DOSEN PEMBIMBING :
MUHAMMAD SOIM, M.A
DI SUSUN OLEH :
FIERZA AMALYA (12040124666)
KATA PENGANTAR..............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
1.3 Tujuan Masalah............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................2
2.1 Riwayat singkat Utsman Bin Affan.............................................2
2.2 Pengangkatan Utsman Bin Affan ...............................................3
2.3 Model Kepemimpinan Utsman Bin Affan...................................4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kepemimpinan adalah amanah.dan karena itu, dalam suatu system yang islami,
seseorang tak boleh menuntut suatu jabatan. 1Pemimpin memiliki kedudukan yang
sangat penting bagi kelompok masyarakat, berbangsa dan bernegara. Suatu komunitas
masyarakat, bangsa dan negara tidak akan maju, aman dan terarah jika tidak adanya
seorang pemimpin. Pemimpin menjadi kunci keberhasilan dalam suatu komunitas
masyarakat, pemimpin yang mampu memberi rasa aman, tentram, mampu mewujudkan
keinginan rakyatnya, itulah yang dianggap sebagai pemimpin yang sukses. Pemimpin
yang sukses adalah pemimpin yang dicintai oleh yang dipimpinnya, sehingga
pikirannya selalu didukung, perintahnya selalu diikuti dan rakyat membelanya tanpa
diminta terlebih dahulu.
Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana kiprah kepemimpinan pada masa
khalifahan Utsman bin Affan selama menjadi pemimpin, problematika yang dihadapi
sekaligus kemajuan yang telah dicapai dalam memperjuangkan dan memperluas daerah
kekuasaan Islam, sehingga Islam bisa jaya ketika itu.
1.3. TUJUAN
1. Mengetahui Bagaimana Riwayat Singkat Utman Bin Affan
2. Mengetahui bagaiman Pengangkatan Utsman Bin Affan
3. Mengetahui Model Kepemimpinan Utsman Bin Affan
BAB II
1
PEMBAHASAN
‘Utsman adalah khalifah ke tiga setelah Khalifah ‘Umar bin Khattab. ‘Utsman
merupakan keturunan Bani Umayyah, lahir pada 574 M bertepatan dengan tahun ke-
enam dari kelahiran Nabi Muhammad saw. ‘Utsman merupakan anak dari pasangan
‘Affan ibn Abi Ash dan Arwa binti Kuriz bin Rabiah, nama kakeknya adalah ‘Abdi
Manaf ibn Qushay. ‘Utsman wafat pada 17 Dzulhijah 35 H.
قالت عائشة دخل أبو بكر فلم تهتش له ولم تبال ثم دخل عمر فلم تهتش له ولم تبال ثم دخ;;ل عثم;;ان فجلس;;ت وس;;ويت ثياب;;ك
فقال أال أستحيي من رج ٍل تستحيي منه المالئكة
Artinya: ‘Aisyah bertanya kepada Rasulullah Saw: ‘Abu Bakar masuk tapi engkau
biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar masuk engkau pun biasa
saja dan tidak memberi perhatian khusus. Akan tetapi ketika Utsman masuk engkau
terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa?’ Rasullullah menjawab, “Apakah
aku tidak malu terhadap orang yang malaikat saja malu kepadanya?”.
Awal masuknya ‘Utsman ke dalam Islam dimulai dengan sebuah suara dalam
mimpinya di bawah rindang pohon antara maan dan azzarqa yang menyarankan agar
dia segera kembali ke Mekkah sebab orang yang bernama Muhammad sebagai utusan
Tuhan telah muncul membawa ajaran baru yang kelak akan merubah dunia. Setelah
terbangun dari mimpinya, dia mendatangi Abu Bakar ash-Shidiq yang telah masuk
Islam lebih dahulu daripada ‘Utsman, lalu menceritakannya dan meminta pendapat
tentang mimpinya itu. Abu Bakar mengajaknya untuk menghadap Nabi Muhammad
saw. Dan’Utsman menyatakan keislamannya.
Sungguh tak terbilang pengorbanannya terhadap islam, tak terbatas pada
hartanya saja yang selalu dibelanjakan di jalan Allah, nyawanya pun teramat sering
terancam dengan berbagai pengucilan dan penyiksaan dari kerabat dan pemuka
Quraisy ketika mereka tahu keislamannya. Diantara pengorbanan-pengorbanan yang
dilakukan adalah: Pada saat Perang Dzatirriqa dan Perang Ghatfahan berkecamuk,
dimana Rasullullah Saw memimpin perang, Utsman dipercaya menjabat walikota
Madinah. Saat Perang Tabuk, Utsman mendermakan 1000 ekor unta, 70 ekor kuda,
1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga
biaya perang tersebut. Utsman juga membeli sumur yang jernih airnya dari seorang
Yahudi seharga 200.000 dirham yang kira-kira sama dengan dua setengah kg emas
pada waktu itu. Sumur itu beliau wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. Pada
masa pemerintahan Abu Bakar, ‘Utsman juga pernah memberikan gandum yang
diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita.
Model kepemimpinan Umar bin Khatab dilanjutkan oleh Utsman bin Affan.
Beliau mengembangkan Islam ke beberapa daerah yang belum tercapai pada masa
Umar bin Khattab. Perbedaan karakter Utsman dengan Umar bin Khattab
menimbulkan model kepemimpinan yang berbeda. Karakter Utsman yang lembut
lembut berbeda dengan karakter Umar yang tegas dan keras.
Hal ini menimbulkan keecewaan umat Islam. disamping itu Utsman bin Affan
diangkat usia 70 tahun. Sehingga beliau memimpin umat Islam sedikit lemah.
Kebijakan yang paling disorot adalah Kebijakannya pada pengangkatan kerabat
keluarganya menduduki jabatan penting. Seperti gubernur-gubernur di daerah
kekuasaan Islam berasal dari kerabat dekat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan