Anda di halaman 1dari 2

Proses pengangkatan Umar bin Khattab sebagai Khalifah

Berbeda dengan proses pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah. Abu Bakar terpilih secara demokratis
melalui proses perdebatan yang cukup panjang, hingga akhirnya ia terpilih sebagai khalifah yang sah.
Sementara Umar Bin Khattab diangkat melalui penunjukan yang dilakukan khalifah Abu Bakar setelah
mendapatkan persetujuan dari para sahabat besar.Hal itu dilakukan khalifah guna menghindari pertikaian politik
antara umat Islam sendiri.

Beliau khawatir kalau pengangkatan itu dilakukan melalui proses pemilihan seperti pada masanya, maka
situasinya akan menjadi keruh karena kemungkinan terdapat banyak kepentingan yang ada diantara mereka
yang membuat negara menjadi tidak stabil, sehingga pelaksanaan pembangunan dan pengembangan Islam akan
terhambat.

Ketika Abu Bakar jatuh sakit pada musim panas tahun 634 M dan selama 15 hari tidak kunjung sembuh,
ia memanggil para sahabat besar dan mengemukakan keinginannya. Beliau menginginkan sebelum meninggal,
kekuasaa sudah berada ditangan pengganti yang benar.

Ia melihat bahwa saat ini orang yang paling tepat untuk menggantikan kedudukannya sebagai khalifah
adalah Umar Bin Khattab.Untuk itu, ia berusaha untuk mengumpulkan massa di depan rumahnya dan berpidato
mengenai calon penggantinya kelak.Beliau berkata : "Apakah kalian akan menerima orang yang saya calonkan
sebagai pengganti saya kelak? Saya bersumpah untuk melakukan yang terbaik dalam menentukan masalah ini.
Karena itu saya melihat bahwa Umar Bin Khattab adalah orang yang paling tepat untuk menggantikan
saya.Dengarkanlah saya dan ikuti keinginan saya". Kemudian massa yang berkumpul dirumahnya menjawab,
"Kami telah mendengar khalifah dan kami semua akan menaati tuan".Setelah itu, Abu bakar memanggil Usman
Bin Affan kerumahnya untuk mendengarkan pendapatnya mengenai usulan khalifah yang akan menunjuk Umar
Bin Khattab menjadi penggantinya.

Setelah mendengar penjelasan khalifah, Usman sangat setuju dengan pendapat khalifah mengenai
penunjukan Umar bin Khattab sebagai penggantinya kelak. Karena menurut Usman Bin Affan, Umar adalah
orang yang sangat tegas dan bijaksana. Mendengar hal ini, beberapa sahabat terkemuka, yang di kepalai oleh
Thalhah, mengirim delegasi menemui Abu bakar, dan berusaha meyakinkannya supaya tidak menunjuk Umar
untuk menggantikan sebagai kholifah.
Abu bakar tidak merubah keputusannya, ia membuat surat wasiat. yang menuliskan wasiat ini adalah Utsman
bin Affan yang berbunyi :

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Ini adalah wasiat kepada kaum muslimin, dari saya Abu bakar saya telah mengangkat Umar sebagai kholifah
setelahku untuk kalian maka dengarkanlah dan turuti dia. Saya membuat dia menjadi penguasa atas kalian
semata-mata untuk kebaikan kalian.(Kitab Tarikh jilid 2 hlm 136).Setelah itu wasiat tersebut dibacakan di
hadapan seluruh kaum muslimin dan mereka mengakuinya serta tunduk dan mematuhi wasiat tersebut.

Tidak lama setelah proses penyaringan pendapat tersebut, khalifah Abu Bakar meninggal dunia pada
hari Senin tangga1; 23 Agustus 624 M dalam usia 63 tahun. Ketika Abu Bakar ash-Shiddiq wafat pada hari
Senin, setelah Maghrib dan dikuburkan pada malam itu juga, bertepatan pada tanggal 21 Jumadil Akhir tahun
13 H, Kemudian jenazahnya dishalatkan bersama-sama yang dipimpin oleh Umar Bin Khattab. Jenazah Abu
Bakar Ash-Shiddiq kemudian dimakamkan di rumah Siti Aisyah berdampingan dengan makam Nabi
Muhammad SAW.Dengan meninggalnya khalifah Abu Bakar, maka pemerintahan dipegang oleh khalifah baru
yaitu Umar Bin Khattab.

Perpindahan kekuasaan ini terjadi karena Umar Bin Khattab secara aklamasi telah mendapat persetujuan
dari para sahabat besar dan umat Islam lainnya, sehingga ketika Abu Bakar wafat maka secara otomatis
kepemimpinan itu jatuh ke tangan khalifah Umar Bin Khattab. Umar bin al-Khaththab Umar bin al-Khaththab
al-Faruq menggantikan seluruh tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya sebagai Amirul Mukminin, Beliaulah
yang pertama kali menyebut dirinya dengan gelar Amirul Mukminin -orang yang pertama kali memanggilnya
dengan gelar tersebut adalah al-Mughirah bin Syubah dan ada yang berpendapat bukan al-Mughirah tetapi
orang lain.
Proses Pengangakatan Khalifah Umar bin Khattab ( 13-23 H / 634-644 M)
Sebelum meninggal, Khalifah Abu bakar bertanya kepada para Sahabatnya tentang penunjukan
Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Beliau menanyakan hal itu kepada Abdurrahman bin Auf,
Usman bin Affan, Asid bin Hudhair Al-Anshary, Said bin Zaid serta sahabat-sahabatnya dari kaum
Muhajirin dan Anshar. Pada umumnya mereka setuju dengan Abu Bakar dan kemudian disetujui oleh
kaum muslim dengan serempak.

Ketika Abu Bakar sakit, beliau memanggil Usman bin Affah untuk menulis wasiat yang berisi
tentang penunjukan Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Tujuanya agar ketika sepeninggal
beliau tidak ada kemungkinan perselisihan di kalangan umat Islam untuk masalah Khalifah.

Keputusan Abu Bakar tersebut diterima oleh Umat Islam. sehingga mereka secara beramai-rama
membaiat Umar sebagai Khalifah. Dengan demikian keputusan tersebut bukan keputusan Abu Bakar
sendiri namun persetujuan umat Muslim semua.

Umar mengumumkan dirinya bukan sebagai Khulafaur Rasul atau pengganti Rasul tapi sebagai
amirulmukminin atau pengurus urusan orang-orang mukmin. Umar menjabat sebagai Khalifah
selama 12 tahun.

Anda mungkin juga menyukai