Anda di halaman 1dari 2

Al Qur’an, Wahyu Kalam Ilahi

Al qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW lewat
perantara malaikat jibril untuk dibaca, dipahami dan diamalkan sebagai petunjuk
atau pedoman hidup bagi umat manusia dan yang membacanya mendapat pahala
yang diawali dengan surat Al fatihah dan diakhiri dengan surat An nas.

Inilah yang mendorong umat Islam untuk selalu membaca AlQur’an, berbeda dengan
membaca kitab atau bacaan lainnya. Sabda Rasulullah SAW “Barangsiapa membaca
satu huruf dari kitab Allah, maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedang satu
kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan ‘Alif laam
miim adalah satu huruf, akan tetapi alif adalah satu huruf, laam adalah satu huruf
dan miim adalah satu huruf”, ( HR. atTirmidzi dan hadis ini shohih). Inilah yang
dimaksud dengan bernilai ibadah, setiap hurufnya dinilai satu kebaikan bahkan
berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Berbeda dengan ketika membaca bacaan yang
lain, ilmu pengetahuan atau sekedar hiburan yang akan didapat, dan tidak ada janji
“pahala” yang diperoleh dari membaca bacaan tersebut. Sehingga kaum muslimin
berlomba-lomba membaca Al-Qur’an pada setiap saat. Bahkan inilah satu-satunya
kitab yang dibaca dan dihafal oleh semua lapisan, baik kecil, anakanak, dewasa,
kaya ataupun miskin, walaupun hanya satu surat pendek dalam Al-Qur’an.

Tujuan utama diturunkan Al-Qur’an adalah untuk menjadikan pedoman manusia


dalam menata kehidupan supaya memperoleh kebahagiaan di dunia dan akherat. Al-
Qur’an mengandung pelajaran yang baik untuk dijadikan penuntun dalam pergaulan
antara satu golongan manusia, antara keluarga dengan sesama, antara murid dengan
guru, antara manusia dengan Tuhan.

Bahasa yang digunakan dalam terjemahan Al-Qur’an tidak seperti bahasa yang
digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari, karena Al Qur’an merupakan
wahyu dari Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Didalamnya
berisi ilmu balaghoh paling tinggi tiada tara, bahkan Allah sendiri pernah
menantang seluruh manusia jin dan iblis untuk berkumpul di suatu tempat dan
membuat satu surat yang menyamai Al qur’an dan mereka semua tidak ada yang
mampu. Untuk dapat memahami makna yang terkandung dalam Al-Qur’an, manusia
perlu megkaji lebih dalam. Terjemahan-terjemahan AlQur’an ada dalam semua
bahasa. Terjemahan Al-Qur’an menjadi keinginan tiap kaum muslim untuk dapat
membaca dan memahami Al-Qur’an dalam bahasa yang asli yaitu bahasa Arab.
Al-Qur’an diterima oleh Rasulullah SAW. kemudian dengan sifat tablig yang ada
pada dirinya, beliau menyampaikan kepada para Sahabat dan mereka inilah yang
kemudian menyampaikan kepada para Tabi’in sampai kepada Tabi’ut Tabi’in dan
sampailah kemudian kepada kita. Diriwayatkan secara mutawatir dengan maksud
menjaga A-Qur’an dari tahrif dan tashrif (pemalsuan dan pemalingan), karena
secara otomatis akan terkoreksi dengan banyaknya orang yang membaca,
meriwayatkan dan menghafalkan Al-Qur’an. Karena memang Allah sendiri yang
menjaga keontentikan Al qur’an, seperti yang Allah SWT firmankan dalam suratAl
hijr ayat 9 :

َ‫ِإنَّا نَحْ نُ نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َوِإنَّا لَهُ لَ َحافِظُون‬


“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran dan pasti Kami (pula) yang
memeliharanya.” (QS. Al-Hirj [15]:9)

Selain sebagai petunjuk dan pedoman semua umat islam, Al qur’an juga berfungsi sebagai Al
I’jaz (melemahkan) al-l'jaz al-Tmi (kemukjizatan ilmiah) Alquran atau al-Hadis misalnya
mengandung makna bahwa kedua sumber ajaran agama itu telah mengabarkan kepada kita
tentang fakta-fakta ilmiah yang kelak diternukan dan dibuktikan oleh eksperiment sains umat
manusia, dan terbukti tidak dapat dicapai atau diketahui dengan sarana kehidupan yang ada pada
zaman Rasulallah saw. Hal itu membuktikan kebenaran yang disampaikan oleh Rasulallah SAW.

Anda mungkin juga menyukai