Anda di halaman 1dari 3

BIOGRAFI SINGKAT KHULAFAUR RASYIDIN

Abu Bakar Ash-Shiddiq


Abu Bakar Ash-Shiddiq bukan hanya orang terdekat Rasulullah yang disebut sebagai sahabat
yang paling utama, tetapi juga ayah mertua Nabi Muhammad SAW. Ia diketahui berperan
aktif dalam berbagai kegiatan umat Islam, mulai dari ikut berperang, berdakwah, dan
mengislamkan orang.
Abu Bakar merupakan keturunan Bani Taim dari suku Quraisy, yang lahir di Mekkah pada
sekitar tahun 573. Nama aslinya adalah Abdul Ka'bah. Sejak kecil, ia sering menghabiskan
waktu dengan bermain bersama unta dan kambing. Dari situlah ia mendapatkan julukan Abu
Bakar, yang berarti bapak anak unta. Abu Bakar tumbuh menjadi orang terpelajar dan
pedagang yang kaya. Ia termasuk dalam sepuluh orang pertama yang memeluk Islam setelah
Nabi Muhammad SAW.
Setelah resmi menjadi Muslim, Abu Bakar turut serta dalam dakwah menyebarkan Islam dan
berhasil mengislamkan Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'ad
bin Abi Waqqas, serta beberapa tokoh penting dalam Islam. Selain dipercaya menemani
Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah, Abu Bakar juga menjadi penasihat Nabi di sana.
Periode setelahnya, Abu Bakar maju membela Islam dalam berbagai pertempuran dengan
kaum Quraisy, seperti Perang Badar (624), Perang Khandaq (627), dan Perang Uhud (625).
Ketika Nabi Muhammad SAW mulai sakit, Abu Bakar sering menggantikan perannya
sebagai imam salat. Pada 632, Nabi Muhammad SAW wafat dan dalam musyawarah Abu
Bakar terpilih sebagai Khulafaur Rasyidin pertama, untuk meneruskan kepemimpinan Islam.
Semasa pemerintahan Abu Bakar, kekhalifahan Islam mampu menaklukkan Persia dan Syam.
Di masa pemerintahannya pula, mulai dilakukan kodifikasi Al Quran. Abu Bakar meninggal
karena sakit pada 23 Agustus 634 setelah memimpin selama sekitar dua tahun.

Umar Bin Khattab


Umar bin Khattab Sebelum meninggal, Abu Bakar mewasiatkan bahwa Umar bin Khattab
ditunjuk sebagai khalifah kedua yang menggantikannya. Umar bin Khattab lahir di Mekkah
pada sekitar tahun 583 dari keturunan keluarga yang terpandang. Karena itu, ia tumbuh
menjadi orang terpelajar dan sukses menekuni dunia perdagangan. Pada awal masa kenabian,
Umar menjadi salah satu dari kalangan kafir Quraisy yang membenci bahkan sempat ingin
membunuh Nabi Muhammad. Umar baru tersadar dan masuk Islam setelah mendengarkan
lantunan ayat Al Quran yang dibacakan adiknya. Meski keputusan itu membuatnya
dikucilkan oleh para petinggi kafir Quraisy, Umar tetap memilih menjadi pembela Nabi
Muhammad.

Sejak memeluk Islam, Umar mendampingi Nabi Muhammad SAW dalam banyak
kesempatan, salah satunya adalah menjadi sekretaris Nabi setiap mendapatkan wahyu dari
Allah SWT. Umar juga berperan aktif dalam berbagai peristiwa penting, seperti pada Perang
Badar, Perang Uhud, dan lain sebagainya. Setelah Nabi Muhammad wafat dan Abu Bakar
memegang kepemimpinan umat Islam, Umar berperan sebagai penasihat kepala. Begitu Abu
Bakar meninggal, Umar ditunjuk untuk menggantikan posisinya menjadi Khulafaur Rasyidin
kedua pada tahun 634. Umar bin Khattab merupakan Khulafaur Rasyidin yang memimpin
cukup lama, yakni selama 10 tahun (634-644). Pada masa kepemimpinannya pula, Islam
menyebar luas dan menjadi kekuatan baru di wilayah Timur Tengah.
Selain itu, berikut ini beberapa keberhasilan yang dicapai Umat bin Khattab semasa
kepemimpinannya. Mentapkan kalender Hijriyah, dimulai saat Nabi SAW hijrah ke Madinah
Membebaskan Baitul Maqdis Menyelenggarakan sensus di seluruh wilayah Islam
Merenovasi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Menetapkan Jumat sebagai hari libur Salat
Tarawih berjemaah Menyelenggarakan pendidikan dan lembaga kajian Al Quran Umar bin
Khattab meninggal pada 3 November 644 karena dibunuh oleh Abu Lu'luah (Fairuz) saat
sedang melaksanakan salat subuh.

Utsman bin Affan


Utsman bin Affan adalah Khulafaur Rasyidin yang berkuasa paling lama, yaitu selama 12
tahun (644-656). Ia bukan hanya dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin ketiga, pernikahannya
berturut-turut dengan dua putri Nabi Muhammad dan Khadijah membuatnya mendapat
julukan Dzunnurrain atau Pemilik Dua Cahaya. Utsman bin Affan lahir di Thaif, Jazirah
Arab, pada 579, dari salah satu keluarga kaya dan berpengaruh di suku Quraisy. Utsman
menjadi teman dekat Abu Bakar sebelum masa kenabian karena sesama seorang pedagang.
Ketika Utsman memutuskan masuk Islam, Abu Bakar pula yang membawanya bertemu
Rasulullah dan menyatakan imannya. Pada masa kepemimpinan Abu Bakar dan Umar,
Utsman tetap berada di Madinah menjalankan bisnisnya dan ikut andil dalam pemerintahan.

Sepeninggal Umar, dilakukan musyawarah penentuan pemimpin selanjutnya, di mana


Utsman memperoleh mayoritas suara. Salah satu hal yang dilakukan Utsman bin Affan
selama menjadi khalifah adalah melakukan ekspansi wilayah dan membentuk armada
angkatan laut. Utsman juga membagi kekuasaan Islam menjadi sepuluh provinsi dengan
masing-masing amir atau gubernur, membangun kepolisian, dan pengadilan, yang
sebelumnya dilakukan di masjid. Prestasi Usman yang paling gemilang yakni
menyeragamkan Al Quran, yang mengakhiri banyak perbedaan di antara umat Islam.
Menjelang akhir pemerintahannya, terjadi perpecahan dan pemberontakan karena jabatan-
jabatan strategis di pemerintahan diberikan Utsman kepada keluarganya dari Bani Umayyah.
Pada tahun 655, sekitar 1.500 orang datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan Utsman
itu, tetapi tidak ditanggapi sehingga protes tersebut berubah menjadi pemberontakan untuk
menggulingkan kekuasaannya. Khalifah Utsman bin Affan wafat pada tahun 656 setelah
pemberontak yang bernama Al-Gafiqi berhasil masuk lewat atap dan membunuhnya.

Ali bin Abi Thalib


Ali bin Abi Thalib adalah sepupu, sahabat, dan juga menantu Nabi Muhammad yang menjadi
Khulafaur Rasyidin keempat. Ia merupakan putra Abu Thalib (paman Nabi) yang lahir di
Mekkah pada tahun 600. Kelahiran Ali memberi hiburan bagi Nabi Muhammad, yang tidak
memiliki anak laki-laki. Bahkan keluarga Abu Thalib memberi izin Nabi Muhammad dan
istrinya, Khadijah, untuk mengasuh Ali. Ketika Rasulullah menerima wahyu untuk pertama
kalinya, para ahli sejarah berpendapat bahwa Ali adalah lelaki pertama yang mempercayai
wahyu tersebut dan masuk Islam di usia 10 tahun. Ali pernah tidur di tempat Nabi guna
mengelabui orang Quraisy yang akan membunuh Rasulullah sebelum hijrah ke Madinah.

Begitu menyusul ke Madinah, Ali menikah dengan Fatimah Az-Zahra, putri Nabi
Muhammad. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua putra dan dua putri, yaitu Hasan,
Husein, Zainab, dan Ummu Kultsum. Sepeninggal Nabi, Ali selalu dilibatkan dalam urusan
kenegaraan hingga akhirnya menjadi penasihat resmi Khalifah Utsman bin Affan. Setelah
Khalifah Utsman wafat dalam sebuah pemberontakan, keadaan semakin kacau. Kaum
Muslimin mendesak agar Ali dibaiat sebagai khalifah. Ali dibaiat sebagai Khulafaur Rasyidin
keempat, tetapi kekacauan masih banyak terjadi yang sebagian besar disebabkan oleh
tuntutan untuk menghukum pembunuh Utsman. Kasus tersebut sampai memicu terjadinya
perang saudara Islam. Di sisi lain, masa pemerintahan Ali juga diberlakukan berbagai
kebijakan yang memajukan kekhalifahan, salah satunya adalah penyempurnaan bahasa Arab.
Ali juga membangun Kota Kufah di Irak sebagai pusat pemerintahan dan pusat
pengembangan ilmu pengetahuan. Ali bin Abi Thalib wafat pada 29 Januari 661 karena
serangan seseorang yang bernama Abdurrahman bin Muljam ketika sedang salat subuh.

Anda mungkin juga menyukai