Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Organisasi merupakan wadah aktivitas manusia sekaligus tempat jalinan hubungan
kerjasama antar manusia. Karena sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup
sendiri, satu sama lain saling membutuhkan dan kerjasama merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupannya.
Manusia juga sebagai makhluk individualis yang memiliki ego dan ambisi. Agar
terjadi keselarasan antara sifatsosial dan individualis, maka setiap organisasi atau kelompok kerja
memerlukan pemimpin. Seorang pemimpin diharapkan mampu memimpin, mengerahkan
dan mengarahkan manusia untuk  bekerja  sama  mencapai tujuan yang diinginkan
Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antaraseseorang
dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggotakelompok setiap
peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-caratertentu peranan itu
harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar  pemilihan merupakan soal
pengaruh, pemimpin mempengaruhi dan orang laindipengaruhi. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai kepemimpinan dari tokoh Umar Bin Khattab.

  B.  Rumusan Masalah
1.      Biografi Umar Bin Khattab
2.      Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab
3.      Akhir Pemerintahan Umar Bin Khattab

  C. Tujuan
1.      Mengetahui Biografi Umar Bin Khattab
2.      Memahami Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab
3.      Mengetahui Akhir pemerintahan Umar Bin Khattab
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Biografi Umar Bin Khattab


Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin
Khattab (581 - November 644) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang juga
adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar bin Khattab dilahirkan 12 tahun setelah
kelahiran Rasulullah saw.
Umar juga merupakan satu diantara empat orang Khalifah yang digolongkan
sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku
Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al
Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki julukan yang
diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara
kebenaran dan kebatilan.
Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan
menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar juga dikenal karena
fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.

Riwayat Masuknya Umar pada Agama Islam.


“ Ya Allah, agungkanlah Islam dengan salah satu dari dua lelaki ini : Umar bin Khattab
atau Umar Ibn Hisyam Abu Jahal”. Itulah sepenggal doa Rosulullah pada suatu ketika.
Pada saat Islam muncul yaitu pada saat Rosulullah mengumumkan misi
kenabianya, Umar adalah salah seorang penentang Rosulullah yang paling gigih. Dia
menganggap bahwa Islam adalah sesat dan kegilaan yang menentang kepercayaan agama
nenek moyang mereka. Sehingga dia sangat memusuhi Nabi Muhammad. Dengan berbagai
cara Umar menentang ajaran yang dibawa oleh Rossulullah. Suatu ketika Umar megatakan
kepada orang-orang bahwa dia akan membunuh Rosulullah, kemudian dia keluar dari
rumahnya dengan membawa pedang yang terhunus tajam dan akan menuju ke kediaman
Rosulullah, tiba di tengah jalan dia bertemu adik kandungnya Fatimah sedang duduk
dibawah pohon sambil membawa mushaf dan membaca sebagian dari ayat Al-qur’an (surat
At-Thaha). Dia bertanya kepada adiknya “apa yang telah kamu baca”, dengan sangat
ketakutan fatimah menjawab “ayat-ayat Al-quran” kemudian Umar memintanya dan
berkata ”sesungguhnya engkaulah yang lebih pantas aku bunuh terlebih dahulu, ”jika
kebenaran ada diantara kita apa yang akan engkau lakukan”  sahut fatimah, ”berikan kertas
itu padaku”, setelah umar membacanya, setelah dia mengetahui ayat yang ia baca sangat
berkaitan pada dirinya. hatinyapun luluh, hatinya bergetar karena mendengar syair yang
begitu indah, kemudian dia berlari ke rumah Rosulullah dan menyatakan dia telah masuk
Islam. Dia masuk islam pada bulan Dzulhijjah tahun keenam kenabian dan dia tercatat
sebagai orang yang ke 40 yang masuk Islam. Umar wafat pada hari rabu tanggal 25
dzulhijjah 23H / 644 M. Dia dibunuh oleh seorang budak Persia yang bernama Abu
Lu’luah atau Feroz pada saat beliau menjadi imam shalat subuh. Pembunuhan ini konon
dilatarbelakangi dendam pribadi Feroz terhadap Umar karena merasa sakit hati atas
kekalahan Persia yang pada saat itu merupakan negara adigdaya.

B. Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab


Umar bin Khattab r.a diangkat dan dipilih sendiri oleh Abu Bakar r.a untuk
menggantikannya dalam ke-khalifahan. Oleh Abdul Wahhab an-Nujjar, cara pengangkatan
seperti ini disebut dengan thariqul ahad, yakni seorang pemimpin yang memilih sendiri
panggantinya setelah mendengar pendapat yang lainnya, barulah kemudian dibaiat secara
umum.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar r.a, sang khalifah dipanggil dengan sebutan
khalifah Rasulullah. Sedangkan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab r.a, mereka
disebut dengan Amirulmu’minin. Sebutan ini sendiri diberikan oleh rakyat kepada beliau.
Salah satu sebab penggantian ini hanyalah makna bahasa, karena bila Abu Bakar r.a
dipanggil dengan khalifah Rasulullah (pengganti Rasulullah), otomatis penggantinya
berarti khalifah khalifah Rasulullah (pengganti penggantinya Rasulullah), dan begitulah
selanjutnya, setidaknya begitulah menurut Haikal. Selain itu karena wilayah kekuasaan
Islam telah meluas, hingga ke daerah-daerah yang bukan daerah Arab, yang tentu saja
memerlukan sistem pemerintahan yang terperinci, sementara ia tidak mendapatkan sistem
pemerintahan terperinci dalam Alquran al-Karim dan sunnah nabi, karena itu ia menolak
untuk dipanggil sebagai khalifatullah dan khalifah Rasulullah.

C. Keutamaan Umar bin al-Khattab

Setelah membahas tentang keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq, kiranya perlu juga

kita membahas tentang kemualiaan Umar bin Khattab. Ia adalah seorang khalifah yang

sangat terkenal, perjalanan hidupnya adalah teladan yang diikuti, dan kepemimpinannya

adalah sesuatu yang diimpikan. Banyak orang saat ini memimpikan, kiranya Umar hidup di

zaman ini dan memipin umat yang tengah kehilangan jati diri.

Ada beberapa gelintir orang yang tidak menyukai khalifah yang mulia ini, mereka

mengatakan al-Faruq telah mencuri haknya Ali. Menurut mereka, Ali bin Abi Thalib lebih

layak dan lebih pantas dibanding Umar untuk menjadi khalifah pengganti Nabi. Berangkat

dari klaim tersebut, mulailah mereka melucuti kemuliaan dan keutamaan Umar. Mereka

buat berita-berita palsu demi rusaknya citra amirul mukminin Umar bin Khattab. Mereka

puja orang yang memusuhinya dan pembunuhnya pun digelari pahlawan bangsa.
Nasab dan Ciri Fisiknya
Ia adalah Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah
bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh al-Adawi.
Ia dijuluki al-Faruq.
Ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah. Ibunya adalah
saudari tua dari Abu Jahal bin Hisyam.
Ia adalah seseorang yang berperawakan tinggi, kepala bagian depannya
plontos, selalu bekerja dengan kedua tangannya, matanya hitam, dan kulitnya
kuning. Ada pula yang mengatakan kulitnya putih hingga kemerah-merahan.
Giginya putih bersih dan mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan
rambutnya dengan inai (daun pacar) (Thabaqat Ibnu Saad, 3: 324).
Amirul mukminin Umar bin Khattab adalah seorang yang sangat rendah hati
dan sederhana, namun ketegasannya dalam permasalahan agama adalah ciri
khas yang kental melekat padanya. Ia suka menambal bajunya dengan kulit, dan
terkadang membawa ember di pundaknya, akan tetapi sama sekali tak
menghilangkan ketinggian wibawanya. Kendaraannya adalah keledai tak
berpelana, hingga membuat heran pastur Jerusalem saat berjumpa dengannya.
Umar jarang tertawa dan bercanda, di cincinnya terdapat tulisan “Cukuplah
kematian menjadi peringatan bagimu hai Umar.”
D. Kebijakan dan Prestasi Khalifah Umar bin Khattab
Dalam bidang agama, khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan beberapa
kebijakan.  Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam bidang agama antara lain:
a.  Menghidupkan kembali ajaran al-Qur’an dan sunah Nabi.
b.  Mengadakan kerja sama dengan ulama-ulama besar.
c.  Menerapkan hukum syariah Islam secara serius;
d. Pembukuan Hadis
Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Imam Muhammad bin Muslim bin
Zihab az Zuhri mengumpulkan hadis-hadis untuk diseleksi apakah palsu atau tidak.
mengumpul dan menyusun hadis-hadis Rasulullah Saw. Selain itu, khalifah Umar bin
Abdul Aziz memerintahkan Muhammad bin Abu Bakar Al Hazni di Makkah untuk
mengumpul dan menyusun hadis-hadis nabi Muhammad Saw. Beliau juga meriwayatkan
hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama hadis yang meriwayatkan hadis
daripada beliau.
1.  Prestasi Khalifah Umar bin Khattab dalam Perluasan daerah Islam
2. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab dalam Mengatur Administrasi dan Keuangan
3. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab dalam Menetapkan Kalender Hijriah

  Pengangkatan Abu Ubaidah Sebagai Panglima


Abu Ubaidah bin Zarrah, Panglima Besar Islam Pertama Inilah panglimah besar
petama yang perna di gelarkan kaum Muslimin kepadanya, sosok panglima seperti apakah
ia sehinga mendapat penghormatan seperti itu????
Kita yang masa hidupnya demikian jauh masa hidup sang panglima besar patut
menelusuri riwayat hidupnya untuk dapat memberikan penilaian serupa atau bahkan lebih
tinggi dari itu dan untuk mengambil pelajaran berharga dari sikap dan wattaknya atau dari
keberanian dan kecerdikanya, atau dari kepemimpinanaya.
Inilah simpul-simpul keberhasilanya, Dialah yang dikatakan Uamr bin Khatthab
saat ajalnya sudah dekat dengan ungkapan yang memuji keistimewaanya: "Seandainya Abu
Ubaidah bin Jarrah masi hidup, tentu ia akan aku calaonkan sebagai pengantiku" dan
seandainya Allah menanyakan hal itu akan aku jawab "Saya angkat kepercayaan Alllah dan
Rasulullah".
Memang Umar menyatakan alasan yang demiikian itu , karena ia menyaksikan
suatu adaegan ketika Rasulullah dengan tangan kananya memegang tokokh tadi sambil
bersabda "sesungunya setiap uamat memiliki kepercayaan, dan sesungunya kepercayaan
umat ini adlah Abu Ubaidah bin Jarrah".
Setelah perang mereda Abu Ubaidah melihat dua besi yang meneancap di kedua
rahang Rasulullah, besi yang berasal dari pelindung muka Rasulullah itu karena hantaman
dan bidikan anak pana musuh yang menjadikannya menghujam ke rahang kanan dan kiri
Rasulullah, maka Abu Ubaidah memeinta izn untuk mencabut kedua besi tersebut dan ia
mencabut dengan cara mengigit dengan giginya, karena begitukuat hantaman dari anak
pana tersebut. Mka pada saat besi itu tercabut dari rahang kiri Rasulullah , terlepaslah gigi
seri Abu Ubaidah dan sekali lagi ketika ia berhasil mencabut besi dari rahang kanan
Rasulullah, maka terlepaslah gigi seri kana Abu Ubaidah. Kesimpulan inilah yang
menjadikan kaum Muslimin mengangap keistimewaan Abu Ubidah.
Dalam ekpedisi Mutah' di Wilayah Syam, Nabi mengirimkan pasukan ke sana
sebagai pendahuluan pembebasan rakyat dari kesewenag-wenangan penguasa Romawi.
Dalam melepas pasukan Nabi brpesan yang intinya "Panglima pasukan ku percayakan
kepada Zaid bin Haritsah, apabila ia gugur maka gantikanlah oleh Ja'far bin Abi Thalib dan
apabila ia gugur maka gantikanlah dengan Abdulllah bin Ruwaha".

  Umar bin Khattab Menaklukkan Persia


Umar bin Khattab Ra bernama lengkap Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul
Uzza berasal dari Bani Adi bin Ka’ab. Sebelum masuk islam, dia sangat memusuhi Islam
dan banyak menyiksa kaum muslimin. Dia masuk Islam tahun ke-6 kenabian, hidup selama
35 tahun di masa jahiliyah dan 30 tahun dalam pangkuan Islam.

Pada masa pemerintahannya, kaum muslimin banyak melakukan penaklukan negeri-

negeri yang dikuasai oleh Imperium Persia.


Umar, pasukan Islam telah merebut seluruh wilayah kekuasaan Imperium
Romawi dan Persia di benua Asia dan Afrika. Umar lalu melakukan beberapa
perbaikan dan inovasi administrasi; menetapkan kalender Hijriyah, membentuk
kantor-kantor pemerintahan dan militer dan melakukan perluasan masjidil Haram.
Umar gugur sebagai syahid pada tahun 23H, saat mengimami shalat subuh
karena mendapatkan tikaman bertubi-tubi dari seorang budak Persia.
  Umar Bin Khattab Menaklukkan Kota Suriah (Damaskus)
Ekspansi Islam ke negara-negara di luar Makkah dan Madinah dimulai
setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Terutama pada saat pemerintahan Umar bin
Khattab, Islam mulai gencar melakukan penaklukan ke negara-negara yang
berada di bawah kekuasaan Bizantium dan Persia.
Setelah terpilih menjadi pengganti Abu Bakar, Umar mengambil alih komando
besar atas pasukan muslim. Mula-mula Umar mengganti Khalid ibn Walid dengan
Ibnu Ubaidah ibn al-Jarrah. Umar memerintahkan mereka untuk menunda
perhatiannya atas kota Pella – tempat sebagian pasukan Bizantium yang kalah
perang bersembunyi – dan lebih terkonsentrasi untuk bergerak menuju Damaskus.
Permata Timur, demikian kota Damaskus dijuluki. Damaskus adalah salah
satu kota tertua di dunia yang dihuni sejak ribuan tahun sebelum Masehi.
Kejayaan Damaskus memuncak pada tahun 1000 SM, saat kota itu jadi ibu kota
kerajaan Aramaic – Suriah, bangsa yang kemudian menetap di mayoritas wilayah
Suriah dan Mesopotamia, dengan nama Dar Misk – yang dalam bahasa Aramaic
kuno berarti kota wewangi. Ibnu Jubayr, penyair dan sejarawan Arab, memberikan
kesaksian tentang kota purba ini. “Jika surga itu ada di bumi, itulah Damaskus.
Jika bumi itu ada di surga sana, maka damaskus adalah penjelmaannya.”
Karena letaknya yang strategis, yaitu di jalur utama dagang dunia, di dekat
pesisir Levantina (Mediterania Timur), Damaskus pernah dikuasai berbagai
Imperium dunia, seperti Akkadia, Ibrani, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, dan
Arab-Islam. Kaisar Persia, Cyrus Agung, yang membebaskan Damaskus dan
seluruh wilayah Suriah dan Palestina dari bangsa Babilonia (538 SM), menjadikan
Damaskus sebagai ibu kota wilayah Suriah saat menjadi provinsi bagian Persia.
Sementara pada masa kekaisaran Romawi (sejak 64 SM) dan penyebaran agama
kristen (3M).
Damaskus adalah salah satu kota terpenting di wilayah Suriah, selain Antiokia
(sebagai kota terbesar), Palmyra, dan Busra. Kota Damaskus demikian megah
dan makmur, dikelilingi tujuh pintu gerbang utama yang luas dan tinggi, yang
dibangun pada masa pemerintahan Romawi, yaitu gerbang timur (Syarq), Jabiyah,
Kisan, Shagir, Thomas (Thuma), Janic (Faraj), dan Faradis (Paradise). Tata letak
kota Damaskus sangat indah. Rumah, istana, gereja, teater, akademi, dan kuil-kuil
tertata dengan baik.
Setelah menjalani pengepungan kota selama enam bulan, Damaskus
akhirnya dapat ditaklukkan, tepat pada Februari 635 M. Mula-mula Khalid yang
pertama kali berhasil membuka pintu sisi timur benteng kota itu, kemudian disusul
oleh Abu Ubaidillah di sisi gerbang yang lain. Tak ada perlawanan berarti dalam
usaha penaklukkan kota itu. Kebanyakan masyarakat Damaskus justru lebih
memilih berdamai dan menyerahkan sepenuhnya kota tersebut kepada otoritas
Islam. Negosiasi antara penduduk kota dan pihak Islam pun berjalan lancar,
beberapa perjanjian dan persyaratan dibuat. Pihak Islam pun memberikan jaminan
keamanan kepada seluruh penduduk kota sebagai kompensasi dari Jizyah yang
ditetapkan.

  Penaklukan Suriah dan Kepemimpinan Umar Bin Khattab


Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, khilafah Islam berhasil
menaklukkan seluruh wilayah Suriah. Wilayah pertama yang takluk adalah
Damaskus, pada tahun 635 M. Sedangkan penaklukan kedua berhasil membuat
Yerussalem berlutut di hadapan kepemimpinan Islam.
Kedua penaklukan tersebut dicapai dengan pertempuran yang dipimpin
panglima Khalid bin Walid. Saat Damaskus menyerah, penduduknya memperoleh
jaminan keamanan dalam hal harta, nyawa, bahkan tempat ibadah mereka
(gereja), dengan syarat mereka membayar upeti atau jizyah.
Ketika Kaisar Romawi, Heraklius, mengetahui kemenangan pasukan Islam, ia
mengerahkan empat pasukan besar untuk menghadapi mereka. Di tempat
terpisah, laskar Islam menghadapi kesulitan yang berat, sehingga para
panglimanya bermusyawarah untuk mencari jalan keluar.
Dalam musyawarah tersebut, Amru bin al-'Ash mengusulkan agar pasukan
Islam berkumpul di suatu tempat untuk menghadapi perlawanan Romawi secara
bersama-sama di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Tempat yang dimaksud
adalah tepi Sungai Yarmuk (anak Sungai Sei, Yordania) yang bernama Wakusah.
Pendapat tersebut disetujui oleh Umar. Maka berkumpullah 40 ribu pasukan
Islam di Wakusah guna menghadapi Romawi. Pertempuran berlangsung hebat
karena pasukan Romawi yang berjumlah enam kali lebih banyak dari pasukan
Islam. Meski demikian, pertempuran berakhir dengan kekalahan Romawi pada
tahun 636 M.
Pasukan Islam akhirnya berhasil merebut kembali wilayah Damaskus dan
Yerussalem pada tahun 640, yang sekaligus menjadi momen berakhirnya
penaklukan Suriah secara total. Khalifah Umar kemudian membagi Suriah menjadi
empat distrik, yakni Damaskus, Hims, Yordania, dan Palestina. Ia memerintahkan
seluruh tentara Islam agar tetap tinggal di barak-barak militer, sehingga kehidpan
masyarakat lokal tidak terganggu.
  Penaklukan Jerusalem
Jerusalem bukan hanya sekedar kota. Jerusalem tidak bisa dibandingkan
dengan kota-kota yang lain seperti Paris, London, New York, Washington,
Moskow, atau Roma.Jerusalem terletak di sebuah wilayah yang menjadi jembatan,
yang menghubungkan antara Asia, Afrika, dan Eropa.Jerusalem merupakan salah
satu tempat suci yang didalamnya menyimpan sejarah, kisah, dan ajaran tentang
kedamaian.Jerusalem memiliki sejarah panjang
.Kota Jerusalem juga sering dikenal dengan sebutan Aelia Capitolina.Kota
ini telah ditaklukan, dihancurkan, dan dibangun kembali selama berkali-kali.
Selama tiga puluh abad terakhir, sudah lebih dari dua puluh kali kota ini ditaklukan
dan dihancurkan serta dibangun kembali. Sepanjang masa itu pula sejarah
Jerusalem mengisahkan banyak hal tentang kasih, kebencian, dan kegairahan.
Namun, Jerusalem bukan kota malaikat. Jerusalem juga tempat tinggal manusia
biasa. Karena itu, nafsu-nafsu manusiawipun tetap hidup di kota suci itu.
Jerusalem benar-benar berbeda dengan kota-kota lain didunia.Masyarakat
Jerusalem atau mereka yang tinggal disekitar tempat-tempat suci tersebut masih
menggunakan Bahasa Arab.Ada satu hal yang membedakan kota ini adalah kota
ini sangat penting artinya bagi tiga Agama Samawi, yaitu Yahudi, Kristen, dan
Islam.
Harapan bagi terciptanya Jerusalem yang damai bukan tidak diupayakan.
Berbagai langkah untuk mengakhiri segala salah pengertian berulang kali
dilakukan. Namun, usaha keras yang telah dilakukan belum juga memberikan hasil
yang menggembirakan. Bahkan seringkali terjadi kesedihan-kesedihan baru,
karena mereka yang mengupayakan perdamaian justru akhirnya harus membayar
langkahnya dengan nyawanya.
Tapi, penaklukan kota tua ini diawali dengan perjalanan perang jihad yang
panjang. Khalifah Umar memerintahkan Amr Ibn Al Ash dan Syarhabil Ibn
Hasanah untuk menguasai Yerusalem. Kejadian ini terjadi pada tahun 635 M. Amr
dan Syarhabil akan menuju  Yerusalem dengan membawa pasukan. Tapi, itu
bukan jalan mudah. Pasalnya, mereka mesti menaklukkan terlebih dahulu
beberapa daerah untuk bisa masuk ke Yerusalem.

Kemenangan Umar atas Yerusalem hingga seluruh wilayah Palestina. Yordania,

pesisir Levantina,  dan Suriah, menandai berakhirnya kakuasaan Byzantium (Yunani-

Romawi). Setelah dalam genggaman Islam, Palestina hidup dalam naungan pemerintahan

Islam. Kabar baiknya, sekali pun sudah berada dalam kekuasaan Islam, hak-hak

masyarakat non Islam tetap dilindungi. Ini berkebalikan dengan pemerintahan Zionis Israel

di zaman sekarang yang melakukan pembunuhan massal penduduk Palestina untuk

merebut tanah suci ini dan seluruh wilayah di sekitarnya.

  Pembebasan Negeri Mesir


Orang-orang Mesirpun masih harus menjamu dan memenuhi segala kebutuhan para
pembesar Romawi apabila memasuki perkampungan mereka.

1.      Bangsa Mesir mengharap kedatangan laskar Islam


2.      Permohonan ‘Amru bin al-‘Ash untuk membebaskan Mesir.
3.      Tentara Islam Menyisir kota-kota di Mesir.
4.      Permintaan Bala Bantuan
5.      Mengepung Benteng Babil
6.      Perdamaian Mukaukis dengan ‘Amru bin al-’Ash
7.      Menyerbu masuk benteng Babil.
8.      Pengaruh kalimat Allah

  Umar Bin Khattab Membentuk lembaga kekhalifahan


Tujuh lembaga kekhalifahan yang didirikan Umar bin Khatab – Selain mengambil
kebijakan ekonomi dan pemerintahan Umar bin Khattab pada masa pemerintahannya
beliau juga membentuk dan mendirikan berbagai lembaga kekhalifahan yang tentunya
sangat bermanfaat bagi masyarakat Islam pada zaman itu.
Lembaga-lembaga kekhalifahan yang didirikan Umar bin Khattab adalah sebagai
berikut :
1.      Mendirikan Baitul mal
2.      Mencetak mata uang negara
3.      Membuat peraturan gaji pegawai
4.      Mengadakan pusat-pusat pengawasan terhadap hukum, pasar, jalan dan sebagainya.
5.      Membuat sarana komunikasi dan informasi
6.      Membentuk pos-pos pemerintahan
7.      Membuat pasukan penjaga tapal batas
Beliau merupakan orang yang berjasa kepada umat manusia di dunia
khususnya umat Islam, salah satu jasanya adalah pencanangan Al Manak Hijriyah
yang menjadikan tanggal 1 Muharram sebagai awal penghitungan tahun dalam
Islam.

  Meneladani Khalifah Umar Bin Khattab


Jika Anda berkunjung ke Masjid Nabawi, pasti anda dapat melihat makam Umar
tepat di sebelah makam Rasulullah SAW dan Abu Bakar. Pada sejarah kehidupannya,
Umar bin Khattab merupakan sosok yang penulis dikagumi sejak kecil.

1.      Umar memiliki keistimewaan khusus yang sangat menginspirasi kita dan telah
diteguhkan oleh baginda Rasulullah SAW. Pada suatu ketika, Rasulullah SAW pernah
berpesan: "Ikutilah dua orang setelahku, Abu Bakar dan Umar." Bahkan, saat Umar
melaksanakan ijtihad, terdapatlah 15 kesesuaian antara ijtihad Umar dengan wahyu Al-
Qur'an. Kemudian, Rasulullah SAW pernah pula berpesan: "Sesungguhnya Allah
menjadikan kebenaran pada lisan dan hati Umar."
2.      Umar mempunyai keunggulan yang istimewa dengan menjabat sebagai khalifah kedua
dengan masa pemerintahannya jauh lebih lama dari Abu Bakar yang sebagai khalifah
pertama. Memang pada setiap khalifah dikaruniai keunggulan tersendiri dalam masa
pemerintahannya.Selain itu, ada yang lebih hebat lagi. Pada zaman pemerintahan
kekhalifahan Umar, hampir tak ada perselisihan pendapat di antara umat.
3.      Menurut Michael Hart, Umar merupakan salah satu khalifah terbesar yang paling
berpengaruh di dunia. Pernyataan tersebut ditulis oleh Michael Hart dalam bukunya yag
berjudul 100 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah.
Pernyataan tersebut pun terbukti dengan keberhasilan Umar memukul mundur Romawi dan
Persa (dua egara adidaya saat itu) hanya dalam kurun waktu 10 tahun, serta mengambil alih
Syira, Irak, Iran, Palestina, Turki, Mesir, dan Afrika Utara.
4.      Teladan kelima dari sosok Umar adalah membolehkan unjuk kekuatan apabila memang
diperlukan. Ketika Umar melawat ke negeri Syam, ia disambut Muawiyah dengan arak-
arakan yang megah dan gagah. Kontan saja Umar menegurnya.

Maka, Muawiyah pun menjelaskan, "Daerah ini banyak mata-mata. Kami harus
menunjukkan kemuliaan pemimpin kami, sehingga membuat mereka gentar."
Siasat tersebut diterima oleh Umar dan bahkan Umar menganggap siasat tersebut
merupakan siasat yang sangat cemerlang dan gemilang.
5.      Teladan terbaik berikutnya adalah Umar menjadikan kerja sebagai bentuk ibadah
tertinggi. Suatu waktu, ia pernah berpetuah: "Aku tetapkan kalian tiga dalam bepergian,
yakni berhaji, berjuag di jalan Allah, dan berunta demi mencari sebagian karunia
Allah."Dan bahkan, ia menganggap syahid kepada seseorang yang meninggal dalam
perjalanan terakhir. Sekali waktu, Umar menanyakan nafkan seseorang yang begitu tekun
beribadah di masjid. Orang itu menjelaskan: "Aku memiliki saudara yang mencari kayu.
Lalu, dia mendatangiku dan mencukupiku."
BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Sepanjang sejarah khilafah rasyidah, ekspansi terluas yang pernah tecapai adalah
pada masa Umar bin Khattab r.a. Pada saat beliau meninggal kekuasaannya telah mencapai
Alexandria, Najran, Kerman, Khurasan, Rayy, Tabriz dan seluruh Syiria.
Selain itu dalam bidang administrasi, beliau banyak mengadaptasi sistem-sistem
pemerintahan dari Sasania, Kostantinopel dan Bizantium. Hal ini memang akibat
persentuhannya dengan tiga imperium besar tersebut, dan juga akibat meluasnya wilayah
kekuasaan yang memerlukan suatu pengaturan yang lebih rapi.
Dalam bidang hukum, beliau juga telah menetapkan qadi-qadi di setiap wilayah,
dan juga menetapkan hukum acara peradilannya. Selain itu, Umar bin Khattab r.a adalah
orang yang terkenal dengan kekritisannya, banyak munjul ijtihad-ijtihad beliau pada masa
pemerintahannya. Peta Jazirah Arab, kekuasaan Umar bin Khattab r.a berujung di
Alexandria, Najran, Kerman, Sijistan, Khurasan, Rayy, Tabriztan, Armenia, hingga Syiria.

B.  SARAN
Perlu dipahami bahwa suatu kehidupan dakwah senantiasa penuh dengan tantangan.
Sebagai seorang Muslim hendaklah menghadapinya dengan tanpa putus asa, penuh
kesabaran, kebijakan dan ketentraman hati, juga memohon kepada-Nya serta lebih
mempererat ukhuwah Islamiyyah, agar tercipta suatu tatanan masyarakat yang aman,
damai, sentosa dan sejahtera dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh.
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan, kami menyadari bahwa makalah
kami masih banyak kekeliruan, untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran dari para
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua, aamiiin,,,

Anda mungkin juga menyukai