DISUSUN OLEH:
dan bagi pembaca pada umumnya yaitu sebagai bahan bacaan yang memberikan
kekurangan atau kesalahan baik dari segi susunan maupun isi, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun baik dari Dosen maupun dari pembaca
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia tidak dapat hidup sendiri, satu sama lain saling membutuhkan dan
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan
Umar bin Khattab (581 - November 644) adalah salah seorang sahabat Nabi
Muhammad yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar bin Khattab
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun
suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab
bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar
memiliki julukan yang diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruk yang berarti
membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar
juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.
“ Ya Allah, agungkanlah Islam dengan salah satu dari dua lelaki ini : Umar bin
Khattab atau Umar Ibn Hisyam Abu Jahal”. Itulah sepenggal doa Rosulullah pada
suatu ketika.
Pada saat Islam muncul yaitu pada saat Rosulullah mengumumkan misi
kenabianya, Umar adalah salah seorang penentang Rosulullah yang paling gigih.
Dia menganggap bahwa Islam adalah sesat dan kegilaan yang menentang
kepercayaan agama nenek moyang mereka. Sehingga dia sangat memusuhi Nabi
Muhammad. Dengan berbagai cara Umar menentang ajaran yang dibawa oleh
2
Rossulullah. Suatu ketika Umar megatakan kepada orang-orang bahwa dia akan
pedang yang terhunus tajam dan akan menuju ke kediaman Rosulullah, tiba di
tengah jalan dia bertemu adik kandungnya Fatimah sedang duduk dibawah pohon
sambil membawa mushaf dan membaca sebagian dari ayat Al-qur’an (surat At-
Thaha). Dia bertanya kepada adiknya “apa yang telah kamu baca”, dengan sangat
dan berkata ”sesungguhnya engkaulah yang lebih pantas aku bunuh terlebih
dahulu, ”jika kebenaran ada diantara kita apa yang akan engkau lakukan” sahut
fatimah, ”berikan kertas itu padaku”, setelah umar membacanya, setelah dia
mengetahui ayat yang ia baca sangat berkaitan pada dirinya. hatinyapun luluh,
hatinya bergetar karena mendengar syair yang begitu indah, kemudian dia berlari
ke rumah Rosulullah dan menyatakan dia telah masuk Islam. Dia masuk islam
pada bulan Dzulhijjah tahun keenam kenabian dan dia tercatat sebagai orang yang
ke 40 yang masuk Islam. Umar wafat pada hari rabu tanggal 25 dzulhijjah 23H /
644 M. Dia dibunuh oleh seorang budak Persia yang bernama Abu Lu’luah atau
Feroz pada saat beliau menjadi imam shalat subuh. Pembunuhan ini konon
dilatarbelakangi dendam pribadi Feroz terhadap Umar karena merasa sakit hati
atas kekalahan Persia yang pada saat itu merupakan negara adigdaya.
Umar bin Khattab r.a diangkat dan dipilih sendiri oleh Abu Bakar r.a untuk
pengangkatan seperti ini disebut dengan thariqul ahad, yakni seorang pemimpin
3
Pada masa pemerintahan Abu Bakar r.a, sang khalifah dipanggil dengan
diberikan oleh rakyat kepada beliau. Salah satu sebab penggantian ini hanyalah
makna bahasa, karena bila Abu Bakar r.a dipanggil dengan khalifah Rasulullah
setidaknya begitulah menurut Haikal. Selain itu karena wilayah kekuasaan Islam
telah meluas, hingga ke daerah-daerah yang bukan daerah Arab, yang tentu saja
nabi, karena itu ia menolak untuk dipanggil sebagai khalifatullah dan khalifah
Rasulullah.
Terdapat perbedaan dalam proses pengangkatan Abu Bakar dan Umar, bila
Abu Bakar dipilih oleh beberapa wakil kalangan elit masyarakat, Umar dipilih dan
ditunjuk langsung oleh Abu Bakar untuk menggantikannya. Ada beberapa faktor
1. Kemungkinan besar Abu Bakar khawatir akan terjadi perpecahan dalam tubuh
menjadi Khalifah.
Bakar akan terpilihnya Ali bin Abi Thalib memotivasi dirinya untuk memilih
langsung penggantinya
4
C. AKHIR PEMERINTAHAN UMAR BIN KHATTAB
ke-II Umar Bin Khattab (634-644 M). Penyebaran agama Islampun dilaksanakan
seiring dengan perluasan wilayah Islam. Banyak orang yang takluk dibawah Islam
memeluknya sebagai agama meskipun ada sebagian dari mereka yang membenci
Islam ataupun bangsa Arab yang merupakan penjajah. Umar memerintah dengan
yang membeci Islam ataupun bangsa Arab. Hal yang paling menonjol adalah
pembagian hasil rampasan perang yang dinilai tidak adil. Tetapi hingga akhir
bisa jadi benar. Salah satu bukti yang menunjukkan hal tersebut adalah
pembunuhan Umar bin Khattab sendiri, beliau dibunuh Abu Lu’luah, seorang
untuknya yang berprofesi sebagai tukang kayu, pelukis, dan pandai besi, ia harus
membayar dua dirham setiap hari. Akan tetapi meskipun Umar bin Khattab r.a
Abu Lu’luah ternyata berlalu dengan rasa tidak puas dengan keputusan
beliau, hal ini disimpulkan dari jawabannya atas keputusan Umar bin Khattab r.a:
dijawab: “kalau kamu selamat maka aku akan bekerja untukmu”. Tiga hari
5
Akan tetapi bila hanya bukti ini yang diajukan untuk mengutarakan
begitu, memang faktanya ada yang merasa tidak puas dengan Umar bin Khattab
Ada indikasi yang menyatakan bahwa perseturuannya dengan Ali bin Abi
Thalib r.a mulai memudar-kalau memang mereka berseteru-, yakni Umar bin
Khattab r.a menikahi salah satu putri Ali bin Abi Thalib r.a yakni Ummi Kaltsum,
selain itu Ali bin Abi Thalib r.a adalah salah seorang yang turun ke makam beliau,
lain halnya ketika Fathimah binti Rasulullah meninggal dunia, baik Abu Bakar r.a
dan Umar bin Khattab r.a tidak datang kepemakamannya atau ketika Abu Bakar
r.a meninggal dunia dimana Ali bin Abi Thalib r.a tidak datang kepemakamannya.
perang, agar mereka tidak terlalu memikirkan siapakah sebenarnya yang berhak
untuk menjadi khalifah, disamping beliau juga memang menikahi putri Ali bin
BAB III
KESIMPULAN
6
Sepanjang sejarah khilafah rasyidah, ekspansi terluas yang pernah tecapai
adalah pada masa Umar bin Khattab r.a. Pada saat beliau meninggal kekuasaannya
telah mencapai Alexandria, Najran, Kerman, Khurasan, Rayy, Tabriz dan seluruh
Syiria.
sistem pemerintahan dari Sasania, Kostantinopel dan Bizantium. Hal ini memang
akibat persentuhannya dengan tiga imperium besar tersebut, dan juga akibat
rapi.
wilayah, dan juga menetapkan hukum acara peradilannya. Selain itu, Umar bin
Khattab r.a adalah orang yang terkenal dengan kekritisannya, banyak munjul
Umar bin Khattab r.a berujung di Alexandria, Najran, Kerman, Sijistan, Khurasan,