Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fierza Amalya

Kelas : PMI 3A
Nim : 12040124666
Dosen : Vikri Rahmaddani, S.Sos. M.A
Mata kuliah : Studi Kependudukan dan Pengembangan Masyarakat

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan kependudukan dan pengembangan masyarakat, serta
apa yang anda pahami terkait sejarah pertumbuhan dan perkembangan penduduk ?
Jawaban:
Kependudukan dan Pengembangan Masyarakat
Kependudukan merupakan hal penting dalam suatu pembangunan karena penduduk
merupakan suatu sasaran pembangunan. Karena dalam hal ini peran penduduk sangat
penting, sehingga kualitas penduduk perlu ditingkatkan memalui sumber daya yang ada
dengan perwujudan keluarga kecil yang berkualitas, karena kependudukan khususnya akibat
tingkat fertilitas (kelahiran) yang tinggi. Dimana pertambahan penduduk yang besar akan
memberikan dampak berbagai aspek kehidupan. Jadi untuk itu perlu pembatasan tingkat
pertumbuhan penduduk dengan cara membatasi jumlah fertilitas (kelahiran) agar penyebaran
penduduk disetiap daerah merata. Fertilitas (kelahiran) dapat diartikan sebagai hasil
reproduksi yang nyata dari seorang wanita. Dengan kata lain fertilitas menyangkut banyaknya
bayi yang lahir hidup. Kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk.
Jumlah kelahiran yang besar akan membawa konsekuensi pemenuhan kebutuhan tumbuh
kembang bayi tersebut, termasuk pemenuhan gizi dan perawatan kesehatan. Masalah
kemiskinan memang disebut-sebut sebagai salah satu faktor terganggunya angka fertilitas
pada negara berkembang. Di antara negara berkembang seperti di Asia, hanya China,
Thailand dan Sri Lanka saja yang telah mengurangi rata-rata fertilitas. Fertilitas yang tinggi
berdampak pada angka ketergantungan rasio. Sedangkan di Negara berkembang lainya
seperti Pakistan, Nepal dan Filipina, di mana fertilitas tetap tinggi walaupun sudah
direncanakannya program keluarga berencana.
Pengembangan masyarakat adalah komitmen dalam memberdayakan lapis bawah sehingga
mereka memiliki berbagai pilihan nyata menyangkut masa depannya. Masyarakat lapis
bawah umumnya terdiri atas orang-orang lemah, tidak berdaya dan miskin karena tidak
memiliki sumber daya atau tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol sarana produksi
(Zubaedi, 2013: 4). Pengembangan masyarakat atau pengembangan sumber daya manusia
diartikan sebagai memperluaskan horizon pilihan bagi masyarakat banyak. Hal ini berarti
bahwa masyarakat diberdayaka untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya. Dengan memakai logika ini, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang berdaya adalah
masyarakat yang dapat memilih dan mempunya kesempatan untuk mengadakan pilihan-
pilihan mengemukakan bahwa suatu proses pemberdayaan masyarakat pada intinya ditujukan
guna membantu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan
tindakan yang akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek
hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.
Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Penduduk
Pada Zaman Batu (8.000-7.000 tahun Sebelum Masehi), diperkirakan penduduk dunia berkisar
antara 5-10 juta orang. Bukan masalah yang terlampau sukar untuk mendapatkan taksiran
seperti ini. Pada zaman itu manusia hidup dari berburu dan menangkap ikan. Kepadatan
penduduk pada masa itu jarang melebihi satu orang per km2 . Dengan anggapan seperti itu dan
dengan memperhitungkan tanah yang tak dapat dihuni maka dapat disimpulkan bahwa jumlah
penduduk dunia pada masa itu tidak akan lebih dari 20 juta. Revolusi pertanian memungkinkan
pertambahan manusia melebihi jumlah 20 juta tersebut. Kira-kira 6.000 tahun yang lalu, yaitu
saat munculnya kerajaan di lembah Nil, penduduk dunia diperkirakan sudah mencapai sekitar
90 juta jiwa. Itu berarti bahwa selama kira-kira 4.000 tahun penduduk telah bertambah kira-kira
10-16 kali lipat. Pada sekitar tahun 0 Masehi ditaksir penduduk sudah mencapai antara 200-300
juta jiwa. Pada permulaan Zaman Modern (tahun 1650), jumlah itu menjadi sekitar setengah
miliar jiwa. Pada permulaan Revolusi Industri (1750), penduduk diperkirakan telah mencapai
728 juta jiwa. Banyaknya pemakaian (konsumsi) bahan mentah tidak hanya ditentukan oleh
banyaknya orang per negara tetapi juga oleh kemajuan suatu negara. Semakin maju suatu
negara semakin banyak bahan mentah per kapita yang dihabiskan. Sebagai ilustrasi, rata-rata
seorang Amerika menghabiskan bahan mentah hampir lima kali dari seorang Indonesia. Orang
di negara yang lebih maju makan daging lebih banyak, menggunakan mobil dan bensin lebih
banyak, rumahnya lebih besar dan mewah, peralatannya lebih banyak, dan semuanya itu
membutuhkan bahan mentah yang lebih banyak dan sebagian dari bahan tersebut tidak dapat
digunakan kembali, misalnya minyak. Jadi penambahan seorang penduduk di Amerika jauh
lebih berbahaya dari segi konsumsi bahan mentah daripada seorang penduduk Indonesia. Ini
tidak berarti bahwa kita di Indonesia boleh lebih lengah dalam program keluarga berencana,
karena jika kita semakin maju maka semakin besar pula tuntutan hidup dan semakin rakus pula
dalam mengonsumsi bahan mentah. Jika setiap orang di bumi saat ini mencapai tingkat
konsumsi dan teknologi seperti di Amerika sekarang maka diperlukan tambahan empat planet
bumi untuk mendukungnya. Penduduk dunia tidak bertambah secara merata menurut tempat.
Sebagian daerah bertambah jauh lebih cepat daripada yang lainnya. Jadi di samping jumlah,
distribusi penduduk menurut geografi juga perlu diperhatikan. Pertambahan penduduk menurut
daerah tidak sama dan cara pertambahannya pun berlainan. Hal ini pun terjadi di Indonesia,
perk
perkembangan penduduk di pulau Jawa berbeda dengan di pulau-pulau lainnya. Ledakan
penduduk pertama terjadi di Eropa karena Revolusi Industri dimulai di sana. Bangsa Eropa
kemudian menyebar ke mana-mana: Amerika (Utara sampai Selatan), Australia, Afrika
Selatan, dan Selandia Baru. Mereka menjajah hampir seluruh dunia. Pada saat itu umumnya
penduduk Eropa dan Amerika Utara sudah mencapai atau menuju keseimbangan, tetapi
penduduk negara-negara berkembang masih bertambah dengan cepat dengan tingkat
pertumbuhan di atas 2% setahun. Secara keseluruhan tingkat pertumbuhan penduduk dunia
sekarang diperkirakan sekitar 1,4% setahun. Ini berarti penambahan sekitar 1.200.000 orang
per hari.

2. Apa yang anda pahami terkait pembahasan : teori kependudukan, proyeksi penduduk,
komposisi penduduk?
Jawaban:
teori kependudukan
menelusuri sejarah pertumbuhan penduduk, diperoleh bukti bahwa inovasiinovasi baik di
bidang pertanian maupun industri, mempunyai pengaruh yang sangat besar (Trewartha,
1969). Hal ini mengisyaratkan bahwa pada akhirnya kebijaksanaan pembangunan
mempunyai pengaruh terhadap perubahan penduduk. Ini artinya bahwa penduduk berfungsi
sebagai dependen variabel. Dengan demikian, ada alur yang tegas antara kondisi penduduk
dan pembangunan. Kemungkinan yang lain bisa juga terjadi bahwa yang berfungsi sebagai
dependen variabel adalah pembangunan. Artinya, kondisi kependudukan suatu daerah akan
memengaruhi kebijaksanaan pembangunan yang akan dilakukan. Memperhatikan hal
tersebut, maka sudah selayaknya apabila pemahaman terhadap teori penduduk terutama yang
dikaitkan dengan pembangunan menjadi sangat penting. menunjukkan tujuh negara dengan
jumlah penduduknya terbesar di dunia. Indonesia pada tahun 2015 berada di peringkat ke-4
dengan jumlah penduduk 256 juta jiwa. Pada tahun 2050 posisi Indonesia diprediksi bergeser
menjadi peringkat ke-5, digeser oleh Nigeria yang penduduknya berkembang sangat cepat
dari 182 juta pada tahun 2015 menjadi 397 juta pada tahun 2050. Demikian juga halnya
dengan Brazil yang berubah dari peringkat 5 pada tahun 2015 menjadi peringkat 7 pada tahun
2050. Perbedaan perubahan jumlah penduduk tersebut tidak lepas dari kebijakan
kependudukan, khususnya di bidang fertilitas atau kelahiran, yang diadopsi di masing-masing
negara. Perbedaan kebijakan antar negara dipengaruhi oleh cara pandang atau perspektif
terhadap hubungan antara penduduk dan pembangunan. Dalam konteks ini adalah teori
penduduk. Secara garis besar perkembangan teori penduduk dapat dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu (1) teori yang muncul sebelum Malthus (pre malthusian), kemudian (2) teori
Malthus, dan (3) teori-teori yang muncul pada era modern.
Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk merupakan perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari
komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan
perpindahan (migrasi). Ketiga komponen tersebut akan menentukan jumlah dan struktur
umur penduduk di masa depan. Untuk menentukan masing-masing asumsi diperlukan data
yang menggambarkan tren di masa lampau hingga saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi
tiap-tiap komponen, dan hubungan antara satu komponen dengan yang lain, termasuk target
yang diharapkan dicapai pada masa mendatang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-
rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan. Sistem tersebut
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat baik di pusat dan daerah.
Hampir semua perencanaan pembangunan perlu didukung dengan data jumlah penduduk,
persebaran dan komposisi umur dan kenis kelamin pada saat ini dan estimasi di masa
mendatang yang diperoleh dari proyeksi. Proyeksi penduduk bukan sekedar ramalan keadaan
penduduk di masa mendatatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi
dari perubahan kelahiran, kematian dan migrasi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
penduduk. Ketepatan pemilihan asumsi perubahan dari ketiga komponen ini akan
berpengaruh terhadap hasil proyeksi penduduk.
Komposisi Penduduk
Dalam ilmu Geografi, komposisi penduduk dianggap sebagai sebuah susunan atau
pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. komposisi penduduk disusun
berdasarkan kriteria-kriteria tersebut. Misalnya berdasarkan demografinya, seperti usia, jenis
kelamin, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan lain
seabgainya.Pengelompokan komposisi penduduk ini, juga bisa digunakan sebagai acuan
dasar dalam pembentukan kebijakan pembangunan suatu negara,
Macam-Macam Komposisi Penduduk
Secara umum, komposisi penduduk diklasifikasikan menjadi beberapa macam sesuai kriteria.
Macam-macam komposisi penduduk tersebut, antara lain:
1. Komposisi Biologis
Komposisi biologis mengelompokkan penduduk berdasarkan ras, etnis, warna kulit, umur,
dan jenis kelamin.
2. Komposisi Budaya
Komposisi budaya mengelompokkan penduduk berdasarkan pendidikan, status perkawinan,
agama, dan bahasa.
3. Komposisi ekonomi
Komposisi ekonomi mengelompokkan penduduk berdasarkan status pekerjaan penduduk.
Fungsi Komposisi Penduduk
Dari pengertian komposisi penduduk, kita jadi tahu, kalau komposisi penduduk sangat
membantu penentuan jumlah penduduk suatu negara. Nggak cuma itu saja, ternyata
komposisi penduduk juga memiliki banyak fungsi lain, di antaranya:
 Untuk mengetahui gambaran penduduk di suatu daerah dalam berbagai kriteria.
 Memudahkan pemerintah merancang strategi dan kebijakan untuk pembangunan
suatu negeri.
 Memudahkan pemerintah mengklasifikasikan penduduk sebagai arah pencapaian
pembangunan nasional.
 Untuk mengetahui potensi sumber daya manusia suatu daerah, berdasarkan umur,
jenis kelamin, status pendidikan, maupun pekerjaan.

3. Coba anda jelaskan indikator penduduk dan struktur penduduk, serta berikan penjelasan
upaya- upaya apa yang di lakukan pemerintah dalam menekan angka pertumbuhan penduduk
dalam pengembangan masyarakat?
Jawaban:
Indikator Penduduk
Indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang
dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam membangun kualitas hidup manusia
yang bisa dilihat dari indeks pembangunan manusia (IPM). IPM juga dapat menjelaskan
akses untuk memperoleh pendapatan, kesehatan dan pendidikan. Sedangkan IPM yang terjadi
di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 4 hingga 2018 mengalami peningkatan terus-
menerus dari angka 70,27 menjadi 70,77 dengan peningkatan sebesar 0,72 persen.
Berdasarkan data yang dipublikasikan di Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017
Kabupaten Jombang mempunyai angka IPM sebesar 70.88 dimana angka tersebut lebih tinggi
dibandingkan dengan Kabupaten yang memiliki sebutan dengan kota metropolitan seperti
Kabupaten Malang. Pada umumnya tingginya fertilitas disebabkan oleh banyaknya wanita
yang hanya mengurus rumah tangga saja sehingga mereka cenderung memiliki anak lebih
banyak dibandingkan dengan wanita pekerja yang mempunyai waktu lebih sedikit untuk
mengurus rumah tangga sehingga mereka cenderung mempunyai anak lebih banyak.
Pendidikan yang dimiliki oleh seseorang juga mempengaruhi pembangunan. Faktor
pendidikan adalah salah satu sumbangan sumber daya terbesar yang banyak manfaatnya
dibandingkan dengan faktor lain. Seseorang yang mempunyai kesempatan menempuh
pendidikan lebih tinggi akan cenderung memilih untuk terjun ke pasar kerja terlebih dahulu
sebelum memutuskan untuk menuju perkawinan. Walaupun mereka memutuskan untuk
menikah muda maka mereka akan lebih memilih terjun langsung ke bidang pekerjaan
dibandingkan dengan menyelesaikan masa reproduksi. Hal ini disebabkan tingginya
pengetahuan mereka tentang pencegahan kehamilan. Undang-undang yang berlaku pada
tahun 1974 tentang perkawinan menyebutkan bahwa hubungan seorang laki-laki dengan
perempuan harus melalui 5 lembaga yang sah menurut norma dan agama. Selain itu,
pandangan masyarakat tentang baiknya menikah di umur berapa dan adat istiadat yang
mempengaruhi usia perkawinan. Sehingga, usia kawin pertama dapat menjadi patokan
seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan. Keadaan ini membuktikan bahwa rentang
waktu hamil dan melahirkan akan lebih panjang dibandingkan mereka yang menikah pada
usia tua. Pendapatan juga sangat berpengaruh terhadap keputusan seseorang atau keluarga
dalam merencanakan jumlah anak.
Struktur Penduduk
Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, merupakan gambaran atau potret penduduk
dari hasil sensus penduduk (cacah jiwa) pada hari sensus tertentu. Data penduduk pada hari
sensus penduduk ini dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk. sesudah hari sensus
tersebut struktur penduduk akan berubah dari basis penduduk tadi. Unsur-unsur
kependudukan yang dapat merubah struktur kependudukan di atas merupakan unsur-unsur
yang dinamis yang terdiri dari kelahiran, kematian, dan migrasi. (Ida Bagoes Mantra, 2003)
Kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk merupakan unsur penting yang sangat
berpengaruh dalam pertumbuhan penduduk. Jika pada suatu penduduk tingkat kelahiran
tinggi maka akan berpengaruh pada struktur penduduk daerah tersebut yaitu prosentase
penduduk usia usia muda jumlahnya akan menjadi lebih besar. Demografi tidak mempelajari
penduduk sebagai individu tetapi penduduk sebagai suatu kelompok, jadi yang dimaksud
dengan penduduk dalam kajian demografi adalah sekelompok orang yang bertempat tinggal
pada suatu wilayah.Adanya kelahiran, kematian dan migrasi akan berpengaruh terhadap
jumlahnya tingkat pertumbuhan penduduk. untuk mengetahui perkembangan penduduk maka
perlu dilengkapi dengan data penduduk. Sesuai dengan uraian 3 tersebut maka ada tiga
sumber data demografi, yaitu : sensus penduduk, registrasi penduduk dan survai.

Indonesia menerapkan pengendalian penduduk yang dikenal dengan program Keluarga


Berencana (KB). Dengan program tersebut dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan
penduduk Indonesia. Pengendalian penduduk sudah ada sejak dahulu. Dokumen dari Yunani
Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu
kala. Di China terkenal dengan kebijakan satu anak cukup. Bahkan di China, kebijakan
pengendalian penduduk tersebut dipaksakan. Sehingga dengan kebijakan tersebut
menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan, serta sterilisasi
wajib. Penyuluhan terus dilakukan pemerintah untuk mendapatkan perhatian dari kalangan
masyarakat terhadap program KB. Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh Petugas Lapangan
Keluarga Berencana (PLKB). KB biasanya digunakan untuk maksud perencanaan keluarga
kecil, tidak sebesar kalau tanpa perencana sama sekali. Masalah kependudukan merupakan
salah satu diantara masalah yang gawat. Bahkan masalah tersebut sangat mendesak di negara-
negara yang sedang berkembang. Karena cepatnya pertumbuhan penduduk merintangi
perkembangan ekonomi dan sosial di negara-negara tersebut. Jika masalah tersebut tidak
segera ditangani, semakin lama akan semakin parah. Karena penduduk selalu bertambah.
Sehingga segala upaya dapat dilakukan untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk. Di
negara-negara berkembang, usaha untuk menanggulangi masalah tersebut pada umumnya
dilaksanakan dengan membuat program keluarga berencana nasional atau program-program
yang mirip. Tujuan utama KB adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan anak, keluarga serta masyarakat pada umumnya. Dengan berhasilnya
pelaksanaan KB diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan. Sehingga tingkat kecepatan
perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan kenaikan produktif. Dengan demikian
taraf kehidupan dan kesejahteraan rakyat diharapkan akan lebih meningkat. Secara
perorangan pengaturan kelahiran pada umumnya bermotif ekonomi, terutama pada
masyarakat dengan ekonomi lemah. Kadang-kadang di dalam masyarakat ada kebiasaan
membuang anak yang baru lahir atau menjalankan infantisida dengan cara-cara lain atas dasar
pertimbangan mencukupi kebutuhan pangan. Dengan slogan "dua anak cukup" terus
dikenalkan kepada masyarakat hingga sekarang.
Program KB dikelola oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Badan tersebut bertugas untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk atau menekan
angka kelahiran di Indonesia. Berikut adalah tujuan KB: Mengendalikan kelahiran dan
pertambahan penduduk. Meningkatkan kesejahteraan keluarga. Meningkatkan kesehatan
keluarga. Mengatur jarak kelahiran anak.

Anda mungkin juga menyukai