Anda di halaman 1dari 7

Rika Paulina (1701010168)

PAI (C)
Metodologi Studi Islam

Alquran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Muhammad yang dapat menjadi
sarana ibadah dengan membacanya. ... Dengan definisi tersebut di atas, firman Allah yang
diturunkan kepada nabi selain nabi Muhammad, tidak dinamakan Al-Qur'an, tetapi dinamakan
sebagai hadis qudsi.
Para ulama menyebutkan definisi Quran yang mendekati makananya dan membedakannya dari
yang lain dengan menyebutkan bahwa:

‫القرآن هو كلما ا المنزل على محمد عليه السلما المتعبد بتلواته‬

Artinya : Quran adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Muhamad saw. Yang
pembacanya merupakan suatu ibadah`.

Penjelasan Arti Quran secara istilah, adalah sebagai berikut :

Definisi`kalam`(ucapan) merupakan kelompok jenis yang meliputi segala kalam. Dan


dengan menghubungkannya dengan Allah ( kalamullah ) berarti tidak semua masuk dalam kalam
manusia, jin dan malaikat.
Batasan dengan kata-kata (almunazzal)`yang diturunkan` maka tidak termasuk kalam Allah yang
sudah khusus menjadi milik-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah :`Katakanlah:
Sekiranya lautan menjadi tinta untuk kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu
sebelum habis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu `.(al-
Kahfi: 109).
Batasan dengan definisi hanya `kepada Muhammad saw` Tidak termasuk yang
diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya seperti taurat, injil dan yang lain.
Sedangkan batasan (al-muta’abbad bi tilawatihi) `yang pembacanya merupakan suatu ibadah`
mengecualikan hadis ahad dan hadis-hadis qudsi .
Definisi lain tentang Al-Quran yang lebih lengkap yaitu :

‫ الممتععبد بتلواته‬، ‫ المنقول بالتواتر‬،‫ المكتوب بالمصاحف‬،‫ هو كلما ا المعجز المم ننزل على سيدنا محمد صلى ا عليه واسلم‬.

Artinya : Kalam Allah yang bersifat mukjizat, yang diturunkan kepada Muhammad SAW, tertulis
di mushaf , diriwayatkan secara mutawattir, dan membacanya adalah ibadah.

Menurut bahasa, “Qur’an” berarti “bacaan”, pengertian seperti ini dikemukakan dalam
Al-Qur’an sendiri yakni dalam surat Al-Qiyamah, ayat 17-18:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya


(pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami. (Karena itu), jika kami telah membacakannya,
hendaklah kamu ikuti bacaannya”.
Adapun menurut istilah Al-Qur’an berarti: “Kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang
diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir dan membacanya
adalah ibadah”.

Kalamullah

Al-Qur’an adalah kalamullah, firman Allah ta’ala. Ia bukanlah kata-kata manusia. Bukan
pula kata-kata jin, syaithan atau malaikat. Ia sama sekali bukan berasal dari pikiran makhluk,
bukan syair, bukan sihir, bukan pula produk kontemplasi atau hasil pemikiran filsafat manusia.
Hal ini ditegaskan oleh Allah ta’ala dalam Al-Qur’an surat An-Najm ayat 3-4:

“…dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)…”

Tentang kesucian dan keunikan Al-Qur’an ini perhatikanlah kesaksian objektif Abul
Walid[1] seorang jawara sastra pada masa Nabi saw: “Aku belum pernah mendengar kata-kata
yang seindah itu. Itu bukanlah syair, bukan sihir dan bukan pula kata-kata ahli tenung.
Sesungguhnya Al-Qur’an itu ibarat pohon yang daunnya rindang, akarnya terhujam ke dalam
tanah. Susunan kata-katanya manis dan enak didengar. Itu bukanlah kata-kata manusia, ia tinggi
dan tak ada yang dapat mengatasinya.” Demikian pernyataan Abul Walid.

Mu’jizat

Mu’jizat artinya suatu perkara yang luar biasa, yang tidak akan mampu manusia
membuatnya karena hal itu di luar kesanggupannya. Mu’jizat itu dianugerahkan kepada para
nabi dan rasul dengan maksud menguatkan kenabian dan kerasulannya, serta menjadi bukti
bahwa agama yang dibawa oleh mereka benar-benar dari Allah ta’ala.

Al-Qur’an adalah mu’jizat terbesar Nabi Muhammad saw. Kemu’jizatannya itu


diantaranya terletak pada fashahah dan balaghah-nya, keindahan susunan dan gaya bahasanya
yang tidak ada tandingannya. Karena gaya bahasa yang demikian itulah Umar bin Khatthab
masuk Islam setelah mendengar Al-Qur’an awal surat Thaha yang dibaca oleh adiknya Fathimah.
Abul Walid, terpaksa cepat-cepat pulang begitu mendengar beberapa ayat dari surat Fushshilat.
[2]

Karena demikian tingginya bahasa Al-Qur’an, mustahil manusia dapat membuat susunan
yang serupa dengannya, apalagi menandinginya. Orang yang ragu terhadap kebenaran Al-Qur’an
sebagai firman Allah ditantang oleh Allah ta’ala:

“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Quran yang kami wahyukan kepada hamba
kami (Muhammad) buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-
penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang memang benar.” (QS. Al-Baqarah: 23)
Allah sendiri kemudian menegaskan bahwa tidak akan pernah ada seorang pun yang
mampu menjawab tantangan ini (QS. 2: 24). Bahkan seandainya bekerjasama jin dan manusia
untuk membuatnya, tetap tidak akan sanggup (QS. 17: 88).

Selain itu, kemukjizatan Al-Qur’an juga terletak pada isinya. Perhatikanlah, sampai saat ini Al-
Qur’an masih menjadi sumber rujukan utama bagi para pengkaji ilmu sosial, sains, bahasa, atau
ilmu-ilmu lainnya.

Menurut Miftah Faridl, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan dapat meyakinkan kita bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah, tidak mungkin
ciptaan manusia, apalagi ciptaan Nabi Muhammad saw yang ummi (7: 158) yang hidup pada
awal abad ke enam Masehi (571-632 M)[3]

Berbagai kabar ghaib tentang masa lampau (tentang kekuasaan di Mesir, Negeri Saba’,
Tsamud, ‘Ad, Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam, Musa, dll) dan masa depan pun menjadi bukti
lain kemu’jizatan Al-Qur’an. Sementara itu jika kita perhatikan cakupan materinya, nampaklah
bahwa Al-Qur’an itu mencakup seluruh aspek kehidupan: masalah aqidah, ibadah, hukum
kemasyarakatan, etika, moral dan politik, terdapat di dalamnya.

Al-Munazzalu ‘ala qalbi Muhammad saw

Al-Qur’an itu diturunkan khusus kepada Nabi Muhammad saw. Sedangkan kalam Allah
yang diturunkan kepada nabi-nabi selain Nabi Muhammad saw—seperti Taurat yang diturunkan
kepada Nabi Musa atau Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa—tidak bisa dinamakan dan
disebut sebagai Al-Qur’an. Demikian pula hadits qudsi[4] tidak bisa disamakan dengan Al-
Qur’an.

Al-Qur'an adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an
merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari
rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW
adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.[1]

Etimologi

Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur'an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan"
atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur'an adalah bentuk kata benda (masdar)
dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai
pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang
artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur'an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya


(pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya,
hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya.” (75:17-75:18)
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:

"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan
ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta
membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan
ditutup dengan surat An-Nas."

Al-Qur'an berarti “Kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw melalui perantara malaikat Jibril untuk disampaikan kepada manusia sebagai
petunjuk, diturunkan secara mutawatir dan membacanya merupakan ibadah".

Definisi secara istilah di atas memiliki penjabaran yang dapat memaknai masing-masing kata.

1. Kalam Allah (kalamullah)


Kata-kata paling indah di muka bumi ini adalah Al-Qur'an yang merupakan kalam Allah
ta'ala. Al-Qur'an adalah kalimat-kalimat suci yang bukan berasal dari manusia, jin, setan atau
malaikat. Kesucian kalamullah tersebut tidak ada yang mampu menandinginya bahkan meski
hanya satu ayat.

Seorang jawara sastra pada masa Nabi saw bernama Abdul Walid pernah berkata, "Aku
belum pernah mendengar kata-kata seindah itu. Itu bukanlah syair, bukanlah sihir, dan bukan
pula kata-kata ahli tenung. Sesungguhnya Al-Qur’an itu ibarat pohon yang daunnya rindang,
akarnya terhujam hingga ke dalam tanah. Susunan kata-katanya manis dan enak didengar. Itu
bukanlah kata-kata manusia, ia tinggi dan tak ada yang dapat mengatasinya,”

2. Mukjizat Nabi Muhammad saw


Mukjizat bermakna sesuatu hal yang luar biasa yang tidak mungkin didapat oleh manusia
biasa melainkan khusus bagi para nabi dan rasul untuk meneguhkan kenabian dan kerasulan
mereka serta untuk menunjukkan kebesaran Allah Swt. Begitulah Al-Qur'an sebagai salah satu
mukjizat Nabi Muhammad saw tidak mungkin diterima oleh orang lain.

3. Mutawatir
Mutawatir berarti berangsur-angsur. Proses turunnya Al-Qur'an tidak diturunkan secara
langsung sebanyak 30 juz tetapi secara berkala ayat demi ayat. Para ulama ada yang berpendapat
jika waktu turunnya Al-Qur’an adalah selama 23 tahun, ada pula yang merincikannya selama 22
tahun, 2 bulan dan 22 hari.

4. Untuk disampaikan kepada manusia


Al-Qur’an sebagai mukjizat yang diturunkan kepada seorang Rasul, harus disampaikan
kepada umatnya karena hal tersebut merupakan tugas dari seorang rasul. Di dalam Al-Qur’an
kerap kita jumpai bahwa Allah menyapa bukan hanya untuk orang yang beriman tetapi juga
seluruh manusia.

5. Membacanya adalah ibadah


Meski hanya satu huruf, membaca Al-Qur’an dengan niat tulus karena Allah Swt akan
bernilai ibadah dan berpahala besar. Hal ini berdasarkan salah satu hadis yang berbunyi,
"Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya Allah akan memberi pahala kepadamu karena bacaan
itu pahala untuk setiap hurufnya sebanyak 10 kebaikan. Saya tidak mengatakan kepada kalian
bahwa ‘alif-laam-mim’ itu satu huruf, tetapi ‘alif’ satu huruf, ‘laam’ satu huruf dan ‘miim’ satu
huruf.” (HR. Hakim).

Wallahu a'lam.[]

Al-Qur’an menurut seorang ahli bernama Muhammad Ali ash-Shabuni adalah firman
Allah SWT yang tidak ada tandingannya, firman Allah SWT ini diturunkan kepada Nabi
Muhammad yang disampaikan melalui perantara yaitu malaikat Jibril AS, lalu kemudian ditulis
kepada para mushafnya untuk disampaikan kepada umatnya dengan jalan mutawattir dimana
membaca dan mempelajari isi Al-Qur’an adalah termasuk salah satu ibadah kepada Allah SWT.
Al-Qur’an sendiri diawali dengan bacaan Surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan Surah An-Naas
yang termasuk surat makkiyah.

AL-QUR'AN adalah: firman ALLAH SWT yang diturunkan kepada NABI


MUHAMMAD SAW untuk mengalahkan musuh dengan satu surah darinya,dan menerangkan
'aqidah 'aqidah dan hukum hukum dll.

Sebagian melengkapi dengan menyebutkan AL-QUR'AN adalah firman ALLAH SWT


yang diturunkan kepada NABI MUHAMMAD SAW melalui malaikat jibril yang mempnyai
gelar ruhul qudus yang diturunkan secara berangsur angsur untuk mengalahkan musuh dengan
satu surah darinya yang menerangkan 'aqidah 'aqidah dan hukum hukum dan lain lain.

Yang diberi pahala siapa yang membacanya dan yang mendengarkannya.


AL-QUR'AN adalah pegangan umat islam yang menunjuki umat kepada jalan yang lurus
serta diridlai tuhan semesta alam (ALLAH SWT)

AL-QUR'AN adalah firman ALLAH SWT yang diturunkan/diwahyukan kepada nabi


muhammad saw.
yang menjadi peringatan,sebagaimana firman ALLAH SWT

Al-Quran adalah firman Allah.


“Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”. QS. An-Najm 4Ayat
ini menunjukkan bahwa Al-Quran adalah wahyu (bisikan dalam sukma dan isyarat yang cepat
yang bersifat rahasia disampaikan oleh Allah kepada Nabi dan Rasul) yang diturunkan oleh Alla
kepada nabi Muhammad SAW.
Al-Quran adalah mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

Kata Al-Qur’an menurut bahasa mempunyai arti yang bermacam-

macam, salah satunya adalah bacaan atau sesuatu yang harus di baca,

dipelajari.1 Adapun menurut istilah para ulama berbeda pendapat dalam


memberikan definisi terhadap Al-Qur’an. Ada yang mengatakan bahwa

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bersifat mu’jizat yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Jibril dengan lafal dan

maknanya dari Allah SWT, yang dinukilkan secara mutawatir;

membacanya merupakan ibadah; dimulai dengan surah al-Fatihah dan

diakhiri dengan surah an-Nas.2

Ada yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril sebagai

mukjizat dan berfungsi sebagai hidayah (petunjuk).3

Yang lain mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah yang

diriwayatkan kepada kita yang ada pada kedua kulit mushaf. Yang lain mengatakan: Al-Qur’an
adalah kalamullah yang ada

pada kedua kulit mushaf yang dimulai dari surah al-Fatihah dan diakhiri

dengan surah an-Nas.

Yang lain mengatakan: Al-Qur’an adalah kalamullah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad yang dinukil atau diriwayatkan

secara mutawatir dan membacanya bernilai ibadah.

Ada juga yang mengatakan: Al-Qur’an adalah kalamullah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad, dengan bahasa Arab, yang sampai

kepada kita secara mutawatir, yang ditulis di dalam mushaf, dimulai dari

Surah al-Fatihah dan diakhiri dengan Surah an-Nas, membacanya

berfungsi sebagai ibadah, sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad dan

sebagai hidayah atau petunjuk bagi umat manusia.


Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat islam percaya bahwa Al-Qur’an
merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari
rukun iman yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril
dan sebagai Wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW, sebagaimana terdapat dalam surat
Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan salah satu kitab yang mempunyai sejarah panjang yang
dimiliki oleh umat Islam dan sampai sekarang masih terjaga keasliannya.

Al-Qur’an adalah mukjizat Islam yang kekal dan mukjizatnya diperkuat oleh kemajuan
ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah saw untuk mengeluarkan manusia dari
suasana yang gelap menuju yang teran, serta membimbing mereka ke jalan yang lurus.
Rasulullah s.a.w. menyampaikan Al-Qur’an itu kepada para sahabatnya orang-orang Arab asli
sehingga mereka dapat memahaminya berdasarkan naluri mereka.
Adapun definisi Al-Qur’an ialah “kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan
(diwahyukan) kepada Nabi Muhammad saw dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan
mutawatir serta membacanya adalah ibadah”.

KESIMPULAN.
Al-Quran merupakan kalam Allah dan disampaikan oleh rasulullah sebagai petunjuk bagi
umat manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai