NIM : T20192009
KELAS : PBA B1
EMAIL : mfiqgarilhamalfiansah12@gamil.com
NO HP : 08813288015
Latihan kelompok 4
1. Jelaskan pengertian ilmu badi' secara bahasa dan istilah dan sebutkan pembagiannya !
2. Sebutkan pembagian muhsinat al-lafdziyah secara singkat dan berikan contohcontohnya !
3. Jelaskan termasuk dalam muhsinat al-lafdziyah apa
ويل لكل همزة لمزه
4. Jelaskan pengertian muhsinat al-lafdziyah yang jinas gayr tamm (naqish) dan berikan contohnya!
5. Berikan contoh dari jinas, ro'du ajzi ala shodri dan saja', selain yang ada di makalah !
1. Jelaskan pengertian ilmu badi' secara bahasa dan istilah dan sebutkan
pembagiannya !
“Sesuatu yang diciptakan dan diwujudkan tanpa ada contoh yang mendahuluinya”.
Kata “badî‟”, mengikuti wazn “mif‟alun” (ism alat), karena sebagai alat
memperindah ungkapan kata; dan ada yang mengikuti wazn “fâ‟ilun” (ism fâ‟il):
Pencipta sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya, sebagaimana dalam firman Allah:
“Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan)
sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “jadilah”, lalu jadilah
ia” (QS: 2: 117)
علم يعرف به الوجوه والمزايل التي تزيد المالم حسنا وطالوة وتكسوه بهاء ورونفا بعد
ّعلم يعرف به وجوه تحسين الكلم بعد رعاية المطابقة و وضوح الذ اللة
a. Jinas lafzhi:
1) Jinas Tamm, yaitu dua lafazh yang sejenis dan sama tentang macam, jumlah,
sifat, dan susunan hurufnya. Jinas Tamm ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:
AR
QG
FI
a) Mumâtsil, jika kedua lafazh itu terdiri dari macam yang sama, seperti ism, fi‟l
atau harf, seperti ayat di bawah ini:
Pada ayat ini terdapat dua kata ism yang sama bentuknya, namun berbeda
pengertiannya; yaitu lafazh “as-sa‟at” yang bearti “hari Kiamat”, dan lafazh
“sâ‟ah” yang berarti waktu.
b). Mustaufi, jika keduanya terdiri dari macam yang berbeda, seperti ism dan fi‟l,
seperti perkataan:
Dalam perkataan ini terdapat dua lafazh yang sama bentuknya, yaitu lafazh
“yahya”, namun berbeda macamnya sekaligus pengertiannya; “yahya” yang
pertama adalah kata fi‟l dan kedua nama orang (kata ism).
2) Jinas Ghayr Tamm (nâqish), yaitu dua lafazh yang sejenis, namun berbeda
macam, jumlah, sifat dan susunan hurufnya, meskipun hanya dengan satu huruf,
seperti beberapa contoh berikut ini:
“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau ketakutan”
(QS: 4: 83).
3) Jinas Muthlaq, yaitu kesesuaian dua lafazh tentang huruf dan susunannya, namun
berbeda musytaq-nya. Jika sama musytaqnya, disebut jinas isytiqâq, seperti
perkataan Nabi saw:
“Maka Islamlah, Allah akan menyelamatkannya.” Lafazh aslim dan salama terdiri
dari huruf yang sama macam dan susunanya, namun berbeda musytaqnya.
Karena “aslim” berasal dari fi‟l madli: “salima”, sedang “salama adalah fi‟l mâdli
dengan wazn “fâ„ala” (musyârakat). Sedang yang berasal dari musytaq yang sama,
seperti ayat:
Lafazh “a’bud” dan “ta’budun” berasal dari musytaq yang sama, yaitu “ ’ abada”.
4) Jinas Mudzil dan Jinas mutharraf, yaitu perbedaan dua lafazh karena dua huruf
pada akhir lafazh atau pada awalnya.
5) Jinas Mudlâri‟ dan lahiq, yaitu perbedaan dua lafazh karena dua huruf, baik
berdekatan maupun berjauhan makhrajnya.
6) Jinas Muharraf dan Jinas Mushahhaf, yaitu perbedaan dua lafazh karena harakat
atau titik hurufnya. Seperti perkataan:
غرك عز ك
7) Jinas Murakkab, yaitu salah satu dari dua lafazh yang berbeda itu murakkab dan
yang lain tidak murakkab. Jinas murakkabb ini ada di antaranya:
8) Jinas Qalab, yaitu lafazh yang berbeda tertib hurufnya, baik seluruhnya, seperti:
ربك فكبر
b. Jinas Ma’nawi:
1) Idlmar, yaitu menyebutkan satu lafazh namun dipahami lafazh lain yang tidak
dimaksudkan makna aslinya, seperti kata-kata pada syair berikut ini:
وقلبه قسوه يحكي ابا اوس# منعم الجسم تحكى الماء رقته
“Asad telah kembali dari namanya.” Dlâmir pada lafazh “ismih” kembali pada
lafazh “Asad”, sehingga mestinya terdapat dua lafazh sejenis yang harus
disebutkan, namun disebutkan secara isyarat dengan memakai dlamir.
a. Dalam natsar, yaitu mengulang dua lafazh yang sama atau sejenis dengannya.
Seperti firman Allah:
“…dan kamu takut kepada manusia sedang Allahlah yang lebih berhak untuk kamu
takuti…” (QS: 33: 37)
Kata-kata “sa’il” pertama berasal dari fi‟l mâdli “sa’ala”, sedang “sa’il” kedua
berasal dari fi‟l mâdli “sala”.
b. Dalam nadhm, yaitu mengulang dua lafazh sama, sejenis atau sama musytaqnya.
Satu lafazh pada akhir bait, sedang lainnya pada awal separo bait (mishra‟) pertama,
atau bentuk-bentuk yang lainnya berjumlah enam belas. Syair berikut ini, sebagai
contoh pengulangan lafazh yang sama:
وليس الداع الندى بسريع# سريع الى ابن لعمي يلطم وجهه
3. Saja’, yaitu kesesuaian huruf akhir antara dua fashîlah (kalimat akhir). Badî‟
saja‟ ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
AR
QG
FI
a. Mutharraf, yaitu dua fashilah yang berbeda wazn, namun sama qafiyatnya, seperti
firman Allah:
b.Murashsha‟, yaitu semua atau kebanyakan lafazh salah satu dari dua faqrah sama
tentang wazn dan qâfiyah-nya, seperti perkataan al-Hariri:
Kata “lafzhihi” dan “wa’zhihi” berasal dari wazn dan qâfiyah yang sama.
c. Mutawâzi, yaitu dua faqrah yang sama tentang wazn dan qâfiyah, seperti firman
Allah:
d. Muwâzanah, yaitu dua fâshilah yang sama wazn bukan qâfiyah (huruf akhirnya),
seperti firman Allah:
e. Mumâtsalah / Tarshi‟, yaitu dua faqrah yang sama atau berdekatan wazn katanya.
Seperti firman Allah:
Dan
Tamm (Naqish) . Karena terdapat dua lafadz yang sejenis yaitu lafadz yaitu ( ٍ
) ُه َم َزة
` Jinas Ghayr Tamm (nâqish), yaitu dua lafazh yang sejenis, namun berbeda
macam, jumlah, sifat dan susunan hurufnya, meskipun hanya dengan satu huruf,
seperti beberapa contoh berikut ini:
5. Berikan contoh dari jinas, ro'du ajzi ala shodri dan saja', selain yang ada di
makalah !
Jawab :
1. Contoh Jinas
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. tidaklah
berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan , kelak dia akan
masuk ke dalam api yang bergejolak.” (QS. Al-Lahab: 1-3).
Dalam ayat ini ada dua lafadz lahab. Lahab yang pertama artinya Abu lahab,
sedangkan lahab yang kedua artinya adalah yang bergejolak. Ayat ini termasuk
contoh jinas tam karena serupa dalam 4 hal (macam hurufnya, syakal hurufnya,
jumlah hurufnya dan urutan hurufnya).
3. Contoh Saja' (antara kedua fasilah itu berbeda wazannya tapi sama huruf
akhirnya).
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? dan gununggunung
sebagai pasak?” (Q.S An-Naba: 6-7).
AR
QG
FI