Tahun, 2019
1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PENUTUP
A. Latihan
B. Rangkuman
C. Evaluasi Kegiatan Belajar
D. Umpan Balik & Tindak Lanjut
E. Kunci Jawaban
DAFTAR PUSTAKA
2
GLOSARI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
3
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
A. Penerapan Modul :
Modul ini diajarkan kepada calon instruktur mengenai pendekatan partisipatif pelatihan.
Modul ini merupakan serangkaian persiapan bagi calon instruktur PTGA dalam rangka
penyuluhan, pemberdayaan dan pendampingan P3A.
4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar suatu latihan kita telah mengenal pendekatan ceramah. Dalam pendekatan
ini kecenderungannya terjadi interaksi satu arah, dalam arti hanya instruktur yang lebih banyak
berbicara, sebaliknya peserta cenderung diam. Dengan ungkapan lain dalam pendekatan ini
instruktur yang aktif dan peserta kurang banyak terlibat dalam proses kegiatan belajar.
Salah satu pendekatan lain yang bertentangan dengan pendekatan ini adalah pendekatan
partisipatif. Pendekatan partisipatif dalam proses belajar digunakan tergantung pada beberapa
kondisi, diantaranya sifat materi yang akan disajikan, filsafat mengajar yang dianut oleh
instruktur, jumlah peserta serta sarana belajar yang cukup tersedia.
Dalam pendekatan partisipatif, proses kegiatan belajar akan “hidup” karena instruktur maupun
peserta akan terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar tersebut. Interaksi dan komunikasi antara
instruktur dan peserta berjalan dua arah. Demikian pula interaksi dan komunikasi antara peserta
berjalan dengan intensif pula. Walaupun demikian, tidak berarti bahwa pendekatan partisipatif
tidak mempunyai keterbatasan. Pendekatan inipun mempunyai keterbatasan, diantaranya tidak
semua instruktur mempunyai keahlian dalam memakai pendekatan ini dalam proses kegiatan
belajar.
Maka dalam uraian ini akan disajikan apa yang dimaksud dengan pendekatan partisipatif serta
karakteristiknya. Demikian pula dalam uraian ini akan dibahas pula kondisi-kondisi apa yang perlu
dipenuhi dalam pemakaian pendekatan ini serta kekuatan dan keterbatasan pendekatan ini.
B. Deskripsi Singkat
Dalam modul ini diuraikan mengenai apa yang dimaksud dengan pendekatan partisipatif serta
sifat-sifat pendekatan tersebut. Lebih lanjut dalam buku ini diuraikan pula langkah-langkah
pelaksanaan pendekatan partisipatif dalam proses belajar mengajar. Disamping itu dalam modul
ini dikemukakan mengenai kekuatan dan kelemahan pendekatan tersebut.
C. Tujuan Belajar
5
D. Pengertian
Partisipatif : kegiatan yang melibatkan peserta secara aktif didalam proses pembelajaran
Pendekatan partisipatif : metode latihan yang melibatkan peserta secara aktif dalam proses
pembelajaran
E. Dasar Hukum
• UU No 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
• UU No 22 tahun 1999 dan UU no 43 tahun 1999 tentang kelembagaan pemerintahan dan
kepegawaian negeri sipil;
• Keputusan LAN no 193/XIII/10/6/2001 tentang pedoman umum penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil.
TOTAL 2
6
MATERI POKOK I
1. Pengertian Partisipasi
Partisipasi berasal dari bahasa inggris yang artinya mengikutsertakan atau ikut mengambil bagian.
Menurut Keith Davis (lihat tahun berapa), partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi
seseorang dalam pencapaian tujuan & ikut bertanggung jawab di dalamnya.
b. Partisipasi Pasif : keterlibatan mendukung pelatihan tetapi tidak ikut berperan secara
langsung (hanya sebagai pendengar)
Berdasarkan cara keterlibatannya, menurut Sundariningrum (Sugiyah, 2010 : 38) dapat dibedakan:
a) Partisipasi langsung : partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu
dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan
pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan
orang lain atau terhadap ucapannya.
b) Partisipasi tidak langsung : partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak
partisipasinya pada orang lain.
A. Prinsip-Prinsip Partisipasi :
Sebagaimana tertuang dalam Panduan Pelaksanaan Pendekatan Partisipasi yang disusun oleh
Department for International Development (DFID) (dalam Monique Sumampouw, 2004:106-
107) adalah :
Cakupan : meliputi semua orang atau wakil-wakil dari semua kelompok yang terkena
dampak dari hasil-hasil suatu keputusan atau proses.
Kesetaraan dan kemitraan (Equal Partnership) : pada dasarnya setiap orang mempunyai
keterampilan, kemampuan dan prakarsa serta mempunyai hak untuk menggunakan
prakarsa tersebut dan terlibat dalam setiap proses guna membangun dialog tanpa
memperhitungkan jenjang dan struktur masing-masing pihak.
7
Kesetaraan kewenangan (Sharing Power/Equal Powership) : berbagai pihak yang terlibat
harus dapat menyeimbangkan distribusi kewenangan dan kekuasaan untuk menghindari
terjadinya dominasi.
Kerjasama : diperlukan adanya kerjasama berbagai pihak yang terlibat untuk saling
berbagi kelebihan guna mengurangi berbagai kelemahan yang ada, khususnya yang
berkaitan dengan kemampuan sumber daya manusia.
8
Pelibatan bermacam media pendidikan dimungkinkan menggunakan tidak hanya media
pendidikan yang bersifat elektrik tetapi juga melibatkan media pendidikan yang bersifat non-
elektrik. Demikian pula, pendekatan ini tidak hanya menggunakan satu atau dua metode belajar
tetapi dapat menggunakan bebebrapa metode belajar yang dikombinasikan. Mungkin saja
seorang instruktur yang menggunakan metode belajar mulai dengan metode belajar yang kurang
mengundang partisipasi belajar peserta dan selanjutnya menggunakan beberapa partisipasi yang
lebih tinggi dari peserta, seperti digambarkan dalam bagan dibawah ini.
Di lain pihak proses belajar mengajar yang menggunakan pendekatan partisipatif tidak hanya
melibatkan metode belajar yang bervariasi, tetapi juga melibatkan media-media belajar yang
bervariasi pula, mulai dari poster berseri, film, alat permainan dan sejenisnya.
Dapat disimpulkan bahwa pendekatan partisipatif adalah suatu pendekatan dalam proses belajar
mengajar yang tekannaya melibatkan peserta secara aktif dalam kegiatan belajar dengan
melibatkan pula metode belajar dan media belajar yang bervariasi.
Ciri-ciri utama pendekatan partisipatif dalam proses belajar mengajar dapat dikemukakan sebagai
berikut :
a) Adanya partisipasi secara aktif para peserta dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Pengertian partisipasi dalam proses belajar mengajar berarti bahwa antara instruktur dengan
9
peserta dan antara peserta dengan peserta terdapat pertukaran pengalaman, urun pendapat
ataupun pertukaran pandangan terhadap suatu permasalahan secara intensif. Adakalanya
nara sumber berasal dari peserta dan instruktur berfungsi sebagai fasilitator.
b) Adanya kegiatan belajar yang bervariasi, dalam arti para peserta maupun instruktur
melakukan kegiatan belajar dalam berbagai bentuk, misalnya melakukan curah pendapat
dilanjutkan dengan ceramah dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan kemudian dilanjutkan
dengan permainan peran. Adanya kegiatan belajar yang bervariasi di kelas mencerminkan
pula penggunaan metode belajar yang bervariasi dari instruktur.
c) Adanya media belajar yang bervariasi, dalam arti bahwa dalam pendekatan partisipatif
penyajian materi oleh instruktur menggunakan berbagai macam media belajar, misalnya
media belajar cetak (modul, makalah atau sejenisnya), video, slides, slide/tape dan media
belajar lainnya.
10
Gambar 5 : Jenis-jenis media belajar (ganti gambar media pembelajaran yang baru)
d) Penyajian materi dilakukan secara berencana dalam arti setiap bagian-bagian dari materi
yang akan disajikan disusun dalam suatu urutan yang logis dengan lama waktu tertentu dan
menggunakan metode belajar tertentu.
11
MATERI POKOK 2
Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan dalam penggunaan pendekatan
partisipatif ini, di antaranya :
a) Jumlah peserta; Jumlah yang ideal untuk peserta latihan dengan menggunakan pendekatan
partisipatif ini berkisar antara 20 – 30 orang. Lebih dari jumlah tersebut, akan sulit dan
memakan waktu dalam pengaturannya. Hal ini disebabkan dalam pendekatan ini digunakan
metode-metode belajar yang bervariasi dan implikasinya sering memerlukan penataan
tempat duduk dan ruangan yang bervariasi pula.
b) Keadaan fasilitas; Ruangan dan peralatan yang diperlukan dalam kegiatan belajar harus
memadai.
c) Adanya media belajar; yang beraneka ragam memungkinkan dapat digunakan dalam
kegiatan belajar. Media belajar tersebut dapat berupa bahan belajar yang tertulis seperti
modul dan sejenisnya serta bahan belajar elektronik seperti power point, video, dan
sejenisnya. Sehingga memungkinkan pula kegiatan-kegiatan belajar dapat dilakukan dengan
melibatkan semua peserta.
d) Penguasaan instruktur terhadap beberapa metode belajar sehingga memungkinkan ia
mengadakan kegaiatan-kegiatan belajar di kelas yang akan melibatkan peserta.
12
Gambar 7 : Instruktur sedang mempersiapkan media belajar (ganti gambar yang
cocok)
a) Menyiapkan materi yang akan disajikan sebaiknya disusun sendiri dalam bentuk tulisan atau
materi yang diambilkan dari bebebrapa sumber seperti buku, jurnal, website, majalah atau
sumber-sumber lainnya. Selanjutnya tentukan pula metode yang akan digunakan dalam
menyajikan materi tersebut.
13
b) Membuat perencanaan kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh instruktur dan peserta.
Perencanaan kegiatan belajar ini menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh instruktur
dan apa yang akan dilakukan oleh peserta. Masing-masing kegiatan tersebut disertai pula
lama kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan-kegiatan belajar yang direncanakan oleh
instruktur ini dengan melibatkan para peserta, harus sesuai dengan tujuan belajar yang ingin
dicapai.
c) Mempersiapkan alat-alat bantu belajar yang akan digunakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Alat-alat bantu belajar ini digunakan untuk memperjelas suatu konsep atau
menunjukkan suatu proses kerja suatu alat. Beberapa alat bantu belajar perlu dipersiapkan
sebelumnya, sehingga mudah digunakan ketika diperlukan. Antara lain bagan, grafik, gambar,
film, slide, alat-alat permainan belajar, dan sejenisnya. Selain itu diperlukan pula alat-alat
seperti laptop, layar, proyektor, kertas manila, spidol dan sejenisnya.
e) Menilai hasil belajar peserta dengan mengedarkan suatu instrument tertentu untuk
mengetahui apakah tujuan belajar dicapai atau tidak. Sebaiknya setiap instruktur
mempersiapkan instrument untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan belajar di samping
sebagai umpan balik bagi dirinya.
Dengan adanya penilaian ini, instruktur akan mengetahui apa yang perlu ditingkatkan dalam
pelaksanaan kegiatan belajar tersebut.
Setiap pendekatan tentu mempunyai kekuatan dan keterbatasannya. Oleh karena itu, tidak
ada suatu pendekatan yang paling baik dan paling jelek. Demikian pula halnya pendekatan
partisipatif mempunyai kekuatan dan keterbatasan dalam proses kegiatan belajar. Beberapa
kekuatan pendekatan ini, diantaranya adalah :
a) Adanya interaksi belajar dua arah antara instruktur dan peserta dan dalam beberapa hal
antara peserta dengan peserta, sehingga situasi belajar menjadi hidup.
b) Dengan menggunakan pendekatan ini peserta lebih aktif dalam hal berbicara, berbuat,
berfikir, bertanya, sehingga menyebabkan mereka tidak bosan dalam melaksanakan kegiatan
belajarnya.
c) Peserta dipandang sebagai subyek didik yang aktif dan bukan sebagai objek didik yang pasif.
Adanya pengakuan terhadap potensi yang terkandung dalam diri peserta, dan oleh
karenanya peserta dipandang pula sebagai sumber belajar.
d) Adanya pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara instruktur dan peserta akan lebih
memperkuat pengetahuan serta kearifan mereka.
e) Memperkuat kerjasama dan hubungan antara sesama peserta, karena dalam kegiatan belajar
mereka seringkali didorong kearah kerjasama, berfikir dan berbuat bersama.
f) Mencegah timbulnya “budaya diam” karena setiap peserta didorong untuk mengemukakan
pendapatnya atau pengalamannya serta perasaannya. Kondisi semacam ini, mendorong
setiap peserta untuk mengekspresikan dirinya secara utuh.
Di samping beberapa kekuatan seperti yang diuraikan di atas, maka pendekatan ini
mempunyai keterbatasan-keterbatasan, diantaranya :
a) Pendekatan partisipatif memerlukan fasilitas-fasilitas serta media-media belajar yang
beraneka ragam. Ini menyebabkan biaya pelaksanaan pendekatan ini cukup besar.
b) Pendekatan ini kurang dapat dilakukan dalam suatu latihan yang pesertanya banyak.
c) Pendekatan ini memerlukan instruktur yang cukup trampil dalam arti berimprovisasi dalam
menggunakan metode-metode belajar. Pendekatan ini menuntut instruktur yang tidak hanya
menguasai materi pelajaran tetapi ia menguasai pula metode-metode dalam menyajikan
materi pelajaran tersebut.
16
PENUTUP
A. Latihan
Pilihlah Jawaban yang benar!
1. Yang dimaksud dengan partisipasi adalah :
a. Keterlibatan masyarakat didalam pengambilan keputusan & bertanggung jawab atas
keputusan.
b. Keikutsertaan masyarakat dalam pertemuan dan
c. Jawaban a dan b salah
2. Berdasarkan cara keterlibatannya maka klasifikasi partisipasi terdiri :
a. Partisipasi langsung
b. Partisipasi tidak langsung
c. Jawaban a dan b benar
3. Dalam pembelajaran dalam pendekatan partisipatif diperlukan komunikasi :
a. Satu arah
b. Dua arah
4. Dimaksud dengan pendekatan partisipatif adalah :
a. Peran aktif dengan peserta tidak dominan
b. Peran aktif dari instruktur lebih dominan
c. Jawaban a dan b salah
5. Untuk menunjang pembelajaran dengan pendekatan partisipatif diperlukan :
a. Adanya kegiatan belajar yang bervariasi
b. Adanya media belajar yang bervariasi
c. Jawaban a dan b benar
6. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendekatan partisipatif jumlah peserta yang efektif :
a. 20 sampai 30 orang
b. Tidak terbatas
7. Kekuatan pendekatan partisipatif :
a. Adanya interaksi dua arah
b. Peserta lebih aktif
c. Pertukaran pengetahuan
d. Tidak perlu kerjasama
e. Jawaban a, b, dan c benar
8. Keterbatasan pendekatan pelatihan :
a. Memerlukan media belajar yang beragam
b. Pendekatan efektif untuk peserta yang banyak
9. Langkah-langkah pendekatan partisipatif antara lain :
a. Persiapan materi yang baik
b. Persiapan rencana kegiatan belajar
c. Persiapan alat bantu yang mendukung
d. Melaksanakan kegiatan sesuai rencana
e. Menilai hasil belajar
f. Semua benar
17
10.Alat bantu yang diperlukan dalam pendekatan partisipatif antara lain :
a. Video
b. komputer + LCD
c. seragam kerja
d. jawaban a dan b benar
B. Rangkuman
Pendekatan partisipatif dalam proses belajar akan lebih hidup karena instruktur/pelatih maupun
peserta pelatihan akan terlibat secara aktif. Interaktif dan komunikasi antara instruktur dan
peserta berjalan dua arah.
Adapun ciri utama pendekatan partisipatif adalah :
• Adanya partisipatif aktif peserta
• Adanya pendekatan belajar yang bervariasi misalnya curah pendapat, ceramah, diskusi
kelompok, dan permainan kelompok
• Adanya media belajar yang bervariasi seperti video, slide dan lain-lain
Dalam pendekatan partisipatif ini, ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan antara lain :
• Jumlah peserta yang tidak terlalu banyak
• Keadaan fasilitas (ruangan dan peralatan yang diperlukan tersedia)
• Adanya media belajar yang beranekaragam
• Penguasaan instruktur mengenai beberapa metode belajar
Untuk itu, persiapan agar dilakukan dengan baik dan instruktur diharapkan menguasai materi dan
metode-metode pembelajaran.
E. Kunci Jawaban
1. a 6. a
2. c 7. e
3. b 8. a
4. c 9. f
5. c 10. d
DAFTAR PUSTAKA
PTGA-DHV, Departemen PU, Direktorat Jenderal Pengairan, 2004. Buku Pedoman Widyaiswara.
Lembaga Administrasi Negara No.810/XIII/10/6/2001, Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan untuk calon Widyaiswara.
Roestiyah, 2008. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Rinaka Cipta.
Ridwan Abdullah Sani, 2019. Strategi Belajar Mengajar, Depok, Raja Grafindo Persada.
Ngalimun,Spd. Mpd., M.I.kom, 2017. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran, Jogjakarta,
Parama Ilmu.
Puewanto 2010. Evaluasi Hasil Belajar, Yogjakarta, Pustaka Pelapir.
Sutirman, M.Pd, 2013. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif, Yogjakarta, Graha Ilmu.
Drs. Daryanto & Drs. Hery Tarno, DIPL.HBT TS, MT, 2017. Pendidikan Orang Dewasa (POD),
Yogjakarta, GAVAMEDIA.
GLOSARI
19