Anda di halaman 1dari 10

Nama : Yazid Imam Bustomi

Jurusan : Studi Agama Agama


A. Latar belakang
Organisasi merupakan wadah aktivitas manusia sekaligus tempat jalinan hubungan
kerjasama antar manusia. Karena sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri,
satu sama lain saling membutuhkan dan kerjasama merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupannya.
Manusia juga sebagai makhluk individualis yang memiliki ego dan ambisi. Agar terjadi
keselarasan antara sifatsosial dan individualis, maka setiap organisasi atau kelompok kerja
memerlukan pemimpin. Seorang pemimpin diharapkan mampu memimpin, mengerahkan
dan mengarahkan manusia untuk  bekerja  sama  mencapai tujuan yang diinginkan
Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antaraseseorang
dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggotakelompok setiap
peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-caratertentu peranan itu harus
dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar  pemilihan merupakan soal pengaruh,
pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi. Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai kepemimpinan dari tokoh Umar Bin Khattab.

B. Profil Umar Bin Khattab


Umar Bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Naufal bin Abdi ‘Uzza
bin Riba’ah bin Abdullah bin Qhar bin Razaah bin ‘Aidy bin Ka’ba. Ayah nya bernama Khattab
bin Nufail Al-shimh Al-Quraisyi dan ibunya Hatamah binti Hasyim. Beliau lahir pada tahun 581
M di kotta mekkah dar suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota
Mekkah saat itu.
Sebelum masuk islam, umar melakukan adat istiadat jahiliah, antar lain pernah mengubur
putrinya hidup-hidupdan seorang peminum berat. Beliau sangat membenci dan memusuhi
islam.Perisriwa Islamnya Umar Bin Khattab sangat istimewa. Suatu hari Umar mencari Nabi
Muhammad Saw untuk membunuhnya. Tengah perjalanan beliau mendapat kabar bahwa
adiknya yang bernama Fatimah telah masuk Islam, Umar marah dan kemudian pergi kerumah
adiknyauntuk membuktikan kabar tersebut. Ketika dia tiba dirumah adiknya, ia mendengar
adiknya tengah melantunkan beberapa ayat suci Alquran. Mendengar bacaan tersebut,imar
minta adiknya untuk memberikan lembaran tersebut namun adiknya tidak memberikan bacaan
tersebut sebelum Umar mandi. Selesai mandi Umar menerima lembaran yang dibaca oleh
adiknya, maka bergetarlah hatinya ketika membaca ayat-ayat awal pada surat Thaha.1
1
Muhammad Amin Thohari,2014, Sejarah Kebudayaan Islam (, Solo: PT Tiga Serangkai
Kemudian Umar bin Khattab pergi kerumah Nabi Muhammad Saw dan menyatakan
keIslamannya, maka bergemalah takbir keluar dari mulut para sahabat yang hadir pada saat itu.
Menurut riwayat Umar masuk Islam setelah masuk islamnya 40 laki-laki dan 11 perempuan atau
orang ke 52 yang masuk islam, namun ada juga yang berpendapat Umar adalah orang yang ke 40
masuk Islam.
Setelah masuk Islam, sikap keras dan kebencian terhadap Nabi Muhammad Saw dan
umat Islam mulai berubah menjadi lemah lembut dan tumbuh kecintaan kepada Nabi Saw.
Sebaliknya, sikap tegas dan keras tetap ditunjukkan jika berhadapan dengan kafir Quraisy.
Dengan watak yang tegas yang keras, Umar bin Khattab menjadi pembela utama Nabi
Muhammad Saw dan umat islam dari ganguan kafir Quraisy. Hal ini menjadikan umat islam
semakin kuat dan disegani.
Nabi Muhammad memberi gelar dengan sebutan al-Faqur yang berarti Sang Pembeda.
Seperti dalam sebuah hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh HR Ahmad, Abu Dawud,
Ibnu Majah, al-Hakim dikatakan bahwa Nabi Muhammad bersabda :
“Allah telah menempatkan kebenaran pada lisan dan hati Umar, Allah dengannya membedakan
antara yang hak dan yang batil”
Umar bin Khattab memiliki pemikiran kritis. Dia sering memprotes kebijakan Nabi
Muhammad Saw yang dianggap tidak rasional. Misalnya tentang perjanjian Hudaibiyah yang
menurutnya merugikan umat Islam. Juga ketika Abdullah bin Ubay tokoh munafik Madinah
yang meninggal. Umar bin Khattab menyarankan untuk tidak di shalatkan, karena menurutnya
dia adalah tokoh munafik yang selalu mengganggu dan merugikan umat islam. Tapi nabi
Muhammad tidak melakukan itusampai turunnya wahyu QS. at-Taubah [9] :84 yaitu :
“dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati antara
mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburannya. Sesungguhnya mereka telah
kafirkepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.
Dalam merapikan sistem administrasi, beliau menerapkan kalender Hijriah. Penanggalan
berdasarkan hijrah nabi Muhammad saw ke madinah dan bulan muharam sebagai awal bulan
kalender hijriah.
Dalam proses peralihan kepemimpinan,Umar bin Khattab tidak menggunakan cara yang
dilakukan oleh Abu Bakar. Beliau lebih memilih timformatur yang terdiri dari enam orang
sahabat nabi. Tugasnya untuk memilih diantara mereka sebagai penggantinya. Melalui proses
persidangan timformatir terpilih Utsman bin Affan sebagai khalifah.Kahlifah Umar bin Khattab (
1323H/634-644 M)2

Pustaka Mandiri,). Hal.64.

2
Ibid, hal. 65
C. Pengangkatan Khalifah Umar bin Khattab

Tatkala sakit Abu Bakar semakin parah, ia mengumpulkan beberapa orang dari

kalangan sahabat. Di hadapan mereka, Abu bakar mengatakan, “kalian telah melihat

keadaan saya seperti ini. Aku kira sakit yang aku derita ini akan mengantarkanku kepada

ajalku. Oleh karena itu, hendaklah kalian memilih orang yang kalian cintai, untuk

menjadi pemimpin kalian. Bila kalian memilihnya selagi aku masih hidup, maka yang

demikian itu lebih baik agar kalian tidak berselisih sepeninggalku.”3

Para sahabat pun melakukan musyawarah. Setiap orang menolak dirinya

dicalonkan dan malah mencalonkan sahabat yang lain yang dianggap layak menjadi

Khalifah. Karna musyawarah ini tidak membuahkan hasil, maka mereka menyerahkan

kembali persoalan ini kepada Abu Bakar As-Shiddiq.kemudian kepada Abu Bakar

mereka mengatakan, “ Wahai Khalifah Rasulullah kami berpendapat seperti pendapat

Anda saja.” Abu Bakar menjawab tunggu dulu sampai aku menemukan calon khalifah

yang tepat.”

Setelah itu Abu Bakar memanggil Abdurrahman bin Auf dan bertanya,

“Bagaimana pendapat Anda mengenai Umar bin Khattab?” Abdurrahman bin Auf

menjawab, “Anda lebih tahu tentang dia disbanding saya”. Lalu Abu Bakar memanggil

Usman bin-Affan dan bertanya, “Bagaimana pendapat Anda mengenai Umar bin

Khattab?” Abu Bakar bertanya lagi, “Bagaimana pendapat Anda jika dia saya calonkan

sebagai Khalifah, wahai Abu Abdillah?”. Usman menjawab, “sepengetahuan saya,

keadaan rahasia dia lebih baik dari keadaan lahirnya.

3
DR. Muhammad Ash-Shalabi, 2010 the great leader of Umar bin Al-Khattab,cet. I (Jakarta : PT. Pustaka Litera) ,
Semua sahabat dari golongan Muhajirin dan Ansar memiliki persepsi yang sama

mengenai Umar bin Khattab, kecuali Talha bin Abdullah. Talha hawatir mengenai sikap

umar yang berwatak keras. Abu Bakar berkata, “Umar bersikap demikian, karena dia

melihatku terlalu bersikap lemah. Sekiranya dia menjabat sebagai khalifah, niscaya dia

akan meninggalkan banyak dari sifatnya itu. 4 maka pada saat itulah diumumkan bahwa

sanya Umar bin Khattab resmi diangkat menjadi Khalifah.

Pada saat Umar resmi menjabat sebagai kahlifah, Umar lalu naik ke mimbar dan

berpidato ada beberapa yang meriwayatkan bahwa pidato Umar bin Khattab berbunyi, “

Ya Allah, aku ini orang yang keras, maka jadikanlah aku orang yang lemah lembut. Aku

ini orang yang lemah, maka jadikanlah aku orang yang kuat. Aku ini orang yang kikir

maka jadikanlah aku orang yang dermawan.”5

D. Perluasan Wilayah

A. Penaklukan Syiria.

Salah satu kota penting di Siria, yaitu Damaskus. Penaklukan kota ini, sudah

dimulai pada masa Khalifah Abu Bakar, tetapi kota ini mampu direbut pada saat

kepemimpinan Umar bin Khattab. Sebelum masuk dalam kedalam wilayah kekuasaan

Islam sepenuhnya, Syiria dan Palestina berada dalam situasi yang sangat

memprihatinkan, karena mereka selalu dibebani dengan berbagai pungutan dan pajak

yang harus mereka banyar pada pemerintah kekaisaran Byzantium(Romawi Timur).Hal

ini tentu membuat rakyatnya menderita, tidak hanya menderita lahir, namun juga

menderita batin.

4
Ibid hlm. 117.
5
Ibid hlm. 123.
Selain itu, mereka dipaksa untuk mengikuti aliran agama yang tidak sepaham

dengan mazhab yang dianut oleh kebanyakan masyarakat Syiria dan Palestina. Para

penguasa Byzantium memaksakan kehendaknya agar masyarakat yang berada di wilayah

kekuasaanya mengikuti mazhab Kristen Netrosit, yang menganut ajaran Trinitas,

sedangkan mayoritas masyarakat Syiria dan Palestina meganut paham monofosit, yaitu

percaya kepada Tuhan Yang Esa.

Dengan keadaan tersebut tentu saja membuat masyarakat Syiria dan Palestina

menanti kehadiran sang pembela yang akan memebebaskan mereka dari cengkraman

penjajah Byzantium tersebut.Untuk itulah pengiriman pasukan ke Syiria dan Palestina

sangat diperlukan. Sehingga kedua kota tersebut dapat di taklukkan pada masa khalifah

Umar bin Khattab.

Setelah kemenangan Islam dalam pertempuran Yarmurk, dekat yordania, pada

tahun 13 H, Abu Ubaidah bin Jarrah mencoba menaklukkan beberapa wilayah di Syiria

dan Palestina. Setahun kemudian yaitu pada tahun 14 H, Damaskus dapat dikuasai.pada

tahun 16 H tentara Islam dibawah pimpinan Amr bin Ash dapat menaklukkan tentara

romawi di Ajnadin. Secara berturut-turut beberapa kota di Syiria dan Palestina dapat

dikuasai, seperti Baitul Maqdis dikuasai Umat Islam pada tahun 18 H. dengan jatuhnya

Baitul Maqdis, maka seluruh wilayah Syiria dan Palestina berada di bawah wilayah

kekuasaan Islam.

B. Perluasan wilayah Islam ke Irak dan Persia.

Setelah Syiria dan Palestina berhasil dikuasai, maka selanjutnya Khalifah Umar melanjutkan

perluasan wilayah ke Irak dan Persia. Sebenarnya Irak sudah dapat dikuasai pada masa

Khalifah Abu bakar di bawah komando panglima perang Khalid bin Walid. Akan tetapi
pasukan Khalid meninggalkan Irak dan membantu pasukan Islam lainnya di Syiria,

kesempatan itu dipergunakan oleh orang-orang Persia untuk mengusir umat Islam keluar

dari Irak dibawah pimpinan panglima Rustum. Oleh karena itu, Umar mengirim Sa’ad bin

Abi Waqqash untuk menundukkan kembali Irak dan Persia. Setelah melalui peperangan

yang dasyat, ahirnya Irak dan Persia dapat dikuasai kembali pada tahun 21 H, dalam

perang Nahawan dan Qadisia kemudian juga ditakklukkan.

Jatuhnya Qadisia merupakan pertanda kemenangan Umat Islam karena kota ini

merupakan pusat pertahanan terakhir dari tentara Persia. Sejak saat itu, perkembangan

Islam di Persia semakin maju, karena semua masyarakatnya memiliki peradaban yang

cukup tinggi.6

C. Perluasan Islam Ke Mesir.

Sama halnyan dengan di Syiria dan Palestina, korban penjajahan yang dilakukan

oleh Romawi timur terhadap masyarakat Mesir, yang mengharuskan seluruh

masyarakatnya membayar pajak yang melampaui batas kemampuannya.

Karena tidak tahan dengan perlakuan semenang-menang pemerintah Byzantium,

masyarakat mesir meminta bantuan kepada penguasa Muslim di Madinah. Untuk itu,

Umar bin Khattab pada tahun ke 18 H atau 639 M memerintahkan pasukan muslim yang

berada di Palestina untuk melanjutkan perjalanannya ke Mesir. Pasukan Islam pada

Waktu itu berada di bawah komando Amr bin Ash yang memimpin 4000 tentara. Mula-

mula Amar bin Ash memperoleh kemenangan, namun pada saat dia sampai di dinding

Babilon, suatu pusat Byzantium yang sangat besar. Amr merasa kekurangan pasukan.

Untunglah Zubair bin Al-awwam seorang pemimpin Muhajirin dating membantu dengan

6
Dr. H. Murodi, MA. 2008, Sejarah Kebudayaan Islam.. Pendidikan madrasah Aliyah XII. Hlm.58
6.000 tentara bantuan.7 Dengan datangnya bantuan ini, pasukan Islam mendapatkan

kemenangan, dan kota Iskandaria dapat dikuasai pada tahun 641 M.

D. Prestasi-prestasi Khalifah Umar bin Khattab


1) Membentuk pemerintahan yang adil, berwibawa, dan disegani
Umar bin Khattab dkenal sebagai pemimpin yang tegas. Karena ketegasan
sikapnya dalam membedakan yang hak dan yang batil, Umar di beri gelar “Al-Faruq”.
Pemerintahan Islam di zamannya semakin kuat, berjaya, adil, dan berwibawa. Tempat-
tempat peribatan dan berhala-berhala kaum kafir di Persia, Syam, Transoksiana, dan Irak
dianjurkan. Semua penguasa yang zalim dan sewenang-wenang menjadi gentar.
Dengan keluhuran akhlak, siasat politik, dan militer yang cerdas membuat musuh
menjadi luluh. Mereka ingin segera menggantikan pemerintahan yang zalim, diktator,
penyembahan terhadap raja-raja, dan berhala, dengan pemerintahan islam yang adil dan
bijaksana sebagaimana yang dilakukan oleh khalifah Umar bin Khattab.

2) Memperluas Kekuasaan Islam Ke Afrika serta runtuhnya Kerajaan Persia dan Romawi
Dalam rangka ingin menuntaskan sisa kekuatan Persai yang telah dikalahkan pada
masa Abu Bakar, Umar meneruskan perjuangannya Dallam pertempuran Al-Jisr (13
H/634 M) dan pertempuran Al-Buwayb (13 H/634 M). Setelah memperoleh kemenangan,
Abu Ubaidah Al-Jarrah, penggati Khalid bin Walid, dengan bala tentaranya mengepung
kota Damaskus. Damaskus dapat di kuasai tanpa perlawan tahun 14H, demikian juga
pada tahun yang sama tentara Islam menguasai Qadisiyah dan Mada’in yang menjadi ibu
kota Persia. Dengan jatuhnya Mada’in ketangan kaum musilimin, sejarah menutup
lembaran hitam umat manusia dibawah penguasa yang dzalim.
Setelah menguasi Persia, pasukan Islam beralih ke Byzantium. Penguasaan
pasukan Islam terhadap romawi (Byzantium) ditandai dengan kekalahan mereka di
pertempuran ‘Ayn Asy-Syams’ pasukan romawi berlindung di benteng Babilonia Mesir
yang kemudian dikepung oleh pasukan Islam yang dipimpin oleh Amr bin Ash. Pasukan
Romawi yang berlidung di dalam benteng tersebut akhirnya menyerah dan meminta
berdamai. Namun romawi masih punya kota Iskandariyah ( Alexandria) yang merupakan
ibu kota mereka di Mesir. Amr bin Ash berpikir bahwa Mesir tidak akan aman dari
7
Syed Mahmudunnasir, 2013 ISLAM,Konsepsi dan Sejarahnya.cet. ke-4.(Bandung : Pustaka setia) Hlm. 154.
Romawi selama merekan masih menguasai Iskandariyah. Oleh sebab itu, pasukan Islam
melanjutkan pengepungan ke Iskandariyah. Heraclius, kaisar Romawi meninggal,
pengepugan Iskaandariyah pun tidak berlangsung lama. Romawi meminta berdamai dan
bersedia meninggalkan sebagian besar wilayah Mesir secara permanen.
Setelah berhasil membebaskan Mesir dari kekuasaan Romawi
(Byzantium), Amr bin Ash dan tentaranya melanjutkan perjalanan ke barat. Mereka
menguasai Barqah di Libya tahun 21H/ 643 M. Kemudia Tripolli (ibu kota Libya
sekarang) pada tahun 22 H/ 634 M. Perluasan ini menjadi perluasan terakhir di masa
Khalifah Umar bin Khattab.

3) Membangun Kota Basrah (16 H/ 636 M )

Pada tahun 16 H/636 M kota Basrah dibangun setelah tentara Islam pimpinan
Sa’ad bin Abi Waqash menguasai Irak. Pemilihan tempat tersebut dilakukan sendiri oleh
khalifah Umar, yaitu sebuah tempat dekat dengan kota pelabuhan Ubullah di teluk Persia.
Selama pemerintahan khalifah Umar, kota Basrah dijadikan markas tentara Islam.
Untuk mengajarkan Islam kepada penduduk Basrah, khalifah Umar mengirim ulama-
ulama dari Madinah ke kota itu, diantaranya Hasan al-Basri. Sejak itu Basrah menjadi
salah satu pusat pendidikan di dunia Islam. Untuk memenuhi kebutuhan air bagi
masyarakat Basrah, khalifah Umar memerintahkan untuk membuat saluran dari sungai
Tigris ke kota itu.

4) Membangun kota Fusthath sebagai Ibu Kota Mesir ( 21 H/642 M )


Setelah menguasi Mesir, Amr bin Ash merasa penting untuk membangun ibu kota
Islam di Mesir. Dengan persetujuan khalifah, maka dipilih lah sebuah tempat yang
strategis di sebelah timur sungan Nil yang bernama Fusthath. Kota Fusthath , sekarang
berlokasi di Mesir kuno dekat Majra Al-Uyun. Kota ini terus menerus di kembangkan
selama kekuasaan Islam sampai akhirnya di bakar oleh tentara salib ketika mereka
menghancurkan Mesir.
5) Membangun Masjid Amr bin Ash
Masjid Amr bin Ash adalah masjid yang pertamadibangun di Mesir dan Afrika
tahun 21 H/642 M. Letaknya, di tengah-tengah perumahan kaum muslimin. Masjid ini
digunakan oleh khalifah Umar bin Khattab untuk beribadah dan berkumpul membahas
agama dan kepentingan umum.

6) Menetapkan Kalender Islam


Hijrah Nabi Muhammad SAW. telah membawa dampak besar terhadap
perkembangan Islam. Ali bin Abi Thalib mengusulkan kepada khalifah Umar bin Khattab
untuk menjadikan peristiwa hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinnah di jadikan titik awal
kalender Islam yang telah disepakati dalam musyawarah para tokoh. Pada bulan Rabiul
Awal 16 H, akhirnya khalifah Umar bin Khattab menyetujui usulah Ali bin Abi Thalib
dan menetapkan penanggalan hijriah/kalender Islam. Dan ini adalah salah satu prestasi
besar yang diraih oleh khalifah Umar bin Khattab.8

E. Wafatnya Umar bin Khattab ( 23 H/644 M)

Kejayaan dan kemuliaan Umar bin Khattab telah membuat panji-panji islam berkibar
tinggi. Keadaan itu membuat musuh-musuh islam makin membencinya. Mereka adalah
orang-orang Persia serta beberapa kalangan Yahudi. Mereka kemudian menyusun rencana
untuk membunuh Umar Bin Khattab.
Mereka kemudian mengutus seorang budak persia yang bernama Abu Lu’luah al-Majusi
untik melakukan tipu muslihat kepada Umar bin Khattab. Suatu hari, Abu Lu’luah datang
kepada Umar bin Khattab. Ia mengadu kepada Umar bin Khattab bahwa majikannya telah
membebankan kepadanya pajak yang sangat berat. Umar berjanji akan memutuskan hal itu.
Pada hari berikutnya, Abu Lu’luah menyelinap masuk ke Mesjid Madinah. Saat itu
Umar bin Khattab hendak mengejarkan sholat berjamaah bersama kaum muslimin. Baru saja
Umar bin Khattab mengejrjakan sholat, Abu Lu’luah menusuk Umar dari belakang. Akibat
tusukan itu, Umar bin Khattab menderita luka parah. Ia terbaring sakit selama 3 hari fdan

8
Mahrus As’ad , 2013, Ayo Memahami Sejarah Kebudayaan Islam untuk Mts Kelas VII, (Bandung:Erlangga,). Hal. 42-
43.
akhirnya meninggal pada hari Sabtu, 1 Muharram 23 H atau 644 M. Kekhalifahannya
berlangsung selama 10 tahun 6 bulan 4 hari. Ketika sakit, Umar bin Khattab telah memeilih
para sahabatnya agar menentukan salah satu diantara mereka sebagai khalifah pengganti
dirinya. Mereka adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair
bin Awwam, Abdurrahman bin ‘Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqas. Demikianlah pemerintahan
khalifah yang mulia itu. Beliau meninggal pada usia 63 tahun. Akan tetapi, Umar
mewariskan pemerintahan yang besar dan menjadi kekuatan utama di dunia ketika itu.9

Daftrar pustaka
Muhammad Amin Thohari, Sejarah Kebudayaan Islam ,( 2014, PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri, Solo).


Dr. H. Murodi, MA. Sejarah Kebudayaan Islam. 2008. Pendidikan madrasah Aliyah XII
Syed Mahmudunnasir, ISLAM,Konsepsi dan Sejarahnya.cet
Mahrus As’ad , Ayo Memahami Sejarah Kebudayaan Islam untuk Mts Kelas VII, (2013, Erlangga,
Bandung).
Sugeng Sugiharto, Bingkai Sejarah Kebudayaa Islam, ( 2013, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,
Solo).
DR. Muhammad Ash-Shalabi, 2010 the great leader of Umar bin Al-Khattab,cet. I (Jakarta : PT.
Pustaka Litera) ,

9
Sugeng Sugiharto, Bingkai Sejarah Kebudayaa Islam, ( 2013, Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,). Hal. 48-
49

Anda mungkin juga menyukai