Menurut Paulinus Soge yang mengutip David P Harris, penerjemah sangat bergantung
pada rasa kebahasaan seseorang. Untuk memberikan definisi tentang terjemah, kita dapat
membedakannya dari dua sudut pengertian, yaitu pengertian secara etimologi (bahasa) dan
pengertian secara terminologis (istilah).
Secara Etimologi (bahasa) kata terjemahan berasal dari bahasa Armenia yaitu Tarjuman
sebentuk dengan tarjaman dan tarjuman yang berarti orang yang menjelaskan tuturan atau
kalam.
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dijumpai arti terjemah, yaitu “menyalin
(memindahkan) dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain atau mengalih bahasakan.
2. Lafadz terjemah di dalam kamus al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam, menunjukan salah
satu dari empat makna berikut:
a. Menafsirkan suatu kalam (pembicaraan) dengan menggunakan bahasa lain.
b. Memindahkan suatu kalam (pembicaraan) kepada bahasa yang mudah.
c. Menceritakan biografi seseorang.
d. Pendahuluan dari kitab Muhammad bin Salih al-Asimaini di dalam kitab Usul fi al-
Tafsir, mengatakan bahwa kata terjemah secara bahasa ialah:
1. Menurut istilah secara umum istilah tarjamah adalah menerangkan suatu kalam
(pembicaraan) dengan menggunakan bahasa lain.
2. Menurut para ahli :
a. Menurut Abu al-Yaqzan ‘Atiyyah al-Jaburi di dalam kitab Dirasat fi al-Tafsir wa
Rijalihi:
نقل الكالم من لغة إلى لغة أخرى بدون بيان معنى األصل المرترجم عنه
1
“Memindahkan suatu kalam (pembicaraan) dari satu bahasa ke dalam bahasa yang
lain dengan tidak menerangkan makna asal dari kalam yang diterjemahkan”.
Menerjemahkan itu bukan ilmu murni dan bukan pula seni sejati. Terjemah adalah
seni praktis. Dengan kata lain, terjemah adalah keterampilan berkesenian dengan bantuan
ilmu-ilmu teoretis. Menerjemahkan adalah menyalin ‘kalam’ juga teks dan atau
menjelaskannya dari bahasa tertentu ke dalam bahasa lain. Doster mendefinisikan terjemah
sebagai ‘memindahkan arti suatu teks dalam suatu bahasa ke dalam bahasa lain’. Lebih jauh,
Doster mengatakan bahwa terjemah adalah cabang linguistik terapan yang secara khusus
berurusan dengan masalah pemindahan makna dari suatu simbol bahasa ke dalam simbol
bahasa yang lain. Secara khusus Muhammad Najib dalam Usus At-Tarjamah menegaskan
bahwa terjemah adalah tafsir.