Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SKI

UMAR BIN KHATTAB

K
A
R
Y
A

NAMA :
KELAS :

SMP JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
A. BIOGRAFI UMAR BIN KHATTAB.............................................................1
B. SIFAT KETELADANAN UMAR BIN KHATTAB......................................2
C. JASA UMAR BIN KHATTAB SAAT MENJADI KHALIFAH...................3

ii
A. BIOGRAFI UMAR BIN KHATTAB

Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan

Umar bin Khattab (581 - November 644) adalah salah seorang sahabat Nabi

Muhammad yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar bin Khattab

dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah saw.

Umar juga merupakan satu diantara empat orang Khalifah yang

digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).

Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun

suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab

bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar

memiliki julukan yang diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruk yang berarti

orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa

membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar

juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.

Riwayat Masuknya Umar pada Agama Islam.

“ Ya Allah, agungkanlah Islam dengan salah satu dari dua lelaki ini : Umar bin

Khattab atau Umar Ibn Hisyam Abu Jahal”. Itulah sepenggal doa Rosulullah pada

suatu ketika.

Pada saat Islam muncul yaitu pada saat Rosulullah mengumumkan misi

kenabianya, Umar adalah salah seorang penentang Rosulullah yang paling gigih.

Dia menganggap bahwa Islam adalah sesat dan kegilaan yang menentang

kepercayaan agama nenek moyang mereka. Sehingga dia sangat memusuhi Nabi

Muhammad. Dengan berbagai cara Umar menentang ajaran yang dibawa oleh

Rossulullah. Suatu ketika Umar megatakan kepada orang-orang bahwa dia akan

membunuh Rosulullah, kemudian dia keluar dari rumahnya dengan membawa

pedang yang terhunus tajam dan akan menuju ke kediaman Rosulullah, tiba di

1
tengah jalan dia bertemu adik kandungnya Fatimah sedang duduk dibawah pohon

sambil membawa mushaf dan membaca sebagian dari ayat Al-qur’an (surat At-

Thaha). Dia bertanya kepada adiknya “apa yang telah kamu baca”, dengan sangat

ketakutan fatimah menjawab “ayat-ayat Al-quran” kemudian Umar memintanya

dan berkata ”sesungguhnya engkaulah yang lebih pantas aku bunuh terlebih

dahulu, ”jika kebenaran ada diantara kita apa yang akan engkau lakukan”  sahut

fatimah, ”berikan kertas itu padaku”, setelah umar membacanya, setelah dia

mengetahui ayat yang ia baca sangat berkaitan pada dirinya. hatinyapun luluh,

hatinya bergetar karena mendengar syair yang begitu indah, kemudian dia berlari

ke rumah Rosulullah dan menyatakan dia telah masuk Islam. Dia masuk islam

pada bulan Dzulhijjah tahun keenam kenabian dan dia tercatat sebagai orang yang

ke 40 yang masuk Islam. Umar wafat pada hari rabu tanggal 25 dzulhijjah 23H /

644 M. Dia dibunuh oleh seorang budak Persia yang bernama Abu Lu’luah atau

Feroz pada saat beliau menjadi imam shalat subuh. Pembunuhan ini konon

dilatarbelakangi dendam pribadi Feroz terhadap Umar karena merasa sakit hati

atas kekalahan Persia yang pada saat itu merupakan negara adigdaya.

B. SIFAT KETELADANAN UMAR BIN KHATTAB


1. Loyalitas Tinggi Kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW

Hal pertama dan utama yang selalu dilakukan oleh Umar bin Khattab adalah
mengingat Allah. Umar bin Khattab tahu betul, bahwa hanya Allah lah yang
mampu memberi ketenangan hati dan mengangkat rasa gelisah yang ada di
dalam diri. Selain mengingat Allah, beliau juga selalu menghormati,
menjunjung tinggi, dan mengikuti ajaran dari Nabi Muhammad SAW. Dengan
mengingat Allah dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW, kita akan
selalu mendapat ketenangan jiwa dalam hidup.

2. Pemberani dalam Segala Situasi

Umar bin Khattab terkenal memiliki sifat pemberani dan tegas, namun berhati
lembut. Sifat pemberaninya inilah yang membuat Umar bin Khattab mendapat
julukan singa padang pasir. Memiliki sifat pemberani bukan berarti tidak
pernah merasa takut sama sekali. Umar bin Khattab juga pernah merasa takut,

2
tapi beliau berhasil mengalahkan rasa takutnya. Sifat berani bisa memberikan
seseorang rasa percaya diri, sehingga mampu mengendalikan dirinya dengan
lebih baik dalam menghadapi situasi apapun.

3. Selalu Bersikap Adil

Sikap adil merupakan sifat yang harus dimiliki oleh semua orang, terlebih lagi
bagi seorang pemimpin. Umar bin Khattab merupakan sosok pemimpin atau
khalifah yang menjunjung tinggi keadilan. Ia tidak ragu untuk memberi
penghargaan ataupun hukuman bagi siapapun yang pantas mendapatkannya.
Membiasakan untuk selalu bersikap adil dapat membuat hidup bermasyarakat
menjadi lebih rukun dan harmonis, terhindar dari perselisihan, dan juga
menjauhkan dari perbuatan zalim terhadap hak orang lain.

4. Hidup dalam Kesederhanaan

Kehidupan Umar bin Khattab dari sebelum menjadi khalifah hingga setelah
menjadi khalifah tidaklah berubah. Beliau selalu hidup dalam kesederhanaan,
seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bila seseorang
membiasakan hidup sederhana meskipun rezekinya berlimpah, maka ia akan
selalu merasa cukup, lebih bersyukur atas apa yang dimiliki, serta hidup
menjadi lebih tenang karena tidak mengejar gaya hidup mewah di dunia.

5. Bertanggung Jawab

Sebagai seorang khalifah tentu saja Umar bin Khattab harus bertanggung
jawab terhadap tugas dan kewajibannya. Misalnya ketika ia rutin berpatroli
untuk mengecek keadaan rakyatnya. Memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi adalah sifat penting yang harus dimiliki. Seseorang yang bertanggung
jawab akan lebih dipercaya, dihormati, diandalkan dan disukai orang lain.

C. JASA UMAR BIN KHATTAB SAAT MENJADI KHALIFAH

 Mendirikan lembaga-lembaga kajian Al-Quran

Umar Bin Khattab memiliki perhatian besar terhadap dunia pendidikan.


Setelah Rasulullah meninggal, Umar meresmikan Madinah sebagai ibu kota
negara Islam dan menjadi pusat pembentukan hukum-hukum Islam, terutama
setelah berhasil melakukan ekspansi besar-besaran ke negara-negara koloni.
Selama 10 tahun menjadi kepala negara,Umar memfokuskan pemerintahannya
dengan menjadikan Madinah sebagai pusat kajian Al-Quran dan Fikih. Ada
kurang lebih 130 pakar fikih dari kalangan sahabat yang aktif memberi fatwa.
Di antaranya adalah Umar sendiri, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud,
sayyidah Aisyah, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Abbas, dan Abdullah bin
Umar.

3
 Penyebaran Islam di Seluruh Dunia

Selama menjabat, masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab menjadi


masa emas di mana kekuasaan islam menyebar dengan pesat, bahkan hampir
mampu menguasai seluruh tiga benua, yang mencakup wilayah Mesir, Persia,
Palestina, Afrika Utara, Armenia, kekaisaran Romawi (Byzantium), dan
lainnya. Otomatis, kekuasaan islam ini menjadi sarana dalam menyebarkan
agama islam ke seluruh penjuru dunia.

 Penentuan Awal Tahun Hijriyah

Penentuan awal tahun Hijriyah juga terjadi pada masa Khalifah Umar bin
Khattab. Dengan ditentukannya awal tahun Hijriyyah, maka pembuatan
kalender islam pun lebih mudah karena hal itu berkaitan dengan ibadah-ibadah
tertentu dalam islam, misalnya haji, puasa, dan lainnya.
Sebelum ada penanggalan Hijriyah, bahkan masa sebelum Rasulullah SAW,
orang-orang Arab memang sudah menggunakan nama bulan-bulan dalam
kalender hijriyah, tapi tidak diketahui tahun berapa. Contohnya saat Abu Musa
Al-Asy'ar mengirimkan sebuah surat kepada Khalifah Umar bin Khattab,
dalam surat tersebut tidak ditulis tahun berapa, hanya tanggal dan bulan saja,
sehingga ini dirasa cukup membingungkan.
Inisiatif penanggalan tersebut muncul saat seorang bernama Maimun bin
Mahran memberikan dokumen yang berisi tentang kesepakatan 2 orang di
Bulan Sya'ban. Merasa bingung, Umar bin Khattab pun bertanya, "Sya'ban
kapan? Tahun kemarin, tahun yang akan datang, atau tahun ini?". Akhirnya
demi mengatasi kebingungan tersebut Umar bin Khattab mengumpulkan para
sahabat senior untuk merumuskan awal tahun hijriyah. Usulan yang akhirnya
diterima oleh para sahabat adalah usulan Sahabat Ali bin Abi Thalib yang
mengemukakan bahwa awal tahun hijriyah sebaiknya dimulai dari hijrahnya
Rasulullah SAW dari Kota Mekkah ke Madinah. Hal tersebut didasarkan
karena hijarah Rasulullah SAW sudah jelas diketahui kapan waktunya dan
juga merupakan peristiwa besar dalam sejarah umat islam.

 Mensyariatkan Shalat Tarawih Berjamaah 20 Rakaat

Jasa Umar Bin Khattab yang juga besar pengaruhnya bagi kehidupan umat
Muslim sampai saat ini adalah mengenai shalat tarawih berjamaah. Shalat
tarawih berjamaah 20 rakaat disyariatkan oleh Khalifah Umar bin Khattab
yang disepakati oleh seluruh sahabat. Sejak itu, umat Muslim melaksanakan
shalat tarawih berjamaah sebanyak 20 rakaat di tiap malam hari setelah sholat
Isya' selama bulan Ramadhan.
Hal inilah yang menjadi landasan kenapa setiap malam setelah isya' di
berbagai masjid sangat ramai dalam melaksanakan shalat tarawih berjamaah
20 rakaat.

Anda mungkin juga menyukai