Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
FAKULTAS SYARIAH
B. LATER BELAKANG
Pada era Rasulullah SAW masih ada, tidak pernah terjadi selisih
pendapat dalam syari’at Islam. Sebab Allah SWT memberikan
perbandingan demi memperlihatkan mana wahyu yang ialah dari- Nya
serta mana ijitihad nabi. Namun pada masa setelah nabi Muhammad SAW
wafat sahabat- sahabat, tabi’ in, serta tabi’ it tabi’ in mengalami
permasalahan- permasalahan dengan berbagai macam serta keadaan. Oleh
sebab itu para teman berpegangan pada pemikiran serta perbandingan
antar permasalahan yang terjalin di masa setelahnya serta masa Rasulullah,
dan mengenali persamaan antara kedua masa tersebut.
C. RUMUSAN MASALAH
D. TUJUAN
E. PEMBAHASAN
1. IMAM HANAFI
1.1 BIOGRAFI
Imam Hanafi memiliki nama lengkap Abu Hanifah al-Nu’man bin
Tsabit Ibn Zutha al-Taimy, atau juga sering disebut dengan Abu
Hanifah. Beliau merupakan keturunan dari Persia, pada tahun
80H/699M beliau dilahirkan di kota Kufah dan meninggal pada tahun
150H/767M di kota Baghdad. Ketika imam Hanafi dilahirkan Islam
beradi dikekuasaan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Abd Malik bin
Marwan raja ke-5 di masa Bani Umayyah.
2. IMAM MALIK
1.1 BIOGRAFI
Imam Malik memiliki nama lengkap Abu Abdullah Malik Ibn
Anas Ibn Malik Ibn Abi Amir Ibn Amir bin Haris bin Gaiman bin
Kutail bin Amr bin Haris al-Asbahi al-Humairi. Beliau dilahirkan
dikota Madinah pada tahun 93 hijriah dan merupakan keturunan
bangsa himayar.
2. IMAM SYAFI’I
1.1 BIOGRAFI
Muhammad bin Idris bin al-Abas bin Utsman bin Syafi bin as-Saib
bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin al-Muththalib bin Abdi
Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin
Ghalib bin Abu Abdillah al-Qurasyi asy-Syafi’i al-Makki atau terkenal
dengan nama Imam Syafi’i. lahir di kota Ghazzah tahun 150 H/767 M.
Karena situasi dan kondisi saat Imam al-Syafi’i masih hidup (150-
204 H/767-820 M.), dimana banyak ahli fiqh, baik sebagai murid
Imam Abu Hanifah atau Imam Malik sendiri yang masih hidup. Hal ini
mengakibatkan Imam Syafi’i memiliki wawasan yang luas tentang
berbagai aliran pemikiran fikih.
1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, semua imam
madzhab adalah orang-orang yang sangat mahir dalam bidang keagaman
yang digunakan untuk menyelesaikan problematika hukum islam. Semua
imam mazdhab memiliki banyak sekalig uru yang masyhur dan telah
mengembara diberbagai penjuru pusat-pusat kelmuan.
2. SARAN
Saya sebagai penulis makalah ini berharap makalah ini dapat
bermanfaat untuk para pembaca untuk dapat mengenal para Imam
Madzhab Empat dan juga karakteristik dalam berijtihad.
Saya sebagai penulis menyadari makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna dan masih banyak untuk direvisi. Saya sebagai penulis
sangat membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca yang mengenai
makalah ini. Sehingga penulis bisa terus memperbaiki makalah ini dan
dapat lebih dipertanggung jawabkan lagi dalam menyusun referensi.
DAFTAR PUSTAKA
M. Ali Rusdi Bedong. METODOLOGI IJTIHAD IMAM MUJTAHIDIN
(Corak Pemikiran dan Aliran) (2018) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Parepare. Hal. 136-142