Anda di halaman 1dari 4

NAMA : 1.

ALMAURA MALIKA ZEMA


2. ALMIRA MALIKA ZEMA
KELAS : VII.3
TUGAS : SKI

Abu Bakar Ash Shiddiq


Abu Bakar Ash Shiddiq lahir bersamaan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw.
pada 572 Masehi di Mekah, berasal dari keturunan Bani Taim, suku Quraisy. Nama
aslinya adalah Abdullah ibni Abi Quhaafah. Ayahnya bernama Uthman Abu Quhafa dan
ibunya bernama Salma Umm-ul-Khair. Dia memiliki istri yang bernama Habibah bint
Kharijah, Asma binti Umays, Ummi Ruman, Qutaylah bint Abd-al-Uzza. Umar juga
mempunyai 6 orang anak yang bernama Aisyah, Muhammad bin Abu Bakar, Asma'
binti Abu Bakar, Abdullah ibn Abi Bakr, Abdurrahman bin Abi Bakar, Umm Kulthum.
Berdasarkan beberapa sejarawan Islam, Sahabat Rasulullah ini dikenal sebagai
seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta
dipercayai sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi. Berdasarkan keadaan saat itu
dimana kepercayaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW lebih banyak menarik minat
anak-anak muda, orang miskin, kaum marjinal dan para budak. Abu Bakar justru
termasuk dalam mereka yang memeluk Islam dalam periode awal dan juga berhasil
mengajak penduduk mekkah dan kaum Quraish lainnya mengikutinya (memeluk Islam).
Sebagaimana orang-orang yang pertama masuk Islam, cobaan yang dideritanya cukup
banyak. Namun ia senantiasa tetap setia menemani Nabi dan bersama beliau menjadi
satu-satunya teman hijrah ke Madinah pada 622 Masehi. Menjelang wafatnya
Rasullullah, Ia ditunjuk sebagai imam shalat menggantikannya. Hal ini diindikasikan
bahwa Abu Bakar kelak akan menggantikan posisi Nabi memimpin umat. Setelah
wafatnya Rasullullah, maka melalui musyawarah antara kaum Muhajirin dan Anshar.
Hasil musyawarah ini kemudian memilih Abu Bakar sebagai khalifah pertama, memulai
era Khulafaur Rasyidin. Ia menjadi Khulafaur Rasyidin atau Khalifah Islam pertama
meski ditentang oleh sebagian muslim Syiah. Karena menurut mereka Nabi pernah
memilih Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya. Namun Ali bin Abi Thalib menyatakan
setia dan mendukungnya sebagai khalifah. Segera setelah menjadi khalifah, Ia banyak
disibukkan oleh pemadaman pemberontakan dan pelurusan akidah masyarakat yang
melenceng setelah meninggalnya Nabi. Dalam kepemimpinannya sebagai khalifah,
beliau memerangi Musailamah Al-Kazab (Musailamah si pembohong) yang mengklaim
dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad SAW.
Umar Bin Khatab
Umar bin al-Khattab lahir di Mekkah dari Bani Adi yang masih satu rumpun dari suku
Quraisy dengan nama lengkap Umar bin al-Khattab bin abdul Uzza. Keluarga Umar
tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu
merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi. Umar bin khatab dikenal memiliki fisik
yang kuat, bahkan ia menjadi juara gulat di Mekkah. Umar tumbuh menjadi pemuda
yang disegani dan ditakuti pada masa itu. Beliau memiliki watak yang keras hingga di
juluki sebagi “Singa Padang Pasir”. Beliau termasuk pemuda yang amat keras dalam
membela agama tradisional Arab yang saat itu masih menyembah berhala serta
menjaga adat istiadat mereka. Bahkan pada saat itu putrinya dikubur hidup-hidup demi
menjaga kehormatan Umar. Sebelum memeluk Islam beliau di kenal sebagai peminum
berat, namun setelah menjadi muslim Beliau tidak lagi menyentuh alkohol sama sekali,
meskipun saat itu belum diturunkan larangan meminum khimar secara tegas. Pada
masa itu, ketika Nabi Muhammad menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah, Umar
berreaksi sangat antipati terhadap Nabi. Umar juga termasuk orang yang paling banyak
dan paling sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Nabi
Muhammad SAW. Pada puncak kebenciannya terhadap Nabi Muhammad SAW, Umar
memutuskan untuk mencoba membunuh Nabi. Namun dalam perjalanannya, Umar
bertemu dengan salah seorang pengikut Nabi yang bernama Nu’aim bin Abdullah dan
memberikan kabar bahwa saudara perempuan Umar telah memeluk Islam. Karena
kabar tersebut, Umar menjadi terkejut dan kembali ke rumahnya dengan maksud untuk
menghukum adiknya. Dalam riwayatnya, Umar menjumpai Saudarinya yang sedang
membaca Al-Quran surat Thoha ayat 1-8 , Umar menjadi semakin marah dan memukul
saudarinya. Namun Umar merasa iba ketika melihat saudarinya berdarah akibat
pukulannya, beliau kemudian meminta agar ia melihat bacaan tersebut. Beliau menjadi
sanagt terguncang oleh isi Al-Quran, dan beberapa waktu setelah kejadian tersbut
Umar menyatakan memeluk agama Islam. Keputusan tersebut membuat hampir seisi
Mekkah terkejut karena seorang yang terkenal memiliki watang yang keras dan paling
banyak menyiksa pengikut Nabi Muhammad SAW kemudian memeluk ajaran yang
sangat di bencinya. Akibatnya, Umar di kucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia tidak lagi
dihormati oleh para petinggi Quraisy. Pada masa Abu Bakar menjadi seorang khalifah,
Umar bin Khatab menjadi salah satu penasehat kepalanya. Setelah Abu Bakar
meninggal pada tahun 634, Umar bin khatab di tunjuk untuk menggantikan Abu Bakar
sebagai khalifah ke dua dalam sejarah Islam. Selama dibawah pemerintahan Umar bin
Khatab, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih
Mesopotamia dan Persia dari tangan dinasti Sassanid, serta mengambil alih Mesir,
Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari ke Kaisaran Romawi (Byzantium). Saat
itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi, namun keduanya telah di
taklukkan oleh ke Khalifahan Islam dibawah pimpinan Umar bin Khatab. Umar bin
Khatab melakukan banyak reformasi secara administratif dan menongtrol dari dekat
kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi untuk daerah yang baru di
taklukkan. Umar memerintahkan agar diselenggarakan sensus diseluruh wilayah
kekuasaan Islam. Pada tahun 638, Umar memerintahkan untuk memperluas dan
merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Utsman bin Affan

Islam mengenal Khulafaur Rasyidin sebagai khalifah yang menggantikan


kepemimpinan Rasulullah SAW setelah beliau wafat. Keempat khalifah ini bernama Abu
Bakar As-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Di antara yang lain, Utsman dikenal memiliki masa kekuasaan paling lama, yaitu dari
644 M sampai 656 M. Ia memiliki nama lengkap Utsman bin Affan bin Abi Ash bin
Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy Al-Quraisy. Utsman merupakan
khalifah ketiga dalam Islam, menggantikan Umar bin Khattab. Beliau anak dari seorang
ibu bernama Arwa’ bin Kuraiz dan ayah bernama Affan bin Abi Al-‘Ash.
Utsman mendapat gelar sebutan “Dzun Nur’aini” yang artinya pemilik dua cahaya. Ini
karena beliau menikahi dua puteri Rasulullah SAW, yaitu Ummu Kultsum dan
Ruqayyah.
Beliau adalah sahabat nabi yang berasal dari keluarga saudagar kaya. Utsman pandai
berbisnis dan kerap membagikan hartanya untuk kemaslahatan umat Islam. Selama
masa kepemimpinannya, Utsman telah banyak berjasa untuk Islam. Beliau telah
membukukan Alquran dan membuat beberapa salinan yang dikirim ke beberapa negeri
Islam.

Beliau juga memusnahkan mushaf yang bertentangan dengan salinan tersebut.


Sehingga kini atas izin Allah SWT, umat Islam dapat memelihara keaslian Alquran.
Utsman dikenal sebagai pribadi yang dermawan dan murah hati. Salah satu kisahnya
yang paling terkenal adalah saat ia memberikan bantuan air minum secara cuma-cuma
kepada masyarakat.

Dikisahkan bahwa saat itu banyak umat muslim yang membutuhkan air minum.
Kemudian mereka mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah SAW.
Umat Muslim mengeluh ada orang Yahudi yang menjual air dengan harga yang sangat
tinggi. Karena alasan ini, Utsman membelinya dan memberikan air minum secara
cuma-cuma kepada seluruh umat Muslim.

Utsman bin Affan wafat pada hari Jumat, 18 Dzulhijjah 35 Hijriyah. Ia meninggal saat
genap berusia 80 tahun. Ia meninggal usai para pemberontak (kaum Khawarij)
mengepung kediamannya. Kemudian ia dibunuh oleh kaum pemberontak tersebut.
Meninggalnya Utsman membawa duka yang cukup mendalam bagi umat Muslim.
Sebab, ia dikenal sebagai khalifah yang baik dan dermawan.
Jauh sebelum wafatnya Utsman, Rasulullah telah mendoakan Utsman supaya diampuni
dosa-dosanya. Ia juga dijamin masuk surga menyusul para sahabat Rasulullah yang
shalih.
Ali Bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13
Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian
Muhammad, sekitar tahun 601 Masehi. Beliau bernama asli Haydar bin Abu Thalib.
Namun Rasullullah Saw. tidak menyukainya dan memanggilnya Ali yang berarti
memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah. Ali mempunyai ayah bernama Abu Thalib yang
juga merupakan paman dari Nabi Muhammad SAW. Ibu Ali Bin Abi thalib bernama
Fatimah binti Asad. Beliau memiliki istri yang bernama Umamah binti Zainab, Fatimah
az-Zahra, Fatimah binti Hizam, Asma binti Umays.
Ketika Rasullullah Saw. mulai menyebarkan Islam, Ali saat itu berusia 10 tahun. Namun
ia mempercayai Rasullullah SAW. dan menjadi orang yang pertama masuk Islam dari
golongan anak-anak.
Masa remajanya banyak dihabiskan untuk belajar bersama Rasullullah sehingga Ali
tumbuh menjadi pemuda cerdas, berani, dan bijak. Jika Rasullullah Saw. adalah
gudang ilmu, maka Ali ibarat kunci untuk membuka gudang tersebut.
Dalam Biografi Ali bin Abi Thalib, diketahui bahwaa Saat Rasullullah SAW hijrah, Ali bin
Abi Thalib menggantikan Rasullullah tidur di tempat tidurnya sehingga orang-orang
Quraisy yang hendak membunuh Nabi terpedaya.
Ali kemudian dibaiat beramai-ramai, menjadikannya khalifah pertama yang dibaiat
secara luas. Namun kegentingan politik membuat Ali harus memikul tugas yang berat
untuk menyelesaikannya. Perang saudara pertama dalam Islam, Perang Siffin pecah
diikuti dengan merebaknya fitnah seputar kematian Utsman bin Affan membuat posisi
Ali sebagai khalifah menjadi sulit.
Sepeninggal Ali bin Abi Thalib, Hasan kemudian dibaiat menjadi khalifah selanjutnya.
Namun keputusan tersebut tidak diterima oleh Bani Muawiyah yang selanjutnya
melakukan pemberontakan. Karena tidak ingin terjadi pertikaian antara kaum muslimin,
Hasan yang memiliki sikap lunak kemudian melakukan perjanjian dengan kaum
Muawiyah. Kekhalifan kemudian diserahkan oleh Hasan kepada kaum Muawiyah.
Selanjutnya kursi kekhalifahan dipegang secara turun temurun oleh keluarga Bani
Umayyah dengan khalifah pertama Muawiyah. Dengan demikian berakhirlah
kekhalifahan Kulafaur Rasyidin.

Anda mungkin juga menyukai