DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
1. MUHAMMAD HABIBI SUSANTO (2220603066)
2. NASWA SALSABILLA (2220603070)
3. ANDINI (2220603080)
KELAS : SPS 2
MATA KULIAH : Studi Keislaman
DOSEN PENGAMPU : Dra. Listiawati, M.H.I
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Dasar Dasar Pemahaman Studi
Islam”. Isi dalam makalah ini kami tulis berdasarkan hasil pencarian melalui media internet
dan ketentuan yang sudah ditetapkan dalam membuat makalah yang kami dapat dari berbagai
sumber. Makalah ini juga merupakan syarat bagi kami untuk menuntaskan nilai dalam tugas
dalam perencanaan pembelajaran . Kepada semua pihak yang telah membantu kami, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan
baik dari isi, tulisan, maupun teknik penulisan dan penyusunannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik, saran dan masukan guna penyempurnaan tulisan dalam makalah yang
akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah iniadalah:
1.Mengetahui pengertian studi islam.
2.Mengetahui ruang lingkup studi islam.
3.Mengetahui Objek Kajian Studi Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa Arab Dirasah
Islamiyah. Maka studi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan Islam. Makna ini sangat umum sehingga perlu adaspesifikasi pengertian terminologis
tentang studi Islam dalam kajian yangsistematis dan terpadu. Dengan perkataan lain, Studi
Islam adalah usaha sadar dansistematis untuk mengetahui dan memhami serta membahas
secara mendalamtentang seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam,
baik berhubungan dengan ajaran, sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaannyasecara nyata
dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya.
Studi Islam atau di Barat dikenal dengan istilah Islamic Studies, secara sederhana dapat
dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal
yang berhubungan dengan Islam. Usaha mempelajari Islam tersebut dalamkenyataannya
bukan hanya dilakukan oleh kalangan umat Islam saja, melainkan juga dilakukan atau
dilaksanakan oleh orang-orang di luar kalangan umat Islam.
Para ahli studi keislaman di luar kalangan umat Islam tersebut dikenaldengan kaum
orientalis (istisyroqy), yaitu orang-orang Barat yang mengadakanstudi tentang dunia Timur,
termasuk di kalangan dunia orang Islam.
Dalam praktiknya, studi Islam yang dilaukan oleh mereka, terutama pada masa-masaawal
mereka melakukan studi tentang dunia Timur, lebih mengarahkan danmenekankan pada
pengetahuan tentang kekurangan-kekurangandan kelemahan-kelemahan ajaran agama Islam
dan praktik-praktik pemgalaman ajaran agamaIslam dalam kehidupan sehari-hari uamat
Islam. Nmaun, pada masa akhir-akhirini banyak juga di antara para orientalis yang
memberikan pandangan-pandanganyang objektif dan bersifat ilmiah terhadap Islam dan
umatnya. Tentu saja pandangan-pandangan yang demikian itu kan bisa bermanfaat bagi
pengembanganstudi-studi keislaman di kalangan umat Islam sendiri
Agama sebagai obyek studi minimal dapat dilihat dari tiga sisi:
a).Sebagai doktrin dari Tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final dalam arti
absolute, dan diterima apa adanya.
b)Sebagai gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusiadalam kaitannya
dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadapdoktrin agamanya.
Bila Islam dilihat dari tiga sisi, maka ruang lingkup studi islam dapatdibatasi pada tiga
sisi tersebut. Oleh karena sisi doktrin merupakan suatukenyakinan atas kebenaran teks
wahyu, maka hal ini tidak memerlukan penelitiandidalamnya
Objek dari kajian Studi Islam ialah agama Islam itu sendiri. Dari fenomenasosial yang terjadi di
dalam masyarakat, Islam memang menarik untuk dijadikansebagai objek kajian. Dan dalam mengkaji
Islam, tentu kita harus berpedoman pada dua sumber otentiknya yakni Al-Qur‘an dan hadis. Orang
yang memelukAgama Islam, yang disebut muslim adalah orang yang bergerak menuju
ketingkateksistensi yang lebih tinggi. Demikian yang tergambar dalam konotasi yangmelekat dalam
kata Islam apabila kita melakukan suatu kajian tentang arti Islamitu sendiri.
1).Islam Normatif
Islam normatif adalah Islam pada dimensi sakral yang diakui adanya realitastransendetal
yang bersifat mutlak dan universal, melampaui ruang dan waktu atausering disebut realitas
ke-Tuhan-an. Kajian Islam normatif melahirkan beberapatradisi teks, yaitu : tafsir, teologi,
fiqh, tasawuf, filsafat.
2).Islam Historis
Islam historis adalah islam yang tidak bisa dilepaskan dari kesejarahan dankehidupan
manusia yang berada dalam ruang dan waktu. Islam yang terangkaidengan konteks kehidupan
pemeluknya. Oleh karenanya realitas kemanusiaanselalu berada dibawah realitas ke-Tuhan-
an.
Dalam pemahaman kajian Islam historis, tidak ada konsep atau hukumIslam yang
bersifat tetap. Semua bisa berubah. Mereka berprinsip
bahwa pemahaman hukum Islam adalah produk pemikiran para ulama yang munculkarena
konstruk sosial tertentu. Mereka menolak universalitas hukum Islam. Akantetapi, ironisnya
pada saat yang sama, kaum gender ini justru menjadikan konsepkesetaraan gender sebagai
pemahaman yang universal, abadi, dan tidak berubah.Paham inilah yang dijadikan sebagai
parameter dalam menilai segala jenis hukumIslam, baik dalam hal ibadah, maupun muamalah
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Studi Islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memhami serta
membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-hal
yang berhubungan dengan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarahmaupun
praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang
sejarahnya. Studi Islam atau di Barat dikenal dengan istilah Islamic Studies, secara
sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untukmempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan Islam.Agama sebagai obyek studi minimal dapat dilihat dari tiga sisi:
a).Sebagai doktrin dari Tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudahfinal dalam arti
absolute, dan diterima apa adanya.
b).Sebagai gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusiadalam kaitannya
dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadapdoktrin agamanya.
c).Sebagai interaksi sosial, yaitu realitas umat islam.Objek dari kajian studi Islam ialah
agama Islam itu sendiri. Dari fenomenasosial yang terjadi di dalam masyarakat, Islam
memang menarik untuk dijadikansebagai objek kajian. Dan dalam mengkaji Islam, tentu kita
harus berpedoman pada dua sumber otentiknya yakni Al-Qur ’an dan hadis.
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka Pelajar, 1996
2004.
Muhaimin, et.al.Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Jakarta: Kencana, 2005.Mukti, Ali.