2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Islam pada masa usman bin afan dan ali bin abu thalib. Dan juga kami
berterima kasih pada Bpk Idham Juanda, M.Pd.I selaku Dosen mata kuliah Sejarah
Kebudayaan Islam dan Budaya lokal, yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................2
C. Tujuan .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi Utsman Bin Affan..................................................................3
B. Pengangkatan Utsman Bin Affan Sebagai Khalifah.............................4
C. Pemerintahan Pada Masa Utsman Bin Affan (644-656m/23-35h)
..............................................................................................................7
D. Kebijakan Dan Prestasi Pada Masa Khalifah Utsman Bin Affan.........11
E. Biografi Ali Bin Abi Thalib..................................................................12
F. Pengangkatan Ali Bin Abi Tholib Sebagai Khalifah............................13
G. Pemerintahan Pada Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib.......................15
H. Kebijakan Dan Prestasi Pada Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib........16
I. Peristiwa Pada Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib..............................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
a. Siapakah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib?
b.Bagaimana sistim pemerintahan keduanya?
c. Pretsasi apa saja yang pernh diraih?
C. Tujuan
a. Untuk menguraikan sejarah singka islam pada masa kholifah Utsman bin
Affan dan Ali bin Abi Tholib.
b.Untuk mengetahui dia memahami seberapa pentingnya sebuah sejarah.
c. Mengambil ibroh dari sejarah tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sa‟ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam dan Said bin Harisah. Mreka ini adalah
sahabat – sahabat yang dijamin oleh Rasulullah saw. Masuk syurga.1
Usman bin Affan lahir di Thalif tahun 574MS Ia naik sebagai
khalifah pada usianya yang ke-70, usia yang sudah tua Usman bin Affan menjabat
khalifah selama dua belas tahun& yaitu dari 644-656M dan meninggal
padausia 82 tahun Usman meninggal dalam suatu tragedi pember ontakan
yang tidak menyukai kepemimpinannya. Peristiwa ini merupakan
pemberontakan pertama dalam tubuh umat Islam. Dalam sejarah Islam peristiwa
terbunuhnya Usman ini dikenal sebagai al-fitnah al-Kubra (fitnah besar) yang
pertama.2
1
Muhammad Arif.2015. Pemerintahan Khalifah Usman bin Affan(Analisis Historis Sebab Sebab
Munculnya Pemberontakan).Makasar. Hal 24-31
2
Raka, Iqbal Syamsudin. Makalah Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Ustman Bin Affan dan Ali
BinAbi Thalib. Diakses dari https://www.academia.edu/35003754/Makalah_Sejarah_Peradaban_Islam
Pada_Masa Ustman_Bin_Affan_dan_Ali_Bin_Abi_Thalib, pada tanggal 12 Oktober 2023 pukul
10:41.
3
Abusyuja. 2021. Biografi dan Pengangkatan Khalifah Usman bin Affan. Diakses dari
https://www.abusyuja.com/2021/12/biografi-dan-pengangkatan-khalifah-usman-bin-afan.html?m=1,
pada tanggal 12 Oktober 2013 pukul 11:04.
4
adalah persaingan ketat antara kedua keturunan, yakni antara Ali bin Abi Thalib dari
bani Hasyim dan Usman bin Affan dari Bani Umayyah.
Abd. Rahman bin Auf yang bertindak sebagai pemimpin sedang mencoba
menyelesaikan urusan dengan mengajak kepada peserta sidang menyatakan
pendirian mereka mengenai pencalonan masing-masing seraya berkata: “siapa
menyerahkan urusan dengan mengajak kepadanya peserta sidang menyatakan
pendirian mereka mengenai pencalonan masing-masing serta berkata siapa diantara
kalian yang bersedia menarik diri dari menyerahkan urusan ini kepada yang lebih
ahli ?” oleh karena peserta sidang tidak ada yang memberi jawaban, maka Abd.
Rahman bin Auf sendiri berkata terus terang bahwa dirinya tidak bersediah
dicalonkan untuk jabatan itu. Usnan bin Affan menyambung: “sayalah yang pertama
ridha memangkunyah”. Hal yang lain memberi pertanyaan yang serupa dengan
Usman bin Affan, kecuali Ali bin Abi Talib yang mengambil sikap diam. Sekali lagi
Abd. Rahman menanyakan kepada Ali,”apa pendapatnya?”. Ali bin Abi Thalib
menjawab, “agar mereka berjanji secara teguh bahwa mereka akan mementingkan
kebenaran, tidak memiliki hawa nafsu, tidak mementingkan kerabat dan tidak akan
mempermainkan urusan umat”.
Setelah mereka berjanji sesuai dengan permintaan Ali bin Abi Talib, maka Abd.
Rahman bin Auf diberikan wewenang untuk menetapkan siapa diantara mereka
yang paling pantas memangku jabatan Khalifah.
Abd. Rahman yang mendapat amanah berat tersebut memulai pekerjaanya
dengan melakukan pendekatan pribadi kepada masing-masing anggota dewan
pemilih, dan memanggil mereka secara terpisah, guna mengetahui secara jelas,
calon siapa sebenarnya yang mereka inginkan untuk mengetahui secara jelas calon
siapa, sebenarnya yang mereka inginkan untuk menduduki jabatan Khalifah tersebut
sa‟ad bin Abi Waqqas mendukung Usman bin Affan dan Ali abin Abi Talib sedang
abi Talib mendukung Usman bin Affan. Abd.
Rahman bin Auf belum dapat mengambil keputusan lewat pertemuan terpisah
tersebut, maka kegiatan yang ia lakukan sebenarnya adalah meminta pendapat dan
5
pandangan tokoh tokoh kaum Muhajirin dan kaum ansar, kemudian ia lanjutkan
kepada masyarakat umum ia mengambil sampel masing-masing dari kelompok
penjual, pedagang, petani, pengembala dan sebagainya.
Rupanya, pertemuan Abd. Rahman dengan anggota dewan pemilih dilengkapi
dengan acara dengan pendapat dari kalangan toko masyarakat yang terwakili dari
toko-toko muhajirin dan toko-toko ansar. Menjelang hari yang telah disepakati
untuk mengadakan pertemuan ulang, Abd. Rahman mendatangi Ali bin Abi Thalib
dan bercakap-cakap dalam tempo yang cukup lama. Hal ini memberi kesan kepada
Ali bin Abi Talib bahwa dirinyalah yang akan ditunjuk oleh Abd. Rahman. Pada hal
di lain waktu, pembicaraan yang sama juga ia lakukan dengan Usman bin Affan,
hingga keduanya berpisah setelah masuk waktu subuh.
Selanjutnya disuatu subuh, empat hari setelah Umar bin Khattab wafat, masalah
suksesi ini dibawa ke depan umum. Akibatnya terjadilah perdebatan antara pihak-
pihak yang menjagokan Ali bin Abi Talib dengan pihak-pihak yang menjagokan
Usman bin Affan. Masing-masing kelompok berupaya mempengaruhi massa agar
mendukung jagonya. Abd. Rahman bin Auf, agar segerah bertindak menyelesaikan
masalah. Abdul Rahman segerah memanggil Ali bin Abi Talib untuk tampil ke
depan umum seraya bertanya : “jika engkau terpilih menjadi kahlifah, apakah
engkau akan tetap berpegang kepada kitab, Allah dan sunnah Rasulullah serta
tradisi dua orang khalifah sebelumnya?” Ali bin Abi Talib menjawab: “saya
berharap demikian, dan akan bertindak sesuai dengan ilmu dan kemampuan saya !”
Selanjutnya Abd. Rahman bin Auf memaggil Usman bin Affan tampil ke depan dan
mengajukan pertanyaan yang sama seperti yang diajukannya kepada Ali bin Abi
Talib. Dengan tegas Usman bin Affan menjawab: ”Ya, saya akan melakukannya!”
seketika itu juga Abd. Rahman bin Auf menengadahkan tangannya sambil berdoa,
Ya Allah, dengar dan saksikanlah, beban beratku telah aku pindahkan ke pundak
Usman bin Affan. Ia pun menyalami Usman bin Affan sebagai tanda bai‟ah
kepadanya. Bai‟at yang dilakukan oleh Abd. Rahman bin Auf terhadap Usman bin
Affan selanjutnya diikuti oleh kaum Muslimin yang hadir ketika itu. Ali dan
6
pendukungnya, meskipun kecewa pada saat itu, namun tetap memberikan bai‟at
mereka kepada khalifah terpilih, Usman bin Affan.4
Dengan demikian, pada masa enam tahun pertama ini segalanya berjalan lancar
dan stabil. Pada paruh terakhir atau enam tahun kedua dari masa kekhalifahannya
mulai muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan umat Islam terhadap
dirinya. Kepemimpinan Usman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan
pendahulunya. Khalifah Umar bin Khaththab lebih memperlihatkan kehidupan yang
sederhana. Tetapi pada masa Khalifah Usman bin Affan, kehidupan yang beraroma
kemewahan dan kesenangan lebih nampak. Ini mungkin disebabkan karena factor
kehidupan Usman yang sejak awal memang termasuk orang kaya. Usman pernah
berkata: “Saya sungguh tidak makan dari harta kaum Muslimin, saya makan dari
harta saya sendiri. Anda tahu, di kalangan Quraisy sayalah yang terkaya dan yang
paling beruntung dalam perdagangan”. Salah satu faktor yang menyebabkan
4
Muhammad Arif.2015. Pemerintahan Khalifah Usman bin Affan(Analisis Historis Sebab Sebab
Munculnya Pemberontakan).Makasar. Hal 46-66
7
kekecewaan sebagian umat Islam pada paruh kedua dari kepemimpinannya adalah
kebijaksanaannya yang bercorak nepotisme. Usman banyak mengangkat pejabat-
pejabat tinggi negara yang berasal dari lingkungan keluarganya. Di antaranya yang
paling menonjol adalah peran yang dimainkan oleh Marwan bin Hakam. Disebutkan
bahwa sekalipun yang menjabat khalifah adalah Usman, tetapi yang menjalankan
roda pemerintahan adalah Marwan bin Hakam.
8
Zulhijjah 35 H/656 M5. Peristiwa itu sendiri merupakan akibat dari ketidak puasan
rakyat terhadap kebijakan yang dilakukan Usman selama ini. Peristiwa terbunuhnya
Usman bin Affan oleh kaum pemberontak dalam sejarah Islam dikenal sebagai al-
fitnah al-kubra. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pada masanya tidak ada
kegiatan-kegiatan penting.
Pada masa Usman, wilayah kekuasaan Islam bertambah dengan dapat
dikuasainya Azerbaijan, Arminiyah, Sabur, Afrika Selatan, Undulus (Spain),
Cyprus, Persia, dan Tabristan. Dia juga telah berhasil membangun armada angkatan
laut untuk menghadapi tentara Romawi. Ketika Usman bin Affan naik sebagai
khalifah, yang pertama disampaikan kepada kaum Muslimin adalah rencana
perluasan Masjid Nabawi. Usman menambah perluasan Masjid secara besar-
besaran. Pemerintahan Usman juga berjasa dalam membangun bendungan untuk
menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga
berhasil membangun jalan-jalan, jembatan, masjid. Beberapa hal lain yang bercorak
keagamaan, dilakukan pula pada masa Usman. Pada masa Khalifah Usman bin
Affan untuk pertama kalinya kewajiban pembayaran zakat diserahkan kepada
pribadi-pribadi dan tidak ditangani pemerintah. Pada masanya pulanuntuk pertama
kalinya mendahulukan khatbah daripada shalat baik pada hari raya Idul Fitri dan
Idul Adha. Akhirnya, yang monumental dari Usman bin Affan adalah pembukuan
al-Quran, sehingga al-Quran yang beredar sekarang dikenal dengan sebutan
Mushhaf Usmani. Khalifah Usman meminta mengumpulkan naskah Alquran yang
disimpan Hafsah binti Umar, naskah ini merupakan kumpulan tulisan Alquran yang
berserakan pada masa pemerintahan Abu Bakar. Khalifah Usman kemudian
membentuk suatu badan atau panitia pembukuan Al-quran, yang anggotanya terdiri
dari: Zaid bin Sabit sebagai ketua panitia dan Abdullah bin Zubair serta
Abdurrahman bin Haris sebagai anggota. Tugas yang harus dilaksanakan adalah
mengumpulkan lembaran-lembaran lepas dengan cara menyalin ulang ayat-ayat Al-
quran ke dalam sebuah buku yang disebut mushaf.
5
Ibid. hal 82.
9
Usman menginstruksikan agar penyalinan berpedoman kepada bacaan mereka
yang menghafal Alquran, seandainya terjadi perbedaan dalam pembacaan, maka
yang ditulis adalah yang berdialek Quraisy (Arab). Salinan Alquran dengan nama
al-Mushaf, oleh panitia diperbanyak menjadi lima buah. Sebuah tetap berada di
Madinah, dan empat lainnya dikirimkan ke Mekah, Suriah, Basrah, dan Kufah.
Naskah salinan yang tetap di Madinah disebut Mushaf al-Imâm.
Pada saat ini umat Islam sudah tersebar luas, mereka memerlukan pemahaman
Alquran yang mudah dimengerti dan mudah di jangkau oleh alam pikirannya.
Peranan hadis atau sunnah Rasul sangat penting untuk membantu dan menjelaskan
Alquran. Lambat laun timbullah bermacam-macam cabang ilmu hadis.Tempat
belajar masih dkuttab, di masjid atau rumah-rumah.9 Pada masa ini tidak hanya
Alquran yang dipelajari tetapi Ilmu Hadis dipelajari langsung dari para sahabat
Rasul. Langkah pengumpulan mushaf ini merupakan salah satu langkah meneruskan
jejak khalifah pendahulunya untuk menyusun dan mengkodifikasi ayat-ayat Al-
Quran dalam sebuah mushaf. Dengan demikian, pembukuan Al-Quran pada masa
khalifah Usman itu memberikan kebaikan seperti :
1. Menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf yang seragam ejaan dan
tulisannya.
2. Menyatukan bacaan,
3. Menyatukan tertib susunan surat-surat, sesuai yang diajarkan oleh Rasullah6
6
Raka, Iqbal Syamsudin. Makalah Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Ustman Bin Affan dan Ali
Bin Abi Thalib. hal 5. Diakses dari
https://www.academia.edu/35003754/Makalah_Sejarah_Peradaban_Islam Pada_Masa
Ustman_Bin_Affan_dan_Ali_Bin_Abi_Thalib, pada tanggal 12 Oktober 2023 pukul 10:38.
10
Selama menjadi khalifah, banyak kebijakan dan prestasi yang dikeluarkan
Utsman seperti yang dikutip dari buku berjudul Sejarah Peradaban Islam karangan
Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah (2015: 101).
a. Kodifikasi Mushaf Alquran
Pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin Affan, wilayah Islam sangat
luas. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan terjadi perbedaan dalam
pembelajaran Alquran di beberapa pelosok daerah.
Salah seorang sahabat bernama Huzaifah bin Yaman melihat perselisihan
tersebut. Masing-masing menganggap Alquran yang mereka baca adalah yang
paling benar.
Perselisihan tersebut beliau laporkan kepada Utsman. Kemudian Utsman
membentuk panitia yang diketuai Zaid bin Tsabit dengan anggota Abdullah
bin Zubair dan Abdurrahman bin Harits. Tugas mereka adalah menyalin ulang
ayat-ayat Alquran dalam sebuah buku yang disebut mushaf.
Salinan Alquran dikumpulkan menjadi empat. Satu salinan tetap berada di
Madinah, sedangkan sisanya dikirim ke Suriah, Basrah dan Kufah. Salinan
yang berada di Madinah disebut juga Mushaf Utsmani.
b. Renovasi Masjid Nabawi
Masjid Nabawi didirikan pertama kali oleh Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika pertama kali tiba di Madinah saat berhijrah. Pada
awal pembuatan, masjid ini berukuran kecil. Dengan semakin banyaknya
umat islam, pada masa khalifah Umar bin Khattab mulai memperluas masjid.
Pada masa khalifah Utsman bin Affan memperluas sekaligus memberi bentuk
dan corak yang indah.
c. Pembentukan Angkatan Laut
Pada masa khalifah Utsman bin Affan, wilayah islam sudah mencapai Afrika,
Siprus hingga konstantinopel. Muawiyah yang menjadi gubernur Suriah
mengusulkan kepada Utsman untuk membetuk angkatan laut. Utsman
11
menyetujui usulan tersebut. Kemudian dibuat tentara angkatan laut untuk
melindungi keutuhan wilayah Islam.
d. Perluasan Wilayah Islam
Pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin Affan wilayah Islam semakin
meluas. Wilayah perluasan di masa khalifah Utsmab bin Affan diantaranya:
1. Perluasan ke Khurasan dibawah pimpinan Sa'ad bin Ash dan Huzaifah
bin Yaman
2. Perluasan ke Armenia yang dipimpin Salam Rabiah Al Bahiy.
3. Afrika Utara (Tunisia) Abdullah bin Sa'ad bin Abi Sa'ad bin Abi
Sarah.7
12
Abu Thalib yang telah mengasuh Nabi sejak beliau kecil hingga dewasa, sehingga
sedari kecil Ali sudah bersama dengan Muhammad Saw. Ketika Rasulullah SAW
menerima wahyu, riwayatriwayat lama seperti Ibnu Ishaq menjelaskan Ali adalah
lelaki pertama yang mempercayai wahyu tersebut atau orang ke 2 yang percaya
setelah Khadijah istri Nabi sendiri. Pada saat itu Ali berusia sekitar 10 tahun.
Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali banyak belajar langsung dari
Rasulullah SAW. Sebagai anak asuh, kesempatan selalu dekat dengan Rasulullah
dan mengawinkannya dengan putri Beliau Fatimah. Hal inilah yang menjadi bukti
bagi sebagian kaum Sufi bahwa ada pelajaran-pelajaran tertentu masalah ruhani atau
yang kemudian dikenal dengan istilah tasawuf yang diajarkan Rasulullah khusus
kepada Ali tapi tidak kepada Murid-murid atau Sahabat-sahabat yang lain. Didikan
langsung dari Rasulullah SAW kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam baik
aspek zhahir (exterior)atau syariah dan bathin (interior) atau tasawuf menggembleng
Ali menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani dan bijak, fasih dalam
berbicara, dan salah satu orang yang paling banyak meriwayatkan hadits Rasulullah
SAW. Bahkan perumpamaan Ali di sisi nabi Saw disebut-sebut seumpama posisi
Harun pada Musa AS.
8
Zafriadihistory.2015. Perkembangan Islam Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib Dan Hubungannya
Dengan Perkembangan Islam Di Nusantara. Diakses dari
https://zafriadihistory.wordpress.com/2015/02/16/perkembangan-islam-masa-khalifah-ali-bin-abi-
tholib-dan-hubungannya-dengan-perkembangan-islam-di-nusantara/, pada tanggal 13 Oktober 2023
pukul 12:00.
13
Ali diangkat menjadi khalifah ke-4. Awalnya beliau menolak, namun akhirnya
beliau menerimanya. Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari
Muhammad bin Al-Hanafiyah berkata: .....Sementara orang banyak datang di
belakangnya dan menggedor pintu dan segera memasuki rumah itu. Kata mereka:
"Beliau(Usman) telah terbunuh, sementara rakyat harus punya khalifah, dan kami
tidak mengetahui orang yang paling berhak untuk itu kecuali anda (Ali)". Ali
berkata kepada mereka: "Janganlah kalian mengharapkan saya, karena saya lebih
senang menjadi wazir (pembantu) bagi kalian dari pada menjadi Amir". Mereka
menjawab: "Tidak, demi Allah, kami tidak mengetahui ada orang yang lebih berhak
menjadi khalifah daripada engkau". Ali menjawab: "Jika kalian tak menerima
pendapatku dan tetap ingin membaiatku, maka baiat tersebut hendaknya tidak
bersifat rahasia, tetapi aku akan pergi ke masjid, maka siapa yang bermaksud
membaiatku maka berbaiatlah kepadaku". Ali kemudian keluar menuju masjid, dan
kaum muslimin punmembaiatnya sebagai khalifah mereka.
Pengangkatan Khalifah Ali terjadi pada bulan Zulhijjah tahun 35 H/656 M, dan
memerintah selama 4 tahun 9 bulan, menjelang pembunuhan terhadap dirinya pada
bulan Ramadhan tahun40 H/661 M.
Dengan terbaiatnya Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah menggantikan Utsman
bin Affan, sebagian orang yang masih terpaut keluarga Utsman mulai beranggapan
bahwa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib akan mengurangi kesenangan mereka
apalagi untuk memperoleh kekayaan yang dapat mereka lakukan sebelumnya.
Diantara sahabat yang belum sudi mengakui Ali sebagai khalifah, seperti: 1) Hasan
Ibnu Tsabit, 2) Ka’ab Ibnu Malik, 3) Abu Said al-Khudri, dan 4) Muhammad Ibnu
Maslamah.
Ali dituduh sebagai orang yang bertanggung jawab atas terbunuhnya khalifah
Utsman bin Affan. Bila pemerintahan dipegang oleh Ali, maka cara-cara
pemerintahan Umar yang keras dan disiplin akan kembali dan akan mengancam
kesenangan dan kenikmatan hidup dimasa pemerintahan Utsman bin Affan yang
mudah dan lunak menjadi keadaan yang serba teliti, dan serba diperhitungkan,
14
hingga banyak yang tidak menyukai Ali. Bagi kaum Umaiyah sebagai kaum elit dan
kelas atas dan khawatir atas kekayaan dan kesenangan mereka akan lenyap karena
keadilan yang akan dijalankan Ali.9
Penetapannya sebagai Khalifah ditolak antara lain oleh Mu’awiyah bin Abu
Shufyan, dengan alasan Ali harus mempertanggung jawabkan tentang terbunuhnya
Utsman, dan berhubung wilayah Islam telah meluas dan timbul komunitas-
komunitas Islam di daerah-daerah baru, maka hak untuk menentukan pengisian
jabatan khalifah tidak lagi merupakan hak merekayang di Madinah saja10.
9
Junaidin.2020. Pemerintahan Ali Bin Abi Thalib Dan Permulaan Konflik Umat Islam: Peristiwa
Tahkim.Vol 1.hal 36.
10
Nursidin. Makalah Ali bin Abi Thalib. Diakses dari
https://www.scribd.com/document/422716615/Makalah-Ali-Bin-Abi-Thalib, pada tanggal 13 Oktober
2023 pukul 11:30.
11
Kumparan. 2021. Sejarah Singkat dan Prestasi Ali bin Abi Thalib Sebagai Khalifah. Diakses dari
https://kumparan.com/berita-terkini/sejarah-singkat-dan-prestasi-ali-bin-abi-thalib-sebagai-khalifah-
1wVadoP1BNR/full, pada tanggal 13 Oktober 2023 pukul 14:15.
15
wilayah (futuhat). Namun demikian, Ali berusaha menciptakan pemerintahan yang
bersih, berwibawa dan egaliter. Ia ingin mengembalikan citra pemerintahan Islam
sebagaimana pada masa Abu Bakar dan Umar sebelumnya. Sebenarnya pembaiatan
Ali sebagai khalifah adalah hal yang sangat wajar dan pertentangan itu adalah hal
yang wajar pula sebagai akibat pertentangan dan peristiwaperistiwa sebelumnya
karena untuk memperebutkan kekuasaan yang diselingi kasus penuntutan atas
terbunuhnya Utsman dan juga pemecatan-pemecatan pejabat serta pengembalian
harta milik yang tidak jelas.
Kepemerintahan Ali melakukan gebrakan dan kebijakan politik seperti: 1)
Menegakkan hukum finansial yang dinilai nepotisme yang hampir menguasai
seluruh sektor bisnis, 2) Memecat Gubernur yang diangkat Utsman bin Affan dan
menggantinya dengan gubernur yang baru, 3) Mengambil kembali tanah-tanah
negara yang dibagi-bagikan Utsman bin Affan kepada keluarganya, seperti hibah
dan pemberian yang tidak diketahui alasannya secara jelas dan memfungsikan
kembali baitul maal. Meskipun dalam pemerintahan Ali perluasan Islam yang
dilakukan sedikit mengalami kendala yaitu hanya memperkuat wilayah Islam di
daerah pesisir Arab dan masih tetap peranan penting negara Islam di daerah yang
telah ditaklukkan Abu Bakar di daerah Yaman, Oman, Bahrain, Iran Bagian Selatan.
Umar bin Khattab di Persia, Syiria, Pantai Timur Laut Tengah dan Mesir. Serta
pada masa Utsman di Sijistan, Khurasa, Azarbaijan, Armenia hingga Georgia.12
H. Kebijakan dan prestasi pada masa khalifah Ali Bin Abi Tholib
Selama menjabat sebagai khalifah, berikut ini adalah prestasi yang telah beliau
capai dalam pemerintahannya berdasarkan buku Sejarah Peradaban Islam oleh
Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah (2015: 112-114), yaitu antara lain:
12
Junaidin.2020. Pemerintahan Ali Bin Abi Thalib Dan Permulaan Konflik Umat Islam: Peristiwa
Tahkim.Vol 1.hal37.
16
a. Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap
Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan pemerintahan yang efektif dan
efisien. Oleh karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang
kurang cakap dalam bekerja.
Adapun gubernur baru yang diangkat Khalifah Ali bin Abi Thalib antara lain:
17
orang non-Arab dalam mempelajari sumber utama agama Islam, yaitu Al
Quran dan hadits.
d. Bidang Pembangunan
Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun Kota Kuffah secara khusus.
Pada awalnya Kota Kuffah disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh
Mu'awiyah bin Abi Sofyan. Akan tetapi Kota Kuffah kemudian berkembang
menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu nahwu, dan ilmu pengetahuan
lainnya. 13
18
oleh Abdurrahman bin Muljam hingga beliau mengeram kesakitan. Orang-orang
yang mendengar teriakan khalifah Ali keluar untuk mengetahui apa yang terjadi.
Mereka kemudian membawa Ali ke rumahnya. Setelah malam harinya, Ali bin Abi
Tholib kemudian wafat dan dimakamkan di Kufah.14
BAB III
PENUTUP
14
Zafriadihistory.2015. Perkembangan Islam Masa Khalifah Ali Bin Abi Tholib Dan Hubungannya
Dengan Perkembangan Islam Di Nusantara. Diakses dari
https://zafriadihistory.wordpress.com/2015/02/16/perkembangan-islam-masa-khalifah-ali-bin-abi-
tholib-dan-hubungannya-dengan-perkembangan-islam-di-nusantara/, pada tanggal 15 Oktober 2023
pukul12:00.
19
A. Kesimpulan
Utsman bin Affan adalah Khalifah ketiga setelah Abu bakar al- Shiddiq dan
Umar bin Khattab. Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abil Ash bin
Umayyah bin Abd. Al-Syam bin Abd. Al-Manaf. Ia lahir di kota Mekah pada tahun
keenam dari tahun gajah, atau pada tahun 576 M (kira-kira lima tahun setelah Nabi
Muhammad SAW. Lahir) dan terpilihnya utsman bin affan melalui majelis syura
( mesyawarah). Dan dimasa khalifah/pemerintahan Usman bin affan itu
memberikan kebaikan seperti :
1. Menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf yang seragam ejaan dan
tulisannya.
2. Menyatukan bacaan,
3. Menyatukan tertib susunan surat-surat, sesuai yang diajarkan oleh Rasullah
Pada pemerintahan utsman bin affan terjadi peristiwa pemberontakan yang
menyebabkan terbununya ustman bin affan karana ketidak puasnya dalam
pemerintahannya dan juga di dalam pemerintahan/ khalifah di masa utsman bin affan
terdapat kebijakan dan juga prestasi yang dicapai yaitu : Kodifikasi mushaf Alquran,
Renivasi masjid nabawi, Pembentukan angkatan laut, Memperluas wilayah islam.
Ali bin abi tholib adalah khalifah ke-4 setelah wafat nya utsman bin affan, nama
lengkapnya yaitu Ali ibnu Abhi Thalib ibnu Abdul Muthalib ibnu Hasyim ibnu Abdi
Manaf aiQuraisy al-Hasyimi dilahirkan di Mekkah, daerah Hijaz, Jazirah Arab, pada
tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya
kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600 (perkiraan). Ali bin abi
tholib terpilih sebagai khalifah ke 4 yaitu ditunjuk oleh Abdullah bin Saba salah
seorang peminpin di Mesir yang mengusulkan agar Ali bin Abi Thalib diangkat
sebagai khalifah. Karana pada saat itu masyarakan muslim di madinah menjadi
bingung belum ada pengantinya utsman bin affan sebagai khalifah ke 3.
Didalam pemerintahan ali bin abi thalib terdapat peristiwa-peristiwa yang
muncul seperti perang jamal, shaffin, nahrawan, didalam peristiwa ini ali bin abi
20
tholib terbunuh. Dan juga di dalam pemerintahan ali bin abi tholib terdapat kebijakan
dan prestasi yang dicapainya.
B. Saran
Dengan segala keterbatasan kami, demikianlah makalah ini kami buat.
Kesempurnaan hanyalah ada pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. oleh karena itu
sudah pasti makalah ini memerlukan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca yang baik hatinya demi lebih baiknya makalah setelah ini. Selamat
membaca dan semoga bermanfaat. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Junaidin.2020. Pemerintahan Ali Bin Abi Thalib Dan Permulaan Konflik Umat
Islam: Peristiwa Tahkim.Vol 1.hal37.
21
Muhammad Arif.2015. Pemerintahan Khalifah Usman bin Affan(Analisis
Historis Sebab Sebab Munculnya Pemberontakan).Makasar. Hal 24-31
Abusyuja. 2021. Biografi dan Pengangkatan Khalifah Usman bin Affan. Diakses
pada tanggal 12 Oktober 2013 pukul 11:04.
https://www.abusyuja.com/2021/12/biografi-dan-pengangkatan-khalifah-usman-bin-
afan.html?m=1.
Kumparan. 2021. Sejarah Singkat dan Prestasi Ali bin Abi Thalib Sebagai
Khalifah. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2023 pukul 10:43.
https://kumparan.com/berita-terkini/sejarah-singkat-dan-prestasi-ali-bin-abi-thalib-
sebagai-khalifah-1wVadoP1BNR/full.
Nursidin. Makalah Ali bin Abi Thalib. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2023
pukul 11:30 https://www.scribd.com/document/422716615/Makalah-Ali-Bin-Abi-
Thalib.
Raka, Iqbal Syamsudin. Makalah Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Ustman
Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2023 pukul
10:41.
https://www.academia.edu/35003754/Makalah_Sejarah_Peradaban_Islam_Pada_Mas
aUstman_Bin_Affan_dan_Ali_Bin_Abi_Thalib.
22
https://zafriadihistory.wordpress.com/2015/02/16/perkembangan-islam-masa-
khalifah-ali-bin-abi-tholib-dan-hubungannya-dengan-perkembangan-islam-di-
nusantara/.
23