Disusun Oleh:
2. M.Yusril Kholik (1943028)
PENDAHULUAN
Dalam bahasa arab, pengaturan antar kata atau antar kalimat dalam klausa atau wacana
merupakan kajianilmu nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya menimbulkan makna
gramatikal, tetapi juga mempengaruhi barisakhir masing-
B. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan ini ialah untuk memenuhi tugas yang dipercayakan oleh
dosen pembimbingkepada kami. Selanjutnya tujuan pembahasan ini juga agar kita
mengetahui tentang linguistic arab khususnyatentang Sintaksis serta peubahan dan
keterangan pada pembahasan tersebut.
C. Metode penulisan
Makalah ini ditulis dalam tiga bab. Bab pertama berisi pendahuluan, kemudian Bab kedua
berisi pembahasanyang dibahas yakni sintaksis umum dan arab, dan selanjutnya pada Bab
ketiga berisi kesimpulan sekaligus penutup.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Sintaksis
ﻓﺎﻋﻝ,ﻤﻓﻌﻮﻝﺑﻪ,ﻧﺎﺋﺏﺍﻠﻓﺎﻋﻝ,ﻤﺑﺘﺪﺃ,ﺧﺑﺭ,ﻤﻔﻌﻭﻞﻷﺠﺎﻪ,ﻤﻔﻌﻭﻞﻤﻌﻪ,ﻤﻔﻌﻭﻞﻔﻳﻪ
2. Katagori Sintaksis
Katagori sebagai tataran di bawah fungsi-fungsi sintaksis. Hal ini mencakup istilah-istilah
kata benda (nomina), kata kerja( verba), kata kata sifat( adjektiva), kata depan (numeralia),
dll
Menurt para ahli tatabahasa tradisional berpendapat bahwa fungsi subjek harus di isi oleh
kategori nomina, fungsi predikat harus diisi oleh katagori verba, sedangkan fungsi objek
harus di isi oleh kategori nomina, dan fungsi keterangan harus selalu diisi noleh kategori
adverbia.
Dalam bahasa arab kita mengenal istilah istilah :
ﺍﺴﻡ (nomina), ﻓﻌﻝ (verba ), (ﺤﺭﻑpreposisi). Ketiganya disebut jenis-jenis kalimat.
3. Peranan Sintakasis
Peran dinilai sebagi tataran terendah dalam sintaksisi. Hal ini mencakup istilah-istilah subjek
dan objek atau pelaku dan penderita, penerima, fasif atau aktif dan lain-lain. Dalam bahasa
arab sejauh pengamatan kami hal ini tidak ditemukan.[3]
Menurut Varhaar secara struktur sintaksis itu terdiri dari Subjek(S), Predikat(p),
Objek(O),dan Keterangan(K), yang kemudian sering disingkat dengan SPOK. SPOK
merupakan kotak-kotak kosong yang tidak memiliki arti apa-apa karena kekosongannya.
Kotak-kotak kosong itu akan di isi oleh sesuatu yang berupa kategori dan peran. Untuk lebih
jelasnya perhatikan diagram berikut ini :
Kategori
Sintaksis
Peran
Sintaksis
ﺍﻟﻤﺭﻔﻮﻋﺎﺖ.a
Adalah fungsi-fungsi sintaksis dalam bahasa arab dimana baris akhir setiap fungsi-fungsi
tersebut ber i’raf rafa’. Di antara fungsi-fungsi dimakasud adalah sebagai berikut:
1.ﺇﺴﻡﻛﺎﻥ
2.ﺧﺑﺭﺇﻥ
3.ﺍﻠﻤﺒﺗﺩﺍ
4.ﺍﻠﺧﺑﺭ
ﺍﻠﻤﻧﺼﻭﺒﺎﺕ.b
Yang dimaksud dengan ﺍﻠﻤﻧﺼﻭﺒﺎﺕ adalah fungsi-fungsi sintaksis dalam bhasa
arab dimana baris akhir setiap fungsi-fungsi tersebut ber I’rab Nashab. Fungsi-fungsi
dimaksud adalah sebagai berikut: 1
ﺧﺑﺭﻛﺎﻥ
ﺇﺴﻡﺇﻥ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﺑﻪ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﺍﻠﻤﻂﻠﻕ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻷﺟﻠﻪ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻤﻌﺔ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻓﻳﻪ
ﺍﻠﺤﺎﻝ
ﺍﻠﺗﻤﻳﺯ
ﺍﻹﺴﺗﺛﻧﺎﺀ
c. ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺍﺖ
Yang dimaksud dengan ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺍﺖ
adalah fungsi fungsi sintaksis dalam bahasa
arab dimana baris akhir setiap fungsi tersebut berI’rab jar jenis jenis fungsi termaksud
adalah
1. ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺑﺟﺭﺍﻠﺟﺭ
2. ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺑﺎﻹﻀﺎﻓﺔ
d. ﺍﻠﺗﻮﺍﺑﻊ
Pada asalnya ﺍﻠﺗﻮﺍﺑﻊ
bukanlah termaksud fungsi fungsi sintaksis dalam bahasa
arab, karena posisinyadalam kalimat hnya mengikuti salah satu fungsi-fungsi sintakasis
tersebut di atas. Dengan demikian, dia tidak memiliki I’rab yang pasti, karena sangat
tergantung pada I’rabnya (Fungsi) yang diikutinya. Fungsi-fungsi yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1 .ﺍﻠﻧﻌﺖ
2. ﺍﻠﻌﻁﻑ
3. ﺍﻠﺗﻮﻜﻳﺩ
4. ﺍﻠﺑﺩﻝ
e. Model-model I’rab
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ ﻗﺩﺃﻓﻠﺢﺍﻠﻤﻭﻤﻧﻭﻦ
ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ ﻤﻦﺣﻳﺙﺃﻤﺭﻫﻡﺃﺑﻭﻫﻡ.....
ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ ﻫﺬﺍﻥﻜﺗﺎﺑﺎﻥ
ﺍﻷﻓﻌﺎﻝﺍﻟﺧﻤﺴﺔ ﻴﻌﻟﻤﻭﻥﺍﻟﻧﺎﺱﺍﻟﺴﻬﺭ
ﺍﺴﻡﺍﻠﻤﻓﺮﺩ ﺃﺭﺴﻝﺍﻟﻟﻪﺭﺴﻭﻝ
ﺟﻤﻊﺍﻠﺘﻜﺴﻴﺮ ﻜﺭﻡﺍﻟﻟﻪﺍﻷﻧﺑﻴﺎﺀ
ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ ﺁﻭﻯﺇﻟﻴﻪﺃﺧﺎﻩ
ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ ﺍﻜﺮﻢﺍﻟﻭﻟﺪﻭﺍﻟﺪﻴﻪ
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ ﻭﺒﺸﺮﺍﻟﻤﻭﻤﻨﻴﻦ
ﺍﻷﻓﻌﺎﻝﺍﻟﺧﻤﺴﺔ ﺃﻦﺗﻗﻭﻟﻭﺍﻤﺎﻻﺗﻓﻌﻟﻭﻥ
ﺍﺴﻡﺍﻠﻤﻓﺮﺩ ﻫﺩﻯﻟﻟﻧﺎﺱ
ﺟﻤﻊﺍﻠﺘﻜﺴﻴﺮ ﻷﺼﺤﺎﺏﺍﻟﺟﻧﺔ
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ ﻭﻗﻞﻟﻟﻤﻭﻤﻧﺎﺕ
ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ ﻤﺎﺃﻧﻓﻗﺗﻡﻤﻦﺨﻴﺮﻓﻟﻟﻭﺍﻟﺪﻴﻦ
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ ﻓﺎﻟﻧﺎﺮﻟﻟﻜﺎﻓﺮﻴﻦ
ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ ﻭﻗﻝﻷﺨﻴﻙﺃﻧﻪﺣﺎﺿﺮ
ﺼﻴﻐﺔﺍﻟﻤﻧﺗﻬﻰﺍﻟﺠﻤﻭﻉ ﻟﻟﺬﻱﺒﺒﻜﺔﻤﺒﺎﺭﻜﺎ
Dalam bahasa arab, pengaturan antar kata dalam kalimat atau antar kaliamat dalam
klausa atau wacana merupakan kajian ilmu Nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya
menimbulkan makna gramatikal, tetapi juga mempengaruhi baris akhir masing-masinga kata
yang kemudian disebut dengan I’rab.
DAFTAR PUSTAKA