Disusun Oleh :
1. Muhamad Syamsul Huda(932503120)
2. Iklima Izzatun Nisa'(932501120)
3. Syafa’atun Nisak (932501220)
KELAS A
PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2020
i
Kata Pengantar
.Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan trimakasih
yang sebesar-besarnya khususnya kepada Nur Khamidah, S.S., M.Hum. selaku
dosen pembimbing sejarah peradaban islam. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan dan pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.Oleh
karena itu kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca agar perbaikan dapat dilakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I 1
Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulis 2
BAB II3
Pembahasan 3
BAB III 10
Penutup 10
Daftar Pustaka11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Menyerahkan 940 ekor unta, 60 ekor kuda, 10.000 dinar untuk keperluan
Jaisyul Usrah pada Perang Tabuk. Setiap hari jum’at, Khalifah Utsman bin
Affan membebaskan seorang budak laki-laki dan budak perempuan.
2.2 Visi dan MIsi Khalifah Utsman bin Affan
Mengetahui visi dan misi Utsman bin Affan dalam menjalankan
kekhalifahannya,dapat dilihat dari isi pidato setelah Utsman bin Affan
dilantik atau dibai’at menjadi Khalifah ketiga negara Madinah, beliau
menyampaikan pidato penerimaan jabatan sebagai berikut.
“Sesungguhnya kamu selcalian berada di negeri yang tidak kekal dan
dalam pemerintahan yang selalu berganti. Maka bersegeralah berbuat
baik menurut kemampuan kamu untuk menyongsong waktu akhir
kamu,
maka sampailah waktunya untuk saya berkhidmat kepada kamu setiap
saat. Ingatlahsesungguhnya dunia ini diliputi kepalsuan maka janganlah
dipermainkan kehidupan dunia dan jangan mepalsuan mempermainkan
kamu terhadap Allah. Beriktibarlah kamu dengan orang yang telah lalu,
kemudian bersungguh-sungguh dan janganlah melupakannya, karena
sesungguhnya msa itu tidak akan melupakan kamu. Di manakah di
dunia ini terdapat pemerintahan yang bertahan lama? jauhkanlah
sebagaimanan Allah merintahkannya, tuntutlah akhirat sesungguhnya
Allah telah memberikannya, sebagai tempat yang lebih baik bagi kamu.
Allah berfirman, berihlah perumpamaan kepada mereka (manusia),
kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang kami turunkan dari
langit, maka jadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi,
kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh
angin. Allah maha kuasa atas segala sesuatu.(Q.S. Al-Kahfi:45)‘5.
Pidato di atas, menggambarkan dirinyan sebagi sufi, dan citra
pemerintahannya lebih bercorak agama daripada corak politik, dalam
pidato itu, Utsman mengingatkan beberapa hal penting:
5
Abd Al-Wahid An-Najjar. Al-khulafah ar-Rasyidin. (Bairut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyat,1990), hlm.
247-248
4
1. Agar umsat Islam selalu berbuat baik sesuai kemampuan sebagai bekal
menghadapi hari kematian dan akhirat sebagai tempat yang lebih baik
yang disediakan oleh Allah.
2. Agar umat Islam jangan tertipu kemewahan hidup dunia yang penuh
kepalsuan sehingga membuat mereka lupa kepada Allah.
3. Agar umat Islam mau mengambil iktibar pelajaran dari masa lalu,
mengambil yang baik dan menjahukan yang buruk.
4. Sebagai Khalifah ia akan melaksanakan perintah Al-Qur’an dan
Sunnah Rasul.
5. Di samping beliau akan meneruskan apa yang telah dilakukan para
peandahulu, dan juga akan membuat hal baru yang membawa pada ke
bijakan.
6. Umat Islam boleh mengkritiknya apabila ia menyimpang dari
ketentuan hokum6.
6
Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 142
7
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam,(Bandung: cv pustaka setia, 2008), hal. 91
5
atau profinsi, pada masanya wilayak kekuasaan negara Madinah dibagi
menjadi sepuluh provensi, yaitu:
6
Karya besar monumental Khalifah Utsman adalah membukukan
mushaf Al-Qur’an.pembukuan ini didasarkan atas alasan dan
pertimbangan untuk mengakhiri perbedaan bacaan di kalangan umat Islam
yang diketahui pada saat ekspedisi militer ke Armenia dan Azerbaijan.
Pembukaan ini dilaksanakan oleh suatu kepanitiaan yang diketuai oleh
Zaid bin Tsabit.
Adapun kegiatan pembangunan di wilayah Islam yang luas itu,
meliputi pembangunan daerah-daerah pemukiman, jembatan, jalan,
masjid, wisma tamu, pembangunan kota-kota baru yang kemudian tumbuh
pesat. Semua jalan yang menuju ke Mandina dilengkapi dengan khafilah
dan fasilitas bagi para pendatang. Masjid Nabi di Madinah diperluas.
Tempat persediaan air dibangun di Madinah, di kota-kota padang pasir,
dan di lading-ladang peternak unta dan kuda9. Pembangunan berbagai
sarana umum ini menunjukkan bahwa Utsman sebagai Khalifah sangat
memerintahkan kemaslahatan public sebagai bentuk dari menifestasi
kebudayaan sebuah masyarakat.
2.4 Situasi Setelah Terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan
Khalifah Utsman bin Affan telah dibunuh oleh para pemberontak,
setelah berhari-hari telah dikepung di rumahnya dan diantara pemberontak
ada yang masuk ke dalam rumah Utsman, membunuh beliau yang ketika
itu sedang membaca al-Qur‟an.
Para pemberontakan menganggap pembunuhan Khalifah Utsman
bin Affan sudah sempurna, salah seorang dari pengikut Abdullah bin
Saba’ meneriakan “apabilah darah seseorang halal bagi kita, maka
rampaslah semua yang ada di dalam rumahnya”. Para pengikut Abdullah
bin Saba’ menyebar di dalam rumah10. Para pengikut Abdullah bin Saba’
merampas yang ada di Khalifah Utsman bin Affan, bahkan diantara
mereka ada yang menyerang dan merampok harta yang ada.
9
Jamil Ahmad, Seratus Muslim Terkemuka, Terj. Tim Penerjemah Pustakawan Firdaus
Jakarta:1984. Hal. 38; Lihat pula Suyuthi Pulungan, op. cit., hlm. 147
10
Ali Muhammad Ash-Shallabi, Biografi Utsman bin Affan, Terj. Umarul Faruq Abubakar (Solo:
Beirut, 2014), hal. 358.
7
Setelah pengikut Abdullah bin Saba‟merampok dirumah
Utsma,mereka saling memanggil dan mengatakan “berlomba-lombalah
menuju baitul mal, jangan sampai ada yang mendahului kalian, ambillah
apayang ada didalamnya”. Para penjaga baitul mal mendengar suara
mereka, tapi tidak ada di sana kecuali dua kantong makanan, Mereka
mengatakan “selamatkanlah diri kalian, sesungguhnya mereka
menginginkan dunia” para pengikutAbdullahbinSaba‟pun memasuki baitul
mal dan mengambil apa yang ada didalamnya11.
Orang-orang shaleh sangat sedih dengan pembunuhan Utsman,
mereka pun menangis, akan tetapi mereka bingung apa yang harus mereka
lakukan. sedangkan tentara Abdullah bin Saba’ menguasai Madina. Tentara
Abdullah bin Saba’ menebarkan kerusakan dan melarang penduduknya
melakukan apapun, mereka merancang strategi Abdullah bin Saba yang
sangat senang karena targetnya telah tercapai.
Banyak diantara mereka berhenti dari kebrutalan setelah Khalifah
Utsman bin Affan terbunuh dan berfikir. Mereka tidak menyangka bahwa
semua itu akan berakhir dengan pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan.
Kaum pemberontak sendiri juga bingung setelah apa yang dilakukannya.
Mereka sadar bahwa umat Islam harus mempunyai seorang yang pantas
menjadi khalifah, mereka juga menyadari bahwa tidak ada seorang pun
diantara mereka sendiri yang dapat di baiat sebagai Khalifah. Terbunuhnya
khalifah yang ketiga yaitu khalifah Utsman bin Affan merupakan
bertandak buruk, yang ditndai terjadinya kerisis baru yang lebih hebat lagi
dikalnagn umat Islam.
Sepeninggalan khalifah Utsman bin Affan timbul peperangan-
peperangan diantara kaum Muslimin sendiri (perang saudara) yang diawali
dengan berbagi macam fitnah diantara mereka12. Dan menyebabkan
ketidak stabilan. Beberapa hari pembunuhan khalifah Utsman bin Affan
stabilitas keamanan kota Madinah menjadi rawan,
11
Ibid.
12
Imam Munawwir, Mengenal Pribadi 30 Pendekar dan Pemikir Islam (Surabaya: PT. Bima Ilmu,
2006), hal. 87.
8
Gafiqy bin harb memegang keamanan ibu kota Islam itu kira-kira
lima hari sampai terpilihnya khalifah yang baru.memegan keamanan ibu
kota islam sekitar 5 hari sampai terpilihnya khalifah yang baru, kemudian
Ali bin Abi Tholib mengantikan khalifah Utsman bin Affan yang
menerima baiat dari sejumlah kaum muslimin13.
13
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2013),
hal. 109.
9
BAB III
PENUTUP
a. KESIMPULAN
Nama beliau adalahUtsman bin Affan bin Abil ‘Ash bin Umayyah
bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin
Ka’ab bin Luwa’I bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah
bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Adnan.
Kalifah Utsman bin Affan lahir pada tahun 576M di Thoif, dan
masuk Islam pada usia 30 tahun lantaran ajakan Abu Bakar. Khalifah
Ustman bin Affan memerintah selama 12 tahun dengan berbagai prestasi.
Salah satu prestasinya ialah kodifikasi Al-qur’an, yang mana berkat upaya
beliau keaslian mushaf Al-qur’an tetap terjaga hingga sekarang.
Khalifah Utsman bin Affan telah dibunuh oleh para pemberontak,
setelah berhari-hari telah dikepung di rumahnya dan diantara pemberontak
ada yang masuk ke dalam rumah Utsman, membunuh beliau yang ketika
itu sedang membaca al-Qur‟an.
10
DAFTAR PUSTAKA
11