A.
pengangkatan
Abu
Bakar
ra sebagai
khalifah
ternyata
tidak
sepenuhnya mulus karena ada beberapa orang yang belum memberikan ikrar,
seperti Ali bin Abi Thalib, Abbas bin Abdul Muthalib, Fadl bin al-Abbas, Zubair bin
al-Awwam bin al-Ash, Khalid bin Said, Miqdad bin Amir, Salman al-Farisi, Abu Zar
al-Gifari, Amma bin Yasir, Bara bin Azib dan Ubai bin Kaab. Telah terjadi
pertemuan sebagian kaum muhajirin dan Anshar dengan Ali bin Abi Thallib di
rumah Fatimah, mereka bermaksud membaiat Ali dengan anggapan bahwa Ali
bin Abi Thalib, lebihpatut menjadi khalifah karena Ali berasal dari bani Hasyim
yang berarti ahlul bait.
Proses pengangkatan Abu Bakar ra, sebagai khalifah pertama, menunjukkan
betapa seriusnya masalah suksesi kepemimpinan dalam masyarakat Islam pada
saat itu, dikarenakan suku-suku Arab kepemimpinan mereka didasarkan pada
sistem senioritas dan prestasi, tidak diwariskan secara turun temurun.
Setelah didapatkan kesepakatan dalam proses pengangkatan Abu Bakar ra,
sebagai
khalifah,
kemudian
ia
berpidato
yang
isinya
berupa
prinsip-
Thalhah,
mengirim
delegasi
menemui
Abu
bakar,
dan
berusaha
Ini adalah wasiat kepada kaum muslimin, dari saya Abu bakar saya telah
mengangkat Umar sebagai kholifah setelahku untuk kalian maka dengarkanlah
dan turuti dia. Saya membuat dia menjadi penguasa atas kalian semata-mata
untuk kebaikan kalian.(Kitab Tarikh jilid 2 hlm 136).Setelah itu wasiat tersebut
dibacakan di hadapan seluruh kaum muslimin dan mereka mengakuinya serta
tunduk dan mematuhi wasiat tersebut.
Tidak lama setelah proses penyaringan pendapat tersebut, khalifah Abu
Bakar meninggal dunia pada hari Senin tangga1; 23 Agustus 624 M dalam usia 63
tahun. Ketika Abu Bakar ash-Shiddiq wafat pada hari Senin, setelah Maghrib dan
dikuburkan pada malam itu juga, bertepatan pada tanggal 21 Jumadil Akhir tahun
13 H, Kemudian jenazahnya dishalatkan bersama-sama yang dipimpin oleh Umar
Bin Khattab. Jenazah Abu Bakar Ash-Shiddiq kemudian dimakamkan di rumah Siti
Aisyah
berdampingan
dengan
makam
Nabi
Muhammad
SAW.Dengan
Perpindahan kekuasaan ini terjadi karena Umar Bin Khattab secara aklamasi
telah mendapat persetujuan dari para sahabat besar dan umat Islam lainnya,
sehingga ketika Abu Bakar wafat maka secara otomatis kepemimpinan itu jatuh
ke tangan khalifah Umar Bin Khattab. Umar bin al-Khaththab Umar bin alKhaththab al-Faruq menggantikan seluruh tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya
sebagai Amirul Mukminin, Beliaulah yang pertama kali menyebut dirinya dengan
gelar Amirul Mukminin -orang yang pertama kali memanggilnya dengan gelar
tersebut adalah al-Mughirah bin Syubah dan ada yang berpendapat bukan alMughirah tetapi orang lain.
C.
yang beranggotakan enam orang, mereka adalah: Utsman bin Affan ra., Ali bin Abi
Thalib ra., Thalhah bin Ubaidillah ra, Az-Zubair bin Awwam ra, Saad bin Abi
Waqqash ra. Dan Abdur Rahman bin Auf ra. Umar ra.merasa berat untuk memilih
salah seorang di antara mereka.697 Beliau berkata, Aku tidak sanggup untuk
bertanggung jawab tentang perkara ini baik ketika aku hidup maupun setelah aku
mati. Jika Allah SWT. menghendaki kebaikan terhadap kalian maka Dia akan
membuat kalian bersepakat untuk menunjuk seorang yang terbaik di antara
kalian sebagaimana telah membuat kalian sepakat atas penunjukan orang yang
terbaik setelah nabi kalian.
Di antara yang menunjukkan kesempurnaan kewaraan beliau, beliau tidak
memasukkan dalam anggota majelis syura tersebut Said bin Zaid bin Amr bin
Nufail karena ia adalah anak paman beliau. Beliau khawatir dia akan diangkat
karena posisinya sebagai anak paman beliau dan dia adalah salah seorang yang
diberitakan masuk surga, bahkan pada riwayat al-Madainy dari para Syaikhnya
bahwa ia (Said binZaid) mendapat pengecualian di antara mereka, Umar ra.
katakan, Kamu tidak termasuk anggota majelis syura. Umar ra.berkata kepada
anggota majelis syura, Apakah Abdullah (anak beliau) ikut hadir? Dia tidak
termasuk dalam keanggotaan majelis ini.Bahkan beliau memberikan pendapat
dan nasehat kepada anggota tersebut agar dia (Abdullah) jangan diberi jabatan
tersebut.
Beliau juga mewasiatkan agar Shuhaib bin Sinan ar-Rumy mengimami
shalat selama tiga hari sampai musyawarah itu tuntas dan majelis syura
mempunyai kesepakatan atas urusan tersebut. Mereka bermusyawarah di rumah
membicarakan tentang urusan ini hingga akhirnya hanya terpilih tiga kandidat
saja.Zubair ra.menyerahkan jabatan khalifah tersebut kepada Ali ra. bin Abi Thalib
ra., Saad ra. kepada Abdur Rahman bin Auf ra. dan Thalhah ra. kepada Utsman
bin Affan ra. Abdur Rahman bin Auf ra. berkata kepada Ali ra. dan Utsman ra.,
Sesungguhnya aku melepaskan hakku untuk salah seorang di antara kalian
berdua yang berlepas diri dariperkara ini, Allah SWT. sebagai pengawasnya.
Sungguh akan diangkat sebagai khalifah salah seorang yang terbaik di antara dua
orang yang tersisa.Ucapan ini membuat Utsman ra.dan Ali ra.terdiam.
Kemudian Abdur Rahman ra.melanjutkan, Aku akan berusaha untuk
menyerahkan jabatan tersebut kepada salah seorang di antara kalian berdua
dengan cara yang benar. Mereka berdua berkata, Ya. Kemudian masing-masing
mereka memberikan khutbahnya yang menyebutkan tentang keistimewaannya
dan berjanji jikamendapat jabatan tersebut tidak akan menyimpang dan jika
ternyata tidak maka ia akanmendengar dan mentaati orang yang diangkat.
Mereka
berdua
menjawab,
Ya.Lantasmereka
pun
bubar.Abdur
Rahman
ra.berusaha selama tiga hari tiga malam tidak tidur dan hanya melakukan shalat,
doa dan istikharah serta bertanya-tanya kepada mereka yang mempunyai
pendapat tentang dua kandidat ini dan tidak dijumpai seorang pun yang tidak
condong kepada Utsman ra..
Ketika tiba pagi hari yang keempat setelah wafatnya Umar.bin Khaththab ra,
Abdur Rahman mendatangi rumah kemenakannya al-Miswar bin Makhramah dan
berkata, Apakah engkau tidur ya Miswar? Demi Allah SWT. aku sangat sedikit
tidur sejak tiga hari yang lalu. Pergilah untuk memanggil Ali ra.dan Utsman ra.!
al- Miswar berkata, Siapa yang pertama harus kupanggil? beliau berkata,
Terserah padamu. Maka aku pun pergi menemui Ali ra.dan kukatakan, Pamanku
tadi memanggilmu. Ali ra.bertanya, Apakah ia juga memanggil yang lain
selainku? Jawabku, Benar. Ali ra.bertanya, Siapa? Jawabku, Utsman bin Affan
ra..Ali ra.bertanya lagi, Siapa yang iapanggil pertama kali. di antara kami?
Jawabku, Beliau tidak menyuruhku seperti itu, tetapi ia katakan terserah padamu
siapa
yang
terlebih
dahulu
engkau
panggil
dan
akhirnya
aku
Alihkan beban yang ada di pundakku ke pundak Utsman bin Affan ra..Maka
orang-orang pun berdesak-desakan untuk membaiat sehingga beliau dikerumuni
oleh orang-orang di bawah mimbar. Abdur Rahman duduk di tempat yang biasa
diduduki oleh Rasulullah saw. dan mendudukkan Utsman ra. di bawahnya yakni di
tangga mimbar yang ke-dua. Berdatanganlah orang-orang kepada Utsman
ra.untuk membaiatnya dan Ali ra. Adalah orang pertama yang membaiatnya.
Dan disebutkan pula bahwa ia adalah orang yang terakhir membaiat Utsman.
Adapun yang disebutkan oleh para ahli sejarah, seperti Ibnu Jarir701 dan
Iain-lain dari riwayat orang-orang yang tidak diketahui bahwa Ali ra.berkata
kepada Abdur Rahman, Engkau telah menipuku, engkau mengangkatnya karena
ia
familimu
dan
karena
ia
sering
meminta
pendapatmu
tentang
setiap
dan
terus
mendesak.
Mereka
membawa
serta
Thalhah
dan
az-
Zubair .Mereka berkata, Sesungguhnya daulah ini tidak akan bertahan tanpa
amir.Mereka terus mendesak hingga akhirnya Ali bersedia menerimanya.Ada
yang mengatakan, orang pertama yang membaiat beliau adalah Thalhah dengan
tangan kanannya. Tangan kanan beliau cacat sewaktu melindungi Rasulullah saw.
pada peperangan Uhud. Sebagian hadirin berkata, Demi Allah, pembaiatan ini
tidak sempurna! 942
Ali keluar menuju masjid lalu naik ke atas mimbar dengan mengenakan kain
sarung dan sorban dari sutera sambil menenteng sandal beliau dan bertelekan
pada busur beliau.Segenap kaum muslimin membaiat beliau. Peristiwa itu terjadi
pada hari Sabtu tanggal 19 Dzulhijjah tahun 35 H.943 Ada yang mengatakan,
Thalhah dan az-Zubair membaiat Ali setelah beliau meminta mereka untuk
berbaiat. Sebagian orang mengira bahwa ada sekelompok kaum Anshar yang
tidak membaiat Ali.944
ini.
Mereka
menemui
Saad
bin
Abi
Waqqash
.Mereka
berkata,
an-Nakhai
meraih
tangan
Ali
dan
membaiatnya
mendesak
beliau.Mereka
semua
berkata,
Tidak
ada
yang
pantas
memegangnya kecuali Ali.Keesokan harinya pada hari Jumat, Ali naik ke atas
mimbar.Orang-orang yang belum membaiat beliau kemarin berbondong-bondong
membaiat beliau.Orang pertama yang membaiat beliau saat itu adalah Thalhah
kemudian az-Zubair Baiat ini terjadi pada hari Jumat 25 Dzhulhijjah tahun 35 H.
3. BERBAGAI PRESTASI YANG DICAPAI OLEH KHULAFAUR RASYIDIN
a)
b.
c.
d. Penghimpunan Al-Quran
e.
b)
Perluasan Wilayah
c)
b.
c.
b.
c.
d. Perluasan Wilayah
d)
b.
c.
d. Melakukan Pembangunan-Pembangunan
beberapa daerah dengan tujuan penyiaran Islam dalam ruang lingkup yang
lebih luas.
Dalam hal ini Abu Bakar merupakan seorang sosok pemimpin yang tegas, dan
teguh memegang kebenaran, serta beliau sangat gentar di dalam memberantas
gerakan yang menyalahi aqidah tanpa member sedikitpun ruang untuk mereka
bergerak, Abu Bakar lebih mengutamakan pembangunan aqidah para umat ketika
itu sebelum beliau mulai membangun ketahap selanjutnya.
b)
c)
d)
2.
masyarakat.
Dalam dada para sahabat, tertanam keyakinan tebal tentang kewajiban
menyerukan ajaran-ajaran Islam (dakwah) ke seluruh penjuru dunia.
Semangat dakwah tersebut membentuk satu kesatuan yang padu dalam
3.
4.
5.
6.
masuk Islam.
Bangsa Sami di Syria dan Palestina dan bangsa Hami di Mesir memandang
bangsa Arab lebih dekat kepada mereka daripada bangsa Eropa, Bizantium,
7.
Umar
bin
Khatab
sangat
diperlukan
untuk
membangun
dasar-dasar
Dengan
karakter
seperti
Khalifah
Usman
bin
Affan
tersebut,
abu
Bakar
Ra.
Tidak
ada
dalam