Anda di halaman 1dari 16

Tugas Kelompok 5 Dosen Pembimbing

METODOLOGI STUDI ISLAM-A MUHLASIN,S.Ag,M.Pd.i

BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 5
FIERZA AMALYA (12040124666)
AMIR MAHDI (12040114665)
LIRA VIRNA (12040124797)

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT. Yang telahmemberikan
kekuatan dan kesabaran, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. 
Shalawat serta salam tak lupa sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah
memberikan warna ilahiyah dalam peradaban manusia.

     Makalah ini berjudul ”Sejarah Islam” ini berasal dari beberapa sumber. Penyusun kami
berharap makalah ini dapat menambah wawasan.

      Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak dosen yang telah membimbing
kami selama mengikuti perkuliahan dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Dengan  harapan  adanya makalah ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar khususnya
bagi kami, dan umumnya bagi para pembaca. Kami berharap bapak dosen mau meluangkan
sedikit waktunya untuk memberikan saran dan kritik yang positif untuk kesempurnaan
makalh ini yang akan datang. Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini tercatat
sebagai amal shaleh dan menjadi motivasi bagi penyusun makalah ini lebih baik dan
bermanfaat.

Pekanbaru,November 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI
       Halaman
KataPengantar........................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………....... 4
A. Latar Belakang …………………………………………................ 4
B. Rumusan Masalah............................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 5
A. Pengertian Sejarah Islam.................................................................. 5
B. Fungsi dan Manfaat Islam............................................................... 6
C. Ruang Lingkup Sejarah Islam.......................................................... 7
D. Model Penelitian Sejarah ................................................................ 8
E. Sumber Sejarah Islam...................................................................... 13
F. Periodesasi Sejarah Islam................................................................. 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 15
B. Saran............................................................................................... 15
DAFTAR FUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah islam merupakan salah satu bidang studi yang banyak menarik perhatian peneliti
baik dari kalangan sarjana muslim maupun non muslim, karena banyak manfaatyang dapat di
peroleh dari penelitian tersebut. Bagi umat islam, mempelajar  sejarah islam selain akan
memberikan kebanggaan  juga sekaligus sebagia peringatan agar berhati-hati. Dngetahui
bahw umat islam pernah mengalami kemajuan dalam segala bidang selama beratus-ratus
tahun misalnya, akan memberikan rasa bangga dan percaya diri menjadi umat islam..
demikian juga dengan mengetahui bahwa umat islam uga mengalami kemunduran,
penjajahan dan keterbelakangan, akan menyadarkan umat islam untuk memperbaiki keadaan
dirinya dan tampil untuk berjuang mencapai kemajuan.
Sementara itu bagi para peneliti barat,mempelajari sejarah islam selain untuk
pengembanga ilmu, juga terkadang dimaksudkan untuk mencari-cari kelemahan dan
kekurangan umat islam agar dapat dijajah dan sebagainya. Disadari atau tidak, selama ini
informasi mengenai sejarah islam banyak berasal dari hasil penelitian para sarjana barat. Hal
ini terjadi karena selain masyarakat barat memiliki etos yang  tinggi juga di dukung oleh dana
dan kemampuan politik yang kuat dari para pemimpinnya. Sementara dari kalangan para
peneliti muslim tampak disamping etos kemampuannya rendah, juga belum didukung oleh
keahlian dibidang penelitian yang memadai serta dana dan dukungan politikdari pemerintah
yanag kondusif.
Dari keadaan itulah banyak masalah-masalah kemasyarakatan produk-produk hukum
yang dipelajari di berbagai lembaga pendidikan, dengan tidak disertai oleh pengetahuan
sejarah yang cukup. Dengan demikian, sering berbagai masalah sosial dan hukumserta
pemikiran islam lainnya dipahami lepas dari konteksnya, sehingga kemamuan untuk
mengaitkannya dengan masalah-masalah yang muncul di masyarakat tidak terjangkau.
Menyadari berbagai persoalan diatas, maka di berbagai lenbaga pendidikan islam
yang ada hingga sekarang, bidang studi sejarah islam dipelajari. Untuk itu pada bagian ini,
kami akn mencoba membahas mengenai pengertian sejarah, gambaran umum peta sejarah
islam serta berbagai penelitian sejarah yang pernah dilakukan oleh para peneliti islam.

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Sejarah Islam
2.      Ruang Lingkup Sejarah Islam
3.      Model penelitian sejarah Islam

C.    Tujuan
Alhamdulillah makalah ini telah selesai, namun layaknya sebuah karya biasa masih
banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, maka dari itu saran dan kritik dari
teman-teman , utamanya dosen pembimbing yang sifatnya membangun sangatlah kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
     Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi wawasan dan tambahan ilmu bagi kita
semua, serta kit termotivasi untuk lebih giat dan semangat dalam belajar.

4
BAB II
PEMBAHASAN
---

A.    Pengertian Sejarah Islam


Dalam kamus umum bahasa Indonesia,W.J.S poerwadarminta mengatakan sejarah
adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau peristiwa
penting yang benar-benar terjadi. Definisi terlihat menekan kepada materi peristiwanya tanpa
mengaitkan dengan aspek lainnya. Sedangkan dalam pengertian yang lebih komprehensif
suatu peristiwa sejarah perlu juga dilihat siapa yang melakukan peristiwa tersebut , dimana,
kapan, dan mengapa eristiwa tersebut terjadi. Denagn kata lain, didalam sejarah terdapat
objek peristiwanya (what), orang yang melakukan (who), waktunya (when), tempatnya
(where), dan latar belakangnya (why). Seluruh aspek tersebut selanjutnya, disusun secara
sistematik dan menggambarkan hubungan yang erat antara satu bagian dengan bagian yang
lainnya.
Dari pengertian demikian kita dapat mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
sejarah islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sunguh terjadi
yang seluruhnya berkaitan dengan agama islam. Selanjutnya karena agama islam itu luas
cakupannya, sejarah islampun menjadi luas cakupannya.diantara cakupannya itu ada ayng
berkaitan dengan sejarah proses pertumbuhan,perkembang dan penyebarannya,tokoh-tokoh
yang melakukan pengembangan dan penyebaran agama islam tersebut, sejarah kemajuan dan
kemunduran yang dicapai umat islam dalam berbagai bidang,seperti dalam bidang ilmu
pengetahuan agama dan umum,kebudayan,arsitektur,politik pemerintahan,perangan
,pendidikan dan ekonomi.penelitian yang berkenaan dalam berbagai aspek yang terdapat
dalam sejarah islam tersebut telah banyak dilakukan baik oleh kalangan umat islam sendiri
maupun para sarjana dibarat .
Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sejarah islam
adalah berbagai peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi,yang berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan agama islam dalam berbagai aspek.dalam kaitan ini ,maka
muncullah berbagai istilah yang sering digunakan untuk sejarah ini,diantaranya sejarah islam,
sejarah peradaban islam, sejarah  dan kebudayaan Islam.

B. Fungsi dan Manfaat Sejarah Islam


Sejarah memiliki makna penting dan bermanfaat bagi kehidupan manusia karena
sejarah menyimpan kekuatan yang dapat melahirkan nilai-nilai baru bagi pengembangan
kehidupan manusia. Memahami sejarah Islam tidak semata-mata mengetahui tanggal, bulan
dan tahun dari suatu peristiwa di masa lampau saja, namun lebih dari itu untuk memahami
realitas dan mengetahui peristiwa peradaban Islam secara lebih arif.
Untuk itu kita jangan meremehkan sejarah yang membahas peristiwa-peristiwa masa
lalu karena ia memiliki makna yang paling besar bagi kehidupan manusia. Bahkan sebaliknya
kita harus mau belajar dari sejarah kalau kita ingin sukses dalam kehidupan ini. Presiden
pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, mengingatkan kepada bangsa ini supaya tidak

5
melupakan sejarah bangsanya di masa lalu, dengan semboyan „Jasmerah‟ yang merupakan
akronim dari “Jangan sekali-kali melupakn sejarah”.34 Ini menunjukan pentingya sejarah
sehingga sebuah bangsa harus mengetahui sejarah bangsa itu di masa lalu untuk bisa menjadi
bangsa yang besar dan maju di masa yang kan datang.
Belajar dari pengalaman sejarah merupakn hal penting yang harus disadari olah
setiap orang. Sejarah memiliki beberapa manfaat yang diperlukan oleh seseorang agar dapat
menjalani hidup secara baik. Beberapa fungsi sejarah secara umum antara lain adalah:
a. Fungsi Pelajaran
Harus diakui bahwa sejarah merupakn pelajaran terbaik bagi kehidupan karena ia telah
menyediakan referensi yang berharga kepada seseorang untuk mengambil keputusan tanpa
harus ikut mengalaminya. Namun demikian sejarah tidak akan punya makna apa-apa kalau
tidak dibaca dengan empati (merasakan apa yang dirasakan orang lain). Karena masing-
masing peristiwa sejarah itu terjadi hanya (einmalig) dan tidak terulang (errevesible) maka
dibutuhkan usaha kreatif untuk memahami makna sejarah, terutama sejarah awal
peradaban Islam di masa Nabi.
b. Fungsi Model Perlu diketahui bahwa sejarah bisa dijadikan model untuk menentukan
sikap dan membangun masa kini dan masa mendatang. Sejarah kebudayaan Islam awal
pada masa Nabi bisa dijadikan paradigma membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.
Tokoh sejarahnya seperti Nabi Muhammad dan para sahabatnya bisa idjadikan uswah atau
model untuk kehidupan masyarakat. Sedangkan sistem pembentukan masyarakat yang
dilakukan oleh Nabi juga bisa dijadikan model untuk membangun masyarakat kini dan
akan datang yang lebih baik.
c. Fungsi Rekreasi Tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban Islam masa lalu telah
memberikan banyak peninggalan sejarah, baik yang berupa artifact (barang atau benda
yang menjadi fakta sejarah), sociofact (fakta sosial yang berupa interaksi untuk manusia),
maupun mentifact (keyakinan dan kepercayaan). Benda-benda peninggalan sejarah
peradaban Islam baik yang berupa situs atau tempat bersejarah, gedung dan banguna
maupun barang-barang lainnya yang dijadikan 18 objek rekreasi yang menyenangkan bagi
penunjangnya. Khusus untuk peninggalan sejarah kebudayaan/peradaban Islam lokal
seperti kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Jawa bisa dikunjungi sebagai tempat rekreasi
dan edukasi. Ketika umat Islam melakuakan haji di Makkah juga bisa mengunjungi
tempat-tempat bersejarah di Arab.
Selanjutnya dengan mempelajari sejarah akan banyak keuntungan dan manfaat
yang diperoleh. Berikut ini adalah contoh beberapa manfaat dari mempelajari sejarah.
a. Menumbuhkan kesadaran komunitas Tidak diragukan lagi sejarah memiliki fungsi
psikologis yang strategis dalam membangkitkan optimisme suatu bangsa. Lewat sejarah
seseorang akan merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari suatu masyarakat saat ini dan
sebelumnya. Melalui sejarah pula seseorang kaan mengetahui sifat-sifat dari masyarakat
sebelumnya dan menjadikan pelajaran untuk meningkatkan dan memperkuat identitas dan
solidaritas komunitas tersebut.
b. Membangkitkan Inspirasi Perlu ditegaskan bahwa sejarah bukan sekedar kumpulan cerita
yang berkaitan dengan tanggal, tokoh dan tempat berbagai peristiwa penting terjadi. Akan
tetapi lebih dari itu ia memiliki makna yang dapat dijadikan rujukan untuk mengambil
pelajaran (ibrah), dan dijadikan inspirasi untuk menata kehidupan hari esok yang lebih

6
baik. Jida sejarah tidak dimaknai dan dijadikan sebagai nila pelajaran (ibrah) maka ia
hanya akan berfungsi sebagi pajangan dan kenangan masa lalu yang tidak memberi
manfaat apa-apa.
c. Membiasakn berfikir konstektual Harus disadari bahwa teks sejarah tidak pernah ditulis
terlepas dari konteks yang menyertai peristiwa itu. Pola penulisan sejarah akan membuat
pembacanya terbiasa berfikir secara konstektual. Meski dipenuhi dengan nilainilai dan
konsep-konsep yang sulit sejarah akan menghadirkan referensi kejadian yang meliputi
dimensi ruang dna waktu.
d. Mendorong berfikir kritis Perlu diingat bahwa sejarah tidak bisa dipahami hanya sebagai
kumpulan peristiwa dalam kurun dan rentang waktu tertentu saja, akan tetapi ia akan
mendorong orang untuk berfikir kritis, karena sejarah selalu melibatkan interprstasi dan
opini dari penulisnya. Jadi, sejarah akan mendorong seseotrang untuk belajar kritis untuk
memahami peristiwa berdasarkan konteksnya.
e. Menghargai jasa masyarakat sebelumnya Sering digambarkan bahwa sejarah selalu penuh
dengan cerita panjang masyarakat masa lalu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih
baik, yang terkadang berakhir dengan tragis. Lewat sejarah akan diketahui bahwa
kehidupan sekarang ini tidak akan bisa dinikmati tanpa perjuangan orang-orang terdahulu.
Menyadari akan paa yang telah dilakukan generasi terdahulu bagi perkembangan
masyarakat sekarang akan mendorong seseorang untuk memberikan apresiasi atau
penghargaan atas jasa generasi sebelumnya.
Sebagai kesimpulan, secara ringkas bisa ditegaskan bahwa dengan menyadari
fungsi dan manfaat sejarah bagi kehidupan masyarakat sekarang dan masa yang akan
adatang, akan menjadi bijaksana kalau seseorang tidak melupakan sejarah dan
menyianyiakannya. Dengan demikian sejarah bisa difungsikan sebagai laboratoruim
kehidupan yang menjadi tempat semua orang untuk belajar, dan sebagai sumber bahan ajar
kehisupan yang selalu digali dan dijadikan inspirasi untuk membangun masa depan yang
lebih baik dan sejahtera. 
 
C.     Ruang Lingkup Sejarah Islam
Ruang lingkup sejarah islam dilihat dari segi periodesasinya,dapat dibagi menjadi periode
klasik,periode pertengahan,dan periode modern.periode klasik yang berlangsung sejak tahun
650-1250 masehi ini dapat dibagi masa kemajuan islam1,yaitu dari sejak tahun 650-1000;dan
masa disintegrasi yaitu dari tahun 1000-1250. pada masa kemajuan islam 1 itu tercatat sejarah
perjuangan nabi Muhammad Saw.dari tahun 570-632 M.,khulafaur rasyidin dari tahun 632-
661 M,bani umayah  dari tahun 661-750 M,bani Abbas dari tahun 750-1250M.
Selanjutnya periode pertengahan yang berlangsung dari tahun 1 250-1800 M.dapat
dibagikedalam dua masa,yaitu masa kemunduran 1 dan masa tiga kerajaaan besar.masa
kemuduran 1 berlangsung sejak tahun 1250-1500M. Dizaman ini,jeniskhan dan keturunan
nya membawa penghancuran kedunia islam.sedangkan masa tiga kerajaan besar yang
berlangsung daritahun 1500-1800 dapat dibagi menjadi fase kemajuan (1500-1700 M),dan
masa kemunduran II (1700-1500).
Adapun periode modern yang berlangsung dari tahun 1800 M.sampai sekarang masih 
dtandai dengan zaman kebangkitan islam.

7
Secara keseluruhan ,berbagai peristiwa yang terjadi dalam sejarah islam dapat
diketahui dalam beberapa periode tersebut. Pembagian periode sasi sejarah islam demikian
pemting diketahui untuk lebih mudah dipaham.
Selanjutnya , dilihat dari segi isinya sejarah islam dapat dibagi kedalam sejarah
mengenai kemajuan dan kemundurannya dalam berbagai bidang seperti dalam bidang
politik,pemerintahan,ekonomi,kebudayaan,ilmu pengetahuan ,dengan berbagai faham dan
aliran yang ada di dalam nya,dan lain sebagainya; sejarah mengenai penyebarannya
keberbagai belahan dunia , tokoh-toko yang mngembangkannnya. Pembagian sejarah
demikian penting diketahui untuk menempatkan posisi studi kita,yaitu pada bidang mana
yang akan kita tekuni.
        
D.    Model Penelitian Sejarah
Terdapat berbagai model penelitian sejarah yang dilakukan para ahli,diantaranya ada
yang melakukan studi sejarah dari segi tokoh atau pelakunya, peristiwanya, produk-produk
budaya dan ilmu pengetahuannya,  wilayah atau kawasan tertentu, latar belakang terjadinya
berbagai peristiwa tersebut, segi periodesasinya, dan sebagainya. Demikian pula dari segi
analisisnya, terdapat para ahli yang menganalisis sejarah dari segi filsafat atau pesan ajaran
yang terkandung di dalamnya adapula yang menganalisisnya dengan pendekatan
perbandingan, dan lain sebagainya.
Penelitian sejarah dapat dilakukan dengan melihat kawasan dimana peristiwa itu
terjadi. John L. Esposito, misalnya, mengedit buku berjudul islam in Asia, regilion, politics
& society. Didalam buku tersebut dikemukakan perkembangan islam di Asia pada umumnya,
perkembangan islam di Iran, Pakistan, Afghanistan, Filipina, Asia tengah (Soviet), Cina,
India, Malaysia, Dan Indonesia. Buku tersebut tidak termasuk kedalam hasil penelitian dalam
arti yang khas, melainkan lebih merupakan kumpulan esai dengan menggunakan sumber-
sumber sekunder. Sebagai bahan studi awal untuk memasuki studi kawasan lebih lanjut, buku
tersebut patut untuk dikaji. Dari buku tersebut paling tidak dapat dihilangkan kesan bahwa
Islam identik dengan Arab. David D. Newsom, dalam tulisannya berjudul Islam in Asia ally
or Adversary, menyatakan, bahwa Islam sebagaimana dipahami oleh sejumlah orang
Amerika sebagai Agama dunia Arab, ternyata tidaklah benar, karena  sebagian besar pemaluk
islam sebagaimana dijumpai pada masa yang lalu tingal di asia. Dari sana kemudian dunia
mengakui bahwa islam dak geraknya dalam menghadapi berbagai peristiwa yang terjadi di
masyarakat, menunjukkan bahwa islam adalah agama yang sangat penting dalam meresponi
berbagai masalah yang timbul di belahan dunia.
Selain itu, melalui studi tersebut dapat dihilangkan berbagai kesan negative terhadap
islam yang berkembang sebelumnya. Dimasyarakat barat ada berbagai kesan negative
terhadap islam. Pertama  islam sering kali digambarkan sebagai agama yang suka membuat
kerusuhan,anti barat dan reaksioner baik dalam bidang politik maupun
masyarakat. Kedua,  islam sering digambarkan sebagai agama yang tidak memiliki hubungan
dengan berbagai masalah ang timbul di masyarakat. Islam lebih di gambarkan sebagai system
ibadah yang mementingkan hubungan spiritual dengan tuhan,tanpa memperdulikan berbagai
masalah yang trjadi di masyarakat. Islam dalam kenyataan menyediakan dan menawarkan
kesatuan secara fundamental antara masalah ibadah dan keyakinan dengan praktik kehidupan
sehari-hari,dapat briteraksi dengan berbagai kebudayaan dan kelompok etnk sebagaiman hal

8
demikian dijumpai dalam kenyataan  sejarah. Ketiga, bahwa aspek yang selama ini belum
dapat membuka mata orang amerika adalah mengenai berbagai pendekatan yang variatif yang
dilkaukan oleh orang islam dan pemerintahannnya dalam memecahkan berbagai masalah
yang dihadapi. Penelitian ini menujukkan dengan jelas bahwa tidak seluruhnya para peniliti
barat  atu orientalis memandang negative terhadap islam,melainkan juga ada yang berfikiran
positif sebagaimana  yang dilakukan john.esposito.
Model penelitian  sejarah yang mengambil pendekatan kawasan juga dilakukan oleh
Arthur Goldschmidt,jr,sebagaimana terlihat dalam bukunya berjudul Aconsise hisstory of the
middle east.Melalui bukunya itu Arthur Goldschmidt telah berhasil mendeskripkan secara
komprehensif bberbagai peristiwa yang terjadi di timur tengah sepanjang berkaitan dengan
islam, mulai sejak kedatangan islam di daerah tersebut sampai dengan perkambangan nya
yang terakhir.Di dalam buku tersebut dikemukakan tentang kondisi alam tengah,situasi social
kemasyarakatan timur tengah sebelum kedatanga nabi Muhammad SAW.,keberadaan nabi
muhammad di makkah,dasar-dasar  ajaran agama islam,penyebaran islam,hulafaur
rasyidin,gerakan syi’ah,turki,oerang salib dan serbuan bangsa mongol, kebudayaan
islam,kekuasan raja,perhatian dunia eropa dan penjajahannya terhada daerah timur
tengah,gerakan wenternisasi yang terjadi pada abad ke Sembilan belas,munculnya gerakan
nasionalisme,pembaharuan  oerintahan pada beerapa Negara yang merdeka,perjuanga bangsa
mesir dalam memperoleh kemerdekaannya,gerakan dan perjuangan bangsa palestina,ekspansi
bangsa israil dan reaksi bangsa arab, mulai dari terusan suez sampai ke  aqaba dan gerakan
membagkitkan kembali kekuatan islam.
Hasil peneliitian tersebut nampaknya berguna sebagai informasi awal untuk melakuka
penelitian sejarah yang mengambil pendekatan kawasan. Penelitian tersebut dapat
dikatagorikan sebaga penelitian literature yang didukung oleh survei, dan di analisis dengan
pendekaan sejarah dan perbandingan.
Model penelitian sejrah kawasan lebih lanjut dilaukn oeh azyumar diazra. Dalam hasil
enelitiannya,yang kemudian ditulis dalam bukinya berjudul jarimgan ulama timur tengah
dan kpulauan nusntara abad XVII dan XVIII,terlihat dengan jelas bahwa yang menjadi fokus
kajiannya adalah mengenai sejarh interaksi atara ulama timur tengah dan ulama dikepulauan
nusantara yang erjadi pada abad XVII dan XVIII masehi. Dengan kata lan fokusnya adalah
timur tengah dan kepuaun nusantara.sedangkan yang dikaji pada kawasan tersebut adalah
mengenai intraksi antara ulama yang selanjutnya,menciptkan jaringan.
Pada bagian pendahuluan bukunya itu, Azyumardi  mengemukakan mengapa enelitian
dengan judul tersebut perlu di lakukan. Untuk ini ia mengatakan bahwa transmisi gagasan-
gasan pembaruan merupakan bidang kajian islam yang cukup terlantar. Berbeda dengan
kajian tentang transmisi ilmu pengetahuan, misalnya dari yunani kepada kaum muslimin dan
selanjutnya,ke eropa modern,tidak terdapat kajian komprehensif tentang transmisi gagasan ke
agamaan,khususnya gagasan pembaharuan dari pusat-pusat ke ilmuan islam kebagian-bagian
lain dunia islam. Tentu saja terdapat sejumlah study tentang transmisi hadist dari satu
generasi ke generasi berikutnya pada masa awal islam melalui isnap, matarantai yang
berkesinambungan. 
Selanjutnya,Azyumardi mengatakan bahwa sejauh ini,tidak terdapat kajian
komprehensif tentang jaringan ulama’timur tengah dan nusantara. Meski terdapat kajian-
kajian penting tentang beberapa tooh ulama’ melayu Indonesia abad ke 17 dan 18,tetapi tak

9
banyak upaya dilakukan untuk mengkaji secara kritis tentang sumber-sumber pemikiran
mereka,dan hususnya tentangbagaimana gagasan-gasan dan pemikiran islam mereka
transmisikan dari jaringan ulama yang ada:dan tentang bagaimana gagasan yang mereka
transmisikan itu mempengaruhi perjalanan histor islam di nusantara.
Selanjutnya, peneliti tersebut lebih mempertajam alas an mengapa penelitian tersebut
perlu dilakukan. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kajian tentang transmisi dan penyebaran
gagasan pembaharuan islam, khususnya pada masa menjelang ekspansi kekuasaan eropa
dalam abad ke 17 dan abad ke 18,penting karena be berapa alasan. Sejarah social –intelektual
islam pada periode ini sangat sedikit dikaji; kebanyakan penelitian diberikan kepada sejarah
politik muslim.karena terjadinya kemerosotan entitas-entitas politik muslim,periode ini sering
di pandang sebagai masa gelap dalam sejarah muslim. Bertentangan dengan pandangan yang
banyak di pegangi ini. Dalam kaitan ini, Azyumardi mewnyatakan kehendaknya,yaitu bahwa
dalam studi ini mengungkapkan bahwa abad ke 17 dan abad ke18 merupakan salah satu masa
yang paling dinamis dalam sejarah social intelektual muslimin. 
Selanjutnya, Azyumardi mengatakan bahwa sumber dinamika islam dalam abad ke 17
dan 18 adalah jaringan ulama’, yang terutama berpusat di mekkah dan madinah. Posisi
penting ke dua kota suci ini,khususnya dalam kaitan dengan ibadah haji, mendorong sejumlah
besar guru (ulama’) dan penuntut ilmu dari berbagai wilayah dunia muslim dating dan
bermukim disana,yang pada gilirannya menciptakan semacam jaringan keilmuan yang
menghasilkan wacana ilmiyah yang unik.
Untuk lebih memperkuat tentang penelitiannya itu, Aziyumardi Azra melakukan studi
kepustakaan . dalam kaitan ini mengatakan bahwa beberapa tulisan Voll membahas tentang
jaringan ulama’ yang berpusat di mekkah dan madinah,dan hubungan-huungan mereka
dengan bagian-bagian lain dunia muslim. Tetapi dia membahas terutama tentang kebangkitan
jaringan itu di antara ulama’ timur tengah dan anak benua india ; dia hanya sambil lewat
menyebut keterlibatan ulama’melayu- Indonesia seperti abd al-rauf al-sinkili dan Muhammad
yusuf al-maqassari dalam jaringan ulama internasional tersebut.
Selanjutnya,johns, dipihak lain,menurut Aziyomardi Azra,dalam beberapa tulisannya
juga membahas hubungan-hubungan tersebut,hususnya antara al-sinkili dan Ibrahim al-
kurani. Tetapi ia tidak melakukan usaha membahas lebih lanjut jaringan ke ilmuan Al-sinkili
dengan ulama lain di haramayn. Langkahnya kajian tentang jaringan keilmuan tokoh-tokoh
ulama melayu-indonesia lainnya bahkan mencolok. Kajian –kajian yang membahas ulama
terkemuka selain Al-sinkili gagal mengungkapkan jaringan ke ilmuan mereka dengan ulama
timur tengah.
Kajian kepustakaan tersebut selain menunjukkan adanya potensi tentang kajian
jaringan ulama dimaksud, juga memberikan peluang untuk melakukan penelitian lebih lanjut
di bidang tersebut.
Bertolak dari latar belakang pemikiran dan tinjauan kepustakaan tersebut, Azyumardi
Azra mengajukan permasalahan penelitian yang dimaksud. Dalam kaitan ini peneliti
mengatakan bahwa kajian ini berupaya menjawab beberapa masalah pokok.
 Pertama, bagaimana jaringan keilmuan terbentuk diantara ulama timur tengah
dengan murid-murid melayu Indonesia?  Bagaimana sifat dan karakteristik jaringan
jaringan? 

10
Kedua apa peran ulama melayu-indonesia dala transmisi intelektual jaringan ulama ke
nusantara? Bagaiman amodus transmisi itu? 
Ketiga  apa dampak lebih jauh dari jaringan ulama terhadap perjalanan islam di
nusantara?
Dilihat dari data yang digunakan dalam penelitian ini, dinyatakan bahwa kajian ini
merupakan studi pertama yang menggunakan sunber-sumber arab secara ekstensif. Kamus-
kamus biografi berbahasa arab tentang ulama dan tokoh lainnya pada abad ke 17 dan ke-18
merupakan yambang informasi tentang para guru murid-murid jawi yang terlibat dalam
jaringan ulama.
Sebagian dari data yang di gunakan dalam penelitian.Azyumardi mengemukakan
bahwa sebagian besar mereka yang terlibat dalam jaringan ulama ini.yang berasal dari
berbagai wilayah dunia muslim membawaberbagai tradisi keilmuan ke mekkah dan madinah.
Terdapat usaha-usaha sadar di antara ulama dalam jaringan untuk membarui dan
merevitalisasi ajaran-ajaran islam. Tema pokok pembaruan mereka adalah merekonstruksi
sosio- moral masyarakat masyarakat mslim. Karena hubungan-hubungan ekstensif dalam
jaringan ulama, semangat pembaruan tadi segera menemukan berbagai ekspresinya di banyak
bagian dunia mslim.
Selanjutnya,Azyumardi menyimpulkan bahwa pengembangan gagasan pembaruan
dari transmisi mealui jaringan ulam melibatkan proses-proses yang amat kompleks.terdapat
saling hubungan di antara banyak ulama dalam jaringan,sebagai hasil dati proses ke ilmuan
mereka, husus nya dalam bidang hadist dan tasawuf.
Hubungan antara kaum muslimin di kawasan melayu-Indonesia dan timur tengah
telah terjalin sejak masa-masa awal islam. Para pedagang muslim dari arab, Persia dan anak
benua india yang mendatangi kepulauan  nusantara tidak hanya berdagang,tetapi dala batas
tertentu juga menyebarkan islam kepada penduduk islam. Penestrasi islam di masa
belakangan nampaknya lebih di dahulukan para guru pengembara sufi yang sejak akhir abad
ke-12 datan dalam jumla yang semakin banyak ke nusantara .
Selanjutnya, penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa kemakmuran kerajaan –
kerajaan muslim dinusantara, terutama sebagai hasil perdangan inernasional,membrikan
kesempatan kepada sigmen-sigmen tertentu dalam masyarakat muslim-melayu Indonesia
untuk melakukan perjalanan ke pusat-pusat ke ilmuan dan ke agamaan di timur tengah.
Upaya dinasti ustmani mengamankan jalur perjalanan haji juga membuat perjalanan haji dari
nusantara semakin baik. Tatkala hubungan ekonomi,politik,sosual ke agamaan antara Negara
muslim di nusantar dengan  timur tengah semakin meningkat sejak abad ke-14 dan abad ke-
15, kian banyak pulalah penuntut ilmu dan jama’ah haji dan dunia melayu-indonesia yang
berkesempatan mendatangi pusat-pusat ke ilmuan islam di sepanjang rute perjalanan haji. Ini
mendorong munculnya komunitas yang oleh sumber-sumber arab tersebut ashhab al-jawiyin.
(saudara kita orang jawi) di haramayn. Istilah jawi,meskipun berasal dari kata jawa merujuk
kepada setiap rang yang berasal dari nusantara.
Selanjutnya, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa murid-murid jawi diharamayn
merupakan inti utama tradisi intelektual dan ke ilmuan islam di antara kaum muslimin
melayu Indonesia. Kajian atas sejarah kehidupan, ke ilmuan, dan karya-karya yang mereka
hasilkan menjelaskan tidak hanya sifat hubungan ke agamaan dan intelektual diantara kaum
muslim nusantara dan timur tengah, tetapi juga perkembangan islam semasa di dunia melayu-

11
indonesia. Kehidupan dan pengalaman mereka menyajikan gambaran yang amat menarik
tentang berbagai jaringan intelektual keagamaan terdapat di antara mereka dengan timur
tengah.
Pada bagian berikutnya dalam pendahuluan tersebut, Azyu mardi Azra menyampaian
mamfaat dari penelitian tersebut. Menurutnya, bahwa memahami proses-proses transmisi
gagasan pembaruan itu  menjadi semakn penting dalam hubungan nya dengan perjalanan
dinusantara. Karena kawasan ini, menurut nya secara geografis terletak pada pinggiran dunia
muslim,terdapat kecenderungan di kalangan sarjana dan penelitidi masa modern untuk tidak
memasukkan nusantara dalam pembaruan tentang islam.
Melalui hasil penelitiannya itu, Azyumardi Azra telah berhasil menyatakan ketidak
benaran sepenuhnya tentang corak islam di kepulauan nusantara. Selama ini di asumsikan ,
bahwa islam di kawasan ini tidak mempunyai tradisi ke ilmuan yang mantap. Bahkan islam
di nusantara di anggap “bukan islam yang sebenarnya,”karena bercampur budaya local.
Menurtnya pada intinya islam dinusantara berbedadengan islam di timur tengah. Ia lebih
lanjut mengatakan kita tentu saja tidak menolak adanya pengaruh lokal tersebut tetapi utuk
menyebut tradisi  islam dinusantara tidak mempunyai kaitan islam ditimur tengahjelas
merupakan kekeliruan amat fatal.
Lebih lanjut melalui hasil penelitiannya, Azyumardi Azra, mengatakan juga keliru
menganggap hubungan antara islam nusantara dengan timur tengah lebih bersifat politik
ketimbang ke agamaan. Menurut nya setidaknya sejak abad ke-17 dan abad ke-18 hubungan
di antara ke dua wilayah muslim ini umumnya bersifat ke agamaan dan ke ilmuan, meski juga
terdapat hubungan politik antara beberapa kerajaan muslim nusantara, misalnya dengan
dinasti usmani.
Berdasarkan informasi tersebut di atas, maka model penelitian sejarah yang di
lakukan oleh Azyumardi Azra adalah termasuk studi sejarah kawasan dengan mengambil
masalah pokoknya pada jaringan ulama antara timur tengah dengan melayu nusantara dalam
kurun abad ke-17 dan ke-18. Penelitian tersebut tergolong penelitian eksploratif, dokmentatif,
dan kualitatif,karena berupaya mengungkapakan berbagai masalah yang ada kaitannya
dengan ulama tesebut berdasarkan dokumen tertulis yang dapat di pertanggung jawabkan ke
shahihannya. Penelitian tersebut bukan penelitian uji hipotesis atau mencari korelasi antara
satu variable dengan variable lainnya.
Delihat dari segi aspek-aspeknya, tampak penelitian tersebut telah lengkap. Di
dalamnya di kemukakan tentang latar belakang pemikiran, permasalahan,tujuan, bahan-bahan
yang digunakan, pendekatan, dan kesimpulan yang dihasilkan. Model penelitian yang
demikian tampak terkesan melelahkan dan banyak makan energi, namun jelas sekali
sumbnagannya bagi pengembangan khazanah intelektual islam. Untuk itu peneletian tersebut
perlu di lanjutkan.
  
E.    Sumber Sejarah Islam
Sumber sejarah sering kali disebut juga “data sejarah”. Perkataan “data” merupakan bentuk
jamak dari kata “datum” (bahasa latin) yang berarti “pemberitaan”. Data sejarah itu sendiri
berarti bahan sejarah yang memerlukan pengolahan, penyeleksian dan pengkategorisasian.
Sejumlah sumber yang tersedia pada dasarnya adalah data verbal sehingga membuka
kemungkinan bagi peneliti sejarah untuk memperoleh pengetahuan tentang berbagai hal.

12
Adapun klasifikasi sumber sejarah itu dapat dibedakan menurut bahannya, asal-usul atau
urutan penyampaiannya, dan tujuan sumber itu dibuat. Sumber menurut bahannya dibagi
menjadi dua: tertulis dan tidak tertulis; sumber-sumber demikian menurut rutan
penyampaiannya dapat dibedakan menjadi sumber primer dan sumber sekunder. Dapat pula
sumber-sumber itu, menurut tujuannya, dibagi atas sumber-sumber formal dan informal.
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang jenis sumber sejarah berdasarkan bahannya.
a. Sumber Tertulis
Kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, dalam arti sempit bisa disebut
dengan dokumen. Adapun dokumen dalam arti luas juga meliputi momen, artefak, foto-
foto dan sebaginya. Data yang tercantum dalam bahan-bahan dokumenter itu pada
dasarnya merupakan alat untuk mempelajari permasalahan tertentu, terutama tentang
permasalahan yang tidak dapat diobservasi lagi atau tidak dapat diingat lagi. Namun
bahan-bahan itu juga sering kali tidak legkap, tidak korespondensif dengan model
konseptual, bahkan tidak memuat sama sekali data yang relevan bagi permasalahan yang
sedang diselidiki.
b. Sumber Tidak Tertulis
Termasuk dalam kategori sumber tidak tertulis itu adalah artefak (artifact) dan
sumber lisan. Artefak dapat berupa foto-foto, bangunan, atau alat-alat. Sumber tidak
tertulis lain adalah sumber lisan. Sumber ini secara metodelogis merupakan bahan intik
bagi sejarah lisan. Pengetahuan tentang kejadian-kejadian masa lampau didasarka pada
data atau informasi yang masih tersebar secara lisan.
Dalam referensi lain disebutkan sumber sejarah ada dua, yakni sumber primer
dan sumber sekunder. Primer ditulis sezaman atau dekat dengan peristiwa sejarah oleh
para pelaku atau mereka yang menyelidiki secara langsung. Sedangkan sumber sekunder
ditulis oleh generasi yang tidak sezaman dengan peristiwa sejarah, atau yang tidak
menyelidikinya secara langsung, contoh buku-buku sejarah yang ditulis para sejarawan
zaman sekarang. Salah satu bentuk sikap selektif dalam memilih sumber sejarah adalah
mengutamakan sumber primer dan menjadikan sumber sekunder sebagai pelengkap dalam
mempelajari sejarah.

F. Periodesasi Sejarah Islam


Periodesasi merupakan pembabakan-pembabakan waktu. Setiap babakan merupakan
suatu komponen dan kesatuan yang mempunyai ciri khas, serta merupakan kebulatan untuk
suatu jangka waktu tertentu dengan kekhasannya.Aktivitas yang cukup menonjol dari para
sejarawan adalah membuat periodesasi-periodesasi karena berbicara tentang sejarah tidak
bisa lepas dari membicarakan peristiwa yang berkaitan erat dengan waktu. Beberapa
sejarawan juga telah membuat periodesasi sejarah Islam. Harun Nasutino, dalam bukunya
Islam Ditinjau dari
Berbagai Aspeknya, membuat periodesasi sejarah Islam ke dalam tiga periode.Pertama,
Periode Klasik (650-1250 M); Kedua, Periode Pertengahan (1250-1800 M); dan Ketiga,
Periode Modern (1800 M sampai sekarang)31
 Periode Pertama, yang disebut dengan Periode Klasik, dimulai dari masa rasulullah hingga
jatuhnya pemerintahan Bani Abbas di Baghdad. Periode ini ditandai dengan adanya upaya
perintisan, pengembangan dan kemajuan puncak yang pertama peradaban Islam (650-1000

13
M), lalu diikuti oleh masa disintigrasi (1000-1250 M), Periode ini diwakili oleh masa
kekhalifahan Nabi Muhammad di Haramain (Makkah dan Madinah), masa kekhalifahan
al-Khulafa‟ al-Rasyidin di Madinah, masa pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah di
Damaskus, dan kemudian dilanjutkan dengan masa pemerintahan Dinasti Bani Abbas di
Baghdad.
 Periode Kedua, yang disebut dengan periode pertengahan, dimulai dari masa jatuhnya
Bani Abbas sehingga akhir datangnya pengaruh medernisasi Eropa dalam dunia Islam.
Periode ini ditandai dengan masa-masa berlangsungnya kemunduran peradaban Islam
pertama yang sering disebut dengan masa stagnan, yakni sejak jatuhnya Bani Abbas di
Baghdad (1258) hingga lahirnya tiga kerajaan besar, yakni Usmani di Turki, Safawi di
Persia, Mughal di India di sekitar 1500-an. Berikutnya, sejak tahun 1500 M hingga 1700
M, ketiga kerajaan ini berhasil mempelopori kemajuan peradaban Islam yang kedua.
Namun, di tahun 1700-18000 M kemunduran kedua datang lagi diman budaya modern
Eropa merabah dunia Islam dan lahir kekuatan-kekuatan kolonial sementara kondisi dunia
Islam mengalami kemunduran.
 Periode Ketiga, yang disebut dengan Periode Modern dimulai sejak kurang lebih tahun
1800 M hingga sekarang. Periode ini ditandai dengan masa penjajahn Eropa tehadap dunia
Islam, timbul pengaruh modernisasi ke dalam kalangan umat Islam, dan karenanya lahir
kebangkitan dan upaya-upaya pembaharuan di dunia Islam. Negara-negara yang mayoritas
penduduknya Muslim, seperti Mesir, Turki, India dan Indonesia sebagai contoh telah
melakukan pembaharuan sesudah mereka memperoleh kemerdekaan dari penjajah.
Secara ringkas, bisa dijelaskna bahwa pada masa Periode Klasik peradaban Islam
mengalami kemajuan pesat, sementara pada masa Periode Pertengahn peradaban Islam
mengalami kemunduran, lalu pada masa Periode Modern peradaban Islam mengalami
kebangkitan kembali dan melakukan upaya-upaya pembaharuan.

14
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
sejarah islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sunguh
terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan agama islam. Ruang lingkup sejarah islam dilihat
dari segi periodesasinya,dapat dibagi menjadi periode klasik,periode pertengahan,dan periode
modern. dari segi isinya sejarah islam dapat dibagi kedalam sejarah mengenai kemajuan dan
kemundurannya dalam berbagai bidang seperti bidang politik ,pemerintahan
,ekonomi,kebudayaan ,ilmu pengetahuan ,dengan berbagai faham dan aliran yang ada di
dalam nya,dan lain sebagainya. Terdapat berbagai model penelitian sejarah yang dlakukan
para ahli,diantaranya ada yang melakukan studi sejarah dari segi tokoh atau pelakunya
peristiwanya, produk-produk budaya dan ilmu pengetahuannya  wilayah atau kawasan
tertentu, latar belakang terjadinya berbagai peristiwa tersebut, segi periodesasinya, dan
sebagainya. Demikian pula dari segi analisisnya, terdapat para ahli yang menganalisis sejarah
dari segi filsafat atau pesan ajaran yang terkandung di dalamnya; adapula yang
menganalisisnya dengan pendekatan perbandingan, dan lain sebagainya.

B.     SARAN
Alhamdulillah makalah ini telah selesai, namun layaknya sebuah karya biasa masih
banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, maka dari itu saran dan kritik dari
teman-teman , utamanya dosen pembimbing yang sifatnya membangun sangatlah kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
     Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi wawasan dan tambahan ilmu bagi kita
semua, serta kit termotivasi untuk lebih giat dan semangat dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

 W.J.S. poerwadarminta, kamus umum bahasa Indonesia, (Jakarta: balai pustaka,1991),


cet.IIX.
 Harun Nasution,Islam ditinjau dari Beberapa Aspeknya Jilid 1,(Jakarta: UI Press,1979).
 John L. Esposito, islam in Asia, Religion, Politics & Society,(New york; Oxford University
Press, 1987).
 John L. Esposito, islam in Asia, Religion, Politics & Society,(New york; Oxford University
Press, 1987).

15
16

Anda mungkin juga menyukai