Anda di halaman 1dari 26

ISLAM PADA MASA USMAN BIN AFFAN DAN

ALI BIN ABI THALIB

Disusun Oleh : 1. Karimatul Fadilah


2. Khamida Oktriyana
Mata Kuliah : Sejarah Kebudayaan Islam dan
Budaya Lokal
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Idham Juanda, M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MA’ARIF


KALIREJO LAMPUNG TENGAH

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

Rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

tentang Islam pada masa usman bin afan dan ali bin abu thalib. Dan juga kami

berterima kasih pada Bpk Idham Juanda, M.Pd.I selaku Dosen mata kuliah Sejarah

Kebudayaan Islam dan Budaya lokal, yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini

terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap

adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa

yang akan datang.

Kalirejo,13 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................i


KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................2
C. Tujuan .................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi Utsman Bin Affan..................................................................3
B. Pengangkatan Utsman Bin Affan Sebagai Khalifah.............................4
C. Pemerintahan Pada Masa Utsman Bin Affan (644-656m/23-35h)
..............................................................................................................7
D. Kebijakan Dan Prestasi Pada Masa Khalifah Utsman Bin Affan.........11
E. Biografi Ali Bin Abi Thalib..................................................................12
F. Pengangkatan Ali Bin Abi Tholib Sebagai Khalifah............................13
G. Pemerintahan Pada Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib.......................15
H. Kebijakan Dan Prestasi Pada Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib........16
I. Peristiwa Pada Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib..............................18

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..........................................................................................20
B. Saran ....................................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peradaban Islam merupakan terjemahan dari kata al-Hadharah al-Islamiyyah,


yang sering juga diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai kebudayaan.
Peradaban Islam ini dulunya telah berkembang pesat sejak Nabi Muhammad,
serta para sahabat seperti Usman Bin Affan, dimana bangsa Arab yang dulunya
terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan bangsa-bangsa lain, menjadi
bangsa yang sangat maju, seperti bidang ilmu pengetahuan, ketatanegaraan, seni
rupa, seni bangunan.
Dan di dalamnya terdapat nilai-nilai Al-Qur'an dan Hadist, serta semua wilayah
kekuasaan islam menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Arab oleh karena itu
peradaban ini sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang,
bahkan kemajuan barat pada mulanya bersumber dari peradaban islam yang
masuk melalui spanyol, hingga tiba pada masa khalifah Usman dibunuh
peradaban islam pada sudah mulai menurun, kemudian digantikan oleh khalifah
Ali bin Abi Thalib.
Hal ini di karenakan perpecahan kekuatan politik islam, selain itu
kemerosotan juga terjadi dikarenakan merosotnya akhlak, ungkapan-ungkapan
juga tidak lagi menggunakan satu bahasa atau bahasa arab, bahkan peran arab
juga sudah menurun, selain itu peran islam saat ini sebagai pembuat sejarah telah
dipisahkan dalam kehidupan Islam.

1
B. Rumusan Masalah
a. Siapakah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib?
b.Bagaimana sistim pemerintahan keduanya?
c. Pretsasi apa saja yang pernh diraih?

C. Tujuan
a. Untuk menguraikan sejarah singka islam pada masa kholifah Utsman bin
Affan dan Ali bin Abi Tholib.
b.Untuk mengetahui dia memahami seberapa pentingnya sebuah sejarah.
c. Mengambil ibroh dari sejarah tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Utsman Bin Affan


Utsman bin Affan adalah Khalifah ketiga setelah Abu bakar al- Shiddiq dan
Umar bin Khattab. Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abil Ash bin
Umayyah bin Abd. Al-Syam bin Abd. Al-Manaf. Ia lahir di kota Mekah pada tahun
keenam dari tahun gajah, atau pada tahun 576 M (kira-kira lima tahun setelah Nabi
Muhammad SAW. Lahir).
Silsilah keturunan Usman bin Affan dari bapaknya bertemu dengan silsilah
keturunan Nabi Muhammad SAW. Pada silsila kelima, yakin Abd. Al-Manaf.
Usman bin Affan dari pihak ibu, bertemu dengan silsilah keturunan Nabi
Muhammad pada silsilah ketiga, yakni pada Ibu Arwa, Baidha‟ binti Abd. Muttalib,
bibi dari Nabi Muhammad SAW. Usman bin Affan bisa dipanggil dengan sebutan
Abu Abdillah, Abu Amer atau Abu Laila. Sebutan lain untuk Usman bin Affan, dan
inilah yang termasyur dikalangan kaum Muslim, yaitu Zu al-Nurain, artinya yang
memiliki dua cahaya. Sebutan itu melekat pada diri Usman bin Affan setelah Nabi
mengawainkannya dengan puterinya yang kedua. Putri Nabi yang dikawini Usman
bin Affan, pertama adalah Ruqayyah binti Muhammad dan yang kedua (setelah
Ruqayyah meninggal dunia) adalah Ummu Kalsum. Ketika Ummu Kalsum wafat,
Rasulullah saw. Menyatakan bahwa sekiranya ia masih memiliki puteri ketiga, akan
ia kawinkan dengan Usman bin Affan. Begitu mulyanya Usman Bin Affan dimata
Rasul saw. Beliau pernah bersabda: setiap Nabi mempunyai teman karib di dalam
surga dan teman karib saya di alam surga adalah Usman Bin Affan. Berdasarkan
golongan Bani Umayyah, Usman bin Affan termasuk orang pertama yang memeluk
Islam. Ia memeluk agama Islam sejak awal risalah dan misi Nabi disiarkan, atas
ajakan Abu bakar al-Shiddiq. Ia masuk dalam kelompok sahabat al-Sabiqun al-
Awwalun, yakni kelompok yang mulai pertama memperkenalkan Islam. Termasuk
dalam kelompok ini adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Talhah bin Ubaidillah,

3
Sa‟ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam dan Said bin Harisah. Mreka ini adalah
sahabat – sahabat yang dijamin oleh Rasulullah saw. Masuk syurga.1
Usman bin Affan lahir di Thalif tahun 574MS Ia naik sebagai
khalifah pada usianya yang ke-70, usia yang sudah tua Usman bin Affan menjabat
khalifah selama dua belas tahun& yaitu dari 644-656M dan meninggal
padausia 82 tahun Usman meninggal dalam suatu tragedi pember ontakan
yang tidak menyukai kepemimpinannya. Peristiwa ini merupakan
pemberontakan pertama dalam tubuh umat Islam. Dalam sejarah Islam peristiwa
terbunuhnya Usman ini dikenal sebagai al-fitnah al-Kubra (fitnah besar) yang
pertama.2

B. Pengangkatan Utsman Bin Affan Sebagai Khalifah


Terpilihnya utsman bin affan sebagai khalifah pada saat itu Umar bin Khattab
menetapkan penentuan khalifah penggantinya di bawah majelis syura yang
beranggotakan enam orang. Di antaranya, Utsman bin Affan, Ali bin Abi thalib,
Thalhah bin Ubaidullah, az Zubair bin al Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Saad
bin Abu Waqqash.3
Setelah khalifah kedua, Umar bin Khattab kembali ke hadirat Allah Swt,
bersidanglah anggota-anggota dewan yang telah ditetapkan untuk menentukan siapa
yang akan menjadi khalifah yang baru bagi kaum muslimin. Tiga hari persidangan
telah berlangsung, namun diantara mereka belum ada kesepakatan. Hal yang tampak

1
Muhammad Arif.2015. Pemerintahan Khalifah Usman bin Affan(Analisis Historis Sebab Sebab
Munculnya Pemberontakan).Makasar. Hal 24-31
2
Raka, Iqbal Syamsudin. Makalah Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Ustman Bin Affan dan Ali
BinAbi Thalib. Diakses dari https://www.academia.edu/35003754/Makalah_Sejarah_Peradaban_Islam
Pada_Masa Ustman_Bin_Affan_dan_Ali_Bin_Abi_Thalib, pada tanggal 12 Oktober 2023 pukul
10:41.
3
Abusyuja. 2021. Biografi dan Pengangkatan Khalifah Usman bin Affan. Diakses dari
https://www.abusyuja.com/2021/12/biografi-dan-pengangkatan-khalifah-usman-bin-afan.html?m=1,
pada tanggal 12 Oktober 2013 pukul 11:04.

4
adalah persaingan ketat antara kedua keturunan, yakni antara Ali bin Abi Thalib dari
bani Hasyim dan Usman bin Affan dari Bani Umayyah.
Abd. Rahman bin Auf yang bertindak sebagai pemimpin sedang mencoba
menyelesaikan urusan dengan mengajak kepada peserta sidang menyatakan
pendirian mereka mengenai pencalonan masing-masing seraya berkata: “siapa
menyerahkan urusan dengan mengajak kepadanya peserta sidang menyatakan
pendirian mereka mengenai pencalonan masing-masing serta berkata siapa diantara
kalian yang bersedia menarik diri dari menyerahkan urusan ini kepada yang lebih
ahli ?” oleh karena peserta sidang tidak ada yang memberi jawaban, maka Abd.
Rahman bin Auf sendiri berkata terus terang bahwa dirinya tidak bersediah
dicalonkan untuk jabatan itu. Usnan bin Affan menyambung: “sayalah yang pertama
ridha memangkunyah”. Hal yang lain memberi pertanyaan yang serupa dengan
Usman bin Affan, kecuali Ali bin Abi Talib yang mengambil sikap diam. Sekali lagi
Abd. Rahman menanyakan kepada Ali,”apa pendapatnya?”. Ali bin Abi Thalib
menjawab, “agar mereka berjanji secara teguh bahwa mereka akan mementingkan
kebenaran, tidak memiliki hawa nafsu, tidak mementingkan kerabat dan tidak akan
mempermainkan urusan umat”.
Setelah mereka berjanji sesuai dengan permintaan Ali bin Abi Talib, maka Abd.
Rahman bin Auf diberikan wewenang untuk menetapkan siapa diantara mereka
yang paling pantas memangku jabatan Khalifah.
Abd. Rahman yang mendapat amanah berat tersebut memulai pekerjaanya
dengan melakukan pendekatan pribadi kepada masing-masing anggota dewan
pemilih, dan memanggil mereka secara terpisah, guna mengetahui secara jelas,
calon siapa sebenarnya yang mereka inginkan untuk mengetahui secara jelas calon
siapa, sebenarnya yang mereka inginkan untuk menduduki jabatan Khalifah tersebut
sa‟ad bin Abi Waqqas mendukung Usman bin Affan dan Ali abin Abi Talib sedang
abi Talib mendukung Usman bin Affan. Abd.
Rahman bin Auf belum dapat mengambil keputusan lewat pertemuan terpisah
tersebut, maka kegiatan yang ia lakukan sebenarnya adalah meminta pendapat dan

5
pandangan tokoh tokoh kaum Muhajirin dan kaum ansar, kemudian ia lanjutkan
kepada masyarakat umum ia mengambil sampel masing-masing dari kelompok
penjual, pedagang, petani, pengembala dan sebagainya.
Rupanya, pertemuan Abd. Rahman dengan anggota dewan pemilih dilengkapi
dengan acara dengan pendapat dari kalangan toko masyarakat yang terwakili dari
toko-toko muhajirin dan toko-toko ansar. Menjelang hari yang telah disepakati
untuk mengadakan pertemuan ulang, Abd. Rahman mendatangi Ali bin Abi Thalib
dan bercakap-cakap dalam tempo yang cukup lama. Hal ini memberi kesan kepada
Ali bin Abi Talib bahwa dirinyalah yang akan ditunjuk oleh Abd. Rahman. Pada hal
di lain waktu, pembicaraan yang sama juga ia lakukan dengan Usman bin Affan,
hingga keduanya berpisah setelah masuk waktu subuh.
Selanjutnya disuatu subuh, empat hari setelah Umar bin Khattab wafat, masalah
suksesi ini dibawa ke depan umum. Akibatnya terjadilah perdebatan antara pihak-
pihak yang menjagokan Ali bin Abi Talib dengan pihak-pihak yang menjagokan
Usman bin Affan. Masing-masing kelompok berupaya mempengaruhi massa agar
mendukung jagonya. Abd. Rahman bin Auf, agar segerah bertindak menyelesaikan
masalah. Abdul Rahman segerah memanggil Ali bin Abi Talib untuk tampil ke
depan umum seraya bertanya : “jika engkau terpilih menjadi kahlifah, apakah
engkau akan tetap berpegang kepada kitab, Allah dan sunnah Rasulullah serta
tradisi dua orang khalifah sebelumnya?” Ali bin Abi Talib menjawab: “saya
berharap demikian, dan akan bertindak sesuai dengan ilmu dan kemampuan saya !”
Selanjutnya Abd. Rahman bin Auf memaggil Usman bin Affan tampil ke depan dan
mengajukan pertanyaan yang sama seperti yang diajukannya kepada Ali bin Abi
Talib. Dengan tegas Usman bin Affan menjawab: ”Ya, saya akan melakukannya!”
seketika itu juga Abd. Rahman bin Auf menengadahkan tangannya sambil berdoa,
Ya Allah, dengar dan saksikanlah, beban beratku telah aku pindahkan ke pundak
Usman bin Affan. Ia pun menyalami Usman bin Affan sebagai tanda bai‟ah
kepadanya. Bai‟at yang dilakukan oleh Abd. Rahman bin Auf terhadap Usman bin
Affan selanjutnya diikuti oleh kaum Muslimin yang hadir ketika itu. Ali dan

6
pendukungnya, meskipun kecewa pada saat itu, namun tetap memberikan bai‟at
mereka kepada khalifah terpilih, Usman bin Affan.4

C. Pemerintahan Pada Masa Utsman Bin Affan (644-656M/23-35H)


Pemerintahan Usman bin Affan berlangsung selama dua belas tahun. Pada masa
awal kekuasaannya, pemerintahannya berjalan lancar, tak ada kekhawatiran yang
mengancamnya. Dikatakan oleh para ahli sejarah, bahwa pada enam tahun pertama
masa kekhalifahannya umat Islam merasa puas dengan pemerintahannya. Pada masa
ini tidak ada keluhan, terutama dari Bani Hasyim, yang menjadi pesaing politiknya.

Dalam mengatur administrasi, Usman bin Affan tidak mengubah pemerintahan


yang diterapkan oleh Umar bin Khaththab. Usman tetap menjalankan sistem syura
(musyawarah) dalam pemerintahannya. Usman pun bersikap adil seperti halnya
Khalifah Umar. Sejak awal pemerintahannya, Usman memberikan tunjangan
tambahan kepada rakyatnya. Ia pun memberikan keleluasaan kepada pemuka-
pemuka kaum Muslimin untuk keluar dari Madinah.

Dengan demikian, pada masa enam tahun pertama ini segalanya berjalan lancar
dan stabil. Pada paruh terakhir atau enam tahun kedua dari masa kekhalifahannya
mulai muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan umat Islam terhadap
dirinya. Kepemimpinan Usman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan
pendahulunya. Khalifah Umar bin Khaththab lebih memperlihatkan kehidupan yang
sederhana. Tetapi pada masa Khalifah Usman bin Affan, kehidupan yang beraroma
kemewahan dan kesenangan lebih nampak. Ini mungkin disebabkan karena factor
kehidupan Usman yang sejak awal memang termasuk orang kaya. Usman pernah
berkata: “Saya sungguh tidak makan dari harta kaum Muslimin, saya makan dari
harta saya sendiri. Anda tahu, di kalangan Quraisy sayalah yang terkaya dan yang
paling beruntung dalam perdagangan”. Salah satu faktor yang menyebabkan

4
Muhammad Arif.2015. Pemerintahan Khalifah Usman bin Affan(Analisis Historis Sebab Sebab
Munculnya Pemberontakan).Makasar. Hal 46-66

7
kekecewaan sebagian umat Islam pada paruh kedua dari kepemimpinannya adalah
kebijaksanaannya yang bercorak nepotisme. Usman banyak mengangkat pejabat-
pejabat tinggi negara yang berasal dari lingkungan keluarganya. Di antaranya yang
paling menonjol adalah peran yang dimainkan oleh Marwan bin Hakam. Disebutkan
bahwa sekalipun yang menjabat khalifah adalah Usman, tetapi yang menjalankan
roda pemerintahan adalah Marwan bin Hakam.

Setelah banyak anggota keluarganya yang duduk dalam jabatan-jabatan penting


pemerintahan, Usman laksana boneka di hadapan kerabatnya itu. Usman tidak dapat
berbuat banyak dalam menghadapi ambisinya. Dia juga tidak bisa bersikap tegas
terhadap kesalahan bawahannya. Harta kekayaan negara dibagikan kepada segenap
anggota keluarganya tanpa dapat dikontrolnya. Kesalahannya hanyalah karena
Usman terlalu toleran dan terlalu mempercayai karib kerabatnya yang menjadi
pejabat negara yang kemudian menyalahgunakan kepercayaan itu hingga mereka
menyimpang dari disiplin yang ditetapkan oleh Abu Bakar dan Umar secara terus
menerus baik terhadap diri sendiri maupun bawahan mereka.
Kekecewaan terhadap pemerintahan Usman bin Affan memuncak dengan
adanya gelombang protes dari beberapa wilayah yang menuju Madinah. Gelombang
protes yang datang dari Mesir berjumlah 500 orang, dipimpin oleh al-Ghafiqi bin
Harrab al-Akiki. Tujuan mereka adalah untuk meminta khalifah meletakkan jabatan.
Gerakan yang sama datang dari Kufah, dengan jumlah 500 orang, di bawah
pimpinan Abdullah bin Asham al-Amiri. Pada saat yang sama berangkat pula
rombongan dari Basrah, berjumlah 500 orang, di bawah pimpinan Hurkush bin
Zuhair al-Saadi. Ketika usaha untuk melakukan pendekatan dengan cara damai
menemui jalan buntu, dengan serta merta para demonstran ini menyerbu ke dalam
rumah Usman bin Affan. Dikatakan bahwa al-Ghafiqi memukul Khalifah Usman
bin Affan dengan sebilah besi mengenai kepalanya, sehingga mengalirkan darah.
Pada waktu subuh malam kejadian, Khalifah Usman akhinya menghembuskan
nafasnya sambil memeluk al-Quran, pembunuan Usman bin Affan pada 18

8
Zulhijjah 35 H/656 M5. Peristiwa itu sendiri merupakan akibat dari ketidak puasan
rakyat terhadap kebijakan yang dilakukan Usman selama ini. Peristiwa terbunuhnya
Usman bin Affan oleh kaum pemberontak dalam sejarah Islam dikenal sebagai al-
fitnah al-kubra. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pada masanya tidak ada
kegiatan-kegiatan penting.
Pada masa Usman, wilayah kekuasaan Islam bertambah dengan dapat
dikuasainya Azerbaijan, Arminiyah, Sabur, Afrika Selatan, Undulus (Spain),
Cyprus, Persia, dan Tabristan. Dia juga telah berhasil membangun armada angkatan
laut untuk menghadapi tentara Romawi. Ketika Usman bin Affan naik sebagai
khalifah, yang pertama disampaikan kepada kaum Muslimin adalah rencana
perluasan Masjid Nabawi. Usman menambah perluasan Masjid secara besar-
besaran. Pemerintahan Usman juga berjasa dalam membangun bendungan untuk
menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga
berhasil membangun jalan-jalan, jembatan, masjid. Beberapa hal lain yang bercorak
keagamaan, dilakukan pula pada masa Usman. Pada masa Khalifah Usman bin
Affan untuk pertama kalinya kewajiban pembayaran zakat diserahkan kepada
pribadi-pribadi dan tidak ditangani pemerintah. Pada masanya pulanuntuk pertama
kalinya mendahulukan khatbah daripada shalat baik pada hari raya Idul Fitri dan
Idul Adha. Akhirnya, yang monumental dari Usman bin Affan adalah pembukuan
al-Quran, sehingga al-Quran yang beredar sekarang dikenal dengan sebutan
Mushhaf Usmani. Khalifah Usman meminta mengumpulkan naskah Alquran yang
disimpan Hafsah binti Umar, naskah ini merupakan kumpulan tulisan Alquran yang
berserakan pada masa pemerintahan Abu Bakar. Khalifah Usman kemudian
membentuk suatu badan atau panitia pembukuan Al-quran, yang anggotanya terdiri
dari: Zaid bin Sabit sebagai ketua panitia dan Abdullah bin Zubair serta
Abdurrahman bin Haris sebagai anggota. Tugas yang harus dilaksanakan adalah
mengumpulkan lembaran-lembaran lepas dengan cara menyalin ulang ayat-ayat Al-
quran ke dalam sebuah buku yang disebut mushaf.
5
Ibid. hal 82.

9
Usman menginstruksikan agar penyalinan berpedoman kepada bacaan mereka
yang menghafal Alquran, seandainya terjadi perbedaan dalam pembacaan, maka
yang ditulis adalah yang berdialek Quraisy (Arab). Salinan Alquran dengan nama
al-Mushaf, oleh panitia diperbanyak menjadi lima buah. Sebuah tetap berada di
Madinah, dan empat lainnya dikirimkan ke Mekah, Suriah, Basrah, dan Kufah.
Naskah salinan yang tetap di Madinah disebut Mushaf al-Imâm.

Pada saat ini umat Islam sudah tersebar luas, mereka memerlukan pemahaman
Alquran yang mudah dimengerti dan mudah di jangkau oleh alam pikirannya.
Peranan hadis atau sunnah Rasul sangat penting untuk membantu dan menjelaskan
Alquran. Lambat laun timbullah bermacam-macam cabang ilmu hadis.Tempat
belajar masih dkuttab, di masjid atau rumah-rumah.9 Pada masa ini tidak hanya
Alquran yang dipelajari tetapi Ilmu Hadis dipelajari langsung dari para sahabat
Rasul. Langkah pengumpulan mushaf ini merupakan salah satu langkah meneruskan
jejak khalifah pendahulunya untuk menyusun dan mengkodifikasi ayat-ayat Al-
Quran dalam sebuah mushaf. Dengan demikian, pembukuan Al-Quran pada masa
khalifah Usman itu memberikan kebaikan seperti :
1. Menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf yang seragam ejaan dan
tulisannya.
2. Menyatukan bacaan,
3. Menyatukan tertib susunan surat-surat, sesuai yang diajarkan oleh Rasullah6

D. Kebijakan Dan Prestasi Pada Masa Khalifah Utsman Bin Affan

6
Raka, Iqbal Syamsudin. Makalah Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Ustman Bin Affan dan Ali
Bin Abi Thalib. hal 5. Diakses dari
https://www.academia.edu/35003754/Makalah_Sejarah_Peradaban_Islam Pada_Masa
Ustman_Bin_Affan_dan_Ali_Bin_Abi_Thalib, pada tanggal 12 Oktober 2023 pukul 10:38.

10
Selama menjadi khalifah, banyak kebijakan dan prestasi yang dikeluarkan
Utsman seperti yang dikutip dari buku berjudul Sejarah Peradaban Islam karangan
Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah (2015: 101).
a. Kodifikasi Mushaf Alquran
Pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin Affan, wilayah Islam sangat
luas. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan terjadi perbedaan dalam
pembelajaran Alquran di beberapa pelosok daerah.
Salah seorang sahabat bernama Huzaifah bin Yaman melihat perselisihan
tersebut. Masing-masing menganggap Alquran yang mereka baca adalah yang
paling benar.
Perselisihan tersebut beliau laporkan kepada Utsman. Kemudian Utsman
membentuk panitia yang diketuai Zaid bin Tsabit dengan anggota Abdullah
bin Zubair dan Abdurrahman bin Harits. Tugas mereka adalah menyalin ulang
ayat-ayat Alquran dalam sebuah buku yang disebut mushaf.
Salinan Alquran dikumpulkan menjadi empat. Satu salinan tetap berada di
Madinah, sedangkan sisanya dikirim ke Suriah, Basrah dan Kufah. Salinan
yang berada di Madinah disebut juga Mushaf Utsmani.
b. Renovasi Masjid Nabawi
Masjid Nabawi didirikan pertama kali oleh Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika pertama kali tiba di Madinah saat berhijrah. Pada
awal pembuatan, masjid ini berukuran kecil. Dengan semakin banyaknya
umat islam, pada masa khalifah Umar bin Khattab mulai memperluas masjid.
Pada masa khalifah Utsman bin Affan memperluas sekaligus memberi bentuk
dan corak yang indah.
c. Pembentukan Angkatan Laut
Pada masa khalifah Utsman bin Affan, wilayah islam sudah mencapai Afrika,
Siprus hingga konstantinopel. Muawiyah yang menjadi gubernur Suriah
mengusulkan kepada Utsman untuk membetuk angkatan laut. Utsman

11
menyetujui usulan tersebut. Kemudian dibuat tentara angkatan laut untuk
melindungi keutuhan wilayah Islam.
d. Perluasan Wilayah Islam
Pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin Affan wilayah Islam semakin
meluas. Wilayah perluasan di masa khalifah Utsmab bin Affan diantaranya:
1. Perluasan ke Khurasan dibawah pimpinan Sa'ad bin Ash dan Huzaifah
bin Yaman
2. Perluasan ke Armenia yang dipimpin Salam Rabiah Al Bahiy.
3. Afrika Utara (Tunisia) Abdullah bin Sa'ad bin Abi Sa'ad bin Abi
Sarah.7

E. Biografi Ali Bin Abi Thalib


Ali ibnu Abhi Thalib ibnu Abdul Muthalib ibnu Hasyim ibnu Abdi Manaf
aiQuraisy al-Hasyimi dilahirkan di Mekkah, daerah Hijaz, Jazirah Arab, pada
tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya
kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600 (perkiraan). Muslim
Syi'ah percaya bahwa Ali dilahirkan di dalam Ka'bah. Beliau bernama asli Haydar
bin Abu Thalib, paman Rasulullah SAW. Haydar yang berarti Singa adalah harapan
keluarga Abu Thalib untuk mempunyai penerus yang dapat menjadi tokoh
pemberani dan disegani di antara kalangan Quraisy Mekkah. Setelah mengetahui
sepupu yang baru lahir diberi nama Haydar, Rasulullah SAW terkesan tidak suka,
karena itu mulai memanggil dengan Ali yang berarti Tinggi (derajat di sisi Allah).
Kelahiran Ali bin Abi Thalib banyak memberi hiburan bagi Rasulullah SAWkarena
beliau tidak punya anak laki-laki. Uzur dan faqirnya keluarga Abu Thalib memberi
kesempatan bagi Rasulullah SAW bersama istri beliau Khadijah untuk mengasuh
Ali dan menjadikannya putra angkat. Hal ini sekaligus untuk membalas jasa kepada
7
Kumparan. 2021. Sejarah Singkat dan Prestasi Ali bin Abi Thalib Sebagai Khalifah. Diakses dari
https://kumparan.com/berita-terkini/sejarah-singkat-dan-prestasi-ali-bin-abi-thalib-sebagai-khalifah-
1wVadoP1BNR/full, pada tanggal 13 Oktober 2023 pukul 10:43.

12
Abu Thalib yang telah mengasuh Nabi sejak beliau kecil hingga dewasa, sehingga
sedari kecil Ali sudah bersama dengan Muhammad Saw. Ketika Rasulullah SAW
menerima wahyu, riwayatriwayat lama seperti Ibnu Ishaq menjelaskan Ali adalah
lelaki pertama yang mempercayai wahyu tersebut atau orang ke 2 yang percaya
setelah Khadijah istri Nabi sendiri. Pada saat itu Ali berusia sekitar 10 tahun.
Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali banyak belajar langsung dari
Rasulullah SAW. Sebagai anak asuh, kesempatan selalu dekat dengan Rasulullah
dan mengawinkannya dengan putri Beliau Fatimah. Hal inilah yang menjadi bukti
bagi sebagian kaum Sufi bahwa ada pelajaran-pelajaran tertentu masalah ruhani atau
yang kemudian dikenal dengan istilah tasawuf yang diajarkan Rasulullah khusus
kepada Ali tapi tidak kepada Murid-murid atau Sahabat-sahabat yang lain. Didikan
langsung dari Rasulullah SAW kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam baik
aspek zhahir (exterior)atau syariah dan bathin (interior) atau tasawuf menggembleng
Ali menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani dan bijak, fasih dalam
berbicara, dan salah satu orang yang paling banyak meriwayatkan hadits Rasulullah
SAW. Bahkan perumpamaan Ali di sisi nabi Saw disebut-sebut seumpama posisi
Harun pada Musa AS.

F. Pengangkatan Ali Bin Abi Tholib Sebagai Khalifah


Setelah meninggalnya khalifah Usman bin Affan masyarakat muslim di Madinah
menjadi bingung, mereka seolah kehilangan tokoh yang akan menggantikan
kedudukan khalifah Usman. Dalam situasi seperti itu, Abdullah bin Saba salah
seorang peminpin di Mesir mengusulkan agar Ali bin Abi Thalib diangkat sebagai
khalifah. Usulan tersebut disetujui mayoritas masyarakat muslim, kecuali mereka
yang pro ke Muawiyah bin Abu Sufyan.8

8
Zafriadihistory.2015. Perkembangan Islam Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib Dan Hubungannya
Dengan Perkembangan Islam Di Nusantara. Diakses dari
https://zafriadihistory.wordpress.com/2015/02/16/perkembangan-islam-masa-khalifah-ali-bin-abi-
tholib-dan-hubungannya-dengan-perkembangan-islam-di-nusantara/, pada tanggal 13 Oktober 2023
pukul 12:00.

13
Ali diangkat menjadi khalifah ke-4. Awalnya beliau menolak, namun akhirnya
beliau menerimanya. Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari
Muhammad bin Al-Hanafiyah berkata: .....Sementara orang banyak datang di
belakangnya dan menggedor pintu dan segera memasuki rumah itu. Kata mereka:
"Beliau(Usman) telah terbunuh, sementara rakyat harus punya khalifah, dan kami
tidak mengetahui orang yang paling berhak untuk itu kecuali anda (Ali)". Ali
berkata kepada mereka: "Janganlah kalian mengharapkan saya, karena saya lebih
senang menjadi wazir (pembantu) bagi kalian dari pada menjadi Amir". Mereka
menjawab: "Tidak, demi Allah, kami tidak mengetahui ada orang yang lebih berhak
menjadi khalifah daripada engkau". Ali menjawab: "Jika kalian tak menerima
pendapatku dan tetap ingin membaiatku, maka baiat tersebut hendaknya tidak
bersifat rahasia, tetapi aku akan pergi ke masjid, maka siapa yang bermaksud
membaiatku maka berbaiatlah kepadaku". Ali kemudian keluar menuju masjid, dan
kaum muslimin punmembaiatnya sebagai khalifah mereka.
Pengangkatan Khalifah Ali terjadi pada bulan Zulhijjah tahun 35 H/656 M, dan
memerintah selama 4 tahun 9 bulan, menjelang pembunuhan terhadap dirinya pada
bulan Ramadhan tahun40 H/661 M.
Dengan terbaiatnya Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah menggantikan Utsman
bin Affan, sebagian orang yang masih terpaut keluarga Utsman mulai beranggapan
bahwa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib akan mengurangi kesenangan mereka
apalagi untuk memperoleh kekayaan yang dapat mereka lakukan sebelumnya.
Diantara sahabat yang belum sudi mengakui Ali sebagai khalifah, seperti: 1) Hasan
Ibnu Tsabit, 2) Ka’ab Ibnu Malik, 3) Abu Said al-Khudri, dan 4) Muhammad Ibnu
Maslamah.
Ali dituduh sebagai orang yang bertanggung jawab atas terbunuhnya khalifah
Utsman bin Affan. Bila pemerintahan dipegang oleh Ali, maka cara-cara
pemerintahan Umar yang keras dan disiplin akan kembali dan akan mengancam
kesenangan dan kenikmatan hidup dimasa pemerintahan Utsman bin Affan yang
mudah dan lunak menjadi keadaan yang serba teliti, dan serba diperhitungkan,

14
hingga banyak yang tidak menyukai Ali. Bagi kaum Umaiyah sebagai kaum elit dan
kelas atas dan khawatir atas kekayaan dan kesenangan mereka akan lenyap karena
keadilan yang akan dijalankan Ali.9
Penetapannya sebagai Khalifah ditolak antara lain oleh Mu’awiyah bin Abu
Shufyan, dengan alasan Ali harus mempertanggung jawabkan tentang terbunuhnya
Utsman, dan berhubung wilayah Islam telah meluas dan timbul komunitas-
komunitas Islam di daerah-daerah baru, maka hak untuk menentukan pengisian
jabatan khalifah tidak lagi merupakan hak merekayang di Madinah saja10.

G. Pemerintahan Pada Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib


Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai orang yang sangat cerdas. Karena
kecerdasannya, Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, dan Khalifah Utsman sering
datang kepada Ali untuk minta pendapat dan minta bantuan pemecahan masalah
yang sulit. Setelah wafatnya Khalifah Utsman, Ali bin Abi Thalib terpilih menjadi
penggantinya, pada tahun 35 H beliau dinobatkan menjadi khalifah keempat. 11
Masa pemerintahan Ali yang kurang lebih selama lima tahun (35-40 H/656-661
M), sementara dikutip dari buku Teguh Pramono (100 Muslim Paling Berpengaruh)
tertulis empat tahun sembilan bulan. Selama itu tidak pernah sunyi dari pergolakan
politik, tidak ada waktu sedikitpun dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan
stabil. Akhirnya praktis selama memerintah, Ali lebih banyak mengurus masalah
pemberontkan di berbagai wilayah kekuasaannya. Ia lebih banyak duduk di atas
kuda perang dan di depan pasukan yang masih setia dan mempercayainya dari pada
memikirkan administrasi negara yang teratur dan mengadakan ekspansi perluasan

9
Junaidin.2020. Pemerintahan Ali Bin Abi Thalib Dan Permulaan Konflik Umat Islam: Peristiwa
Tahkim.Vol 1.hal 36.
10
Nursidin. Makalah Ali bin Abi Thalib. Diakses dari
https://www.scribd.com/document/422716615/Makalah-Ali-Bin-Abi-Thalib, pada tanggal 13 Oktober
2023 pukul 11:30.
11
Kumparan. 2021. Sejarah Singkat dan Prestasi Ali bin Abi Thalib Sebagai Khalifah. Diakses dari
https://kumparan.com/berita-terkini/sejarah-singkat-dan-prestasi-ali-bin-abi-thalib-sebagai-khalifah-
1wVadoP1BNR/full, pada tanggal 13 Oktober 2023 pukul 14:15.

15
wilayah (futuhat). Namun demikian, Ali berusaha menciptakan pemerintahan yang
bersih, berwibawa dan egaliter. Ia ingin mengembalikan citra pemerintahan Islam
sebagaimana pada masa Abu Bakar dan Umar sebelumnya. Sebenarnya pembaiatan
Ali sebagai khalifah adalah hal yang sangat wajar dan pertentangan itu adalah hal
yang wajar pula sebagai akibat pertentangan dan peristiwaperistiwa sebelumnya
karena untuk memperebutkan kekuasaan yang diselingi kasus penuntutan atas
terbunuhnya Utsman dan juga pemecatan-pemecatan pejabat serta pengembalian
harta milik yang tidak jelas.
Kepemerintahan Ali melakukan gebrakan dan kebijakan politik seperti: 1)
Menegakkan hukum finansial yang dinilai nepotisme yang hampir menguasai
seluruh sektor bisnis, 2) Memecat Gubernur yang diangkat Utsman bin Affan dan
menggantinya dengan gubernur yang baru, 3) Mengambil kembali tanah-tanah
negara yang dibagi-bagikan Utsman bin Affan kepada keluarganya, seperti hibah
dan pemberian yang tidak diketahui alasannya secara jelas dan memfungsikan
kembali baitul maal. Meskipun dalam pemerintahan Ali perluasan Islam yang
dilakukan sedikit mengalami kendala yaitu hanya memperkuat wilayah Islam di
daerah pesisir Arab dan masih tetap peranan penting negara Islam di daerah yang
telah ditaklukkan Abu Bakar di daerah Yaman, Oman, Bahrain, Iran Bagian Selatan.
Umar bin Khattab di Persia, Syiria, Pantai Timur Laut Tengah dan Mesir. Serta
pada masa Utsman di Sijistan, Khurasa, Azarbaijan, Armenia hingga Georgia.12

H. Kebijakan dan prestasi pada masa khalifah Ali Bin Abi Tholib
Selama menjabat sebagai khalifah, berikut ini adalah prestasi yang telah beliau
capai dalam pemerintahannya berdasarkan buku Sejarah Peradaban Islam oleh
Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah (2015: 112-114), yaitu antara lain:

12
Junaidin.2020. Pemerintahan Ali Bin Abi Thalib Dan Permulaan Konflik Umat Islam: Peristiwa
Tahkim.Vol 1.hal37.

16
a. Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap
Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan pemerintahan yang efektif dan
efisien. Oleh karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang
kurang cakap dalam bekerja.
Adapun gubernur baru yang diangkat Khalifah Ali bin Abi Thalib antara lain:

1. Sahl bin Hanif sebagai gubernur Syria


2. Usman bin Hanif sebagai gubernur Basrah
3. Qays bin Sa'ad sebagai gubernur Mesir
4. Umrah bin Syihab sebagai gubernur Kufah
5. Ubaidillah bin Abbas sebagai gubernur Yaman

b. Membenahi Keuangan Negara (Baitul Mal)


Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi
fasilitas negara. Khalifah Ali bin Abi Thalib memiliki tanggungjawab untuk
membereskan permasalahan tersebut. Beliau menyita harta para pejabat
tersebut yang diperoleh secara tidak benar. Harta tersebut kemudian disimpan
di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
c. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa
Pada saat Khalifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan, wilayah
Islam sudah mencapai India. Pada saat itu penulisan huruf hijaiyah belum
dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah, fathah, dhommah, dan syaddah.
Hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks didaerah-daerah yang
jauh dari Jazirah Arab.
Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al Quran dan hadits,
Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad Duali untuk
mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu, yaitu ilmu yang mempelajari tata
bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat membantu orang-

17
orang non-Arab dalam mempelajari sumber utama agama Islam, yaitu Al
Quran dan hadits.
d. Bidang Pembangunan
Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun Kota Kuffah secara khusus.
Pada awalnya Kota Kuffah disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh
Mu'awiyah bin Abi Sofyan. Akan tetapi Kota Kuffah kemudian berkembang
menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu nahwu, dan ilmu pengetahuan
lainnya. 13

I. Peristiwa Pada Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib


Sedang peristiwa-peristiwa yang muncul di masa kepemimpinan khalifah Ali bin
Abi Tholib seperti:
a. Perang Jamal (36 H/656M), perang ini merupakan perang antara Ali bin Abi
Tholib dengan Aisyah yang disebabkan karena adanya perbedaan pendapat
dalam penyelesaian kasus pembunuhan terhadap Khalifah Utsman bin Affan.
Perang ini dimenangkan oleh pihak Ali bin Abi Tholib.
b. Perang Shiffin (37 H/657M), antara Ali dengan kelompok Muawiyah.
Perang ini terjadi disebabkan komplain Muawwiyah atas ketidakberesan
penyelesaian kasus pembunuhan Utsman, dan di dukung oleh sejumlah
bekas pejabat tinggi yang merasa kehilangan kedudukannya. Perang ini
berakhir dengan persetujuan damai.
c. Perang Nahrawan, antara kelompok Ali dengan orang Khawarij di Nahrawan
yang awalnya merupakan pengikut Ali. Mereka melakukan pemberontakan
setelah terjadinya arbitrase. Pertempuran ini dimenangkan oleh kelompok
Ali bin Abi Tholib.
Akhirnya, menjelang Shubuh pada tanggal 17 Ramadhan 40 Hijriyah ketika
sedang shalat di masjid Kufah, Ali bin Abi Tholib dipukul dengan pedang beracun
13
Kumparan. 2021. Sejarah Singkat dan Prestasi Ali bin Abi Thalib Sebagai Khalifah. Diakses dari
https://kumparan.com/berita-terkini/sejarah-singkat-dan-prestasi-ali-bin-abi-thalib-sebagai-khalifah-
1wVadoP1BNR/full, pada tanggal 15 Oktober 2023 pukul 14:15

18
oleh Abdurrahman bin Muljam hingga beliau mengeram kesakitan. Orang-orang
yang mendengar teriakan khalifah Ali keluar untuk mengetahui apa yang terjadi.
Mereka kemudian membawa Ali ke rumahnya. Setelah malam harinya, Ali bin Abi
Tholib kemudian wafat dan dimakamkan di Kufah.14

BAB III
PENUTUP

14
Zafriadihistory.2015. Perkembangan Islam Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib Dan Hubungannya
Dengan Perkembangan Islam Di Nusantara. Diakses dari
https://zafriadihistory.wordpress.com/2015/02/16/perkembangan-islam-masa-khalifah-ali-bin-abi-
tholib-dan-hubungannya-dengan-perkembangan-islam-di-nusantara/, pada tanggal 15 Oktober 2023
pukul12:00.

19
A. Kesimpulan
Utsman bin Affan adalah Khalifah ketiga setelah Abu bakar al- Shiddiq dan
Umar bin Khattab. Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abil Ash bin
Umayyah bin Abd. Al-Syam bin Abd. Al-Manaf. Ia lahir di kota Mekah pada tahun
keenam dari tahun gajah, atau pada tahun 576 M (kira-kira lima tahun setelah Nabi
Muhammad SAW. Lahir) dan terpilihnya utsman bin affan melalui majelis syura
( mesyawarah). Dan dimasa khalifah/pemerintahan Usman bin affan itu
memberikan kebaikan seperti :
1. Menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf yang seragam ejaan dan
tulisannya.
2. Menyatukan bacaan,
3. Menyatukan tertib susunan surat-surat, sesuai yang diajarkan oleh Rasullah
Pada pemerintahan utsman bin affan terjadi peristiwa pemberontakan yang
menyebabkan terbununya ustman bin affan karana ketidak puasnya dalam
pemerintahannya dan juga di dalam pemerintahan/ khalifah di masa utsman bin affan
terdapat kebijakan dan juga prestasi yang dicapai yaitu : Kodifikasi mushaf Alquran,
Renivasi masjid nabawi, Pembentukan angkatan laut, Memperluas wilayah islam.

Ali bin abi tholib adalah khalifah ke-4 setelah wafat nya utsman bin affan, nama
lengkapnya yaitu Ali ibnu Abhi Thalib ibnu Abdul Muthalib ibnu Hasyim ibnu Abdi
Manaf aiQuraisy al-Hasyimi dilahirkan di Mekkah, daerah Hijaz, Jazirah Arab, pada
tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya
kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600 (perkiraan). Ali bin abi
tholib terpilih sebagai khalifah ke 4 yaitu ditunjuk oleh Abdullah bin Saba salah
seorang peminpin di Mesir yang mengusulkan agar Ali bin Abi Thalib diangkat
sebagai khalifah. Karana pada saat itu masyarakan muslim di madinah menjadi
bingung belum ada pengantinya utsman bin affan sebagai khalifah ke 3.
Didalam pemerintahan ali bin abi thalib terdapat peristiwa-peristiwa yang
muncul seperti perang jamal, shaffin, nahrawan, didalam peristiwa ini ali bin abi

20
tholib terbunuh. Dan juga di dalam pemerintahan ali bin abi tholib terdapat kebijakan
dan prestasi yang dicapainya.

B. Saran
Dengan segala keterbatasan kami, demikianlah makalah ini kami buat.
Kesempurnaan hanyalah ada pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. oleh karena itu
sudah pasti makalah ini memerlukan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca yang baik hatinya demi lebih baiknya makalah setelah ini. Selamat
membaca dan semoga bermanfaat. Amin

DAFTAR PUSTAKA

Junaidin.2020. Pemerintahan Ali Bin Abi Thalib Dan Permulaan Konflik Umat
Islam: Peristiwa Tahkim.Vol 1.hal37.

21
Muhammad Arif.2015. Pemerintahan Khalifah Usman bin Affan(Analisis
Historis Sebab Sebab Munculnya Pemberontakan).Makasar. Hal 24-31

Abusyuja. 2021. Biografi dan Pengangkatan Khalifah Usman bin Affan. Diakses
pada tanggal 12 Oktober 2013 pukul 11:04.
https://www.abusyuja.com/2021/12/biografi-dan-pengangkatan-khalifah-usman-bin-
afan.html?m=1.

Kumparan. 2021. Sejarah Singkat dan Prestasi Ali bin Abi Thalib Sebagai
Khalifah. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2023 pukul 10:43.
https://kumparan.com/berita-terkini/sejarah-singkat-dan-prestasi-ali-bin-abi-thalib-
sebagai-khalifah-1wVadoP1BNR/full.

Nursidin. Makalah Ali bin Abi Thalib. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2023
pukul 11:30 https://www.scribd.com/document/422716615/Makalah-Ali-Bin-Abi-
Thalib.

Raka, Iqbal Syamsudin. Makalah Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Ustman
Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2023 pukul
10:41.
https://www.academia.edu/35003754/Makalah_Sejarah_Peradaban_Islam_Pada_Mas
aUstman_Bin_Affan_dan_Ali_Bin_Abi_Thalib.

Zafriadihistory.2015. Perkembangan Islam Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib


Dan Hubungannya Dengan Perkembangan Islam Di Nusantara. Diakses pada tanggal
15 Oktober 2023 pukul12:00.

22
https://zafriadihistory.wordpress.com/2015/02/16/perkembangan-islam-masa-
khalifah-ali-bin-abi-tholib-dan-hubungannya-dengan-perkembangan-islam-di-
nusantara/.

23

Anda mungkin juga menyukai