Anda di halaman 1dari 455

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN 2

KELOMPOK 73

PANITIA PPL-2
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
(FTK) UIN MATARAM
2020 LAPORAN KELOMPOK

i
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN 2

KELOMPOK 73
Ketua :Syahrul Ramadhan
Anggota :Rini Adriyani
:Hairul Anas
:Lalu Khairul Hadi Masruri
:Alwan Pua
:Arliansyah Maulana
:Haeril

PANITIA PPL-2
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UIN MATARAM
2020

ii
LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN 2

Bismillahirrahmanirrohim
Asslamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Laporan pelaksanaan praktek pengalaman lapangan 2 tahun
2020 disusun untuk memenuhi kebutuahan administrative
dan sebagai bagian dari aspek penilaian peserta PPL. Laporan
ini sudah disetujui dan disahkan pada: 2020.

Yang Mengesahkan,
Ketua Pantia PPL 2, DPL,

Dr. Abdul Quddus, MA Nazala Noor Maulany, M.Hum


NIP.197811112005011009 NIP.198401212019030014

Mengetahui,
Dekan FTK UIN Mataram

Dr. Hj. Lubna, M. Pd


NIP. 196812311993032008

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat


Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunianyalah
sehingga laporan kelompok program pengalaman lapangan
(PPL) tahun ajaran 2020/2021 di SMP IT AL-YAUMI Mataram
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan alam Nabi besar
Muhammad SAW yang menjadi agen of change bagi seluruh
ummatnya sehingga mengenal mana yang baik dan mana yang
buruk.
Penulisan laporan kelompok PPL ini dapat
terselesaikan, tidak lain berkat bantuan dari beberapa pihak.
Oleh karena itu, dengan segala rasa hormat, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, M. Ag selaku Rektor UIN
Mataram
2. Ibu Dr. Hj.Lubna, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Mataram
3. Bapak Dr. Abdul Quddus, M. A selaku ketua panitia
pelaksanaan PPL 2 UIN Mataram,

iv
4. Ibu Nazala Noor Maulany, M. Hum selaku Dosen
Pembimbing Lapangan,
5. Bapak Ir. Abdullah M.Yasin selaku kepala Yayasan sekolah
SMP IT AL-YAUMI Mataram,
6. Guru-guru di SMP IT AL-YAUMI Mataram beserta staf-
stafnya
7. Rekan-rekan mahasiswa PPL di SMP IT AL-YAUMI
Mataram,
8. dan seluruh siswa/siswi di SMP IT AL-YAUMI Mataram.
Sebagai makhluk tuhan yang tidak sempurna, laporan
kelompok ini diyakini masih terdapat kekurangan dan tidak
lepas dari kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan kelompok PPL ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun demikian, laporan ini diharapkan
dapat dijadikan sebagai bahan informasi pelaksanaan PPL
selanjutnya. Semoga laporan kelompok PPL ini dapat
bermanfaat sebagaimana mestinya.

Mataram , 30 September 202

Penyusun

v
DAFTAR ISI

Halaman Sampul………..………………………………….……………… i
Halaman Pengesahan………..………………..…………..……....…… ii
Kata Pengantar………..………………………………………….…….…iii
Daftar Isi………..………………………………………………….…………..v
BAB I. HASIL OBSERVASI
A. Peserta Didik………..…………………………………….……..…2
B. Kepala sekolah, Guru-guru dan struktur
organisasi………………………………………………………5
C. Sarana dan Prasarana/Perlengkapan……..………10
D. Kurikulum………..…………………………………………..….…11
BAB II. PENGALAMAN PRAKTIK MENGAJAR…18
A. Satuan Pelajaran………..…………………………………….…18
B. Penampilan Mengajar………..…………………………..……21
C. Tugas Mengajar Tanpa Persiapan Satuan
Pelajaran……………………………………………………..…….24
D. Masalah-Masalah dan Alternatif Pemecahan…………25
E. Kesimpulan dan Saran………..…………………………….…28
BAB III. PENGALAMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
A. Perencanaan………..…………………………………………..…71
B. Pelaksanaan………..………………………………………………71

vi
C. Masalah-Masalah dan Alternatif Pemecahan………….72
D. Kesimpulan dan Saran………..……………………….………73

BAB IV. PENYELESAIAN ADMINISTRASI SEKOLAH


A. Hasil Observasi………..………………………………..………100
B. Latihan Administrasi Sekolah dan Kelas………………100
1. Latihan Administrasi Sekolah…………………………103
2. Latihan Administrasi Kelas…………………………….109
C. Simpulan………..……………………………………………
BAB V. PENANGANAN KASUS
A. Hasil Observasi………..…………………………………………155
B. Pengalaman Layanan Bimbingan………..…………….…160
1. Perencanaan………..……………………………..………162
2. Pelaksanaan………..……………………………..………171
3. Hasil Penanganan Kasus………..……………..…… 173
4. Evaluasi dan Tindak Lanjut………….……….……176
C. Simpulan………..……………………………………………..……234
BAB VI. PENUTUP DAN SARAN………..…………………………..235
Lampiran-Lampiran

vii
BAB I
HASIL OBSERVASI

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP IT


Al-Yaumi Mataram dimulai pada hari jum’at11 September
2020 dan berakhir hari Sabtu 30 Oktober 2020. Program PPL
ini berlangsung selama satu bulan lebih, dimana kegiatan ini
mengharuskan mahasiswa untuk mengenal lingkungan
sekolah tempat pelaksanaan kegiatan tersebut, baik secara
fisik maupun nonfisik. Observasi merupakan suatu metode
yang dapat digunakan dalam permasalahan ini.
Kegiatan observasi bertujuan untuk memperoleh data
dengan cara pengamatan terhadap berbagai situasi dan aspek
yang berkaitan dengan sekolah tempat pelaksanaan PPL. Dari
hal tersebut mahasiswa dapat memperoleh gambaran yang
lengkap tentang kondisi fisik maupun nonfisik sekolah,
sehingga kegiatan PPL dapat dilakukan secara optimal.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang
independent memiliki elemen-elemen yang saling bekerja
sama dalam setiap program yang dilaksanakan, yaitu kepala
sekolah, dewan guru, TU para siswa siswi beserta para

1
pengelola sarana dan prasarana sekolah. Adapun point-point
hasil observasi yang telah dilakukan adalah :
A. Peserta Didik
Anak sebagai peserta didik merupakan salah satu
komponen yang sangat penting dan tidak bisa dilepaskan
dalam sebuah institusi pendidikan. Karena tanpa adanya
siswa (peserta didik), maka sekolah tidak berarti apa-apa
dimata masyarakat. Sehingga, dimanapun sekolah berada
apapun jenjangnya mutlak siswa adalah prioritas utama
dalam membentuk watak (akhlak) dan karakternya baik
pada aspek intelektual, emosional, maupun spiritualnya.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, SMP IT
Al-Yaumi Mataram merupakan salah satu lembaga
pendidikan menengah yang cukup baik, sehingga cukup
banyak diminati masyarakat untuk menyekolahkan anak-
anaknya.
SMP IT Al-Yaumi Mataram ini adalah sekolah yang bisa
dibilang perkembangannya masih cukup signifikan
berkembang, karena lokasinya dapat dikatakan
strategisdandi tengah-tengah masyarakat. Berdiri tahun
2010 sampai sekarang dan menjadi salah satu sekolah yang
juga banyak diminati banyak siswa.

2
Dari informasi yang didapat, siswa SMP IT Al-Yaumi
Mataram pada umumnya bisa dikatakan cukup pintar,
memiliki banyak hafalan Al-Qur’an, ada yang hafalannya
sampai dua juz lebih bahkan ada yang sampai lima juz dan
juga banyak memiliki keterampilan.
Namun jika dilihat dalam sistem pembelajarannya
masih minim, hal ini dilihat dari kurangnya minat siswa
dalam melakukan diskusi kelompok dalam kelas, serta
masih terdapat siswa yang seringkali tidak mengerjakan
tugas dan sering tertidur di dalam kelas, bosan dan terlebih
lagi ada juga siswa yang berbicara sendiri dibelakang saat
gurunya menjelaskan di depan dan banyak siswa yang
keluar masuk kelas ketika jam pelajaran berlangsung.
Dalam pengamatan kami, siswa-siwa di SMP IT Al-
Yaumi memilki sifat, karakter dan sikap yang beraneka
ragam. Siswa yang kurang tertib dan sulit diatur terkadang
menjadi masalah bagi sekolah. Sekolah cukup tegas dalam
menghadapi siswa yang bermasalah. Tetapi, keterlibatan
orang tua murid juga dibutuhkan, apabila anak yang
bermasalah sudah tidak bisa diselesaikan oleh pihak
sekolah.

3
Sifat, karakter, sikap dan tingkah laku mereka yang
terkadang membuat guru-guru marah dan jengkel itu
adalah hal wajar. Mengingat bahwa mereka sedang dalam
masa pertumbuhan untuk menjadi dewasa. Hal itu harus
dipandang sebagai salah satu bagian dari proses untuk
menjadi orang yang dianggap dewasa.
Ketidakwajaran dari perilaku mereka hanya akibat
dari lingkungan yang tidak seimbang dengan kemauan
mereka. Terkadang mereka belum siap untuk menerima
kondisi lingkungan yang menurut mereka memberatkan
dan akan menjadi beban bagi hidupnya. Mereka hanya
butuh dukungan lingkungan yang berpihak pada
kehidupan mereka, dan tentunya dukungan guru dan
orang tua sangat diharapkan. Karena menurut teori
psikologi, anak yang masih dimasa pubertasnya tidak
wajar jika terlalu dikekang dengan berbagai macam
aturan, sehingga menjadi suatu kewajaran jika prilakunya
masih menyimpang dari apa yang di harapkan.
Dalam pengamatan kami, terdapat banyak hal yang
perlu mendapat perhatian lebih lagi yang kaitannya
dengan sikap dan akhlak dari siswa SMP IT Al-Yaumi.
Seperti, perilaku siswa selama berada di sekolah. Sikap

4
dan perilakunya terhadap guru masih harus diperhatikan
dan diperbaiki, karena masih ada sebagian kecil siswa
yang tidak memperlihatkan kesopanannya terhadap guru,
terutama ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Contohnya, tidak memperhatikan guru ketika
menjelaskan materi bahkan ada yang main-main didalam
kelas, sering keluar masuk pada saat jam pelajaran.
B. Kepala sekolah, Guru-guru dan struktur organisasi
Salah satu keberhasilan sekolah terletak pada
bagaimana kinerja atau kepemimpinan kepala
sekolahnya. Kepala sekolah merupakan pemimpin tingkat
satuan pendidikan yang harus bertanggung jawab
terhadap maju mundurnya sekolah yang dipimpinnya.
Oleh karena itu kepala sekolah harus memiliki berbagai
kemampuan, baik berkaitan dengan masalah manajemen
maupun kepemimpinan agar dapat mengembangkan dan
memajukan sekolahhnya secara efektif, efisien, mandiri,
produktif dan akuntabel.
Seorang kepala sekolah akan berhasil apabila ia
mampu memahami peran dan tugasnya dengan baik.
Kepala sekolah adalah orang pertama yang harus dapat
mewujudkan kepemimpinan yang diharapkan

5
bawahannya, karena kepala sekolah juga dilukiskan
sebagai orang yang memiliki harapan tinggi para guru,
staf dan para siswa. Oleh sebab itu kepala sekolah
memiliki peranan yang sangat penting dalam
menggerakkan kehidupan sekolah guna menentukan
potret lembaga yang menjadi tanggung jawabnya.
Guru juga merupakan komponen pendidikan yang
sangat urgent, yang memiliki peranan penting dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa, baik pada ranah
kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa sehingga
mereka menjadi insan yang bermanfaat bagi agama, nusa,
dan bangsa. Selain itu juga, guru merupakan figuryang di
contoh dan diteladani oleh siswa-siswi.
Berhasil tidaknya anak didik dalam belajar
maupun baik atau tidaknya perilaku siswa, dapat di lihat
dari bagaimana sekolah berperan dan bertindak kepada
mereka. Kami melihat bahwa para guru di SMP IT Al-
Yaumi Mataram cukup memiliki tanggung jawab yang
besar terhadap anak didiknya, terlebih ketika siswa-
siswanya ada masalah, maka guru-guru cepat merespon
dan melakukan tindakan untuk menyelesaikan masalah
siswa.

6
Kesadaran akan tanggung jawab sebagai guru yaitu
pendidik dan pengajar sangat diperhatikan dan dipegang
teguh. Hal ini terlihat dari guru-guru yang rajin masuk
untuk mengajar, mereka mengajarkan kepada siswa
untuk taat kepada peraturan sekolah, serta sikap guru
yang selalu tegas dalam menangani siswa yang tidak
mengerjakan tugas, dan tidak mematuhi aturan sekolah.
Guru-guru di SMP IT Al-Yaumi Mataram memiliki
kompetensi dan kemampuan yang sangat bagus. Baik
dalam hal mengajar yaitu memberikan ilmu pengetahuan
maupun memberikan didikan dan bimbingan bagaimana
supaya anak didik mereka terbentuk menjadi manusia
yang sesungguhnya, karena peroses belajar mengajar
tujuan awalnya adalah untuk memanusiakan manusia,
agar siswa menjadi manusia yang seutuhnya dalam
menjalankan kehidupan. Walau terkadang ada sebagian
guru yang hanya mengajar dengan memberikan tugas
saja.
Kepemimpinan kepala sekolah dengan kebijakan-
kebijakan yang terkadang sebagian guru merasa
diberatkan, akan tetapi mau tidak mau memang harus
dilaksanakan, karena itu adalah kewajiban sebagi seorang

7
guru. Untuk lebih jelasnya, kami akan menguraikan
masing-masing point pada sub bab sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah
SMP IT Al-Yaumi Mataram dipimpin seorang
pemimpin yang cakap, penuh wibawa, dan tegas. Adapun
lebih lengkapnya profil beliau seperti yang tertera di
bawah ini :
Nama : Abdullah Muhammad Yasin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
b. Dewan Guru
Para dewan guru di SMP IT Al-Yaumi Mataram
sebanyak 33 guru. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan
pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Data guru SMP IT Al-Yaumi Mataram tahun pelajaran
2020/2021
c. Struktur Organisasi
1) Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan penanggung jawab
tertinggi di lembaga pendidikan sekolah, tugas-
tugasnya sebagai berikut :

8
a) Merencanakan, menyusun, membimbing dan
mengawasi kegiatan sesuai kebijakan yang
ditetapkan.
b) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan
sekolah, baik dalam teknik edukatif maupun
administrasi.
2) Tata Usaha
Tata usaha bertanggung jawab dalam bidang
administrasi sekolah, pendidikan dan keuangan.
3) Guru
Guru bertugas dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di madrasah
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
4) Siswa
Siswa mempunyai tugas untuk belajar dan
berkewajiban untuk mematuhi tata tertib sekolah.

9
C. Sarana dan Prasarana/Perlengkapan
Untuk mendukung proses kegiatan belajar
mengajar, SMP IT Al-Yaumi Mataram mempunyai
fasilitas sebagai berikut:
a. Ruang Kepala Sekolah
Untuk menunjang kegiatan kepala
madrasah di SMP IT Al-Yaumi Mataram,
terdapat tempat khusus bagi sekolah dalam
melaksanakan tugasnya dengan tenang,
nyaman dan aman.
b. Ruang Guru
Ruang guru ini berfungsi sebagai tempat
mempersiapkan kegiatan pembelajaran dan
kegiatan lain yang menunjang pelajaran.
c. Ruang Kelas
Jumlah ruang kelas satu sampai tiga
adalah 3 kelas. Ruang kelas ini digunakan
secara keseluruhan pada jadwal belajar di pagi
hari. SMP IT Al-Yaumi Mataramdibangun
dengan konstruksi persewaan. Ruang kelas
belajar siswa dibangun dengan sangat kokoh.

10
Adapun status kepemilikan tanah
adalah sebagai berikut:
Kepemilikan Tanah : Yayasan
a. Status tanah : (sertakan copy-nya)
b. Luas tanah : 2,500m2
Status Bangunan : Yayasan
Luas Bangunan : 432m2

D. Perpustakaan
Perpustakaan sebagai tempat belajar
untuk menambah referensi keilmuan peserta
didik kurang cukup mendukung, akan tetapi
masih membutuhkan pembenahan terutama
dalam hal perluasan ruang perpustakaan,
penambahan jumlah rak buku agar buku-buku
dapat tertata dengan rapi dan kenyamanan
peserta didik dalam membaca buku, sehingga
mempermudah akses peserta didik dalam
mencari buku yang dibutuhkan.
Refrensi buku di perpustakaan SMP IT Al-
Yaumi Mataramterdiri dari berbagai bentuk

11
bahan ajar seperti buku paketdan Al-
Qur’an.Adapun sumber bacaan tersebut
merupakan perolehan dari:
1. Proses pengadaan buku dan pusat pembelian
oleh sekolah sendiri.
2. Sumbangan siswa yang masih aktif dan telah
menyelesaikan sekolah.
3. Buku sumbangan dari pemerintahan.
4. Buku sumbangan dari Depag
Untuk menertibkan proses peminjaman
buku-buku perpustakaan, telah di tetapkan
aturan-aturan yang ditaati oleh setiap peminjam
buku baik untuk siswa, guru dan pegawai.
Ketentuan tersebut adalah:
1. Untuk buku paket pinjaman secara kolektif
selama satu semester
2. Mengembalikan buku setelah proses KBM
selesai.
3. Menempatkan buku pada tempat semula.

12
E. Masyarakat Sekitar
SMP IT Al-Yaumi Mataramterletak di
tengah-tengah masyarakat yang heterogen, yaitu
mulai dari pedagang, petani sampai PNS dan lain-
lainnya. Kerjasama dari masyarakat sekitar
sekolah cukup bagus dalam menjaga keamanan
sekolah. Sehingga jarang bahkan tidak pernah
terdengar ada keributan antara masyarakat dan
pihak sekolah. Baik masyarakat maupun pihak
sekolah saling mendukung dan kerja sama dalam
menghadapi masalah sosial yang apabila terkait
dengan sekolah.
KarenaSMP IT Al-Yaumi Mataram yang
memang pengasuh atau pendiri dari pondok
pesantren tersebut sangat dihormati oleh
masyarakat sekitar. Oleh karenanya jarang
bahkan tidak pernah terjadi permasalahan yang
besar dengan masyarakat.
F. Masalah-MasalahYang Dihadapi Sekolah
Masalah yang dihadapi sekolah ialah
masalah yang memang kebanyakan dialami oleh

13
sekolah-sekolah menengah pertama yaitu
masalah siswa. Masa remaja siswa adalah masa
mereka berada dalam proses menuju
kematangan menjadi dewasa, masih labil dan
masih suka bermain-main. Wajar apabila tingkah
laku dan pergaulannya seperti berkisar antara
dunia permainan saja, berwatak keras, ego tinggi,
emosi sulit dikendalikan, sulit diatur dan tidak
mau dibawah kendali orang lain. Mereka ingin
bebas menentukan jalan hidup mereka sendiri
entah itu baik atau tidak.
Oleh karena itu, tugas yang sangat berat
diemban oleh sekolah terutama bagi guru
bagaimana mendidik mereka untuk menjadi
anak-anak yang baik dan pintar. Membentuk
perilaku-perilaku yang wajar, paham dan
mepelajari nilai-nilai dan norma-norma yang
berlaku dimasyarakat dan sekolah. Sekolah
sering menghadapi siswa yang tidak tertib
belajar, suka berkelahi, membuat keibutan,
sering tidak masuk sekolah, tidak menghargai

14
guru, suka menganggu teman yang lain, kadang
tidak mengerjakan tugas dari guru, sering
terlambat dan kadang tidak menjaga kebersihan.
Tentunya sekolah akan bertindak cepat
dan bijaksana dalam menyelsaikan masalah yang
menyangkut siswa. Tetapi apabila siswa
melakukan kesalahan yang akan merusak nama
baik sekolah maka dari pihak sekolah akan
memutuskan untuk mengeluarkan anak tersebut
dari sekolah. Kerja sama yang dibangun dari
lingkungan sekolah cukup bagus dalam menjaga
keamanan dan nama baik sekolah.

G. Kesimpulan dan saran


a. Kesimpulan
Sekolah SMP IT Al-Yaumi Mataram bisa
dikatakan sekolah yang sudah cukup maju di
bidang ilmu pengetahuan. Karena bisa
mencetak siswa-siswa yang berbakat dalam
berbagai bidang, sekalipun tidak sedikit siswa

15
yang masih tidak memiliki kemauan dalam
belajar.
Akan tetapi itu bukan menjadi
hambatanataupenghalangan untuk
berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar,
tetapi justru merupakan tantangan bagi guru-
guru untuk lebih maksimal dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan
pembimbing agar lebih baik untuk
kedepannya.
Perbedaan status sosial bukan menjadi
penyebab timbulnya masalah yang dihadapi
oleh pihak sekolah, tetapi justru dengan
perbedaan itu menjadi renungan untuk
menerima perbedaan dan bekerja sama untuk
saling memberi motivasi dalam rangka
mengembangkan pendidikan di SMP IT Al-
Yaumi Mataram.
b. Saran
Dilihat dari permasalahan yang
ditemukan,peranan para guru dan pihak

16
sekolah serta wali murid sangat dibutuhkan,
saran dan didikan agar siswa-siswa menyadari
pentingnya pendidikan. semangat belajar dari
siswa SMP IT Al-Yaumi Matarammasih kurang.
Selain itu, kesadaran para guru atas
tanggung jawabnya untuk mengajar siswa-
siswinya atau mengisi jam ngajarnya sesuai
jadwal juga perlu ditingkatkan lagi.

17
BAB II
PENGALAMAN PRAKTIK MENGAJAR

1. Syahrul Ramadhan
A. Satuan Pelajaran
Satuan pelajaran merupakan uraian dari
pengembangan kurikulum yang berlaku dalam
pelaksanaan pembelajaran dilembaga sekolah.
Satuan pelajaran merupakan program aksi untuk
suatu pengajaran berkenaan dengan suatu pokok
atau sub pokok bahasan yang diproyeksikan oleh
seorang calon guru yaitu mahasiswa PPL yang
akan dilaksanakan di kelas tertentu, untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang khusus yang
ditujuh. Dalam program pengajaran tersusun
suatu rencana yang akan dilaksanakan oleh
seseorang guru dalam kegiatan belajar mengajar
adalah sebagai berikut:
1. Program Tahunan (Prota)
Program tahunan adalah program
pembelajaran yang dilaksanakan dalam jangka

18
waktu satru tahun. Program ini disusun
berdasarkan bidang studi dengan berpedoman
pada kelender pendidikan yang telah
ditetapkan oleh dapartemen pendidikan
Nasional dan Kementrian Agama RI.
2. Program Semester (Prosem)
Program semester merupakan penjabaran
dari program tahunan masing-masing
semester memilki alokasi waktu selama enam
bulan. Program semester ini bersisikan
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu
enam bulan, dimana proses penyusunannya
berdasarkan kelender pendidikan.
3. Silabus Pembelajaran
Silabus adalah rencana pembelajaran pada
suatu kelompok mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator kompetensi,
penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

19
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Perencanaan merupakan bagian
terpenting yang harus diperhatikan dalam
implementasi kurikulum, yang akan
menentukan kualitas pembelajaran secara
keseluruhan dan menentukan kualitas
pendidikan. Dalam kondisi dan situasi apapun,
Rencan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
harus tetap dibuat atau dirancang untuk sekali
pertemuan oleh guru yang bersangkutan,
karena perencanaan merupakan pedoman
pembelajaran.
RPP merupakan suatu perkiraan atau
proyeksi guru mengenai seluruh kegiatan
yang akan dilakukan baik oleh guru maupun
peserta didik, terutama dalam kaitannya
dengan pembentukan kompetensi dan
pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam RPP harus jelas standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
pencapaian yang akan dicapai oleh peserta

20
didik, bagaimana guru menjelaskan, apa yang
harus dilakukan, apa yang harus dipelajari,
serta bagaimana guru mengetahui bahwa
peserta didiknya telah menguasai kompetensi
yang diajarkan. Aspek-aspek tersebut
merupakan unsur utama yang secara minimal
harus ada dalam RPP sebagai pedoman guru
dalam melaksanakan pembelajaran dan
membentuk kompetensi siswa atau peserta
didik.
B. Penampilan Mengajar
1. Rencana Pelaksanaan pembelajaran
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
adalah segala rencana atau rancangan tentang
kegiatan pembelajaran yang dibuat oleh guru
sebelum mengajar siswa di kelas. Sebagai calon
guru, saya diberikan kesempatan untuk
melaksanakan berbagai keterampilan dalam
proses pembelajaran seperti membuat RPP dan
lembar penilaian. Selain hal tersebut mahasiswa
PPL juga dilatih untuk terampil dalam

21
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas,
hal-hal tersebut meliputi:
a. Persiapan Mengajar
Dalam melaksanakan proses belajar
mengajar saya harus mempersiapkan diri
sebagaimana mestinya, baik secara fisik dan
mental sehingga pelaksanaan proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
b. Persiapan Tertulis
Dalam persiapan tertulis ini saya harus
menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) terlebih dahulu, sebelum
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas dan harus dikonsultasikan kepada
guru pamong dan dosen Pembimbing.
Konsultasi ini dilakukan agar mahasiswa PPL
mengetahui langkah-langkah dalam proses
belajar mengajar.

22
2. Merancang Alat Evaluasi
a. Pengertian Alat Evaluasi
Alat evaluasi adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengetahui sejauh mana
hasil belajar mengajar yang dilaksanakan
oleh guru dalam jangka waktu tertentu. Alat
evaluasi dirancang oleh guru dengan
pembelajaran yang sudah dibahas dalam
proses belajar mengajar yang dilaksanakan
di kelas. Alat evaluasi yang dimaksud berupa
alat tes didalamnya berupa kisi-kisi soal yang
harus dijawab siswa.
b. Realisasi Kegiatan Proses Belajar Mengajar
Realisasi kegiatan proses belajar
mengajar dilaksanakan setelah semua
rencana kegiatan pembelajaran dibuat dan
lengkap untuk memudahkan mahasiswa PPL
melaksanakan kegiatan pembelajaran
dikelas. Penyusunan silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
diselesaikan dengan pedoman KTSP dan

23
kelender pendidikan yang ditetapkan
Kementrian dan Kebudayaan.
C. Tugas mengajar Tanpa Persiapan Satuan
Pembelajaran
Persiapan mengajar dalam pelaksanaan
program pembelajaran di kelas sangat dibutuhkan
guna mencapai tujuan pendidikan. Akan tetapi
dalam pelaksanaan pengalaman mengajar
disekolah, saya dituntut juga untuk mengajar atau
mengisi jadwal pelajaran ketika suatu waktu guru
yang bersangkutan berhalangan mengajar.
Selama menjalankan program PPL ini saya
hampir setiap hari senin dan rabu melaksanakan
tugas mengajar tanpa persiapan satuan pelajaran.
Ada beberapa pengalaman dan kesan yang
didapatkan ketika mengisi jadwal tersebut,
diantaranya saya diharuskan mampu untuk
mengelola kelas tanpa persiapan apapun. Selain
itu saya juga diharuskan mampu mengatur dan
mengkondisikan siswa yang suatu saat bertanya
tentang materi yang bukan bidang kita.

24
Pengalaman dalam mengelola kelas dan
memimpin kegiatan belajar mengajar secara
terpimpin, serta dapat berinteraksi langsung
dengan peserta didik.
D. Masalah-Masalah dan Alternatif Pemecahan
1. Masalah-masalah yang dihadapi
Beberapa masalah atau kendala yang
menjadi penghambat pelaksanaan proses
belajar mengajar didalam kelas, diantaranya :
a. Masalah Internal
Yaitu masalah yang berasal dari dalam, seperti :
1) Memiliki keterbatasan pengetahuan
tentang bagaimana menyusun program-
program pembelajaran yang akan
dijadikan pedoman saat mengajar
seperti RPP.
2) Mengalami kesulitan memilih metode
dan strategi yang tepat dalam
melaksanakan pembelajaran.
3) Kesulitan dalam menggunakan waktu
secar efesien.

25
b. Masalah Eksternal
Yaitu masalah yang berasal dari luar. Biasanya
masalah seperti :
1) Siswa kurang bersemangat dalam
mengikuti pelajaran dan tidak
memperhatikan penjelasan guru.
2) Adanya siswa yang kurang dan sama
sekali tidak memiliki motivasi untuk
terlibat aktif dalam pembelajaran
3) Adanya sebagian peserta didik yang tidak
mengerti materi pelajaran dan tidak mau
bertanya tentang hal yang tidak
dimengerti tersebut.
4) Suasana kelas yang ribut oleh sebagian
peserta didik yang digolongkan ke dalam
golongan peserta didik yang berdisiplin
rendah akan mengganggu konsentrasi
peserta didik yang secara sungguh-
sungguh ingin belajar.

26
2. Alternatif Pemecahan Masalah
Dalam upaya pengatasi permasalahan
memerlukan adanya kerja sama seluruh
personil sekolah umumnya dan guru bidang
studi khususnya. Dari beberapa masalah yang
telah dipaparkan tadi, maka langkah-langkah
yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Upaya mengatasi masalah yang datangnya
dari dalam (internal), yaitu :
1) Mencoba menerapkan metode yang dapat
merubah pola pembelajaran siswa sesuai
dengan yang diajarkan di perkuliahan.
2) Mencoba menerapkan strategi
pembelajaran yang dapat meningkatkan
keaktifan siswa dikelas.
b. Upaya mengatasi masalah yang datangnya
dari luar (eksternal) yaitu:
1) Memberikan motivasi dan nasehat kepada
siswa agar lebih bersemangat lagi dalam
belajar.

27
2) Memberikan kesadaran kepada siswa
tentang bagaimana seharusnya berakhlak
kepada guru.
3) Terkadang guru PPL harus bisa
mengambil hati para siswa untuk
meningkatkan minatnya belajar dengan
memberikan hadiah.
4) Dan terkadang juga, guru PPL harus
memarahi siswa-siswa yang memang
sangat sulit di atur, akan tetapi tidak
sampai memukul. Cukup hanya sekedar
dengan suara tapi tetap mendidik.
E. Kesimpulan dan Saran
Berdasaran pengalaman mengajar saya
dimadrasah, dapat disimpulkan bahwa dalam
pelaksanaan program pembelajaran dibutuhkan
sebuah persiapan, kesadaran, ide, wawasan
pengetahuan, keterampilan, dan kreatifitas yang
tinggi, hal ini diperlukan demi tercapainya tujuan
pembelajaran.

28
Mengajar merupakan kegiatan sederhana
akan tetapi memerlukan persiapan secara matang
sehingga prosesnya dapat berjalan dengan baik.
Pengalaman belajar terbimbing memiliki pengaruh
yang cukup besar bagi saya, sebab realisasi
mengajar yang di demonstrasikan oleh Guru
Pamong dapat menjadi pelajaran tersendiri.
Secara umum saran yang ingin disampaikan
adalah tingkatkan selalu kinerja kita masing-
masing agar apa yang kita lakukan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Jadilah guru yang
dirindukan kehadirannya, bukan sebaliknya.
Jangan menjadi guru yang dirindukan ketidak
hadirannya. Jadilah pemimpin dan guru yang patut
untuk dijadikan teladan bagi siswa kita.

29
2. Rini Adriyani
A. Satuan Pelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada
hakikatnya merupakan perencanaan jangka
pendek untuk memperkirakan atau
memproyeksikan apa yang akan dilakukan
dalam pembelajaran. Sedangkan RPP sendiri
adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus. RPP juga biasa
diartikan rancangan pembelajaran mata
pelajaran per unit yang diterapkan guru dalam
pembelajaran dikelas. Berdasarkan RPP inilah
seorang guru (baik yang menyusun RPP itu
sendiri yang bukan) diharapkan bisa
menerapkan pembelajaran secara
terprogram. Karena itu, RPP harus
mempunyai daya terap (aplicable) yang
tinggi. Secara teknis rencana pembelajaran

30
minimal mencakup komponen-komponen
berikut:
1. Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator pencapaian belajar
2. Tujuan pembelajaran
3. Materi pembelajaran
4. Pendekatan dan metode pembelajaran
5. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
6. Alat dan sumber belajar
7. Evaluasi pembelajaran

Terkait dengan lingkup materi yang disepakati


antara guru pamong dengan mahasiswa PPL pada
matapelajaran tarikh Islam kelas VII dan VIII yakni
Kehidupan Istri-Istri Para Nabi Sebelum
Muhammad SAW terdiri dari:
a. Hawa, Istri Nabi Adam a.s
b. Waligha, Istri Nabi Nuh a.s
c. Istri-Istri Ibrahim a.s.
d. Istri-Istri Ismail a.s.
e. Walihah, Istri Luth a.s

31
f. Istri Nabi Ayyub a.s.
g. Keluarga Musa
B. Penampilan mengajar
Dalam penampilan mengajar, selain
mempersiapkan segala sesuatu baik secara
fisik maupun mental, disamping itu juga harus
mempersiapkan perangkat pembelajaran dan
menguasai materi pembelajaran dengan baik
agar tujuan pembelajaran tercapai.
Adapun jadwal mengajar yang mahasiswa
PPL lakukan pada matapelajaran Tarikh Islam
yakni pada hari senin untuk kelas VII dan hari
rabu untuk kelas VIII. Pada saat proses
pembelajaran berlangsung untuk peserta
didik di kelas VII dan kelas VIII terkait dengan
tingkat pemahaman peserta didiknya
berbeda-beda. Tetapi walaupun demikian,
semangat peserta didiknya untuk menuntut
ilmu sangat tinggi, sehingga mereka sangat
antusias dalam menerima pelajaran yang
disampaikan. Akan tetapi dalam proses

32
pembelajaranannya masih ada beberapa siswa
yang tidak konsentrasi dalam menerima
pelajaran yang disampaikan disebabkan rasa
ngantuk. Oleh karena itu, mahasiswaa PPL
akan memerintahkan peserta didik yang
ngantuk agar segera membasuh muka nya dan
berwudhu. Hal itu tidak menjadi alasan untuk
peserta PPL tidak semangat dalam
melaksanakan proses pembelajarnnya. Dalam
proses pembelajaran berlangsung peserta PPL
akan berusaha menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan. Sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif
dan efisien.
C. Tugas Mengajar
Dalam kegiatan praktik pengalaman
lapangan, sebelum mengajar mahasiswa PPL
sudah diberikan buku pegangan guru untuk
mengajar. Dengan adanya buku pegangan
tersebut sehingga mahasiswa PPL bisa
merancang RPP. Oleh karena itu, selama

33
mengajar mahasiswa PPL sudah berpatokan
terhadap buku pegangan yang diberikan
dalam hal ini mahasiswa PPL sudah
menentukkan materi-materi yang akan di
jelaskan selama kegiatan PPL berlangsung ( 6x
pertemuan). Sehingga proses belajar mengajar
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
D. Masalah-Masalah dan Alternatif
Pemecahan Masalah
Adapun kendala yang dihadapi oleh
mahasiswa PPL dalam kegiatan proses
pembelajaran berlangsung yakni terdapat
peserta didik yang tidak konsentrasi dalam
menerima materi yang disampaikan
disebabkan rasa ngantuk. Oleh karena itu,
mahasiswaa PPL akan memerintahkan peserta
didik yang ngantuk agar segera membasuh
muka nya dan berwudhu. Selain itu, terdapat
pula peserta didik yang masih sibuk sendiri
ketika mahasiswa PPL menyampaikan materi,
dengan demikian mahasiswa PPL akan

34
memberikan teguran dan nasihat kepada
peserta didik tersebut, serta memberikan
motivasi terhadap seluruh peserta didik
supaya mereka senantiasa semangat dan
konsentrasi dalam menuntut ilmu.
E. Kesimpulan dan Saran.
1. Kesimpulan
Berhasil dan tidaknya proses
pemblajaran tergantung dari kesiapan
guru untuk mengajar. Mempersiapkan
diri baik itu penguasaan materi,
penggunaan media pembelajaran yang
tepat dengan materi pelajaran, mental
dan semua yang terkait dengan
keterampilan mengajar guru sebagai
pendukung keberhasilan pembelajaran.
Tidak kondusifnya proses pembelajaran
perlu untuk diperhatikan oleh guru
bagaimana pengelolaan kelas, mampu
mengakomodir semua siswa dengan
tingkat kecerdasan yang berbeda-beda

35
2. Saran
Keterlibatan guru pamong pada setiap
pertemuan mahasiswa PPL dengan siswa
dalam proses pembelajaran sangat perlu,
dalam hal ini melihat sejauh mana
perkembangan keterampilan dan
kekurangan dalam mengajar yang harus
diperhatikan, memberikan masukan
kepada mahasiswa PPL di mana letak
kekurangan yang harus diperbaiki. Pada
dasarnya pelaksanaan keberhasilan
proses pembelajaran di kelas ditentukan
baik oleh guru maupun siswa nya itu
sendiri, sehingga untuk mendapatkan
hasil belajar yang memuaskan, maka guru
dan siswa harus saling bekerja sama.

36
3. Alwan Pua
A. Satuan Pelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
pada hakikatnya merupakan perencanaan
jangka pendek untuk memperkirakan atau
memproyeksikan apa yang akan dilakukan
dalam pembelajaran. Sedangkan RPP sendiri
adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus. RPP juga biasa
diartikan rancangan pembelajaran mata
pelajaran per unit yang diterapkan guru dalam
pembelajaran dikelas. Berdasarkan RPP inilah
seorang guru (baik yang menyusun RPP itu
sendiri yang bukan) diharapkan bisa
menerapkan pembelajaran secara
terprogram. Karena itu, RPP harus
mempunyai daya terap (aplicable) yang
tinggi. Secara teknis rencana pembelajaran

37
minimal mencakup komponen-komponen
berikut:
a. Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator pencapaian belajar
b. Tujuan pembelajaran
c. Materi pembelajaran
d. Pendekatan dan metode pembelajaran
e. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
f. Alat dan sumber belajar
g. Evaluasi pembelajaran

B. Penampilan mengajar
Dalam penampilan mengajar, selain
mempersiapkan segala sesuatu baik secara
fisik maupun mental, disamping itu juga harus
mempersiapkan perangkat pembelajaran dan
menguasai materi pembelajaran dengan baik
agar tujuan pembelajaran tercapai.
Adapun jadwal mengajar yang
mahasiswa PPL lakukan pada matapelajaran
IPA yakni pada hari senin dan hari selasa

38
untuk kelas VIII. Pada saat proses
pembelajaran berlangsung untuk peserta
didik di kelas VIII terkait dengan tingkat
pemahaman peserta didiknya berbeda-beda.
Tetapi walaupun demikian, semangat peserta
didiknya untuk menuntut ilmu sangat tinggi,
sehingga mereka sangat antusias dalam
menerima pelajaran yang disampaikan. Akan
tetapi dalam proses pembelajaranannya masih
ada beberapa siswa yang tidak konsentrasi
dalam menerima pelajaran yang disampaikan
disebabkan rasa ngantuk. Oleh karena itu,
mahasiswaa PPL akan memerintahkan peserta
didik yang ngantuk agar segera membasuh
muka nya dan berwudhu. Hal itu tidak
menjadi alasan untuk peserta PPL tidak
semangat dalam melaksanakan proses
pembelajarnnya. Dalam proses pembelajaran
berlangsung peserta PPL akan berusaha
menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Sehingga proses

39
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif
dan efisien.
C. Tugas Mengajar
Dalam kegiatan praktik pengalaman
lapangan, sebelum mengajar mahasiswa PPL
sudah diberikan buku pegangan guru untuk
mengajar. Dengan adanya buku pegangan
tersebut sehingga mahasiswa PPL bisa
merancang RPP. Oleh karena itu, selama
mengajar mahasiswa PPL sudah berpatokan
terhadap buku pegangan yang diberikan
dalam hal ini mahasiswa PPL sudah
menentukkan materi-materi yang akan di
jelaskan selama kegiatan PPL berlangsung ( 6x
pertemuan). Sehingga proses belajar mengajar
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
D. Masalah-Masalah dan Alternatif
Pemecahan Masalah
Adapun kendala yang dihadapi oleh
mahasiswa PPL dalam kegiatan proses
pembelajaran berlangsung yakni terdapat

40
peserta didik yang tidak konsentrasi dalam
menerima materi yang disampaikan
disebabkan rasa ngantuk. Oleh karena itu,
mahasiswaa PPL akan memerintahkan peserta
didik yang ngantuk agar segera membasuh
muka nya dan berwudhu. Selain itu, terdapat
pula peserta didik yang masih sibuk sendiri
ketika mahasiswa PPL menyampaikan materi,
dengan demikian mahasiswa PPL akan
memberikan teguran dan nasihat kepada
peserta didik tersebut, serta memberikan
motivasi terhadap seluruh peserta didik
supaya mereka senantiasa semangat dan
konsentrasi dalam menuntut ilmu.
E. Kesimpulan dan Saran.
1. Kesimpulan
Berhasil dan tidaknya proses
pemblajaran tergantung dari kesiapan
guru untuk mengajar. Mempersiapkan diri
baik itu penguasaan materi, penggunaan
media pembelajaran yang tepat dengan

41
materi pelajaran, mental dan semua yang
terkait dengan keterampilan mengajar
guru sebagai pendukung keberhasilan
pembelajaran. Tidak kondusifnya proses
pembelajaran perlu untuk diperhatikan
oleh guru bagaimana pengelolaan kelas,
mampu mengakomodir semua siswa
dengan tingkat kecerdasan yang berbeda-
beda
2. Saran
Keterlibatan guru pamong pada setiap
pertemuan mahasiswa PPL dengan siswa
dalam proses pembelajaran sangat perlu,
dalam hal ini melihat sejauh mana
perkembangan keterampilan dan
kekurangan dalam mengajar yang harus
diperhatikan, memberikan masukan
kepada mahasiswa PPL di mana letak
kekurangan yang harus diperbaiki. Pada
dasarnya pelaksanaan keberhasilan proses
pembelajaran di kelas ditentukan baik oleh

42
guru maupun siswa nya itu sendiri,
sehingga untuk mendapatkan hasil belajar
yang memuaskan, maka guru dan siswa
harus saling bekerja sama.
4. Arliansyah Maulana
A. Satuan Pelajaran

Satuan pelajaran adalah merupakan istilah yang


dikenal sekarang dengan rencana mengajar atau
persiapan mengajar. Sebelum melakukan praktik
mengajar, terlebih dahulu membuat perangkat
pembelajaran berupa enam RPP yang akan
dikonsultasikan ke guru pamong. Dimana RPP ini
nantinya berfungsi sebagai perangkat pembelajaran
yang akan digunakan ketika praktik mengajar. Dari
enam RPP tersebut, satu RPP digunakan dalam
praktik mengajar dan pembuatan video pembelajaran
yang akan dinilai oleh guru pamong dan DPL sebagai
bahan ujian PPL.

43
B. Penampilan Mengajar

Penampilan mengajar sangat penting untuk guru.


Penampilan mengajar dapat memberikan daya tarik
tersendiri, memancing siswa untuk lebih antusias
menerima materi bahan ajar. Penampilan mengajar
yang bagus dapat memberikan aktivitas belajar yang
bagus pula.
Pembelajaran di SMP IT Al-Yaumi dilaksanakan
secara langsung sewalaupun dalam keadaan keadaan
Covid-19. Terutama kelas VIII yang memang kelas
yang disuruh untuk PPL. Aktivitas didalam
pembelajaran di kelas sangatlah aktif. Guru dan
murid saling berinteraksi tentang pembelajaran.
Siswa tidak hanya menjadi pendengar melainkan
mencoba untuk menjadi pennya dan mencoba untuk
berpendapat. Sehingga membuat suasana kelas
menjadi hidup.

44
C. Tugas Mengajar Tanpa Persiapan Satuan
Pembelajaran

Satuan pembelajaran merupakan hal yang sangat


penting dalam pembelajaran. Satuan pembelajaran
memberikan gambaran khusus tentang rancangan
pembelajaran atau berupa RPP. Tentu jika tidak
menggunakan RPP maka pembelajaran tidak akan
berjalan dengan baik. Dan itu harus diperhatikan oleh
guru sebelum melaksanakan pembelajaran.
Sebelum PPL dimulai SMP IT Al-Yaumi lebih
khususnya pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti belum ada penyusunan RPP sebagai
acuan pembelajaran. Metode yang digunakan
biasanya menggunakan metode ceramah dan ta’lim
wata’lim yang hanya berpusat pada satu arah saja.
Maka dari itu adanya RPP member warna baru untuk
pengajaran siswa dikelas.
D. Masalah-Masalah Dan Alternatif Pemecahan

Permasalahan didalam kelas bukanlah hal yang


baru lagi di dunia pendidikan. Masalah-masalah itu

45
muncul biasanya dari guru maupun siswa. Lebih-
lebih masalah tersebut muncul disaat proses
pembelajaran berlangsung. Biasanya permasalahan
yang muncul di kelas VIII SMP IT Al-Yaumi karena
ngantuk disaat pembelajaran, mungkin karena
aktivitas pondok pesantren yang penuh dengan
kegiatan.
Cara mengatasi permasalahan ini biasanya guru
menyuruh siswa yang merasa ngantuk tersebut
mencuci muka terlebih dahulu baru kemudian ikut
belajar kembali.
E. Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan

Satuan Pelajaran merupakan rancangan


kegiatan pembelajaran. Rancangan tersebut dikenal
dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
RPP yang digunakan untuk PPL di SMP IT Al-Yaumi
ada dua, yakni RPP untuk pembuatan video sebagai
ujian PPL dan RPP yang digunakan untuk mengajar.
Tujuan dari RPP ini agar bisa memberikan aktivitas
yang teratur serta dengan teknik mengajar yang

46
terencana sehingga melahirkan pembelajaran kelas
yang interaktif. Jika tidak menggunakan RPP maka
akan menghasilkan pembelajaran yang monoton.
Guru selain menjadi tenaga pengajar, guru juga harus
mampu menjadi pengontrol aktivitas siswa sehingga
menemukan masalah dan mampu meminimalisir
masalah tersebut.
2. Saran

Karena RPP merupakan rencana pelaksanaan


pembelajaran maka guru harus mampu merancang
sebaik mungkin dengan mempertimbangkan keadaan
siswa dan lingkungan. Maka dari itu setiap lembaga
harus memiliki rancangan pembelajaran untuk
mencapai target yang dinginkan.
5. Haeril
A. Satuan Pelajaran
Satuan pelajaran merupakan uraian dari
pengembangan kurikulum yang berlaku dalam
pelaksanaan pembelajaran dilembaga sekolah.
Satuan pelajaran merupakan program aksi untuk
suatu pengajaran berkenaan dengan suatu pokok

47
atau sub pokok bahasan yang diproyeksikan oleh
seorang calon guru yaitu mahasiswa PPL yang
akan dilaksanakan di kelas tertentu, untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang khusus yang
ditujuh. Dalam program pengajaran tersusun
suatu rencana yang akan dilaksanakan oleh
seseorang guru dalam kegiatan belajar mengajar
adalah sebagai berikut:
5. Program Tahunan (Prota)
Program tahunan adalah program
pembelajaran yang dilaksanakan dalam jangka
waktu satru tahun.Program ini disusun
berdasarkan bidang studi dengan berpedoman
pada kelender pendidikan yang telh
ditetapkan oleh dapartemen pendidikan
Nasional dan Kementrian Agama RI.
6. Program Semester (Prosem)
Program semester merupakan
penjabaran dari program tahunan masing-
masing semester memilki alokasi waktu
selama enam bulan. Program semester ini

48
bersisikan kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam waktu enam bulan, dimana proses
penyusunannya berdasarkan kelender
pendidikan.
7. Silabus Pembelajaran
Silabus adalah rencana pembelajaran
pada suatu kelompok mata pelajaran atau
tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator kompetensi, penilaian, alokasi waktu
dan sumber belajar.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Perencanaan merupakan bagian
terpenting yang harus diperhatikan dalam
implementasi kurikulum, yang akan
menentukan kualitas pembelajaran secara
keseluruhan dan menentukan kualitas
pendidikan. Dalam kondisi dan situasi apapun,
Rencan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
harus tetap dibuat atau dirancang untuk sekali

49
pertemuan oleh guru yang bersangkutan,
karena perencanaan merupakan pedoman
pembelajaran.
RPP merupakan suatu perkiraan atau
proyeksi guru mengenai seluruh kegiatan
yang akan dilakukan baik oleh guru maupun
peserta didik, terutama dalam kaitannya
dengan pembentukan kompetensi dan
pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam RPP harus jelas standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
pencapaian yang akan dicapai oleh peserta
didik, bagaimana guru menjelaskan, apa yang
harus dilakukan, apa yang harus dipelajari,
serta bagaimana guru mengetahui bahwa
peserta didiknya telah menguasai kompetensi
yang diajarkan. Aspek-aspek tersebut
merupakan unsur utama yang secara minimal
harus ada dalam RPP sebagai pedoman guru
dalam melaksanakan pembelajaran dan

50
membentuk kompetensi siswa atau peserta
didik.
Adapun RPP yang dibuat selama
selama praktik mengajar dalam 6x pertemuan
adalah sebagai berikut:
B. Penampilan Mengajar
1. Rencana Pelaksanaan pembelajaran
Rencana Pelaksanaan pembelajaran
(RPP) adalah segala rencana atau rancangan
tentang kegiatan pembelajaran yang dibuat oleh
guru sebelum mengajar siswa di kelas. Sebagai
calon guru, mahasiswa PPL diberikan
kesempatan untuk melaksanakan berbagai
keterampilan dalam proses pembelajaran
seperti membuat silabus, RPP dan lembar
penilaian. Selain hal tersebut mahasiswa PPL
juga dilatih untuk terampil dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar di kelas, hal-hal
tersebut meliputi:

51
2. Persiapan Mengajar
Dalam melaksanakan proses belajar
mengajar masing-masing mahasiswa PPL
harus mempersiapkan diri sebagaimana
mestinya, baik secara fisik dan mental
sehingga pelaksanaan proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
3. Persiapan Tertulis
Dalam persiapan tertulis ini
mahasiswa PPL harus menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlebih
dahulu, sebelum melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas dan harus
dikonsultasikan kepada guru pamong dan
dosen Pembimbing. Konsultasi ini dilakukan
agar mahasiswa PPL mengetahui langkah-
langkah dalam proses belajar mengajar.
3. Merancang Alat Evaluasi
a. Pengertian Alat Evaluasi

52
Alat evaluasi adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengetahui sejauh mana
hasil belajar mengajar yang dilaksanakan
oleh guru dalam jangka waktu tertentu. Alat
evaluasi dirancang oleh guru dengan
pembelajaran yang sudah dibahas dalam
proses belajar mengajar yang dilaksanakan
di kelas. Alat evaluasi yang dimaksud berupa
alat tes didalamnya berupa kisi-kisi soal yang
harus dijawab siswa.
b. Realisasi Kegiatan Proses Belajar Mengajar
Realisasi kegiatan proses belajar
mengajar dilaksanakan setelah semua
rencana kegiatan pembelajaran dibuat dan
lengkap untuk memudahkan mahasiswa PPL
melaksanakan kegiatan pembelajaran
dikelas. Penyusunan silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
diselesaikan dengan pedoman KTSP dan
kelender pendidikan yang ditetapkan
Kementrian dan Kebudayaan.

53
C. Tugas mengajar Tanpa Persiapan Satuan
Pembelajaran
Persiapan mengajar dalam pelaksanaan
program pembelajaran di kelas sangat
dibutuhkan guna mencapai tujuan
pendidikan.Akan tetapi dalam pelaksanaan
pengalaman mengajar disekolah, mahasiswa PPL
dituntut juga untuk mengajar atau mengisi
jadwal pelajaran ketika suatu waktu guru yang
bersangkutan berhalangan mengajar.
Selama menjalankan program PPL ini saya
hampir setiap hari sabtu sampai rabu
melaksanakan tugas mengajar tanpa persiapan
satuan pelajaran.Ada beberapa pengalaman dan
kesan yang didapatkan ketika mengisi jadwal
tersebut, diantaranya mahasiswa PPL diharuskan
mampu untuk mengelola kelas tanpa persiapan
apapun.Selain itu mahasiswa PPL juga
diharuskan mampu mengatur dan
mengkondisikan siswa yang suatu saat bertanya
tentang materi yang bukan bidang

54
kita.Pengalaman dalam mengelola kelas dan
memimpin kegiatan belajar mengajar secara
terpimpin, serta dapat berinteraksi langsung
dengan peserta didik.

D. Masalah-Masalah dan Alternatif Pemecahan


3. Masalah-masalah yang dihadapi
Beberapa masalah atau kendala yang
menjadi penghambat pelaksanaan proses
belajar mengajar didalam kelas, diantaranya :
c. Masalah Internal
Yaitu masalah yang berasal dari dalam, seperti :
4) Memiliki keterbatasan pengetahuan
tentang bagaimana menyusun program-
program pembelajaran yang akan
dijadikan pedoman saat mengajar
seperti RPP.
5) Mengalami kesulitan memilih metode
dan strategi yang tepat dalam
melaksanakan pembelajaran.

55
6) Kesulitan dalam menggunakan waktu
secar efesien.
d. Masalah Eksternal
Yaitu masalah yang berasal dari luar. Biasanya
masalah seperti :
5) Siswa kurang bersemangat dalam
mengikuti pelajaran dan tidak
memperhatikan penjelasan guru.
6) Adanya siswa yang kurang dan sama
sekali tidak memiliki motivasi untuk
terlibat aktif dalam pembelajaran
7) Adanya sebagian peserta didik yang tidak
mengerti materi pelajaran dan tidak mau
bertanya tentang hal yang tidak
dimengerti tersebut.
8) Suasana kelas yang ribut oleh sebagian
peserta didik yang digolongkan ke dalam
golongan peserta didik yang berdisiplin
rendah akan mengganggu konsentrasi
peserta didik yang secara sungguh-
sungguh ingin belajar.

56
4. Alternatif Pemecahan Masalah
Dalam upaya pengatasi permasalahan
memerlukan adanya kerja sama seluruh
personil sekolah umumnya dan guru bidang
studi khususnya. Dari beberapa masalah yang
telah dipaparkan tadi, maka langkah-langkah
yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut :
c. Upaya mengatasi masalah yang datangnya
dari dalam (internal), yaitu :
3) Mencoba menerapkan metode yang dapat
merubah pola pembelajaran siswa sesuai
dengan yang diajarkan di perkuliahan.
4) Mencoba menerapkan strategi
pembelajaran yang dapat meningkatkan
keaktifan siswa dikelas.
d. Upaya mengatasi masalah yang datangnya
dari luar (eksternal) yaitu:
5) Memberikan motivasi dan nasehat kepada
siswa agar lebih bersemangat lagi dalam
belajar.

57
6) Memberikan kesadaran kepada siswa
tentang bagaimana seharusnya berakhlak
kepada guru.
7) Terkadang guru PPL harus bisa
mengambil hati para siswa untuk
meningkatkan minatnya belajar dengan
memberikan hadiah.
8) Dan terkadang juga, guru PPL harus
memarahi siswa-siswa yang memang
sangat sulit di atur, akan tetapi tidak
sampai memukul. Cukup hanya sekedar
dengan suara tapi tetap mendidik.

E. Kesimpulan dan Saran


Berdasaran pengalaman mengajar
mahasiswa PPL dimadrasah, dapat disimpulkan
bahwa dalam pelaksanaan program
pembelajaran dibutuhkan sebuah persiapan,
kesadaran, ide, wawasan pengetahuan,
keterampilan, dan kreatifitas yang tinggi, hal ini

58
diperlukan demi tercapainya tujuan
pembelajaran.
Mengajar merupakan kegiatan sederhana
akan tetapi memerlukan persiapan secara
matang sehingga prosesnya dapat berjalan
dengan baik. Pengalaman belajar terbimbing
memiliki pengaruh yang cukup besar bagi
mahasiswa PPL, sebab realisasi mengajar yang di
demonstrasikan oleh Guru Pamong dapat
menjadi pelajaran tersendiri bagi Mahasiswa
PPL.
Secara umum saran yang ingin
disampaikan adalah tingkatkan selalu kinerja kita
masing-masing agar apa yang kita lakukan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Jadilah guru
yang dirindukan kehadirannya, bukan
sebaliknya.Jangan menjadi guru yang dirindukan
ketidak hadirannya.Jadilah pemimpin dan guru
yang patut untuk dijadikan teladan bagi siswa
kita.

59
6. Hairul Anas
PENGALAMAN PRAKTIK MENGAJAR
A. SATUAN PEMBELAJARAN
Dalam proses pembelajaran di SMPIT
Al-Yaumi Mataram saya diminta untuk
membuat RPP dan Silabus sebagai acuan
dalam proses pelaksanaan
pembelajaran.Dalam pembuatan dan
penyusunan RPP saya membuatnya
berdasarkan kesepakatan dengan Guru
Pamong.Pembuatan RPP tersebut disesuaikan
dengan indikator dan Kompetensi Dasar yang
ingin dicapai.Adapun RPP yang saya susun
terdiri dari 8 RPP yang mana 2 RPP nya
sebagai RPP pembukaan dan dan sebagai RPP
untuk ujian Praktek mengajar dan sisanya 6
RPP sebagai pedoman dan acuan selama
mengajar .
B. PENAMPILAN MENGAJAR
Dalam menjalankan tugas sebagai
pendidik yang menggantikan Guru Pamong,

60
saya diminta pada pertemuan pertama untuk
memperkenalkan diri kepada para siswa
sekaligus mengamati dan memperhatikan
keadaan kelas sebagai langkah awal untuk
menyesuaikan diri nanti ketika mengajar.
Ketika melaksanakan kegiatan praktek
mengajar secara mandiri khususnya di kelas
VIII antusiasme dari siswanya sangat bagus
sekali.Mereka sangat merespon materi yang
disampaikan oleh gurunya. Sebagai pengajar
tentunya materi yang disampaikan harus
disesuiakan dengan pemahaman para siswa
agar informasi yang disampaikan mudah
diserap dan dipahami oleh siswa nantinya.
Para peserta didik diberikan kesempatan
semaksimal mungkin mengeksplor dan
mencari informasi yang berkaitan dengan
topik pembelajaran yang sedang dipelajari
dengan cara bertanya atau saling diskusi satu
sama lain untuk mencari tahu tentang
informasi yang sedang dipelajari dalam kelas.

61
C. TUGAS MENGAJAR TANPA PERSIAPAN
SATUAN PELAJARAN
Sebelum melakukan kegiatan belajar dan
mengajar terlebih dahulu saya melakukan
survei sederhana terkait siswa yang akan saya
ajar dan bagaimana juga kondisi kelas yang
nantinya menjadi tempat berlangsugnya
kegiatan belajar dan mengajar. Langkah awal
yang saya lukan adalah wawancara dengan
guru pamong terkait bagaimana proses
pembelajaran selama ini sebelum saya masuk
untuk mengajar nantinya. Dan langkah
selanjutnya ialah saya masuk ke kelas untuk
memperkenalkan diri kepada siswa yang akan
saya ajar sekaligus didampingi oleh guru
pamong. Selain itu saya juga menjelaskan
kepada siswa kelas VIII bahwa selama 1 bulan
lebih saya akan mengajar dikelas tersebut
untuk menggantikan guru aslinya. Saya
menjelaskan kepada mereka apa mata
pelajaran yang akan saya ajarka nantinya,

62
metode apa yang akan digunakan dalam
pembelajaran, media dan sumber belajar yang
dijadikan bahan ajar itu apa saja. Pada
pertemuan pembelajarannya tidak
berdasarkan RPP, dalam artian tidak adanya
acaun khusus karena pada pertemuan
pertama isinya hanya perkenalan dan
gambaran umum tentang materi yang akan
diajarkan nantinya di kelas. Dalam proses ini
saya diberikan gambaran dan rancangan
umum terkait bagaimana nantinya kegiata
belajar mengajar serta instrumen pendukung
yang menunjang keberlangsungan proses
pembelajaran.
D. MASALAH-MASALAH DAN ALTERNATIF
Sebagaimana kita ketahui bahwasannya dalam
proses pembelajaran tentunya tidak berjalan
mulus sesuai keinginan guru atau pendidik,
semuanya pasti ada rintangan dan hambatan
yang bisa hadir dalam proses pembelajaran.
Hambatan- hambatan itu bisa berupa

63
instrumen dalam pembelajaran atau keadaan/
kondisi kelas dimana kegiatan belajar dan
mengajara itu berlangsung, misalnya media
dan metode pembelajaran. Berhubung kelas
yang saya ajar adalah kelas VIII SMP, maka
tentunya saya menjumpai permasalahan dan
kesulitan yang akan meperlambat terjadinya
prsoes transfer ilmu dan pengetahuan dalam
kelas. Adapun masalah-masalah yang saya
temukan dalam kelas ketika mengajar
diantaranya ; media pendukung yang
dijadikan sebagai penopang pembelajaran
selama ini minim dan jarang digunakan, dan
juga semangat atau minat untuk belajar dari
siswanya masih minim. Maksudnya ada salah
satu siwa yang memang kurang maksimal dan
efektif mendengarkan informasi yang
disampaikan dalam proses pembelajaran
sehingga materi yang disampaikan yang
seharusnya bisa diselesaikan pada saat satu
kali pertemuan ditambah menjadi dau kali

64
pertemuan. Adapun langkah awal dan solusi
yang saya berikan kepada siswa terutama
yang memiliki minat yang kurang dalam
mengikuti proses pembelajaran ialah
melakukan pendekatan secara personal
kepada siswa yang bersangkutan, memberikan
bimbingan dan arahan kepada siswa itu untuk
tetap semangat belajar. Selain itu, disamping
memberikan motivasi dan arahan saya juga
menyisipkan kembali penjelasan terkait
materi yang sedang dipelajari kepada siswa
yang bersangkutan agar ia bisa menyeleraskan
pemahamannya dengan teman- temannya
yang lain sehingga siswa yang bersangkutan
bisa maksimal dalam memahami pelajaran
yang sedang disampaikan walaupun
prosesnya berbeda dengan temannya yang
lain. Dan solusi untuk permasalahan yang
kedua yakni tentang minimnya penggunaan
media belajar sebagai sarana pembantu dalam
proses pembelajaran ialah sebagai pengajar

65
saya menyiapkan beberapa lembaran foto
copy bagi siswa sebelum pembelajaran
berlangsung. Penggunaan foto copy bertujuan
dikarenakan jumlah buku ajar yang digunakan
dalam kegiatan belajar dan mengajar sangat
terbatas sekali, maka sebagai langkah
alternantifnya saya memberikan foto copy
kepada siswa- siswa agar mempermudah
mereka dalam proses pembelajaran. Selain itu
juga untuk mengefisienkan tenaga mereka
supaya tidak terlalu banyak menulis atau
mencatat dipapan tulis. Sebab dengan
hadirnya media yang digunakan dalam proses
pembelajaran akan mempercepat proses dan
efisiensi waktunya, sebagaimana ungkapan
bijak mengatakan bahwa” media itu bisa
mewakili 1000 kata “ lebih khususnya dalam
proses pembelajaran. Sebagai pendidik saya
memberikan motivasi kepada mereka semua
agar tetap semangat dan sungguh- sungguh
dalam belajar karena dengan hadirnya

66
motivasi terutama disisipi dengan humor akan
menjadikan suasana kelas terasa hidup dan
mendorog siswa untuk bersungguh- sungguh
dalam mengikuti kegiatan belajar dan
mengajar. Saya juga memberikan pesan
kepada mereka agar terus mengulang kembali
pembelajaran yang sudah dipelajari di kelas
untuk diulang nantinya ketika pulang dari
sekolah. Hal ini saya rutinkan setiap kali
pertemuan agar mereka mau untuk belajar
setiap waktu.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam proses pembelajaran sebagai
seorang pendidik atau calon pendidik
tentunya membutuhkan persiapan-persiapan
untuk menopang dan mendukung
keberlangsungan dalam proses pembelajaran.
Persiapan ini membutuhkan perhatian yang
serius bagi calon guru ataupun guru dan itu
tidak boleh dianggap sepele karena hal ini
mempunyai tujuan dan fungsi yang

67
fundamental dalam proses pembelajaran.
Diantara persiapan yang harus disiapakan
oleh guru dan calon guru ialah pertama,
masalalah perencanaan proses pembelajaran (
RPP ) sebagai acauan dan patokan bagaimana
kegiatan belajar dan mengajar nantinya akan
berlangsung dalam kelas. Kedua, pengaturan
ruang kelas ketika proses pembelajaran agar
mempermudah mengkoordinir suasana kelas
yang tujuannya supaya siswa merasa nyaman
untuk mengikuti kegiatan belajar dan
mengajar yang disampaikan nantinya.
Selain hal yang sudah disebutkan
diatas, guru juga harus melakukan survei
sederhana untuk mengetahui bagaimana
pemahaman dan pengetahuan dasar siswa
yang ada dalam kelas yang akan diajar
nantinya. Sebab sebagaimana kita ketahui
tidak semua siswa itu mempunyai kecerdasan
dan daya tangkap yang sama dalam
memahami materi yang disampaikan oleh

68
guru. Hal yang demikian ini bisa saja didasari
oleh latar belakang siswa yang berbeda- beda
sehingga kesamaan dalam memahami
informasi pembelajaran tidaklah sama antar
satu siswa dengan siswa yang lainnya. Untuk
meminimalisir hal- hal diatas calon guru atau
guru ketika dalam proses pembelajaran harus
menyediakan sarana pendukung yang
berfungsi untuk menunjang dalam proses
pengajaran. Misalnya penggunaan media
ketika proses belajar dan mengajar,
menghadirkan metode dan strategi yang
inovasi agar siswa merasa asyik dan senang
untuk ikut dalam kegiatan belajar dan
mengajar. Hal lain juga yang bisa diterapkan
oleh guru dan calon guru adalah tetap
memberikan motivasi kepada siswa-siswanya
untuk tetap semangat dan bersungguh-
sungguh dalam belajar.
Sebagai guru dan calon guru kita harus
profesional dalam segala hal baik itu

69
menyediakan instrumen pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan siswa yang akan kita
ajar nantinya. Profesional ini berupa kem
antapan akhlak sebagai pengajar dan
calon pengajar, kemampuan menyusun dan
mengajar dalam kelas, kemampuan
menyelesaikan masalalah dan menghadirkan
alternatif yang sesuai dengan permasalahan
yang dijumpai dalam kegiatan bealajar.

70
BAB III
PENGALAMAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER

1. Syahrul Ramadhan
A. Perencanaan
Kegiatan ekstra kelas merupakan salah satu
kegiatan penting bagi perangkat sekolah untuk
menumbuh kembangkan kreatifitas anatara guru
dan siswa. Pada dasarnya kegiatan ekstra kelas ini
dilakukan pada saat diluar jam pelajaran.
Kegiatan ekstra kelas yang biasa dilakukan di
SMP IT Al-Yaumi Mataram ialah wajibnya
Muhadharah setiap harinya di kamis malam.
Karena pandemi covid-19, jadi kegiatan-kegiatan
yang lain dibatasi.
B. Pelaksanaan
Sebagai wujud dalam merealisasikan
perencanaan diatas saya memperhatikan waktu
dan tempat yang tepat untuk melaksanakan apa
yang direncanakan. Kegiatan ekstra kelas yang

71
memang sudah diterapkan di sekolah, tetap
dijalankan sesuai waktunya. Kami sebagai
mahasiswa PPL hanya ikut berpartisipasi dalam
menjalankannya.
Pada saat kegiatan ekstra kelas seluruh siswa
ikut terlibat, akan tetapi tidak semua harus tampil
sebagai aktor atau pemain ketika kegiatan ekstra
kelasnya berlangsung. Pelaksanaan kegiatan ini
mampu menarik minat para siswa untuk
mengembangkan kreativitas dan keterampilan
sekalipun bersifat sederhana.
C. Masalah-Masalah dan Alternatif Pemecahan
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kelas ada
beberapa masalah kegiatan menjadi kendala untuk
mewujudkan kegiatan tersebut. Masalah-masalah
tersebut diantaranya:
1. Kurangnya peralatan yang memadai sehingga
mahasiswa PPL menggunakan peralatan
sederhana

72
2. Kurangnya kemampuan mahasiswa PPL dalam
mengelola suasana kelas sehingga kurang
kondusif
Adapun ragam alternatif pemecahan dari
masalah-masalah diatas, antara lain:
1. Pemilihan jenis alat yang hampir mendekati
peralatan dapat disediakan disekolah, sehingga
kegiatan dapat terlaksana sesuai rencana
2. Guru Pamong memberikan penguatan dan
penekanan dalam mempersiapkan kondisi
mental dan pendirian yang kuat mengenai
kesiapan dalam menguasai kelas
3. Pengelolaan suasana kelas dapat kondusif
berkat adanya partisifasi dari guru pamong
yang telah memberikan pemahaman mengenai
keterampilan mengelola kelas.
D. Kesimpulan dan Saran
Pada pembahasan bab ini penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal, sekiranya dapat
menjadi wawasan baru sekaligus menjadi
pengalaman pertama bagi mahasiswa PPL. Dalam

73
melaksanakan proses pembelajaran ternyata tidak
hanya dilakukan pada saat proses belajar
mengajar semata, akan tetapi dapat
dikombinasikan dengan kegiatan ekstra lainnya.
Sehingga dalam satu event edukasi dapat
terlaksana beberapa kegiatan yang dapat
memberikan pemahaman yang multi dimensial
bagi para siswa di kelas.
Kemudian segala kompetensi yang senantiasa
diperkenalkan oleh para dosen di kampus,
seluruhnya ternyata akan teraplikasikan secara
nyata pada saat mahasiswa PPL berhadapan
dengan para siswa di sekolah. Jadi, fungsi
pendidikan memiliki hubungan regenerasi yang
sangat tinggi terealisasi dengan baik.
Saran dan didikan agar siswa-siswa
menyadari pentingnya kegiatan
ekstrakurikuler.Selain itu, kesadaran para guru
atas tanggung jawabnya untuk mengajar siswa-
siswanya juga perlu ditingkatkan lagi.

74
2. Rini Adriyani
A. Perencanaan
Pada bagian ini mahasiswa PPL
melakukan beberapa langkah dalam
perencanaan untuk melakukan kegiatan
ekstrakurikuler. Melakukan persiapan atau
perencanaan yakni melakukan identifikasi
kegiatan ektrakurikuler yang dilakukan.
Adapun yang dilakukan oleh peserta PPL
guna mengetahui kegiatan ektrakurikuler
yang dilakukan ialah dengan melakukan
wawancara terhadap guru pamong.
Berdasarkan penuturan ustadzah Azizati
Nur Firdaus selaku wakil kepala sekolah,
beliau mengatakan bahwa kegiatan
ektrakurikuler dilakukan pada saat tidak ada
jam kegiatan belajar mengajar di kelas
tersebut maka waktunya digunakan untuk
kegiatan ekstrakurikuler. Adapun kegiatan
ekstra yang dilakukan meliputi kegiatan seni
kaligrafi, kerajinan tangan, tata boga. Adapun

75
kegiatan ekstrakurikuler yang masih
direncanakan dan belum terlaksana oleh
pihak sekolah tersebut meliputi kegiatan
ektra berenang, bela diri, dan memanah.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
dilakukan guna meningkatkan kemampuan
atau bakat peserta didik. Dengan melakukan
kegiatan ekstrakurikuler tersebut peserta
didik bisa mengembangkan bakat-bakatnya.
Terkait dengan kegiatan ektra tersebut
selama praktik pengalaman lapangan
mahasiswa PPL tidak sepenuhnya terlibat
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Tetapi mahasiswa PPL sempat menyaksikan
kegiatan seni kaligrafi yang dilakukan oleh
peserta didik di SMP IT AL-YAUMI Mataram.
C. Masalah-Masalah dan Alternatif
Pemecahan Masalah
Seperti yang sudah dijelaskan pada poin
pelaksanaan di atas, bahwa mahasiswa PPL

76
tidak sepenuhnya terlibat dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dilakukan, sehingga
mahasiswa PPL tidak mengetahui masalah-
masalah yang dihadapi dalam kegiatan
ekstrakurikuler tersebut. Tetapi berdasarkan
observasi yang mahasiswa PPL lakukan pada
kegiatan ekstra Seni Kaligrafi, yakni terdapat
beberapa siswa yang memiliki kemampuan
seni kaligrafi yang mumpuni, namun ada juga
beberapa siswa yang masih kaku dalam
menulis seni kaligrafi. Hal ini disebabkan
karena kurang nya latihan dalam menulis
seni kaligrafi serta kemampuan atau bakat
dalam berkaligrafi masih sedikit. Hal tersebut
bisa diatasi dengan melakukan latihan secara
terus-menerus dan memberikan motivasi
kepada peserta didik tersebut.
D. Kesimpulan dan Saran
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran
ternyata tidak hanya dilakukan pada saat
proses belajar mengajar semata, akan tetapi

77
dapat dikombinasikan dengan kegiatan
ekstra lainnya. Sehingga dalam kegiatan
pendidikan dapat terlaksana beberapa
kegiatan yang dapat memberikan
pemahaman yang multi dimensi bagi para
siswa di kelas.
Adapun saran dalam kegiatan
ekstrakurikuler yakni untuk pihak
sekolahnya bisa mengembangkan berbagai
kegiatan ekstra lainnya guna meningkatkan
bakat peserta didiknya. Serta mahasiswa PPL
berharap kegiatan ekstra yang sudah
direncanakkan oleh pihak sekolah bisa
terealisasikan.
3. Alwan Pua
A. Perencanaan
Pada bagian ini mahasiswa PPL
melakukan beberapa langkah dalam
perencanaan untuk melakukan kegiatan
ekstrakurikuler. Melakukan persiapan atau
perencanaan yakni melakukan identifikasi

78
kegiatan ektrakurikuler yang dilakukan.
Adapun yang dilakukan oleh peserta PPL
guna mengetahui kegiatan ektrakurikuler
yang dilakukan ialah dengan melakukan
wawancara terhadap guru pamong.
Menurut ustadz Ridwan selaku guru
matapelajaran IPA,beliau mengatakan
bahwa kegiatan ektrakurikuler dilakukan
pada saat tidak ada jam kegiatan belajar
mengajar di kelas tersebut maka waktunya
digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler.
Adapun kegiatan ekstra yang dilakukan
meliputi kegiatan bermain bola kaki.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
dilakukan guna meningkatkan kemampuan
atau bakat peserta didik. Dengan
melakukan kegiatan ekstrakurikuler
tersebut peserta didik bisa
mengembangkan bakat-bakatnya. Terkait
dengan kegiatan ektra tersebut selama

79
praktik pengalaman lapangan mahasiswa
PPL tidak sepenuhnya terlibat dalam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Tetapi
mahasiswa PPL sempat menyaksikan
kegiatan bermain bola yang dilakukan
oleh peserta didik di SMP IT AL-YAUMI
Mataram.
C. Masalah-Masalah dan Alternatif
Seperti yang sudah dijelaskan pada
poin pelaksanaan di atas, bahwa
mahasiswa PPL tidak sepenuhnya
terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler
yang dilakukan, sehingga mahasiswa
PPL tidak mengetahui masalah-
masalah yang dihadapi dalam kegiatan
ekstrakurikuler tersebut. Tetapi
berdasarkan observasi yang
mahasiswa PPL lakukan pada kegiatan
ekstra bermain bola, yakni terdapat
beberapa siswa yang memiliki
kemampuan bermain bola yang

80
mumpuni, namun ada juga beberapa
siswa yang masih kaku dalam bermain
bola. Hal ini disebabkan karena kurang
nya latihan dalam bermain bola serta
kemampuan atau bakat dalam berkalig
D. Kesimpulan dan Saran
Dalam pelaksanaan proses
pembelajaran ternyata tidak hanya
dilakukan pada saat proses belajar
mengajar semata, akan tetapi dapat
dikombinasikan dengan kegiatan
ekstra lainnya. Sehingga dalam
kegiatan pendidikan dapat terlaksana
beberapa kegiatan yang dapat
memberikan pemahaman yang multi
dimensi bagi para siswa di kelas.
Adapun saran dalam kegiatan
ekstrakurikuler yakni untuk pihak
sekolahnya bisa mengembangkan
berbagai kegiatan ekstra lainnya guna
meningkatkan bakat peserta didiknya.

81
Serta mahasiswa PPL berharap
kegiatan ekstra yang sudah
direncanakkan oleh pihak sekolah bisa
terealisasikan.
4. Arliansyah Maulana
A. Perencanaan

Ekstrakurikuler adalah kegiatan non-pelajaran


formal yang dilakukan peserta didik sekolah atau
universitas, umumnya di luar jam belajar kurikulum
standar. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk
mengembangkan potensi siswa secara optimal dan
terpadu yang meliputi bakat dan minat.
Ekstrakurikuler di SMP IT Al-Yaumi seperti
olahraga dengan bermain bola atau futsal, Al-
Muhadhoroh yakni pengembangan kemampuan
siswa untuk berceramah didepan umum dan Tahfidz
Al-Qur’an yakni siswa diharuskan untuk menghafal
Al-Qur’an.
Guru di SMP IT Al-Yaumi sangat
memperkenankan mahasiswa PPL untuk terlibat
dalam ekstrakurikuler tersebut kecuali kegiatan

82
Tahfidz Al-Qur’an yang memang harus membutuhkan
orang yang pandai serta cakap dalam menghafal Al-
Qur’an, dan itu hanya untuk guru-guru khusus tahfidz
di sekolah.
B. Pelaksanaan

Ekstrakurikuler muhadhoroh merupakan


kegiatan non-formal dengan pengembangan
kemampuan untuk ceramah siswa yang selalu
diadakan setiap minggu yakni hari kamis atau malam
Jum’at. Kegiatan tersebut melibatkan semua
mahasiswa PPL di SMP IT Al-Yaumi Mataram 2020
untuk meberikan pembinaan secara teknik, baik dari
segi vokal, bahasa tubuh, mimik, mental dan lain
sebagainya. Untuk tema besar dari ceramah bebas
yang pentih ada nilai Islam didalamnya.
C. Masalah-Masalah Dan Alternative

Merencanakan kegiatan Al-Muhadhoroh tidak


memiliki kendala. Selain dari pada guru di SMP IT Al-
Yaumi sangat mengizinkan dan pelaksanaan
kegiatannyapun tetap konsisten dilaksanakan dihari

83
kamis malam jum’at. Dan setiap siswa memiliki
jadwal gilir untuk tampil menjadi penceramah diatas
panggung yang mereka desain. Akan tetapi yang
perlu dilakukan oleh mahasiswa PPL adalah
memotivasi siswa yang masih Nervous ketika berdiri
didepan temannya. Melatih mental siswa tersebut
dengan dorongan semangat.
D. Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan

Kegiatan ekstrakurikuler di SMP IT Al-Yaumi


mencakup kegiatan olahraga berupa main bola atau
futsal, Al-Muhadhoroh dan Tahfidz Al-Qur’an.
Kegiatan Al-Muhadhoroh merupakan kegiatan
melatih diri siswa untuk berceramah didepan guru
dan siswa-siswa lainnya. kegiatan tersebut rutin
dilakukan setiap hari kamis atau malam jum’at.
2. Saran

Kegiatan semacam Al-Muhadhoroh harus


tetap dilaksanakan berguna untuk mencetak para
pendakwah Agama. Dengan demikian memerlukan

84
guru khusus yang mampu member contoh serta
melatih tektik berceramah dan mampu member
motivasi untuk tidak nervous tika tampil didepan
umum.
5. Haeril
A. Perencanaan
Kegiatan ekstra kelas merupakan salah
satu kegiatan penting bagi perangkat sekolah
untuk menumbuh kembangkan kreatifitas
anatara guru dan siswa. Pada dasarnya kegiatan
ekstra kelas ini dilakukan pada saat diluar jam
pelajaran.
Kegiatan ekstra kelas yang biasa
dilakukan di SMP IT Al-Yaumi Mataram ialah
wajibnya Muhadharah setiap harinya di kamis
malam.Karena pandemi covid-19, jadi kegiatan-
kegiatan yang lain dibatasi.
B. Pelaksanaan
Sebagai wujud dalam merealisasikan
perencanaan diatas mahasiswa PPL
memperhatikan waktu dan tempat yang tepat

85
untuk melaksanakan apa yang direncanakan.
Kegiatan ekstra kelas yang memang sudah
diterapkan di sekolah, tetap dijalankan sesuai
waktunya.Kami sebagai mahasiswa PPL hanya
ikut berpartisipasi dalam menjalankannya.
Pada saat kegiatan ekstra kelas seluruh
siswa ikut terlibat, akan tetapi tidak semua harus
tampil sebagai aktor atau pemain ketika kegiatan
ekstra kelasnya berlangsung. Pelaksanaan
kegiatan ini mampu menarik minat para siswa
untuk mengembangkan kreativitas dan
keterampilan sekalipun bersifat sederhana.
C. Masalah-Masalah dan Alternatif Pemecahan
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kelas
ada beberapa masalah kegiatan menjadi kendala
untuk mewujudkan kegiatan tersebut. Masalah-
masalah tersebut diantaranya:
3. Kurangnya peralatan yang memadai sehingga
mahasiswa PPL menggunakan peralatan
sederhana

86
4. Kurangnya kemampuan mahasiswa PPL dalam
mengelola suasana kelas sehingga kurang
kondusif
Adapun ragam alternatif pemecahan dari
masalah-masalah diatas, antara lain:
4. Pemilihan jenis alat yang hampir mendekati
peralatan dapat disediakan disekolah, sehingga
kegiatan dapat terlaksana sesuai rencana
5. Guru Pamong memberikan penguatan dan
penekanan dalam mempersiapkan kondisi
mental dan pendirian yang kuat mengenai
kesiapan dalam menguasai kelas
6. Pengelolaan suasana kelas dapat kondusif
berkat adanya partisifasi dari guru pamong
yang telah memberikan pemahaman mengenai
keterampilan mengelola kelas
D. Kesimpulan
Pada pembahasan bab ini penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal, sekiranya dapat
menjadi wawasan baru sekaligus menjadi
pengalaman pertama bagi mahasiswa PPL. Dalam

87
melaksanakan proses pembelajaran ternyata
tidak hanya dilakukan pada saat proses belajar
mengajar semata, akan tetapi dapat
dikombinasikan dengan kegiatan ekstra lainnya.
Sehingga dalam satu event edukasi dapat
terlaksana beberapa kegiatan yang dapat
memberikan pemahaman yang multi dimensial
bagi para siswa di kelas.
Kemudian segala kompetensi yang
senantiasa diperkenalkan oleh para dosen di
kampus, seluruhnya ternyata akan teraplikasikan
secara nyata pada saat mahasiswa PPL
berhadapan dengan para siswa di sekolah. Jadi,
fungsi pendidikan memiliki hubungan regenerasi
yang sangat tinggi terealisasi dengan baik.
6. Hairul Anas
A. SATUAN PEMBELAJARAN
Dalam proses pembelajaran di SMPIT
Al-Yaumi Mataram saya diminta untuk
membuat RPP dan Silabus sebagai acuan
dalam proses pelaksanaan

88
pembelajaran.Dalam pembuatan dan
penyusunan RPP saya membuatnya
berdasarkan kesepakatan dengan Guru
Pamong.Pembuatan RPP tersebut disesuaikan
dengan indikator dan Kompetensi Dasar yang
ingin dicapai.Adapun RPP yang saya susun
terdiri dari 8 RPP yang mana 2 RPP nya
sebagai RPP pembukaan dan dan sebagai RPP
untuk ujian Praktek mengajar dan sisanya 6
RPP sebagai pedoman dan acuan selama
mengajar .
B. PENAMPILAN MENGAJAR
Dalam menjalankan tugas sebagai
pendidik yang menggantikan Guru Pamong,
saya diminta pada pertemuan pertama untuk
memperkenalkan diri kepada para siswa
sekaligus mengamati dan memperhatikan
keadaan kelas sebagai langkah awal untuk
menyesuaikan diri nanti ketika mengajar.
Ketika melaksanakan kegiatan praktek
mengajar secara mandiri khususnya di kelas

89
VIII antusiasme dari siswanya sangat bagus
sekali.Mereka sangat merespon materi yang
disampaikan oleh gurunya. Sebagai pengajar
tentunya materi yang disampaikan harus
disesuiakan dengan pemahaman para siswa
agar informasi yang disampaikan mudah
diserap dan dipahami oleh siswa nantinya.
Para peserta didik diberikan kesempatan
semaksimal mungkin mengeksplor dan
mencari informasi yang berkaitan dengan
topik pembelajaran yang sedang dipelajari
dengan cara bertanya atau saling diskusi satu
sama lain untuk mencari tahu tentang
informasi yang sedang dipelajari dalam kelas.
C. TUGAS MENGAJAR TANPA PERSIAPAN
SATUAN PELAJARAN
Sebelum melakukan kegiatan belajar dan
mengajar terlebih dahulu saya melakukan
survei sederhana terkait siswa yang akan saya
ajar dan bagaimana juga kondisi kelas yang
nantinya menjadi tempat berlangsugnya

90
kegiatan belajar dan mengajar. Langkah awal
yang saya lukan adalah wawancara dengan
guru pamong terkait bagaimana proses
pembelajaran selama ini sebelum saya masuk
untuk mengajar nantinya. Dan langkah
selanjutnya ialah saya masuk ke kelas untuk
memperkenalkan diri kepada siswa yang akan
saya ajar sekaligus didampingi oleh guru
pamong. Selain itu saya juga menjelaskan
kepada siswa kelas VIII bahwa selama 1 bulan
lebih saya akan mengajar dikelas tersebut
untuk menggantikan guru aslinya. Saya
menjelaskan kepada mereka apa mata
pelajaran yang akan saya ajarka nantinya,
metode apa yang akan digunakan dalam
pembelajaran, media dan sumber belajar yang
dijadikan bahan ajar itu apa saja. Pada
pertemuan pembelajarannya tidak
berdasarkan RPP, dalam artian tidak adanya
acaun khusus karena pada pertemuan
pertama isinya hanya perkenalan dan

91
gambaran umum tentang materi yang akan
diajarkan nantinya di kelas. Dalam proses ini
saya diberikan gambaran dan rancangan
umum terkait bagaimana nantinya kegiata
belajar mengajar serta instrumen pendukung
yang menunjang keberlangsungan proses
pembelajaran.
D. MASALAH-MASALAH DAN ALTERNATIF
Sebagaimana kita ketahui bahwasannya dalam
proses pembelajaran tentunya tidak berjalan
mulus sesuai keinginan guru atau pendidik,
semuanya pasti ada rintangan dan hambatan
yang bisa hadir dalam proses pembelajaran.
Hambatan- hambatan itu bisa berupa
instrumen dalam pembelajaran atau keadaan/
kondisi kelas dimana kegiatan belajar dan
mengajara itu berlangsung, misalnya media
dan metode pembelajaran. Berhubung kelas
yang saya ajar adalah kelas VIII SMP, maka
tentunya saya menjumpai permasalahan dan
kesulitan yang akan meperlambat terjadinya

92
prsoes transfer ilmu dan pengetahuan dalam
kelas. Adapun masalah-masalah yang saya
temukan dalam kelas ketika mengajar
diantaranya ; media pendukung yang
dijadikan sebagai penopang pembelajaran
selama ini minim dan jarang digunakan, dan
juga semangat atau minat untuk belajar dari
siswanya masih minim. Maksudnya ada salah
satu siwa yang memang kurang maksimal dan
efektif mendengarkan informasi yang
disampaikan dalam proses pembelajaran
sehingga materi yang disampaikan yang
seharusnya bisa diselesaikan pada saat satu
kali pertemuan ditambah menjadi dau kali
pertemuan. Adapun langkah awal dan solusi
yang saya berikan kepada siswa terutama
yang memiliki minat yang kurang dalam
mengikuti proses pembelajaran ialah
melakukan pendekatan secara personal
kepada siswa yang bersangkutan, memberikan
bimbingan dan arahan kepada siswa itu untuk

93
tetap semangat belajar. Selain itu, disamping
memberikan motivasi dan arahan saya juga
menyisipkan kembali penjelasan terkait
materi yang sedang dipelajari kepada siswa
yang bersangkutan agar ia bisa menyeleraskan
pemahamannya dengan teman- temannya
yang lain sehingga siswa yang bersangkutan
bisa maksimal dalam memahami pelajaran
yang sedang disampaikan walaupun
prosesnya berbeda dengan temannya yang
lain. Dan solusi untuk permasalahan yang
kedua yakni tentang minimnya penggunaan
media belajar sebagai sarana pembantu dalam
proses pembelajaran ialah sebagai pengajar
saya menyiapkan beberapa lembaran foto
copy bagi siswa sebelum pembelajaran
berlangsung. Penggunaan foto copy bertujuan
dikarenakan jumlah buku ajar yang digunakan
dalam kegiatan belajar dan mengajar sangat
terbatas sekali, maka sebagai langkah
alternantifnya saya memberikan foto copy

94
kepada siswa- siswa agar mempermudah
mereka dalam proses pembelajaran. Selain itu
juga untuk mengefisienkan tenaga mereka
supaya tidak terlalu banyak menulis atau
mencatat dipapan tulis. Sebab dengan
hadirnya media yang digunakan dalam proses
pembelajaran akan mempercepat proses dan
efisiensi waktunya, sebagaimana ungkapan
bijak mengatakan bahwa” media itu bisa
mewakili 1000 kata “ lebih khususnya dalam
proses pembelajaran. Sebagai pendidik saya
memberikan motivasi kepada mereka semua
agar tetap semangat dan sungguh- sungguh
dalam belajar karena dengan hadirnya
motivasi terutama disisipi dengan humor akan
menjadikan suasana kelas terasa hidup dan
mendorog siswa untuk bersungguh- sungguh
dalam mengikuti kegiatan belajar dan
mengajar. Saya juga memberikan pesan
kepada mereka agar terus mengulang kembali
pembelajaran yang sudah dipelajari di kelas

95
untuk diulang nantinya ketika pulang dari
sekolah. Hal ini saya rutinkan setiap kali
pertemuan agar mereka mau untuk belajar
setiap waktu.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam proses pembelajaran sebagai
seorang pendidik atau calon pendidik
tentunya membutuhkan persiapan-persiapan
untuk menopang dan mendukung
keberlangsungan dalam proses pembelajaran.
Persiapan ini membutuhkan perhatian yang
serius bagi calon guru ataupun guru dan itu
tidak boleh dianggap sepele karena hal ini
mempunyai tujuan dan fungsi yang
fundamental dalam proses pembelajaran.
Diantara persiapan yang harus disiapakan
oleh guru dan calon guru ialah pertama,
masalalah perencanaan proses pembelajaran (
RPP ) sebagai acauan dan patokan bagaimana
kegiatan belajar dan mengajar nantinya akan
berlangsung dalam kelas. Kedua, pengaturan

96
ruang kelas ketika proses pembelajaran agar
mempermudah mengkoordinir suasana kelas
yang tujuannya supaya siswa merasa nyaman
untuk mengikuti kegiatan belajar dan
mengajar yang disampaikan nantinya.
Selain hal yang sudah disebutkan
diatas, guru juga harus melakukan survei
sederhana untuk mengetahui bagaimana
pemahaman dan pengetahuan dasar siswa
yang ada dalam kelas yang akan diajar
nantinya. Sebab sebagaimana kita ketahui
tidak semua siswa itu mempunyai kecerdasan
dan daya tangkap yang sama dalam
memahami materi yang disampaikan oleh
guru. Hal yang demikian ini bisa saja didasari
oleh latar belakang siswa yang berbeda- beda
sehingga kesamaan dalam memahami
informasi pembelajaran tidaklah sama antar
satu siswa dengan siswa yang lainnya. Untuk
meminimalisir hal- hal diatas calon guru atau
guru ketika dalam proses pembelajaran harus

97
menyediakan sarana pendukung yang
berfungsi untuk menunjang dalam proses
pengajaran. Misalnya penggunaan media
ketika proses belajar dan mengajar,
menghadirkan metode dan strategi yang
inovasi agar siswa merasa asyik dan senang
untuk ikut dalam kegiatan belajar dan
mengajar. Hal lain juga yang bisa diterapkan
oleh guru dan calon guru adalah tetap
memberikan motivasi kepada siswa-siswanya
untuk tetap semangat dan bersungguh-
sungguh dalam belajar.
Sebagai guru dan calon guru kita harus
profesional dalam segala hal baik itu
menyediakan instrumen pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan siswa yang akan kita
ajar nantinya. Profesional ini berupa kem
antapan akhlak sebagai pengajar dan
calon pengajar, kemampuan menyusun dan
mengajar dalam kelas, kemampuan
menyelesaikan masalalah dan menghadirkan

98
alternatif yang sesuai dengan permasalahan
yang dijumpai dalam kegiatan bealajar.

99
BAB IV
PENYELESAIAN ADMINISTRASI SEKOLAH
1. Syahrul Ramadhan
A. Hasil Observasi
Kegiatan praktek pengalaman lapangan (PPL)
dilaksanakan sejak tanggal 11 September 2020
dan berakhir 30 Oktober 2020. Dalam melakukan
kegiatan PPL, saya harus mengenal lingkungan
madrasah tempat dilaksanakannya kegiatan
tersebut, baik secara fisik maupun non fisik. Upaya
dapat dilakukan dengan kegiatan yang
berorientasi pada pengenalan dan lingkungan
tersebut. Observasi merupakan upaya yang
digunakan dalam permasalahan ini.
Kegiatan observasi bertujuan untuk
mengumpulkan sejumlah data dengan cara
pengamatan terhadap berbagai situasi dan aspek
yang berkaitan dengan madrasah tempat
pelaksanaan PPL, agar mahasiswa memperoleh
gambaran yang lengkap tentang kondisi fisik

100
maupun nonfisik madrasah sehingga kegiatan PPL
dapat dilakukan secara optimal.
Sasaran pokok observasi adalah keadaan
sekolah atau kelas padaumumnya. Proses belajar
mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya
selainmengajar dikelas. Dalam melakukan
observasi mahasiswa dipandumenggunakan “buku
pedoman pelaksanaan praktik pengalaman
lapangan (PPL)”di samping bimbingandan arahan
dari guru pamong, dosen pembimbing dan kepala
sekolah.Dalam observasi ini metode pengumpulan
data yang di lakukan adalah :
a. Interview (wawancara)
Interview adalah suatu cara
pengumpulan data yang di gunakan untuk
memperoleh data atau informasi dari
responden secara langsung. Wawancara
dilakukan dengan kepala sekolah, guru
pamong masing- masing staf sekolah beserta
siswa-siswa yang ada di SMP IT Al-Yaumi
Mataram.

101
b. Observasi
Observasi adalah suatu metode
pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan terhadap keadaan atau situasi
sekolah atau kelas SMP IT Al-Yaumi Mataram.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu metode
pengumpulan data yang bersumber dari
benda-benda tertulis seperti buku-buku
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,
catatan harian dan lain sebagainya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan,
SMP IT Al-Yaumi Mataram jika diihat dari
kondisi fisiknya dapat dikatakan sebagai
sekolah yang memiliki kategori cukup baik,
karena struktur bangunan penyewaan yang
ada mampu menunjang kegiatan
pembelajaran. Lokasi pembangunan yang
cukup luas, memungkinkan dibangunnya
fasilitas belajar yang memadai.

102
Dari segi geografis, lokasi SMP IT Al-
Yaumi Mataram sangat mendukung
kelancaran aktifitas pembelajaran karena
posisinya cukup strategis. SMP IT Al-Yaumi
Mataram memiliki bangunan penyewaan. Di
SMP IT Al-Yaumi Mataram terdapat guru atau
pendidik dan tenaga non kependidikan yang
terdiri dari : Guru Tetap Yayasan dan Guru
Tidak Tetap Yayasan, dan Guru Honorer.
Semuanya bekerja dibawah pengarahan
Kepala Sekolah.
B. Pengalaman Latihan Administrasi Sekolah dan
Kelas
1. Latihan Administrasi Sekolah
Program PPL 2 adalah sebagai suatu
langkah awal latihan mengajar, tentunya
banyak hal yang harus dipelajari, terutama
mengenai administrasi sekolah. Guru pamong
adalah orang yang sangat kami harapkan untuk
memberikan bimbingan dan latihan bagaimana
administrasi sekolah yang baik sebagai bagian

103
dari tugas guru sebagai tenaga pengajar dan
pendidik. Tugas guru sehubungan dengan
administrasi yang dilakukan di sekolah antara
lain meliputi administrasi pengajaran,
kesiswaan, administrasi BOS, administrasi
perpustakaan, laporan bulanan sekolah,
administrasi wali kelas. Berdasarkan beberapa
pandangan diatas dapat disimpulkan bahwa
pengalaman kami dalam kegiatan administrasi
sekolah meliputi ruang lingkup yang diuraikan
di atas. Akan tetapi dalam kenyataan yang ada,
tidak semua kegiatan administrasi sekolah
dapat kami laksanakan, karena disebabkan oleh
hal lain.
Adapun kegiatan administrasi sekolah yang
dapat di lakukan adalah administrasi
pengajaran dan laporan bulanan sekolah. Pada
umumnya kegiatan administrasi pengajaran
meliputi :

104
1. Program Tahunan (Prota)
Program Tahunan (Prota) adalah
program pembelajaran yang dilaksanakan
dalam jangka waktu satu tahun dan
program ini disusun berdasarkan bidang
studi dengan berpedoman pada kalender
pendidikan yang telah ditetapkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional dan
Kementrian Agama RI.
2. Program Semester (Prosem)
Program Semester (Promes) adalah
penjabaran dari program tahunan yang
masing-masing semester memiliki alokasi
waktu selama enam bulan dan program ini
berisikan kegiatan yang akan akan
dilaksanakan dalam waktu enam bulan,
disusun berdasarkan kalender pendidikan.
3. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan
krangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian mata pelajaran yang dikembangkan

105
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
dan Standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran
tertentu yang memuat serangkaian
kompetensi.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) diartikan sebagai satuan program
pembelajaran yang dikemas untuk satu
atau beberapa kompotensi dasar untuk satu
kali atau beberapa kali pertemuan. RPP
berisi garis besar tentang hal-hal yang
harus dilakukan oleh guru dan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung,
baik untuk satu kali pertemuan atau
beberapa kali pertemuan.
5. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran merupakan
suatu proses berkelanjutan tentang
pengumpulan dan penafsiran informasi

106
untuk menilai keputusan-keputusan yang
dibuat dalam merancang suatu sistem
pembelajaran.
6. Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar merupakan upaya
untuk memperkirakan tindakan yang akan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran,
terutama berkaitan dengan pembentukan
kompetensi.
7. Alat Evaluasi Pembelajaran.
Alat Evaluasi Pembelajaran yaitu
keseluruhan alat yang dapat digunakan
untuk melakukan kegiatan evaluasi dan
dalam hal ini berkaitan dengan pendidikan
adalah tes dan non tes. Jadi pengembangan
alat evaluasi adalah bagaimana cara
mengembangkan alat-alat evaluasi untuk
tujuan memajukan serta meningkatkan
mutu pendidikan itu sendiri.

107
2. Latihan Administrasi Kelas
Dalam administrasi kelas ini, mahasiswa
PPL bisa mengetahui keadaan kelas setiap jam
pelajaran sesuai dengan bidang studi yang
diajarkan. Mahasiswa PPL akan mengetahui dan
menyimpulkan dalam setiap akhir bulan siapa
siswa yang paling rajin, malas, izin dan sakit.
Selain itu dengan adanya absensi, mahasiswa
PPL akan lebih tahu nama-nama siswa yang
diajarkan. Adapun rincian pengelolaan
administrasi kesiswaan ini meliputi:
pengelolaan data siswa, membuat soal tes
ulangan, tugas latihan, membuat daftar piket,
absen siswa, jurnal siswa dan lain sebagainya.
Dari keseluruhan kegiatan tersebut tidak
semua dapat dilakukan oleh mahasiswa PPL,
akan tetapi mengenai dan cara pembuatan
sudah di kuasai, sedangkan kegiatan yang dapat
diikuti oleh mahasiswa PPL adalah pengelolaan
data siswa dan membuat soal tes ulangan.
Pengalaman dalam melaksanakan kegiatan

108
tersebut dapat memberikan pengetahuan
lainnya tentang administrasi yang ada di
sekolah. Jadi ada beberapa kontribusi edukatif
yang sangat besar bagi mahasiswa PPL dari
pengalaman kegiatan administrasi kelas ini.
C. Kesimpulan
Pada pembahasan kesimpulan ini penulis
dapat menyimpulkan beberapa hal, sekiranya
dapat menjadi wawasan baru sekaligus menjadi
pengalaman pertama bagi mahasiswa PPL. Banyak
hal yang harus diperhatikan menjadi guru yang
professional, diperlukan keterampilan-
keterampilan mengajar. Pengetahuan mengenai
dasar-dasar mengajar adalah sebagai pedoman
agar dalam pelaksanaan tugas mengajar akan
berjalan dengan baik.
Sebagai guru yang profesional ada beberapa
hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan
keprofesionalannya, seperti: pembuatan Silabus,
RPP, tugas mengajar sesuai dengan kurikulum,
pengelolaan kelas, penerapan berbagai macam

109
metode mengajar, bagaimana penanganan kasus
dan perlu untuk diketahui administrasi sekolah.
Proses administrasi merupakan salah satu
faktor pendorong jalannya operasional kurrikulum
tingkat sekolah, yang diharapkan mendorong
tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien
serta dapat mengkader output yang berkualitas
dan bermutu.
Melalui proses pengadministrasian ini
Mahasiswa PPL dapat membandingkan,
menyesuaikan dan menerapkan yang didapatkan
pada masa perkuliahan dengan kenyataan yang
terjadi di lapangan. Pengetahuan baru ini
sekiranya dapat membuat Mahasiswa PPL
merasakan bagaimana mengelola segala aktivitas
di sekolah dan di kelas.

110
2. Rini Adriyani
A. Hasil Observasi
Program praktik pengalaman lapangan
(PPL-2) adalah suatu program praktik
pengalaman lapangan dengan menerapkan
ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kaidah
teoritis yang didapat dari bangku perkuliahan
pada kawasan sekolah dan dan juga
merupakan kegiatan perluasan wawasan
pengalaman persekolahan sehingga
memperoleh komprehensivitas integralitas
keilmuan sebagai calon guru. Dengan demikian,
PPL menyangkut praktik mengajar dan praktik
persekolahan.
Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan
(PPL-2) berlangsung selama kurang lebih 45
hari terhitung sejak pelepasan dari kampus
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram
pada tanggal 11 September 2020 sampai
dengan penarikan kembali oleh fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada

111
tanggal 31 September 2020 sesuai dengan yang
telah terjadwal. Kegiatan yang pertama kali
dilakukan adalah mengumpulkan data-data
yang diperlukan dan dilaksanakan dengan cara
pengamatan, pendekatan personal, penelitian
dan analisa terhadap barbagai situasi dan
kondisi serta pengamatan terhadap berbagai
aspek yang berkaitan dengan kegiatan praktik
pengalaman lapangan di SSMP IT AL-YAUMI
Mataram. Tujuan dilaksanakannya kegiatan
observasi ini adalah sebagai langkah awal untk
mengenal lingkungan tempat pelaksanaan
praktik pengalaman lapangan (PPL-2),
disamping itu juga memperoleh pengetahuan
mengenai keadaan sekolah, data-data
kependidikan yang sangat dibutuhkan oleh
mahasiswa sebagai bekal untuk terjun ke dunia
pendidikan dalam menjalankan tugas
profesionalnya sebagai calon guru.

112
B. Pengalaman Latihan Administrasi Sekolah
dan Kelas
1. Latihan Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah adalah suatu
proses keseluruhan kegiatan yang berupa
merencanakan, mengatur (mengurus),
melaksanakan dan mengendalikan semua
urusan sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Administrasi sekolah merupakan suatu
proses pemanfaatan segala sumber (potensi)
yang ada di sekolah baik personil (kepala
sekolah dan stafnya serta guru-guru dan
karyawan sekolah lainnya)maupun material
(kurikulum, alat/media), dan fasilitas (sarana
dan prasarana)serta dana yang ada di sekolah
secara efektif. Program PPL adalah salah satu
langkah latihan belajar menjadi guru, tentu
masih banyak hal yang harus dipelajari,
terutama mengenai administrasi sekolah.

113
Dalam kegiatan praktik lapangan (PPL)
mahasiswa PPL dilatih untuk membuat
administrasi sekolah yakni administrasi yang
berkaitan dengan perpustakaan. Pengetahuan
tentang administrasi ini tidak terlepas dari
bimbingan guru pamong , guru pamong
memberikan pengetahuan tentang
bagaimana membuat administrasi tersebut.
Apa saja yang dibutuhkan dan apa
pentingnya membuat administrasi sekolah.
Selain itu, dengan adanya administrasi
sekolah tersebut mahasiswa PPL nantinya
ketika menjadi guru tidak merasa canggung
dengan administrasi yang ada di sekolah
tempat mengajar. Terkait dengan
administrasi perpustakaan, untuk pengadaan
bukunya dilakukan berdasarkan kebutuhan
peserta didik. misalnnya di SMP IT AL-YAUMI
Mataram mengadakan suatu event terkait
dengan lomba pidato, atau lomba membaca
puisi, dengan diadakan event seperti itu,

114
sehingga perlu diadakan buku-buku yang
berkaitan dengan jenis perlombaan-
perlombaan tersebut.
Adapun minat membaca buku peserta
didik di perpustkaan sangat sedikit,
mengingat peserta didik di SMP IT AL-YAUMI
Mataram lebih focus terhadap hafalan Qur’an.
Sehingga buku-buku yang disediakan juga
terbatas. dan pengadaan bukunya dilakukan
berdasarkan kebutuhan peserta didik.
2. Latihan Administrasi Kelas
Adapun latihan administrasi kelas
khususnya yang berkaitan dengan observasi,
dengan membiasakkan diri berlatih
administrasi kelas, mahasiswa PPL bisa
mengetahui keadaan kelas setiap jam
pelajaran sesuai dengan bidang studi yang
diajarkan. Mahasiswa PPL akan mengetahui
dan menyimpulkan dalam setiap akhir bulan
siapa siswa yang paling rajin, malas, izin dan
sakit. Latihan administrasi kelas itu terkait

115
dengan absen siswa, absen guru, dan
sebagainya. Terkait dengan absen siswa
untuk semester ini, selama mahasiswa PPL
mengajar di kelas VII dan VIII pada
matapelajaran Tarikh Islam tidak
menemukana absen yang seharusnya ada di
kelas untuk semester ini. Sehingga
mahasiswa PPL berinisiatif sendiri untuk
membuat absen siswa dan format penilaian
selama kegiatan PPL, sehingga akan
memudahkan mahasiswa PPL dalam
mengawasi perkembangan masing-masing
siswa maupun dalam proses pemberian nilai.
Selain itu dengan adanya absensi, mahasiswa
PPL akan lebih mengatahui nama-nama siswa
yang diajarkan.
Terkait dengan nama-nama peserta
didik berdasarkan absensi kelas sebagai
berikut :

116
a. Nama-nama peserta didik kelas VII
No Nama Jenis Kelamin
1. Aulia Nafisha Perempuan
2. Baiq Izzatun Nida’ Perempuan
3. Fatimah Az-Zahra Perempuan
4. Husnul Hanifah Perempuan
5. Miftahul Jannah Perempuan
6. Nur Syakinah Perempuan
7. Tiara Nurnasyifa Perempuan
Zain
8. Zalfa Rihadatul Perempuan
Aisyah

b. Nama-nama peserta didik kelas VIII


No. Nama Jenis Kelamin
1. Aghniyah Kamila Perempuan
Sholihah
2 Aisyah Perempuan
3. Azri Davini Kemal Perempuan
4. Irma Perempuan
5. Keysa Santrina Perempuan

117
Milawanti
6. Malika Mahdiya Perempuan
Afarin
7. Nindy Julia Perempuan
Azizyfah
8. Nisya Amalia Putri Perempuan
9. Nur Aulia Perempuan
10. Rahmah Aulia Perempuan
Yasmien
11. Raodatul Fadhilah Perempuan

C. Simpulan
Administrasi sekolah adalah segala
upaya bersama untuk memanfaatkan sumber-
sumber personal ataupun material yang
efektif dan juga efesien supaya menunjaang
tercapainya tujuan pendidikan sekolah dengan
optimal. Adapun prinsip umum dari
administrasi sekolah yaitu administarsi
sekolah sifatnya lebih praktis dan fleksibel,
sehingga bisa dilakukan sesuai berdasarkan

118
kondisi maupun situasi yang nyata di sekolah.
Sementara fungsinya untuk sumber informasi
dalam meningkatkan pengelolaan pendidikan
dan juga dalam kegiatan belajar mengajar.
Masalah administrasi sekolah baik
administrasi kelas atau yang lainnya di SMP IT
AL-YAUMI Mataram berjalan dengan baik,
akan tetapi terdapat sedikit masalah teknis
seperti disebutkan di atas yang masih perlu
untuk dikelola lebih baik lagi. Pada umumnya
latihan administrasi memberikan tambahan
ilmu dan pengetahuan bagi peserta PPL serta
pengalaman dalam pengelolaan administrasi
sekolah maupun administrasi kelas.
3. Alwan Pua
A. Hasil Observasi
Program praktik pengalaman lapangan
(PPL-2) adalah suatu program praktik
pengalaman lapangan dengan menerapkan
ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kaidah
teoritis yang didapat dari bangku perkuliahan

119
pada kawasan sekolah dan dan juga
merupakan kegiatan perluasan wawasan
pengalaman persekolahan sehingga
memperoleh komprehensivitas integralitas
keilmuan sebagai calon guru. Dengan
demikian, PPL menyangkut praktik mengajar
dan praktik persekolahan.
Pelaksanaan praktik pengalaman
lapangan (PPL-2) berlangsung selama kurang
lebih 45 hari terhitung sejak pelepasan dari
kampus Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Mataram pada tanggal 11 September 2020
sampai dengan penarikan kembali oleh
fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram
pada tanggal 31 September 2020 sesuai
dengan yang telah terjadwal. Kegiatan yang
pertama kali dilakukan adalah mengumpulkan
data-data yang diperlukan dan dilaksanakan
dengan cara pengamatan, pendekatan
personal, penelitian dan analisa terhadap
barbagai situasi dan kondisi serta pengamatan

120
terhadap berbagai aspek yang berkaitan
dengan kegiatan praktik pengalaman lapangan
di SSMP IT AL-YAUMI Mataram. Tujuan
dilaksanakannya kegiatan observasi ini adalah
sebagai langkah awal untk mengenal
lingkungan tempat pelaksanaan praktik
pengalaman lapangan (PPL-2), disamping itu
juga memperoleh pengetahuan mengenai
keadaan sekolah, data-data kependidikan yang
sangat dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai
bekal untuk terjun ke dunia pendidikan dalam
menjalankan tugas profesionalnya sebagai
calon guru.
B. Pengalaman Latihan Administrasi
Sekolah dan Kelas
1. Latihan Administrasi Sekolah
selama mahasiswa PPL melaksanakan
kegiatan PPL, mahasiswa tidak pernah
mendapatkan pelatihan tentang
administrasi sekolah. karena dengan
kondisi pandemiini jadi kegiatan yang

121
dilakukan disekolah kurang efektif dan
banyak keterbatasan sehingga tidak ada
latihan administrasi sekolah.
2. Latihan Administrasi Kelas
latihan administrasi kelas itu terkait
dengan absen siswa. selama kami
melaksanakan PPL, kami juga tidak pernah
mendapatkan pelatihan terkait dengan
administrasi kelas. namun kami berinisiatif
sendiri mebuat absen siswa dan format
penilaian selama kami praktek mengajar di
lokasi PPL, sehingga akan memudahkan
kami juga baik dalam mengawasi
perkembangan masing-masing siswa
maupun dalam proses pemberian nilai.
Adapun nama-nama peserta didik
berdasarkan absensi kelas sebagai berikut
:
NO NAMA JENIS
PESERTA DIDIK KELAMIN
1 M. SATRIA LAKI-LAKI

122
SYA’BAN
2 SALMAN AL- LAKI-LAKI
FARIZI
3 AGUS RIZALDI LAKI-LAKI
4 M. FAUZAN LAKI-LAKI
PRATAMA

C. Simpulan
Administrasi sekolah adalah segala
upaya bersama untuk memanfaatkan sumber-
sumber personal ataupun material yang
efektif dan juga efesien supaya menunjaang
tercapainya tujuan pendidikan sekolah dengan
optimal. Adapun prinsip umum dari
administrasi sekolah yaitu administarsi
sekolah sifatnya lebih praktis dan fleksibel,
sehingga bisa dilakukan sesuai berdasarkan
kondisi maupun situasi yang nyata di sekolah.
Sementara ffungsinya untuk sumber informasi
dalam meningkatkan pengelolaan pendidikan
dan juga dalam kegiatan belajar mengajar.

123
Masalah administrasi sekolah baik
administrasi kelas atau yang lainnya di SMP IT
AL-YAUMI Mataram berjalan dengan baik,
akan tetapi terdapat sedikit masalah teknis
seperti disebutkan di atas yang masih perlu
untuk dikelola lebih baik lagi. Pada umumnya
latihan administrasi memberikan tambahan
ilmu dan pengetahuan bagi peserta PPL serta
pengalaman dalam pengelolaan administrasi
sekolah maupun administrasi kelas.
4. Arliansyah Maulana
A. Hasil Observasi

Dari hasil observasi, administrasi perlu


diselesaikan berupa Keperpustakaan. Karena
keperpustakaan mencakup bahan ajar yang akan
pakai untuk mengajar. Bagian keperpustakaan ini
juga yang perlu diselesaikan itu adalah pentaan dan
pendataan buku-buku diperpustakaan.

124
B. Pengalaman Latihan Administrasi
Sekolah Dan Kelas
1. Latihan administrasi sekolah

Administrasi sekolah yaitu segala usaha


bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber,
baik personal maupun material, secara efektif san
efisien guna menunjang tercapainya tujuan
pendidikan seacara optimal. Sedangkan
perpustakaan diartiakan sebuah ruangan atau atau
gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan
terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut
tata susunan tertentu yang digunakan pembaca.
Perpustakaan masuk pada sumber material yang
didalamnya terdapat bahan-bahan ajar untuk
penunjang pembelajaran. Administrasi perpustakaan
Administrasi perpustakaan di SMP IT Al-
Yaumi masih belum memadai karena memang secara
kuantitas guru dan siswa yang kurang sewalaupun
struktur organisasi sudah ada. Karena perpustakaan
harus memiliki daftar buku, buku kartu buku, buku
kunjungan dan lain sebagainya. Yang dilakukan oleh

125
mahasiswa PPL dalam menangani administrasi
sekolah adalah dengan melakukan pembersihan dan
penataan buku-buku bahan ajar.
2. Latihan Administrasi Kelas

Secara garis besar, pengelolaan administrasi


kelas merupakan realisasi dari perencanaan pada
administrasi pengajaraan sesuai dengan yang telah
dijelaskan sebelumnya. Dalam pelaksanaan kegiatan
administrasi kelas sama dengan pengelolaan
administrasi kesiswaan. Dalam hal ini, mahasiswa
PPL selalu mengecek daftar kehadiran siswa dan
daftar masuk guru yang mengajar.
C. Simpulan

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL


dalam menangani administrasi sekolah adalah
dengan melakukan pembersihan dan penataan buku-
buku bahan ajar. Kemudian administrasi kelas
berupa pengecekan daftar hadir guru dan siswa.

126
5. Haeril
A. Hasil Observasi
Kegiatan praktek pengalaman lapangan
(PPL) dilaksanakan sejak tanggal 11
September 2020 dan berakhir 30 Oktober
2020.Dalam melakukan kegiatan PPL,
mahasiswa harus mengenal lingkungan
madrasah tempat dilaksanakannya kegiatan
tersebut, baik secara fisik maupun non
fisik.Upaya dapat dilakukan dengan kegiatan
yang berorientasi pada pengenalan dan
lingkungan tersebut.Observasi merupakan
upaya yang digunakan dalam permasalahan
ini.

Kegiatan observasi bertujuan untuk


mengumpulkan sejumlah data dengan cara
pengamatan terhadap berbagai situasi dan aspek
yang berkaitan dengan madrasah tempat
pelaksanaan PPL, agar mahasiswa memperoleh
gambaran yang lengkap tentang kondisi fisik

127
maupun nonfisik madrasah sehingga kegiatan PPL
dapat dilakukan secara optimal.
Sasaran pokok observasi adalah keadaan
sekolah atau kelas padaumumnya. Proses belajar
mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya
selainmengajar dikelas. Dalam melakukan
observasi mahasiswa dipandumenggunakan
“buku pedoman pelaksanaan praktik pengalaman
lapangan (PPL)”di samping bimbingandan arahan
dari guru pamong, dosen pembimbing dan kepala
sekolah.Dalam observasi ini metode
pengumpulan data yang di lakukan adalah :
d. Interview (wawancara)
Interview adalah suatu cara
pengumpulan data yang di gunakan untuk
memperoleh data atau informasi dari
responden secara langsung. Wawancara
dilakukan dengan kepala sekolah, guru
pamong masing- masing staf sekolah beserta
siswa-siswa yang ada di SMP IT Al-Yaumi
Mataram.

128
e. Observasi
Observasi adalah suatu metode
pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan terhadap keadaan atau situasi
sekolah atau kelas SMP IT Al-Yaumi Mataram.
f. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu metode
pengumpulan data yang bersumber dari
benda-benda tertulis seperti buku-buku
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,
catatan harian dan lain sebagainya.
Adapun hasil observasi yang
didapatkan dari SMP IT Al-Yaumi Mataram
tahun pelajaran 2020/2021 adalah sebagai
berikut:
Jumlah siswa dari SMP IT Al-Yaumi
Mataram tahun pelajaran 2020/2021 adalah
sebagai berikut:
Jumlah
No Kelas peserta Jumlah Wali kelas
didik

129
P
1. IX 6
2. VIII 4
3. VII 4
Jumlah
14
Jumlah Keseluruhan
Berdasarkan observasi yang dilakukan,
SMP IT Al-Yaumi Mataram jika diihat dari
kondisi fisiknya dapat dikatakan sebagai
sekolah yang memiliki kategori cukup baik,
karena struktur bangunan penyewaan yang
ada mampu menunjang kegiatan
pembelajaran.Lokasi pembangunan yang
cukup luas, memungkinkan dibangunnya
fasilitas belajar yang memadai.
Dari segi geografis, lokasi SMP IT Al-
Yaumi Mataram sangat mendukung
kelancaran aktifitas pembelajaran karena
posisinya cukup strategis.SMP IT Al-Yaumi
Mataram memiliki bangunan penyewaan. Di
SMP IT Al-Yaumi Mataram terdapat guru atau

130
pendidik dan tenaga non kependidikan yang
terdiri dari : Guru Tetap Yayasan dan Guru
Tidak Tetap Yayasan, dan Guru Honorer.
Semuanya bekerja dibawah pengarahan
Kepala Sekolah.
B. Pengalaman Latihan Administrasi Sekolah
dan Kelas
1. Latihan Administrasi Sekolah
Program PPL 2 adalah sebagai suatu
langkah awal latihan mengajar, tentunya
banyak hal yang harus dipelajari, terutama
mengenai administrasi sekolah. Guru pamong
adalah orang yang sangat kami harapkan
untuk memberikan bimbingan dan latihan
bagaimana administrasi sekolah yang baik
sebagai bagian dari tugas guru sebagai tenaga
pengajar dan pendidik. Tugas guru
sehubungan dengan administrasi yang
dilakukan di sekolah antara lain meliputi
administrasi pengajaran, kesiswaan,
administrasi BOS, administrasi perpustakaan,

131
laporan bulanan sekolah, administrasi wali
kelas. Berdasarkan beberapa pandangan
diatas dapat disimpulkan bahwa pengalaman
kami dalam kegiatan administrasi sekolah
meliputi ruang lingkup yang diuraikan di atas.
Akan tetapi dalam kenyataan yang ada, tidak
semua kegiatan administrasi sekolah dapat
kami laksanakan, karena disebabkan oleh hal
lain.
Adapun kegiatan administrasi sekolah
yang dapat di lakukan adalah administrasi
pengajaran dan laporan bulanan sekolah. Pada
umumnya kegiatan administrasi pengajaran
meliputi :
2. Program Tahunan (Prota)
Program Tahunan (Prota) adalah
program pembelajaran yang dilaksanakan
dalam jangka waktu satu tahun dan
program ini disusun berdasarkan bidang
studi dengan berpedoman pada kalender
pendidikan yang telah ditetapkan oleh

132
Departemen Pendidikan Nasional dan
Kementrian Agama RI.
3. Program Semester (Prosem)
Program Semester (Promes) adalah
penjabaran dari program tahunan yang
masing-masing semester memiliki alokasi
waktu selama enam bulan dan program ini
berisikan kegiatan yang akan akan
dilaksanakan dalam waktu enam bulan,
disusun berdasarkan kalender pendidikan.
4. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan
krangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian mata pelajaran yang dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
dan Standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran
tertentu yang memuat serangkaian
kompetensi.

133
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) diartikan sebagai satuan program
pembelajaran yang dikemas untuk satu
atau beberapa kompotensi dasar untuk
satu kali atau beberapa kali pertemuan.
RPP berisi garis besar tentang hal-hal yang
harus dilakukan oleh guru dan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung,
baik untuk satu kali pertemuan atau
beberapa kali pertemuan.
6. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran merupakan
suatu proses berkelanjutan tentang
pengumpulan dan penafsiran informasi
untuk menilai keputusan-keputusan yang
dibuat dalam merancang suatu sistem
pembelajaran.

134
7. Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar merupakan upaya
untuk memperkirakan tindakan yang akan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran,
terutama berkaitan dengan pembentukan
kompetensi.
8. Alat Evaluasi Pembelajaran.
Alat Evaluasi Pembelajaran yaitu
keseluruhan alat yang dapat digunakan
untuk melakukan kegiatan evaluasi dan
dalam hal ini berkaitan dengan pendidikan
adalah tes dan non tes. Jadi pengembangan
alat evaluasi adalah bagaimana cara
mengembangkan alat-alat evaluasi untuk
tujuan memajukan serta meningkatkan
mutu pendidikan itu sendiri.
3. Latihan Administrasi Kelas
Dalam administrasi kelas ini,
mahasiswa PPL bisa mengetahui keadaan
kelas setiap jam pelajaran sesuai dengan
bidang studi yang diajarkan. Mahasiswa

135
PPL akan mengetahui dan menyimpulkan
dalam setiap akhir bulan siapa siswa yang
paling rajin, malas, izin dan sakit. Selain itu
dengan adanya absensi, mahasiswa PPL
akan lebih tahu nama-nama siswa yang
diajarkan. Adapun rincian pengelolaan
administrasi kesiswaan ini meliputi:
pengelolaan data siswa, membuat soal tes
ulangan, tugas latihan, membuat daftar
piket, absen siswa, jurnal siswa dan lain
sebagainya.
Dari keseluruhan kegiatan tersebut
tidak semua dapat dilakukan oleh
mahasiswa PPL, akan tetapi mengenai dan
cara pembuatan sudah di kuasai,
sedangkan kegiatan yang dapat diikuti oleh
mahasiswa PPL adalah pengelolaan data
siswa dan membuat soal tes ulangan.
Pengalaman dalam melaksanakan kegiatan
tersebut dapat memberikan pengetahuan
lainnya tentang administrasi yang ada di

136
sekolah.Jadi ada beberapa kontribusi
edukatif yang sangat besar bagi mahasiswa
PPL dari pengalaman kegiatan
administrasi kelas ini.
C. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Pada pembahasan kesimpulan ini
penulis dapat menyimpulkan beberapa hal,
sekiranya dapat menjadi wawasan baru
sekaligus menjadi pengalaman pertama bagi
mahasiswa PPL.Banyak hal yang harus
diperhatikan menjadi guru yang professional,
diperlukan keterampilan-keterampilan
mengajar. Pengetahuan mengenai dasar-dasar
mengajar adalah sebagai pedoman agar dalam
pelaksanaan tugas mengajar akan berjalan
dengan baik.
Sebagai guru yang profesional ada
beberapa hal yang harus diperhatikan
berkaitan dengan keprofesionalannya, seperti:
pembuatan Silabus, RPP, tugas mengajar

137
sesuai dengan kurikulum, pengelolaan kelas,
penerapan berbagai macam metode mengajar,
bagaimana penanganan kasus dan perlu untuk
diketahui administrasi sekolah.
Proses administrasi merupakan salah
satu faktor pendorong jalannya operasional
kurrikulum tingkat sekolah, yang
diharapkan mendorong tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien serta dapat
mengkader output yang berkualitas dan
bermutu.
Melalui proses pengadministrasian ini
Mahasiswa PPL dapat membandingkan,
menyesuaikan dan menerapkan yang
didapatkan pada masa perkuliahan dengan
kenyataan yang terjadi di lapangan.
Pengetahuan baru ini sekiranya dapat
membuat Mahasiswa PPL merasakan
bagaimana mengelola segala aktivitas di
sekolah dan di kelas.

138
b. Saran
Guru pamong sudah sangat membantu
dalam membimbing dalam hal mengajar
dengan baik, dan mengarahkan bagaimana
menjadi guru yang profesional. Memberikan
masukan bila ada kekurangan dalam
pembuatan RPP, dan mengarahkan suatu
proses pembelajaran dan mengenai
administrasi kelas.
6. Hairul Anas
A. HASIL OBSERVASI
Untuk kegiatan administrasi sekolah
terutama di SMP IT Al Yaumi Mataram terdiri
dari beberapa bagian, diantaranya ; laporan
bulanan sekolah/ madarsah, administrasi
perpustakaan, administrasi dana BOS,
administrasi wali kelas, dan kelengkapan
administrasi kelas. Dari jenis kegiatan
administrasi sekolah yang disebutkan diatas
hanya beberapa saja yang sudah saya
kerjakan.

139
B. PENGALAMAN LATIHAN ADMINISTRASI
SEKOLAH DAN KELAS
Dari dua bentuk kegiatan administrasi
yang disebutkan diatas bahwa saya hanya
menjalankan dan mengambil bagian
dikegiatan administrasi sekolah saja.
Sedangkan untuk kegiatan administrasi
kelasnya tidak ada. Adapun kegiatan
administrasi sekolah yang sudah saya
kerjakan selama PPL 2 ialah sebagai berikut:
1. Administrasi perpustakaan.
Untuk kegiatan administrasi
perpustkaan saya menyelesaikan
beberapa tugas bersama TU untuk
membuatkan stempel pada buku-buku
yang ada di perpustakaan SMP IT Al
Yaumi Mataram. Pembuatan stempel
tersebut yaitu berupa pemberian
nomor dan kode untuk tiap buku yang
ada disana agar memudahkan siswa
dan guru nanti ketika mengambil dan

140
menggunakan buku-buku yang ada di
perpustkaan tersebut. Perlu diketahui
juga bahwa jumlah bukua yang disana
tidaklah begitu banyak dan lebih
kurang tidak mencapai 1000 judul
buku. Hal inilah yang menjadi faktor
bahwa buku-buku yang ada dalam
perpustakaan tersebut tidak dibuatkan
semacam administrasi khusus karena
memang dapodik sudah memberikan
batas maksimal sekaligus syarat seperti
yang dijelaskan sebelumnya.
2. Pengarsipan berkas-berkas siswa yang
telah Lulus
Untuk kegiatan yang satu ini,
saya mencoba membantu guru TU
disana untuk merapikan kembali
berkas-berkas berupa ijazah santri atau
santriwati yang sudah lulus dari
sekolah tersebut untuk dimasukan
dalam map. Tujuannya untuk

141
mempermudah mendata lulusan yang
ada di sekolah tersebut. Dalam kegiatan
guru TU nya melibatkan para santri
untuk membantu menyusun berkas-
berkas tersebut supaya lebih cepat
selesai. Kegiatan ini dilaksanakan
sekali selama kegiatan PPL 2.
Dalam administrasi kelas ini,
mahasiswa PPL bisa mengetahui
keadaan kelas setiap jam pelajaran
sesuai dengan bidang studi yang
diajarkan. Mahasiswa PPL akan
mengetahui dan menyimpulkan dalam
setiap akhir bulan siapa siswa yang
paling rajin, malas, izin dan sakit. Selain
itu dengan adanya absensi, mahasiswa
PPL akan lebih tahu nama-nama siswa
yang diajarkan.
Dari kegiatan tersebut tidak
semua dapat dilakukan oleh mahasiswa
PPL, akan tetapi mengenai dan cara

142
pembuatan sudah di kuasai, sedangkan
kegiatan yang dapat diikuti oleh
mahasiswa PPL adalah pengelolaan
data siswa berupa absensi kelas.
Pengalaman dalam melaksanakan
kegiatan tersebut dapat memberikan
pengetahuan lainnya tentang
administrasi yang ada di sekolah. Jadi
ada beberapa kontribusi edukatif yang
sangat besar bagi mahasiswa PPL dari
pengalaman kegiatan administrasi
kelas ini.
C. SIMPULAN
Dari kegiatan administrasi sekolah
tersebut yang hanya saya kerjakan adalah
administrasi perpustakaan dan pengarsipan
berkas-berkas ijazah lulusan SMP IT Al Yaumi
Mataram. Sedangkan yang lainnya belum
pernah dikerjakan dalam kegiatan PPL 2. Jadi
point-ponit yang disebutkan dalam juknis
tersebut tidak bisa dijalankan semuanya

143
karena ada hambatan dan kendala yang
menjadi faktor tidak efektifnya dalam proses
administrasi ini.
7. Lalu Khairul Hadi Masruri
A. Latihan Administrasi Sekolah
Program PPL 2 adalah sebagai suatu
langkah awal latihan mengajar, tentunya
banyak hal yang harus dipelajari, terutama
mengenai administrasi sekolah. Guru pamong
adalah orang yang sangat kami harapkan
untuk memberikan bimbingan dan latihan
bagaimana administrasi sekolah yang baik
sebagai bagian dari tugas guru sebagai tenaga
pengajar dan pendidik. Tugas guru
sehubungan dengan administrasi yang
dilakukan di sekolah antara lain meliputi
administrasi pengajaran, kesiswaan,
keuangan, BOS, perpustakaan, laporan
bulanan sekolah. Berdasarkan beberapa
pandangan diatas dapat disimpulkan bahwa
pengalaman kami dalam kegiatan administrasi

144
sekolah meliputi ruang lingkup yang diuraikan
di atas. Akan tetapi dalam kenyataan yang ada,
tidak semua kegiatan administrasi sekolah
dapat kami laksanakan, karena disebabkan
oleh hal lain. Adapun kegiatan administrasi
sekolah yang dapat di lakukan adalah
administrasi pengajaran. Pada umumnya
kegiatan administrasi pengajaran meliputi :
1. Program Tahunan (Prota)
Program Tahunan (Prota) adalah
program pembelajaran yang dilaksanakan
dalam jangka waktu satu tahun dan
program ini disusun berdasarkan bidang
studi dengan berpedoman pada kalender
pendidikan yang telah ditetapkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional dan
Kementrian Agama RI.
2. Program Semester (Prosem)
Program Semester (Promes) adalah
penjabaran dari program tahunan yang
masing-masing semester memiliki alokasi

145
waktu selama enam bulan dan program ini
berisikan kegiatan yang akan akan
dilaksanakan dalam waktu enam bulan,
disusun berdasarkan kalender pendidikan.
3. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan
krangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian mata pelajaran yang dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
dan Standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran
tertentu yang memuat serangkaian
kompetensi.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) diartikan sebagai satuan program
pembelajaran yang dikemas untuk satu
atau beberapa kompotensi dasar untuk
satu kali atau beberapa kali pertemuan.

146
RPP berisi garis besar tentang hal-hal yang
harus dilakukan oleh guru dan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung,
baik untuk satu kali pertemuan atau
beberapa kali pertemuan.
5. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran merupakan
suatu proses berkelanjutan tentang
pengumpulan dan penafsiran informasi
untuk menilai keputusan-keputusan yang
dibuat dalam merancang suatu sistem
pembelajaran.
6. Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar merupakan upaya
untuk memperkirakan tindakan yang akan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran,
terutama berkaitan dengan pembentukan
kompetensi.
7. Alat Evaluasi Pembelajaran.
Alat Evaluasi Pembelajaran yaitu
keseluruhan alat yang dapat digunakan

147
untuk melakukan kegiatan evaluasi dan
dalam hal ini berkaitan dengan pendidikan
adalah tes dan non tes. Jadi pengembangan
alat evaluasi adalah bagaimana cara
mengembangkan alat-alat evaluasi untuk
tujuan memajukan serta meningkatkan
mutu pendidikan itu sendiri.
B. Latihan Administrasi Kelas

Dalam administrasi kelas ini,


mahasiswa PPL bisa mengetahui keadaan
kelas setiap jam pelajaran sesuai dengan
bidang studi yang diajarkan. Mahasiswa PPL
akan mengetahui dan menyimpulkan dalam
setiap akhir bulan siapa siswa yang paling
rajin, malas, izin dan sakit. Selain itu dengan
adanya absensi, mahasiswa PPL akan lebih
tahu nama-nama siswa yang diajarkan.
Adapun rincian pengelolaan administrasi
kesiswaan ini meliputi: pengelolaan data
siswa, membuat soal tes ulangan, membuat
daftar piket dan lain sebagainya.

148
Dari keseluruhan kegiatan tersebut
tidak semua dapat dilakukan oleh mahasiswa
PPL, akan tetapi mengenai dan cara
pembuatan sudah di kuasai, sedangkan
kegiatan yang dapat diikuti oleh mahasiswa
PPL adalah pengelolaan data siswa dan
membuat soal tes ulangan. Pengalaman dalam
melaksanakan kegiatan tersebut dapat
memberikan pengetahuan lainnya tentang
administrasi yang ada di sekolah. Jadi ada
beberapa kontribusi edukatif yang sangat
besar bagi mahasiswa PPL dari pengalaman
kegiatan administrasi kelas ini.
7.Lalu Khairul Hadi Masruri
A. Latihan Administrasi Sekolah
Program PPL 2 adalah sebagai suatu
langkah awal latihan mengajar, tentunya banyak
hal yang harus dipelajari, terutama mengenai
administrasi sekolah. Guru pamong adalah orang
yang sangat kami harapkan untuk memberikan
bimbingan dan latihan bagaimana administrasi

149
sekolah yang baik sebagai bagian dari tugas guru
sebagai tenaga pengajar dan pendidik. Tugas
guru sehubungan dengan administrasi yang
dilakukan di sekolah antara lain meliputi
administrasi pengajaran, kesiswaan, keuangan,
BOS, perpustakaan, laporan bulanan sekolah.
Berdasarkan beberapa pandangan diatas dapat
disimpulkan bahwa pengalaman kami dalam
kegiatan administrasi sekolah meliputi ruang
lingkup yang diuraikan di atas. Akan tetapi dalam
kenyataan yang ada, tidak semua kegiatan
administrasi sekolah dapat kami laksanakan,
karena disebabkan oleh hal lain. Adapun kegiatan
administrasi sekolah yang dapat di lakukan
adalah administrasi pengajaran. Pada umumnya
kegiatan administrasi pengajaran meliputi :
8. Program Tahunan (Prota)
Program Tahunan (Prota) adalah program
pembelajaran yang dilaksanakan dalam
jangka waktu satu tahun dan program ini
disusun berdasarkan bidang studi dengan
berpedoman pada kalender pendidikan yang

150
telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional dan Kementrian Agama RI.
9. Program Semester (Prosem)
Program Semester (Promes) adalah
penjabaran dari program tahunan yang
masing-masing semester memiliki alokasi
waktu selama enam bulan dan program ini
berisikan kegiatan yang akan akan
dilaksanakan dalam waktu enam bulan,
disusun berdasarkan kalender pendidikan.
10. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan
krangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian mata pelajaran yang dikembangkan
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah sesuai dengan pola pembelajaran
pada setiap tahun ajaran tertentu yang
memuat serangkaian kompetensi.
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) diartikan sebagai satuan program

151
pembelajaran yang dikemas untuk satu atau
beberapa kompotensi dasar untuk satu kali
atau beberapa kali pertemuan. RPP berisi
garis besar tentang hal-hal yang harus
dilakukan oleh guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung, baik untuk satu
kali pertemuan atau beberapa kali pertemuan.
12. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran merupakan suatu
proses berkelanjutan tentang pengumpulan
dan penafsiran informasi untuk menilai
keputusan-keputusan yang dibuat dalam
merancang suatu sistem pembelajaran.
13. Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar merupakan upaya
untuk memperkirakan tindakan yang akan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran,
terutama berkaitan dengan pembentukan
kompetensi.
14. Alat Evaluasi Pembelajaran.
Alat Evaluasi Pembelajaran yaitu
keseluruhan alat yang dapat digunakan untuk

152
melakukan kegiatan evaluasi dan dalam hal
ini berkaitan dengan pendidikan adalah tes
dan non tes. Jadi pengembangan alat evaluasi
adalah bagaimana cara mengembangkan alat-
alat evaluasi untuk tujuan memajukan serta
meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri.
B. Latihan Administrasi Kelas

Dalam administrasi kelas ini, mahasiswa


PPL bisa mengetahui keadaan kelas setiap jam
pelajaran sesuai dengan bidang studi yang
diajarkan. Mahasiswa PPL akan mengetahui dan
menyimpulkan dalam setiap akhir bulan siapa
siswa yang paling rajin, malas, izin dan sakit.
Selain itu dengan adanya absensi, mahasiswa
PPL akan lebih tahu nama-nama siswa yang
diajarkan. Adapun rincian pengelolaan
administrasi kesiswaan ini meliputi: pengelolaan
data siswa, membuat soal tes ulangan, membuat
daftar piket dan lain sebagainya.
Dari keseluruhan kegiatan tersebut tidak
semua dapat dilakukan oleh mahasiswa PPL,

153
akan tetapi mengenai dan cara pembuatan sudah
di kuasai, sedangkan kegiatan yang dapat diikuti
oleh mahasiswa PPL adalah pengelolaan data
siswa dan membuat soal tes ulangan. Pengalaman
dalam melaksanakan kegiatan tersebut dapat
memberikan pengetahuan lainnya tentang
administrasi yang ada di sekolah. Jadi ada
beberapa kontribusi edukatif yang sangat besar
bagi mahasiswa PPL dari pengalaman kegiatan
administrasi kelas ini.

154
BAB V
PENANGANAN KASUS

1. Syahrul Ramadhan
A. Hasil Observasi dan Studi Dokumentasi
1. Peserta Didik
Siswa-siswa SMP IT Al-Yaumi Mataram di
dominasi oleh siswa-siswa dari lingkungan
selaparangdan sekitarnya. SiswaSMP IT Al-Yaumi
Mataram tergolong cukup pintar dan memiliki
banyak hafalan ada yang dua juz bahkan ada
yang sampai lima juz untuk hafalan Al-Qur’an
dan keterampilan, serta sikap dan prilaku siswa-
siswa mampu mencerminkan akhlak yang baik,
dimana sikap siswa ramah tamah dan sopan
santun. Siswa-siswa di SMP IT Al-Yaumi Mataram
memiliki karakter yang beraneka ragam, ada
yang aktif, penurut pada gurunya, suka ganggu
temannya saat sedang belajar, dan pendiam.Hal
itulah yang membuat guru-guru bangga kepada
siswa-siswa yang banyak membutuhkan

155
perhatian. Ketidak wajaran dari perilaku mereka
akibat lingkungan yang tidak seimbang dengan
kemauan mereka.
Siswa-siswaSMP IT Al-Yaumi Mataram
keseluruhannya beragama islam, karena SMP IT
Al-Yaumi Matarammerupakan salah satu
lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren
dimana siswa-siswa di SMP IT Al-Yaumi Mataram
tidak hanya berstatus sebagai siswa akan tetapi
sebagai santri. Saya memiliki kebanggaan sendiri
kepada siswa-siswa yaitu nilai-nilai keagamaan
yang sangat menjunjung tinggi.
Dalam proses belajar mengajar, siswa
menduduki peran sangat penting karena siswa
yang menjadi tolak ukur berhasil tidaknya proses
belajar mengajar. Oleh karena itu keadaan dan
peran aktif siswa sangat mutlak diperlukan
dalam proses pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar di kelas pada mata
pelajaran yang saya ajarakan dalam satu kelas
yaitu kelas VII di hari selasa dan sabtu, pasti ada

156
yang berminat dan ada juga yang tidak berminat.
Tetapi dalam hal ini, lumayan yang berminat
dalam pembelajaran Matematikadan nilai-nilai
keagamannya lainnya.Saya masuk kelas atau
sebelum jam saya mengajar banyak anak-anak
yang tidur dan bermain-main di jam sebelumnya.
Setelah saya masuk awalnya mereka bosan dalam
belajar dan lama kelamaan ketika saya mengajar
dan menggunakan metode-metode dan cara
mengajar sesuai yang diajarkan oleh dosen-
dosen dikampus supaya siswa tidak bosan
akhirnya terlaksana dengan baik dan hasilnya
mereka tidak bosan dalam pembelajaran yang
saya ajarkan walaupun ada beberapa siswa yang
masih suka ganggu temannya sana sini. Bahkan
ada juga siswa yang belum bisa membaca dan
menghitung yaitu dua orang siswa.
Dalam kegiatan dan situasi beberapa siswa
yang masih suka ganggu temannya sana sini dan
juga suka bosan, loyo dan kurang semangat,
termasuk dua orang siswa tersebut, sebagai

157
mahasiswa PPL dapat menangani akan hal atau
kasus tersebut, dengan cara pendekatan kepada
mereka dan memberikan arahan-arahan atau
motivasi supaya mereka tidak lagi ganggu
temannya, bosan loyo dan kurang semangat
dalam proses pembelajaran berlangsung.
Kemudian untuk dua siswa tersebut saya dapat
menanganinya dengan mengajarkan mereka
yang belum bisa membaca dan menghitung
dengan memasuki jam-jam yang sedang kosong
dan ngajar privat hari setiap hari rabu dari jam
dua siang sampai jam tiga.Saya mengajar
fokusnya di hitungan sedangan mahasiwa PPL
yang lain di yang membaca. Tidak hanya di mata
pelajaran matematika saja, melainkan di mata
pelajaran yang lainnya siswa harus mengikuti
arahan-arahan yang di suruh oleh mahasiswa
PPL lainnya. Sampai saat ini, siswa yang seperti
itu pada awalnya 4 orang dan sekarang
alhamduillah sedikit demi sedikit bisa dikurangi
di mata pelajaran matematika.

158
2. Guru Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling membantu kepala
sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1. Penyusunan program dan pelaksanaan
bimbingan konseling
2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka
mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa
tentang kesulitan belajar
3. Memberikan layanan dan bimbingan kepada
siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan
belajar
4. Memberikan saran dan pertimbangan
kepada siswa dalam memperoleh gambaran
tentang lanjutan pendidikan dan lapangan
pekerjaan yang sesuai
5. Mengadakan penilaian pelaksanaan
bimbingan dan konseling
6. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan
dan konseling
7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi
hasil belajar

159
8. Menyusun dan melaksanakan program
tindak lanjut bimbingan dan konseling
9. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan
dan konseling.
B. Latihan Penanganan Kasus
Keberadaan seorang guru di sekolah tidak
hanya sebagai pengajar dan pendidik semata, akan
tetapi lebih dari sekedar itu yakni menggantikan
peran orang tua siswa selama siswa berada di
sekolah. Hal ini di lakukan untuk memberikan
bimbingan, pandangan dan pencerahan.
Berdasarkan pandangan di atas kehadiran
mahasiswa PPL di lingkungan sekolah setidaknya
mampu menjalankan tugas lain sebagai pendidik
yakni sebagai penasehat dan pembimbing. Sehingga
dalam hal ini kami memilih melakukan bimbingan
dan penanganan kasus yakni:
1. Terjadinya perkelahian antar sesama teman.
Dalam kejadian ini membuat proses belajar
mengajar terhambat dan takutnya siswa lain
akan berpengaruh. Tetapi, agar siswa tidak ada

160
masalah dalam kelas atau masalah di luar kelas,
kami yang ada di lokasi tersebut harus membuat
mereka tidak mempunyai masalah lagi. Dengan
cara menanyakan apa masalah mereka dan kami
mencari solusi agar mereka tidak berkelahi
dengan teman kelas mereka sendiri.
2. Kepada siswa yang lambat dalam mengerjakan
tugas
Siswa yang lambat mengerjakan tugas, saya
selalu menegaskan kepada mereka selalu tepat
waktu dalamn mengerjakan tugas yang dikasih
agar mereka dalam penilaian tugas itu tidak
kosong.
3. Kepada siswa yang tidur, bosan dan kurang
semangatnya dalam belajar
Siswa yang seperti ini selalu saya
memberikan motivasi untuk merasa bosan dan
kurang semangatnya dalam belajar. Dan untuk
yang tidur saya kadang-kadang menyarankan
agar cuci muka diluar.

161
C. Pengalaman Layanan Bimbingan
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar
untuk menumbuh kembangkan potensi sumber
daya manusia peserta didik dengan cara mendorong
dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Salah
satu caranya adalah dengan memberikan bimbingan
dan konseling, upaya ini dapat diberikan secara
formal maupun secara non-formal. Dalam
melakukan suatu bimbingan dan konseling ada
beberapa langkah yang harus di tempuh,
diantaranya : kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
hasil penanganan kasus, evaluasi dan tindak lanjut.
1. Perencanaan
Dalam menangani kasus kurangnya motivasi
siswa dalam belajar disini saya merencanakan
beberapa hal:
1. Mendekati siswa
Mendekati siswa, berbincang-bincang
dengan siswa adalah sata cara yang saya pilih,
untuk mengetahui penyebab dari tidak
pahamnya siswa ketika dalam kegiatan

162
pembelajaran, karena dengan mendekati
siswa tersebut saya bisa mendapatkan
informasi kenapa siswa selalu tidak
memperhatikan pelajaran.
2. Menggunakan metode bervariasi
Menggunakan metode mengajar yang sama
secara terus menerus bisa menimbulkan
kebosanan dan menurunkan tingkat
pemahaman siswa. Siswa yang bosan akan
cenderung mengganggu peroses
pembelajaran. Variasi akan membuat siswa
tetap konsentrasi dan hasil belajar bisa
meningkat. Sesekali mencoba sesuatu yang
berbeda dengan menggunakan metode belajar
yang bervariasi di dalam kelas. Dimana saya
mencoba untuk membuat kelompok,
berdiskusi, bermain peran, dan bermain
sambil belajar.
3. Melibatkan siswa dalam belajar/siswa aktif
Pada usia muda sebaiknya diisi dengan
melakukan kegiatan berkereasi, menulis,

163
berpetualang, mendesain, menciptakan
sesuatu dan menyelesaikan suatu masalah.
Jangan jadikan siswa pasif dikelas karena
dapat menurunkan minat dan mengurangi
rasa keingintahuannya. Gunakanlah metode
belajar yang aktif dengan memberikan siswa
tugas berupa simulasi penyelesaian suatu
masalah untuk menumbuhkan motivasi dalam
belajar. Jangan berikan jawaban apabila tugas
tersebut dirasa sanggup dilakukan siswa.
4. Peduli kepada siswa
Siswa akan menunjukkan minat dan
motivasi pada para guru yang memberi
perhatian. Perlihatkan bahwa kita
memandang para siswa sebagai layaknya
manusia normal dan perhatikan bahwa
mereka mendapatkan peroses pembelajaran
dan bukan hanya sekedar nilai karena hal
tersebut tercermin pada kemampuan saya
sebagai seorang guru. Dimana saya coba
membangun sebuah hubungan yang positif

164
dengan para siswa dan coba kenali mereka
sebagaimana saya memperkenalkan diri saya
pada mereka.
2. Pelaksanaan
Kegiatan selanjutnya yakni pelaksanaan
bimbingan yang telah di rencanakan, di mana
dalam melaksanakan bimbingan ini kami
menggunakan pendekatan individu dan
kelompok. Contoh kecil saja studi kasus yang
kami jalankan yaitu : mereka tidak semangat
dalam belajar (motivasi belajar rendah), tidur
dalam kelas, bosan, kesulitan mengerjakan tugas,
maka disitulah peran kami bagaimana cara
menyelesaikan permasalahan tersebut. Selama
melaksanakan kegiatan PPL selalu diikuti dengan
pemberian bimbingan kepada siswa yang
bersangkutan. Adapun materi bimbingan yang
diberikan yakni : mengenai bagaimana cara
belajar yang baik, menghargai waktu,
menyelesaikan permasalahan dengan mandiri,
menghormati orang tua, guru, orang lain, dll.

165
Dalam pelaksanaan ini atau penyelesaian
masalah dapat dijabarkan dengan beberapa cara
sebagai berikut :
1. Mendekati siswa
Dalam pelaksanaan penyelesaian masalah
dengan mendekati siswa disini saya
melaksanakan penyelesaian ini ketika jam
mendekati habis dan diluar kelas ketika jam
istirahat, dimana saya disiniberbincang-
bincang mengobrol dengan siswa kelas VII.
2. Menggunakan metode mengajar yang
bervariasi
Menggunakan metode yang bervariasi
ketika mengajar adalah salah satu cara saya
agar siswa yang kurang paham merasa tidak
bosan dengan satu metode belajar saja.
Dimana metode ini saya laksanakan ketika
sedang terjadi peroses pembelajaran didalam
kelas dengan cara mengganti metode
mengajar saya agar siswa tidak merasa bosan
dengan apa yang saya ajarkan.

166
3. Peduli kepada siswa
Peduli terhadap semua siswa dan tidak
membedakan perhatian antara siswa yang
satu dengan siswa yang lainnya adalah satu
cara agar mereka memahami dimana metode
saya laksanakan dengan memberikan
perhatian kepada semua siswa, dan tidak
membedakan pemberian perhatian apakah
siswa itu pintar atau kurang pintar, saya sama-
sama memberikan perhatian yang lebih,
dimana siswa yang pintar saya berikan
pemahaman agar semakin giat belajar, dan
siswa yang kurang pintar lebih saya
perhatikan lagi dan berikan motivasi sekaligus
membimbing mereka secara pelan-pelan dan
lemah lembut tentang pelajaran yang belum
dimengerti.
3. Hasil Penanganan Kasus
Adapun hasil dari perencanaan dan
pelaksanaan penyelesaian dari permasalahan
tersebut yakni dengan memanggil siswa

167
bermasalah tersebut, disitulah nanti akan di
tanya permasalahan apa yang menyebabkan
mereka tidak semangat dalam belajar, kesulitan
mengerjakan tugas, tidur dalam kelas. Kemudian
setelah megetahui permasalahannya maka
dicarilah solusi apa yang tepat untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Misalkan
dengan cara mendekati siswa yang kurang
semangat dalam belajar, memberikan arahan dan
bimbingan terhadap kesulitan belajar dan
membuat perjanjian bagi siswa yang suka tidur
dikelas, bahwa barang siapa yang melihat
temannya tidur, bangunkan bagaimanpun
caranya, dengan memberi ketegasan saya (guru)
yang bertanggung, dan hasil dari cara tersebut
berhasil bahkan saya melihat mereka dengan
bangga dan bahagia menerapkan cara itu dan
tidak menimbulkan perkelahiaan. dikarnakan
kondisi yang cocok untuk menerapkan hal itu
dengan melihat kondisi dan kejiwaan anak
pondok, dan tentunya di iringi dengan pemberian

168
nasihat serta bimbingan secara berkelanjutan.
Berdasarkan pengalaman yang telah di lalui,
kegiatan bimbingan ini dirasakan sangat
bermanfaat, karena dengan adanya layanan
bimbingan dan konseling ini mahasiswa
merasakan langsung bagaimana cara
menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh
para siswa.
4. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Setelah melakukan perencanaan, pelaksanaan
penyelesaian masalah, dan penanganan kasus,
langkah selanjutnya yaitu mengevaluasi dan
tindak lanjut. Adapun kegiatan evaluasi yang
kami lakukan yakni cara mandiri dengan
melakukan pemantauan secara lansung keadaan
siswa dengan menggunakan metode observasi
dan wawancara. Sedangkan proses selanjutnya
yakni tindak lanjut, dan ini bertujuan ketika kami
tidak mampu mengatasi permasalahan yang ada,
maka kami meminta bantuan kepada guru
pamong, guru-guru yang ada, atau bahkan bisa

169
langsung dapat dikonsultasikan kepada kepala
sekolah untuk menangani permasalahan tersebut
dan tentunya teman-teman PPL pun berperan
penting, saya selalu mendiskusikan permaslahan-
permasalahan yang di hadapi dan kami pun bisa
bertukar pikiran dan saling memberikan solusi.
Berkenaan dengan evaluasi bimbingan dan
konseling, Depdiknas (2003) telah memberikan
kriteria- kriteria keberhasilan layanan bimbingan
dan konseling yaitu:
1. Berkembangnya pemahaman baru yang
diperoleh peserta didik berkaitan dengan
masalah yang dibahas.
2. Perasaan positif sebagai dampak dari proses
dan materi yang dibawakan melalui layanan.
3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh peserta didik sesudah pelaksanaan
layanan dalam rangka mewujudkan upaya
lebih lanjut untuk pengentasan masalah yang
dialaminya.

170
D. Kesimpulan dan Saran
8. Kesimpulan
Berdasarkan studi kasus yang telah
dilaksanakan kami dapatmenyimpulkan bahwa
siswa-siswaSMP IT Al-Yaumi Mataram, masa
siswa-siswanya sudah mulai punah karena
mereka sekarang sudah beranjak dewasa atau
pubertas. Dengan cara penanganan kasusyang
baik adalah dengan cara menasehati,
memberikan bimbingan, motivasi
danpendekatan yang baik agar siswa yang
memiliki kasus tersebut merasadiperhatikan.
Karena faktor lingkungan keluarga atau
lingkungan masyarakatyang membuat siswa
tersebut membutuhkan perhatian yang lebih
sehinggasiswa melakukan hal-hal yang membuat
guru harus menghukum siswatersebut.
Adapun langkah-langkah dalam penyelesaian
studi kasus tersebutyaitu:
1. Melakukan perencanaan,
2. Pelaksanaan,

171
3. Hasil penanganan kasus,
4. Evaluasi dan tindak lanjut.
Kurang memahami pembelajaran dalam
kegiatan belajar adalah hal yang biasa (lumrah)
yang biasa kita temukan ketika kita menjadi
seorang dan guru terhadap siswa kita, entah itu
disekolah manapun baik itu sekolah negeri
maupun sekolah swasta kasus seperti itu pasti
ada dalam setiap kelas, dan begitu juga dengan
kasus yang saya temukan selama pelaksanaan
SMP IT Al-Yaumi Mataram dan untuk menangani
kasus tersebut saya merencanakan beberapa
rencana agar siswa bisa termotivasi dalam
bidang pelajaran yang saya ajarkan . adapun
rencana yang saya susun sebagai berikut :
1. Mendekati siswa
2. Menggunakan metode bervariasi
3. Melibatkan siswa dalam belajar/siswa
berperan aktif
4. Peduli kepada siswa.

172
Adapun kegiatan disekolah lain bertempatan
di pandu kegiatan ekstrakulikuler siswa yang ada
di SMP IT Al-Yaumi Mataram
yakniMuhadharahdan kegiatan ekstrakulikuler
lainnya.
9. Saran
Program yang ada di Sekolah perlu dipertegas
dan terus dikembangkan, sehingga siswa-siswi
sanggup menganggap perlunya untuk terlibat
dalam keseluruhan dari program tersebut, bukan
untuk hari ini akan tetapi sangat bermanfaat
untuk hari dan dapat dilakukan secara
berkelanjutan dan lebih baik lagi.
2. Rini Adriyani
A. Hasil Observasi dan Studi Dokumentasi
1. Hasil Observasi Penanganan Kasus
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) dilaksanakan sejak tanggal 11
September sampai dengan tanggal 30 Oktober.
Dalam melaksanakan kegiatan PPL,
mahasiswa harus mengenal bagaimana

173
lingkungan sekolah tempat dimana
dilaksanakannya kegiatan tersebut, baik
secara fisik maupun non fisik. Upaya dapat
dilakukan dengan kegiatan yang berorientasi
kepada pengenalan akan lingkungan SMP IT
AL-YAUMI Mataram. Observasi merupakan
suatu metode yang dapat digunakan dalam
permasalahan ini. Kegiatan observasi
bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah
data dengan cara pengamatan terhadap
berbagai situasi dan aspek yang berkaitan
dengan sekolah tempat pelaksanaan PPL.
Akibatnya mahasiswa memperoleh gambaran
tentang kondisi fisik maupun nonfisik sekolah,
sehingga kegiatan PPL dapat dilakukan secara
optimal. Adapun hasil observasi yang telah
dilakukan adalah :
Berdasarkan pengamatan peserta PPL
terhadap siswa selama PPL yakni ketika
sedang berlangsung kegiatan proses
pembelajaran ada beberapa siswa yang tidak

174
konsentrasi dalam menerima pelajaran yang
disampaikan disebabkan karena rasa ngantuk,
bahkan ada diantara mereka yang ketiduran
saat proses pembelajaran. Hal ini tentu
membuat proses belajar mengajar menjadi
tidak kondusif dan menciptakan lingkungan
belajar yang tidak baik. Namun permasalahan
ini bisa diatasi dengan memerintahkan kepada
siswa yang ketiduran agar segera membasuh
wajahnya dengan air dan berwudhu. Dan
akhirnya hal tersebut dapat menjadi solusi
penanganan atas kasus ini. Selain itu, terdapat
pula kasus dalam proses pembelajaran yakni
mahasiswa PPL menemukan salah satu siswa
kelas VII yang berinisial “H” yang masih kaku
dalam menulis, serta lambat ketika disuruh
menulis dikte, sehingga hal tersebut dapat
mempengaruhi teman-temannya yang lain
yang lancar dalam menulis dikte. Oleh karena
itu, mahasiswa berusaha untuk membantu
melatih memperbaiki cara menulis terhadap

175
siswa yang berinisial “H” tersebut,
kegiatannya dilakukan sebelum lima menit
pembelajaran selesai, pada saat mahasiswa
mengajar dikelas VII tersebut.
Adapun tugas guru bimbingan konseling di
SMP IT AL-YAUMI Mataram dilakukan oleh
seluruh guru yang ada di sekolah tersebut,
mengingat tidak ada guru khusus untuk
bimbingan konseling ini, sehingga seluruh
guru berperan untuk menangani setiap kasus
yang dilakukan oleh peserta didiknya. Adapun
kasus yang ditangani oleh guru-guru tersebut
yakni berkaitan dengan Akhlak atau perilaku
siswa nya.
2. Studi Dokumentasi
Identifikasi kasus merupakan langkah awal
untuk menemukan peserta didik yang diduga
memerlukan layanan bimbingan dan
konseling. Robinson (Abin Syamsuddin
Makmum, 2003) memberikan beberapa
pendekatan yang dapat dilakukan untuk

176
mengetahui peserta didik yang diduga
membutuhkan layanan bimbingan dan
konseling, yakni :
a. Call them approach; melakukan
wawancara dengan memanggil semua
peserta didik secara bergilir sehingga
dengan cara ini akan dapat ditemukan
peserta didik yang benar-benar
membutuhkan layanan konseling
b. Maintain good relationship; menciptakan
hubungan yang baik, penuh keakraban
sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara
guru pembimbing dengan peserta didik. Hal
ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara
yang tidak hanya terbatas pada hubungan
kegiatan belajar mengajar saja, misalnya
melalui kegiatan ekstra kurikuler, rekreasi
dan situasi-situasi informasi lainnya.
c. Developing a desire for counseling;
menciptakan suasana yang menimbulkan
kearah penyadaran peserta didik akan

177
masalah yang dihadapinya. Misalnya dengan
cara mendiskusikan dengan peserta didik
yang bersangkutan tentang hasil dari suatu
tes, seperti tes intelegensi, tes bakat dan hasil
pengukuran lainnya untuk dianalisis bersama
serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya.
d. Melakukan analisis hasil belajar peserta
didik, dengan cara ini bisa diketahui tingkat
dan jenis kesulitan atau kegagalan belajar
yang dihadapi peserta didik
e. Melakukan analisis sosiometri; dengan cara
ini dapat ditemukan peserta didik yang
diduga mengalami kesulitan penyesuaian
social.
B. Pengalaman Layanan Bimbingan
1. Perencanaan.
Perencanaan, pada bagian ini mahasiswa
PPL melakukan beberapa langkah dalam
perencanaan untuk melakukan bimbingan.
Layanan bimbingan yang diberikan kepada
siswa dilaksanakan diluar jadwal belajar aktif.

178
Melakukan persiapan atau perencaaan, yakni
melakukan identifikasi kasus yang terjadi di
lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa factor yang mengakibatkan
terjadinya kasus tersebut, dilihat dari keadaan
individu siswa, keluarga, dan lingkungannya.
Pelayanan bimbingan sangat diperlukan agar
potensi yang dimiliki oleh peserta didik dapat
dikembangkan secara optimal. Program
bimbingan diarahkan untuk dapat menjaga
terjadinya keseimbangan dan keserasian
dalam perkembangan intelektual, emosional,
dan social.
Melakukan observasi, yakni mengamati
secara langsung keadaan di lingkungan
sekolah. Hal ini dilakukan dengan cara
mengamtti langsung dan melakukan
wawancara dengan para siswa bersama guru
pamong bagaimana solusi yang harus
dilakukan untuk siswa yanhh memiliki

179
masalah atau kasus di dalam kelas saat proses
belajar.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan layanan bimbingan
hendaknya disesuaikan dengan tujuan dan
sasaran layanan bimbingan serta karakteristik
tujuan dan perkembangan siswa dalam aspek
pribadi-sosial, pendidikan serta karir. Di
samping itu sebaiknya diperhatikan pula
kebutuhan siswa dari masing-masing tingkat
kelas, jangan digunakan secara kaku, tetapi
harus ditetapkan secara fleksibel.
Adapun penyelesaian kasus yang ditempuh
oleh mahasiswa PPL Terkait dengan masalah-
masalah yang dilakukan oleh peserta didik
selama proses pembelajaran berlangsung
pada matapelajaran Tarikh Islam yakni jika
terdapat peserta didik yang tidak konsentrasi
dalam menerima materi yang diajarkan
disebabkan oleh rasa ngatuk, hal yang
dilakukan oleh peserta PPL ialah dengan

180
memerintahkan siswa tersebut untuk
membasuh mukanya dan berwudhu, serta
mahasiswa PPL berusaha untuk menciptakan
suasan belajar yang menyenangkan. Selain itu,
terhadap siswa yang masih kaku dalam
menulis, mahasiswa PPL berusaha untuk
melakukan bimbingan dengan malatih
menulis dengan menggunakan metode
langsung yakni metode pengajaran langsung
dirancang secara khusus untuk
mengembangkan belajar siswa tentang
pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari selangkah
demi selangkah. Dalam metode langsung ini
terdapat lima fase yang penting; fase
persiapan dan fase motivasi, fase demonstrasi,
fase pembimbingan, fase pengecekan, dan fase
pelatihan lanjutan.
3. Hasil Penanganan kasus
Keberadaan seorang guru di sekolah tidak
hanya sebagai pengajar dan pendidik semata,

181
melainkan lebih daripada itu yakni
menggantikan peran orang tua siswa selama
siswa berada di lingkungan sekolah. Hal ini
dilakukan untuk memberikan bimbingan,
pandangan dan pencerahan. Berdasarkan
pandangan tersebut kehadiran mahasiswa
PPL di lingkungan sekolah ataupun madrasah
setidaknya mampu menjalankan tugas lain
sebagai pendidik yakni sebagai penasehat dan
pembimbing.
Dalam kegiatan belajar di kelas, khususnya
matapelajaran Tarikh Islam, dalam kegiatan
pembelajarannya masih terdapat beberapa
siswa yang ketiduran pada saat proses
pembelajaran berlangsung, dan terdapat pula
salah seorang siswa yang masih kaku dalam
hal menulis. Dalam keadaan dan situasi
seperti ini mahasiswa PPL berusaha
menciptakan suasana yang menyenangkan
dalam proses pembelajarannya dan menyuruh
siswa yang tertidur agar segera membasuh

182
wajahnya dan berwudhu. Yang dilakukan oleh
mahasiswa PPL terhadap siswa yang masih
kaku dalam menulis ialah dengan
membimbing melatih menulis, kegiatannya
lima menit sebelum berakhir waktu
pembelajaran pada saat mahasiswa PPL
mengajar di kelas tersebut. Selain itu,
mahasiswa PPL harus bisa mengoreksi diri
dalam setiap tampilan di kelas dan berusaha
memberikan bimbingan yang dimengerti
dengan pelajaran yang diajarkan itu sendiri.
Untuk siswa yang kurang mengerti,
mahasiswa PPL harus melakukan pendekatan
individual yaitu membimbing siswa secara
rasional sehingga siswa tidak merasa
terbebankan dengan matapelajaran tersebut
dan minder dengan siswa yang tanggap. Dan
akhirnya hal-hal tersebut dapat menjadi
solusi penanganan atas kasus ini.

183
4. Evaluasi dan tindak lanjut
Cara manapun yang ditempuh, evaluasi
atas usaha pemecahan masalah tetap
dilakukan untuk melihat seberapa pengaruh
tindakan bantuan yang telah diberikan
terhadap pemecahan masalah yang dihadapi
peserta didik. Berkenaan dengan evaluasi
bimbingan dan konseling, Depdiknas (2003)
telah memberikan criteria-kriteria
keberhasilan layanan bimbingan dan
konseling yaitu:
 Berkembangnya pemahaman baru yang
diperoleh peserta didik berkaitan dengan
masalah yang dibahas.
 perasaan positif sebagai dampak dari proses
dan materi yang dibawakan melalui layanan
 Rencana kegiatan yang dilaksanakan oleh
peserta didik sesudah pelaksanaan layanan
dalam rangka mewujudkan upaya lebih
lanjut pengentasan masalah yang
dialaminya.

184
C. Simpulan
Pada pembahasan kesimpulan ini
mahasiswa PPL dapat menyimpulkan
beberapa hal yang sekiranya dapat menjadi
wawasan baru dan sekaligus menjadi
pengalaman pertama bagi mahasiswa PPL.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran
ternyata tidak hanya dilakukan pada saat
proses belajar mengajar semata, akan tetapi
dapat dikombinasikan dengan kegiatan ekstra
lainnya. Sehingga dalam event edukasi dapat
terlaksana beberapa kegiatan yang dapat
memberikan pemahaman yang multi dimensi
bagi para siswa di kelas. Kemudian segala
kompetensi yang senantiasa diperkenankan
oleh para dosen di kampus, seluruhnya akan
teraplikasikan secara nyata pada saat
mahasiswa berhadap dengan para siswa di
sekolah. Jadi, fungsi pendidik memiliki
hubungan regenerasi yang sangat tinggi ketika
terealisasi dengan baik.

185
Siswa-siswa SMP IT AL-YAUMI Mataram
berasal dari berbagai daerah yang berada di
wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan
siswa-siswanya memiliki kemampuan
pemahaman yang berbeda-beda dan memiliki
banyak keterampilan, serta sikap dan perilaku
siswa-siswa mampu mencerminkan akhlak
yang berciri khas pesantren, dimana sikap
siswa-siswa tersebut sangat ramah dan sopan
santun. Siswa-siswa di SMP IT AL-YAUMI
Mataram memiliki banyak potensi dan bakat
untuk dikembangakan, perlunya dukungan
dan bimbingan dari para guru dan pihak
sekolah untuk menanamkan kesadaran pada
semua siswa menyadari pentingnya mengikuti
kegiatan ekstra kelas. Dengan mengikuti
kegiatan ekstra kelas siswa dapat belajar
banyak dari kegiatan berorganisasi. Semangat
untuk mengenali dan terus mengembangkan
bakat dari masing-masing siswa sangatpenting
dan selanjutnya bagaimana mereka mampu

186
untuk berprestasi memberikan kebanggaan
bagi diri sendiri, guru, dan SMP IT AL-YAUMI
Mataram.
3. Alwan Pua
A. Hasil Observasi dan Studi Dokumentasi
1. Hasil Observasi Penanganan Kasus
Kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) dilaksanakan sejak
tanggal 11 September sampai dengan
tanggal 30 Oktober. Dalam
melaksanakan kegiatan PPL, mahasiswa
harus mengenal bagaimana lingkungan
sekolah tempat dimana
dilaksanakannya kegiatan tersebut, baik
secara fisik maupun non fisik. Upaya
dapat dilakukan dengan kegiatan yang
berorientasi kepada pengenalan akan
lingkungan SMP IT AL-YAUMI Mataram.
Observasi merupakan suatu metode
yang dapat digunakan dalam
permasalahan ini. Kegiatan observasi

187
bertujuan untuk mengumpulkan
sejumlah data dengan cara pengamatan
terhadap berbagai situasi dan aspek
yang berkaitan dengan sekolah tempat
pelaksanaan PPL. Akibatnya mahasiswa
memperoleh gambaran tentang kondisi
fisik maupun nonfisik sekolah, sehingga
kegiatan PPL dapat dilakukan secara
optimal. Adapun hasil observasi yang
telah dilakukan adalah :
Berdasarkan pengamatan peserta
PPL terhadap siswa selama PPL yakni
ketika sedang berlangsung kegiatan
proses pembelajaran ada beberapa
siswa yang tidak konsentrasi dalam
menerima pelajaran yang disampaikan
disebabkan karena rasa ngantuk,
bahkan ada diantara mereka yang
ketiduran saat proses pembelajaran. Hal
ini tentu membuat proses belajar
mengajar menjadi tidak kondusif dan

188
menciptakan lingkungan belajar yang
tidak baik. Namun permasalahan ini
bisa diatasi dengan memerintahkan
kepada siswa yang ketiduran agar
segera membasuh wajahnya dengan air
dan berwudhu. Dan akhirnya hal
tersebut dapat menjadi solusi
penanganan atas kasus ini. Selain itu,
terdapat pula kasus dalam proses
pembelajaran yakni mahasiswa PPL
menemukan salah satu siswa kelas VIII
yang berinisial “A” yang belum bisa
dalam berhitung, serta lambat ketika
disuruh menulis dikte, sehingga hal
tersebut dapat mempengaruhi teman-
temannya yang lain yang lancar dalam
menulis dikte. Oleh karena itu,
mahasiswa berusaha untuk membantu
melatih memperbaiki cara berhitung
dan menulis terhadap siswa yang
berinisial “A” tersebut, kegiatannya

189
dilakukan sebelum lima menit
pembelajaran selesai, pada saat
mahasiswa mengajar dikelas VIII
tersebut.
Adapun tugas guru bimbingan
konseling di SMP IT AL-YAUMI Mataram
dilakukan oleh seluruh guru yang ada di
sekolah tersebut, mengingat tidak ada
guru khusus untuk bimbingan konseling
ini, sehingga seluruh guru berperan
untuk menangani setiap kasus yang
dilakukan oleh peserta didiknya.
Adapun kasus yang ditangani oleh guru-
guru tersebut yakni berkaitan dengan
Akhlak atau perilaku siswa nya.
2. Studi Dokumentasi
Identifikasi kasus merupakan
langkah awal untuk menemukan
peserta didik yang diduga memerlukan
layanan bimbingan dan konseling.
Robinson (Abin Syamsuddin Makmum,

190
2003) memberikan beberapa
pendekatan yang dapat dilakukan
untuk mengetahui peserta didik yang
diduga membutuhkan layanan
bimbingan dan konseling, yakni :
1. Call them approach; melakukan
wawancara dengan memanggil
semua peserta didik secara bergilir
sehingga dengan cara ini akan dapat
ditemukan peserta didik yang benar-
benar membutuhkan layanan
konseling
2. Maintain good relationship;
menciptakan hubungan yang baik,
penuh keakraban sehingga tidak
terjadi jurang pemisah antara guru
pembimbing dengan peserta didik.
Hal ini dapat dilaksanakan melalui
berbagai cara yang tidak hanya
terbatas pada hubungan kegiatan
belajar mengajar saja, misalnya

191
melalui kegiatan ekstra kurikuler,
rekreasi dan situasi-situasi informasi
lainnya.
3. Developing a desire for counseling;
menciptakan suasana yang
menimbulkan kearah penyadaran
peserta didik akan masalah yang
dihadapinya. Misalnya dengan cara
mendiskusikan dengan peserta didik
yang bersangkutan tentang hasil dari
suatu tes, seperti tes intelegensi, tes
bakat dan hasil pengukuran lainnya
untuk dianalisis bersama serta
diupayakan berbagai tindak
lanjutnya.
4. Melakukan analisis hasil belajar
peserta didik, dengan cara ini bisa
diketahui tingkat dan jenis kesulitan
atau kegagalan belajar yang dihadapi
peserta didik

192
5. Melakukan analisis sosiometri;
dengan cara ini dapat ditemukan
peserta didik yang diduga mengalami
kesulitan penyesuaian social.
B. Pengalaman Layanan Bimbingan
1. Perencanaan.
Perencanaan, pada bagian ini
mahasiswa PPL melakukan beberapa
langkah dalam perencanaan untuk
melakukan bimbingan. Layanan
bimbingan yang diberikan kepada siswa
dilaksanakan diluar jadwal belajar aktif.
Melakukan persiapan atau perencaaan,
yakni melakukan identifikasi kasus yang
terjadi di lingkungan sekolah. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa factor yang
mengakibatkan terjadinya kasus
tersebut, dilihat dari keadaan individu
siswa, keluarga, dan lingkungannya.
Pelayanan bimbingan sangat diperlukan
agar potensi yang dimiliki oleh peserta

193
didik dapat dikembangkan secara
optimal. Program bimbingan diarahkan
untuk dapat menjaga terjadinya
keseimbangan dan keserasian dalam
perkembangan intelektual, emosional,
dan social.
Melakukan observasi, yakni
mengamati secara langsung keadaan di
lingkungan sekolah. Hal ini dilakukan
dengan cara mengamtti langsung dan
melakukan wawancara dengan para
siswa bersama guru pamong bagaimana
solusi yang harus dilakukan untuk siswa
yanhh memiliki masalah atau kasus di
dalam kelas saat proses belajar.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan layanan bimbingan
hendaknya disesuaikan dengan tujuan
dan sasaran layanan bimbingan serta
karakteristik tujuan dan perkembangan
siswa dalam aspek pribadi-sosial,

194
pendidikan serta karir. Di samping itu
sebaiknya diperhatikan pula kebutuhan
siswa dari masing-masing tingkat kelas,
jangan digunakan secara kaku, tetapi
harus ditetapkan secara fleksibel.
Adapun penyelesaian kasus yang
ditempuh oleh mahasiswa PPL Terkait
dengan masalah-masalah yang
dilakukan oleh peserta didik selama
proses pembelajaran berlangsung pada
matapelajaran IPA yakni jika terdapat
peserta didik yang tidak konsentrasi
dalam menerima materi yang diajarkan
disebabkan oleh rasa ngatuk, hal yang
dilakukan oleh peserta PPL ialah dengan
memerintahkan siswa tersebut untuk
membasuh mukanya dan berwudhu,
serta mahasiswa PPL berusaha untuk
menciptakan suasan belajar yang
menyenangkan. Selain itu, terhadap
siswa yang masih kaku dalam menulis,

195
mahasiswa PPL berusaha untuk
melakukan bimbingan dengan malatih
menulis dengan menggunakan metode
langsung yakni metode pengajaran
langsung dirancang secara khusus untuk
mengembangkan belajar siswa tentang
pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik dan dapat dipelajari
selangkah demi selangkah. Dalam
metode langsung ini terdapat lima fase
yang penting; fase persiapan dan fase
motivasi, fase demonstrasi, fase
pembimbingan, fase pengecekan, dan
fase pelatihan lanjutan.
3. Hasil Penanganan kasus
Keberadaan seorang guru di
sekolah tidak hanya sebagai pengajar
dan pendidik semata, melainkan lebih
daripada itu yakni menggantikan peran
orang tua siswa selama siswa berada di
lingkungan sekolah. Hal ini dilakukan

196
untuk memberikan bimbingan,
pandangan dan pencerahan.
Berdasarkan pandangan tersebut
kehadiran mahasiswa PPL di
lingkungan sekolah ataupun madrasah
setidaknya mampu menjalankan tugas
lain sebagai pendidik yakni sebagai
penasehat dan pembimbing.
Dalam kegiatan belajar di kelas,
khususnya matapelajaran IPA, dalam
kegiatan pembelajarannya masih
terdapat beberapa siswa yang
ketiduran pada saat proses
pembelajaran berlangsung, dan
terdapat pula salah seorang siswa yang
masih kaku dalam hal menulis. Dalam
keadaan dan situasi seperti ini
mahasiswa PPL berusaha menciptakan
suasana yang menyenangkan dalam
proses pembelajarannya dan
menyuruh siswa yang tertidur agar

197
segera membasuh wajahnya dan
berwudhu. Yang dilakukan oleh
mahasiswa PPL terhadap siswa yang
masih kaku dalam menulis ialah
dengan membimbing melatih menulis,
kegiatannya lima menit sebelum
berakhir waktu pembelajaran pada
saat mahasiswa PPL mengajar di kelas
tersebut. Selain itu, mahasiswa PPL
harus bisa mengoreksi diri dalam
setiap tampilan di kelas dan berusaha
memberikan bimbingan yang
dimengerti dengan pelajaran yang
diajarkan itu sendiri. Untuk siswa yang
kurang mengerti, mahasiswa PPL harus
melakukan pendekatan individual yaitu
membimbing siswa secara rasional
sehingga siswa tidak merasa
terbebankan dengan matapelajaran
tersebut dan minder dengan siswa
yang tanggap. Dan akhirnya hal-hal

198
tersebut dapat menjadi solusi
penanganan atas kasus ini.
4. Evaluasi dan tindak lanjut
Cara manapun yang ditempuh,
evaluasi atas usaha pemecahan masalah
tetap dilakukan untuk melihat seberapa
pengaruh tindakan bantuan yang telah
diberikan terhadap pemecahan masalah
yang dihadapi peserta didik. Berkenaan
dengan evaluasi bimbingan dan
konseling, Depdiknas (2003) telah
memberikan criteria-kriteria
keberhasilan layanan bimbingan dan
konseling yaitu:
 Berkembangnya pemahaman baru
yang diperoleh peserta didik
berkaitan dengan masalah yang
dibahas.
 perasaan positif sebagai dampak
dari proses dan materi yang
dibawakan melalui layanan

199
 Rencana kegiatan yang
dilaksanakan oleh peserta didik
sesudah pelaksanaan layanan
dalam rangka mewujudkan upaya
lebih lanjut pengentasan masalah
yang dialaminya.
C. Simpulan
Pada pembahasan kesimpulan ini
mahasiswa PPL dapat menyimpulkan
beberapa hal yang sekiranya dapat
menjadi wawasan baru dan sekaligus
menjadi pengalaman pertama bagi
mahasiswa PPL. Dalam pelaksanaan proses
pembelajaran ternyata tidak hanya
dilakukan pada saat proses belajar
mengajar semata, akan tetapi dapat
dikombinasikan dengan kegiatan ekstra
lainnya. Sehingga dalam event edukasi
dapat terlaksana beberapa kegiatan yang
dapat memberikan pemahaman yang multi
dimensi bagi para siswa di kelas.

200
Kemudian segala kompetensi yang
senantiasa diperkenankan oleh para dosen
di kampus, seluruhnya akan teraplikasikan
secara nyata pada saat mahasiswa
berhadap dengan para siswa di sekolah.
Jadi, fungsi pendidik memiliki hubungan
regenerasi yang sangat tinggi ketika
terealisasi dengan baik.
Siswa-siswa SMP IT AL-YAUMI
Mataram berasal dari berbagai daerah
yang berada di wilayah Provinsi Nusa
Tenggara Barat, dan siswa-siswanya
memiliki kemampuan pemahaman yang
berbeda-beda dan memiliki banyak
keterampilan, serta sikap dan perilaku
siswa-siswa mampu mencerminkan akhlak
yang berciri khas pesantren, dimana sikap
siswa-siswa tersebut sangat ramah dan
sopan santun. Siswa-siswa di SMP IT AL-
YAUMI Mataram memiliki banyak potensi
dan bakat untuk dikembangakan, perlunya

201
dukungan dan bimbingan dari para guru
dan pihak sekolah untuk menanamkan
kesadaran pada semua siswa menyadari
pentingnya mengikuti kegiatan ekstra
kelas. Dengan mengikuti kegiatan ekstra
kelas siswa dapat belajar banyak dari
kegiatan berorganisasi. Semangat untuk
mengenali dan terus mengembangkan
bakat dari masing-masing siswa
sangatpenting dan selanjutnya bagaimana
mereka mampu untuk berprestasi
memberikan kebanggaan bagi diri sendiri,
guru, dan SMP IT AL-YAUMI Mataram.

4. Arliansyah Maulana
A. Hasil Obsevasi Studi Dokumentasi

Jumlah siswa putra di SMP IT Al-Yaumi sebanyak


14 siswa di tiga kelas. Kelas satu sebanyak 4 siswa,
kelas dua sebanyak 4 siswa dan kelas tiga sebanyak 6
siswa. Dengan jumlah siswa yang sedikit itu tentu
sangat mudah melakukan monitoring untuk melihat

202
siswa yang harus dikembangkan karena dasar
pembelajarannya kuat dan yang harus dimulai ulang
lagi dari nol untuk membentuk dasar
pembelajarannya. Dasar pembelajaran yang
dimaksud adalah seperti membaca, menulis, serta
berhitung.
Ada sebagian siswa yang harus dilakukan
pembimbingan khusus untuk mampu mengejar
ketertinggalannya. Siswa tersebut sebanyak dua
orang dengan keterbatasan tidak bisa membaca,
menulis serta berhitung. Maka dari itu, tugas penting
mahasiswa PPL untuk berkontribusi langsung dalam
memecahkan masalah tersebut.
B. Pengalaman Layanan Bimbingan
1. Perencanaan

Sebelum pelaksanaan untuk memberikan


pelayanan terhadap siswa yang bermasalah,
mahasiswa PPL melakukan perencanaan terlebih
dahulu dibawah bimbingan kepala sekolah dan guru-
guru yang lain. Mereka menitipkan harapan supaya

203
mahasiswa PPL mampu memecahkan masalah
tersebut.
Mahasiswa PPL mendata terlebih dahulu
siswa yang memiliki masalah tersebut. Siswa yang
bermasalah sebanyak dua orang yakni kelas VII SMP
dengan kasus yang sama yaitu belum bisa membaca,
menulis serta berhitung. Setelah dilakukan
pendataan, mahasiswa PPL merencanakan untuk
melakukan pembimbingan khusus bagi dua siswa
tersebut diluar mata pelajarannya disekolah.
Kemudian mahasiswa PPL membagi jadwal untuk
setiap mahasiswa dalam seminggu harus
membimbing siswa setelah pulang sekolah atau
disela-sela jam istirahat, dan itu atas persetujuan
pihak sekolah.
2. Pelaksanaan

Pelaksanaan menangani kasus di SMP IT Al-Yaumi


dengan kasus dua siswa VII SMP yang belum bisa
membaca, menulis dan berhitung harus dilakukan
oleh setiap mahasiswa dengan bergilir. Untuk
mahasiswa yang mengajari berhitung dilakukan oleh

204
mahasiswa PPL Jurusan Matematika dan mengajari
membaca dan menulis dilakukan oleh masiswa PPL
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa
Arab, Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan
Biologi.
Pendekatan dan metode yang digunakan dalam
mengajari dua siswa tersebut dengan yakni
menggunakan pendekatan Pembelajaran Terpadu
dan menggunakan metode antara lain; metode abjad
(alphabed), metode eja (spelling method), metode
suku kata (syllabic method), metode kata (whole word
method), metode kalimat/global (syntaxis method)
dan metode SAS (structural, analytic, syntactic).
Pendekatan Pembelajaran Terpadu meliputi
kegiatan membaca, menulis, berbicara dan
menyimak. Melalui kegiatan yang terpadu, anak
berkesulitan dapat menulis, dapat belajar membaca
tulisannnya,, mengingat gagasan ornag lain, dan
menanggapi apa yang disampaikan teman-temannya.
Metode yang digunakan meliputi:

205
a. Metode abjad (alphabet) yang dimaksud
adalah metode pembejaran membaca
permulaan dengan mengenalkan huruf-
huruf alphabetis.
b. Metode eja (Spelling method) adalah
metode belajar membaca yang dimulai dari
mengeja huruf demi huruf. Metode suku
kata
c. (syllabic method) adalah metode yang
dawali dengan pengenalan suku kata
seperti ba bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co, dan
seterusnya. Kemudian suku-suku kata
tersebut dirangkaikan menjadi kata-kata
yang bermakna.
d. Metode kata (whole word method) adalah
metode yang diawali dengan pengenalan
kata yang bermakna , fungsional, dan
kontekstual.
e. Metode kalimat/global (syntaxis method)
adalah cara membaca kalimat secara utuh.

206
f. Metode SAS (structural, analytic, syntactic)
adalah metode yang dilakukan guru
dengan menampilkan sebuah kalimat pada
anak, mengajak anak untuk mengenal
konsep kata dan mulai menganalisis
kalimat menjadi suku kata dan suku kata
menjadi huruf, serta melakukan
penggabungan kembali kepada bentuk
struktural yakni setelah diuraikan dari
huruf dirangkai menjadi suku kata, suku
kata menjadi kata dan kata menjadi
kalimat.
3. Hasil penanganan kasus

Penangan kasus yang dilakuka rutin setiap hari


oleh mahasiswa selama PPL berlangsung kecuali
dihari libur yakni jum’at. Siswa yang semulanya
hanya mengenal huruf alphabetis akhirnya bisa
mengeja dengan pelan dan bahkan sudah bisa dan
berani menyebut tanpa dituntun sewalaupun masih
terbata-bata. Dan dari siswa yang semulanya tidak
bisa menulis kata dan kalimat kemudian sudah bisa

207
menulis kata bahkan kalimat sewalaupun masih
pelan.
4. Evaluasi dan tindak lanjut

Perlu kesadaran khusus untuk melakukan


pembinaan terhadap siswa-siswa yang masih
memiliki kekurangan dalam belajar agar siswa-siswa
tersebut tidak ketinggalan dari teman-teman yang
lainnya. Perlunya keterampilan serta kesabaran
khusus dalam melakukan pembinaan terhadap siswa-
siswa yang bermasalah. Dengan adanya
keterampilan dan kesabaran dalam membina siswa-
siswa tersebut sehingga mampu memecahkan
masalah yang ditangani oleh sekolah. Dan yang
terpenting juga adalah adanya motivasi atau
dorongan perubahan untuk siswa-siswa supaya
menumbuhkan rasa percaya diri.
C. Simpulan

Penanganan kasus yang dilaksanakan Mahasiswa


PPL di SMP IT Al-Yaumi berupa pembinaan baca, tulis
dan hitung. Pembinaan tersebut dilakukan kepada

208
dua siswa yang memang memiliki kesulitan dalam
membaca, menulis dan menghitung. Pembinaan
dilakukan secara bergantian oleh Mahasiswa PPL
setelah pulang sekolah atau kadang-kadang ketika
waktu istirahat. Pembinaan tersebut rutin setiap hari
kecuali hari libur (jum’at).
5. Haeril
A. Hasil Observasi dan Studi Dokumentasi
3. Peserta Didik
Siswa-siswa SMP IT Al-Yaumi Mataram
di dominasi oleh siswa-siswa dari lingkungan
selaparang dan sekitarnya. Siswa SMP IT Al-
Yaumi Mataram tergolong cukup pintar dan
memiliki banyak hafalan ada yang dua juz
bahkan ada yang sampai lima juz untuk
hafalan Al-Qur’an dan keterampilan, serta
sikap dan prilaku siswa-siswa mampu
mencerminkan akhlak yang baik, dimana
sikap siswa ramah tamah dan sopan santun.
Siswa-siswa di SMP IT Al-Yaumi Mataram
memiliki karakter yang beraneka ragam, ada

209
yang aktif, penurut pada gurunya, suka ganggu
temannya saat sedang belajar, dan
pendiam.Hal itulah yang membuat guru-guru
bangga kepada siswa-siswa yang banyak
membutuhkan perhatian. Ketidak wajaran
dari perilaku mereka akibat lingkungan yang
tidak seimbang dengan kemauan mereka.
Siswa-siswa SMP IT Al-Yaumi Mataram
keseluruhannya beragama islam, karena SMP
IT Al-Yaumi Mataram merupakan salah satu
lembaga pendidikan berbasis pondok
pesantren dimana siswa-siswa di SMP IT Al-
Yaumi Mataram tidak hanya berstatus sebagai
siswa akan tetapi sebagai santri. Saya memiliki
kebanggaan sendiri kepada siswa-siswa yaitu
nilai-nilai keagamaan yang sangat menjunjung
tinggi.
Dalam proses belajar mengajar, siswa
menduduki peran sangat penting karena siswa
yang menjadi tolak ukur berhasil tidaknya
proses belajar mengajar. Oleh karena itu

210
keadaan dan peran aktif siswa sangat mutlak
diperlukan dalam proses pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar di kelas pada
mata pelajaran yang saya ajarakan dalam satu
kelas yaitu kelas VII di hari rabu, pasti ada
yang berminat dan ada juga yang tidak
berminat. Tetapi dalam hal ini, lumayan yang
berminat dalam pembelajaran Bahasa
Arabdan nilai-nilai keagamannya lainnya.Saya
masuk kelas atau sebelum jam saya mengajar
banyak anak-anak yang tidur dan bermain-
main di jam sebelumnya. Setelah saya masuk
awalnya mereka bosan dalam belajar dan lama
kelamaan ketika saya mengajar dan
menggunakan metode-metode dan cara
mengajar sesuai yang diajarkan oleh dosen-
dosen dikampus supaya siswa tidak bosan
akhirnya terlaksana dengan baik dan hasilnya
mereka tidak bosan dalam pembelajaran yang
saya ajarkan walaupun ada beberapa siswa
yang masih suka ganggu temannya sana

211
sini.Bahkan ada juga siswa yang belum bisa
membaca dan menghitung yaitu dua orang
siswa.
Dalam kegiatan dan situasi beberapa
siswa yang masih suka ganggu temannya sana
sini dan juga suka bosan, loyo dan kurang
semangat, termasuk dua orang siswa tersebut,
sebagai mahasiswa PPL dapat menangani
akan hal atau kasus tersebut, dengan cara
pendekatan kepada mereka dan memberikan
arahan-arahan atau motivasi supaya mereka
tidak lagi ganggu temannya, bosan loyo dan
kurang semangat dalam proses pembelajaran
berlangsung. Kemudian untuk dua siswa
tersebut saya dapat menanganinya dengan
mengajarkan mereka yang belum bisa
membaca dan menghitung dengan memasuki
jam-jam yang sedang kosong dan ngajar privat
hari setiap hari Selasa dari jam dua siang
sampai jam tiga.Saya mengajar fokusnya di
pelafalan makhrojal huruf yang baik dan bener

212
sedangan mahasiwa PPL yang lain di yang
membaca. Tidak hanya di mata pelajaran B.
Arab saja, melainkan di mata pelajaran yang
lainnya siswa harus mengikuti arahan-arahan
yang di suruh oleh mahasiswa PPL lainnya.
Sampai saat ini, siswa yang seperti itu pada
awalnya 4 orang dan sekarang alhamduillah
sedikit demi sedikit bisa dikurangi di mata
pelajaran Bahasa Arab.
4. Guru Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling membantu
kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan
sebagai berikut.
10. Penyusunan program dan pelaksanaan
bimbingan konseling
11. Koordinasi dengan wali kelas dalam
rangka mengatasi masalah yang dihadapi
oleh siswa tentang kesulitan belajar
12. Memberikan layanan dan bimbingan
kepada siswa agar lebih berprestasi dalam
kegiatan belajar

213
13. Memberikan saran dan pertimbangan
kepada siswa dalam memperoleh
gambaran tentang lanjutan pendidikan dan
lapangan pekerjaan yang sesuai
14. Mengadakan penilaian pelaksanaan
bimbingan dan konseling
15. Menyusun statistik hasil penilaian
bimbingan dan konseling
16. Melaksanakan kegiatan analisis hasil
evaluasi hasil belajar
17. Menyusun dan melaksanakan program
tindak lanjut bimbingan dan konseling
18. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan
dan konseling.
B. Latihan Penanganan Kasus
Keberadaan seorang guru di sekolah
tidak hanya sebagai pengajar dan pendidik
semata, akan tetapi lebih dari sekedar itu
yakni menggantikan peran orang tua siswa
selama siswa berada di sekolah. Hal ini di
lakukan untuk memberikan bimbingan,

214
pandangan dan pencerahan. Berdasarkan
pandangan di atas kehadiran mahasiswa PPL
di lingkungan sekolah setidaknya mampu
menjalankan tugas lain sebagai pendidik yakni
sebagai penasehat dan pembimbing. Sehingga
dalam hal ini kami memilih melakukan
bimbingan dan penanganan kasus yakni:
4. Terjadinya perkelahian antar sesama
teman.
Dalam kejadian ini membuat proses
belajar mengajar terhambat dan takutnya
siswa lain akan berpengaruh. Tetapi, agar
siswa tidak ada masalah dalam kelas atau
masalah di luar kelas, kami yang ada di
lokasi tersebut harus membuat mereka
tidak mempunyai masalah lagi. Dengan cara
menanyakan apa masalah mereka dan kami
mencari solusi agar mereka tidak berkelahi
dengan teman kelas mereka sendiri.
5. Kepada siswa yang lambat dalam
mengerjakan tugas

215
Siswa yang lambat mengerjakan tugas,
saya selalu menegaskan kepada mereka
selalu tepat waktu dalamn mengerjakan
tugas yang dikasih agar mereka dalam
penilaian tugas itu tidak kosong.
6. Kepada siswa yang tidur, bosan dan kurang
semangatnya adalam belajar
Siswa yang seperti ini selalu saya
memberikan motivasi untuk merasa bosan
dan kurang semangatnya dalam belajar.Dan
untuk yang tidur saya kadang-kadang
menyarankan agar cuci muka diluar.
C. Pengalaman Layanan Bimbingan
Pendidikan pada dasarnya adalah
usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
potensi sumber daya manusia peserta didik
dengan cara mendorong dan memfasilitasi
kegiatan belajar mereka. Salah satu caranya
adalah dengan memberikan bimbingan dan
konseling, upaya ini dapat diberikan secara
formal maupun secara non-formal. Dalam

216
melakukan suatu bimbingan dan konseling
ada beberapa langkah yang harus di tempuh,
diantaranya : kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, hasil penanganan kasus, evaluasi
dan tindak lanjut.
5. Perencanaan
Dalam menangani kasus kurangnya
motivasi siswa dalam belajar disini saya
merencanakan beberapa hal:

5. Mendekati siswa
Mendekati siswa, berbincang-bincang dengan
siswa adalah sata cara yang saya pilih,
untuk mengetahui penyebab dari tidak
pahamnya siswa ketika dalam kegiatan
pembelajaran, karena dengan mendekati
siswa tersebut saya bisa mendapatkan
informasi kenapa siswa selalu tidak
memperhatikan pelajaran.

217
6. Menggunakan metode bervariasi
Menggunakan metode mengajar yang sama
secara terus menerus bisa menimbulkan
kebosanan dan menurunkan tingkat
pemahaman siswa. Siswa yang bosan akan
cenderung mengganggu peroses
pembelajaran. Variasi akan membuat
siswa tetap konsentrasi dan hasil belajar
bisa meningkat. Sesekali mencoba sesuatu
yang berbeda dengan menggunakan
metode belajar yang bervariasi di dalam
kelas.Dimana saya mencoba untuk
membuat kelompok, berdiskusi, bermain
peran, dan bermain sambil belajar.
7. Melibatkan siswa dalam belajar/siswa
aktif
Pada usia muda sebaiknya diisi dengan
melakukan kegiatan berkereasi, menulis,
berpetualang, mendesain, menciptakan
sesuatu dan menyelesaikan suatu masalah.
Jangan jadikan siswa pasif dikelas karena

218
dapat menurunkan minat dan mengurangi
rasa keingintahuannya.Gunakanlah
metode belajar yang aktif dengan
memberikan siswa tugas berupa simulasi
penyelesaian suatu masalah untuk
menumbuhkan motivasi dalam
belajar.Jangan berikan jawaban apabila
tugas tersebut dirasa sanggup dilakukan
siswa.
8. Peduli kepada siswa
Siswa akan menunjukkan minat dan
motivasi pada para guru yang memberi
perhatian. Perlihatkan bahwa kita
memandang para siswa sebagai layaknya
manusia normal dan perhatikan bahwa
mereka mendapatkan peroses
pembelajaran dan bukan hanya sekedar
nilai karena hal tersebut tercermin pada
kemampuan saya sebagai seorang
guru.Dimana saya coba membangun
sebuah hubungan yang positif dengan para

219
siswa dan coba kenali mereka
sebagaimana saya memperkenalkan diri
saya pada mereka.
6. Pelaksanaan
Kegiatan selanjutnya yakni
pelaksanaan bimbingan yang telah di
rencanakan, di mana dalam melaksanakan
bimbingan ini kami menggunakan pendekatan
individu dan kelompok. Contoh kecil saja studi
kasus yang kami jalankan yaitu : mereka tidak
semangat dalam belajar (motivasi belajar
rendah), tidur dalam kelas, bosan, kesulitan
mengerjakan tugas, maka disitulah peran kami
bagaimana cara menyelesaikan permasalahan
tersebut. Selama melaksanakan kegiatan PPL
selalu diikuti dengan pemberian bimbingan
kepada siswa yang bersangkutan. Adapun
materi bimbingan yang diberikan yakni :
mengenai bagaimana cara belajar yang baik,
menghargai waktu, menyelesaikan

220
permasalahan dengan mandiri, menghormati
orang tua, guru, orang lain, dll.
Dalam pelaksanaan ini atau
penyelesaian masalah dapat dijabarkan
dengan beberapa cara sebagai berikut :
4. Mendekati siswa
Dalam pelaksanaan penyelesaian masalah
dengan mendekati siswa disini saya
melaksanakan penyelesaian ini ketika jam
mendekati habis dan diluar kelas ketika
jam istirahat, dimana saya
disiniberbincang-bincang mengobrol
dengan siswa kelas VII.
5. Menggunakan metode mengajar yang
bervariasi
Menggunakan metode yang bervariasi
ketika mengajar adalah salah satu cara
saya agar siswa yang kurang paham
merasa tidak bosan dengan satu metode
belajar saja. Dimana metode ini saya
laksanakan ketika sedang terjadi peroses

221
pembelajaran didalam kelas dengan cara
mengganti metode mengajar saya agar
siswa tidak merasa bosan dengan apa yang
saya ajarkan.
6. Peduli kepada siswa
Peduli terhadap semua siswa dan tidak
membedakan perhatian antara siswa yang
satu dengan siswa yang lainnya adalah
satu cara agar mereka memahami dimana
metode saya laksanakan dengan
memberikan perhatian kepada semua
siswa, dan tidak membedakan pemberian
perhatian apakah siswa itu pintar atau
kurang pintar, saya sama-sama
memberikan perhatian yang lebih, dimana
siswa yang pintar saya berikan
pemahaman agar semakin giat belajar, dan
siswa yang kurang pintar lebih saya
perhatikan lagi dan berikan motivasi
sekaligus membimbing mereka secara

222
pelan-pelan dan lemah lembut tentang
pelajaran yang belum dimengerti.
7. Hasil Penanganan Kasus
Adapun hasil dari perencanaan dan
pelaksanaan penyelesaian dari permasalahan
tersebut yakni dengan memanggil siswa
bermasalah tersebut, disitulah nanti akan di
tanya permasalahan apa yang menyebabkan
mereka tidak semangat dalam belajar,
kesulitan mengerjakan tugas, tidur dalam
kelas. Kemudian setelah megetahui
permasalahannya maka dicarilah solusi apa
yang tepat untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Misalkan dengan cara mendekati
siswa yang kurang semangat dalam belajar,
memberikan arahan dan bimbingan terhadap
kesulitan belajar dan membuat perjanjian bagi
siswa yang suka tidur dikelas, bahwa barang
siapa yang melihat temannya tidur,
bangunkan bagaimanpun caranya, Menyuru
siswa untuk mengambil Air Wudhu dan juga

223
dengan memberi ketegasan saya (guru) yang
bertanggung, dan hasil dari cara tersebut
berhasil bahkan saya melihat mereka dengan
bangga dan bahagia menerapkan cara itu dan
tidak menimbulkan perkelahiaan. dikarnakan
kondisi yang cocok untuk menerapkan hal itu
dengan melihat kondisi dan kejiwaan anak
pondok, dan tentunya di iringi dengan
pemberian nasihat serta bimbingan secara
berkelanjutan. Berdasarkan pengalaman yang
telah di lalui, kegiatan bimbingan ini dirasakan
sangat bermanfaat, karena dengan adanya
layanan bimbingan dan konseling ini
mahasiswa merasakan langsung bagaimana
cara menyelesaikan permasalahan yang
dialami oleh para siswa.
8. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Setelah melakukan perencanaan,
pelaksanaan penyelesaian masalah, dan
penanganan kasus, langkah selanjutnya yaitu
mengevaluasi dan tindak lanjut. Adapun

224
kegiatan evaluasi yang kami lakukan yakni
cara mandiri dengan melakukan pemantauan
secara lansung keadaan siswa dengan
menggunakan metode observasi dan
wawancara. Sedangkan proses selanjutnya
yakni tindak lanjut, dan ini bertujuan ketika
kami tidak mampu mengatasi permasalahan
yang ada, maka kami meminta bantuan
kepada guru pamong, guru-guru yang ada,
atau bahkan bisa langsung dapat
dikonsultasikan kepada kepala sekolah untuk
menangani permasalahan tersebut dan
tentunya teman-teman PPL pun berperan
penting, saya selalu mendiskusikan
permaslahan-permasalahan yang di hadapi
dan kami pun bisa bertukar pikiran dan saling
memberikan solusi.
Berkenaan dengan evaluasi bimbingan
dan konseling, Depdiknas (2003) telah
memberikan kriteria- kriteria keberhasilan
layanan bimbingan dan konseling yaitu:

225
4. Berkembangnya pemahaman baru yang
diperoleh peserta didik berkaitan dengan
masalah yang dibahas.
5. Perasaan positif sebagai dampak dari
proses dan materi yang dibawakan
melalui layanan.
6. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh peserta didik sesudah pelaksanaan
layanan dalam rangka mewujudkan
upaya lebih lanjut untuk pengentasan
masalah yang dialaminya.

6. Lalu Khairul Hadi Masruri


7. Hairul Anas
A. HASIL OBSERVASI DAN STUDI DOKUMENTASI
Setiap lembaga sekolah selalu memiliki
kasus dan problem dalam kelembagaanya,
misalnya problem siswa yang ada dalam
sekolah yang bersangkutan. Berdasarkan data
yang didapati dari penjelasan kepala sekolah
dan guru-guru yang ada disana bahwa yang
masalah dan kasus yang dihadapi oleh sekolah

226
tersebut bukanlah ketidakdisiplinan para
siswanya, melainkan kasus yaitu ada beberapa
siswa yang belum bisa membaca dan menulis
sama sekali di sekolah tersebut. Dalam kasus
ini kami diminta untuk mengambil bagian
untuk membantu pihak sekolah dalam
menyelesaikan dan mencarikan solusi terbaik
untuk kasus tersebut.
Dari hasil penjelasan pihak sekolah ada
dua (2) orang siswa di kelas VII yang masih
belum bisa membaca dan menulis. Dalam
kasus ini kami diminta oleh pihak sekolah
untuk membina dan membimbing siswa yang
belum bisa membaca dan menulis tersebut
selama kegiatan PPL 2. Karena memang
penanganan kasus ini menjadi salah satu tugas
dan kewajiban dalam kegiatan PPL, kami
membuatkan bagaimana strategi yang
dijalankan untuk menyelesaikan kasus
tersebut.

227
B. PENGALAMAN LAYANAN BIMBINGAN
1. Perencanaan
Langkah awal yang kami ambil adalah
membuat jadwal siapa saja yang akan
bertugas mendampingi dan membantu
siswa-siswa yang belum bisa membaca
itu selama kegiatan PPL 2. Pembuatan
jadwal ini kami susun dengan anggota
kelompok yang dikoordinir oleh ketua
kelompok PPL 2 lalu kemudian
mengkofirmasi kepada pihak sekolah
terkait jadwal yang sudah kami
rancang dan meminta persetujuan dari
kepala sekolah terkait rancangan yang
kami susun tersebut. Adapun
jadwalnya sebagai berikut :
HARI PETUGAS
SENIN Hairul Anas
SELASA Haeril
RABU Syahrul Ramadhan
KAMIS Lalu Khairul Hadi Masruri

228
SABTU Alwan Pua
AHAD Arliansyah Maulana
2. Pelaksanaan
Untuk kegiatan penanganan
kasus ini sudah dibuatkan siapa saja
yang akan bertugas dalam pembinaan
siswa yang belum bisa membaca dan
menulis tersebut. Untuk
pelaksanaannya sebagaimana point
nomor 1 bahwa kegiatan tersebut
dilaksanakan setiap hari setelah jam
mata pelajaran di sekolah. Kegiatan
pembinaan dan bimbingan tersebut
hanya berdurasi 20 menit setiap kali
pertemuan. Dan adapun pendekatan
yang dilakukan selama membina siswa
yang bersangkutan ialah mengajarkan
dari awal tentang membaca dan
menulis.
Materi yang diajarkan adalah
pengenalan awal terkait huruf atau

229
abjad secara keseluruhan dengan cara
menjelaskan bagaimana cara
menuliskan huruf-huruf tersebut
dengan baik dan benar. Itu dijarkan
secara berulang-ulang agar siswa yang
bersangkutan lebih cepat mengenal
huruf dan mampu menuliskannya
sesuai yang diajarkan. Setelah
diajarkan mengenal huruf dan
bagaimana penulisannya selanjutnya
diajarkan mengeja huruf- huruf
tersebut sebelum mereka masuk pada
tahap selanjutnya yaitu belajar
membaca terbimbing oleh mahasiswa
PPL 2.
3. Hasil Penanganan Kasus
Setelah kegiatan pembinaan itu
dijalankan selama kegiatan PPL 2
hasilnya sangatlah luar biasa sekali.
Karena setelah dibina dan dibimbing
siswa yang tidak bisa membaca dan

230
menulis tersebut bisa membaca dan
menulis seperti teman- temannya yang
lain. Walaupun satu dari siswa tersebut
belum lancar tetapi hasil dari
pembinaan tersebut memberikan hasil
yang positif bagi siswa yang mengalami
kesulitan dalam membaca dan menulis.
Selain dibina diwaktu yang ditentukan
tadi jika ada jam yang kosong kami
mengisi dengan kegiatan tersebut agar
siswa yang bersangkutan lebih lancar
dalam menulis dan membaca.
Selain itu, teman-temannya yang
lain juga kami berikan kesempatan
untuk membantu temannya tersebut
agar mengajarkan dikamar tempat
mereka istrahat. Berkat kesungguhan
dan motivasi siswa yang tadinya tidak
bisa membaca akhir bisa membaca. Dan
sudah saya uji dengan memberikan

231
ujian berupa membaca langsung di
depan saya.
4. Evaluasi dan Tindak lanjut
Dalam hal ini kami meminta
agar guru-guru di sekolah tersebut
untuk tetap memberikan bimbingan
kepada siswa yang bersangkutan agar
terus belajar membaca walaupun kami
sudah tidak mengajar lagi di sekolah
tersebut. Kami juga meminta teman-
teman satu kamarnya untuk ikut
membantu juga dalam mengajar dan
menyimak temanya tadi ketika mereka
sedang belajar sendirian.
C. SIMPULAN
Dalam penanganan kasus ini disini
kami sudah memaksimalkan proses yang
diminta oleh pihak sekolah dan walaupun
pada pelaksanaannya tetap ada kekurangan.
Untuk kasus yang ditangani oleh kami terkait
siswa yang belum bisa membaca dan menulis

232
di SMP IT Al Yaumi Mataram hasilnya luar
biasa sekali. Karena hasil dari pembinaan dan
bimbingan tersebut siswa yang sebelumnya
tidak bisa membaca dan menulis setelah
mendapat bimbingan keduanya bisa membaca
dan menulis. Walaupun ada satu dari siswa
yang diajar itu masih kurang tetapi yang
satunya sangatlah luar bisa perubahannya.
Selain dibina dan dibimbing setelah
kegiatan belajar dan mengajar kami meminta
bentuan kepada teman-teman sekamarnya
untuk membantu mengajari mereka berdua
tersebut untuk terus membaca di dalam
kamar. Tujuannya agar mereka berdua tadi
semakin mantap dan mahir dalam membaca
dan menulis.

233
BAB VI
PENUTUP DAN SARAN

A. Kesimpulan
Serangkaian pelaksanaan praktek pengalaman
lapangan (PPL) sejak observasi sampai dengan
penulisan laporan dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
pendidikan merupakan salah satu sarana
peningkatan pengetahuan keterampilan dan
pengalaman baru yang merupakan bekal dalam
membina dan mendidik siswa. Di samping itu
juga mahasiswa PPL dapat melihat secara nyata
masalah kependidikan di lapangan yang
dijadikan sebagai pengalaman dan pelajaran
yang sangat berharga untuk masa yang akan
datang setelah kami terjun ke sekolah
2. Melalui Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini
mahasiswa PPL dapat membandingkan,
menyesuaikan dengan menerapkan teori yang

234
mahasiswa PPL dapatkan di bangku kuliah
dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Mahasiswa PPL juga memperoleh gambaran
bagaimana harus bersikap sebagai seorang
guru, baik sesame guru, pada atasan, pada
pegawai, dan terhadap siswa, juga bagaimana
mempersiapkan metode yang digunakan
sebelum mengajar.
3. Praktek Pengalaman Lapangna (PPL) ini
bertujuan untuk mencari hal-hal yang
merupakan penghambat dan pendukung agar
proses belajar mengajar berjalan dengan lancar.
Melalui kegiatan ini pula mahasiswa PPL bisa
lebih dewasa dalam berpikir, berbuat, dan
bertingkah laku, bergaul maupun berdisiplin
sebagai seorang guru.
B. Saran
1. Kepada siswa-siswi di SMP IT AL-YAUMI
Mataram diharapkan selalu belajar dengan tekun
karena sekarang kita hidup dalam era baru
dimana kemampuan berpikir sangat diutamakan.

235
“Don’t be lazy” kita harus “be diligent ok” karena
dengan rajin belajar, kita bisa meraih cita-cita
yang tinggi.
2. Bagi rekan-rekan yang melaksanakan PPL agar
benar-benar siap sebelum mengajar di kelas, siap
mental, menguasai materi yang akan diajarkan
dan mampu menangani serta mengatur kelas
dengan baik
3. Hendaknya melakukan kerjasama baik antar
teman kelompok, guru pamong maupun guru-
guru yang lain, guna mendapatkan masukkan-
masukkan yang dapat membantu dalam
pelaksanaan kegiatan praktek.
4. SMP IT AL-YAUMI Mataram harus tetap
mempertahankan dan melestarikan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan misalnya kegiatan
ekstrakurikuler, muhadaroh dan kegiatan-
kegiatan lainnya, karena dengan kegiatan ini bisa
dijadikan sebagai mediasi untuk melatih siswa
mengembangkan bakat yang dimiliki,
mengeluarkan mengeluarkan aspirasi mereka

236
baik lewat ceramah pada teman-teman
sejawatnya. Sehingga kegiatan-kegiatan seperti
ini bisa dijadikan pembelajaran yang sangat
berharga bagi siswa dan sebagai media
peningkata mental siswa menjadi mental baja
yang tidak gentar ketika berbicara di depan
umum.

237
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Syahrul Ramadhan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Absen Siswa

DAFTAR ABSENSI SANTRI


KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI
KELAS

BULAN : September
TAHUN : 2020
KELAS : VII

SEMESTER GANJIL
TANGGAL
N NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1
O
SANTRI
0 1 2
DWI
1
MUHARRY
WIBOWO

238
MUZAHIDUL
2
HAQ
IRWANSYAH
3
ADI
4
SETIAWAN
AULIA
5
NAFISHA
ARINI
6
SALSABILA
BAIQ
7
IZZATUN
NIDA’
DIANA
8
HAFILDA
FATHIMAH
9
AZZAHRA
KHUSNUL
1
HANIFAH
0
MIFTAHUL
1
JANNAH
1
NUR
1

239
SYAKINAH
2
TIARA
1 NUR
NASYIFA
3 ZAIN
ZALFA
1
RIHADATUL
4
AISYAH

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)
 Pertemuan Pertama

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP-IT Al-Yaumi
Mataram
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Bilangan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

240
I. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran yang diharapkan
setelah proses pembelajaran bilangan,
peserta didik dapat:
1. Memiliki rasa syukur terhadap karunia
Tuhan dengan adanya kegunaan konsep
bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menunjukkan sikap bertanggung jawab
dalam menyelesaikan tugas individu ataupun
kelompok yang diberikan
3. Membandingkan dua atau lebih bilangan
bulat
4. Mengurutkan dan meletakkan bilangan bulat
pada garis bilangan
5. Menunjukkan sikap teliti dalam
menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat
6. Menunjukkan sikap tidak mudah menyerah
dalam menyelesaikan operasi hitung
bilangan bulat
7. Melakukan operasi hitung bilangan bulat
8. Menggunakan operasi bilangan bulat dalam

241
menyelesaikan permasalahan di kehidupan
sehari-hari
9. Menentukan KPK dan FPB dua atau lebih
bilangan
10. Menggunakan KPK dan FPB suatu bilangan
dalam menyelesaikan permasalahan di
kehidupan sehari-hari
11. Menentuka representasi dari bilangan
berpangkat bilangan positif dan negatif.
12. Menggunakan representasi bilangan
berpangkat bilangan bulat positif dan negatif
dalam menyelesaikan masalah di kehidupan
sehari-hari

II. Kompetensi Dasar


3.1 Menjelaskan dan mentukan urutan pada
bilangan bulat (positif dan negatif) dan
pecahan (biasa, campuran, decimal, persen)
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan urutan beberapa bilangan bulat dan
pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)

242
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi hitung
bilangan bulat dan pecahan dengan
memanfaatkan berbagai sifat operasi
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan operasi hitung bilangan bulat dan
pecahan
3.3 Menjelaskan dan menetukan representasi
bilangan dalam bentuk bilangan berpangkat
bulat positif dan negatif
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan bilangan dalam bentuk bilangan
berpangkat bulat positif negative.

III. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1. Membandingkan dan mengurutkan
beberapa bilangan bulat.
3.2.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat
dengan memanfaatkan berbagai sifat
operasi

IV. Materi Ajar

243
Bilangan

V. Model dan Metode Pembelajaran


 Model Pembelajaran:Active Learning
 Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya
Jawab.

VI. Langkah-langkah Pembelajaran


Pertemuan Pertama: (3JP)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan salam
kepada siswa
2. Ketua kelas memimpin
doa sebelum memulai
pembelajaran
Pendahuluan 10 menit
3. Guru mengecek
(mengabsen) kehadiran
siswa
4. Guru menyampaikan
gambaran tentang

244
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pentingnya memahami
bilangan bulat dan
memberikan gambaran
tentang penggunaan
bilangan bulat dalam
kehidupan sehari-hari
5. Memberikan apersepsi
atau motivasi kepada
peserta tentang bilangan
bulat
6. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin
dicapai
7. Menyampaikan
kompetensi dasar yang
ingin dicapai
8. Menyampaikan indikator
pencapaian kompetensi
yang ingin dicapai

245
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
9. Mengingatkan materi yang
sebelumnya sudah
dipelajari
10. Siswa dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil
yang beranggotakan 3-4
orang
11. Siswa diminta 6
mengerjakan LKS hal 0
12. Guru memberikan
petunjuk untuk m
Inti
mengerjakan LKS yang e
sudah dibagikan n
13. Siswa mendiskusikan LKS i
yang diberikan dengan t
kelompok masing-masing.
14. Memfasilitasi siswa
dengan mengarahkan
atau membimbing siswa

246
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
memecahkan masalah
yang ditemui selama
mendiskusikan LKS.
15. Siswa mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
menunjuk salah satu
anggota kelompok yang
dipilih oleh guru.
16. Siswa menyimpulkan
hasil diskusinya
17. Mengevaluasi siswa
dengan memberikan soal
yang berkaitan dengan
yang mereka diskusikan
Akhir sebelumnya. 10 menit
18. Siswa dan guru merefleksi
pembelajaran yang telah
dipelajari
19. Siswa diberikan

247
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kesempatan untuk belum
dimengerti terkait dengan
materi yang sudah
bertanya hal-hal yang
didiskusikan
20. Menginformasikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya
21. Mengakhiri pelajaran
dengan memberikan
pesan untuk selalu nelajar
dan tetap semangat,
kemudian menutup
pelajaran dengan berdo’a
bersama.
Total 80 menit

VII. Alat/Media/Sumber Belajar


 Alat : Spidol dan Papan Tulis

248
 Media : Lembar Kerja Siswa dan
Tugas Individu (Terlampir di buku)
 Sumber Belajar :
- Buku Matematika Kelas VII
- Buku Refrensi dan Artikel yang
Sesuai,
- Internet, dsb.
VIII. Penilaian
1. Prosedur Penilaian Sikap
N Aspek Teknik Waktu
o yang pen pen
. dinil ilai ilai
ai an an
1 Kreatif Penga Kegiat
. mat an
an inti
2 Kritis Penga Kegiat
. mat an
an inti
3 Analitis Penga Kegiat
. mat an

249
an inti

2. Penilaian sikap
Kreatif
a. Kurang baik jika sama sekali tidak
berusaha mengajukan ide-ide kreatif
dalam proses pembelajaran.
b. Baik jika sudah ada usaha mengajukan
ide-ide kreatif dalam proses
pembelajaran.
c. Sangat baik jika mengajukan ide-ide
krreatif dalam proses pembelajaran
jika secara terus-menerus dan
konsisten.
Kritis
a. Kurang baik jika sama sekali tidak
berusaha mengajukan ide-ide logis,
kritis, atau pertanyaan menentang
dalam proses pembelajaran.
b. Baik jika sudah ada usaha untuk
mengajukan ide-ide logis kritis atau

250
pertanyaan menantang dalam proses
pembelajaran.
c. Sangat baik jika mengajukan ide-ide
logis, kritis, atau pertanyaan
menantang dalam proses
pembelajaran secara terus-menerus
dan konsisten.
Analitis
a. Kurang baik jika sama sekali tidak
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
menantang atau memberikan ide-ide
dalam menyelesaikan masalah
selama proses pembelajaran.
b. Baik jika suda ada usaha untuk
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
menantang atau memberikan ide-ide
dalam menyelesaikan masalah
selama proses pembelajaran.
c. Sangat baik jika mengajukan
petanyaan-pertanyaan menantang
atau memberikan ide-ide dalam

251
menyelesaikan masalah selama
proses pembelajaran secara terus-
menerus dan konsisten.

Mataram, 12 September 2020


Mahasiswa PPL,

Syahrul Ramadhan
NIM.170103032

DPL, Guru Pamong,

Nazala Noor Maulany, M.Hum Budiawan, S.Pd


NIP.198401212019032014 NIP.

252
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP IT Al-Yaumi Mataram

Ir. Abdullah Muhammad Yasin


NIP.

 Pertemuan Kedua
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP-IT Al-Yaumi Mataram
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Bilangan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

I. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran yang diharapkan
setelah proses pembelajaran bilangan,
peserta didik dapat:

253
13. Memiliki rasa syukur terhadap karunia
Tuhan dengan adanya kegunaan konsep
bilangan bulat dalam kehidupan sehari-
hari.
14. Menunjukkan sikap bertanggung jawab
dalam menyelesaikan tugas individu
ataupun kelompok yang diberikan
15. Membandingkan dua atau lebih bilangan
bulat
16. Mengurutkan dan meletakkan bilangan
bulat pada garis bilangan
17. Menunjukkan sikap teliti dalam
menyelesaikan operasi hitung bilangan
bulat
18. Menunjukkan sikap tidak mudah
menyerah dalam menyelesaikan operasi
hitung bilangan bulat
19. Melakukan operasi hitung bilangan bulat
20. Menggunakan operasi bilangan bulat
dalam menyelesaikan permasalahan di
kehidupan sehari-hari

254
21. Menentukan KPK dan FPB dua atau lebih
bilangan
22. Menggunakan KPK dan FPB suatu
bilangan dalam menyelesaikan
permasalahan di kehidupan sehari-hari
23. Menentuka representasi dari bilangan
berpangkat bilangan positif dan negatif.
24. Menggunakan representasi bilangan
berpangkat bilangan bulat positif dan
negatif dalam menyelesaikan masalah di
kehidupan sehari-hari

II. Kompetensi Dasar


3.1 Menjelaskan dan mentukan urutan pada
bilangan bulat (positif dan negatif) dan
pecahan (biasa, campuran, decimal,
persen)
4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan urutan beberapa bilangan bulat
dan pecahan (biasa, campuran, desimal,
persen)

255
3.4 Menjelaskan dan melakukan operasi
hitung bilangan bulat dan pecahan dengan
memanfaatkan berbagai sifat operasi
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan operasi hitung bilangan bulat dan
pecahan
3.5 Menjelaskan dan menetukan representasi
bilangan dalam bentuk bilangan
berpangkat bulat positif dan negatif
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan bilangan dalam bentuk bilangan
berpangkat bulat positif negative.

III. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.2. Membandingkan dan mengurutkan
beberapa bilangan pecahan (biasa,
campuran, desimal, persen).
3.2.2. Menentukan KPK dan FPB dari suatu
bilangan bulat.

256
3.2.3. Melakukan operasi hitung bilangan
pecahan dengan memanfaatkan berbagai
sifat operasi

IV. Materi Ajar


Bilangan

V. Model dan Metode Pembelajaran


 Model Pembelajaran:Active Learning
 Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya
Jawab.

VI. Langkah-langkahPembelajaran
Pertemuan Kedua: (3JP)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan
salam kepada siswa
10
Pendahuluan 2. Ketua kelas memimpin
menit
doa sebelum memulai
pembelajaran

257
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
3. Guru mengecek
(mengabsen)
kehadiran siswa
4. Guru menyampaikan
gambaran tentang
pentingnya memahami
bilangan pecahan dan
memberikan
gambaran tentang
penggunaan bilangan
pecahan dalam
kehidupan sehari-hari
5. Memberikan apersepsi
atau motivasi kepada
peserta tentang
bilangan pecahan
6. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai

258
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
7. Menyampaikan
kompetensi dasar
yang ingin dicapai
8. Menyampaikan
indikator pencapaian
kompetensi yang ingin
dicapai
9. Mengingatkan materi
yang sebelumnya
sudah dipelajari
10. Siswa dibagi menjadi
kelompok-kelompok
kecil yang
beranggotakan 3-4
60
Inti orang
menit
11. Siswa diminta untuk
mengerjakan LKS hal.
12. Guru memberikan
petunjuk untuk

259
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mengerjakan LKS yang
sudah dibagikan
13. Siswa mendiskusikan
LKS yang diberikan
dengan kelompok
masing-masing.
14. Memfasilitasi siswa
dengan mengarahkan
atau membimbing
siswa memecahkan
masalah yang ditemui
selama mendiskusikan
LKS.
15. Siswa
mempresentasikan
hasil diskusinya
dengan menunjuk
salah satu anggota
kelompok yang dipilih

260
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
oleh guru.

16. Siswa menyimpulkan


hasil diskusinya
17. Mengevaluasi siswa
dengan memberikan
soal yang berkaitan
dengan yang mereka
diskusikan
sebelumnya.
18. Siswa dan guru
Akhir merefleksi 10 menit
pembelajaran yang
telah dipelajari
19. Siswa diberikan
kesempatan untuk
bertanya hal-hal yang
belum dimengerti
terkait dengan materi

261
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
yang sudah
didiskusikan
20. Menginformasikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
selanjutnya
21. Mengakhiri pelajaran
dengan memberikan
pesan untuk selalu
nelajar dan tetap
semangat, kemudian
menutup pelajaran
dengan berdo’a
bersama.
80
Total Menit

262
VII. Alat/Media/Sumber Belajar
 Alat : Spidol dan Papan Tulis
 Media : Lembar Kerja Siswa dan
Tugas Individu (Terlampir di buku)
 Sumber Belajar` :
1. Buku Matematika Kelas
VII
2. Buku Refrensi dan
Artikel yang Sesuai,
3. Internet, dsb.
VIII. Penilaian

Mataram, 19 September 2020


Mahasiswa PPL,

Syahrul Ramadhan
NIM.170103032

263
DPL, Guru Pamong,

Nazala Noor Maulany, M.Hum Budiawan, S.Pd


NIP.198401212019030014 NIP.

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP IT Al-Yaumi Mataram

Ir. Abdullah Muhammad Yasin


NIP.

 Pertemuan Ketiga

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP IT Al-Yaumi


Mataram
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil

264
Materi Pokok : Aljabar
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

I. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran yang diharapkan
setelah proses pembelajaran Aljabar siswa
dapat:
1. Memahami konsep konstanta, koefisien,
variabel, suku sejenis dan suku tidak sejenis
2. Memahami konsep bentuk aljabar
3. Merepresentasi kalimat matematika ke
dalam bentuk aljabar
4. Menentukan penyelesaian dari operasi
penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar
5. Menentukan penyelesaian dari operasi
perkalian dan pembagian bentuk aljabar
6. Menentukan pemfaktoran dari bentuk
aljabar.

265
II. Kompetensi Dasar
3.5 Menjelaskan bentuk aljabar dan
melakakukan operasi pada bentuk
aljabar (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian).

III. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5.1 Memahami konsep konstanta, koefisien,
variabel, suku sejenis dan suku tidak
sejenis
3.5.2 Memahami konsep bentuk aljabar
3.5.3 Merepresentasi kalimat matematika ke
dalam bentuk aljabar
3.5.4 Menentukan penyelesaian dari operasi
penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar

IV. Materi Ajar


Aljabar

V. Model dan Metode Pembelajaran

266
 Model Pembelajaran:Active Learning
 Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya
Jawab.

VI. Langkah-langkah Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Guru mengucapkan
salam kepada siswa
2. Ketua kelas memimpin
doa sebelum memulai
pembelajaran
3. Guru mengecek
(mengabsen) kehadiran
Pendahuluan menit
siswa
4. Guru menyampaikan
gambaran tentang
pentingnya memahami
konsep aljabar dan
memberikan gambaran
tentang penggunaan

267
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
aljabar dalam kehidupan
sehari-hari
5. Memberikan apersepsi
atau motivasi kepada
peserta tentang aljabar
6. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin
dicapai
7. Menyampaikan
kompetensi dasar yang
ingin dicapai
8. Menyampaikan indikator
pencapaian kompetensi
yang ingin dicapai
9. Mengingatkan materi
yang sebelumnya sudah
dipelajari
10. Siswa dibagi menjadi 6
Inti
kelompok-kelompok 0

268
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kecil yang
beranggotakan 3-4 m
orang e
11. Siswa diminta n
memperhatikan gambar i
tentang penerapan t
aljabar di kehidupan
sehari-hari
12. Siswa diminta membaca
buku paket hal. 100 –
105
13. Siswa diminta bertanya
hal apa saja yang belum
dimengerti dari
penjelasan yang sudah
dibaca
14. Guru memberikan
petunjuk untuk
mengerjakan LKS hal 98

269
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
15. Siswa mendiskusikan
LKS dengan kelompok
masing-masing.
16. Memfasilitasi siswa
dengan mengarahkan
atau membimbing siswa
memecahkan masalah
yang ditemui selama
mendiskusikan LKS.
17. Siswa mengumpulkan
hasil diskusi dari LKS
18. Siswa
mempresentasikan hasil
diskusinya dengan
menunjuk salah satu
anggota kelompok yang
dipilih oleh guru.
19. Siswa menyimpulkan
hasil diskusinya

270
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
20. Mengevaluasi siswa
dengan memberikan soal
yang berkaitan dengan
yang mereka diskusikan
sebelumnya.
21. Siswa dan guru
merefleksi pembelajaran
yang telah dipelajari
22. Siswa diberikan
Akhir kesempatan untuk 10 menit
bertanya hal-hal yang
belum dimengerti terkait
dengan materi yang
sudah didiskusikan
23. Menginformasikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan selanjutnya
24. Mengakhiri pelajaran

271
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dengan memberikan
pesan untuk selalu
nelajar dan tetap
semangat, kemudian
menutup pelajaran
dengan berdo’a bersama.
Total 80 menit

VII. Alat/Media/SumberBelajar
 Alat : Spidol dan Papan Tulis
 Media : Lembar Kerja Siswa dan
Tugas Individu (Terlampir di buku)
 Sumber Belajar` :
- Buku Matematika Kelas
VII
- Buku Refrensi dan
Artikel yang Sesuai,
- Internet, dsb.

VIII. Penilaian
272
Mataram, 26 September 2020
Mahasiswa PPL,

Syahrul Ramadhan
NIM.170103032

DPL, Guru Pamong,

Nazala Noor Maulany, M.Hum Budiawan, S.Pd


NIP.198401212019030014 NIP.

273
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP IT Al-Yaumi Mataram

Ir. Abdullah Muhammad Yasin


NIP.

 Pertemuan Keempat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP IT Al-Yaumi


Mataram
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Aljabar
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

I. Tujuan Pembelajaran

274
Adapun tujuan pembelajaran yang diharapkan
setelah proses pembelajaran Aljabar siswa
dapat:
7. Memahami konsep konstanta, koefisien,
variabel, suku sejenis dan suku tidak sejenis
8. Memahami konsep bentuk aljabar
9. Merepresentasi kalimat matematika ke
dalam bentuk aljabar
10. Menentukan penyelesaian dari operasi
penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar
11. Menentukan penyelesaian dari operasi
perkalian dan pembagian bentuk aljabar
12. Menentukan pemfaktoran dari bentuk
aljabar.

II. Kompetensi Dasar


3.6 Menjelaskan bentuk aljabar dan
melakakukan operasi pada bentuk
aljabar (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian).

275
III. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6.1 Menentukan penyelesaian dari operasi
perkalian dan pembagian bentuk aljabar
3.6.2 Menentukan pemfaktoran dari bentuk
aljabar.

IV. Materi Ajar


Aljabar

V. Model dan Metode Pembelajaran


 Model Pembelajaran:Active Learning
 Metode Pembelajaran: Diskusi dan Tanya
Jawab.

VI. Langkah-langkah Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
22. Guru mengucapkan salam
Pendahuluan kepada siswa 10 menit
23. Ketua kelas memimpin doa

276
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
sebelum memulai
pembelajaran
24. Guru mengecek
(mengabsen) kehadiran
siswa
25. Guru menyampaikan
gambaran tentang
pentingnya memahami
operasi bentuk aljabar
dan memberikan
gambaran tentang
penggunaan operasi
bentuk aljabar dalam
kehidupan sehari-hari
26. Memberikan apersepsi
atau motivasi kepada
peserta tentang operasi
aljabar
27. Menyampaikan tujuan

277
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pembelajaran yang ingin
dicapai
28. Menyampaikan
kompetensi dasar yang
ingin dicapai
29. Menyampaikan indikator
pencapaian kompetensi
yang ingin dicapai
30. Mengingatkan materi yang
sebelumnya sudah
dipelajari
31. Siswa dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil
yang beranggotakan 3-4
orang
Inti 60 menit
32. Siswa diminta membaca
buku paket hal. 105 - 111
33. Siswa diminta bertanya hal
apa saja yang belum

278
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dimengerti dari penjelasan
yang sudah dibaca
34. Siswa diminta untuk
mengerjakan LKS hal. 102
35. Guru memberikan
petunjuk untuk
mengerjakan LKS hal. 102
- 103
36. Siswa mendiskusikan LKS
yang diberikan dengan
kelompok masing-masing.
37. Memfasilitasi siswa
dengan mengarahkan atau
membimbing siswa
memecahkan masalah
yang ditemui selama
mendiskusikan LKS.
38. Siswa mengumpulkan hasil
diskusi dari LKS

279
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
39. Siswa mempresentasikan
hasil diskusinya dengan
menunjuk salah satu
anggota kelompok yang
dipilih oleh guru.
40. Siswa menyimpulkan hasil
diskusinya
41. Mengevaluasi siswa
dengan memberikan soal
yang berkaitan dengan
yang mereka diskusikan
sebelumnya.
42. Siswa dan guru merefleksi
Akhir 10 menit
pembelajaran yang telah
dipelajari
43. Siswa diberikan
kesempatan untuk
bertanya hal-hal yang
belum dimengerti terkait

280
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dengan materi yang sudah
didiskusikan
44. Menginformasikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya
45. Mengakhiri pelajaran
dengan memberikan pesan
untuk selalu nelajar dan
tetap semangat, kemudian
menutup pelajaran dengan
berdo’a bersama.
Total 80 menit

VII. Alat/Media/SumberBelajar
 Alat : Spidol dan Papan Tulis
 Media : Lembar Kerja Siswa dan
Tugas Individu (Terlampir di buku)
 Sumber Belajar` :

281
- Buku Matematika Kelas
VII
- Buku Refrensi dan
Artikel yang Sesuai,
- Internet, dsb.
IX. Penilaian

Mataram, 03 Oktober 2020


Mahasiswa PPL,

282
Syahrul Ramadhan
NIM.170103032

DPL, Guru Pamong,

Nazala Noor Maulany, M.Hum Budiawan, S.Pd


NIP.198401212019030014 NIP.

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP IT Al-Yaumi Mataram

Ir. Abdullah Muhammad Yasin


NIP.

 Pertemuan Kelima

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

283
Satuan Pendidikan : SMP IT Al-Yaumi
Mataram
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Himpunan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

I. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran yang diharapkan
setelah proses pembelajaran Himpunan,
peserta didik dapat:
1. Memahami konsep himpunan
2. Menyajikan himpuan dengan
mendaftarkan anggotanya
3. Menyajikan himpunan dengan
menyatakan sifat yang dimiliki
anggotanya
4. Menyajikan himpunan dengan
menuliskan notasi pembentuk himpunan
5. Memahami konsep himpunan semsesta

284
6. Memahami cara menggambar diagram
Venn
7. Menentukan kardinalitas himpunan

II. Kompetensi Dasar


3.4 Menjelaskan himpunan, himpunan
bagian, himpunan semesta, himpunan
kosong, komplemen himpunan, dan
melakukan operasi biner pada
himpunan menggunakan masalah
kontekstual.
4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan himpunan,
himpunan bagian, himpunan semesta,
himpunan kosong, komplemen
himpunan dan operasi biner pada
himpunan

III. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4.1 Memahami konsep himpunan
3.4.2 Menyajikan himpuan dengan

285
mendaftarkan anggotanya
3.4.3 Menyajikan himpunan dengan
menyatakan sifat yang dimiliki
anggotanya
3.4.4 Menyajikan himpunan dengan
menuliskan notasi pembentuk
himpunan
3.4.5 Memahami cara menggambar
diagram Venn
3.4.6 Menentukan kardinalitas
himpunan

IV. Materi Ajar


Himpunan (Terlampir)

V. Model dan Metode Pembelajaran


 Model Pembelajaran:Active Learning
 Metode Pembelajaran: Diskusi dan
Tanya Jawab
.
VI. Langkah-langkah Pembelajaran

286
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
22. Guru
mengucapkan salam
kepada siswa
23. Ketua kelas
memimpin doa
sebelum memulai
pembelajaran
24. Guru mengecek
(mengabsen)
Pendahuluan kehadiran siswa 10 menit
25. Guru
menyampaikan
gambaran tentang
pentingnya
memahami himpunan
dan memberikan
gambaran tentang
penggunaan
himpunan dalam

287
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kehidupan sehari-hari
26. Memberikan
apersepsi atau
motivasi kepada
peserta tentang
bilangan bulat
27. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
28. Menyampaikan
kompetensi dasar
yang ingin dicapai
29. Menyampaikan
indikator pencapaian
kompetensi yang
ingin dicapai
30. Mengingatkan
materi yang
sebelumnya sudah

288
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dipelajari
31. Siswa dibagi menjadi
kelompok-kelompok
kecil yang
beranggotakan 3-4
orang
32. Siswa diminta
mengerjakan LKS hal 60
33. Guru memberikan m
petunjuk untuk e
Inti
mengerjakan LKS n
yang sudah dibagikan i
34. Siswa mendiskusikan t
LKS yang diberikan
dengan kelompok
masing-masing.
35. Memfasilitasi siswa
dengan mengarahkan
atau membimbing

289
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
siswa memecahkan
masalah yang ditemui
selama
mendiskusikan LKS.
36. Siswa
mempresentasikan
hasil diskusinya
dengan menunjuk
salah satu anggota
kelompok yang
dipilih oleh guru.
37. Siswa menyimpulkan
hasil diskusinya
38. Mengevaluasi siswa
dengan memberikan
soal yang berkaitan
Akhir 10 menit
dengan yang mereka
diskusikan
sebelumnya.

290
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
39. Siswa dan guru
merefleksi
pembelajaran yang
telah dipelajari
40. Siswa diberikan
kesempatan untuk
bertanya hal-hal yang
belum dimengerti
terkait dengan materi
yang sudah
didiskusikan
41. Menginformasikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
selanjutnya
42. Mengakhiri pelajaran
dengan memberikan
pesan untuk selalu

291
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
nelajar dan tetap
semangat, kemudian
menutup pelajaran
dengan berdo’a
bersama.
80
M
e
Total
n
i
t

VII. Alat/Media/Sumber Belajar


 Alat : Spidol dan Papan Tulis
 Media : Lembar Kerja Siswa dan
Tugas Individu (Terlampir di buku)
 Sumber Belajar` :
- Buku Matematika Kelas
VII

292
- Buku Refrensi dan Artikel
yang Sesuai,
- Internet, dsb.
VIII. Penilaian

Mataram, 10 Oktober 2020


Mahasiswa PPL,

Syahrul Ramadhan
NIM.170103032

293
DPL, Guru Pamong,

Nazala Noor Maulany, M.Hum Budiawan, S.Pd


NIP.198401212019030014 NIP.

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP IT Al-Yaumi Mataram

Ir. Abdullah Muhammad Yasin


NIP.

 Pertemuan Keenam

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

294
Satuan Pendidikan : SMP IT Al-Yaumi
Mataram
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Himpunan
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

I. TujuanPembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran yang diharapkan
setelah proses pembelajaran Himpunan,
peserta didik dapat:
1. Memahami konsep himpunan kosong,
berhingga, dan tak berhingga.
2. Memiliki ketertarikan tentang konsep
himpunan bagian.
3. Memahami konsep himpunan bagian

II. Kompetensi Dasar


3.5 Menjelaskan himpunan, himpunan
bagian, himpunan semesta, himpunan

295
kosong, komplemen himpunan, dan
melakukan operasi biner pada
himpunan menggunakan masalah
kontekstual.
4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan himpunan,
himpunan bagian, himpunan semesta,
himpunan kosong, komplemen
himpunan dan operasi biner pada
himpunan.

III. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4.1 Memahami konsep himpunan
semsesta
3.4.2 Memahami konsep himpunan
kosong, nol, berhingga, dan tak
berhingga
3.4.3 Memahami konsep himpunan
bagian

IV. Materi Ajar

296
Himpunan (Terlampir)

V. Model dan Metode Pembelajaran


 Model Pembelajaran:Active Learning
 Metode Pembelajaran: Diskusi dan
Tanya Jawab
VI.

297
Langkah-langkah Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
46. Guru mengucapkan
salam kepada siswa
47. Ketua kelas
memimpin doa
sebelum memulai
pembelajaran
48. Guru mengecek
(mengabsen)
kehadiran siswa
Pendahuluan 10 menit
49. Guru
menyampaikan
gambaran tentang
pentingnya
memahami
himpunan dan
memberikan
gambaran tentang
penggunaan
298
himpunan dalam
kehidupan sehari-
hari
50. Memberikan
apersepsi atau
motivasi kepada
peserta tentang
bilangan pecahan
51. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang
ingin dicapai
52. Menyampaikan
kompetensi dasar
yang ingin dicapai
53. Menyampaikan
indikator
pencapaian
kompetensi yang
ingin dicapai
54. Mengingatkan

299
materi yang
sebelumnya sudah
dipelajari
55. Siswa dibagi
menjadi kelompok-
kelompok kecil
yang beranggotakan
3-4 orang
56. Siswa diminta
untuk mengerjakan
LKS hal.
57. Guru memberikan
Inti 80 menit
petunjuk untuk
mengerjakan LKS
yang sudah
dibagikan
58. Siswa
mendiskusikan LKS
yang diberikan
dengan kelompok
masing-masing.

300
59. Memfasilitasi siswa
dengan
mengarahkan atau
membimbing siswa
memecahkan
masalah yang
ditemui selama
mendiskusikan LKS.
60. Siswa
mempresentasikan
hasil diskusinya
dengan menunjuk
salah satu anggota
kelompok yang
dipilih oleh guru.
61. Siswa
menyimpulkan hasil
diskusinya
62. Mengevaluasi siswa
Akhir dengan 30 menit
memberikan soal

301
yang berkaitan
dengan yang
mereka diskusikan
sebelumnya.
63. Siswa dan guru
merefleksi
pembelajaran yang
telah dipelajari
64. Siswa diberikan
kesempatan untuk
bertanya hal-hal
yang belum
dimengerti terkait
dengan materi yang
sudah didiskusikan
65. Menginformasikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan
selanjutnya
66. Mengakhiri

302
pelajaran dengan
memberikan pesan
untuk selalu nelajar
dan tetap semangat,
kemudian menutup
pelajaran dengan
berdo’a bersama.
80
Total
Menit

VII. Alat/Media/SumberBelajar
 Alat : Spidol dan Papan Tulis
 Media : Lembar Kerja Siswa dan Tugas
Individu (Terlampir di buku)
 Sumber Belajar`:
- Buku Matematika Kelas
VII
- Buku Refrensi dan
Artikel yang Sesuai,
- Internet, dsb.

303
VIII. Penilaian
Mataram, 17Oktober 2020
Mahasiswa PPL,

Syahrul Ramadhan
NIM.170103032

DPL, Guru Pamong,

Nazala Noor Maulany, M.Hum Budiawan, S.Pd


NIP.198401212019032014 NIP.

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP IT Al-Yaumi Mataram

Ir. Abdullah Muhammad Yasin


NIP.

304
1. Prota
PROGRAM TAHUNAN SMP IT AL-YAUMI
MATARAM
TAHUN PELAJARAN 2020 – 2021

KI 1 dan KI 2 :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan
peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya.
1.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam

305
melakukan pengamatan, percobaan, dan
berdiskusi.
1.3 Menghargai kerja individu dan kelompok
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan.
1.4 Menunjukkan perilaku bijaksana dan
bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam memilih penggunaan alat dan bahan
untuk menjaga kesehatan diri dan
lingkungan.
1.5 Menunjukkan penghargaan kepada orang
lain dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi perilaku menjaga
kebersihan dan kelestarian lingkungan.

N ALOKAS
KOMPETENSI DASAR
O I WAKTU
1 Bilangan

306
3.1. siswa mampu menjelaskan
dan menentukan urutan
pada bilangan bulat
(positif dan negatif) dan
pecahan (biasa, campuran,
desimal, persen);
3.2. menjelaskan dan
melakukan operasi hitung
bilangan bulat dan
pecahan dengan
memanfaatkan berbagai JP
sifat operasi;
3.3. menjelaskan dan
menentukan representasi
bilangan bulat besar
sebagai bilangan
berpangkat bulat positif;
4.1. menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
urutan beberapa
bilanganbulat dan pecahan

307
(biasa, campuran, desimal,
persen);
4.2. menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
operasi hitung bilangan
bulat dan pecahan; dan
4.3. menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
bilangan dalam bentuk
bilangan berpangkat bulat
positif dan negatif.
Himpunan
3.4. siswa mampu
menjelaskanhimpunan,
himpunan
bagian,himpunan semesta,
himpunan JP
kosong,komplemen
himpunan dan melakukan
operasi biner pada
himpunan menggunakan

308
masalah kontekstual
4.4. menyelesaikan masalah
konstekstual yang
berkaitan dengan
himpunan, himpunan
bagian, himpunan semesta,
himpunan kosong,
komplemen himpunan,
dan operasi biner pada
himpunan.
Bentuk Aljabar
3.5. Menjelaskan bentuk aljabar
dan melakukan operasi
pada bentuk aljabar
(penjumlahan,
pengurangan, perkalian
JP
dan pembagian).
4.5. Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
bentuk aljabar dan operasi
pada bentuk aljabar.

309
Persamaan dan Pertidaksamaan
Linear Satu Variabel
3.6. Menjelaskan persamaan
dan pertidaksamaan linear
satu variabel dan
penyelesaiannya.
4.6. Menyelesaikan masalah JP
yang berkaitan dengan
persamaan dan
pertidaksamaan linear
satu variabel.
2 Perbandingan
3.7. Menjelaskan rasio dua
besaran (satuannya sama
dan berbeda).
3.8. Membedakan
perbandingan senilai dan 15 JP
berbalik nilai dengan
menggunakan table data,
grafik, dan persamaan.
4.7. Menyelesaikan masalah

310
yang berkaitan dengan
rasio dua besaran
(satuannya sama dan
berbeda).
4.8. Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
perbandingan senilai dan
berbalik nilai.
Aritmetika Sosial
3.9. Mengenal dan
menganalisis berbagai
situasi terkait aritmetika
sosial (penjualan,
pembelian, potongan,
keuntungan, kerugian, 9
bunga tunggal, JP
persentase, bruto, neto,
tara).
4.9. Menyelesaikan masalah
berkaitan dengan
aritmetika sosial

311
(penjualan, pembelian,
potongan, keuntungan,
kerugian, bunga tunggal,
persentase, bruto, neto,
tara)
Garis dan Sudut
3.10. Menjelaskan sudut, jenis
sudut, hubungan antar
sudut, cara melukis sudut,
membagi sudut, dan
membagi garis.
3.11. Menganalisis hubungan
antar sudut sebagai akibat 15
dari dua garis sejajar yang J
dipotong oleh garis P
transversal.
4.10. Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
sudut dan garis.
4.11. Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan

312
hubungan antar sudut
sebagai akibat dari dua
garis sejajar yang
dipotong oleh garis
transversal.
Segiempat dan Segitiga
3.12. Manganalisis berbagai
bangun datar segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga berdasarkan sisi, 30
sudut, dan hubungan J
antar sisi dan antar sudut. P
3.13. Menurunkan rumus untuk
menentukan keliling dan
luas segiempat(persegi,
persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,

313
dan layang-layang) dan
segitiga.
4.12. Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
bangun datar segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang) dan
segitiga.
4.13. Menyelesaikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan luas
dan keliling segiempat
(persegi, persegipanjang,
belahketupat,
jajargenjang, trapesium,
dan layang-layang).
Statistika
3.14. Menganalisis antara data 18
dengan cara penyajiannya J

314
(tabel, diagram garis, P
diagram batang,dan
diagram lingkaran).
4.14. Menyajikan dan
menafsirkan data dalam
bentuk tabel, diagram
garis, diagram batang, dan
diagram lingkaran.

315
Penerimaan Mahasiswa PPL di Sekolah

Observasi Awal

316
Prakter Mengajar di kelas VII

317
Praktek mengajar menggantikan Guru di kelas
VIII

Praktek mengajar menggantikan Guru di kelas


IX

318
2. Apel pagi para santri

319
3.

4. Membantu petugas perpustakaan

320
Latihan Administrasi

321
Metode mengajar yang bervariasi (Siswa
berperan aktif)

322
Pendekatan terhadap siswa setelah jam
pembelajaran (studi penanganan kasus)

323
Penarikan Mahasiswa PPL 2

324
Kegiatan Esktrakurikuler Mahadharah

325
2. Rini Adriyani
LAMPIRAN RPP
1) Pertemuan pertama
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah :SMP IT Al-Yaumi


Mataram
Mata Pelajaran : Tarikh Islam
Materi Pokok : Kehidupan Siti Hawa,
Istri Nabi Adam a.s.
Kelas / Semester :VII dan VIII / Ganjil
Waktu / Jam Pertemuan : 1 x 90 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk memahami tentang kisah
kehidupan Siti Hawa, Istri Nabi
Adam a.s
2. Untuk mengamalkan perilaku-
perilaku terpuji dari kisah
kehidupan Siti Hawa, Istri Nabi
Adam a.s.

326
3. Untuk menjelaskan kisah
kehidupan Siti Hawa, Istri Nabi
Adam a.s
4. Untuk menyimpulkan hikmah dari
kisah kehidupan Siti Hawa, Istri
Nabi Adam a.s.
B. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (factual, konseptual,
dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahu nya tentang ilmu

327
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar
dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
C. Kompetensi Dasar
1. Menghayati Kisah Kehidupan Siti
Hawa, Istri Nabi Adam a.s.
D. Mengamalkan sikap terpuji sebagai
Implementasi dari kisah
kehidupan Siti Hawa, Istri Nabi
Adam a.s.

328
E. Mememahami Kisah kehidupan Siti
Hawa, Istri Nabi Adam a.s.
F. Mempersentasikkan Kisah
Kehidupan Siti Hawa, Istri Nabi
Adam a.s.
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Siswa dapat menyakini tentang
Kisah kehidupan Siti Hawa, Istri
Nabi Adam a.s.
1.2. Siswa dapat mengamalkan
perilaku-perilaku terpuji dari Kisah
kehidupan Siti Hawa, Istri Nabi
Adam a.s.
1.3. Siswa dapat menjelaskan Kisah
kehidupan Siti Hawa, Istri Nabi
Adam a.s.
1.4. Siswa dapat menyimpulkan
hikmah dari Kisah kehidupan Siti
Hawa, Istri Nabi Adam a.s.
E. Materi Pembelajaran

329
Kisah Kehidupan Siti Hawa, Istri
Nabi Adam a.s.
As-Suddi meriwayatkan dari Ibnu
Abbas, Ibnu Mas’ud, dan sejumlah
sahabat lain, “Saat Allah SWT mengusir
Iblis dari surga dan menempatkan
Adam di sana seorang diri tanpa
ditemani siapa pun, lalu Allah
menimpakkan rasa kantuk kepada
Adam hingga tertidur. Setalah itu Allah
mengambil salah satu tulang rusuk
sebelah kiri Nabi Adam, lalu Allah
gantikan dengan daging, dan dari
tulang rusuk itulah Allah SWT
menciptakan Siti Hawa.
F. Metode Pembelajaran
Model :Saintifik
Metode :Ceramah
Tanya Jawab
Resitasi
Demonstrasi.

330
G. Media / alat, bahan dan sumber belajar
Media : Guru dan Siswa
Sumber bahan ajar : Buku paket guru
dan siswa kelas VII dan VIII Semester
Ganjil dan Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
a. Membuka Pembelajaran
dengan Salam dan
Berdo’a, untuk
mengawali kegiatan
belajar mengajar.
b. Guru Menyapa dengan
menanyakan kesiapan
dan kabar siswa
c. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui kehadiran
siswa
d. Guru memberikan

331
motivasi dan tujuan
pembelajaran
e. Guru menyampikan
garis besar cakupan
meteri dan menjelaskan
tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta
didik
Kegiatan Inti 70 Menit
a. Guru menyampaikan
materi tentang
Kehidupan Istri Nabi
Adam yakni Siti Hawa
b. Guru menyampaikan
materi tentang kisah
Nabi Adam dan Istrinya
yang tertera di dalam Al-
Qur’an
c. Guru menyampaikan
materi tentang
Penciptaan Siti Hawa

332
d. Guru menyimpulkan
hikmah yang dipelajari
dari kisah Nabi Adam
dan Istri nya Siti Hawa
e. Guru melaksanakan
evaluasi
Kegiatan Penutup 10 Menit
a. Guru memberikan
kesimpulan terkait
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri
kegiatan dengan berdo’a
bersama serta
mengucapkan salam

I. Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi selama
kegiatan berlangsung

333
b. Penilaian Pengetahuan :Tes
tertulis, Tes Lisan dan Penugasan,
Bentuk instrumen Uraian LKS
c. Penilaian Keterampilan
J. Melakukan Remidial dan Pengayaan

334
Mataram, 16 Oktoeber 2020
Mahasiswa PPL

Rini Adriyani
NIM : 170101215

DPL Guru Pamong

Nazala Noor Maulany,M.Hum AzizatiNurFirdaus


NIP. 198401212019032014

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ir. Abdullah M. Yasin

335
2). Pertemuan kedua
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP IT Al-Yaumi Mataram


Mata Pelajaran : Tarikh Islam
Materi Pokok : Kehidupan Istri Nuh. Dan Istri-
Istri Ibrahim a.s.
Kelas / Semester :VII dan VIII / Ganjil
Waktu / Jam Pertemuan : 1 x 90 Menit.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk memahami tentang Kisah
kehidupan Istri Nuh. Dan Istri-Istri
Ibrahim a.s.
2. Untuk mengamalkan perilaku-perilaku
terpuji dari Kisah kehidupan Istri-Istri
Ibrahim.
3. Untuk menjelaskan Kisah Kehidupan
Istri Nuh dan Istri-Istri Ibrahim

336
4. Untuk menyimpulkan hikmah dari
Kisah Kehidupan Istri Nuh dan Istri-Istri
Ibrahim.
B. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (factual, konseptual, dan
procedural) berdasarkan rasa ingin
tahu nya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan,

337
mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
C. Kompetensi Dasar
1. Menghayati Kisah Kehidupan Istri Nabi
Nuh, dan Istri-Istri Nabi Ibrahim a.s.
3. Mengamalkan sikap terpuji sebagai
implementasi dari kisah kehidupan
Istri-Istri Nabi Ibrahim.
4. Menjelaskan kisah kehidupan Istri Nabi
Nuh dan Istri-Istri Nabi Ibrahim.
5. Mempersentasikkan Kisah Kehidupan
Istri Nabi Nuh dan Istri-Istri Nabi
Ibrahim.

338
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Siswa dapat memahami tentang
Kisah kehidupan Walighah, Istri Nabi
Nuh
1.2. Siswa dapat memahami tentang
Kisah Kehidupan Istri-Istri Nabi
Ibrahim (Siti Sarah, Siti Hajar,
Qanthurah dan Dahjun)
2.1. Siswa dapat menunjukkan salah satu
contoh sikap dari Kisah Kehidupan
Walighah Istri Nabi Nuh
2.2. Siswa dapat mengamalkan perilaku
terpuji dari kisah kehidupan Istri-
Istri Ibrahim ( Siti Sarah, Siti Hajar,
Qanthurah dan Dahjun).
3.1. Siswa dapat menjelaskan Kisah
kehidupan Walighah, Istri Nabi Nuh
3.2. Siswa dapat menjelaskan Kisah
Kehidupan Istri-Istri Ibrahim ( Siti
Sarah, Siti Hajar, Qanturah dan
Dahjun)

339
4.1. Siswa dapat menyimpulkan hikmah
dari Kisah kehidupan Walighah, Istri
Nabi Nuh
4.2. Siswa dapat menyimpulkan hikmah
dari Kisah Kehidupan Istri-Istri Nabi
Ibrahim ( Siti Sarah, Siti Hajar,
Qanthurah dan Dahjun ).
E. Materi Pembelajaran
1. Kisah Kehidupan Walighah, Istri Nabi
Nuh
Walighah (Istri Nabi Nuh ) termasuk
salah satu dari golongan yang hatinya
ditutup rapat oleh Allah SWT. Ia
mengingkari Nabi Nuh, mencela an
mencemoohnya, juga mengatakannya
gila.
2. Kisah Kehidupan Istri-Istri Nabi Ibrahim
a.s.
a. Sarah
Siti Sarah adalah istri seorang Nabi
dan rasul, ibunda seorang Nabi, dan

340
buyut seorang Nabi. Nasab sepuluh
Nabi mengerucut padanya, sekaligus
sebagai madu ibunda seorang Nabi.
Sebagai ulama berpendapat, Sarah
adalah seorang Nabi wanita.
b. Hajar
Istri Ibrahim a.s. yang kedua adalah
Hajar Al- Mishriyah, yang menjadi
ikon keikhlasan, kejujuran, dan
tawakkal kepada Allah Ta’ala. Adapun
yang menjadi sebab Ibrahim a.s.
menikahi Hajar adalah, karena Sarah
mandul, tidak punya anak. Sarah
menawarkan Ibrahim untuk
menikahi pelayanan miliknya, Hajar.
c. Qanthurah
Setelah Sarah meninggal dunia,
Ibrahim a.s. menikah dengan Istri
ketiga, nama nya Qanthurah binti
Yaqthin al- Kan’aniyah.

341
d. Dahjun
Sepeninggalan Qanthurah, Ibrahim
a.s. menikahi dengan istri
keempat, nama nya Dahjun binti
Amin.
F. Metode Pembelajaran
Model :Saintifik
Metode :Ceramah
Tanya Jawab
Resitasi
Demonstrasi.
G. Media / alat, bahan dan sumber belajar
Media : Guru dan Siswa
Sumber bahan ajar : Buku paket guru
dan siswa kelas VII dan VIII Semester
Ganjil dan Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
a. Membuka Pembelajaran
dengan salam dan

342
berdoa’a untuk
mengawali pelajaran
b. Guru Menyapa dengan
menanyakan kesiapan
dan kabar siswa
c. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui kehadiran
siswa
d. Guru memberikan
motivasi dan tujuan
pembelajaran
e. Guru menyampikan garis
besar cakupan meteri
dan menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik
Kegiatan Inti 70 Menit
a. Guru menyampaikan
materi tentang
Kehidupan Istri Nabi

343
Nuh yakni Walighah.
b. Guru menyampaikan
hikmah yang dapat
dijadikan pelajaran dari
kisah Istri Nabi Nuh
yakni Walighah.
c. Guru menyampaikan
materi tentang Kisah
Perjalanan Hidup Istri
Nabi Ibrahim yakni Siti
Sarah
d. Guru menyampaikan
materi tentang kisah
perjalanan hidup Istri
Nabi Ibrahim yakni Siti
Hajar
e. Guru menyampaikan
materi tentang tentang
kisah perjalanan hidup
Istri Nabi Ibrahim yakni
Qanthurah dan Dahjun

344
f. Guru menyimpulkan
hikmah yang dipelajari
dari kisah hidup perjalan
Istri-Istri Nabi Ibrahim
g. Guru melaksanakan
evaluasi
Kegiatan Penutup 10 Menit
a. Guru memberikan
kesimpulan terkait
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri
kegiatan dengan berdo’a
bersama serta
mengucapkan salam

I. Penilaian
a. Penilaian Sikap: Observasi selama
kegiatan berlangsung

345
b. Penilaian Pengetahuan :Tes
tertulis, Tes Lisan dan Penugasan,
Bentuk instrumen Uraian LKS
c. Penilaian Keterampilan
J. Melakukan Remidial dan Pengayaan

Mataram, 23 September 2020


Mahasiswa PPL

Rini Adriyani
NIM : 170101215

DPL Guru Pamong

Nazala Noor Maulany,M.Hum. Azizati Nur Firdaus


NIP. 198401212019032014

Mengetahui,
Kepala Sekolah

346
Ir. Abdullah M. Yasin
NIP :

3). Pertemuan ketiga


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP IT Al-Yaumi Mataram


Mata Pelajaran : Tarikh Islam
Materi Pokok : Kehidupan Istri-Istri Nabi
Ismail a.s.
Kelas / Semester :VII Dan VIII / Ganjil
Waktu / Jam Pertemuan : 1 x 90 Menit.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk memahami tentang kisah
kehidupan istri-istri Ismail a.s
2. Untuk mengamalkan perilaku-perilaku
terpuji dari kisah kehidupan Istri-Istri Nabi
Ismail a.s

347
3. Untuk menjelaskan kisah kehidupan Istri-
Istri Nabi Ismail a.s.
4. Untuk menyimpulkan hikmah dari kisah
kehidupan istri-istri Nabi Ismail a.s
B. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(factual, konseptual, dan procedural)
berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,

348
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
C. Kompetensi Dasar
1. Menghayati kisah kehidupan istri-istri
Nabi Ismail a.s
2. Mengamalkan sikap terpuji sebagai
implementasi dari kisah kehidupan istri-
istri Nabi Ismail a.s
3. Menjelaskan kisah kehidupan istri-istri
Nabi Ismail a.s.
4. Mempersentasikkan kisah kehidupan istri-
istri Nabi Ismail a.s
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Siswa dapat memahami tentang Kisah
kehidupan Istri-Istri Nabi Ismail a.s. (
Umarah binti Sa’ad bin Usamah bin

349
Akil Al-Amaliqi, dan Sayyidah binti
Madhadh bin Amr Al-Jurhumi.)
1.2. Siswa dapat mengamalkan perilaku
terpuji dari Kisah Kehidupan Istri-Istri
Nabi Ismail a.s. ( Umarah binti Sa’ad
bin Usamah bin Akil Al-Amaliqi, dan
Sayyidah binti Madhadh bin Amr Al-
Jurhumi.)
1.3. Siswa dapat menjelaskan Kisah
Kehidupan Istri-Istri Nabi Ismail a.s. (
Umarah binti Sa’ad bin Usamah bin
Akil Al-Amaliqi, dan Sayyidah binti
Madhadh bin Amr Al-Jurhumi.)
1.4. Siswa dapat menyimpulkan hikmah
dari Kisah kehidupan Istri-Istri Nabi
Ismail a.s. ( Umarah binti Sa’ad bin
Usamah bin Akil Al-Amaliqi, dan
Sayyidah binti Madhadh bin Amr Al-
Jurhumi.)
E. Materi Pembelajaran
Kisah Kehidupan Istri-Istri Nabi Ismail a.s.

350
a. Umarah binti Sa’ad bin Usamah bin Akil
Al-Amaliqi. Ia adalah istri pertama Nabi
Ismail a.s. yang berasal dari kabilah Al-
Amaliq. Yang kemudia diceraikan oleh
Nabi Ismail a.s. atas perintah Nabi
Ibrahim a.s.
b. Sayyidah binti Madhadh bin Amr Al-
Jurhumi. Ia adalah Istri kedua Nabi
Ismail a.s. yang dipertahankan dari
kabilah Al-Jurhum. Dari pernikahannya
ini, Nabi Ismali a.s. memiliki sebelas
anak laki-laki.
F. Metode Pembelajaran
Model :Saintifik
Metode :Ceramah
Tanya Jawab
Resitasi
Demonstrasi.
G. Media / alat, bahan dan sumber belajar
Media : Guru dan Siswa

351
Sumber bahan ajar : Buku paket guru dan
siswa kelas VII dan VIII Semester Ganjil
dan Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
a. Membuka
Pembelajaran dengan
salam dan berdo’a
bersama untuk
mengawali pelajaran
b. Guru Menyapa dengan
menanyakan kesiapan
dan kabar siswa
c. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui kehadiran
siswa
d. Guru memberikan
motivasi dan tujuan
pembelajaran

352
e. Guru menyampikan
garis besar cakupan
meteri dan
menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan peserta
didik
Kegiatan Inti 70 Menit
a. Guru menyampaikan
materi tentang kisah
Kehidupan istri-Istri
Nabi Ismail (Umarah
binti Sa’ad bin Usamah
bin Akil Al-Amaliqi,
dan Sayyidah binti
Madhadh bin Amr Al-
Jurhumi.)
b. Guru menyampaikan
hikmah yang dijadikan
pelajaran dari kisah
Istri-istri Nabi Ismail

353
a.s.,
c. Guru melaksanakan
evaluasi
Kegiatan Penutup 10 Menit
a. Guru memberikan
kesimpulan terkait
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri
kegiatan dengan
berdo’a bersama serta
mengucapkan salam

I. Penilaian
a. Penilaian Sikap :Observasi selama
kegiatan berlangsung
b. Penilaian Pengetahuan :Tes tertulis, Tes
Lisan dan Penugasan, Bentuk instrumen
Uraian LKS
c. Penilaian Keterampilan
J. Melakukan Remidial dan Pengayaan

354
Mataram, 30 September 2020
Mahasiswa PPL

Rini Adriyani
NIM : 170101215

DPL Guru Pamong

Nazala Noor Maulany, M.Hum. Azizati Nur Firdaus


NIP. 198401212019032014

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ir. Abdullah M. Yasin


NIP :

355
4). Pertemuan keempat
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP IT Al-Yaumi Mataram


Mata Pelajaran : Tarikh Islam
Materi Pokok : Kehidupan Walihah Istri Nabi
Luth a.s.
Kelas / Semester :VII Dan VIII / Ganjil
Waktu / Jam Pertemuan : 1 x 90 Menit.

A. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk memahami tentang kisah kehidupan
Walihaha istri Nabi Luth a.s
2. Untuk mengetahui kepribadian Walihah istri
Nabi Luth a.s.
3. Untuk menjelaskan kehidupan Walihah istri
Nabi Luth a.s.
4. Untuk menyimpulkan hikmah dari kisah
kehidupan Istri Nabi Luth a.s

356
B. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(factual, konseptual, dan procedural)
berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan

357
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. Kompetensi Dasar
1. Menghayati kisah kehidupan Walihah istri
Nabi Luth a.s
2. Mengetahui perilaku-perilaku dari Walihah
istri Nabi Luth a.s
3. Menjelaskan kisah kehidupan Walihaha istri
Nabi Luth a.s.
4. Mempersentasikkan kisah kehidupan Walihah
istri Nabi Luth a.s.
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Siswa dapat memahami tentang kisah
kehidupan Walihah istri Nabi Luth a.s
1.2. Siswa dapat mengetahui perilaku-perilaku
dari Walihah istri Nabi Luth a.s
1.3. Siswa dapat menjelaskan kisah kehidupan
Walihah, Istri Nabi Luth a.s.
1.4. Siswa dapat menyimpulkan hikmah dari
kisah kehidupan Walihah Istri Nabi Luth
a.s.

358
E. Materi Pembelajaran
Kisah Kehidupan Walihah, Istri Nabi Luth a.s.
Istri Nabi Luth, Walihah, memegang akidah
kaum nya dan kufur kepada Rabb nya, Oleh
karena nya, Allah SWT menjadikan istri Luth
sebagai perumpamaan dan contoh buruk
kekafiran dan penghalang manusia dari jalan
Allah. Ia adalah contoh tertinggi bagi wanita-
wanita kafir, pendosa dan zalim.
F. Metode Pembelajaran
Model :Saintifik
Metode :Ceramah
Tanya Jawab
Resitasi
Demonstrasi.
G. Media / alat, bahan dan sumber belajar
Media : Guru dan Siswa
Sumber bahan ajar : Buku paket guru dan
siswa kelas VII dan VIII Semester Ganjil dan
internet

359
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
a. Membuka Pembelajaran
dengan salam dan berdo’a
bersama untuk mengawali
pelajaran
b. Guru Menyapa dengan
menanyakan kesiapan dan
kabar siswa
c. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui kehadiran
siswa
d. Guru memberikan
motivasi dan tujuan
pembelajaran
e. Guru menyampikan garis
besar cakupan meteri dan
menjelaskan tentang
kegiatan yang akan

360
dilakukan peserta didik
Kegiatan Inti 70 Menit
a. Guru menyampaikan
materi tentang kisah Guru
menyampaikan materi
tentang kisah Kehidupan
Walihah Istri Nabi Luth
a.s.
b. Guru menyampaikan
hikmah yang dijadikan
pelajaran dari kisah
kehidupan Walihah Istri
Nabi Luth a.s.
c. Guru melaksanakan
evaluasi
Kegiatan Penutup 10 Menit
a. Guru memberikan
kesimpulan terkait
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri

361
kegiatan dengan berdo’a
bersama serta
mengucapkan salam

I. Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi selama
kegiatan berlangsung
b. Penilaian Pengetahuan :Tes tertulis, Tes
Lisan dan Penugasan, Bentuk instrumen
Uraian LKS
c. Penilaian Keterampilan
J. Melakukan Remidial dan Pengayaan
Mataram, 7 Oktober 2020
Mahasiswa PPL

Rini Adriyani
NIM : 170101215

362
DPL Guru Pamong

Nazala Noor Maulany, M. Hum. Azizati Nur Firdaus


NIP. 198401212019032014

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ir. Abdullah M. Yasin


NIP .

5). Pertemuan kelima

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP IT Al-Yaumi Mataram


Mata Pelajaran : Tarikh Islam
Materi Pokok : Kehidupan Istri Nabi Ayub
Kelas / Semester :VII Dan VIII / Ganjil

363
Waktu / Jam Pertemuan : 1 x 90 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk memahami tentang kisah
kehidupan istri Nabi Ayyub a.s
2. Untuk mengamalkan perilaku-perilaku
terpuji dari kisah kehidupan istri Nabi
Ayyub a.s.
3. Untuk menjelaskan kisah kehidupan istri
Nabi Ayyub a.s
4. Untuk menyimpulkan hikmah dari kisah
kehidupan istri Nabi Ayyub a.s.
B. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

364
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(factual, konseptual, dan procedural)
berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
C. Kompetensi Dasar
1. Menghayati kisah kehidupan istri nabi
Ayyub a.s.
2. Mengamalkan sikap terpuji sebagai
implementasi dari kisah kehidupan istri
Nabi Ayyub

365
3. Mememahami Kisah kehidupan istri nabi
Ayyub a.s.
4. Menyimpulkan kisah kehidupan istri nabi
Ayyub a.s.
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Siswa dapat menyakini tentang kisah
kehidupan istri nabi Ayyub a.s.
1.2. Siswa dapat mengamalkan perilaku-
perilaku terpuji dari kisah kehidupan
istri nabi Ayyub a.s.
1.3. Siswa dapat menjelaskan kisah
kehidupan istri nabi Ayyub a.s.
1.4. Siswa dapat menyimpulkan hikmah
dari Kisah kehidupan istri nabi Ayyub
a.s.
E. Materi Pembelajaran
Kisah kehidupan istri nabi Ayyub a.s. yang
bernama Mansya binti Yusuf bin Ya’qub,
seorang istri dari nabi Ayyub a.s. yang dapat
dijadikan contoh untuk menjadi istri yang
baik. Istri shalihah ini bersabar mengahadapi

366
ujian yang menimpa suami, anak, dan harta
benda hingga bertahun-tahun lamanya. Ia
tetap sabar dan bersyukur, sama sekali tidak
mebcari muka dalam agama. Ia tidak pernah
mengeluh kondisi sang suami ini kepada sanak
kerabat ataupun sahabat-sahabatnya. Ia
adalah pendamping dan sandaran suami
untuk menerima qadha dan qadar Allah
dengan rela hati.
F. Metode Pembelajaran
Model :Saintifik
Metode :Ceramah
Tanya Jawab
Resitasi
Demonstrasi.

G. Media / alat, bahan dan sumber belajar


Media : Guru dan Siswa
Laptop
Sumber bahan ajar : Buku paket guru dan
siswa kelas VII dan VIII Semester Ganjil

367
: Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10 Menit

a. Membuka Pembelajaran
dengan Salam dan
Berdo’a, untuk
mengawali kegiatan
belajar mengajar.
b. Guru Menyapa dengan
menanyakan kesiapan
dan kabar siswa
c. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui kehadiran
siswa
d. Guru memberikan
motivasi dan tujuan
pembelajaran
e. Guru menyampikan garis

368
besar cakupan meteri
dan menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik
Kegiatan Inti 70 Menit
a. Guru menyampaikan
materi tentang nasab
Nabi Ayyub a.s.
b. Guru menyampaikan
materi tentang tempat
lahir dan tinggal Nabi
Ayyub a.s.
c. Guru menyampaikan
materi tentang istri Nabi
Ayyub a.s.
d. Guru menyampaikan
materi tentang kisah
kehidupan Mansya binti
Yusuf bin Ya’qub dan
Nabi Ayyub dalam
menghadapi ujian

369
e. Guru menyimpulkan
hikmah yang dipelajari
dari kisah kehidupan
Mansya binti Yusuf bin
Ya’qub dan Nabi Ayyub
a.s.
f. Guru melaksanakan
evaluasi
Kegiatan Penutup 10 Menit
a. Guru memberikan
kesimpulan terkait
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri
kegiatan dengan berdo’a
bersama serta
mengucapkan salam

I. Penilaian

370
a. Penilaian Sikap : Observasi
selama kegiatan berlangsung
b. Penilaian Pengetahuan :Tes
tertulis, Tes Lisan dan Penugasan,
Bentuk instrumen Uraian LKS
c. Penilaian Keterampilan
J. Melakukan Remidial dan Pengayaan
Mataram, 21 Oktober 2020
Mahasiswa PPL

Rini Adriyani
NIM : 170101215

DPL Guru Pamong

Nazala Noor Maulany, M. Hum. Azizati Nur Firdaus


NIP . 198401212019032014

371
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ir. Abdullah M. Yasin

6). Pertemuan keenam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah :SMP IT Al-Yaumi


Mataram
Mata Pelajaran : Tarikh Islam
Materi Pokok : Keluarga Musa a.s.
Kelas / Semester :VII Dan VIII / Ganjil
Waktu / Jam Pertemuan : 1 x 90 Menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk memahami tentang kisah
kehidupan keluarga nabi Musa a.s.

372
2. Untuk mengamalkan perilaku-perilaku
terpuji dari kisah kehidupan keluarga
Musa a.s.
3. Untuk menjelaskan Kisah Kehidupan
keluarga Musa a.s
4. Untuk menyimpulkan hikmah dari kisah
kehidupan keluarga Musa a.s.
B. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan
(factual, konseptual, dan procedural)
berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

373
budaya, terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
C. Kompetensi Dasar
1. Menghayati kisah kehidupan keluarga
Musa a.s.
2. Mengamalkan sikap terpuji sebagai
Implementasi dari kisah kehidupan
keluarga Musa a.s.
3. Mememahami kisah kehidupan keluarga
Musa a.s.
4. Mempersentasikkan kisah kehidupan
keluarag Musa a.s
D. Indikator Pencapaian Kompetensi

374
1.1. Siswa dapat menyakini tentang kisah
kehidupan keluarga Musa a.s.
1.2. Siswa dapat mengamalkan perilaku-
perilaku terpuji dari Kisah kehidupan
keluarga Musa a.s.
1.3. Siswa dapat menjelaskan kisah
kehidupan keluarga Musa a.s
1.4. Siswa dapat menyimpulkan hikmah
dari kisah kehidupan keluarga Musa a.s.
E. Materi Pembelajaran
Nabi Musa a.s. pergi meninggalkan Mesir
Karena melarikan diri, terusir, dan takut,
hingga tiba di negeri Madyan di Yordania.
Musa sampai di hadapan seorang yang
sudah renta, lalu ia menyampaikan kisah
yang ia alami di Mesir. Dengan firasatnya,
lelaki shalih negeri Madyan ini merasa
bahwa Musa adalah lelaki yang paling
berhak menikahi salah satu diantara kedua
putrinya.
F. Metode Pembelajaran

375
Model :Saintifik
Metode :Ceramah
Tanya Jawab
Resitasi
Demonstrasi.

G. Media / alat, bahan dan sumber belajar


Media : Guru dan Siswa
Sumber bahan ajar : Buku paket guru
dan siswa kelas VII dan VIII Semester
Ganjil dan Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
a. Membuka Pembelajaran
dengan Salam dan
Berdo’a, untuk
mengawali kegiatan
belajar mengajar.
b. Guru Menyapa dengan
menanyakan kesiapan

376
dan kabar siswa
c. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui kehadiran
siswa
d. Guru memberikan
motivasi dan tujuan
pembelajaran
e. Guru menyampikan garis
besar cakupan meteri
dan menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik
Kegiatan Inti 70 Menit
a. Guru menyampaikan
materi tentang
kehidupan keluarga Musa
a.s
b. Guru menyampaikan
materi tentang kisah
pernikahan nabi Musa a.s

377
c. Guru melaksanakan
evaluasi
Kegiatan Penutup 10 Menit
a. Guru memberikan
kesimpulan terkait
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri kegiatan
dengan berdo’a bersama
serta mengucapkan salam

I. Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi
selama kegiatan berlangsung
b. Penilaian Pengetahuan :Tes
tertulis, Tes Lisan dan Penugasan,
Bentuk instrumen Uraian LKS
c. Penilaian Keterampilan
J. Melakukan Remidial dan Pengayaan

378
Mataram, 2020
Mahasiswa PPL

Rini Adriyani
NIM : 170101215

DPL Guru Pamong

Nazala Noor Maulany, M. Hum. Azizati Nur Firdaus


NIP. 198401212019032014

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ir. Abdullah M. Yasin

379
Penanganan Kasus. (Salah satu siswa kelas VII.
Kegiatan Bimbingan Menulis)

Kegiatan proses pembelajaran matapelajaran


Tarikh Islam. Bersama siswi-siswi kelas
VIII

380
Kegiatan prose pembelajaran Matapelajaran
Tarikh Islam. Bersama siswi-siswi kelas VII
SMP IT AL-YAUMI Mataram

Kegiatan Ujian Tengah Semester


Matarpelajaran Tarikh Islam kelas VIII
SMP IT AL-YAUMI Mataram

381
Latihan Penyelesaian administrasi
perpustakaan bersama Ustdzah Yusratul
Husna

382
Seni kaligrafi salah satu kegiatan
Ekstrakurikuler

Hasil Seni Kaligrafi

383
3.Alwan Pua

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP IT Al-Yaumi Mataram


Mata pelajaran : Biologi (IPA)
Materi pokok : Gerak pada Benda
Kelas / semester : VIII / Ganjil
Waktu / jam pertemuan : 2x40 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk Menjelaskan materi tentang konsep
gerak benda
2. Untuk menentukan macam-macam gerak
berdasarkan titik acuan
3. Untuk menentukan unsur-unsur gerak
4. Untuk melakukan percobaan tentang gerak

384
B. Kompetensi Inti

KI.3. :Memahami dan menerapkan


pengetahuan (faktual,konseptual,dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam
rana konkret ( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan rana abstrak (
menulis,membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang / teori.
C. Kompetensi Dasar
1. menganalisis gerak pada makhluk hidup,
sistem gerak pada manusia, dan upaya
menjaga kesehatan sistem gerak.

385
2. Menganalisis pengruh gaya terhadap gerak
berdasarkan hukum newton, dan
penerapannya pada gerak benda dan gerak
makhluk hidup.
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Siswa dapat menjelaskan konsep gerak
benda
2. Siswa dapat memahami macam- macam
gerak berdasarkan titik acuan
3. Siswa dapat memahami unsur-unsur gerak
4. Siswa dapat melakukan percobaan tentang
gerak
E. Materi pembelajaran
Gerak pada benda merupkan perubahan
kedudukan suatu benda terhadap titik acuan.
Adapun macam-macam gerak berdasarkan
titik acusn yaitu, gerak relatif, gerak semu,
gerak melingkar dan gerak parabola. Serta
unsur-unsur gerak terdiri dari kedudukan,
jarak, dan perpindahan, Kelajuan dan
kecepatan, dan percepatan dan perlambatan.

386
F. Metode pembelajaran
Model : saintifik
Metode : diskusi dan eksperimen , tanya
jawab, resitasi, demonstrasi.
G. Media/ alat , bahan dan sumber belajar
Media : Guru dan siswa
Sumber bahan ajar : Buku paket guru dan
siswa kelas VIII semester Ganjil
H. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Waktu
Kegiatan pendahuluan 10 menit
a. Membuka
pembelajaran dengan
salam dan berdo’a,
untuk mengawali
kegiatan belajar
mengajar
b. Guru menyapa
dengan menanyakan
kesiapan dan kabar
siswa

387
c. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui
kehadiran siswa
d. Guru memberikan
motofasi dan tujuan
pembelajaran
e. Guru menyampaikan
garis besar cakupan
materi dan
menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan peserta
didik
Kegiatan Inti 60 menit
a. Guru
menyampaikan
materi tentang
konsep gerak benda
b. Guru
menyampaikan

388
materi tentang
macam-macam
gerak berdasarkan
titik acuan
c. Guru mnyampaikan
materi tentang
unsur-unsur gerak
d. Guru memberikan
contoh percoban
tentang gerak
e. Guru melaksanakan
evaluasi
Kegiatan penutup 10 menit
a. Guru memberikan
kesimpulan terkait
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri
kegiatan dengan
mengucapkan salam

389
I. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis, Tes Lisan dan
Penguasaan
2. Bentuk instrumen : Uraian LKS
J. Melakukan Remidial dan Pengayaan

Mataram , 2020
Mahasiswa PPL

Alwan Pua
NIM : 170104064

DPL Guru Pamong

Nazala Noor Maulany, M.HumMuhamad Ridwan,S.Pt


NIP :
Mengetahui,
Kepala Sekolah

390
Ir. Abdullah M. Yasin

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP IT Al-Yaumi Mataram


Mata pelajaran : Biologi (IPA)
Materi pokok : Gaya
Kelas / semester : VIII / Ganjil
Waktu / jam pertemuan : 2x40 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk Menjelaskan materi tentang konsep
gaya
2. Untuk menentukan jenis-jenis Gaya

391
3. Untuk memahami pengaruh Gaya pada
benda
4. Untuk menjelaskan vektor dan resultan
Gaya
B. Kompetensi Inti

KI.3. :Memahami dan menerapkan


pengetahuan (faktual,konseptual,dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam
rana konkret ( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan rana abstrak (
menulis,membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang / teori.
C. Kompetensi Dasar

392
1. Memgidentifikasi jenis-jenis Gaya,
penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada
suatu benda yang dikenai gaya
2. Menyajikan hasil penyelidikan pengaruh gaya
terhadap gerak benda
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Siswa dapat Menjelaskan pengertian gaya
2. Siswa dapat Mengidentifikasi jenis-jenis
gaya
3. Siswa dapat Menjelaskan pengaruh gaya
pada benda
4. Siswa dapat Menjelaskan vektor dan
resultan gaya

E. Materi pembelajaran
Gaya merupakan suatu besaran yang
menyebabkan benda bergerak, terdapat dua
macam jenis gaya berdasarkan sentuhannya
dengan benda yaitu, gaya sentuh dan gaya tak
sentuh. Satuan gaya dalam SI adalah newton
(N). Gaya satuan newton dalah gaya yang

393
memberikan percepatan sebesar 1ms pada
benda bermasa 1kg. Gaya merupakan besaran
vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan
arah.
F. Metode pembelajaran
Model : saintifik
Metode : diskusi dan eksperimen , tanya jawab,
resitasi, demonstrasi.
G. Media/ alat , bahan dan sumber belajar
Media : Guru dan siswa
Sumber bahan ajar : Buku paket guru dan siswa
kelas VIII semester Ganjil

H. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Waktu
Kegiatan pendahuluan 10 menit
a. Membuka
pembelajaran
dengan salam dan
berdo’a, untuk
mengawali kegiatan

394
belajar mengajar
b. Guru menyapa
dengan menanyakan
kesiapan dan kabar
siswa
c. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui
kehadiran siswa
d. Guru memberikan
motofasi dan tujuan
pembelajaran
e. Guru menyampaikan
garis besar cakupan
materi dan
menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan peserta
didik
Kegiatan Inti 60 menit
5. Guru menyampaikan

395
materi tentang
konsep gaya
6. Guru menyampaikan
materi tentang jenis-
jenis gaya
7. Guru mnyampaikan
materi tentang
pengaruh gaya pada
benda
8. Guru menjelaskan
vektor dan resultan
gaya
9. Guru menjelaskan
berat benda dan
masa
Guru menjelaskan
tentang hukum
newton
Kegiatan penutup 10 menit
a. Guru memberikan
kesimpulan terkait

396
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri
kegiatan dengan
mengucapkan salam

I. Penilaian
 Teknik : Tes tertulis, Tes Lisan dan
Penguasaan
 Bentuk instrumen : Uraian LKS
 Melakukan Remidial dan Pengayaan
Mataram , 2020
Mahasiswa PPL

Alwan Pua
NIM : 170104064
DPL Guru Pamong

Nazala Noor Maulany, M.Hum Muhamad Ridwan, S.Pt


NIP :

397
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ir. Abdullah M. Yasin


NIP :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP IT Al-Yaumi Mataram


Mata pelajaran : Biologi (IPA)
Materi pokok : sistem gerak pada manusia
Kelas / semester : VIII / Ganjil
Waktu / jam pertemuan : 2x40 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Mendiskripsikan fungsi sistem rangka bagi
tubuh manusia
2. Mengidentifikasi jenis tulang penyusun
sistem gerak manusia

398
3. Mengidentifikasi macam-macam tulang
penyusun sistem gerak manusia
4. Mendeskripsikan struktur tulang manusia
B. Kompetensi Inti

KI.3. :Memahami dan menerapkan


pengetahuan (faktual,konseptual,dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam
rana konkret ( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan rana abstrak (
menulis,membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang / teori.
C. Kompetensi Dasar

399
3.4 Mendiskripsikan struktur rangka dan
otot manusia serta fungsinya pada
berbagai kondisi.
4.4 menyajikan tulisan tentang upaya
menjaga kesehatan rangka manusia
dikaitkan dengan zat gizi makanan dan
perilaku sehari-hari

D. Indikator pencapaian kompetensi


1. Siswa dapat mendiskripsikan fungsi sistem
rangka bagi tubuh manusia
2. Mengidentifikasi jenis tulang penyusun
sistem gerak manusia
3. Mengidentifikasi macam-macam tulang
penyusun sistem gerak manusia
4. Mendiskripsikan struktur tulang manusia

E. Materi pembelajaran
Pergerakan pada manusia terjadi karena
adanya sistem rangka dan sistem otot. Sistem
rangka disebut alat gerak pasif. Sistem rangka

400
tersusun atas tulang-tulang yang membentuk
rangka tubuh. Adapun sistem otot disebut
sebagai alat gerak aktif. Sistem otot tersusun
atas otot-otot yang menempel pada tulang
rangka.

F. Metode pembelajaran
Model : saintifik
Metode : diskusi dan eksperimen , tanya
jawab, resitasi, demonstrasi.
G. Media/ alat , bahan dan sumber belajar
Media : Guru dan siswa
Sumber bahan ajar : Buku paket guru dan
siswa kelas VIII semester Ganjil
H. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Waktu
Kegiatan pendahuluan 10 menit
7. Membuka
pembelajaran dengan

401
salam dan berdo’a,
untuk mengawali
kegiatan belajar
mengajar
8. Guru menyapa
dengan menanyakan
kesiapan dan kabar
siswa
9. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui
kehadiran siswa
10. Guru memberikan
motofasi dan tujuan
pembelajaran
11. Guru menyampaikan
garis besar cakupan
materi dan
menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan peserta

402
didik
Kegiatan Inti 60 menit
a. Guru menyampaikan
materi tentang fungsi
sistem rangka bagi
tubuh manusia
b. Guru menyampaikan
materi tentang jenis
tulang penyusun
sistem gerak pada
manusia
c. Guru mnyampaikan
materi tentang
macam-macam
tulang penyusun
sistem gerak manusia
d. Guru menjelaskan
struktur tulang pada
manusia
Kegiatan penutup 10 menit
a. Guru memberikan

403
kesimpulan terkait
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri
kegiatan dengan
mengucapkan salam

I. Penilaian
7. Teknik : Tes tertulis, Tes Lisan dan
Penguasaan
8. Bentuk instrumen : Uraian LKS
J. Melakukan Remidial dan Pengayaan
Mataram , 2020
Mahasiswa PPL

Alwan Pua
NIM : 170104064
DPL Guru Pamong

404
Nazala Noor Maulany, M.Hum Muhamad Ridwan, S.Pt
NIP :
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ir. Abdullah M. Yasin


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP IT Al-Yaumi Mataram


Mata pelajaran : Biologi (IPA)
Materi pokok : sistem gerak pada hewan
dan tumbuhan
Kelas / semester : VIII / Ganjil
Waktu / jam pertemuan : 2x40 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui observasi, siswa dapat
menjelaskan jenis gerak tumbuhan beserta

405
contoh berdasarkan penyebabnya dengan
benar.
2. Melalui studi literatur dan diskusi siswa
dapat menyebutkan contoh gerak
tumbuhan berdasarkan penyebab dan
jenis rangsang yang diterima atau bagian
tumbuhan yang menanggapi rangsang
dengan benar
3. Melalui observasi dan diskusi menganalisis
slst gerak hewan berdasarkan kesesuaian
dengan lingkungan hidupnya dengan cepat
4. Melalui observasi dan diskusi siswa dapat
menjelaskan sistem otot hewan yang
sesuai dengan pola gerak yang dilakukan
dengan benar
5. Melalui diskusi, siswa dapat mengaitkan
struktur tubuh hewan dengan gerak
hewan dengan benar.
6. Melalui observasi, siswa dapat
menjelaskan pengaruh gay terhadap gerak
pada hewan dan tumbuhan dengan benar

406
B. Kompetensi Inti

KI.3. :Memahami dan menerapkan


pengetahuan (faktual,konseptual,dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam
rana konkret ( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan rana abstrak (
menulis,membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang / teori.
C. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami sistem gerak pada hewan
dan tumbuhan

407
4.3. Menyajikan contoh tentang
sistem gerak pada hewan dan
tumbuhan
D. Indikator pencapaian kompetensi
1. siswa dapat menjelaskan jenis gerak
tumbuhan beserta contoh berdasarkan
penyebabnya dengan benar.
2. siswa dapat menyebutkan contoh gerak
tumbuhan berdasarkan penyebab dan
jenis rangsang yang diterima atau bagian
tumbuhan yang menanggapi rangsang
dengan benar
3. Siswa dapat menganalisis sistem gerak
hewan berdasarkan kesesuaian dengan
lingkungan hidupnya dengan cepat
4. siswa dapat menjelaskan sistem otot
hewan yang sesuai dengan pola gerak
yang dilakukan dengan benar
5. , siswa dapat mengaitkan struktur tubuh
hewan dengan gerak hewan dengan benar

408
6. , siswa dapat menjelaskan pengaruh gay
terhadap gerak pada hewan dan tumbuhan
dengan benar
E. Materi pembelajaran
Makhluk hidup bisa dikatakan hidup karena
memiliki salah satu ciri yakni bisa melakukan
pergerakan. Gerak yang dilakukan pada
makhluk hidup, pada umumnya digunakan
sebagai suatu respon terhadap keberadaan
suatu rangsangan yang ada. Terjadinya
rangsanganpun bisa muncul dari faktor
lingkungan luar dan juga dari faktor dalam
seperti halnya tubuh sendiri. Tumbuhanpun
juga bisa mengalami suatu reaksi jika terdapat
suatu rangsangan yang datang namun
prosesnya sangat berbeda jika dibandingkan
dengan manusia dan juga hewan.
F. Metode pembelajaran
Model : saintifik
Metode : diskusi dan eksperimen , tanya
jawab, resitasi, demonstrasi.

409
G. Media/ alat , bahan dan sumber belajar
Media : Guru dan siswa
Sumber bahan ajar : Buku paket guru dan
siswa kelas VIII semester Ganjil
H. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Waktu
Kegiatan pendahuluan 10 menit
a. Membuka
pembelajaran dengan
salam dan berdo’a,
untuk mengawali
kegiatan belajar
mengajar
b. Guru menyapa
dengan menanyakan
kesiapan dan kabar
siswa
c. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui
kehadiran siswa

410
d. Guru memberikan
motofasi dan tujuan
pembelajaran
e. Guru menyampaikan
garis besar cakupan
materi dan
menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan peserta
didik
Kegiatan Inti 60 menit
a. Guru menyampaikan
materi tentang fungsi
sistem rangka bagi
tubuh manusia
b. Guru menyampaikan
materi tentang jenis
tulang penyusun
sistem gerak pada
manusia
c. Guru mnyampaikan

411
materi tentang
macam-macam
tulang penyusun
sistem gerak manusia
d. Guru menjelaskan
struktur tulang pada
manusia
Kegiatan penutup 10 menit
a. Guru memberikan
kesimpulan terkait
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri
kegiatan dengan
mengucapkan salam

I. Penilaian
a. Teknik : Tes tertulis, Tes Lisan dan
Penguasaan

412
b. Bentuk instrumen : Uraian LKS
J. Melakukan Remidial dan Pengayaan
Mataram , 2020

Mahasiswa PPL
Alwan Pua
NIM : 170104064

DPL Guru Pamong

Nazala Noor Maulany, M.Hum Muhamad Ridwan, S.Pt


NIP :
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ir. Abdullah M. Yasin


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

413
Sekolah : SMP IT Al-Yaumi Mataram
Mata pelajaran : Biologi (IPA)
Materi pokok : usaha dan pesawat
sederhana
Kelas / semester : VIII / Ganjil
Waktu / jam pertemuan : 2x40 Menit (2 kali
pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tanya jawab, peserta didik mampu
menjelaskan konsep kerja/usaha
2. Melalui diskusi, peserta didik mampu
menjelaskan jenis pesawat sederhana
3. Melalui tanya jawab, peserta didik mampu
menjelaskan keuntungan mekanik.
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik
mampu menjelaskan prinsip pesawat
sederhana pada otot dan rangka manusia
5. Melalui diskusi kelompok, peserta didik
mampu melaporkan atau memaparkan

414
hasil penyelidikan tentang manfaat pesafat
sederhana dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Inti

KI.3. :Memahami dan menerapkan


pengetahuan (faktual,konseptual,dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam
rana konkret ( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan rana abstrak (
menulis,membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang / teori.

415
C. Kompetensi Dasar
a. Menjelaskan konsep usaha, pesawat
sederhana, dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot
pada struktur rangka manusia
b. Menyajikan hasil penyelidikan atau
pemecahan masalah tentang manfaat
penggunaan pesawat sederhana dalam
kehidupan sehari-hari
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. menjelaskan konsep kerja atau usaha
2. menjelaskan jenis pesawat sederhana
3. menjelaskan keuntungan mekanik
4. menjelaskan prinsip pesawat
sederhana pada otot dan rangka
manusia
5. melaporkan atau memaparkan hasil
penyelidikan tentang manfaat pesawat
sederhana dalam kehidupan sehari-
hari
E. Materi pembelajaran

416
Usaha adalah suatu gaya yang
dilakukan pada sebuah benda dan
menyebabkan benda itu bergerak. Dalam
fisika, usaha didefenisikan sebagai hasil kali
antara gaya dan perpindahan benda. Satuan
usaha dalam SI adalah joule (J). Semakin besar
gaya yang digunakan untuk memindahkan
benda, semakin besar pula usaha yang
dilakukan. Semakin besar perpindahan benda,
semakin besar pula usaha yang dilakukan.
Semakin besar perpindahan benda, semakin
besar pula usaha yang dilakukan..
F. Metode pembelajaran
Model : saintifik
Metode : diskusi dan eksperimen , tanya
jawab, resitasi, demonstrasi.
G. Media/ alat , bahan dan sumber belajar
Media : Guru dan siswa
Sumber bahan ajar : Buku paket guru dan
siswa kelas VIII semester Ganjil
H. Kegiatan pembelajaran

417
Kegiatan Waktu
Kegiatan pendahuluan 10 menit
a. Membuka
pembelajaran dengan
salam dan berdo’a,
untuk mengawali
kegiatan belajar
mengajar
b. Guru menyapa
dengan menanyakan
kesiapan dan kabar
siswa
c. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui
kehadiran siswa
d. Guru memberikan
motofasi dan tujuan
pembelajaran
e. Guru menyampaikan
garis besar cakupan

418
materi dan
menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan peserta
didik
Kegiatan Inti 60 menit
a. Guru menyampaikan
materi tentang
konsep gerak benda
b. Guru menyampaikan
materi tentang
macam-macam gerak
berdasarkan titik
acuan
c. Guru mnyampaikan
materi tentang
unsur-unsur gerak
d. Guru memberikan
contoh percoban
tentang gerak
e. Guru melaksanakan

419
evaluasi
Kegiatan penutup 10 menit
a. Guru memberikan
kesimpulan terkait
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri
kegiatan dengan
mengucapkan salam

I. Penilaian
a. Teknik : Tes tertulis, Tes Lisan dan
Penguasaan
b. Bentuk instrumen : Uraian LKS
J. Melakukan Remidial dan Pengayaan

420
Mataram , 2020

Mahasiswa PPL
Alwan Pua
NIM : 170104064

DPL Guru Pamong

Nazala Noor Maulany,M.Hum MuhamadRidwan,S.Pt


NIP :

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ir. Abdullah M. Yasin


NIP :

421
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP IT Al-Yaumi Mataram


Mata pelajaran : Biologi (IPA)
Materi pokok : usaha dan pesawat
sederhana
Kelas / semester : VIII / Ganjil
Waktu / jam pertemuan : 2x40 Menit (2 kali
pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui tanya jawab, peserta didik mampu
menjelaskan konsep kerja/usaha
b. Melalui diskusi, peserta didik mampu
menjelaskan jenis pesawat sederhana
c. Melalui tanya jawab, peserta didik mampu
menjelaskan keuntungan mekanik.
d. Melalui diskusi kelompok, peserta didik
mampu menjelaskan prinsip pesawat
sederhana pada otot dan rangka manusia

422
e. Melalui diskusi kelompok, peserta didik
mampu melaporkan atau memaparkan
hasil penyelidikan tentang manfaat pesafat
sederhana dalam kehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Inti

KI.3. :Memahami dan menerapkan


pengetahuan (faktual,konseptual,dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam
rana konkret ( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan rana abstrak (
menulis,membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang / teori.

423
C. Kompetensi Dasar
3.Menjelaskan konsep usaha, pesawat
sederhana, dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot
pada struktur rangka manusia
4.Menyajikan hasil penyelidikan atau
pemecahan masalah tentang manfaat
penggunaan pesawat sederhana dalam
kehidupan sehari-hari

D. Indikator Pencapaian Kompetensi


6. menjelaskan konsep kerja atau usaha
7. menjelaskan jenis pesawat sederhana
8. menjelaskan keuntungan mekanik
9. menjelaskan prinsip pesawat sederhana
pada otot dan rangka manusia
10. melaporkan atau memaparkan hasil
penyelidikan tentang manfaat pesawat
sederhana dalam kehidupan sehari-hari
E. Materi pembelajaran

424
Usaha adalah suatu gaya yang dilakukan pada
sebuah benda dan menyebabkan benda itu
bergerak. Dalam fisika, usaha didefenisikan
sebagai hasil kali antara gaya dan perpindahan
benda. Satuan usaha dalam SI adalah joule (J).
Semakin besar gaya yang digunakan untuk
memindahkan benda, semakin besar pula
usaha yang dilakukan. Semakin besar
perpindahan benda, semakin besar pula usaha
yang dilakukan. Semakin besar perpindahan
benda, semakin besar pula usaha yang
dilakukan..
F. Metode pembelajaran
Model : saintifik
Metode : diskusi dan eksperimen , tanya
jawab, resitasi, demonstrasi.
G. Media/ alat , bahan dan sumber belajar
Media : Guru dan siswa
Sumber bahan ajar : Buku paket guru dan siswa
kelas VIII semester Ganjil
H. Kegiatan pembelajaran

425
Kegiatan Waktu
Kegiatan pendahuluan 10 menit
9. Membuka
pembelajaran dengan
salam dan berdo’a,
untuk mengawali
kegiatan belajar
mengajar
10. Guru menyapa dengan
menanyakan kesiapan
dan kabar siswa
11. Guru melakukan
apersepsi untuk
mengetahui kehadiran
siswa
12. Guru memberikan
motofasi dan tujuan
pembelajaran
13. Guru menyampaikan
garis besar cakupan
materi dan

426
menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan peserta
didik
Kegiatan Inti 60 menit
a. Guru menyampaikan
materi tentang
konsep gerak benda
b. Guru menyampaikan
materi tentang
macam-macam gerak
berdasarkan titik
acuan
c. Guru mnyampaikan
materi tentang
unsur-unsur gerak
d. Guru memberikan
contoh percoban
tentang gerak
e. Guru melaksanakan
evaluasi

427
Kegiatan penutup 10 menit
a. Guru memberikan
kesimpulan terkait
dengan materi yang
disampaikan
b. Guru mengakhiri
kegiatan dengan
mengucapkan salam

I. Penilaian
a. Teknik : Tes tertulis, Tes Lisan dan
Penguasaan
b. Bentuk instrumen : Uraian LKS
J. Melakukan Remidial dan Pengayaan

Mataram , 2020

Mahasiswa PPL
Alwan Pua

428
NIM : 170104064

DPL Guru Pamong

Nazala Noor Maulany, M.Hum Muhamad Ridwan, S.Pt


NIP :

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ir. Abdullah M. Yasin


NIP :

429
Kegiatan Mengajar

430
431
432
4.Lalu Khairul Hadi Masruri
 Pertemuan Kedua

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP IT Al Yaumi


Mataram

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas / Semester : VIII / 1

Bab II : This is me!

Pokok Bahasan : Mempelajari


bagaimana
berbagi informasi
satu sama lain

Alokasi Waktu : 2x40 menit

433
A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya.

KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku


jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya

KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan


(faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.

KI-4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam


ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)

434
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR (KD)

3.1 Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan


unsur kebahasaan pada ungkapan , berbagi
informasi, mengecek pemahaman,
menghargai kinerja yang baik, dan belajar
memberikan informasi serta responsnya
sesuai dengan konteks penggunaannya.

4.1 Menyusun teks lisan sederhana untuk


mengucapkan, merespon dan meminta
perhatian, mengecek pemahaman,
menghargai kinerja yang baik, dan berbagi
informasi dengan memperhatikan fungsi
sosial,struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks

435
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.1.1 Mengidentifikasi fungsi sosial bagaimana


berbagi informasi dan responsnya.

3.1.2 Mengidentifikasi fungsi sosial ungkapan


mengecek pemahaman dan responsnya.

3.1.3 Mengidentifikasi fungsi sosial ungkapan


menghargai kinerja yang baik dan
responsnya.

3.1.4 Mengidentifikasi fungsi sosial ungkapan


meminta serta berbagi informasi dan
responsnya.

4.1.1 Melengkapi teks percakapan yang


melibatkan ungkapan berbagi informasi
diri.

4.1.2 Melengkapi teks percakapan yang


melibatkan ungkapan mengecek
pemahaman.

4.1.3 Melengkapi teks percakapan yang


melibatkan ungkapan menghargai kinerja
yang baik

436
4.1.4 Melengkapi teks percakapan yang
melibatkan ungkapan meminta dan
memberikan informasi.

4.1.5 Melakukan percakapan yang melibatkan


ungkapan informasi diri.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

4 Disajikan teks lisan sederhana meminta


perhatian peserta didik dapat
mengidentifikasi fungsi social dan unsur
kebahasaan dengan benar.
5 Disajikan teks lisan sederhana meminta
perhatian peserta didik dapat menyebutkan
informasi diri dengan benar.
6 Peserta didik dapat menulis teks lisan
sederhana meminta perhatian dengan unsur
kebahasaan dan struktur teks yang benar.
7 Disajikan teks lisan sederhana meminta
perhatian peserta didik dapat menunjukkan
sikap santun dan peduli dalam melaksanakan

437
komunikasi dengan guru dan teman.
8 Disajikan tekslisan sederhana meminta
perhatian peserta didik dapat menunjukkan
perilaku percaya diri dalam melaksanakan
komunikasi dengan guru dan teman.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Teks lisan dan tulis untuk berbagi informasi


diri serta responnya.

Fungsi sosial

Menjaga hubungan interpersonal dengan guru


dan teman.

Struktur teks

(ungkapan hafalan, tidak perlu dijelaskan tata


bahasanya)

f. Hello, my name is Hasnida I am from west


Sumatera. I live in Padang in Kampung Mutiara
jalan Kemang To be precise , I live at 23 Jalan

438
Kemangi
g. We will say the sentences loudly, clearly and
correctly

C. What’s your name? my name is Hasnida

E. Where are you from? I am from west Sumatera

9. Where do you live? I live in Padang in Kampung


Kemangi on Jalan Kemangi. To be precise, I live
at 23 Jalan Kemangi

D. And you? What’s your name? I am Max, Max


Bae

 Where are you from? I am from East Nusa


Tenggara

5. Where do you live? I Live in Kupang, in


Kecamatan Angkasa on jalan Denpasar.
Precisely, I live at 5 jalan Denpasar

g. Let’s say every letter loudly, clearly and loudly

439
Unsur Kebahasaan:

G. Kosa kata: kata sifat sederhana


H. Tata bahasa: kata rujukan I, you, it, they, these,
those, that, this.
I. Penggunaan nominal singular dan plural
secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this,
those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa
nominal
J. Ucapan, tekanan kata, intonasi
K. Ejaan dan tanda baca
L. Tulisan tangan

440
Topik

Interaksi antara guru dan peserta didik di dalam dan


di luar kelas yang melibatkan tindakan menyuruh,
mengajak, meminta ijin yang dapat
menumbuhkan perilaku yang baik.

F. METODE PEMBELAJARAN

4 Metode Scientific

14. Model Pembelajaran Community Language


Learning

G. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN

A. Media: Buku
B. Sumber belajar: Buku Guru dan Buku Siswa
Kelas VIII Bahasa Inggris, When English Rings
a Bell, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta : 2017

441
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pendahuluan (5 menit)

K. Mengucapkan salam dan berdoa

F. Memberikan motivasi dan apersepsi

c. Menginformasi tujuan pembelajaran

M. Menyampaikan skenario pembelajaran

Menanyai

e. Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa


menanyakan dan mempertanyakan antara lain
tentang perbedaan antara ungkapan meminta
perhatian, serta responnya, dalam bahasa
Inggris dengan yang ada dalam bahasa
Indonesia, kemungkinan menggunakan
ungkapan lain, akibat jika tidak melakukan,
dsb.

442
Mengasosiasi

 Siswa membandingkan bagaimana


memberikan informasi serta responnya yang
telah dikumpulkan dari berbagai sumber
tersebut di atas.

c. Siswa membandingkan ungkapan berbagi


informasi serta responnya yang telah
dipelajari tersebut di atas dengan yang ada di
sumber-sumber lain, atau dengan yang
digunakan dalam bahasa lain.

c. Siswa memperoleh balikan (feedback) dari


guru dan teman tentang fungsi sosial dan
unsur kebahasaan yang digunakan.

Mengkomunikasikan

5. Siswa menggunakan bahasa Inggris setiap kali


muncul kesempatan berbagi informasi diri,
serta responnya, di dalam dan di luar kelas,
dengan unsur kebahasaan yang dapat

443
mendekatkan hubungan interpersonal.

K. Siswa berupaya berbicara secara lancar


dengan ucapan, tekanan kata, intonasi yang
benar dan menulis dengan ejaan dan tanda
baca yang benar, serta tulisan yang jelas dan
rapi.

K. Siswa membicarakan permasalahan yang


dialami dalam menggunakan bahasa Inggris
untuk meminta perhatiaan serta responnya
dan menuliskannya dalam jurnal belajar
sederhana dalam bahasa Indonesia.

Penutup(10 menit)

K. Guru dan peserta didik membuat


rangkuman/simpulan pelajaran.

6. Melakukan penilaian dan/atau refleksi


terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram.

444
5. Memberikan tugas, baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik.

 Menyampaikan rencana pembelajaran pada


pertemuan berikutnya.

Mataram, Oktober 2020

Mengetahui
DPL. Mahasiswa PPL

Nazala Noor Maulany, M.Hum Lalu Khairul Hadi Masruri


NIP. NIM. 170107032

Mengetahui
Guru Pamong, Kepala Sekolah

445
Arif Rahman, S.Pd Ir. Abdullah M. Yasin
NIP. NIP.

446
Foto : Kegiatan belajar mengajar di kelas

Foto : Kegiatan muhadarah malam jum’at

447
Foto : Ujian hafalan Al-qur’an santri

448

Anda mungkin juga menyukai