Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Sintaksis Bahasa Arab I


Dosen Pengampu:
Martini, S.S., M.Pd.I

Disusun Oleh:
2. M.Yusril Kholik (1943028)

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB


FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM
TA. 2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah syukur kami haturkan kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala
limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dalam bentuk ringkasan dan isi yang sangat sederhana. Sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Muhammad SAW. Semoga
kelak kita mendapatkan syafaat beliau.
Makalahini kami susun atas dasar tugas yang diberikan ibu Dosen pengampu kepada
kami para mahasiswa, dan sebagai bahan pembelajaran bagi kami pribadi serta untuk
menambah wawasan ilmu yang kami miliki. Harapan kami semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi siapa saja yang ingin mengambil manfaat darinya terutama
bagi penulis. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca.
Kami menyadari betul dalam penyusunan Makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, itu semua disebabkan karena ilmu yang kami miliki sangat minim sekali.
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan–masukan yang membangun untuk kesempurnaan makalah kami ini.

Anjani, 16 juli 2021


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………...................1
A. Latar belakang masalah ……………………………………….........1
B. Tujuan pembahasan............................................................................1
C. Metode penulisan………………………………………….................1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………...…......2
A. Defenisi Sintaksis.............................................................................2
B. Tataran Sintaksis Secara Umum...................................................2
C. Hubungan Tataran Sintaksis...........................................................2
D. Sintaksis dalam bahasa arab..........................................................2
BAB III PENUTUP …………………………………………………………....5
Kesimpulan …………………………………………………………....5
DAFTAR PUSTAKA…………………………….......................................................6
 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam bahasa arab, pengaturan antar kata atau antar kalimat dalam klausa atau wacana
merupakan kajianilmu nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya menimbulkan makna
gramatikal, tetapi juga mempengaruhi barisakhir masing-

masing kata yang kemudian disebut dengan I’rab.

Keanekaragaman struktur bahasa dan unsur-unsur kebahasaan merupakan sesuatu yang


sangat komplek dansulit dipahami. Namun al itu merupakan kebutuan ilmiah di bidang
linguistic. Hasil yang dicapai sangat bermanfaatterutama dalam menyusun bahasa.

B. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembahasan ini ialah untuk memenuhi tugas yang dipercayakan oleh
dosen pembimbingkepada kami. Selanjutnya tujuan pembahasan ini juga agar kita
mengetahui tentang linguistic arab khususnyatentang Sintaksis serta peubahan dan
keterangan pada pembahasan tersebut.

C. Metode penulisan

Makalah ini ditulis dalam tiga bab. Bab pertama berisi pendahuluan, kemudian Bab kedua
berisi pembahasanyang dibahas yakni sintaksis umum dan arab, dan selanjutnya pada Bab
ketiga berisi kesimpulan sekaligus penutup.

BAB II
PEMBAHASAN
                                    
A. Defenisi Sintaksis

Kata sintaksis berasal dari bahasa yunani  ”san” dengan ”tattein”yang artinya


menempatkan . Jadi kata sintaaksis secara etimologis berarti mnempatkan bersama-sama
kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
Kata sintaksis dalam bahasa indonesia merupakan kata serapan dari bahasa belanda,
syntaxis. Inggris : syntax.
            Pada tahun 1981, Ramlan mengatakan sintaksis adalah bagian atau cabang dari
ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa dan frase.
Ramlan mngatakan  kalimat adalah satuan aramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang
yang disertai nada akhir turun atau naik.[1] Sintaksis merupakan salah satu unsur
kebahasaan yang sangat komplek setap bhasa memiliki struktur kebahasaan masing-
masing. Dengan demikian, struktur masing-masing bshasa akan berbeda. Perbedaan itu
antara lain adalah pola struktur fonologi, morpologi dan sintaksis.
Dalam bahasa arab, pengaturan antar kata dalam kalimat atau antar kaliamat dalam
klausa atau wacana merupakan kajian ilmu Nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya
menimbulkan makna gramatikal, tetapi juga mempengaruhi baris akhir masing-masinga kata
yang kemudian disebut dengan I’rab.[2]

            Keanekaragaman struktur bahasa dan unsur-unsur kebahasaan merupakan sesuatu


yang sanagat kompkek dan sulit dipahami. Namun, hal itu merupakan kebutuhan ilmiah
dibidang lunguistik. Hasila yang dicapai sangat bermanfaat terutama dalam menyusun
kamus bahasa.

B. Tataran Sintaksis Secara Umum


Dalam pembahasan sintaksis yang biasa dibicarakan tataran sintaksis yang mencakup
masalah fungsi, kategori, peranan sintaksis. Birbacara tentang tataran sintaksis berarti kita
berbicara tentang jabatan-jabatan kata dalam kalimat. Seperti halnya kita sering mendengar
istilah-istilah Subyek.Prediket, objek, kata sifat, kata benda, kata keterangan, kalimat aktif,
kalimat fasif, dan lain-lain. Dalam kaitan ini Verhaar membagi tataran sintaksis kepada tiga
yaitu: Fungsi-fungsi sintaksis, Kategori sintaksis, dan Peranan sintaksis.
1. Fungsi-fungsi Sintaksis
Fungsi-fungsi sintakasis itu biasanya terdiri dari unsur-unsur S,P,O,K yakni mencakup
istilah Subjek, Peredikat,Objek dan Keterangan. Dalam bahasa arab fungsi-fungsi sintaksis
kita kenal dengan istilah antara lain :

‫ﻓﺎﻋﻝ‬,‫ﻤﻓﻌﻮﻝﺑﻪ‬,‫ﻧﺎﺋﺏﺍﻠﻓﺎﻋﻝ‬,‫ﻤﺑﺘﺪﺃ‬,‫ﺧﺑﺭ‬,‫ﻤﻔﻌﻭﻞﻷﺠﺎﻪ‬,‫ﻤﻔﻌﻭﻞﻤﻌﻪ‬,‫ﻤﻔﻌﻭﻞﻔﻳﻪ‬

2. Katagori Sintaksis
Katagori sebagai tataran di bawah fungsi-fungsi sintaksis. Hal ini mencakup istilah-istilah
kata benda (nomina), kata kerja( verba), kata kata sifat( adjektiva), kata depan (numeralia),
dll
Menurt para ahli tatabahasa tradisional berpendapat bahwa fungsi subjek harus di isi oleh
kategori nomina, fungsi predikat harus diisi oleh katagori verba, sedangkan fungsi objek
harus di isi oleh kategori nomina, dan fungsi keterangan harus selalu diisi noleh kategori
adverbia.
Dalam bahasa arab kita mengenal istilah istilah :
‫ﺍﺴﻡ‬ (nomina), ‫ﻓﻌﻝ‬ (verba ), ‫(ﺤﺭﻑ‬preposisi). Ketiganya disebut jenis-jenis kalimat.
3. Peranan Sintakasis
Peran dinilai sebagi tataran terendah dalam sintaksisi. Hal ini mencakup istilah-istilah subjek
dan objek atau pelaku dan penderita, penerima, fasif atau aktif dan lain-lain. Dalam bahasa
arab sejauh pengamatan kami hal ini tidak ditemukan.[3]

C. Hubungan Tataran Sintaksis

Menurut Varhaar secara struktur sintaksis itu terdiri dari Subjek(S), Predikat(p),
Objek(O),dan Keterangan(K), yang kemudian sering disingkat dengan SPOK. SPOK
merupakan kotak-kotak kosong yang tidak memiliki arti apa-apa karena kekosongannya.
Kotak-kotak kosong itu akan di isi oleh sesuatu yang berupa kategori dan peran. Untuk lebih
jelasnya perhatikan diagram berikut ini :

Fungsi Subjek Predikat Objek keterangan


Sintaksis

Kategori

Sintaksis

Peran

Sintaksis

D. Sintaksis Dalam Bahasa Arab


Seperti yang telah disinggung sebelumnya , bahwa pemgaturan antara kata dalam
kalimat, aatau antar kalimat dalam klausa atau wacana merupakan kajian ilmu nahwu.
Bahkan hubungan itu tidak hanya menimbulkan struktur dan makna gramatikal saja, tetapi
juga mempengaruhi bris akhir msing-masing kata yang kemudian dikenal dengan i’rab.

1. Fungsi-Fungsi Sintaksis Bahasa Arab.


sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa fungsi sintaksis disibut juga dengan jabatan
atau fungsi kata dalam kalimat. Dalam bahasa arab, jabatan atau fungsi kata itu
diklasifikasikan sesuai dengan jenis i’rabnya. Adapun fungsi-fungsi sintaksis dal am bahasa
arab sesuai dengan jenis i’rabnya terbagi kepada tiga;[4]

‫ﺍﻟﻤﺭﻔﻮﻋﺎﺖ‬.a 

Secara singkat dapat dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan  ‫ﺍﻟﻤﺮﻓﻮﻋﺎﺖ‬

Adalah fungsi-fungsi sintaksis dalam bahasa arab dimana baris akhir setiap fungsi-fungsi
tersebut ber i’raf rafa’. Di antara fungsi-fungsi dimakasud adalah sebagai berikut:

1.‫ﺇﺴﻡﻛﺎﻥ‬
2.‫ﺧﺑﺭﺇﻥ‬
3.‫ﺍﻠﻤﺒﺗﺩﺍ‬
4.‫ﺍﻠﺧﺑﺭ‬
 ‫ﺍﻠﻤﻧﺼﻭﺒﺎﺕ‬.b 
Yang dimaksud dengan  ‫ﺍﻠﻤﻧﺼﻭﺒﺎﺕ‬  adalah fungsi-fungsi sintaksis dalam bhasa
arab dimana baris akhir setiap fungsi-fungsi tersebut ber I’rab Nashab. Fungsi-fungsi
dimaksud adalah sebagai berikut: 1

‫ﺧﺑﺭﻛﺎﻥ‬
‫ﺇﺴﻡﺇﻥ‬
‫ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﺑﻪ‬
‫ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﺍﻠﻤﻂﻠﻕ‬
‫ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻷﺟﻠﻪ‬
‫ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻤﻌﺔ‬
‫ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻓﻳﻪ‬
‫ﺍﻠﺤﺎﻝ‬
‫ﺍﻠﺗﻤﻳﺯ‬
‫ﺍﻹﺴﺗﺛﻧﺎﺀ‬
c. ‫ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺍﺖ‬
Yang dimaksud dengan    ‫ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺍﺖ‬
  adalah fungsi fungsi sintaksis dalam bahasa
arab dimana baris akhir setiap fungsi tersebut berI’rab jar jenis jenis fungsi termaksud
adalah

1. ‫ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺑﺟﺭﺍﻠﺟﺭ‬
2. ‫ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺑﺎﻹﻀﺎﻓﺔ‬
d.  ‫ﺍﻠﺗﻮﺍﺑﻊ‬
Pada asalnya  ‫ﺍﻠﺗﻮﺍﺑﻊ‬
 bukanlah termaksud fungsi fungsi sintaksis dalam bahasa
arab, karena posisinyadalam kalimat hnya mengikuti salah satu fungsi-fungsi sintakasis
tersebut di atas. Dengan demikian, dia tidak memiliki I’rab yang pasti, karena sangat
tergantung pada I’rabnya (Fungsi) yang diikutinya. Fungsi-fungsi yang dimaksud adalah
sebagai berikut:

1 .‫ﺍﻠﻧﻌﺖ‬
2. ‫ﺍﻠﻌﻁﻑ‬
3. ‫ﺍﻠﺗﻮﻜﻳﺩ‬
4. ‫ﺍﻠﺑﺩﻝ‬

e. Model-model I’rab

 Secara umum I’rab terbagi menjadi tiga yaitu : [5]

A. I’rab Al-Raf’u Ada Empat Macam :


1. Al-Dhammah berada pada
Contoh :

‫ﺍﺴﻡﺍﻠﻤﻓﺮﺩ‬ ‫ﺍﻠﻗﺭﺁﻦ ﻜﻼﻡ ﺍﻠﻠﻪ‬


‫ﺟﻤﻊﺍﻠﺘﻜﺴﻴﺮ‬ ‫ﻫﻡ ﺭﺴﻞ ﺍﻠﻠﻪ‬
‫ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ‬ x‫ﻫﻦﺍﻠﻤﻭﻤﻨﺎﺕﺼﺎﺪﻗﺎﺕ‬
‫ﻓﻌﻞﻤﺿﺎﺭﻉﻠﻡﻴﺘﺼﻝﺑﺷﻳﻰ‬ ‫ﻴﻨﺰﻞﻤﻥﺍﻠﺴﻤﺎﺀﻤﺎﺀ‬

‫‪2.‬‬ ‫‪Al-Waw berada pada :‬‬


‫‪Contoh :‬‬

‫ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ‬ ‫ﻗﺩﺃﻓﻠﺢﺍﻠﻤﻭﻤﻧﻭﻦ‬
‫ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ‬ ‫ﻤﻦﺣﻳﺙﺃﻤﺭﻫﻡﺃﺑﻭﻫﻡ‪.....‬‬

‫‪3.‬‬ ‫‪Al- Alif berada pada:‬‬


‫‪Contoh :‬‬

‫ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ‬ ‫ﻫﺬﺍﻥﻜﺗﺎﺑﺎﻥ‬

‫‪4.‬‬ ‫‪Al- Nun, Berada pada :‬‬


‫‪ contoh :‬‬

‫ﺍﻷﻓﻌﺎﻝﺍﻟﺧﻤﺴﺔ‬ ‫ﻴﻌﻟﻤﻭﻥﺍﻟﻧﺎﺱﺍﻟﺴﻬﺭ‬

‫‪B.‬‬ ‫‪I’rab Al- Nasahb, Ada Empat Macam Yaitu :‬‬


‫‪1.      Al-Fathah, berada pada :‬‬
‫‪Contoh :‬‬

‫ﺍﺴﻡﺍﻠﻤﻓﺮﺩ‬ ‫ﺃﺭﺴﻝﺍﻟﻟﻪﺭﺴﻭﻝ‬
‫ﺟﻤﻊﺍﻠﺘﻜﺴﻴﺮ‬ ‫ﻜﺭﻡﺍﻟﻟﻪﺍﻷﻧﺑﻴﺎﺀ‬

‫‪2.      Al- Alif, berada pada :‬‬


‫‪Contoh :‬‬

‫ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ‬ ‫ﺁﻭﻯﺇﻟﻴﻪﺃﺧﺎﻩ‬

‫‪3.      Al- Kasrah, berada pada :‬‬


‫‪Contoh :‬‬
‫ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ‬ ‫ﻻﺗﻧﻜﺤﻭﺍﺍﻟﻤﺷﺮﻜﺎﺖ‬

‫‪4.      Al- Ya’, berada pada :‬‬


‫‪Contoh :‬‬

‫ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ‬ ‫ﺍﻜﺮﻢﺍﻟﻭﻟﺪﻭﺍﻟﺪﻴﻪ‬
‫ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ‬ ‫ﻭﺒﺸﺮﺍﻟﻤﻭﻤﻨﻴﻦ‬

‫‪5.      Hazf Nun, berada pada :‬‬


‫‪Contoh :‬‬

‫ﺍﻷﻓﻌﺎﻝﺍﻟﺧﻤﺴﺔ‬ ‫ﺃﻦﺗﻗﻭﻟﻭﺍﻤﺎﻻﺗﻓﻌﻟﻭﻥ‬

‫‪C.‬‬ ‫‪I’rab al- khafdh ada tiga yaitu :‬‬


‫‪1.      Al-Kasrah, berada pada :‬‬
‫‪Contoh :‬‬

‫ﺍﺴﻡﺍﻠﻤﻓﺮﺩ‬ ‫ﻫﺩﻯﻟﻟﻧﺎﺱ‬
‫ﺟﻤﻊﺍﻠﺘﻜﺴﻴﺮ‬ ‫ﻷﺼﺤﺎﺏﺍﻟﺟﻧﺔ‬
‫ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ‬ ‫ﻭﻗﻞﻟﻟﻤﻭﻤﻧﺎﺕ‬

‫‪2.      Al-Ya’ , berada pada :‬‬


‫‪Contoh :‬‬

‫ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ‬ ‫ﻤﺎﺃﻧﻓﻗﺗﻡﻤﻦﺨﻴﺮﻓﻟﻟﻭﺍﻟﺪﻴﻦ‬
‫ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ‬ ‫ﻓﺎﻟﻧﺎﺮﻟﻟﻜﺎﻓﺮﻴﻦ‬
‫ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ‬ ‫ﻭﻗﻝﻷﺨﻴﻙﺃﻧﻪﺣﺎﺿﺮ‬

‫‪3.      Al-Fathah, berada pada :‬‬


Contoh :

‫ﺼﻴﻐﺔﺍﻟﻤﻧﺗﻬﻰﺍﻟﺠﻤﻭﻉ‬ ‫ﻟﻟﺬﻱﺒﺒﻜﺔﻤﺒﺎﺭﻜﺎ‬

2.                  Kategori Sintakasis Bahasa Arab


Kategori sintaksis bahasa arab dibagi kepada tiga, yaitu isim(nomina), fi’il(verba),
dan huruf(preposisi). Ketiganya disebut dengan ‫ﺍﻘﺴﺎﻡﺍﻟﻜﻟﻤﺔ‬ jenis-jenis kalimat.
            Dapat dipastikan, bahwa semua fungsi sintaksis bahasa arab diatas adalah
berkategori isim. Namun demikian, sering juga ditemukan yang berkategori fi’il, tetapi hal ini
sudah berbentuk jumlah.
3.hubungan tataran sintaksis bahasa arab
            Hubungan sintaksis bahasa arab melahirkan apa yang dikenal dengan jumlah. Dan
jumlah ini dapat dibagi kepada dua:
 ‫ﺍﻟﺠﻤﻟﺔ ﺍﻹﺴﻤﻴﺔ‬    
‫ﺍﻟﺠﻤﻟﺔﺍﻟﻔﻌﻟﻴﺔ‬
Sementara itu, ada juga yang disebut dengan semi jumlah atau ‫ﺸﺑﮫﺍﻟﺠﻤﻟﺔ‬
            secara  sederhana, yang dimaksud dengan jumlah ismiah adalah kalamat yang
dimulai dengan kata isim. Denga kata lain, kalimat yang terdiri dari mubtada’ dan khabar.
Sebaliknya,yang dimaksu dengan jumlah fi’liah ialah setiap kalimat yanga di mulai dengan
kata Fi’il atau dengan kata lain setiap kalimat yang tersusun deri Fi’il dan Fa’il. Sementara
sybhul jumlah adalah kalimat yang tersusun dari jar + majrurr dan dzhorof + mudhafun ila’ih.
Jadi dapat dipastikan bahwa hal yang pokok dalam sebuah kalimat bahasa arab adalah
Mubtada’ dan Fi’il. Sementara itu kalau ada mubtada’ pasti ada khabar, demikian juga pada
Fi’il, juka fi’ilnya ada maka pasti terdapat Fa’il.[6]
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN

Kata sintaksis berasal dari bahasa yunani  ”san” dengan ”tattein”yang artinya


menempatkan . Jadi kata sintaaksis secara etimologis berarti mnempatkan bersama-sama
kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
Kata sintaksis dalam bahasa indonesia merupakan kata serapan dari bahasa belanda,
syntaxis. Inggris : syntax.

Dalam bahasa arab, pengaturan antar kata dalam kalimat atau antar kaliamat dalam
klausa atau wacana merupakan kajian ilmu Nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya
menimbulkan makna gramatikal, tetapi juga mempengaruhi baris akhir masing-masinga kata
yang kemudian disebut dengan I’rab.
DAFTAR PUSTAKA

- Mansoer pateda, Linguiustek ( sebuah pengantar ), Angkasa,


Bandung,

- Sahkholid, Pengantar Linguistik ( analisis teori-teori  linguistik umum


dalam bahasa arab), Nara Press, Medan, 2006

- Abdul chaer, lunguistik umum, rineka cipta, jakarta, 1994

Anda mungkin juga menyukai