Anda di halaman 1dari 17

Pentingnya Mempelajari Bahasa Arab

untuk Memahami AlQuran


Lukluk Rahmawati
NIM: C1011025
JURUSAN SASTRA ARAB
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
Email: rahmasolo_20@yahoo.com

Abstrak
Al Quran merupakan salah satu dari mujizat yang Allah
SWT yang diturunkan kepada Rosulullah SAW. Didalamnya
terkandung berbagai macam hukum yang akan senantiasa
berlaku hingga akhir zaman.Berkata Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah dalam kitab beliu Iqtdho Shirotuil Mustaqim (1/464):
dan berkata Asy Syafii, sebagaimana diriwayatkan oleh As
Salafy dengan sanad yang maruf (dikenal) sampai kepada
Muhammad Bin Abdillah Bin Abdil Hakam beliau berkata : aku
mendengar Muhammad Bin Idris Asy Syafii mengatakan : .....
lisan (bahasa) yang dipilih oleh Allah SWT adalah lisan arab,
maka Allah turunkan kitabNya dengannya. Dan Allah
subhanahu wata'ala juga menjadikannya sebagai lisannya
penutup para nabi yaitu muhammad Rosulullah shollallahu
'alaihi wasallam. Syaikhul islam juga menyebutkan :
sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala tatkala menurunkan
kitabNya dengan menggunakan bahasa arab, dan juga
menjadikan RosulNya yang menyampaikan risalah Al kitab dan
Al hikmah dariNya dengan bahasa arab, dan menjadikan pula
orang-orang yang terdahulu masuk kedalam agama ini berbica
dengannya, maka tidak ada jalan untuk mempelajari dan
mengenal agama ini kecuali dengan mempelajari bahasa.
Sehingga mempelajari bahasa arab menjadi bagian dari
agama.
Kata kunci: pentingnya belajar bahasa Arab, bahasa Arab
bahasa AlQuran

Pendahuluan

Kebutuhan manusia yang cenderung meningkat dan berkembang


akhir-akhir ini, mengakibatkan manusia banyak disibukkan dengan
masalah-masalah yang berkaitan dengan kebutuhan dunia dan tidak
sedikit cenderung mengesampingkan kehidupan akhirat.
Kenyataan tersebut telah berpengaruh pada dunia pendidikan Islam yang
tahun-tahun terakhirini kurang mendapat respondari kalangan umat Islam
sendiri.Al-Quran Sebagai Minhajul Hayah (Pedoman Hidup) yang dapat
mengeluarkan umat manusia dari kejahiliyahan menuju cahaya Islam.
Dari perilaku kebodohan menuju masyarakat berpendidikan. Dari kondisi
tidak bermoral menjadi memiliki moral yang sangat mulia.Dan sejarah
telah membuktikan hal ini terjadi pada sahabat Rasulullah SAW. Sayid
Qutub mengemukakan (1993 : 14) :
Bahwa sebuah generasi telah terlahir dari dawah yaitu generasi
sahabat yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam sejarah
umat Islam, bahkan dalam sejarah umat manusia secara
keseluruhan. Generasi seperti ini tidak muncul kedua kalinya ke
atas dunia ini sebagaimana mereka Meskipun tidak disangkal
adanya beberapa individu yang dapat menyamai mereka, namun
tidak sama sekali sejumlah besar sebagaimana sahabat dalam satu
kurun waktu tertentu, sebagaiamana yang terjadi pada periode awal
dari kehidupan dawah ini
Cukuplah kesaksian Rasulullah SAW menjadi bukti kemulyaan mereka,
manakala beliau mengatakan dalam sebuah haditsnya:













Dari Imran bin Hushain ra, Rasulullah SAW bersabda: Sebaik-baik kalian
adalah generasi yang ada pada masaku (para sahabat) , kemudian
generasi yang berikutnya (tabiin), kemudian generasi yang berikutnya
lagi (atbaut tabiin). (HR. Bukhari)
Sayid Qutub mengemukakan (1993 : 14 23) , terdapat tiga hal yang
melatar belakangi para sahabat sehingga mereka dapat menjadi khairul
qurun, yang tiada duanya di dunia ini. Secara ringkasnya adalah sebagai
2

berikut: pertama, karena mereka menjadikan Al-Qur'an sebagai satusatunya sumber petunjuk jalan, guna menjadi pegangan hidup mereka,
dan mereka membuang jauh-jauh berbagai sumber lainnya. Kedua, ketika
mereka membacanya, mereka tidak memiliki tujuan untuk tsaqofah,
pengetahuan, menikmati keindahannya dan lain sebainya. Namun mereka
membacanya hanya untuk mengimplementaikan apa yang diinginkan oleh
Allah dalam kehidupan mereka. Ketiga, mereka membuang jauh-jauh
segala hal yang berhubungan dengan masa lalu ketika jahiliah. Mereka
memandang bahwa Islam merupakan titik tolak perubahan, yang sama
sekali terpisah dengan masa lalu, baik yang bersifat pemikiran maupun
budaya.
Dengan ketiga hal inilah, generasi sahabat muncul sebagai generasi
terindah yang
ketotalitasan

pernah terlahir
mereka

ketika

ke dunia

ini. Di sebabkan

berinteraksi

dengan

Al-Quran,

karena
yang

dilandasi sebuah keyakinan yang sangat mengakar dalam lubuk sanubari


mereka yang teramat dalam, bahwa hanya Al-Quran lah satu-satunya
pedoman hidup yang mampu mengantarkan manusia pada kebahagiaan
hakiki baik di dunia maupun di akhirat.Bahasa Arab sesungguhnya
merupakan bagian tak terpisahkan darikehidupan umat Islam. Oleh
karena itu, mempelajari dan menguasai bahasamenjadi keperluan setiap
muslim. Baginya, bahasa Arab perlu untuk membentukpribadi sebagai
muslim dan meningkatkan kualitas keimanan dan pemahamanterhadap
ajaran

agama,

bahkan

perlu

sebagai

sarana

dakwah

penyebaran

agamaIslam. Bahasa Arab perlu dipandang sebagai bahasa agama dan


bukan sebagaibahasa budaya, etnis, kawasan, maupun negara tertentu
saja. Itu ditandai denganbanyaknya tokoh dan ulama muslim yang berasal
dari bukan kawasan Arab, semisalAl-Gazali, Al-Biruni, Ibnu Sina, Al-Razi,
Al-Kindi, dsb., namun menguasai bahasaArab sebagai bagian dari studi
Islam yang mereka tekuni. Selain itu, agama Islam,yang salah satu
unsurnya adalah bahasa Arab, seyogyanya men-jadi budaya yangdominan
mewarnai

kehidupan

umat

Islam

danmasyarakat.
3

di

tingkat

pribadi,

keluarga,

Pentingnya mempelajari AlQuran


Al-Quran diturunkan Allah kepada Rasulullah Salallahu Alaihi
Wassalam dengan perantara malaikat Jibril. Al-Quran sebagai pedoman
hidup kita, wajib kita baca, taddaburi dan kita amalkan. Untuk sampai
kepada tingkat pemahaman dan pengamalan Al-Quran, tentu saja
seseorang harus melalui fase yang pertama,yaitu mempelajari Al-Quran.
Baik belajar membaca huruf-huruf Al-Quran itu sendiri maupun dengan
mempelajari maknanya. Itulah sebenarnya yang disebut dengan mengkaji
(ngaji, dalam bahasa jawa).Membaca Al-Quran tak sekedar yang penting
bisa atau mengenal huruf saja.
untuk

bisa

diperdengarkan

Membaca Quran juga bukan sekedar


di

depan

orang-orang.

Sabda

Rasulullah:Bacalah Quran karena pada hari qiamat nanti ia akan datang


untuk memberikan syafaat kepada para pembacanya.
Oleh sebab itu, kita harus bersungguh-sungguh belajar Al-Quran
dengan niat yang lurus ikhlas karena Allah. Sabar, karena di tengah
perjalanan kita dalam belajar Al-Quran pasti

akan ada ujian yang kita

hadapi. Entah itu cemoohan dari orang-orang disekeliling kita, atau


kesulitan mengucapkan huruf sesuai mahraj yang benar.

Bersabar,

karena belajar Al-Quran tidak akan selesai dalam sehari dua, langsung
bisa. Jangan karena
asalan

saja

kita ingin buru-buru bisa menguasainya, Kita asal-

membacanya.

artinya:Janganlah

engkau

Q.S.

Al

(Muhammad)

Qiyamah
gerakkan

(75);

16

yang

lidahmu

untuk

membaca Al-Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya.


(Q.S.Al-Qiyamah ;16).

Mengenal Bahasa Arab sebagai bahasa AlQuran


Pengertian Bahasa Arab menurut Syekh Musthafa Al Ghulayani
(Jamiud Durusil Arabiyah )dalam H. Mamun Effendi Nur,(2006 : 6)
menjelaskan bahwa Bahasa Arab adalah susunan kata atau kalimat yang
digunakan bangsa Arab untuk mengemukakan maksud kehendak mereka.
Dengan demikian yang dimaksud dengan Bahasa Arab adalah bahasa
4

yang digunakan oleh bangsa arab untuk mengemukakan maksud dan


kehendaknya

dan

sebagai

alat

komunikasi

di

kalangan

mereka.

Sedangkan pengertian belajar bahasa arab secara umum dapat dipahami


sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif.
Diturunkannya

Al-Quran

dalam

bahasa

Arabtentu

merupakan

sebuah rencana Ilahi.Sejak pertama kali diturunkan, Al-Quran adalah Kitab


Suci yang berbahasa Arab.Ketika ia diajarkan kepada umat generasi
pertama (para sahabat Nabi), ia juga disampaikan dengan bahasa Arab.
ketika ia disampaikan dari generasi Muslim ke generasi Muslim lainnya, ia
tetap berbahasa Arab, sampai hari kiamat. Al-Quran tidak akan berubah,
dan tidak akan menerima perubahan, bahkan satu huruf sekalipun.
Apalagi perubahan bahasanya.Al-Quran tetap berbahasa Arab, dari awal
ia diturunkan, hingga ia kembali lagi kepada Allah Swt. di surga
kelak.ketika kemudian Al-Quran diturunkan berbahasa Arab, itu artinya
adalah bahwa Arab juga merupakan sebuah bahasa yang utama.
Bahasa Arab dipilih sebagai bahasa Al-Quran karena ia memang
layak menjadi Kitab Suci paling sempurna dan utama.Mengapa Allah
menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab, tidak dalam bahasa lain?
Mungkin akan dijawab, Ah itu khan karena Nabi yang membawanya
berasal dari bangsa Arab. Mari kita tanyakan lagi, Lalu mengapa Allah
mengutus Nabi terakhirnya dari kalangan bangsa Arab, tidak dari bangsa
lain?Apakah Allah menjadikan itu tanpa maksud?Sungguh, tidak ada
perbuatan Allah yang sia-sia tanpa maksud; semua perbuatan-Nya
terencana dan bermakna.Dengan logika ini, maka ketika Dia menurunkan
Al-Quran (anzala al-qur`an) dan menjadikan Al-Quran (ja`ala al-qur`an)
berbahasa Arab, itu artinya karena di dalam bahasa Arab sendiri telah
terkandung

keutamaan

yang

luar

biasa.

Dan

karena

kandungan

keutamaan yang luar biasa itulah maka bahasa Arab mendapatkan


anugerah sebagai bahasa Al-Quran.Dan hanya ketika berbahasa Arab saja
pulalah, Al-Quran disebut Al-Quran. Bila ia diterjemahkan ke bahasa lain,
maka terjemahan itu hanya sebatas Terjemahan Al-Quran.
5

Pengaruh Al-Quran dalam bahasa Arab


Agama Islam dan turunnya Al-Quran yang dibawa oleh Rosulullah
SAW menyebabkan adanya perubahan-perubahan yang menyeluruh
dalam kehidupan bangsa Arab, baik dalam masalah politik,agama maupun
dalam cara fikir. Sudah barang tentu peristiwa historis ini memperluas
kehidupan

bahasa

mereka,

m,emperkaya

vokabulermaupun

gaya

bahasanya.
Banyak kata-kata yang diganti artinya dengan pengertian baru
seperti kata sholat, shuyam, zakat, haji,mukmin,kafir dan istilah-istilah
lain yang berhubungan dengan agama.
Islam mengajak kaum muslimin untuk berfikir, mengamati, mendorong
untuk mencari ilmu, menambah pengetahuan yang bermacam-macam.
Mereka menyambut, mengadakan pendalaman tentang islam dan banyak
menerjemahkan berbagai ilmu dan pengetahuan dari berbagai bahasa.
Kegiatan penerjemahan berakibat banyak memasukkan berbagai istilah
ilmu pengetahuan asing kedalam bahasa arab. Kemudian kata-kata dan
istilah-istilah itudiarahkan, artinya disesuaikan dengan lidah arab atau
dengan pokok-pokok tata bunyi arab.

Pentingnya Bahasa Arab untuk memahami AlQuran


Tujuan mempelajari Bahasa Arab, Segala usaha yang dilakukan
manusia

tidak pernah lepas dari tujuan yang ingin dicapai, demikian

halnya dengan bahasa arab, Sehubungan dengan itu menurut Mulyanto


Sumaaryadi dalam Zainuri Sirojd (2006 : 2) mengatakan :Tujuan
mempelajari Bahasa Arab adalah untuk dapat memahami buku yang
ditulis dengan Bahasa Arab. Mahmud Yunus dalam bukunya Metodik
Khusus Bahasa Arab menjabarkan tentang tujuan mempelajari bahasa
arab sebagai berikut: 1) Supaya paham dan mengerti apa-apa yang
dibaca dalam shalat dengan pengertian yang mendalam; 2) Supaya
6

mengerti dalam membaca Al Quran sehingga dapat mengambil petunjuk


dan pelajaran dari padanya; 3) Supaya dapat belajar ilmu Agama Islam
dalam buku-buku yang banyak dikarang dalam Bahasa Arab, seperti ilmu
tafsir, Hadits, Fiqih dan sebagainya; 4) Supaya pandai berbicara dan
mengarang dalam Bahasa Arab, untuk berhubungan untuk berhubungan
dengan kaum muslimin di luar negeri, karena Bahasa Arab sebenarnya
bahasa umat islam di seluruh dunia, bahkan bahasa arab menjadi bahasa
ilmiah.

Mengapa Al-Quran DiturunkanBerbahasa Arab


Pada prinsipnya pastilah Alloh yang Maha Sempurna mempunyai
alasan yang bagus mengenai masalah ini, yang di luar kemampuan dan
pengetahuan kita.
1. Al-Qur'an untuk Semua Manusia
Berbeda

dengan

diperuntukkan
diperuntukkan

khusus
untuk

kitab

suci

kepada
seluruh

agama

sebelum

kalangan
makhluk

Islam

terbatas,

melata

yang

yang

Al-Qur'an
bernama

manusia.Maka bahasa yang digunakan Al-Qur'an haruslah bahasa yang


punya posisi strategis bagi semua bangsa manusia. Dan bahasa itu
adalah bahasa arab dengan sekian banyak alasannya. Di antaranya:
a. Bahasa arab adalah bahasa tertua di dunia.
Sebagian ahli sejarah bahasa mengatakan bahwa Nabi Adam as dan
istrinya Hawwa adalah manusia yang pertama kali menggunakan
bahasa Arab. Sebab mereka diciptakan di dalam surga, dimana ada
dalil yang menyebutkan bahwa bahasa penduduk surga adalah
bahasa arab. Ketika Adam as menjejakkan kaki pertama kali di
permukaan planet bumi, maka bahasa yang dilafadzkannya tentu
bahasa arab.

Kalau kemudian anak-anak Adam berkembang biak dan melahirkan


jutaan bahasa yang beragam di muka bumi, semua berasal dari
bahasa arab. Jadi bahasa arab memang induk dari semua bahasa
yang dikenal umat manusia. Wajar pula bila Al-Qur'an yang
diperuntukkan untuk seluruh umat manusia menggunakan bahasa
yang menjadi induk semua bahasa umat manusia.
b. Bahasa Arab Paling Banyak Memiliki Kosa Kata
Sebagai induk dari semua bahasa di dunia dan tetap digunakan
umat manusia hingga hari ini, wajar pula bila bahasa Arab memiliki
kosa kata dan perbendaharaan yang sangat luas dan banyak. Bahkan
para ahli bahasa Arab menuturkan bahwa bahasa Arab memiliki
sinonim yang paling menakjubkan. Kata unta yang dalam bahasa
Indonesia hanya ada satu padanannya, ternyata punya 800 padanan
kata dalam bahasa arab, yang semuanya mengacu kepada satu
hewan unta. Sedangkan kata 'anjing' memiliki 100-an padanan kata.
Fenomena seperti ini tidak pernah ada di dalam bahasa lain di dunia
ini. Dan hanya ada di dalam bahasa arab, karena faktor usia bahasa
arab yang sangat tua, tetapi tetap masih digunakan sebagai bahasa
komunikasi sehari-hari hingga hari ini. Dengan alasan ini maka wajar
pula bila Alloh SWT memilih bahasa arab sebagai bahasa yang
dipakai di dalam Al-Qur'an.
2. Al-Qur'an Berlaku Sepanjang Masa
Berbeda dengan kitab suci agama lain yang hanya berlaku untuk
masa yang terbatas, Al-Qur'an sebagai kitab suci diberlakukan untuk
masa waktu yang tak terhingga, bahkan sampai datangnya kiamat.
Maka bahasa yang digunakan Al-Qur'an haruslah bahasa yang tetap
digunakan oleh umat manusia sepanjang zaman.
Kenyataannya, sejarah manusia belum pernah mengenal sebuah
bahasa pun yang tetap eksis sepanjang sejarah. Setiap bahasa punya
8

usia, selebihnya hanya tinggal peninggalan sejarah. Bahkan bahasa


Inggris sekalipun masih mengalami kesenjangan sejarah.Maksudnya,
bahasa Inggris yang digunakan pada hari ini jauh berbeda dengan
bahasa yang digunakan oleh orang Inggris di abad pertengahan. Kalau
Ratu Elizabeth II masuk ke lorong waktu dan bertemu dengan 'mbah
buyut'-nya, King Arthur, yang hidup di abad pertengahan, mereka tidak
bisa berkomunikasi, meski sama-sama penguasa Inggris di zamannya.
Karena meski namanya masih bahasa Inggris, tapi kenyataannya
bahasa keduanya jauh berbeda.Karena setiap bahasa mengalami
perkembangan, baik istilah maupun grammar-nya.Setelah beratus
tahun kemudian, bahasa itu sudah jauh mengalami deviasi yang serius.
Yang demikian itu tidak pernah terjadi pada bahasa Arab. Bahasa
yang diucapkan oleh nabi Muhammad SAW sebagai orang arab yang
hidup di abad ke-7 masih utuh dan sama dengan bahasa yang dipakai
oleh Raja Abdullah, penguasa Saudi Arabia di abad 21 ini. Kalau
seandainya keduanya bertemu dengan mesin waktu, mereka bisa
'ngobrol ngalor ngidul' hingga subuh dengan menggunakan bahasa
arab.
Dengan kenyataan seperti ini, wajarlah bila Alloh SWT memilih bahasa
arab sebagai bahasa Al-Qur'an Al-Kariem yang abadi. Kalau tidak, boleh
jadi Al-Qur'an sudah musnah seiring dengan musnahnya bahasanya.
3. Al-Qur'an Mengandung Informasi yang Padat
Diantara

keistimewaan

bahasa

arab

adalah

kemampuannya

menampung informasi yang padat di dalam huruf-huruf yang singkat.


Sebuah ungkapan yang hanya terdiri dari dua atau tiga kata dalam
bahasa arab, mampu memberikan penjelasan yang sangat luas dan
mendalam. Sebuah kemampuan yang tidak pernah ada di dalam
bahasa lain.
Makanya, belum pernah ada terjemahan Al-Qur'an yang bisa dibuat
9

dengan lebih singkat dari bahasa arab aslinya. Semua bahasa umat
manusia akan bertele-tele dan berpanjang-panjang ketika menguraikan
isi kandungan tiap ayat. Sebagai contoh, lafadz 'ain dalam bahasa arab
artinya 'mata', ternyata punya makna lain yang sangat banyak. Kalau
kita buka kamus dan kita telusuri kata ini, selain bermakna mata juga
punya sekian banyak makna lainnya. Di dalam kamus kita mendapati
makna lainnya, seperti manusia, jiwa, hati, mata uang logam,
pemimpin, kepala, orang terkemuka, macan, matahari, penduduk suatu
negeri, penghuni rumah, sesuatu yang bagus atau indah, keluhuran,
kemuliaan, ilmu, spion, kelompok, hadir, tersedia, inti masalah,
komandan pasukan, harta, riba, sudut, arah, segi, telaga, pandangan,
dan lainnya.
Bahasa lain tidak punya makna yang sedemikian padat yang hanya
terhimpun dalam satu kata dan hurufnya hanya ada tiga. Dan wajar
pula bila Alloh SWT berkenan menjadi bahasa arab sebagai bahasa
untuk firman-Nya yang abadi.
4. Al-Qur'an Harus Mudah Dibaca dan Dihafal
Sesuai dengan fungsi Al-Qur'an yang salah satunya sebagai
pedoman hidup pada semua bidang kehidupan, Al-Qur'an harus berisi
beragam materi dan informasi sesuai dengan beragam disiplin ilmu.Dan
kita tahu bahasa dan istilah yang digunakan di setiap disiplin ilmu pasti
berbeda-beda. Dan sangat boleh jadi seorang yang ahli di dalam
sebuah disiplin ilmu akan menjadi sangat awam bila mendengar istilahistilah yang ada di dalam disiplin ilmu lainnya.
Dan kalau beragam petunjuk yang mencakup beragama disiplin
ilmu itu harus disatukan dalam sebuah kitab yang simpel, harus ada
sebuah bahasa yang mudah, sederhana tapi tetap mengandung banyak
informasi penting di dalamnya.Bahasa itu adalah bahasa Arab.Karena
bahasa itu mampu mengungkapkan beragam informasi dari beragam
disiplin ilmu, namun tetap cair dan mudah dimengerti.Dan saking
10

mudahnya, bahkan bisa dihafalkan di luar kepala.


Salah

satu

karakteristik

bahasa

Arab

adalah

mudah

untuk

dihafalkan, bahkan penduduk gurun pasir yang tidak bisa baca tulis pun
mampu menghafal jutaan bait syair. Dan karena mereka terbiasa
menghafal apa saja di luar kepala, sampai-sampai mereka tidak terlalu
butuh lagi dengan alat tulis atau dokumentasi. Kisah cerita yang
tebalnya berjilid-jilid buku, bisa digubah oleh orang arab menjadi jutaan
bait puisi dalam bahasa arab dan dihafal luar kepala dengan mudah.
Barangkali fenomena ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
tulis menulis kurang berkembang di kalangan bangsa arab saat itu.
Maka sangat wajar kalau Alloh SWT menjadikan bahasa arab sebagai
bahasa Al-Qur'an.
5. Al-Qur'an Harus Indah dan Tidak Membosankan
Salah satu keunikan bahasa arab adalah keindahan sastranya
tanpa kehilangan kekuatan materi kandungannya. Sedangkan bahasa
lain hanya mampu salah satunya.
Kemudian diantara kelebihan bahasa arab antara lain:
1. Bahasa Arab adalah bahasa wahyu. al-Quran menyebutkan bahasa
Arab sebagai bahasa wahyu sebanyak 11 kali, (QS. al-Zukhruf: 3,
Yusuf: 2, Fussilat: 3 & 44, al-Syura: 7, al-Ahqaf: 12, al-Rad: 37, alNahl: 103, Taha: 113, al-Syuara: 192-195 dan al-Zumar: 27-28), di
antara bunyi Firman tsb adalah: Sesungguhnya Kami turunkan alQuran dalam bahasa Arab agar kamu mengerti. (QS. Yusuf 2)
2. Bahasa Arab adalah Bahasa yang bersifat ilmiah dan unik. Di
antaranya mempunyai akar kata dan tarf (conjugation) yang bisa
mencapai 3.000 bentuk perubahan yang tidak dimiliki oleh bahasa
lain.
3. Bahasa Arab adalah Pemelopor peradaban.Sebab bahasa Arab
digunakan di peringkat internasional selama 8 abad dalam bidang
11

keilmuan, politik, ekonomi, dll. Sehingga banyak sekali kata-kata Arab


yang dipinjam oleh bahasa lain hingga kini. Contoh ringkas kata Arab
yang dipinjam dalam bahasa Indonesia: akal, ajaib, alkohol, aljabar,
asykar, atlas, bakhil, falak, kertas, ilmiah, kimia, mayit, nisbi, wakil,
zalim dll. Sedangkan dalam bahasa Inggris, di antara kata-kata hasil
pinjaman adalah: admiral (amr al-ral), adobe (al-tb), alcalde, cadi,
cauzee (al-q), arsenal (dr al-in), alkanet (al-in), cable (abl),
checkmate (shh mt), cheque (shk), divan (diwn), kohl (kul),
magazine (makhzin), mummy (mmiy), sugar (sukkar) syrup
(sharb) dll.
4. Bahasa Arab adalah bahasa al-Quran, tonggak peradaban dan
merupakan bagian dari

agama.Bahkan Imam Syafii mengharuskan

setiap Muslim untuk belajar bahasa Arab.


5. Maka hendaklah setiap Muslim belajar bahasa Arab semaksimal
mungkin, sehingga dia dapat (mengetahui makna) kesaksian tiada
Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. (Imam Syafii,
al-Risalah, ed. Ahmad M. Syakir, 48)
Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran karena
bahasa

Arab

adalah

bahasa

yang

terbaik

yang

pernah

ada

sebagaimana firman Allah taala:




Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan
berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
Ibnu katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas:
Yang demikian itu (bahwa Al -Quran diturunkan dalam bahasa Arab)
karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan
maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu
kitab yang paling mulia (yaitu Al-Quran) diturunkan kepada rosul yang
paling mulia (yaitu: Rosulullah), dengan bahasa yang termulia (yaitu
12

Bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu


malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang
paling mulia diatas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunnya
pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Romadhan), sehingga Al-Qur an
menjadi sempurna dari segala sisi. (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir surat Yusuf).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata: Sesungguhnya ketika Allah
menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai
risalah (Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-sunnah), serta menjadikan generasi
awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan
lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan
bahasa Arab. Oleh karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian
dari

agama.Keterbiasaan

berkomunikasi

dengan

bahasa

Arab

mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah dan menegakkan


syiar-syiar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi
awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara
mereka. (Iqtidho Shirotil Mustaqim).
Sungguh sangat menyedihkan sekali, apa yang telah menimpa
kaum muslimin saat ini, hanya segelintir dari mereka yang mau
mempelajari bahasa Arab dengan serius. Hal ini memang sangat wajar
karena di zaman modern ini banyak sekali kaum muslimin tenggelam
dalam tujuan dunia yang fana, Sehingga mereka enggan dan malas
mempelajari bahasa Arab.Karena mereka tahu tidak ada hasil duniawi
yang bisa diharapkan jika pandai berbahasa Arab. Berbeda dengan
mempelajari bahasa Inggris, kaum muslimin di saat ini begitu semangat
sekali belajar bahasa Inggris, karena mereka tahu banyak tujuan dunia
yang bisa diperoleh jika pandai bahasa Inggris, sehingga kita dapati
mereka rela untuk meluangkan waktu yang lama dan biaya yang banyak
untuk bisa menguasai bahasa ini. Sehingga kursus-kursus bahasa Inggris
sangat laris dan menjamur dimana-mana walaupun dengan biaya yang
tak terkira.Seandainya mereka benar-benar yakin terhadap janji Allah
taala untuk orang yang menyibukkan diri untuk mencari keridhoanNya,
serta yakin akan kenikmatan surga dengan kekekalannya, niscaya mereka
13

akan berusaha keras untuk mempelajari bahasa arab. Karena ia adalah


sarana yang efektif untuk memahami agama-Nya.
Kenyataan ini tidak menunjukkan larangan mempelajari bahasa
Inggris ataupun lainnya. Tapi yang tercela adalah orang yang tidak
memberikan porsi yang adil terhadap bahasa arab. Seyogyanya mereka
juga bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mempelajari bahasa
Arab.
Syaikh Utsaimin pernah ditanya: Bolehkah seorang penuntut ilmu
mempelajari
menjawab:

bahasa
Aku

Inggris

untuk

berpendapat,

membantu

mempelajari

dakwah

bahasa

Inggris

Beliau
tidak

diragukan lagi merupakan sebuah sarana. Bahasa Inggris menjadi sarana


yang baik jika digunakan untuk tujuan yang baik, dan akan menjadi jelek
jika digunakan untuk tujuan yang jelek. Namun yang harus dihindari
adalah menjadikan bahasa Inggris sebagai pengganti bahasa Arab karena
hal itu tidak boleh. Aku mendengar sebagian orang bodoh berbicara
dengan bahasa Inggris sebagai pengganti bahasa Arab, bahkan sebagian
mereka yang tertipu lagi mengekor (meniru-niru), mengajarkan anakanak mereka ucapan selamat berpisah bukan dengan bahasa kaum
muslimin. Mereka mengajarkan anak-anak mereka berkata bye-bye
ketika akan berpisah dan yang semisalnya. Mengganti bahasa Arab,
bahasa Al-Quran dan bahasa yang paling mulia, dengan bahasa Inggris
adalah haram.Adapun menggunakan bahasa Inggris sebagai sarana untuk
berdakwah maka tidak diragukan lagi kebolehannya bahwa kadangkadang hal itu bisa menjadi wajib.Walaupun aku tidak mempelajari
bahasa Inggris namun aku berangan-angan mempelajarinya.terkadang
aku merasa sangat perlu bahasa Inggris karena penterjemah tidak
mungkin bisa mengungkapkan apa yang ada di hatiku secara sempurna.
(Kitabul Ilmi).
Dan termasuk hal yang sangat menyedihkan, didapati seorang
muslim begitu bangga jika bisa berbahasa Inggris dengan fasih namun
mengenai bahasa Arab dia tidak tahu
14

Kesimpulan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, Bahasa arab itu
termasuk bagian dari agama, sedangkan mempelajarinya adalah wajib,
karena memahami Al-Quran dan As-Sunnah itu wajib. Tidaklah seseorang
bisa memahami keduanya kecuali dengan bahasa arab. Dan tidaklah
kewajiban itu sempurna kecuali dengannya (mempalajari bahasa arab),
maka ia (mempelajari bahasa arab) menjadi wajib. Mempelajari bahasa
arab, diantaranya ada yang fardhu ain, dan adakalanya fardhu kifayah.
(Iqtidho, Ibnu Taimiyah 1/527 dikutip dari majalah Al-Furqon)
Umar bin Khaththab radhiallahu anhu berkata, Pelajarilah bahasa
arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian. (Iqitdha)
Umar radhiallahu anhu juga mengingatkan para sahabatnya yang
bergaul bersama orang asing untuk tidak melalaikan bahasa arab. Ia
menulis surat kepada Abu Musa al-Asyari, Adapun setelah itu, pelajarilah
Sunnah dan pelajarilah bahasa arab, irablah al-Quran karena dia (alQuran) dari Arab. (Iqtidho, Ibnu Taimiyah, dikutip dari majalah Al-Furqon)
Dari Hasan Al-Bashari, beliau pernah ditanya, Apa pendapat Anda
tentang suatu kaum yang belajar bahasa arab? Maka beliau menjawab,
Mereka adalah orang yang baik, karena mereka mempelajari agama nabi
mereka. (Mafatihul Arrobiyah, dikutip dari majalah Al-Furqon)
Dari as-Syabi, Ilmu nahwu adalah bagaikan garam pada makanan,
yang mana makanan pasti membutuhknanya. (Hilyah Tholibul Ilmi,
dikutip dari majalah Al-Furqon)
Bahasa Arab adalah bahasa Al-Quranul Karim, bahasa Kitabullah.
Allah SWT berfirman :


"

"




15

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran,


maka adakah orang yang mengambil pelajaran?". (Q.S. Al-Qamar/54 : 17,
22, 32, 40).

Allah SWT telah memudahkan Al-Quran untuk dibaca, dipelajari,


dihafal, diajarkan, dipahami, dan diamalkan.Dia telah memudahkan
semua sarana dan jalan untuk mempelajari Al-Quran, sedangkan AlQuran itu berbahasa Arab.Dengan demikian, mempelajari bahasa Arab
bukanlah sesuatu hal sulit seperti anggapan banyak orang.
Mungkin, banyak orang enggan belajar bahasa termulia ini dan
berusaha membela dirinya dengan 1001 alasan. Mari jauhi ucapan yang
sering terdengar di telinga kita: Sesungguhnya bahasa Arab itu susah.
Kita, umat Islam, hidup pada era globalisasi danera Al-Ghazwil
Fikriwa Al-Ghazwits Tsaqafi(perang pemikiran dan kebudayaan). Musuh
kita adalah musuh agama, musuh Islam, musuh bahasa Arab. Mereka
tidak akan berhasil memerangi kita dengan kekuatan militer. Namun,
mereka ingin menjauhkan kita umat Islam dari bahasa Arab, bahasa AlQuranul Karim.
Jika seorang Muslim meninggalkan bahasa Arab, maka ia tidak
dapat memahami Al-Quran dengan benar. Jika seorang Muslim menjauhi
bahasa Arab, maka misi musuh-musuh Islam telah berhasil.

Daftar pustaka
Bawani,Imam.
1987.Tata
Permulaan.Surabaya:Al Ikhlas

Bahasa

Bahasa

Arab

Tingkat

Majalah Al-Furqon edisi 1 tahun VII 1428/2008


Pentingnya Bahasa Arab. Makalah YPIA oleh Divisi Bahasa Arab YPIA
Rahman,S.A.2007.Teach Your self Arabic a Modern and Step by Step
Approach.NewDelhi: Goodord Book.
16

Sirhaan, Muhammad.1956.Fiqhullughah (Ilmu Bahasa Arab,diterjemahkan oleh


Asyari,Hasyim.Semarang:Ikip Semarang
Sukamto,Imaduddin
dan
Munawwari.2005.TataBahasaArabSistematis.Yogyakara:
NuansaAksaraGroup

Ahmad

Zaenuri,Siroj.2006.Metodedan Model Pembelajaran Bahasa Arab.Makalah


dalam
Seminar
Nasional
Pembelajaran
Bahasa
Arab
UNNES.Semarang
http://salafybanyumas.blogspot.com/2012/02/pentingnya-mempelajaribahasa-arab.html
surakarta,07 juni 2012/ 01.00

17

Anda mungkin juga menyukai