan peralatan.
Sistem aksara, sebagai sarana perpindahan ilmu pengetahuan dari satu
masyarakat ke masyarakat yang lainnya, dengan demikian juga merupakan
salah satu aspek peradaban. Aksara Arab adalah sistem aksara yang utama
digunakan di dunia Islam. Bersama masuknya Islam di Indonesia, aksara
Arab diserap dan mengambil bentuk kreatif menjadi aksara jawi atau pegon.
Aksara ini dengan cepat menjadi sistem tulis utama.

1.1 Rumusan Masalah


1. Bagaimana biografi Khalifah Utsman bin Affan?
2. Apa saja visi dan misi Khalifah Utsman bin Affan?
3. Peradaban Islam pada Khalifah Utsman bin Affan?
4. Bagaimana situasi setelah terbunuhnya Khalifah Utsman bin
Affan?
2.1 Tujuan Penuluis
1. Untuk mengetahui biografi masa Khalifah Utsman bin Affan.
2. Untuk mengetahui visi dan misi Khalifah Utsman bin Affan.
3. Untuk mengetahui peradaban Islam pada masa Khalifah Utsman
bin Affan
4. Untuk mengetahui dampak situasisetelah peristiwa terbunuhnya
Khalifah utsman bin Affan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Khalifah Utsman bin Affan


Nama beliau adalahUtsman bin Affan bin Abil ‘Ash bin
Umayyah bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin
Murrah bin Ka’ab bin Luwa’I bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr
bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar
bin Adnan2.
Abu Amr, Abu Abdullah al-Quroiysi, al-Umawi Amirul mukmin
Dzun Nuraini yang telah berhijrah dua kali dan suami dari dua orang putri
Rasulullah, ibu beliau bernama Arwan binti Kuraiz bin Rabi’ah bin
Hubaib Bin Abdusy Syams dan neneknya bernama Ummu Hakim Bidha’
binti Abdul Muththalib paman Rasulullah3.
Kalifah Utsman bin Affan lahir pada tahun 576Mdi Thoif
sebagian pendapat ada yang mengatakan di Makkah, kalifah Utsman bin
Affan masuk Islam pada usia 30 tahun lantaran ajakan Abu Bakar, dan
menjadi salah satu seorang sahabat dekat Nabi. Masa pemerintahan
Khalifa Utsman bin Affan yang terpanjang dari semua Khalifah di zaman
Khulafaur Rasyidin yaitu 12 tahun.
Utsman terkenal sebagai seorang yang saleh, pandai menjaga
kehormatan diri hal itu dapat dilihat dari sifatnya yang pemalu, budiman,
penyabar, penyantun, lemah lembut dan dermawan4. Kesalehan sosialnya
terbukti dan memebeli telaga milik Yahudi seharga 12.000 dirham dan
mengghibahkannya kepada kaum muslimin pada saat hijrah ke Yastrib.
Mewakafkan tanah seharga 15.000 dinar untuk perluasan Masjid Nabawi.
2
Ibnu Katsir, Al Bidayah Wan Nihayah, Trej. Abu Uhsan al-Atsari (Jakarta: Darul Haq, 2004), 319.
3
Ibid.
4
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013), 84.

3
Menyerahkan 940 ekor unta, 60 ekor kuda, 10.000 dinar untuk keperluan
Jaisyul Usrah pada Perang Tabuk. Setiap hari jum’at, Khalifah Utsman bin
Affan membebaskan seorang budak laki-laki dan budak perempuan.
2.2 Visi dan MIsi Khalifah Utsman bin Affan
Mengetahui visi dan misi Utsman bin Affan dalam menjalankan
kekhalifahannya,dapat dilihat dari isi pidato setelah Utsman bin Affan
dilantik atau dibai’at menjadi Khalifah ketiga negara Madinah, beliau
menyampaikan pidato penerimaan jabatan sebagai berikut.
“Sesungguhnya kamu selcalian berada di negeri yang tidak kekal dan
dalam pemerintahan yang selalu berganti. Maka bersegeralah berbuat
baik menurut kemampuan kamu untuk menyongsong waktu akhir
kamu,
maka sampailah waktunya untuk saya berkhidmat kepada kamu setiap
saat. Ingatlahsesungguhnya dunia ini diliputi kepalsuan maka janganlah
dipermainkan kehidupan dunia dan jangan mepalsuan mempermainkan
kamu terhadap Allah. Beriktibarlah kamu dengan orang yang telah lalu,
kemudian bersungguh-sungguh dan janganlah melupakannya, karena
sesungguhnya msa itu tidak akan melupakan kamu. Di manakah di
dunia ini terdapat pemerintahan yang bertahan lama? jauhkanlah
sebagaimanan Allah merintahkannya, tuntutlah akhirat sesungguhnya
Allah telah memberikannya, sebagai tempat yang lebih baik bagi kamu.
Allah berfirman, berihlah perumpamaan kepada mereka (manusia),
kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang kami turunkan dari
langit, maka jadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi,
kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh
angin. Allah maha kuasa atas segala sesuatu.(Q.S. Al-Kahfi:45)‘5.
Pidato di atas, menggambarkan dirinyan sebagi sufi, dan citra
pemerintahannya lebih bercorak agama daripada corak politik, dalam
pidato itu, Utsman mengingatkan beberapa hal penting:

5
Abd Al-Wahid An-Najjar. Al-khulafah ar-Rasyidin. (Bairut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyat,1990), hlm.
247-248

4
1. Agar umsat Islam selalu berbuat baik sesuai kemampuan sebagai bekal
menghadapi hari kematian dan akhirat sebagai tempat yang lebih baik
yang disediakan oleh Allah.
2. Agar umat Islam jangan tertipu kemewahan hidup dunia yang penuh
kepalsuan sehingga membuat mereka lupa kepada Allah.
3. Agar umat Islam mau mengambil iktibar pelajaran dari masa lalu,
mengambil yang baik dan menjahukan yang buruk.
4. Sebagai Khalifah ia akan melaksanakan perintah Al-Qur’an dan
Sunnah Rasul.
5. Di samping beliau akan meneruskan apa yang telah dilakukan para
peandahulu, dan juga akan membuat hal baru yang membawa pada ke
bijakan.
6. Umat Islam boleh mengkritiknya apabila ia menyimpang dari
ketentuan hokum6.

Roda pemerintahan khalifah Utsman bin Affan pada dasarnnya


tidak berbeda dari pendahulunya. Dalam pidato pembai’atannya, ia
tegaskan akan meneruskan kebiasaan yang dibuat pendahulu. Pemegang
kekuasaan tertinggi berada di tangan Khalifah, pemegangdan pelaksana
kekuasaan eksekutif. Pelaksanaan tugas eksekutif dipusat dan dibantu oleh
sekertaris negara dan dijabat oleh Marwan bin Hakam, anak paman
Khalifah. Jabatan ini sangat strategis, karena mempunyai wewenang untuk
memengaruhi keputusan Khalifah, karena dalam peraktiknya, Marwan
tidak hanya sebagai sekertaris negara, tetapi juga sebagai penasehat pribadi
Khalifah. Selain sekertaris negara Khalifah Utsman bin Affan juga dibantu
oleh pejabat pajak, pejabat kepolisian, pejabat keuangan, atau Baitul Mal,
seperti pada masa pemerintahaan Umar bin Khatab7.

Untuk pelaksanaan administrasi pemerintah daerah, Utsman bin


Affan mempercayakannya kepada seorang gubernur untuk setiap wilayah

6
Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 142
7
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam,(Bandung: cv pustaka setia, 2008), hal. 91

5
atau profinsi, pada masanya wilayak kekuasaan negara Madinah dibagi
menjadi sepuluh provensi, yaitu:

1. Nafi’ bin Al-Haris Al-Khuza’i, amir wilayah Makah.


2. Sufyan bin Abdullah Ats-Tasqafi, amir wilayah Thaif.
3. Ya’la bin Munabbih Halif Bani naufal bin Abd Manaf, amir wilayah
Shan’a.
4. Abdullah bin Abi Rabiah, amir wilayah Al-Janad.
5. Utsman bin Abi Al-Ash Ats-Tasqofi, amir wilayah Bahrain.
6. Al-Mughirah bin Syu’bah Ats-Tasqafi, amir wilayah Kufah.
7. Abu Musa Abdullah bin Qais Al-Asy’ari, amir wilayah Bashrah.
8. Muawiyah bin Abi Sufyan, amir wilayah Damaskus.
9. ‘Umar bin Sa’ad, amir wilayah Himsah.
10. Amr bin Al-Ash As-Sahami, amir wilayah Mesir.
Setiap amir atau gubernur adalah wakil Khalifah didaerah untuk
melaksanaknan tugas administrasi pemerintahan dan bertanggung jawab
kepadanya. Seseorang amir diangakat dan diberhentikan oleh Khalifah.
Kedudukan gubernur di samping kepala pemerintaan daerah, juga sebagai
pemimpin agama, pemimpin ekspedisi militer, penetap undang-undang,
dan pemutus perkara, yang dibantu oleh sekertaris, pejabat pajak, pejabat
keuangan atau baitul mal, dan pejabat kepolisian8.
Adapun kekuasaan legeslatif dipegan oleh Dewan Penasehat
atau Majelis Syura, tempat Khalifah mengadakan musyawarah atau
konsultasi dengan para sahabat. Majelis ini memberikan saran, usul, dan
nasihat pada Khalifah tentang beberapa masalah penting yang dihadpi
negara. Tetapi,pengambilan keputusan terakhir berada di tangan Khalifah.
Artinya berbagai peraturan dan kebijaksanaan, di luar ketentuan Al-Qur’an
dan Sunnah, dibicarakan di dalam majelis itu dan diputuskan oleh khalifah
atau persetujuan anggota majelis. Dengan demikian, Majelis syura diketuai
oleh Khalifah.
2.3 Peradaban Islam pasda Masa Khalifah Utsman bin Affan
8
Ibid, hal. 92

6
Karya besar monumental Khalifah Utsman adalah membukukan
mushaf Al-Qur’an.pembukuan ini didasarkan atas alasan dan
pertimbangan untuk mengakhiri perbedaan bacaan di kalangan umat Islam
yang diketahui pada saat ekspedisi militer ke Armenia dan Azerbaijan.
Pembukaan ini dilaksanakan oleh suatu kepanitiaan yang diketuai oleh
Zaid bin Tsabit.
Adapun kegiatan pembangunan di wilayah Islam yang luas itu,
meliputi pembangunan daerah-daerah pemukiman, jembatan, jalan,
masjid, wisma tamu, pembangunan kota-kota baru yang kemudian tumbuh
pesat. Semua jalan yang menuju ke Mandina dilengkapi dengan khafilah
dan fasilitas bagi para pendatang. Masjid Nabi di Madinah diperluas.
Tempat persediaan air dibangun di Madinah, di kota-kota padang pasir,
dan di lading-ladang peternak unta dan kuda9. Pembangunan berbagai
sarana umum ini menunjukkan bahwa Utsman sebagai Khalifah sangat
memerintahkan kemaslahatan public sebagai bentuk dari menifestasi
kebudayaan sebuah masyarakat.
2.4 Situasi Setelah Terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan
Khalifah Utsman bin Affan telah dibunuh oleh para pemberontak,
setelah berhari-hari telah dikepung di rumahnya dan diantara pemberontak
ada yang masuk ke dalam rumah Utsman, membunuh beliau yang ketika
itu sedang membaca al-Qur‟an.
Para pemberontakan menganggap pembunuhan Khalifah Utsman
bin Affan sudah sempurna, salah seorang dari pengikut Abdullah bin
Saba’ meneriakan “apabilah darah seseorang halal bagi kita, maka
rampaslah semua yang ada di dalam rumahnya”. Para pengikut Abdullah
bin Saba’ menyebar di dalam rumah10. Para pengikut Abdullah bin Saba’
merampas yang ada di Khalifah Utsman bin Affan, bahkan diantara
mereka ada yang menyerang dan merampok harta yang ada.

9
Jamil Ahmad, Seratus Muslim Terkemuka, Terj. Tim Penerjemah Pustakawan Firdaus
Jakarta:1984. Hal. 38; Lihat pula Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 147
10
Ali Muhammad Ash-Shallabi, Biografi Utsman bin Affan, Terj. Umarul Faruq Abubakar (Solo:
Beirut, 2014), hal. 358.

7
Setelah pengikut Abdullah bin Saba‟merampok dirumah
Utsma,mereka saling memanggil dan mengatakan “berlomba-lombalah
menuju baitul mal, jangan sampai ada yang mendahului kalian, ambillah
apayang ada didalamnya”. Para penjaga baitul mal mendengar suara
mereka, tapi tidak ada di sana kecuali dua kantong makanan, Mereka
mengatakan “selamatkanlah diri kalian, sesungguhnya mereka
menginginkan dunia” para pengikutAbdullahbinSaba‟pun memasuki baitul
mal dan mengambil apa yang ada didalamnya11.
Orang-orang shaleh sangat sedih dengan pembunuhan Utsman,
mereka pun menangis, akan tetapi mereka bingung apa yang harus mereka
lakukan. sedangkan tentara Abdullah bin Saba’ menguasai Madina. Tentara
Abdullah bin Saba’ menebarkan kerusakan dan melarang penduduknya
melakukan apapun, mereka merancang strategi Abdullah bin Saba yang
sangat senang karena targetnya telah tercapai.
Banyak diantara mereka berhenti dari kebrutalan setelah Khalifah
Utsman bin Affan terbunuh dan berfikir. Mereka tidak menyangka bahwa
semua itu akan berakhir dengan pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan.
Kaum pemberontak sendiri juga bingung setelah apa yang dilakukannya.
Mereka sadar bahwa umat Islam harus mempunyai seorang yang pantas
menjadi khalifah, mereka juga menyadari bahwa tidak ada seorang pun
diantara mereka sendiri yang dapat di baiat sebagai Khalifah. Terbunuhnya
khalifah yang ketiga yaitu khalifah Utsman bin Affan merupakan
bertandak buruk, yang ditndai terjadinya kerisis baru yang lebih hebat lagi
dikalnagn umat Islam.
Sepeninggalan khalifah Utsman bin Affan timbul peperangan-
peperangan diantara kaum Muslimin sendiri (perang saudara) yang diawali
dengan berbagi macam fitnah diantara mereka12. Dan menyebabkan
ketidak stabilan. Beberapa hari pembunuhan khalifah Utsman bin Affan
stabilitas keamanan kota Madinah menjadi rawan,
11
Ibid.
12
Imam Munawwir, Mengenal Pribadi 30 Pendekar dan Pemikir Islam (Surabaya: PT. Bima Ilmu,
2006), hal. 87.

8
Gafiqy bin harb memegang keamanan ibu kota Islam itu kira-kira
lima hari sampai terpilihnya khalifah yang baru.memegan keamanan ibu
kota islam sekitar 5 hari sampai terpilihnya khalifah yang baru, kemudian
Ali bin Abi Tholib mengantikan khalifah Utsman bin Affan yang
menerima baiat dari sejumlah kaum muslimin13.

13
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2013),
hal. 109.

9
BAB III
PENUTUP

a. KESIMPULAN
Nama beliau adalahUtsman bin Affan bin Abil ‘Ash bin Umayyah
bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin
Ka’ab bin Luwa’I bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah
bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Adnan.
Kalifah Utsman bin Affan lahir pada tahun 576M di Thoif, dan
masuk Islam pada usia 30 tahun lantaran ajakan Abu Bakar. Khalifah
Ustman bin Affan memerintah selama 12 tahun dengan berbagai prestasi.
Salah satu prestasinya ialah kodifikasi Al-qur’an, yang mana berkat upaya
beliau keaslian mushaf Al-qur’an tetap terjaga hingga sekarang.
Khalifah Utsman bin Affan telah dibunuh oleh para pemberontak,
setelah berhari-hari telah dikepung di rumahnya dan diantara pemberontak
ada yang masuk ke dalam rumah Utsman, membunuh beliau yang ketika
itu sedang membaca al-Qur‟an.

10
DAFTAR PUSTAKA

Supriadi, Dedi, M.Ag.

11

Anda mungkin juga menyukai